Tugas Admin Rs

9
RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai visi yaitu “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit yang PRIMA pada tahun 2010”. Sedangkan misi dari RSUD Muara Teweh tersebut addalah: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif, sehingga rumah sakit dapat difungsikan oleh pengguna jasa/pasien. 2. Meningkatkan peran serta karyawan untuk mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan. 3. Peningkatan sumber daya manusia rumah sakit. 4. Peningkatan sarana dan prasarana fisik rumah sakit. 5. Menjadikan RSUD Muara Teweh sebagai pusat rujukan di Kabupaten Barito Utara dan sekitarnya. Berdasarkan visi dan misi dari RSUD Muara Teweh yang yang akan dicapai, maka digunakan pola Balance Score Card dalam menyusun perencanaan guna mencapai visi dan misi. Dalam Balance Score Card ada empat perspektif yang diukur, yaitu: 1. Perspektif konsumen/pasien 2. Perspektif proses bisnis internal 3. Perspektif finansial 4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan. 1

description

fish bone diagram

Transcript of Tugas Admin Rs

RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai visi yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit yang PRIMA pada tahun 2010. Sedangkan misi dari RSUD Muara Teweh tersebut addalah:1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif, sehingga rumah sakit dapat difungsikan oleh pengguna jasa/pasien.2. Meningkatkan peran serta karyawan untuk mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan.3. Peningkatan sumber daya manusia rumah sakit.4. Peningkatan sarana dan prasarana fisik rumah sakit.5. Menjadikan RSUD Muara Teweh sebagai pusat rujukan di Kabupaten Barito Utara dan sekitarnya.Berdasarkan visi dan misi dari RSUD Muara Teweh yang yang akan dicapai, maka digunakan pola Balance Score Card dalam menyusun perencanaan guna mencapai visi dan misi. Dalam Balance Score Card ada empat perspektif yang diukur, yaitu:1. Perspektif konsumen/pasien2. Perspektif proses bisnis internal3. Perspektif finansial4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan.Keempat perspektif tersebut saling terkait dan tidak berdiri sendiri. Perspetif (4) proses pembelajaran dan pertumbuhan merupakan dasar dari semua perpektif diatasnya, karena perspektif (4) menyangkut hal dasar yaitu SDM. Tujuan akhir dari semua pengukuran dalam Balance Score Card ini adalah perspektif konsumen (1), karena konsumen (pasien) adalah orang yang dapat menilai secara langsung hasil kinerja RSUD Muara Teweh. Mencapai tujuan akhir tidak mungkin melewatkan perspektif finansial (3) dan perspektif proses bisnis internal (2), karena kedua perspektif itu adalah mesin yang mengolahnya.

Hubungan sebab-akibat dari empat perspektif1. Perspektif konsumen/pasien: yaitu pengukuran kepuasan dan kesetian pasien yang diukur dengan peningkatan kunjungan, diterimanya produk-produk RSUD Muara Teweh, dan meluasnya segmen pasar ke kabupaten tetangga, rendahnya keluhan pasien terhadap pelayanan dan lain sebagainya. Pasien memberikan penilaian terhadap kualitas keseluruhan perawatan yang diterima dari dokter, perawat dan profesional kesehatan lainnya, serta pelayanan kebersihan dan makanan di RS. Ketepatan dan kecepatan waktu pelayanan pasien harus menjadi perhatian pimpinan dan karyawan RS, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama dalam menerima pelayanan tanpa membedakan status sosio-ekonomi pasien. 2. Perspektif proses bisnis internal: yaitu pengukuran yang terfokus pada nilai-nilai yang diharapkan oleh pelanggan dan pengambil keputusan. Proses bisnis internal harus inovatif, selalu dimonitor dan diperbaiki. RSUD Muara Teweh harus berani membuat inovasi dalam bidang pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi (sistem komputerisasi), mungkin dalam tingkat sederhana dulu, sehingga jalur dari pasien masuk sampai dengan pasien pulang dapat diketahui dengan mudah. Sistem komputerisasi mempermudah dan menyerdehanakan alur pelayanan pada pasien, sehingga petugas-petugas RS dapat mengarahkan pasien secara langsung pada bagian yang berwenang. Sistem komputerisasi juga sangat membantu dalam hal membuat pelaporan rekam medis. Jika ada komplain dari pasien dapat dengan mudah dan cepat diketahui letak kesalahannya. Diperlukan inovasi lainnya pada RSUD Muara Teweh, yaitu pola tarif pelayanan dapat dilaksanakan pada satu pintu bekerja sama dengan bank (misal: BPD Kalteng). Tujuan kerja sama dengan perbankan ini adalah untuk menghindari biaya tinggi serta pungutan-pungutan tidak resmi yang membebani pasien, keuntungan bagi operator (medis/paramedis) tidak akan kehilangan haknya setelah pemberian pelayanan dan keuntungan bagi pemerintah daerah, selaku pengambil keputusan, adalah memudahkan dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pungutan tarif pelayanan karena bank pasti bisa mengeluarkan laporannya secara cepat dan rutin. Capaian pelayanan rawat inap pasien pada RSUD Muara Teweh tahun 2008: BOR: 61,7%, LOS: 3 hari, BTO: 74 kali/thn, TOI: 2 hari, GDR: 2,26% dan NDR: 0,86%. Capaian LOS perlu dilakukan perbaikan pada tahun 2009. Capaian LOS ini buruk mungkin karena pasien sudah merasa sembuh, pasien tidak betah di RS karena buruknya pelayanan, atau pasien menghindari pembengkakan biaya akibat biaya siluman. Capaian BTO yang jelek ini diperlukan perbaikan dengan penambahan jumlah tempat tidur.3. Perspektif finansial: yaitu pengukuran yang biasanya dinyatakan dengan rasio profitabilitas antara lain laba operasi, tingkat pengembalian, pertumbuhan penjualan, arus kas yang dihasilkan dan lain sebagainya. Sumber-sumber pendanaan yang diterima RSUD Muara Teweh dari APBD Kab. Barito Utara, APBD Prop. Kalimantan Tengah dan APBN Depkes RI digunakan seoptimal mungkin untuk berinfestasi pada perlatan penunjang dan SDM. Guna meningkatkan kemandirian RSUD Muara Teweh dalam mengelola keuangan sebaiknya diubah menjadi BLU (Badan Layanan Umum), dimana RS mampu merencanakan dan mengelola keuangan sendiri. RS dapat membeli peralatan medis dan non-medis yang nantinya akan meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan, sehingga tidak ada lagi drop peralatan dari pemerintahh daerah ataupun pusat yang tidak sesuai dengan situsi dan kondisi pelayanan RS. Pembelian peralatan ini harus memperhitungkan return of invesment (berapa lama waktu yang diperlukan hingga mencapai break event point) dan rasio efisiensinya (memperhitungkan seberapa efisien RS mempergunakan alat-alat yang ada). Pemerintah cukup sebagai pemberi arahan dan pengawas penggunaan dana. Di wilayah kerja RSUD Muara Teweh banyak perusahaan tambang batubara, baik yang berskala nasional maupun internasional. Perusahaan ini bisa diajak bekerja sama (sebagai pihak ke-3) dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan RS, sehingga perusahaan itu tidak perlu merujuk ke kota lain jika ada karyawannya yang sakit. Terjadi prinsip saling menguntungkan, RS mendapatkan alat yang memadai tanpa membebani keuangan RS dan perusahaan dapat menghemat biaya serta waktu dalam memberikan pertolongan kepada karyawannya.4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan: yaitu pengukuran dengan melihat tiga faktor utama: manusia, sistem dan prosedur organisasi yang akan memberikan prospek masa depan. Perspektif ini mendasari perspekti-perspektif yang ada diatasnya. Organisasi akan berhasil di masa depan jika ada keberanian berinvestasi pada sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Sistem online dan prosedur pembayaran jasa pelayanan oleh pasien, yang telah dijelaskan pada perspektif (2) membutuhkan proses yang tidak sebentar, try and error sangat wajar terjadi pada awal-awal penerapan metode ini. Diperlukan adalah sadar akan kesalahan itu dan tahu letak kesalahannya serta perbaikannya munuju kelancaran pelayanan. Sistem dan prosedur itu dapat berjalan jika sumber daya manusianya (SDM) siap. SDM di RS harus mempunyai kemampuan yang cakap, memiliki empati dan mampu bertindak cepat dan tepat. Pelayanan di RS merupakan pelayanan yang saling kait-mengkait antar unit pelayanan yang satu dengan yang lainnya. Tetapi kemampuan dan keahlian petugas pada masing-masing unit berbeda, sehingga petugas pada unit yang satu tidak bisa menggantikan petugas pada unit lain, misalnya: petugas rntgen tidak bisa menggantikan petugas laboratorium dan demikian juga sebaliknya. Mengingat keunikan itu maka ketersediaan SDM baik dari jumlah dan kemampuan mutlak dibutuhkan untuk pelayanan RS. Perlu dipikirkan untuk mengatasi masalah SDM ini. Bisa ditempuh dengan merekrut petugas baru ataupun meningkatkan kemampuan petugas yang ada dengan menyekolahkannya. Untuk perekrutan petugas baru sangat tergantung dari pemerintah daerah dalam membuka lowongan CPNS. Jika RSUD Muara Teweh sudah murni BLU, maka RS mampu menggaji sendiri petugas yang diperlukan terutama petugas dalam bidang teknologi informasi guna merawat dan mengoperasikan sistem itu. Guna meningkatkan SDM bidang medis, RS telah berhasil menyekolahkan seorang dokter menjadi spesialis kandungan. Sekarang RS sedang menyekolahkan dokter di bagian THT dan dokter gigi di bagian bedah mulut. Paramedis telah banyak yang ditingkatkan spesifikasinya dari SPK menjadi D3 keperawatan, ada juga yang sudah S1 keperawatan. Tidak hanya peningkatan kualitas SDM di biang pelayanan langsung ke pasien, RS juga telah dan sedang menyekolahkan petugas-petugas yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan ke pasien. Selain sekolah, RS juga memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengikuti kursus baik dibidang medis (misal: pendidikan kedokteran berkelanjutan/PKB, kefarmasian, radiologi, laboratorium dll.) maupun non-medis (misal: administrasi dan kepegawaian). Peningkatan SDM ini sangat erat kaitannya dengan perspektif (3) finansial, ketersediaan dana sangat berperan dalam mengirim petugas RS ke sekolah ataupun mengikuti kursus. Diperlukan alokasi dana yang besar jika kualitas SDM RSUD Muara Teweh hendak ditingkatkan sehingga kepuasan pasien yang menjadi tujuan akhir dari pelayananan RS dapat dicapai.

KEPUASAN & LOYALITAS PASIEN

KETEPATAN DAN KECEPATAN DALAM PELAYANANPERSPEKTIF KONSUMEN/PASIEN

INOVASI TIINOVASI POLA TARIF SATU ATAPPERBAIKAN BOR &LOSPERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON-MEDISPERSPEKTIF FINANSIAL

DANA PIHAK KETIGAB L U ---------

APBN APBD PROP. KALTENGAPBD KAB. BARITO UTARA

PENINGKATAN SKILL KARYAWAN & REKRUITMEN KARYAWAN BARU YANG CAKAP SERTA TERAMPILPERSPEKTIF PROSES PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN

5