tugas

download tugas

of 19

description

wfwf

Transcript of tugas

PENGGUNAAN SISA BONGKARAN BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON

PENGGUNAAN SISA BONGKARAN BETON SEBAGAIPENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETONBanu Ardi HidayatTeknik Sipil Universitas DiponegoroPROPOSAL PENELITIAN

Latar BelakangPenggunaan beton sebagai material pembangunan semakin meningkat.Beton menggunakan material alam : pasir dan kerikil dari penambangan.Permintaan beton bertambah aktivitas penambangan meingkat.Timbul permasalahan terkait lingkungan.Latar BelakangBangunan beton yang dibongkar permasalahan sisa bongkaran beton.Bongkaran beton dibuang, bahan tanah urug, preloading. Alternatif penggunaan sisa bongkaran beton sebagai pengganti agregat kasar pada betonTujuan PenelitianMengetahui pengaruh bongkaran beton sebagai pengganti agregat kasarMengetahui kuat tekan beton yang menggunakan bongkaran beton sebagai material penyusunnya.Mengetahui perbandingan antara beton dengan bongkaran beton sebagai agregat kasarnya dan beton dengan agregat kasar biasa.Manfaat PenelitianBerkurangnya limbah padat (sisa bongkaran beton).Menjaga ekosistem alam akibat berkurangnya penambangan.Menghemat biaya pembuatan betonTinjauan UmumBeton : PC, pasir, kerikil, air.Portland cement : bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif sehingga memungkinkan melekatnya fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat setelah bereaksi dengan air.Agregat menempati 60 % - 70 % dari total volume beton dan sisanya adukan semen yang telah mengeras, air yang belum bereaksi, dan rongga udara.Semakin padat susunan agregat maka semakin kuat beton yang dihasilkanTinjauan UmumAgregat adalah material granular yang dipakai bersama dengan media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidrolik.Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pemecahan batu dan memiliki ukuran butir terbesar 5,0 mm. Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pemecahan batu dan memiliki ukuran butir antara 5,0 mm hingga 40,0 mm. Tinjauan UmumBerdasarkan SNI, persyaratan untuk agregat sebagai bahan campuran beton adalah:Agregat terdiri dari butir yang kasar dan tidak berpori.Agregat yang mengandung butir pipih dan panjang tidak melampaui 20 % dari agregat seluruhnya.Butir agregat bersifat kekal artinya tidak pecah dan hancur oleh pengaruh cuaca.Agregat tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif alkali.Agregat tidak boleh mengandung lumpur melebihi 1 % dan apabila melebihi maka harus dicuci.Agregat terdiri dari butir yang beraneka ragam besarnya atau termasuk gradasi rapat sesuai dengan ukuran yang ditentukan.Tinjauan UmumAir yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan merusak, yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.Air yang digunakan di dalam pembuatan beton diusahakan air bersih, misalnya air tanah maupun air PAM.Air akan bereaksi dengan semen dan menyebabkan semen mampu mengikat agregat di dalam beton.Penelitian TerdahuluIrianti, 1996 :Batu putih yang dipecah sebagai pengganti kerikil pada beton. Mengandung kapur sehingga meningkatkan daya lekat semen - agregat.Pujianto, 1995 :Batu kapur sebagai agregat kasar. Menghasilkan beton hingga mutu K-300.Tjokrodimuljo, 1996 :Batu apung sebagai agregat kasar beton ringan.Pengujian BetonMenaksir kekuatan beton yang dibuat perlu dibuat beberapa benda uji sebagai wakil dari suatu massa beton yang telah dibuat.Tes yang dilakukan berupa tes kuat tekan beton.Benda uji berbentuk silinder dengan d = 15 cm dan t = 30 cm.fc = P / AKuat tekan beton = fc (MPa)Beban maksimum = P (N)Luas bidang tekan = A (mm2)Bahan Bongkaran BetonBongkaran beton pembongkaran bangunan beton dan sisa benda uji beton.Kondisi beton setelah 28 hari memiliki karakter yang mirip dengan agregat kasar.Bongkaran beton perlu dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil menggunakan mesin.Ukuran yang digunakan antara diameter 5 mm 40 mm.

Metode PenelitianDilakukan di Lab Struktur Teknik Sipil Undip.Benda uji = silinder beton, d = 15 cm dan t = 30 cm.Variasi benda uji:- Agregat kasar : kerikil- Agregat kasar : bongkaran beton- Agregat kasar : kombinasi, perbandingan sama.- Agregat kasar : kombinasi, perbandingan kerikil lebih tinggi.- Agregat kasar : kombinasi, perbandingan bongkaran beton lebih tinggi.Metode PenelitianPelaksanaan penelitian:Persiapan bahanAgregat dipersiapkan dan diperiksa terlebih dahulu.Perencanaan campuran betonDirencanakan berapa persen komposisinya.Pembuatan benda ujiSilinder beton, d = 15 cm dan t = 30 cm.PengujianTes kuat tekanHipotesisBongkaran beton mampu digunakan sebagai pengganti agregat kasar. Mengingat sifat beton, terutama pada usia 28 hari lebih, cenderung sama dengan agregat kasar penyusunnya.Kuat tekan beton dengan agregat kasar berupa bongkaran beton memiliki kuat tekan yang tidak jauh berbeda dengan beton konvensional.Jadwal KerjaNoUraian kegiatanBulan123451 Studi literatur 2Persiapan3Pengambilan bahan baku (Sisa bongkaran beton)4Percobaan di laboratorium5Analisis6Penyusunan laporan7Presentasi hasilEstimasi BiayaNoUraianBiaya1.PeralatanPeralatan pemecah batuPeralatan pengambilan bongkaran betonLaboratoriumPeralatan laboratorium Rp 1.000.000,00Rp 500.000,00Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Jumlah Rp 3.500.000,002Bahan Portland cementPasir MuntilanBatu kerikilRp 2.000.000,00Rp 1.000.000,00Rp 500.000,00JumlahRp 3.500.000,003Lain-lainTransportasi pengambilan bongkaran betonPembuatan laporan DokumentasiLiteraturRp 300.000,00Rp 200.000,00Rp 200.000,00Rp 300.000,0Jumlah Rp 1.000.000,004Total Rp 8.000.000,00Daftar PustakaAnwar, Siti Nur Rahmah, 2007, Pemanfaatan Limbah struktur sebagai Alternatid Pengganti Agregat Kasar Beton, Universitas Mataram, Mataram.Badan Standardisasi Nasional, 2002, SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, Jakarta.Chu-Kia Wang, Charles G. Salmon, dan Binsar hariandja, 1993, Desain Beton Bertulang Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, Yayasan LPMB, Bandung.Irianti, L., 1996, Pengaruh Penggantian Agregat Kasar Batu Putih terhadap Kuat Tekan Beton, Fakultas Teknik Universitas Lampung, Lampung.

Daftar PustakaPrayuda, Hakas, 2012, Pemanfaatan Sisa Pengujian Beton dari Proyek-Proyek Pembangunan sebagai Alternatif Agregat Kasar dalam Pembuatan Beton Ramah Lingkungan yang Bermutu, Ekonomis, dan Efisien, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.Suparjo, 2005, Pemanfaatan Serat Sabut Kelapa dan Serat Bendrat untuk Dinding Beton Ringan Pracetak Tulangan Anyaman Bambu dengan Agregat Limbah Batu Apung, Universitas Mataram, Mataram.Tjokrodimuljo, K., 1996, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta.Udiyanto, 2000, Menghitung Beton Bertulang, BPPS HMS UNDIP, Semarang.