Tugas 4 Higiene Industri
-
Upload
r-yudha-adipratama -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Tugas 4 Higiene Industri
TUGAS 4 HIGIENE INDUSTRI
Nama : Rimba Yudha ANIM : 25315026
Alat pelindung telinga atau hearing protection adalah alat untuk menyumbat telinga atau
penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan
kebisingan dan tekanan yang masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas
kebisingan yang mencapai alat pendengaran Alat pelindung telinga juga dapat digunakan untuk
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas. Alat pelindung telinga
dipakai jika kebisingan atau tingkat suara di tempat kerja melebihi 85 dBA. Efektivitas alat
pelindung telinga akan sangat berkurang jika alat pelindungan tidak berfungsi dengan baik atau
jika hanya digunakan pada sebagian waktu selama periode paparan kebisingan. Untuk menjaga
efektivitas alat pelindung telinga maka harus disesuaikan dengan syarat-syarat sebagai berikut:
Kesesuaian dengan jenis pekerjaan.
Memberikan perlindungan yang memadai. Periksa literatur produsen.
Nyaman untuk dipakai.
Pemilihan alat pelindung pendengaran (hearing protection) berdasarkan pada Peraturan
Menakertrans RI No PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri dibagi dua yaitu
terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan penutup telinga (ear muff):
A. Ear Plug
Sumbat telinga (ear plug) alat pelindung telinga yang berfungsi untuk mengurangi
tingkat kebisingan suara yang terdengar lewat telinga kita, dapat mengurangi kebisingan 8-30
dBA. Biasanya digunakan untuk proteksi sampai dengan 100 dBA. Ear plug dimasukkan untuk
memblokir saluran telinga. Ear plug berbentuk premolded (preformed) atau moldable (busa).
Menurut cara penggunaannya, dibedakan menjadi earplug sekali pakai (disposable earplug) yaitu
sumbat telinga yang digunakan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat
telinga dari kapas, kemudian cara penggunaan yang lain yaitu earplug yang dapat digunakan
kembali (non disposable earplug) yang digunakan waktu lama terbuat dari karet atau plastik
cetak. Jenis ear plug dibagi dua yaitu sebagai berikut:
Dalam memilih ear plug yang benar ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk
tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama
berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi
saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling
banyak 5-11 mm. Berikut ini adalah contoh gambar dari ear plug.
Sumber http://www.batan.go.id/ptlr/k3/?q=category/tags/pustaka-k3
Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang
lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB. Berikut ini merupakan cara
untuk memilih sumbat telinga yang baik:
– Pilih ear plug yang terbuat dari bahan yang dapat menyesuaikan dengan bentuk telinga, yang
biasanya terbuat dari baham karet atau plastik yang lunak.
– Pilih bentuk dan ukuran yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kedua telinga anda.
– Periksa ear plug, pastikan kondisinya dalam keadaan bagus (tidak rusak) dan bersih.
Ear plug memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:
1. Kelebihan:
a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil.
b. Lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas.
c. Tidak membatasi gerak kepala.
d. Harga relative murah daripada tutup telinga (ear muff).
e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa mengganggu oleh pemakaian kacamata, tutup kepala,
anting-anting maupun rambut.
2. Kelemahan:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan yang tepat.
b. Tingkat perlindungannya lebih kecil daripada tutup telinga
c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar dilihat oleh pengawas
d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat
e. Bila tangan yang dipakai untuk memasang sumbat telinga kotor, maka saluran telinga akan
mudah terkena infeksi karena iritasi.
Bahaya tidak menggunakan ear plug saat bekerja adalah jika tidak menggunakan sumbat
telinga kemungkinan pendengaran akan terganggu, selain jika anda bekerja di lokasi yang
terdapat logam, api dan sejenisnya, kemungkinan telinga anda dapat terkena percikan api atau
logam-logam kecil yang panas di area sekitar anda.
Tips Merawat Ear Plug:
a. Setelah menggunakan sumbat telinga bersihkan dengan kain lap yang bersih, basah dan
hangat.
b. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih dan kering.
c. Setelah itu simpan di tempat yang kering dan bersih.
Berikut ini adalah gambar contoh penggunaan ear plug
Sumber http://www.batan.go.id/ptlr/k3/?q=category/tags/pustaka-k3
B. Ear Muff
Ear muff adalah penutup telinga yang terbuat dari bahan yang lembut yang dapat menurunkan
kebisingan dengan cara menutupi semua bagian telinga, dapat menurunkan kebisingan 25-40
dBA. Digunakan untuk Proteksi sampai dengan 110 dBA. Tutup telinga terdiri dari dua buah
tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara
frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang
disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak
kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan
frekuensi 100-8000Hz. Berikut ini adalah keuntungan dan kelemahan dari ear muff
1. Keuntungan dari tutup telinga (ear muff) adalah :
a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan ukuran telingan yang
berbeda.
b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
c. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan).
d. Tidak mudah hilang.
2. Kerugian dari tutup telinga adalah :
a. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
b. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup
kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga.
c. Tidak mudah dibawa atau disimpan.
d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit.
e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga.
Berikut ini adalah contoh dari ear muff
Sumber http://belajark3.com/alat-pelindung-diri/
C. Perhitungan Tmax Nilai Ambang Batass Kebisingan di Indonesia Berdasarkan
Kepnaker No 51 Tahun 1999
Proses evaluasi kebisingan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
nilai Nilai Ambang Batas yang berlaku. Nilai Ambang Batas Kebisngan Industri di Indonesia
telah diatur dalam Surat Keputusan Menteri No 51 Tahun 1999 yang mengatur lama kerja yang
dizinkan dalam taraf kebisingan tertentu, tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. Kepnaker No 51 Tahun 1999
Durasi Pajanan Per hari Intensitas Kebisingan (dBA)8 Jam 85
4 882 91
1 9430 Menit 97
15 1007,5 103
3,75 1061,88 109
0,94 11228,12 Detik 115
14,06 1187,03 121
3,52 1241,76 127
0,88 1300,44 133
0,22 1360,11 139
Rumusnya adalah :
Aplikasi contoh perhitunganya adalah sebagai berikut:
Dik : - Tmax = 4 jam dan L ( Intesitas Kebisingan Berdasarkan Tabel ) = 88 dBA
Jawab :
4= 82(88−85 )/k
4= 8
2(3 )/k
2(3 )/k= 8
4
2(3 )/k=2
3/k = 1
k = 3
Daftar Pustaka
http://healthsafetyprotection.com/ alat-pelindung-pendengaran-hearing-protection/. Diakses pada 11 Oktober 2015.
http://www.batan.go.id/ptlr/k3/?q=category/tags/pustaka-k3/. Diakses pada 11 Oktober 2015.
http://belajark3.com/alat-pelindung-diri/. Diakses pada 11 Oktober 2015.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No KEP-51/MEN/1999 tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja.
Salami, dkk. 2015. Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja. Institut Teknologi Bandung