TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...

50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Evaluasi Perkerasan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index (PCI), Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta KM 0+650 3+850 TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: IKA NOVIYANTI I 8709013 PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...

Page 1: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Evaluasi Perkerasan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index (PCI),

Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Insinyur Haji Juanda

Surakarta KM 0+650 – 3+850

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

IKA NOVIYANTI

I 8709013

PROGRAM DIPLOMA III

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO

Be your self !!

Ketika hidup memberikan kata “TIDAK” pada apa yang

kuinginkan, maka ALLAh SWT akan selalu berkata “YA” pada apa

yang kubutuhkan.

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang telah menberikan karunia-Nya

Bapak/Ibu, Kakek/Nenek, Adik-adikku, dan TMB tercinta

Teman-temanku semua

Terimakasih atas doa dan dukungannya.

Page 3: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

Evaluasi Perkerasan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index (PCI),

Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa Komponen beserta

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta KM

0+650 – 3+850 ini dengan baik.

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan bagi

mahasiswa D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam

memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md).

Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima

bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini

penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta

jajarannya.

2. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta jajarannya.

3. Pimpinan Program Studi DIII Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta jajarannya.

4. Ir. Sulastoro RI., MSi, selaku Dosen Pembimbing Akademis.

5. Ir. Djoko Sarwono, MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

6. Tim dosen penguji Tugas Akhir.

7. Dosen-dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

8. Rekan – rekan D3 Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan 09 atas bantuannya

dalam memberi saran untuk penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini.

9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas akhir ini.

Page 4: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan

kesalahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa

penyusun harapkan dari semua pihak. Akhirnya besar harapan penyusun, semoga

laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penyusun

Page 5: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Ika Noviyanti, 2012. Evaluation on Road Hardening using Pavement Condition

Index (PCI) Method, Maintenance and Improvement using Component Analysis

Method as well as Expense Budget Plan (RAB) of Insinyur Haji Surakarta Street

of Surakarta Km 0+650 – 3+850. Final Project, Diploma III Urban Infrastructure

Civil Engineering Program, Civil Engineering Departement of Engineering

Faculty of Surakarta Sebelas Maret University.

Highway is one infrastructure that will accelerate an area’s growth and

development and will open social, economic and cultural relationship cross areas.

Land road is the society’s vital need in udertaking daily activity, therefore the

road that can provide good service is very desirable. But, this infrastructure is

frequently damaged.

This observation conducted in Insinyur Haji Juanda Street of Surakarta with

lenght of 3.2 km aims to asses the road codition using Pavement Condition Index

(PCI) method by dividing road into several segments in 50 m interval. Then, each

segment of road was observed (visually) and measured to indentifty the type of

damage existing and was assessed according to PCI method.

From the result of observation , several damages were obtained inculding

alligator cracking, bleeding, block cracking, bumps and sags, corrugation,

depression, edge cracking , longitudinal and transverse cracking, patching and

utility cut patching, polished aggregate, potholes, shoving, slippage cracking ,

swell, weathering and raveling. This damage only and the repair was done based

on the type of demage existing.

In this road, road improvement was done using Component Analysis Method. The

hardening material used was LASTON, and then necessary expense budget was

also estimated.

Keywords: Pavement Condition Index (PCI), Laston, RAB

Page 6: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Ika Noviyanti, 2012. Evaluasi Perkerasan Jalan dengan Metode Pavement

Condition Index (PCI), Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode Analisa

Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ruas Jalan Insinyur Haji

Juanda Surakarta KM 0+650 – 3+850. Tugas Akhir, Program Diploma III

Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Jalan raya adalah salah satu prasarana yang akan mempercepat pertumbuhan dan

pengembangan suatu daerah serta akan membuka hubungan sosial, ekonomi dan

budaya antar daerah. Jalan darat merupakan kebutuhan vital masyarakat di dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari, maka jalan yang dapat memberikan pelayanan

yang baik sangat diperlukan. Namun, sarana ini seringkali mengalami kerusakan.

Pengamatan yang dilakukan pada Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta dengan

panjang jalan 3,2 km ini bertujuan untuk melakukan penilaian kondisi jalan

dengan mengunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dengan membagi

jalan menjadi beberapa segmen yaitu tiap 50 m. Kemudian, tiap segment jalan

dilakukan pengamatan (secara visual) dan pengukuran untuk mengidentifikasi

jenis kerusakan yang ada dan melakukan penilaian sesuai dengan metode PCI.

Dari hasil pengamatan diperoleh jenis kerusakan berupa alligator cracking,

bleeding, block cracking, bumps and sags, corrugation, depression, edge

cracking, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching,

polished aggregate, potholes, shoving, slippage cracking, swell, weathering and

ravelling. Kerusakan ini hanya terjadi pada beberapa segmen saja dan dilakukan

perbaikan berdasarkan jenis kerusakan yang ada.

Pada jalan ini juga dilakukan peningkatan jalan menggunakan Metode Analisa

Komponen. Bahan perkerasan yang digunakan adalah LASTON, kemudian

dihitung pula anggaran biaya yang dibutuhkan.

Kata kunci: Pavement Condition Index (PCI), Laston, RAB.

Page 7: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

TUGAS AKHIR ....................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

MOTTO dan PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xxiv

DAFTAR RUMUS ............................................................................................ xxvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Cakupan Tugas Akhir ................................................................................ 3

1.3 Batasan Tugas Akhir .................................................................................. 3

1.4 Tujuan Tugas Akhir ................................................................................... 4

1.5 Manfaat Tugas Akhir ................................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEOR .................................................................................. 5

2.1 Dasar Teori................................................................................................. 5

2.1.1 Definisi Jalan ...................................................................................... 5

2.1.2 Klasifikasi Jalan .................................................................................. 6

2.1.3 Daerah Bebas Jalan ........................................................................... 10

2.2 Jenis Kerusakan ....................................................................................... 15

2.3 Konsep Pemeliharaan Jalan ..................................................................... 27

Page 8: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

2.3.1 Klasifikasi Pemeliharaan Jalan ......................................................... 28

2.3.2 Klasifikasi Jalan dan Tingkat Pelayanan .......................................... 29

2.3.3 Klasifikasi Jalan dan Tingkat Kondisi Jalan ..................................... 30

2.3.4 Drainase Jalan ................................................................................... 30

2.4 Perencanaan Tebal Perkerasan ................................................................. 32

2.4.1 Menentukan Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) .............................. 33

2.4.2 Menentukan umur rencana (UR) ...................................................... 34

2.4.3 Menentukan Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) ........................ 34

2.4.4 Menentukan Tingkat Lalu Lintas Harian Rara-Rata (LHR) ............. 34

2.4.5 Menentukan Angka Ekivalen masing-masing Kendaraan ................ 34

2.4.6 Menentukan Faktor Regional (FR) ................................................... 36

2.4.7 Menentukan Indeks Permukaan (IP) ................................................. 36

2.4.8 Mencari Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) .................................. 38

2.4.9 Angka Ekivalen Beban Gandar Sumbu Kendaraan (E) .................... 40

2.5 Metode Pavement Conditons Index (PCI) ............................................... 42

2.5.1 Deformasi .......................................................................................... 42

2.5.2 Retak (Crack) .................................................................................... 46

2.5.3 Kerusakan di Pinggir Perkerasan ...................................................... 51

2.5.4 Kerusakan Tektur Perkerasan ........................................................... 53

2.5.5 Kegemukan (Bleeding/Flussing) ...................................................... 55

2.5.6 Agregat Licin (Polished Agregate) ................................................... 55

2.5.7 Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut

Patching) ........................................................................................... 56

2.5.8 Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing) ....................................... 57

2.5.9 Kadar Kerusakan (Density) ............................................................... 57

2.5.10 Nilai Pengurangan (Deduct Value(DV)) ........................................... 58

2.5.11 Total Deduct Value (TDV) ............................................................... 68

2.5.12 Corrected Deduct Value (CDV) ....................................................... 68

Page 9: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Halaman

2.5.13 Nilai Kondisi Perkerasan (PCI) ........................................................ 68

2.6 Metode Perbaikan .................................................................................... 71

2.6.1 Metode Perbaikan P1 (Penebaran Pasir) ........................................... 71

2.6.2 Metode Perbaikan P2 (Laburan Aspal Setempat) ............................. 71

2.6.3 Metode Perbaikan P3 (Melapisi Retak) ............................................ 72

2.6.4 Metode Perbaikan P4 (Pengisian Retak) .......................................... 73

2.6.5 Metode Perbaikan P5 (Penambalan Lubang) .................................... 73

2.6.6 Metode Perbaikan P6 (Perataan) ....................................................... 74

BAB III METODOLOGI ....................................................................................... 76

3.1 Metode Survey ......................................................................................... 76

3.2 Lokasi Survey .......................................................................................... 76

3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 77

3.3.1 Data yang Diperoleh ......................................................................... 77

3.3.2 Peralatan yang Digunakan ................................................................ 77

3.4 Analisis Hasil Survey ............................................................................... 80

3.5 Tahapan Survey ....................................................................................... 80

3.6 Diagram Alir Survey ................................................................................ 81

BAB IV HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN .............................................. 86

4.1 Jalan Insinyur Haji Juanda ....................................................................... 86

4.1.1 Drainase Jalan ................................................................................... 86

4.2 Hasil Analisis ........................................................................................... 87

4.2.1 Kerusakan Jalan ................................................................................ 87

4.2.2 Data Lalu Lintas Harian Rata – rata (LHR) .................................... 126

4.2.3 Data California Bearing Ratio (CBR) ............................................. 140

4.2.4 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan .............................................. 150

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA ...................................................... 166

5.1 Jenis Pekerjaan ....................................................................................... 166

Page 10: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Halaman

5.2 Perhitungan Volume Pekerjaan .............................................................. 166

5.2.1 Pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine ...

........................................................................................................ 166

5.2.2 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair (Prime-coat) .......... 170

5.2.3 Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair (Tack-coat) ......................... 172

5.2.4 Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat dengan Aspalt Treated Base (ATB)

........................................................................................................ 174

5.2.5 Bahan Pengisi (Filler) ..................................................................... 176

5.2.6 Pekerjaan Latasir ............................................................................. 179

5.2.7 Pekerjaan Lapis Pengikat – Aspal Cair (Seal-coat) ........................ 182

5.2.8 Pekerjaan AC-WC .......................................................................... 183

5.2.9 Pekerjaan Taburan Pasir ................................................................. 189

5.2.10 Marka Jalan Thermoplastic ............................................................. 189

5.3 Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan........................................ 192

5.4 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek .................................. 195

5.5 Rekapitulasi Pekerjaan ........................................................................... 197

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 198

6.1. Kesimpulan ............................................................................................ 202

6.2. Saran ...................................................................................................... 203

PENUTUP ...................................................................................................... 204

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 205

DAFTAR LAMPIRAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

Page 11: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penambang Melintang Jalan ........................................................... 14

Gambar 2.2 Retak Rambut (Hair Cracks).......................................................... 16

Gambar 2.3 Retak kulit buaya (Alligator Cracks) ............................................. 16

Gambar 2.4 Retak Pinggir (Edge Cracks) .......................................................... 17

Gambar 2.5 Retak Sambungan Bahu dan Perkerasan (Edge Joint

Cracks) ........................................................................................... 18

Gambar 2.6 Retak Sambungan Jalan (Lane Joint Cracks) ................................. 19

Gambar 2.7 Retak Sambungan Pelebaran Jalan (Widening Cracks) .................. 19

Gambar 2.8 Retak Refleksi (Reflection Cracks) ................................................ 19

Gambar 2.9 Retak Selip (Slippage Cracks) ........................................................ 20

Gambar 2.10 Alur (Ruts) ...................................................................................... 21

Gambar 2.11 Bergelombang (Coguration) .......................................................... 22

Gambar 2.12 Sungkur (Shoving) .......................................................................... 22

Gambar 2.13 Amblas (Grade Depressions) ......................................................... 23

Gambar 2.14 Jembul (Upheaval) ......................................................................... 23

Gambar 2.15 Lubang (Pothole) ............................................................................ 24

Gambar 2.16 Pelepasan Butir (Raveling) ............................................................. 25

Gambar 2.17 Pengelupasan Lapisan (Stripping) .................................................. 25

Gambar 2.18 Pengausan (Polished Agregat) ........................................................ 26

Gambar 2.21 Hubungan antara kondisi, umur, dan penanganan jalan ................. 28

Gambar 2.22 Susunan lapis perkersan jalan ......................................................... 32

Gambar 2.23 Nilai Kondisi Perkerasan (PCI) dan Tingkat Kerusakan ................ 69

Gambar 3.1 Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta ............................................. 76

Gambar 3.2 Mendimensi Kerusakan Jalan ......................................................... 78

Page 12: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Halaman

Gambar 3.3 Diagram alir survey ........................................................................ 81

Gambar 3.4 Diagram alir survey kerusakan jalan .............................................. 82

Gambar 3.5 Diagram alir survey LHR ............................................................... 83

Gambar 3.6 Gambar 3.6 Diagram alir survey DCP ........................................... 85

Gambar 4.1 Susunan perkerasan lajur A (arah Jurug – Pertigaan Balong) ...... 157

Gambar 4.2 Susunan perkerasan lajur B (arah Pertigaan Balong – Jurug) ...... 165

Gambar 5.1 Penampang perencanaan peningkatan jalan Ir. Haji Junda

Surakarta ....................................................................................... 187

Gambar 5.2 Sket lapis permukaan .................................................................... 187

Gambar 5.3 Penampang pekerjaan Levelling................................................... 188

Gambar 5.4 Penampang pekerjaan marka di tengah (putus-putus) .................. 189

Gambar 5.5 Penampang pekerjaan Zebra Cross .............................................. 190

Gambar 5.6 Penampang pekerjaan ZoSS ......................................................... 191

Gambar 5.7 Penampang Tulisan pada ZoSS .................................................... 191

Page 13: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi menurut kelas jalan ........................................................ 8

Tabel 2.2 Klasifikasi menurut medan jalan ...................................................... 8

Tabel 2.3 Kualitas drainase ............................................................................ 31

Tabel 2.4 Koefisien distribusi kendaraan (C) ................................................. 35

Tabel 2.5 Fakor regional (FR) ........................................................................ 36

Tabel 2.6 Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) ......................... 37

Tabel 2.7 Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IPt) .......................... 38

Tabel 2.8 Penentuan nomogram ITP .............................................................. 39

Tabel 2.9 Konfigurasi beban untuk MST 10 ton ............................................ 41

Tabel 2.10 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan alur (Rutting) ................................................................. 43

Tabel 2.11 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan bergelombang (Corrugation). ....................................... 43

Tabel 2.12 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan sungkur (Shoving). ........................................................ 44

Tabel 2.13 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan amblas (Depression). ..................................................... 45

Tabel 2.14 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan mengembang (Swell). .................................................... 45

Tabel 2.15 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan benjol dan turun (Bump and Slags). .............................. 46

Tabel 2.16 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak kulit buaya (Alligator Crack). .............................. 47

Tabel 2.17 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak memanjang dan melintang (longitudinal

and tranversal crack). ................................................................... 48

Page 14: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Halaman

Tabel 2.18 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak refleksi sambungan (Joint Reflection

Crack). ............................................................................................ 49

Tabel 2.19 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak blok (Block Crack). .............................................. 50

Tabel 2.20 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak slip (Slippage Crack) /retak bulan sabit

(Crescent Shape Crack). ................................................................. 51

Tabel 2.21 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan retak pinggir (Edge Cracking). ...................................... 52

Tabel 2.22 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan jalur/bahu turun (Lane/Shoulder Drop-off). .................. 52

Tabel 2.23 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan lubang (Pothole). ........................................................... 53

Tabel 2.24 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan pelapukan dan butiran lepas (Weathering and

Raveling)......................................................................................... 54

Tabel 2.25 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan kegemukan (Bleeding/Flussing). ................................... 55

Tabel 2.26 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan agregat licin (Polished Agregate). ................................. 56

Tabel 2.27 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and

Utility Cut Patching) ...................................................................... 56

Tabel 2.28 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing) ................... 57

Tabel 2.29 Nilai Kondisi Jalan ......................................................................... 70

Tabel 3.1 Formulir survey kerusakan jalan .................................................... 79

Tabel 4.1 Drainase Jalan Insinyur Haji Juanda arah Pertigaan Balong

– Jurug ............................................................................................ 86

Tabel 4.2 Drainase Jalan Insinyur Haji Juanda arah Jurug– Pertigaan

Balong............................................................................................. 87

Page 15: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Halaman

Tabel 4.3 Perhitungan Kerusakan Retak Blok PCI STA 0+650 –

0+700 (Jurug – Pertigaan Balong) .................................................. 88

Tabel 4.4 Perhitungan Kerusakan Tambalan PCI STA 0+700 – 0+750

(Jurug – Pertigaan Balong) ............................................................. 89

Tabel 4.5 PCI STA 0+750 – 1+000 (Jurug – Pertigaan Balong) .................... 90

Tabel 4.6 Perhitungan Kerusakan Retak Kulit Buaya PCI STA 1+000

– 1+050 (Jurug – Pertigaan Balong) ............................................... 91

Tabel 4.7 Perhitungan Kerusakan Lubang PCI STA 1+050 – 1+100

(Jurug – Pertigaan Balong) ............................................................. 92

Tabel 4.8 Perhitungan Kerusakan Pengausan PCI STA 1+100 – 1+150

(Jurug – Pertigaan Balong) ............................................................. 93

Tabel 4.9 Perhitungan Kerusakan Retak Pinggir PCI STA 1+150 –

1+200 (Jurug – Pertigaan Balong) .................................................. 94

Tabel 4.10 PCI STA 1+200 – 1+350 dan STA 1+400 – 1+500 (Jurug –

Pertigaan Balong) ........................................................................... 95

Tabel 4.11 Perhitungan Kerusakan Retak Melintang PCI STA 1+350 –

1+400 (Jurug – Pertigaan Balong) .................................................. 96

Tabel 4.12 Perhitungan Kerusakan Bergelombang PCI STA 1+500 –

1+550 (Jurug – Pertigaan Balong) .................................................. 97

Tabel 4.13 PCI STA 1+550 – 1+750 (Jurug – Pertigaan Balong) .................... 98

Tabel 4.14 Perhitungan Kerusakan Jembul PCI STA 1+650 – 1+700

(Jurug – Pertigaan Balong) ............................................................. 99

Tabel 4.15 Perhitungan Kerusakan Amblas PCI STA 1+750 – 1+800

(Jurug – Pertigaan Balong) ........................................................... 100

Tabel 4.16 Perhitungan Kerusakan Kegemukan PCI STA 1+800 –

1+850 (Jurug – Pertigaan Balong) ................................................ 101

Tabel 4.17 PCI STA 1+850 – 2+200 (Jurug – Pertigaan Balong) .................. 102

Tabel 4.18 PCI STA 2+200 – 2+550 (Jurug – Pertigaan Balong) .................. 103

Tabel 4.19 PCI STA 2+550 – 2+850 (Jurug – Pertigaan Balong) .................. 104

Page 16: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Halaman

Tabel 4.20 Perhitungan Kerusakan Pelepasan Butir PCI STA 2+850 –

2+900 (Jurug – Pertigaan Balong) ................................................ 105

Tabel 4.21 Perhitungan Kerusakan Sungkur PCI STA 2+900 – 2+950

(Jurug – Pertigaan Balong) ........................................................... 106

Tabel 4.22 Perhitungan Kerusakan Mengembang PCI STA 2+950 –

3+300 (Jurug – Pertigaan Balong) ................................................ 107

Tabel 4.23 Perhitungan Kerusakan Retak Slip PCI STA 3+050 – 3+100

(Jurug – Pertigaan Balong) ........................................................... 108

Tabel 4.24 PCI STA 3+000 – 3+050 dan STA 3+100 – 3+350 (Jurug –

Pertigaan Balong) ......................................................................... 109

Tabel 4.25 PCI STA 3+350 – 3+600 (Jurug – Pertigaan Balong) .................. 110

Tabel 4.26 PCI STA 3+600 – 3+850 (Jurug – Pertigaan Balong) .................. 111

Tabel 4.27 PCI STA 0+650 – 0+950 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 112

Tabel 4.28 PCI STA 0+950 – 1+250 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 113

Tabel 4.29 PCI STA 1+250 – 1+600 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 114

Tabel 4.30 PCI STA 1+600 – 1+950 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 115

Tabel 4.31 PCI STA 1+950 – 2+300 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 116

Tabel 4.32 PCI STA 2+300 – 2+650 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 117

Tabel 4.33 PCI STA 2+650 – 3+000 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 118

Tabel 4.34 PCI STA 3+000 – 3+350 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 119

Tabel 4.35 PCI STA 3+350 – 3+650 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 120

Tabel 4.36 PCI STA 3+650 – 3+850 (Pertigaan Balong – Jurug) .................. 121

Tabel 4.37 Nilai PCI STA 0+650 – 1+050 ..................................................... 122

Tabel 4.38 Nilai PCI STA 1+100 – 1+500 ..................................................... 122

Tabel 4.39 Nilai PCI STA 1+550 – 1+950 ..................................................... 123

Tabel 4.40 Nilai PCI STA 2+000 – 2+400 ..................................................... 123

Tabel 4.41 Nilai PCI STA 2+450 – 2+850 ..................................................... 124

Page 17: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Halaman

Tabel 4.42 Nilai PCI STA 2+900 – 3+300 ..................................................... 124

Tabel 4.43 Nilai PCI STA 3+350 – 3+700 ..................................................... 125

Tabel 4.44 Nilai PCI STA 3+750 – 3+800 ..................................................... 125

Tabel 4.45 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 127

Tabel 4.46 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 128

Tabel 4.47 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 129

Tabel 4.48 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 130

Tabel 4.49 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 131

Tabel 4.50 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 132

Tabel 4.51 Kumulatif LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA

0+650 – 3+850 .............................................................................. 133

Tabel 4.52 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 .............................................................................. 134

Tabel 4.53 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 dalam smp/jam .................................................... 135

Tabel 4.54 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 dalam smp/jam .................................................... 136

Tabel 4.55 Jumlah Kendaraan Ringan perhari (kend/hari) Lajur A ............... 138

Tabel 4.56 Jumlah Kendaraan Berat perhari (kend/hari) Lajur A ................. 138

Tabel 4.57 Jumlah Kendaraan Ringan perhari (kend/hari) Lajur B ............... 139

Tabel 4.58 Jumlah Kendaraan Berat perhari (kend/hari) Lajur B .................. 139

Tabel 4.59 Pengujian DCP di Titik 1 STA 1+150 .......................................... 141

Tabel 4.60 Pengujian DCP di Titik 2 STA 1+650 .......................................... 142

Page 18: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Halaman

Tabel 4.61 Pengujian DCP di Titik 3 STA 2+150 .......................................... 143

Tabel 4.62 Pengujian DCP di Titik 4 STA 2+650 .......................................... 144

Tabel 4.63 Pengujian DCP di Titik 5 STA 3+150 .......................................... 146

Tabel 4.64 Pengujian DCP di Titik 6 STA 3+650 .......................................... 147

Tabel 4.65 Nilai CBR ..................................................................................... 148

Tabel 4.66 CBR Rata-rata 90% ...................................................................... 149

Tabel 4.45 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 127

Tabel 4.46 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 128

Tabel 4.47 LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 129

Tabel 4.48 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 130

Tabel 4.49 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 131

Tabel 4.50 LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA 0+650 –

3+850 ............................................................................................ 132

Tabel 4.51 Kumulatif LHR dari Arah Jurug – Pertigaan Balong STA

0+650 – 3+850 .............................................................................. 133

Tabel 4.52 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 .............................................................................. 134

Tabel 4.53 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 dalam smp/jam .................................................... 135

Tabel 4.54 Kumulatif LHR dari Arah Pertigaan Balong – Jurug STA

0+650 – 3+850 dalam smp/jam .................................................... 136

Tabel 4.55 Jumlah Kendaraan Ringan perhari (kend/hari) Lajur A ............... 138

Tabel 4.56 Jumlah Kendaraan Berat perhari (kend/hari) Lajur A ................. 138

Tabel 4.57 Jumlah Kendaraan Ringan perhari (kend/hari) Lajur B ............... 139

Page 19: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Halaman

Tabel 4.58 Jumlah Kendaraan Berat perhari (kend/hari) Lajur B .................. 139

Tabel 4.59 Pengujian DCP di Titik 1 STA 1+150 .......................................... 141

Tabel 4.60 Pengujian DCP di Titik 2 STA 1+650 .......................................... 141

Tabel 4.61 Pengujian DCP di Titik 2 STA 1+650 .......................................... 142

Tabel 4.62 Pengujian DCP di Titik 3 STA 2+150 .......................................... 143

Tabel 4.63 Pengujian DCP di Titik 4 STA 2+650 .......................................... 144

Tabel 4.64 Pengujian DCP di Titik 5 STA 3+150 .......................................... 146

Tabel 4.65 Pengujian DCP di Titik 6 STA 3+650 .......................................... 147

Tabel 4.66 Nilai CBR ..................................................................................... 148

Tabel 4.67 CBR Rata-rata 90% ...................................................................... 149

Tabel 4.68 Nilai LHR Lajur A (arah Jurug – Pertigaan Balong) ................... 151

Tabel 4.69 Perhitungan Nilai LHR Lajur A (arah Jurug – Pertigaan

Balong) ......................................................................................... 152

Tabel 4.70 Konfigurasi Beban Sumbu Kendaraan ......................................... 153

Tabel 4.71 Perhitungan Angka Ekivalen (E) untuk Masing-masing

Kendaraan ..................................................................................... 153

Tabel 4.72 Perhitungan Lintas Ekivalen Kendaraan ...................................... 154

Tabel 4.72 Nilai LHR Lajur B (arah Pertigaan Balong – Jurug) .................... 159

Tabel 4.73 Perhitungan Nilai LHR Lajur B (arah Pertigaan Balong –

Jurug) ............................................................................................ 160

Tabel 4.74 Konfigurasi Beban Sumbu Kendaraan ......................................... 161

Tabel 4.75 Konfigurasi Beban Sumbu Kendaraan ......................................... 161

Tabel 4.76 Perhitungan Angka Ekivalen (E) untuk Masing-masing

Kendaraan ..................................................................................... 161

Tabel 4.77 Perhitungan Lintas Ekivalen Kendaraan ...................................... 162

Tabel 5.1 Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling Machine

ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong tebal 12 cm ......................... 167

Page 20: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Halaman

Tabel 5.2 Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling Machine

ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong tebal 5 cm ........................... 168

Tabel 5.3 Lanjutan Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling

Machine ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong tebal 5 cm ............ 169

Tabel 5.4 Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling Machine

ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong tebal 2 cm ........................... 169

Tabel 5.5 Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling Machine

ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug tebal 12 cm ......................... 169

Tabel 5.6 Pekerjaan galian perkerasan tanpa Cold Milling Machine

ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug tebal 5 cm ........................... 170

Tabel 5.7 Pekerjaan Tack-Coat ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong .......... 171

Tabel 5.8 Pekerjaan Tack-Coat ruas jalan Pertigaan Balong –Jurug ........... 172

Tabel 5.9 Pekerjaan Tack-Coat ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong .......... 172

Tabel 5.10 Lanjutan Pekerjaan Tack-Coat ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong........................................................................................... 173

Tabel 5.11 Pekerjaan Tack-Coat ruas jalan Pertigaan Balong –Jurug ........... 174

Tabel 5.12 Pekerjaan Aspalt Treated Base (ATB) ruas jalan Jurug –

Pertigaan Balong .......................................................................... 175

Tabel 5.13 Pekerjaan Aspalt Treated Base (ATB) ruas jalan Pertigaan

Balong – Jurug .............................................................................. 176

Tabel 5.14 Pekerjaan Filler ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong .................. 176

Tabel 5.15 Lanjutan Pekerjaan Filler ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong........................................................................................... 177

Tabel 5.16 Lanjutan Pekerjaan Filler ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong........................................................................................... 178

Tabel 5.17 Pekerjaan Filler ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug .................. 178

Tabel 5.18 Pekerjaan Latasir ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong ................ 179

Tabel 5.19 Lanjutan Pekerjaan Latasir ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong........................................................................................... 180

Page 21: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Halaman

Tabel 5.20 Lanjutan Pekerjaan Latasir ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong........................................................................................... 181

Tabel 5.21 Pekerjaan Latasir ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug ................ 181

Tabel 5.22 Lanjutan Pekerjaan Latasir ruas jalan Pertigaan Balong –

Jurug ............................................................................................. 182

Tabel 5.23 Pekerjaan Seal-coat ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong ............ 182

Tabel 5.24 Pekerjaan Seal-coat ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug ............ 183

Tabel 5.25 Pekerjaan AC-WC Mod ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong ..... 184

Tabel 5.26 Lanjutan Pekerjaan AC-WC Mod ruas jalan Jurug –

Pertigaan Balong .......................................................................... 185

Tabel 5.27 Pekerjaan AC-WC Mod ruas jalan Jurug – Pertigaan Balong ..... 185

Tabel 5.28 Pekerjaan AC-WC Mod ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug ..... 186

Tabel 5.29 Pekerjaan AC-WC Mod ruas jalan Pertigaan Balong – Jurug ..... 186

Tabel 5.30 Pekerjaan AC-WC Modified pelapisan pertama ruas jalan

Jurug – Pertigaan Balong.............................................................. 187

Gambar 5.3 Penampang pekerjaan Levelling................................................... 188

Tabel 5.31 Pekerjaan AC-WC Levelling pelapisan pertama ruas jalan

Pertigaan Balong – Jurug.............................................................. 188

Tabel 5.32 Pekerjaan AC-WC Modified pelapisan kedua ruas jalan

Jurug – Pertigaan Balong.............................................................. 188

Tabel 5.33 Pekerjaan AC-WC Modified pelapisan kedua ruas jalan

Pertigaan Balong – Jurug.............................................................. 189

Tabel 5.34 Pekerjaan Taburan Pasir ruas jalan Jurug – Pertigaan

Balong 2........................................................................................ 189

Tabel 5.35 Rekapitulasi Pekerjaan Perbaikan Jl. Ir. H. Juanda Surakarta ...... 198

Page 22: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 2.1 Korelasi DDT dan CBR.................................................................. 33

Grafik 2.2 Nomogram 4 ITP ............................................................................ 39

Grafik 2.3 Deduct Value for Rutting ................................................................ 58

Grafik 2.4 Deduct Value for Corrugation........................................................ 59

Grafik 2.5 Deduct Value for Shoving ............................................................... 59

Grafik 2.6 Deduct Value for Depression ......................................................... 60

Grafik 2.7 Deduct Value for Swell ................................................................... 60

Grafik 2.8 Deduct Value for Bump and Sag .................................................... 61

Grafik 2.9 Deduct Value for Alligator Cracking ............................................. 61

Grafik 2.10 Deduct Value for Longitudinal/Tranversal Cracking .................... 62

Grafik 2.11 Deduct Value for Joint Reflection Cracking .................................. 62

Grafik 2.12 Deduct Value for Block Cracking ................................................... 63

Grafik 2.13 Deduct Value for Slippage Craking ............................................... 63

Grafik 2.14 Deduct Value for Edge Cracking ................................................... 64

Grafik 2.15 Deduct Value for Lane/Shoulder Drop Off .................................... 64

Grafik 2.16 Deduct Value for Pothole ............................................................... 65

Grafik 2.17 Deduct Value for Weathering and Raveling ................................... 65

Grafik 2.18 Deduct Value for Bleeding ............................................................. 66

Grafik 2.19 Deduct Value for Polished Agregate .............................................. 66

Grafik 2.20 Deduct Value for Patching and Utility Cut Patching ..................... 67

Grafik 2.21 Deduct Value for Rairoad Crossing ............................................... 67

Grafik 2.22 Corrected Deduct Value (CDV) ..................................................... 68

Page 23: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

Halaman

Grafik 4.1 Korelasi Nilai DCP dan CBR ....................................................... 140

Grafik 4.2 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 1 ............................................................................................. 141

Grafik 4.3 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 2 ............................................................................................. 143

Grafik 4.4 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 3 ............................................................................................. 144

Grafik 4.5 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 4 ............................................................................................. 145

Grafik 4.6 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 5 ............................................................................................. 147

Grafik 4.7 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 6 ............................................................................................. 148

Grafik 4.8 Hubungan kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasi di

titik 6 ............................................................................................. 149

Grafik 4.9 Korelasi DDT dan CBR................................................................ 150

Grafik 4.10 Indeks Tebal Perkerasan (ITP) untuk Lajur A ............................. 156

Grafik 4.11 Korelasi DDT dan CBR................................................................ 158

Grafik 4.12 Indeks Tebal Perkerasan (ITP) untuk Lajur A ............................. 164

Page 24: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

DAFTAR RUMUS

Halaman

Rumus (2.1) 𝐷1 (Tebal Lapis Permukaan) ....................................................... 32

Rumus (2.2) 𝐷𝐷𝑇 (Daya Dukung Tanah) ........................................................... 33

Rumus (2.3) LEP (Lintas Ekivlen Permulaan) .................................................... 34

Rumus (2.4) LEA (Lintas Ekivalen Akhir) .......................................................... 35

Rumus (2.5) LET (Lintas Ekivalen Tengah) ....................................................... 36

Rumus (2.6) LER (Lintas Ekivalen Rencana) ..................................................... 36

Rumus (2.7) 𝐼𝑇𝑃 (Indeks tebal Perkerasan) ........................................................ 39

Rumus (2.8) 𝑉𝐷𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 ....... 40

Rumus (2.9) 𝑉𝐷𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙, 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 ......................... 40

Rumus (2.10) 𝑉𝐷𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙, 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 ............................. 40

Rumus (2.11) 𝑉𝐷𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎, 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 ................................ 40

Rumus (2.12) 𝑉𝐷𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑟𝑖𝑝𝑙𝑒, 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 ................................. 40

Rumus (2.13) 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) ............................................................................... 57

Rumus (2.14) 𝑃𝐶𝐼𝑠 (Pavement Condition Index untuk tiap unit) ........................ 68

Rumus (2.15) 𝑃𝐶𝐼 (Nilai PCI perkerasan keseluruhan) ........................................ 69

Page 25: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, telah banyak mengalami

peningkatan yang pesat dalam intensitas aktifitas sosial ekonomi seiring dengan

kemajuan ekonomi yang telah terjadi. Akibatnya aktifitas masyarakat pun

semakin meningkat, untuk itu diperlukan adanya tingkat efisiensi, keamanan, serta

kenyamanan dalam berkendara. Untuk itulah perlu diperhatikan keseimbangan

antara peningkatan jumlah pengendara (pengguna jalan) dan prasarananya (jalan

raya).

Perkembangan lalu lintas suatu negara sangat berhubungan dengan perkembangan

jaringan jalan yang ada. Jaringan jalan sebagai urat nadi pembangunan nasional

merupakan prioritas utama dalam perkembangan suatu negara dan juga

merupakan prasarana bagi masyarakat dalam melakukan aktifitasnya.

Jalan raya adalah salah satu prasarana yang akan mempercepat pertumbuhan dan

perkembangan suatu negara. Di dalam undang-undang Republik Indonesia No. 38

tahun 2004 tentang prasarana jalan, disebutkan bahwa jalan mempunyai peranan

penting dalam mewujudkan perkembangan kehidupan bangsa. Maka jalan darat

sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan ekonomi, kesejahteraan masyarakat pun meningkat

sehingga intensitas penggunaan jalan darat juga meningkat. Tingginya frekuensi

kendaraan yang lewat mengakibatkan turunnya tingkat pelayanan jalan yang

ditandai dengan adanya kerusakan pada lapisan perkerasan jalan. Kerusakan yang

terjadi sangat bervariasi di sepanjang ruas jalan dan apabila dibiarkan dalam

jangka waktu yang lama, maka akan memperburuk kondisi lapisan perkerasan

Page 26: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang ada, sehingga dapat mempengaruhi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran

dalam berlalu lintas.

Kerusakan yang terjadi dapat berupa retak-retak (crack), pengelupasan (ravelling)

dan lubang-lubang (pothole) yang terdapat lapisan perkerasan jalan. Jika hal ini

terjadi maka membuktikan bahwa jalan telah mengalami penururan tingkat

pelayanan jalan atau jalan dalam kondisi rusak.

Pemeliharaan dan peningkatan jalan sangat diperlukan guna menjaga kualitas

layanan pemakaian jalan bagi pengendara. Pemeliharaan jalan disini adalah

kegiatan mempertahankan, memperbaiki, menambah ataupun mengganti

bangunan fisik yang telah ada agar fungsinya tetap dapat dipertahankan atau

ditingkatkan untuk waktu yang lebih lama. Pemeliharaan yang dapat dilakukan

seperti pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala (periodik), dan

rehabilitasi/peningkatan. Semua jenis waktu pemeliharaan tersebut bertujuan

untuk mempertahankan masa layan jalan yang baik.

Pemeliharaan jalan merupakan suatu kegiatan untuk memperpanjang atau

setidaknya dapat mencapai umur rencana jalan, dimana upaya pemeliharaan jalan

ini mempunyai tujuan utama yaitu :

1) Melindungi permukaan dan struktur jalan serta mengurangi tingkat kerusakan

jalan sehingga dapat memperpanjang umur rencana.

2) Memperkecil biaya pengoperasian kendaraan pada jalan dengan membuat

permukaan jalan halus dan nyaman.

3) Menjaga agar jalan tetap dalam keadaan kokoh dan aman, sehingga

memberikan keamanan bagi pengemudi yang menggunakan jalan, dan dapat

memberikan pelayanan terhadap transportasi yang dapat diandalkan.

Pemeliharaan dan rehabilitasi kerusakan jalan ini juga memerlukan biaya yang

tidak sedikit. Oleh karena itu diperlukan evaluasi kondisi kerusakan perkerasan

untuk menentukan jenis pemeliharaan dan penanganan apa yang tepat untuk

dilaksanakan.

Page 27: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.2 Cakupan Tugas Akhir

Berdasarkan latar belakang tugas akhir yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan cakupan Tugas Akhir sebagai berikut:

1) Jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta KM

0+650 – 3+850.

2) Penanganan kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur Haji Juanda

Surakarta KM 0+650 – 3+850.

3) Anggaran biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan dan

peningkatan kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur Haji Juanda

Surakarta KM 0+650 – 3+850.

1.3 Batasan Tugas Akhir

Untuk mempermudah pembahasan Tugas Akhir ini maka diberikan batasan Tugas

Akhir sebagai berikut:

1) Lokasi penelitian adalah pada ruas Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta KM

0+650 – 3+850.

2) Survey kerusakan dilakukan pada bulan maret tahun 2012.

3) Data kerusakan diperoleh melalui survey visual yaitu berupa panjang, lebar,

luasan serta kedalaman setiap jenis kerusakan.

4) Kondisi kerusakan jalan dianalisis dengan metode Pavement Condition Index

(PCI).

5) Data sekunder lalu lintas diperoleh dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa

Tengah Wilayah Surakarta.

Page 28: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:

1) Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur Haji Juanda

Surakarta KM 0+650 – 3+850.

2) Mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur Haji Juanda

Surakarta KM 0+650 – 3+850 dengan metode PCI.

3) Menentukan jenis penangan kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Insinyur

Haji Juanda Surakarta KM 0+650 – 3+850.

4) Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam usaha pemeliharaan dan

peningkatan ruas Jalan Insinyur Haji Juanda Surakarta KM 0+650 – 3+850.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:

1) Mengetahui jenis kerusakan-kerusakan permukaan yang ada di ruas Jalan

Insinyur Haji Juanda Surakarta KM 0+650 – 3+850, sehingga dapat

dilakukan perbaikan yang tepat.

2) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara penanganan tiap-tiap

kerusakan berdasarkan metode PCI.

3) Memberikan masukan yang dapat dipakai sebagai pembanding bagi Dinas

Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan pemeliharaan jalan

seefisien mungkin.

Page 29: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Definisi Jalan

Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang

meliputi seluruh bagian jalan termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya

yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan

bagi lalu lintas umum, jalan khusus adalah jalan yang selain jalan yang

diperuntukkan di atas, dan jalan tol adalah jalan umum yang kepada para

pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol (UU Jalan Raya No. 13 Tahun

1980).

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Jalan raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh

manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat

digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang

mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat

(Clarkson H. Oglesby,1999).

Jalan merupakan sarana yang sangat penting bagi perkembangan suatu daerah dan

negara, untuk itu keamanan, kenyamanan, dan kelayakan suatu jalan sangat

penting. Dalam hal ini pemeliharaan dan peningkatan jalan merupakan suatu

kegiatan yang mutlak untuk dilakukan.

Page 30: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2.1.2 Klasifikasi Jalan

2.1.2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi Jalan

a. Jalan Arteri

Jalan arteri adalah jalan umum yang melayani angkutan utama dengan

ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan

masuk dibatasi secara efisien.

b. Jalan Kolektor

Jalan kolektor adalah jalan umum yang melayani angkutan

pengumpul/pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-

rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.

c. Jalan Lokal

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat

dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan

jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

d. Jalan Lingkungan

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan

dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

2.1.2.2 Klasifikasi Jalan Menurut Peranan Jalan

a. Sistem Jaringan Jalan Primer

Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan palayanan distribusi

barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional

dengan menghubungkan semua simpul jasa yang berwujud pusat-pusat

kegiatan (UU No.38 Tahun 2004).

1) Jalan arteri primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang

kesatu dengan kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan

Page 31: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

yang menghubungkan kota jenjang kedua yang berada di bawah

pengaruhnya.

2) Jalan kolektor primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota

jenjang kedua dengan kota jenjang kedua yang lainnya atau ruas jalan

yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga

yang berada di bawah pengaruhnya.

3) Jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang

ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan

persil, kota jenjang kedua dengan persil, serta ruas jalan yang

menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota yang berada di

bawah pengaruhnya sampai persil.

b. Sistem Jaringan Jalan Sekunder

Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi

barang dan jasa untuk masyarakat di wilayah perkotaan (UU No.38

Tahun 2004).

1) Jalan arteri sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan

primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan

kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

2) Jalan kolektor sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan

kawasan-kawasan sekunder kedua yang satu dengan yang lainnya atau

menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder

ketiga.

3) Jalan lokal sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan-

kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder

kedua dengan perumahan , atau menghubungkan kawasan sekunder

kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke

perumahan.

Page 32: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2.1.2.3 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk

menerima beban lalu lintas dan dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST)

dalam satuan ton.

Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan

klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Klasifikasi menurut kelas jalan

Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat (MST)

Ton

Arteri

I > 10

II 10

IIIA 8

Kolektor IIIA

8 IIIB

Sumber: TPGJAK No. 038/T/BM/1997

2.1.2.4 Klasifikasi Jalan Menurut Medan Jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan

medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam

tabel 2.2. berikut:

Tabel 2.2 Klasifikasi menurut medan jalan

No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)

1 Medan D < 3

2 Perbukitan B 3 – 25

3 Pegunungan G > 25

Sumber: TPGJAK No. 038/T/BM/1997

Page 33: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2.1.2.5 Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang Pembinaan Jalan

Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaan jalan sesuai PP No. 26/1985

adalah:

a. Jalan Nasional

Merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer

yang menghubungkan jalan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis

nasional, serta jalan tol.

b. Jalan Propinsi

Merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang

menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar

ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

c. Jalan Kabupaten/Kotamadya

Merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer termasuk jalan

yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar

ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar

pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder

dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

d. Jalan Desa

Merupakan jalan umum yang berfungsi menghubungkan kawasan dan/atau

antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

e. Jalan Khusus

Merupakan jalan yang dibangun dan dipelihara oleh instansi/badan

hukum/perorangan untuk melayani kepentingan masing-masing dari instansi

tersebut .

Page 34: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2.1.3 Daerah Bebas Jalan

Menurut Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan No. 004/T/BNKT/1990 Direktorat

Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota, ruang bebas jalan dibagi

menjadi:

2.1.3.1 Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA)

Merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman

ruang bebas tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan dan diperuntukkan bagi

median, perkerasan jalan, pemisahan jalur, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar,

lereng, ambang pengaman timbunan dan galian gorong-gorong perlengkapan jalan

dan bangunan pelengkap lainnya (PP No. 26/1985).

Lebar Rumaja ditetapkan oleh Pembina Jalan sesuai dengan keperluannya. Tinggi

minimum 5 m dan kedalaman mimimum 1,5 m diukur dari permukaan perkerasan.

Tertib pemanfaatan Rumaja adalah sebagai berikut:

a. Jalur Lalu Lintas

Jalur lalu lintas pada dasarnya diperuntukkan bagi lalu lintas kendaraan.

Pemanfaatan jalur lalu lintas adalah sebagai berikut:

1) Beban sumbu maksimum yang diizinkan adalah:

Sumbu tunggal dengan ban tunggal 4.500 kg.

Sumbu tunggal dengan ban dobel 8.000 kg.

Sumbu tandem/ganda dengan ban dobel 15.000 kg.

Sumbu triple dengan ban dobel 20.000 kg.

2) Kecepatan Kendaraan maksimum yang diizinkan adalah:

Pada jalan bebas hambatan 60 - 120 km/jam.

Pada jalan arteri primer 60 - 80 km/jam.

Pada jalan arteri sekunder 40 - 60 km/jam.

Pada jalan kolektor sekunder 30 - 40 km/jam.

Page 35: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pada jalan lokal primer 20 - 30 km/jam.

Pada jalan sekunder 10 - 20 km/jam.

3) Pengemudi yang ingin menghentikan kendaraan sementara waktu, harus

menempatkan kendaraannya sedemikian rupa tidak menghalangi arus lalu

lintas dan tidak pada tempat dimana terdapat tanda larangan berhenti.

Sedangkan untuk parkir kendaraan, harus dipilih bagian jalan yang sudah

ditetapkan untuk parkir.

4) Pejalan kaki bila hendak menyeberang jalan harus memanfaatkan fasilitas

penyerangan (zebra cross, jembatan penyeberangan dan lain-lain).

5) Untuk pelayanan transportasi umum (bus kota, bus antar kota atau

kendaraan umum lainnya), menaikkan atau menurunkan penumpang harus

di tempat-tempat yang sudah disediakan (terminal, tempat pemberhentian

sementara atau halte). Sedangkan untuk memberhentikan kendaraan untuk

sementara waktu harus memilih lokasi yang disebutkan dalam point (3).

6) Pemanfaatan jalur lalu lintas oleh kendaraan dengan beban sumbu

kendaraan melebihi ketentuan yang disebutkan dalam point (1) tidak

diperkenankan.

7) Mengendarai kendaraan dengan kecepatan kendaraan yang melebihi

ketentuan seperti yang disebutkan dalam point (2) tidak diperkenankan.

8) Kendaraan bermotor roda dua, roda tiga atau kendaraan tidak bermotor

harus menggunakan jalur yang sudah disediakan. Dalam hal tidak

disediakan jalur khusus, harus menggunakan bagian paling kiri dari jalur

lalu lintas.

9) Hal-hal yang berkaitan dengan disiplin dan tata tertib kendaraan, harus

mengikuti ketentuan yang tercantum dalam UU Lalu Lintas Jalan No. 7

Tahun 1951 dan UU Lalu Lintas Jalan Tahun 1965 tentang lalu lintas dan

angkutan.

Page 36: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Bahu Jalan dan Trotoar

1) Bahu jalan diperuntukkan bagi pejalan kaki, berhenti untuk sementara

akibat kondisi tertentu apabila tidak terdapat rambu larangan berhenti dan

untuk tempat menghindar bagi kendaraan saat berpapasan. Trotoar

diperuntukkan bagi pejalan kaki.

2) Bahu jalan atau trotoar tidak diperkenankan untuk parkir kendaraan.

3) Penempatan bangunan utilitas pada bahu jalan atau trotoar dalam sistem

primer atau sistem sekunder di dalam wilayah perkotaan harus seizin

Pembina Jalan dan mengikuti petunjuk teknis pemasangan utilitas.

4) Bila terdapat jalan masuk ke bangunan-bangunan atau fasilitas lainnya

yang memotong bahu jalan/trotoar harus diupayakan sedemikian rupa

sehingga fungsi peruntukkannya tidak terhambat (sesuai buku standar

trotoar).

c. Saluran Tepi Jalan

1) Saluran tepi jalan diperuntukkan bagi penampungan dan penyaluran air,

agar badan jalan bebas dari pengaruh air.

2) Saluran tepi jalan tidak diperkenankan dimanfaatkan selain peruntukkan

seperti yang tersebut di atas termasuk pembuangan sampah atau benda

lainnya yang dapat mengurangi fungsi peruntukkannya.

3) Bila saluran tepi jalan akan dimanfaatkan sebagai saluran lingkungan,

maka harus mengikuti syarat yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan

Umum.

4) Jalan pelintasan di atas saluran tepi jalan, harus diupayakan tidak

mengurangi ukuran saluran.

Page 37: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Median dan Jalur Pemisah

Median adalah sejalur lahan yang diperuntukkan untuk memisahkan jalur lalu

lintas yang berlawanan arah, penempatan perlengkapan jalan, tanaman perdu

yang berakar tunggang, sebagai fungsi estetika dan meredam sinar lampu

kendaraan dari arah yang berlawanan.

Jalur pemisah adalah sejalur lahan yang diperuntukkan untuk memisahkan

jalur lalu lintas yang searah. Kalau memungkinkan peruntukkannya sama

dengan median.

e. Ambang Pengaman

Ambang pengaman adalah sejalur lahan di sisi luar badan jalan dengan lebar

ditetapkan oleh Pembina Jalan yang diperuntukkan bagi pengaman konstruksi

badan jalan.

2.1.3.2 Daerah Milik Jalan (RUMIJA)

Merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang

dikuasai oleh Pembina Jalan guna peruntukkan daerah manfaat jalan dan

perlebaran jalan maupun menambahkan jalur lalu lintas dikemudian hari serta

kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan.

Lebar Rumija sekurang-kurangnya sama dengan lebar Rumaja. Tinggi atau

kedalaman diukur dari permukaan jalur lalu lintas, serta penentuannya didasarkan

pada keamanan pemakai jalan sehubungan dengan pemanfaatan Rumija dan

Rumaja ditentukan oleh Pembina Jalan (PP No. 26/1985).

Tertib pemanfaatan Rumija adalah sesuai dengan tingkat pengaruh yang dapat

ditimbulkan oleh bangunan terhadap Rumija maka pemanfaatan Rumija diluar

peruntukkannya harus mendapat izin dari Pembina Jalan.

Page 38: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2.1.3.3 Daerah Pengawasan Jalan (RUWASJA)

Merupakan ruang disepanjang jalan di luar Ruang Milik Jalan yang berada di

bawah pengawasan penguasa jalan yang ditujukan untuk penjagaan terhadap

pandangan bebas pengemudi dan untuk konstruksi jalan, dalam hal Rumija tidak

mencukupi, yang ditetapkan oleh Pembina jalan (PP No. 26/1985).

Daerah Pengawasan Jalan dibatasi oleh:

Lebar diukur dari As Jalan.

a. Untuk Jalan Arteri Primer tidak kurang dari 20 m.

b. Untuk Jalan Arteri Sekunder tidak kurang dari 20 m.

c. Untuk Jalan Kolektor Primer tidak kurang dari 15 m.

d. Untuk Jalan Kolektor Sekunder tidak kurang dari 7 m.

e. Untuk Jalan Lokal Primer tidak kurang dari 10 m.

f. Untuk Jalan Lokal Sekunder tidak kurang dari 4 m.

g. Untuk Jembatan tidak kurang dari 100 m ke arah hulu dan hilir.

Tinggi yang diukur dari permukaan jalur lalu lintas dan penentuannya didasarkan

pada keamanan pemakai jalan baik di jalan lurus, maupun di tikungan dalam hal

pandangan bebas pengemudi, ditentukan oleh Pembina Jalan.

Gambar 2.1 Penambang Melintang Jalan

Page 39: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2.2 Jenis Kerusakan

Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No. 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Bina Marga, kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi:

1. Retak (cracks)

2. Distorsi (distortion)

3. Cacat permukaan (disintegration)

4. Pengausan (polished agregat)

5. Kegemukan (bleeding of flushing)

6. Penururan pada bekas penanaman utilitas (utility cut depression)

2.2.1 Retak (cracks)

Retak yang terjadi pada permukaan jalan dapat dibedakan menjadi:

2.2.1.1 Retak Rambut (Hair Cracks)

Retak rambut dapat terjadi pada alur roda atau pada permukaan lain dari

permukaaan jalan. Tampak retakan tidak beraturan dan terpisah. Lebar celah lebih

kecil dari atau sama dengan 3 mm. Penyebabnya adalah konstuksi perkerasan

tidak kuat mendukung beban lalu lintas yang ada, lapis permukaan terlalu tipis,

pemilihan campuran yang terlalu kaku untuk lapis permukaan yang tipis,

kelelahan lapis permukaan akibat beban lalu lintas dan umur jalan, bahan

perkerasan yang kurang baik, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis

perkerasan kurang stabil, dan stabilitas atau pemadatan lapis permukaan tidak

memadai. Retak rambut ini dapat meresapkan air ke dalam lapis permukaan.

Retak rambut yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi retak kulit

buaya (alligator crack).

Page 40: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 2.2 Retak Rambut (Hair Cracks)

2.2.1.2 Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks)

Retak kulit buaya berkembang dari retak rambut yang telah mengalami kerusakan

yang parah akibat tidak segera dilakukannya perbaikan. Retak kulit buaya dapat

terjadi pada alur roda atau pada permukaan lain dari permukaaan jalan. Tampak

retakan tidak beraturan dan saling berpotongan. Lebar celah lebih besar dari atau

sama dengan 3 mm. Retak kulit buaya terlihat seperti retak yang saling merangkai

dan membentuk kotak-kotak yang menyerupai kulit buaya. Retak ini disebabkan

oleh bahan perkerasan yang kurang kurang baik, pelapukan perkerasan, tanah

dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis perkerasan kurang stabil atau lapis

pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah baik). Retak kulit buaya yang luas dan

sudah parah dapat berkembang menjadi lubang atau amblas.

Gambar 2.3 Retak kulit buaya (Alligator Cracks)

Page 41: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.2.1.3 Retak Pinggir (Edge Cracks)

Retak pinggir adalah retak memanjang jalan dengan atau tanpa cabang yang

mengarah pada bahu jalan dan terletak di dekat bahu. Retak pinggir disebabkan

oleh tidak baiknya sokongan dari arah samping, drainase yang kurang baik,

terjadinya penyusutan tanah, atau terjadinya settlement di bawah daerah tersebut.

Akar tanaman yang tumbuh di tepi perkerasan dapat pula menjadi penyebab

terjadinya retak pinggir ini. Di lokasi retak air dapat meresap dan dapat merusak

lapis perkerasan. Retak pinggir jika dibiarkan akan berkembang menjadi lubang-

lubang.

Gambar 2.4 Retak Pinggir (Edge Cracks)

2.2.1.4 Retak Sambungan Bahu dan Perkerasan (Edge Joint Cracks)

Retak sambungan bahu dan perkerasan adalah retak memanjang yang umumnya

terjadi pada sambungan bahu dengan perkerasan. Retak dapat disebabkan oleh

kondisi drainase di bawah bahu jalan lebih buruk dari pada di bawah perkerasan,

terjadinya settlement di bahu jalan, penyusutan material bahu atau perkerasan

jalan, atau akibat lintasan truk/kendaraan berat di bahu jalan.

Page 42: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar 2.5 Retak Sambungan Bahu dan Perkerasan (Edge Joint Cracks)

2.2.1.5 Retak Sambungan Jalan (Lane Joint Cracks)

Retak sambungan jalan adalah retak memanjang yang terjadi pada sambungan dua

jalur/lajur lalu lintas. Hal ini disebabkan oleh tidak baiknya ikatan sambungan

kedua jalur/lajur tersebut. Penyebab kerusakan ini adalah pemisahan sambungan

(joint) antara perkerasan dengan bahu jalan akibat kembang susut dari lapisan di

bawah permukaan, penurunan bahu jalan, penyusutan campuran bahan jalan atau

sehubungan dengan sambungan yang dilewati truk, serta permukaan bahu lebih

tinggi dari permukaan perkerasan.

Page 43: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 2.6 Retak Sambungan Jalan (Lane Joint Cracks)

2.2.1.6 Retak Sambungan Pelebaran Jalan (Widening Cracks)

Retak sambungan pelebaran jalan adalah retak memanjang yang terjadi pada

sambungan antara perkerasan lama dengan pekerasan berakibat pelebaran jalan,

dapat juga disebabkan oleh ikatan antara sambungan yang tidak baik. Jika tidak

segera diperbaiki, air dapat masuk ke dalam lapisan perkerasan yang akan

mengkibatkan lepasnya butir-butir perkerasan dan retak semakin besar.

Gambar 2.7 Retak Sambungan Pelebaran Jalan (Widening Cracks)

2.2.1.7 Retak Refleksi (Reflection Cracks)

Retak Refleksi adalah retak memanjang, melintang, diagonal, atau membentuk

kotak-kotak. Retak ini terjadi pada lapisan tambahan (overlay) yang menggambar

pola retakan di bawahnya. Retak refleksi dapat terjadi jika retak pada perkerasan

lama tidak diperbaiki secara baik sebelum pekerjaan overlay dilakukan. Retak

refleksi dapat pula terjadi jika gerakan vertikal/horizontal di bawah lapis

tambahan sebagai akibat perubahan kadar air pada jenis tanah yang ekspansif.

Gambar 2.8 Retak Refleksi (Reflection Cracks)

Page 44: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.2.1.8 Retak Selip (Slippage Cracks)

Retak Selip adalah retak yang bentuknya seperti bulan sabit. Hal ini disebabkan

oleh kurang baiknya ikatan antara lapis permukaan dan lapis di bawahnya. Kurang

baiknya ikatan dapat disebabkan oleh adanya debu, minyak, air, atau benda-benda

non-adhesif lainnya atau akibat tidak diberinya tack coat sebagai bahan pengikat

diantara kedua lapisan. Retak selip dapat terjadi akibat terlalu banyaknya pasir

dalam campuran lapis permukaan atau kurang baiknya pemadatan lapis

perkerasan.

Gambar 2.9 Retak Selip (Slippage Cracks)

2.2.2 Distorsi (Distorsion)

Distorsi atau perubahan bentuk dapat terjadi karena lemahnya tanah dasar,

pemadatan yang kurang pada lapis pondasi, sehingga terjadi pemadatan tambahan

akibat beban lalu lintas. Sebelum dilakukan perbaikan terlebih dahulu perlu

ditentukan jenis dan penyebab distorsi dengan demikian dapat dilakukan

penanganan yang tepat.

Distorsi dibedakan menjadi:

2.2.2.1 Alur (Ruts)

Ruts terjadi pada lintasan roda sejajar pada as jalan. Alur dapat merupakan

penggenangan air hujan yang jatuh di atas permukaan jalan, mengurangi tingkat

kenyamanan, dan akhirnya dapat timbul retak-retak. Terjadinya alur disebabkan

oleh lapis perkerasan yang kurang padat, dengan demikian terjadi tambahan

pemadatan akibat repetisi beban lalu lintas pada lintasan roda. Campuran aspal

Page 45: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dengan stabilitas rendah juga dapat menimbulkan deformasi plastis. Alur juga

dapat disebabkan oleh:

Pengaruh lalu lintas (jumlah kendaraan, beban gandar, dan kecepatan

kendaraan).

Pengaruh cuaca. Material terlepas pada musim kering dan tercampur lumpur

dan lembek pada musim hujan.

Gradasi bahan tidak memenuhi persyaratan (terlalu banyak pasir atau terlalu

banyak lempung).

Gambar 2.10 Alur (Ruts)

2.2.2.2 Bergelombang (Coguration)

Bergelombang adalah alur yang terjadi melintang jalan. Timbulnya permukaan

jalan yang bergelombang ini, menyebabkan pengemudi menjadi tidak nyaman

dalam berkendara. Penyebab kerusakan ini adalah rendahya stabilitas campuran

yang disebabkan oleh terlalu tingginya kadar aspal, terlalu banyak menggunakan

agregat halus, agregat berbentuk bulat dan berpermukaan penetrasi yang tinggi.

Bergelombang dapat juga terjadi jika lalu lintas dibuka sebelum perkerasan

mantap (untuk perkerasan yang mempergunakan aspal cair).

Page 46: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2.11 Bergelombang (Coguration)

2.2.2.3 Sungkur (Shoving)

Sungkur terjadi akibat deformasi plastis setempat, biasanya terjadi di tempat

kendaraan sering berhenti, kelandaian curam, dan tikungan tajam. Kerusakan

dapat terjadi dengan/tanpa retak. Penyebab kerusakan sama dengan kerusakan

bergelombang.

Gambar 2.12 Sungkur (Shoving)

2.2.2.4 Amblas (Grade Depressions)

Amblas biasanya terjadi setempat, dengan atau tanpa retak. Amblas dapat

diketahui dari adanya air yang tergenang. Air tergenang ini dapat meresap ke

dalam lapisan perkerasan dan menyebabkan lubang. Penyebab amblas adalah

adanya beban kendaraan yang melebihi dari yang direncanakan, pelaksanaan yang

kurang baik, atau penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar

mengalami settlement.

Page 47: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 2.13 Amblas (Grade Depressions)

2.2.2.5 Jembul (Upheaval)

Jembul biasanya terjadi setempat, dimana kendaraan sering berhenti, dengan atau

tanpa retak. Lapis permukaan tampak menyembul ke atas permukaan

dibandingkan dengan permukaan sekitarnya. Hal ini terjadi akibat adanya

pengembangan tanah dasar pada tanah dasar ekspansif dan juga dipengaruhi oleh

beban kendaraan yang melebihi standar.

Gambar 2.14 Jembul (Upheaval)

2.2.3 Cacat Permukaan (Disintegration)

Caat permukaan mengarah pada kerusakan secara kimiawi dan mekanis dari

lapisan perkerasan.

Yang termasuk dalam cacat permukaan adalah:

Page 48: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2.2.3.1 Lubang (Pothole)

Lubang pada permukaan dapat berupa mangkuk dengan ukuran yang bervariasi,

dari kecil hingga besar. Lubang-lubang ini menampung air dan meresapkannya ke

dalam lapis permukaan yang menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan.

Lubang dapat diakibatkan oleh:

a. Campuran material aspal yang jelek, seperti:

1) Kadar aspal rendah sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.

2) Agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.

3) Temperature campuran tidak memenuhi syarat.

b. Lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat

pengaruh cuaca.

c. Sistem drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul

dalam lapisan perkerasan.

d. Retak-retak yang tidak ditangani sehingga air meresap dan mengakibatkan

terjadinya lubang-lubang kecil.

Gambar 2.15 Lubang (Pothole)

2.2.3.2 Pelepasan Butir (Raveling)

Pelepasan butir adalah pelepasan partikel agregat dan permukaan perkerasan yang

apabila tidak diperbaiki dalam waktu yang lama, akan makin dalam. Pelepasan

butir dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek yang buruk serta

ditimbulkan oleh hal yang sama dengan lubang. Biasanya agregat halus (fine

agregat) terlepas terlebih dahulu dan akibat erosi yang terus menerus, maka

Page 49: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

partikel-partikel yang lebih besar akan ikut terlepas dan menyebabkan permukaan

menjadi kasar (rough).

Gambar 2.16 Pelepasan Butir (Raveling)

2.2.3.3 Pengelupasan Lapisan (Stripping)

Pengelupasan merupakan kerusakan perkerasan jalan yang terjadi pada daerah

yang luas menyebabkan permukaan jalan menjadi kasar. Pengelupasan dapat

diakibatkan oleh kurangnya ikatan antara lapis permukaan dan lapis di bawahnya

atau terlalu tipisnya lapis permukaan. Lepasnya material halus tisak diikuti dengan

pemadatan kembali ssehingga interlock antar agregat menjadi berkurang yang

menyebabkan lepasnya agregat.

Gambar 2.17 Pengelupasan Lapisan (Stripping)

2.2.4 Pengausan (Polished Agregat)

Pengausan adalah kerusakan partikel agregat pada permukaan perkerasan yang

licin atau halus (smooth). Permukaan jalan menjadi licin sehingga membahayakan

kendaraan. Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan

Page 50: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id/Evaluasi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO Be your self !! Ketika hidup memberikan kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

aus terhadap roda kendaraan atau agregat yang digunakan berbentuk bulat dan

licin, tidak berbentuk cubical.

Gambar 2.18 Pengausan (Polished Agregat)

2.2.5 Kegemukan (Bleeding/Flussing)

Kegemukan adalah perpindahan ke atas dari aspal pada permukaan lapisan aspal

sehingga membentuk lapisan aspal di atas permukaan. Biasanya terjadinya luas

dan permukaan menjadi licin. Pada temperatur tinggi, aspal menjadi lunak dan

akan terjadi jejak roda, hal ini membahakan kendaraan. Kegemukan dapat

disebabkan pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran aspal, pemakaian

terlalu banyak aspal pada pakerjaan prime coat atau tack coat.

Gambar 2.19 Kegemukan (Bleeding of Flussing)

2.2.6 Penurunan Pada Bekas Utilitas (Utility Cut Depression)

Penurunan yang terjadi di bekas penanaman utilitas. Hal ini terjadi karena

pemadatan yang tidak memenuhi syarat, sehingga aspal menglami depression.