tugas
-
Upload
eri-lupitasari -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of tugas
Penularan / Transmisi AIDS
Penularan AIDS dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
a. Secara Kontak Seksual
1. Ano-Genital
Cara hubungan seksual ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tertinggi bagi
penularan HIV, khususnya bagi kaum mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi
semen dari pengidap HIV.
2. Ora-Genital
Cara hubungan ini merupakan tingkat resiko kedua, termasuk menelan semen dari
mitra seksual pengidap HIV.
3. Genito-Genital / Heteroseksual
Penularan secara heteroseksual ini merupakan tingkat penularan ketiga, hubungan
suami istri yang mengidap HIV, resiko penularannya, berbeda-beda antara satu
peneliti dengan peneliti lainnya.
b. Secara Non seksual
Penularan secara non seksual ini dapat terjadi melalui :
1. Transmisi Parental
Penggunaan jarum dan alat tusuk lain (alat tindik, tatto) yang telah terkontaminasi,
terutama pada penyalahgunaan narkotik dengan mempergunakan jarum suntik yang
telah tercemar secara bersama-sama. Penularan parental lainnya, melalui transfusi
darah atau pemakai produk dari donor dengan HIV positif, mengandung resiko yang
sangat tinggi.
2. Transmisi Transplasental
Transmisi ini adalah penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak,
mempunyai resiko sebesar 50%. Disamping cara penularan yang telah disebutkan di
atas ada transmisi yang belum terbukti, antara lain:
1. ASI
2. Saliva/Air liur
3. Air mata
4. Hubungan sosial dengan orang serumah
5. Gigitan serangga
Walaupun cara-cara transmisi di atas belum terbukti, akan tetapi karena prevalensi HIV telah
demikian tinginya di Amerika Serikat, maka tetap dianjurkan :
1. Ibu yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.
2. Mengurangi kontaminasi saliva pada alat seduditasi pada saat berciuman dan pada
anak-anak yang mengidap HIV yang menderita gangguan jiwa dan sering digigit
serangga.
3. bagi dokter ahli mata dianjurkan untuk lebih berhati-hati berhubungan dengan air mata
pengidap HIV.
4. Sarung tangan harus dipakai selama kontak dengan darah atau cairan tubuh lain seperti
urin, feses, atau muntahan.
5. Jika tangan terluka harus segera ditutup dengan kain pembalut.
6. Tangan harus segera dicuci segera jika berkontak dengan darah langsung, berbagi pisau
cukur dan sikat gigi harus dihindari.
7. jarum dan instrumen tajam lainnya harus digunakan ketika diperlukan secara medis dan
ditangani sesuai dengan rekkomendasi pengaturan perawatan kesehatan.
8. CDC memastikan bahwa semua pekerja layanan makanan mengikuti standar dan
praktik kebersihan pribadi yang baik dan sanitasi yang terjamin. Centers for Disease
Control and Prevention melakukan tindakan pencegahan rutin bagi semua pekerja
jasa seperti penata rambut, tukang cukur, ahli kosmetik, dan terapi pijat. Instrumen
yang menembus
Risiko penularan HIV secara teoritis ada jika terdapat luka jaringan atau terkelupas
jaringan tubuh bersentuhan dengan darah orang yang terinfeksi atau cairan tubuh
menular lainnya. ( Zulkifli, 2004; HIV and it’s transmission 1999)
Sumber:
Zulkifli.2004. AIDS. Sumatera Utara (diakses library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli4.pdf) diakses 18 April 2016
the Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 1999. HIV and it’s transmission. www.cdc.gov/ hiv /law/ pdf / Hiv tranmsmision. pdf diakses 18 April 2016