Tugas 5 Geologi Batubara_2013

17
Tugas Makalah Batubara di Indonesia Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Batubara Disusun Oleh : Muhamad Rizal Hidayat (270110130091) GEOLOGI C Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

description

seraewtvt

Transcript of Tugas 5 Geologi Batubara_2013

Page 1: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

Tugas Makalah

Batubara di Indonesia

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Batubara

Disusun Oleh :

Muhamad Rizal Hidayat (270110130091)

GEOLOGI C

Fakultas Teknik Geologi

Universitas Padjadjaran

Jatinangor

2015

Page 2: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

1

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji hanya

layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah tentang ”Batubara di Indonesia”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada: Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan

kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa

memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun

selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar

makalh ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat diterima oleh dosen

dan juga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Jatinangor, 9 November 2015

Penyusun

November 14, 2015

Page 3: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

2

Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan...................................................................................................................................3

BAB II Pembahasan..................................................................................................................................4

2.1 Penyebaran Batubara di Indonesia...........................................................................................4

2.2 Karakter Batubara di Indonesia...............................................................................................5

Cekungan Batubara Paleogen...............................................................................................6

Cekungan Batubara Neogen..................................................................................................7

2.3 Indusrti Pertambangan di Indonesia........................................................................................8

BAB III Penutup.................................................................................................................................11

Daftar Pustaka....................................................................................................................................12

November 14, 2015

Page 4: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

3

BAB I Pendahuluan

Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat hubungannya

dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar

kepulauan di Indonesia. Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya.

Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada cekungan intramontain terdapat

di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Kedua,

batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan foreland terdapat di Tanjung Enim

Sumatera Selatan. Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan Timur

(Anggayana 1999).

Batubara Indonesia dikenal sebagai batubara yang memiliki kadar sulfur yang rendah. Kondisi ini

menyebabkan batubara Indonesia sangat kompetitif di pasaran dunia karena dianggap sebagai batubara

yang ramah lingkungan. Sejumlah data memang menunjukkan kisaran kandungan sulfur yang secara

signifikan rendah pada batubara Indonesia.

November 14, 2015

Page 5: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

4

BAB II Pembahasan

2.1 Penyebaran Batubara di Indonesia

Dari peta diatas bisa dilihat potensi batubara di Indonesia sangatlah melimpah, ada sekitar 18

provinsi yang menyimpan potensi batubara, yaitu :

Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, semua provinsi di Kalimantan, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Selatan, Papua.

Sebenarnya jika dimanfaatkan secara seksama maka batubara pun bisa dijadikan sumber

energi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti keperluan idustri, kegiatan rumahan

dsb.

Perlu kita ketahui bahwa batubara merupakan bahan tambang yang sangat lama untuk

terbarukan, perlu jutaan tahun untuk mendapatkan batubara, jadi dalam menggunakan bahan

tambang yang tidak terbarukan secara cepat haruslah secara sedikit demi sedikit, jangan

digunakan secara berlebihan.

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun

2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir terdepan

batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas

menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram)

yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang

disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara

Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat

ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati

peringkat ke-10 dengan sekitar 3.1 persen dari total cadangan batubara global terbukti

berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara

November 14, 2015

Page 6: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

5

total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang

memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.   

Sejumlah kantung cadangan batubara yang lebih kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar

di Indonesia adalah

1. Sumatra Selatan

2. Kalimantan Selatan

3. Kalimantan Timur

Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku

skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra

dan Kalimantan).

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk

investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara

dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara relatif masih rendah. Ekspor batubara

Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar

domestik.

2.2 Karakter Batubara di Indonesia

Batubara Indonesia dikenal sebagai batubara yang memiliki kadar sulfur yang rendah.

Kondisi ini menyebabkan batubara Indonesia sangat kompetitif di pasaran dunia karena dianggap

sebagai batubara yang ramah lingkungan. Sejumlah data memang menunjukkan kisaran

kandungan sulfur yang secara signifikan rendah pada batubara Indonesia. Namun demikian,

sesungguhnya belum ada penelitian yang dilakukan khusus untuk mempelajari kandungan sulfur

dalam batubara Indonesia. Data hasil analisis kandungan sulfur batubara yang diperoleh dari

berbagai daerah di Indonesia baru memperlihatkan gambaran kualitas secara local baik dari

daerah konsesi penambangan suatu perusahaan maupun dari hasil penyelidikan yang bersifat

sporadis. Begitu pula, sejauh ini belum ada publikasi yang secara khusus memberi informasi

mengenai kandungan sulfur dalam batubara Indonesia.

November 14, 2015

Page 7: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

6

Sebaran endapan batubara Indonesia yang berpotensi ekonomis, sebagian besar terdapat di

Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan studi pembentukan endapan batubara, sebagian besar dari

batubara tersebut berasal dari endapan gambut yang terbentuk dalam iklim equatorial yang kaya

akan curah hujan. Gambut tersebut tumbuh sebagai domed peat yang berkembang di atas rata-rata

permukaan air tanah, satu keadaan yang menyebabkan gambut sangat sedikit mendapat pengaruh

dari water-borne mineral sehingga menghasilkan batubara yang secara umum mempunyai kadar

abu dan sulfur yang rendah. Secara umum endapan batubara di Indonesia dapat dikelompokkan

menjadi 2 (dua), yaitu batubara Paleogen dan batubara Neogen. Endapan batubara tersebut

terdapat dalam cekungan- cekungan pengendapan yang tersebar di wilayah Indonesia. Gambar 1

menunjukkan sebaran cekungan utama yang mengandung endapan batubara.

Cekungan Batubara Paleogen

Cekungan pembawa batubara berumur Paleogen terbentuk pada awal Tersier sedangkan

pengendapan batubaranya diduga berawal pada Eosen Tengah. Cekungan batubara Paleogen

terbentuk dalam sistem cekungan intramontane dan continental margin. Batubara

diendapkan dalam lingkungan yang sedikit sekali berhubungan dengan kondisi geografi atau

pengendapan peat modern saat ini. Berbeda dengan batubara Paleogen, pembentukkan

batubara yang berumur Neogen berdasarkan penelitian terdahulu, dikendalikan oleh pola

aliran air yang dianalogikan dengan pola pengendapan peat modern di Sumatera dan

Kalimantan saat ini. Endapan batubara Paleogen ditemukan di Cekungan Ombilin di

Sumatera Barat, Cekungan Sumatera Tengah di Riau, Pasir dan Asam-asam di Kalimantan

Selatan dan Kalimantan Timur, Barito di Kalimantan Selatan dan Tengah serta Cekungan

Ketungau di Kalimantan Barat. Endapan batubara Paleogen yang tidak luas juga ditemukan

di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. Tabel 1 memperlihatkan kualitas batubara rata-rata dari

berbagai conto batubara Paleogen. Endapan batubara Paleogen terbentuk dalam extensional

structural setting di lingkungan pengendapan transgresi. Batubaranya memiliki karakteristik

kadar abu dan sulfur yang tinggi. Batubara Paleogen juga cenderung tidak tebal. Endapan

yang mempunyai nilai ekonomis pada umumnya memiliki ketebalan 4 hingga 6 meter. Rank

dari batubara Paleogen secara umum lebih tinggi dari batubara Neogen dengan nilai kalori

yang lebih tinggi dan kadar kelembaban yang rendah. Beberapa endapan batubara Paleogen

di Indonesia memiliki kriteria yang tepat untuk tambang permukaan seperti ketebalan,

struktur geologi yang sederhana dan kualitas yang diinginkan pasar, sehingga sangat

mendukung sebagai komoditi ekspor untuk thermal coal.

November 14, 2015

Page 8: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

7

Cekungan Batubara Neogen

Cekungan batubara Neogen terbentuk pada awal Tersier Tengah dalam system

cekungan foreland, delta dan continental margin serta diendapkan dalam lingkungan regresi.

Batubara Neogen pada umumnya jauh lebih tebal dari batubara Paleogen, bahkan ditemukan

endapan dengan ketebalan lebih dari 30 meter. Batubara Neogen juga memiliki karakteristik

kadar abu dan sulfur yang rendah, bahkan sebagian batubara ini memiliki kadar abu dan

sulfur yang sangat rendah (<1%). Tabel 2 memperlihatkan kualitas batubara rata-rata dari

beberapa conto batubara Neogen di Indonesia. Endapan batubara Neogen ditemukan di

Cekungan Sumatera Selatan, Cekungan Bengkulu, Cekungan Meulaboh di Aceh, Kutai dan

Tarakan di Kalimantan Timur dan Cekungan Barito di Kalimantan Selatan. Walaupun

sebagian batubara Miosen-Pliosen memiliki endapan dengan ketebalan yang memungkinkan

untuk ditambang secara komersil, ditambah kadar abu dan sulfur yang rendah serta struktur

geologi yang sederhana, rank dari batubara ini bervariasi. Sebagian besar memiliki rank

rendah (lignite) dengan kadar moisture yang tinggi dan nilai kalori yang rendah. Hal inilah

yang menjadi kendala dalam pemasaran batubara Neogen sebagai komoditi ekspor. Sebagian

besar batubara Neogen rank rendah saat ini dimanfaatkan untuk keperluan dalam negeri

sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik. Di beberapa daerah, terdapat pula

endapan batubara Neogen yang memiliki rank tinggi hingga antrasit. Ini disebabkan sebagian

batubara tersebut terkena thermal effect dari suatu kegiatan magma. Sebagai contoh adalah

batubara Bukit Asam, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan dengan skala yang lebih kecil

di Cekungan Kutai. Berdasarkan karakter dari masingmasing kelompok batubara seperti

yang diuraikan di atas, maka dapat dibuat suatu ringkasan yang memperlihatkan

perbandingan secara umum kedua kelompok batubara Indonesia (Tabel 3).

November 14, 2015

Page 9: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

8

Tabel 3. Perbandingan Karakteristik Batubara Paleogen dan Neogen

Batubara Paleogen Batubara Neogen

Terbentuk dalam sistem Intermountain dan

continental margin basins dalam lingkungan

pengendapan transgresi.

Terbentuk dalam sistem back deep, deltaic dan

continental margin basin dalam lingkungan

regeresi

Batubara relatif tipis tapi kontinyu.Ketebalan batubara bervariasi, pada umumnya

jauh lebih tebal dari batubara Neogen

Kadar abu dan sulfur yang lebih tinggi Kadar abu dan sulfur yang rendah

Rank tinggi dengan kadar moisture yang

rendah dan nilai kalori yang tinggi

Sebagian besar berjenis sub-bituminous dan

lignite dengan

kadar moisture yang tinggi dan nilai kalori yang

rendah.

Umumnya merupakan batubara komoditi

ekspor

Sebagian besar dimanfaatkan untuk keperluan

dalam negeri

terutama sebagai steaming coal

2.3 Indusrti Pertambangan di Indonesia

Boom komoditas pada era 2000-an menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk

perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam ekspor batubara. Kenaikan harga komoditas ini -

sebagian besar - dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Kendati begitu,

situasi yang menguntungkan ini berubah pada saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008

ketika harga-harga komoditas menurun begitu cepat. Indonesia terkena pengaruh faktor-faktor

eksternal ini karena ekspor komoditas (terutama untuk batubara dan minyak sawit) berkontribusi

untuk sekitar 50% dari total ekspor Indonesia, sehingga membatasi pertumbuhan PDB tahun 2009

sampai 4,6% (yang boleh dikatakan masih cukup baik, terutama didukung oleh konsumsi

domestik). Pada semester 2 tahun 2009 sampai awal tahun 2011, harga batubara global

mengalami rebound tajam. Kendati begitun, penurunan aktivitas ekonomi global telah

menurunkan permintaan batubara, sehingga menyebabkan penurunan harga batubara yang

dimulai dari awal tahun 2011.

Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global (dan penurunan besar-besaran

perekonomian RRT), penurunan permintaan komoditas, ada pula faktor lain yang berperan. Pada

era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak perusahaan pertambangan baru yang

November 14, 2015

Page 10: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

9

didirikan di Indonesia sementara perusahaan-perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan

investasi untuk memperluas kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan kelebihan suplai

yang sangat besar dan diperburuk oleh antusiasme para penambang batubara di tahun 2010-2013

untuk memproduksi dan menjual batubara sebanyak mungkin - karena rendahnya harga batubara

global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan

bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menujukan indikasi bahwa

ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan menurun secara signifikan dalam

waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi

batubara bersih dalam pertambangan batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang

(sebagian karena faktor komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di dalam

proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan batubara. Teknologi

batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik

bertenaga batubara namun teknologi ini belum berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu

yang terkait dengan pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed

methane (CBM) yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai mendapatkan

perhatian belakangan ini.

Kebijakan Pemerintah Indonesia akan mempengaruhi industri pertambangan batubara

nasional. Untuk memperoleh suplai dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Indonesia meminta para produsen batubara untuk mencadangkan jumlah produksi tertentu untuk

konsumsi dalam negeri. Selain itu, Pemerintah dapat menggunakan pajak ekspor untuk

mengurangi ekspor batubara. Pemerintah ingin meningkatkan konsumsi domestik batubara

sehingga batubara mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional pada tahun 2025:

Energy Mix

      2011

Energy six

      2025

Minyak Bumi 50% 23%

Batubara 24% 30%

Gas Alam 20% 20%

Energi Terbarukan 6% 26%

Perkembangan terkini lainnya adalah bahwa pemerintah Indonesia bermaksud untuk

membatasi pengiriman seluruh bahan mentah (kecuali batubara), dan mewajibkan sektor

pertambangan untuk menambahkan nilai pada produk sebelum pelaksanaan ekspor. Pada

awalnya, rencana ini dibuat untuk melarang ekspor bahan mentah dari tahun 2014 dan seterusnya.

November 14, 2015

Page 11: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

10

Baru-baru ini, Pemerintah menyatakan akan bersikap lebih fleksibel untuk pelarangan ini dan

mengungkapkan bahwa sebagian ekspor dapat dilanjutkan dengan syarat-syarat tertentu. Sektor

batubara tidak akan terpengaruh oleh pelarangan ini sesuai dengan pernyataan pemerintah pada

tahun 2012, sehingga batubara dapat terus diekspor tanpa diolah terlebih dahulu.

November 14, 2015

Page 12: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

11

BAB III Penutup

Ada sekitar 18 provinsi yang menyimpan potensi batubara, yaitu : Nanggroe Aceh Darusalam,

Sumatera, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa

Tengah, Jawa Timur, semua provinsi di Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua.

Sebenarnya jika dimanfaatkan secara seksama maka batubara pun bisa dijadikan sumber

energi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti keperluan idustri, kegiatan rumahan

dsb.

Perlu kita ketahui bahwa batubara merupakan bahan tambang yang sangat lama untuk

terbarukan, perlu jutaan tahun untuk mendapatkan batubara, jadi dalam menggunakan bahan

tambang yang tidak terbarukan secara cepat haruslah secara sedikit demi sedikit, jangan digunakan

secara berlebihan.

Batubara Indonesia dikenal sebagai batubara yang memiliki kadar sulfur yang rendah. Kondisi

ini menyebabkan batubara Indonesia sangat kompetitif di pasaran dunia karena dianggap sebagai

batubara yang ramah lingkungan. Sejumlah data memang menunjukkan kisaran kandungan sulfur

yang secara signifikan rendah pada batubara Indonesia.

November 14, 2015

Page 13: Tugas 5 Geologi Batubara_2013

12

Daftar Pustaka

Terdapat pada http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236

Terdapat pada http://unagyajeng.blogspot.com/2012/06/adawiyah-102170054-2b-batu-bara-di.html

Terapdapat pada http://ruanasagita.blogspot.com/2013/05/4-daerah-penghasil-batubara-di-indonesia.html

Terdapat pada https://geologidokterbumi.wordpress.com/kuliah/geologi-batubara/

November 14, 2015