tugas

7
Tugas Fotogrametri i TUGAS FOTOGRAMETRI I 6 TITIK VON GRUBER (disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotogrametri I) Disusun oleh : FARRAH ISTIQOMAH 21110111110057

description

tugas

Transcript of tugas

Page 1: tugas

Tugas Fotogrametri i

TUGAS FOTOGRAMETRI I

6 TITIK VON GRUBER

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotogrametri I)

Disusun oleh :

FARRAH ISTIQOMAH

21110111110057

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024)76480785, 76480788

e-mail : [email protected]

2013

Page 2: tugas

Tugas Fotogrametri i

Titik Triangulasi Fotogrametri

Dalam triangulasi fotogrametri, terdapat titik-titik khusus yang mengacu

sesuatu didalam produk fotogrametri tersebut. Titik-titik tersebut ialah:

1.    Titik Kontrol

Merupakan titik-titik yang ada di permukaan tanah yang akan dipproses

dengan menggunakan metode triangulasi fotogrametri yang mana memiliki

koordinat x, y, z yang bisa digunakan sebagai referensi penetapan titik-titik yang

lain. Sedangkan menurut pengadaan dan kenampakannya, titik kontrol dibagi

menjadi tiga macam, yakni:

a.    Titik Premark (TPm)

b.    Titik Postmark

c.    Titik buatan (artifisial)

Dari ketiga jenis titik kontrol tersebut, jika dipergunakan untuk  keperluan

fotogrametri, TPm memiliki ketelitian posisi yang paling baik. Hal ini disebabkan

titik tersebut sudah didesain dan ditempatkan di lapangan saat akan dilakukan

pemotretan udara, sehingga identifikasinya dapat dilakukan secara akurat.

2.    Titik minor foto/ titik kontrol foto

Merupakan perbanyakan titik-titik yang berasal dari titik kontrol yang

digunakan sebagai orientasi foto udara.

3.    Titik pusat foto

Merupakan titik yang didapat dari pertemuan antar fiducial mark foto

udara yang biasa digunakan untuk menentukan basis foto udara.

Page 3: tugas

Tugas Fotogrametri i

4.    Titik Van Gruber

Biasa disebut sebagai titik model, yakni sembarang  titik  yang  ada  di 

daerah  pertampalan  ke muka dan ke samping dimana koordinatnya (x,y,z)

didapat dari triangulasi. Biasanyya, jumlah titik Van Gruber 6 titik yang berada di

daerah pertampalan foto, baik pertampalan samping maupun pertampalan muka

foto. Titik ini boleh dipakai untuk 2 macam keperluan  (sebagai  titik 

penghubung  dalam  jalur  yang  bersangkutan dan sebagai titik pengikat antara

jalur.jalur) asal saja saat melakukan pemindahan titik.titik tersebut sudah tepat.

 Dalam proses triangulasi udara, diperlukan juga proses restitusi foto

dengan menggunakan alat  restitusi  analog  yang mempunyai  ketelitian  tinggi

(First Order) atau analiytical plotter, atau stereo comparator, alat yang

elektronik  untuk  memperoleh  hasil  koordinat.koordinat  model fotogrametri

yang teliti.

Dalam hal ini, stereo comparator merupakan suatu alat yang bisa

digunakan untuk melihat dua pasang foto udara pada bagian yang sama dan

melihat foto secara stereoskopis (3D View) dan merupakan sumber utama dari

diadakannya sistem kontur.  

Sistem kerja stereo comparator ini identik seperti kerja Stereo Plotter,

yakni memanfaatkan sepasang foto yang saling bertampalan (minimal memiliki

overlap 60% serta memiliki arah distorsi foto yang  benar) yang difungsi

khususkan untuk mengenahui nilai elevasi foto yang mewakili topografi

permukaan daerah pemetaan yang diambil dari proses fotogrametri maupun

triangulasi udara. Ketinggian tersebut bisa didapatkan dengan mengukur paralaks

foto. Dengan menggunakan sebuah optic, maka operator bisa mellihat

kenampakan foto secara 3D dengan perbedaaan perspektif sesuai penampang foto.

Optic pada Stereo Comparator membuat operator bisa mengeplot kontur dan

kenampakan yang lain. Sumber cahaya untuk proyek foto adalah permulaannya.

Satu foto diproyeksikan dengan filter cyan dan foto satunya lagi dengan filter

merah, proses inilah yang membuat foto menjadi 3D.

Page 4: tugas

Tugas Fotogrametri i

Untuk mengukur paralaks dengan menggunakan stereo comparator,

operator diwajibkan untuk melakukan (setidaknya) tiga jenis kegiatan utama.

Kegiatan ini meliputi:

1.    Menyiapkan orientasi relatif dan mutlak model stereo, yang

merupakan model tiga-dimensi yang dibentuk oleh dua foto yang bertampalan.

2.    Rumus menentukan koreksi dan penyesuaian,

3.    Pengumpulan data elevasi dan mengedit setiap kenampakan gambar

yang menarik.

Otto von Gruber (9 Agustus 1884 - 3 Mei, 1942) diturunkan, pada tahun

1924, persamaan proyektif dan perbedaan mereka, yang merupakan dasar untuk

fotogrametri analitis. Pada saat perkembangan ini, proses itu sangat kompleks

dan rumit. Oleh karena itu, von Gruber dikreditkan dengan mengatakan bahwa

"perhitungan reseksi dalam ruang, baik dengan metode langsung atau diferensial,

yang hanya membuang-buang waktu dan sangat penting praktis kecil" [Doyle,

1964]. Metodenya orientasi relatif stereoplotter yang membuat proses orientasi

mudah dan lebih cepat. Prosedur ini masih digunakan sampai sekarang dan poin

enam model yang mana paralaks akan dihapus dalam model ini sering disebut

sebagai titik von Gruber.

Proses relative orientation merupakan proses yang menghasilkan model

stereo bagi sepasang foto-stereo berdasarkan titik-titik ikat tertentu. Titik-titik ikat

yang lebih dikenali sebagai Van Gruber Points ini dipilih berdasarkan kriteria-

kriteria tertentu. Sebagai contoh titik-titik yang dipilih seperti persimpangan jalan

asalkan titik-titik tersebut berada dalam satu kawasan pertampalan dari satu set

foto udara. titik-titik ikat yang digunakan adalah sebanyak enam titik. Penggunaan

enam titik merupakan titik minimal yang diperbolehkan dan penggunaan titik-titik

ikat melebihi enam titik dapat membantu memberikan hasil akhir yang lebih baik.

Ayah dari fotogrametri stereo adalah Pulfrich. Dia mengembangkan teori

dan instrumen fotogrametri stereo. Pada tahun 1901 ia mempresentasikan stereo

Page 5: tugas

Tugas Fotogrametri i

komparator, yang diikuti oleh tanda tangan stereo plotter E. von Orel pada tahun

1908 (bukan 1911 seperti yang dilaporkan oleh banyak buku). Ide-ide Pulfrich

dan keahlian dari "Zeissians" membantu untuk membuat kemajuan instrumental

besar dengan restitusi spacerod mekanis. Dengan alat ini pemetaan otomatis

pertama yang pernah dibuat mungkin, menggunakan dua foto daerah yang

bertampalan, sebuah terobosan yang nyata. Kita dapat mengatakan, bahwa mulai

1900 perusahaan Carl Zeiss telah merintis dan secara aktif memperkenalkan

fotogrametri selama sekitar satu abad. Memiliki keahlian kuat dalam optik

dikombinasikan dengan alat yang baik membuat perusahaan itu ditakdirkan untuk

memenuhi tantangan. Dengan demikian, tampaknya bukan mimpi belaka, saat

yang sama ketika Pulfrich menemukan stereo komparator, seorang Afrika Selatan

HG Fourcade memperkenalkan Stereoscope pengukuran dan Kamera Survei

(tahun 1904). Dia menyusun peta topografi dan terestrial pertama yang pernah ada

meliputi lereng di Puncak Devils (dekat Cape Town). Siapa yang pertama Jerman

atau Afrika Selatan akan tetap merupakan pertanyaan yang belum terpecahkan (H.

Krahmann, 2001).