Tugas Artikel Fe Ila

9

Click here to load reader

Transcript of Tugas Artikel Fe Ila

Page 1: Tugas Artikel Fe Ila

TUGAS ARTIKEL Fe (besi)

Nutrisi Tanaman

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah nutrisi tanaman

Disusun Oleh:

Lailatul Qadariyah

08.03.111.00006

PRODI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO

2010

Page 2: Tugas Artikel Fe Ila

Pertumbuhan dan produksi suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim dan tanaman

itu sendiri yang semuanya saling berin-teraksi satu sama lainnya. Tanah atau lahan sebagai

tempat tumbuh tanaman tidak selalu mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keadaan

siap untuk diserap tanaman. Keadaan ini seringkali menimbulkan problema dalam meningkatkan

produksi tanaman. Pada tanah yang miskin akan unsur hara perlu diadakan pemberian unsur hara

yang dikenal dengan “pemupukan”.

Penerapan kegiatan agronomis terutama dalam pemupukan oleh petani hanya mengandalkan

pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat

memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang

dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara

makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl).

Walaupun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri

pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi

dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara

dalam satu kemasan. Namun, kenyataan dilapangan petani saat ini masih banyak yang enggan

untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan

jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan

pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur

hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan

dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara

makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan

aktivitas enzim.

Keberadaan unsur mikro dalam tanah dipengaruhi oleh dua macam bahan, yaitu:

Bahan Induk Tanah

Kandungan unsur hara mikro tanah dipengaruhi oleh bahan induk atau batuan dasar dari tanah

itu sendiri. Adanya proses pelapukan menyebabkan mineral yang mengandung unsur mikro

akan mengalami perubahan dan membentuk oksida atau sulfida dari Fe, Mn, Cu dan Zn; silikat

sekunder yang mengandung Fe dan Zn; serta anion dalam borat dan molibdat. Dengan

demikian, defisiensi unsur hara mikro sering dihubungkan dengan kadar unsur mikro yang

rendah dari bahan induk yang terangkut.

Page 3: Tugas Artikel Fe Ila

Bahan Organik Tanah

Bahan organik merupakan sumber unsur mikro tanah yang setelah mengalami proses

dekomposisi akan tersedia bagi tanaman. Itulah sebabnya kadar unsur mikro yang belum

digarap lebih banyak pada lapisan atas dibandingkan lapisan bawah karena banyaknya

kandungan bahan organik.

Tingkat ketersediaan unsur hara mikro bagi tanaman sangat tergantung pada pH tanah, proses

oksidasi reduksi, adanya unsur yang berlebihan dan bahan organik tanah. Reaksi unsur hara

mikro di dalam tanah pada setiap jenis tanah berbeda-beda. Pada tanah yang ber-pH rendah atau

bersifat masam, beberapa unsur mikro lebih banyak tersedia terutama dalam bentuk kation

diantaranya Fe, Mn, Zn dan Cu. Bila pH tanah naik maka bentuk ion dari kation tersebut

berubah menjadi hidroksida/oksida yang tidak tersedia bagi tanaman. Namun pada unsur Mo dan

B justru terjadi reaksi sebaliknya, dimana ketersediaanya akan meningkat bila pH naik. Hal yang

perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan tanaman adalah bahwa setiap jenis tanaman

berbeda-beda kebutuhannya akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja akan bersifat

racun bagi tanaman.

Pada umumnya proses oksidasi terjadi bila didukung oleh pH yang tinggi sedangkan pada pH

yang rendah/masam akan terjadi reduksi. Mn, Fe, dan Cu dalam kondisi teroksidasi umumnya

kurang larut pada pH yang biasa dijumpai dalam tanah dibandingkan keadaan tereduksi pada

tanah-tanah yang sangat masam (reduktif). Ketersediaan suatu ion/unsur hara juga dipengaruhi

oleh ion lain dimana dalam larutan misalnya unsur P dengan Fe dan Zn. Apabila kadar P

berlebihan, maka serapan Fe dan Zn akan terganggu, begitu pula bila di dalam tanah banyak

terdapat ion bikarbonat seperti efek pengapuran maka serapan Fe akan terganggu

Bahan organik yang mengandung senyawa-senyawa organik juga mempengaruhi ketersediaan

unsur mikro dalam tanah, misalnya bahan organik yang terdiri dari protein, asam amino, asam

sitrat dapat bereaksi dengan kation Fe, Zn dan Cu membentuk senyawa organik kompleks

sehingga tidak tersedia bagi tanaman.

Rendahnya unsur hara mikro dalam tanah dapat disebabkan oleh kesalahan dalam teknik

budidaya maupun terjadi secara alami seperti : terangkutnya unsur mikro bersama bagian

tanaman yang dipanen sehingga persediaannya dalam tanah mencapai titik yang tidak dapat lagi

menunjnag pertumbuhan tanaman secara optimal. Kemudian adanya proses pencucian terutama

Page 4: Tugas Artikel Fe Ila

pada tanah yang berpasir. Dan terakhir, tanah yang ditanami secara intensif, namun pupuk yang

diberikan hanya mengandung unsur hara makro saja. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara

mikro, maka kita harus melakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk

pelengkap. Bisa juga kita menggunakan pupuk campuran yang didalamnya sudah terkandung

unsur hara makro maupun mikro. Adapun pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui

akar ataupun lewat daun. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk mikro adalah

jenis dan dosis yang dibutuhkan tanaman mengingat unsur ini dibutuhkan dalam jumlah relatif

sedikit dan bila berlebihan akan bersifat racun bagi tanaman.

UNSUR HARA Fe (besi) DAN FUNGSINYA

Tanaman membutuhkan makanan untuk hidup, makanan untuk tanaman disebut unsur hara.

Dalam hidupnya tanaman paling sedikit membutuhkan 16 macam unsur, 3 unsur (oksigen,

hidrogen dan karbondioksida) diperoleh dari udara (gratis, tanpa perlu mengusahakanya),

sementara 13 lainya diserap tanamam melalui tanah. Ke-13 unsur ini dibagi menjadi 2, yaitu:

unsur hara makro (dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak), dan unsur hara mikro

(dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit),

Unsur hara makro meliputi:

N

P

K

Ca

Mg

S

Unsur hara mikro meliputi :

Fe

Mn

B

Mo

Cu

Zn

C

Page 5: Tugas Artikel Fe Ila

Banyak unsur hara yang diserap oleh tanaman, salah satunya adalah unsur hara mikro yaitu

besi. Klorosis besi yang kadang-kadang diacu sebagai kekurangan Fe atau stress Fe, sangat

umum dijumpai pada tanah-tanah alkalin, terutama tanah-tanah berkapur. Pada kenyataannya,

tanaman-tanaman yang rentan yang ditanam pada tanah-tanah berkapur paling mungkin

mengalami klorosis.

Kekurangan Fe didalam tanah disebabkan oleh kadar Ca, P, atau Mn didalam tanah yang

terlalu tinggi akibat dari pemupukan. Ketersediaan Fe akan menurun seiring dengan

meningkatnya pH tanah. Dalam kondisi normal, Fe tidak mudah tercuci dari zona perakaran,

tetapi pada tanah dengan aerasi buruk, penyerapan Fe menjadi terhambat.

Gejala yang muncul akibat defisiensi/kekurangan Fe adalah warna kuning diantara tulang

daun, tetapi tulang daunnya tetap berwarna hijau. Gejala lanjutnya berupa warna daun menjadi

putih, pertumbuhan terhenti, daun gugur, dan bagian pucuknya mati (Novizan,2005).

Berdasarkan hal ini, maka penulis menganalisa ”Unsur Hara Besi (Fe) Yang Terkandung

Didalam Tanah Secara Spektrofotometri Serapan Atom Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit

(PPKS) Medan” yang merupakan salah satu parameter dalam pengujian kimia tanah.

Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero

(Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe

antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4),

hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga

pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-

DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau

sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan

lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan

lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun

klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan

enzim yang mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas

sebagai berikut:

a. Catalase : H2O + H2O  O2 + 2H2O

b. Peroksidase : AH2 + H2O  A + H2O

Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme.

Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe 

Page 6: Tugas Artikel Fe Ila

menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein

menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan

penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan

oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.

besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil. Tanda kekurangan Fe yaitu daun menguning

dan ahirnya mati dari pucuk.Unsur besi dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan sangat dibutuhkan

tanaman dalam pembentukan klorofil, berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti

proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam

tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat

menimbulkan korosi , lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi

racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal

tanaman berkisar 40-250ppm

KEKURANGAN UNSUR HARA Fe (besi)

Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada

bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedia-

nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada

tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan

masalah pada daerah - daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala

yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat

atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta

jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis

yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi

putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun

muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam

didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala

demikian.