Higiene Telur_Kesmavet_08.04.13 - Posting.pdf

download Higiene Telur_Kesmavet_08.04.13 - Posting.pdf

of 25

Transcript of Higiene Telur_Kesmavet_08.04.13 - Posting.pdf

  • TELUR

    KESEHATAN MASYARAKAT

    VETERINER HIGIENE TELUR

  • PENDAHULUAN

    Higiene Telur adalah segala upaya yang

    berhubungan dengan masalah kesehatan pada

    telur serta berbagai usaha untuk

    mempertahankan atau untuk memperbaiki

    kesehatan pada telur

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    kesehatan pada telur

    2

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    Struktur dan komposisi telur

    Kuning telur (yolk)

    Putih telur (albumen)

    Membrane shell

    Kerabang telur

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Kerabang telurTELUR

    3

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    Kuning Telur (31%):

    Latebra : Pertautan antara discus germinalis

    dengan yolk

    Discus Germinalis : Stadium blastoderm dari sel

    telur

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    telur

    Cincin konsentris kuning telur

    Membrana Vetelina : membran tidak berwarna

    yang mengelilingi kuning telur

    TELUR

    4

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    Putih telur (albumen) (58%):

    Khalaziferous (3% dari albumen): berhub dgn

    kuning telur dan chalazae, sangat tipis, halus.

    Inner thin /lapisan bag dalam(21% dari albumen)

    Thick white / putih telur padat (55%)

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Thick white / putih telur padat (55%)

    Outer thin / lapisan bag luar, berhub dengan

    membran shellTELUR

    5

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    Membrane Shell:

    Bagian yang keras dan fibrous

    Tersusun dari protein yang serupa dengan

    protein pada bulu dan rambut

    Terdiri dari : - Inner shell membrane

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Terdiri dari : - Inner shell membrane

    - Outer shell membrane

    Inner shell membrane lebih tipis

    TELUR

    6

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    Kerabang telur (shell) (11%):

    1. Keras, melindungi dari isi telur dan embrio dari gangguanbaik fisik / kimiawi

    2. Terdapat kutikula :

    - tebal : 10 30 mikro meter

    - menghambat penetrasi organisme melalui pori

    - menghambat masuknya zt-zat dari luar

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    - menghambat masuknya zt-zat dari luar

    3. Terdapat pori-pori : jumlah bervariasi (7000-17.000/butir)

    - embrio dapat bernafas

    - terjadi penguapan

    - masuknya cairan dari luar

    - Tebal tergantung dari faktor genetik dan

    lingkungan (pakan, suhu, penyakit)

    4. Pigmen shell terdapat di lapisan spongy layer, terdiri dari :94% kalium karbonat, 1% Magnesium karbonat, 1% kalsiumphosphat, unsur organik lain 4%

    7

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELUR

    TELUR

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    8

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • FORMASI, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    TELURHigiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    9

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PERUBAHAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI

    AKIBAT PENYIMPANAN

    Secara umum, perubahan-perubahan yang terjadi selama penyimpanan telur utuh adalah :

    Berkurangnya berat, terutama disebabkan karena hilangnya air dari albumen tetapi sebagian juga karena kehilangan CO2, NH3, N2, dan H2S

    Pertambahan ukuran ruang udara. Karena air hilang, volume uang udara bertambah

    Penurunan berat jenis karena bertambah besarnya ruang udara

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Penurunan berat jenis karena bertambah besarnya ruang udara

    Bercak-bercak pada permukaaan kulit telur karena penyebaran air yang tidak merata

    Penurunan jumlah putih telur tebal karena serat glikoprotein ovomucin pecah

    Penambahan ukuran kuning telur karena perpindahan air dari albumen ke kuning telur sebagai akibat perbedaan tekanan osmose

    Perubahan cita rasa

    Kehilangan karbondioksida

    Kenaikan pH, terutama dalam albumen yang meningkat dari kira-kira pH 7 sampai 10 atau 11 sebagai akibat hilangnya CO2. 10

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • SISTEM PERTAHANAN ANTIMICROBIAL

    DALAM TELUR

    Telur ayam yang berasal dari ayam yang sehat

    umumnya berada dalam kondisi steril saat

    setelah telur dikeluarkan.

    Adanya pencemaran pada telur dan adanya

    akses mikroorganisme ke dalam telur umumnya

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    akses mikroorganisme ke dalam telur umumnya

    melalui retakan/pecahan dari kulit telur atau

    dapat tercemar Salmonella secara kongenital

    (pencemaran primer atau vertikal) dari ayam

    yang terinfeksi Salmonella.

    11

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • SISTEM PERTAHANAN ANTIMICROBIAL

    DALAM TELUR

    Telur memiliki perlindungan alami dan dilindungi secara fisik dan kimiawi.

    Pelindung fisik telur berturut-turut dari luar adalah: kutikula, kulit telur, membran luar dan dalam kulit telur (inner shell membrane, outer shell membrane), serta putih telur (albumin).

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    shell membrane), serta putih telur (albumin).

    Putih telur sangat kental (viskositas tinggi) sehingga berfungsi melindungi telur secara fisik (mekanis).

    Pelindung kimiawi terdiri dari zat-zat antimikrobial yang terdapat di dalam putih telur, yaitu:

    12

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • SISTEM PERTAHANAN ANTIMICROBIAL

    DALAM TELUR - KOMPONEN AKTIVITAS MIKROBIAL

    Komponen Aktivitas Mikrobial

    Lisozim Melisiskan dinding sel bakteri

    Gram positif; flokulasi sel bakteri

    Konalbumin Mengikat (kelasi) ion-

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Konalbumin

    (Ovotransferin)

    Mengikat (kelasi) ion-

    ion Fe3+ Cu3+Mn2+

    Co2+ Cd2+ Zn2+ Ni2+

    Avidin Mengikat biotin

    Ovoflavoprotein Mengikat riboflavin

    Ovoinhibitor Menghambat protease cendawan

    Ovomukoid Menghambat tripsin

    13

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • SISTEM PERTAHANAN ANTIMICROBIAL

    DALAM TELUR

    Kutikula adalah lapisan tipis dari glikoprotein yang menyelubungi kulit telur (kutikula disebut pula bloom).

    Kutikula resisten terhadap masuknya air. Kutikula dapat rusak pada saat telur menggelinding pada kandang batere, pada telur

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    menggelinding pada kandang batere, pada telur dibersihkan, jika kulit telur retak atau jika umur telur telah lebih dari 4 hari (berkaitan dengan keretakan kutikula akibat kutikula kering).

    Jika kutikula rusak atau hilang, mikroorganisme akan mudah masuk ke dalam telur melalui pori-pori.

    14

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • SISTEM PERTAHANAN ANTIMICROBIAL

    DALAM TELUR

    Kulit telur (egg shell) mengandung kalsium dan

    memiliki pori-pori.

    Pori-pori tersebut berguna untuk pertukaran gas

    pada perkembangan embrio (jika telur dibuahi).

    Satu telur ayam dapat memiliki pori-pori +17000.

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Satu telur ayam dapat memiliki pori-pori +17000.

    Outer shell membrane lebih mudah ditembus oleh

    mikroorganisme karena memiliki pori-pori.

    Sedangkan inner shell membrane relatif sulit

    ditembus karena strukturnya yang sangat halus.

    Telah dilaporkan pula bahwa membran juga

    mengandung lisozim, yaitu enzim yang memiliki

    aktivitas antimikrobial. 15

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • INFEKSI MIKROORGANISME PADA TELUR

    Telur yang baru dikeluarkan mengandung

    jumlah dan jenis mikroorganisme yang sangat

    bervariasi, tergantung jumlah feses, debu atau

    tanah yang melekat pada permukaan kulit.

    Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit

    telur sekitar 100.000per butir telur (100 sampai

    dengan 10.000.000 per butir telur).

    Pencemaran mikroorganisme dapat terjadi pada

    saat pembentukan telur (transovarial) serta

    setelah telur terbentuk atau dikeluarkan.

    16

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • INFEKSI MIKROORGANISME PADA TELUR

    Mikroorganisme yang sering mencemari secara

    transovarial umumnya dari mikroorganisme

    patogen, seperti Salmonella pullorum,

    Salmonella Typhimurium, dan Salmonella

    Enteritidis.

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Enteritidis.

    Hal ini dijumpai pada telur-telur unggas yang

    terinfeksi.

    Sumber pencemar setelah telur terbentuk adalah

    kloaka, alas kandang, wadah telur, abu dan

    pekerja.

    17

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • INFEKSI MIKROORGANISME PADA TELUR

    Jenis bakteri yang sering ditemukan pada kulit

    telur (pencemaran terjadi setelah telur

    dikeluarkan) antara lain Micrococcus,

    Staphylococcus, Arthrobacter, Bacillus,

    Pseudomonas, Acinetobacter, Alcaligenes,

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Pseudomonas, Acinetobacter, Alcaligenes,

    Flavobacterium, Escherichia, dan Aerobacter.

    Kadang-kadang ditemukan Streptococcus,

    Sarcina, Aeromonas, Proteus, dan Serratia.

    18

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • INFEKSI MIKROORGANISME PADA TELUR

    Jenis bakteri yang dapat ditemukan pada kulit

    telur dan frekuensi kejadiannya sebagai berikut:Jenis Frekuensi Kejadian

    Streptococcus +

    Staphylococcus +

    Micrococcus ++

    Keterangan:

    ++ selalu terjadi, jumlah tinggi

    + sering terjadi, jumlah sedikit

    + kadang-kadang

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Sarcina +

    Arthrobacter +

    Bacillus +

    Pseudomonas +

    Acinetobacter +

    Alcaligenes +

    Flavobacterium +

    Cytophaga +

    Escherichia +

    Aerobacter +

    Aeromonas +

    Proteus +

    Serratia +

    + kadang-kadang

    19

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • INFEKSI MIKROORGANISME PADA TELUR

    Mikroorganisme yang berada pada permukaan kulit telur dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori.

    Masuknya mikroorganisme ke dalam telur akan ditunjang apabila kutikula rusak, kulit telur retak, permukaan telur basah dan kotor,

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    retak, permukaan telur basah dan kotor, kelembaban udara sekitar telur relatif tinggi, umur telur tua, dan penurunan suhu telur yang mendadak.

    Apabila telur (segar) yang hangat disimpan langsung pada suhu dingin, maka isi telur akan mengerut yang mengakibatkan mikroorganisme pada permukaan kulit telur terhisap ke dalam melalui pori-pori.

    20

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PRODUK-PRODUK TELUR

    Telur segar daya simpannya pendek. Stlh 1

    minggu, isinya kocak krn terkontaminasi m.o.

    via pori-pori kulit telur.

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    21

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PRODUK-PRODUK TELUR

    MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN

    A. Pengawetan

    Prinsip: menutup pori-pori kulit telur.

    B. Pengolahan

    - Pengasinan (telur asin) Prinsip: penggaraman.

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    - Pengasinan (telur asin) Prinsip: penggaraman.

    - Pemindangan (telur pindang) Prinsip:

    penggaraman.

    - Pengacaran (acar telur)

    Prinsip: telur rebus yg dikuliti, direndam dlm as.

    cuka 3-5%, ditambah gula 40 - 45% dan cabe /

    merica 6%. 22

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PRODUK-PRODUK TELUR

    2 macam pengawetan telur:

    1. Pengawetan telur utuh (dg. kulit telur).

    2. Pengawetan telur tanpa kulit telur.

    Sebelum pengawetan dilakukan, kulit telur hrs

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    Sebelum pengawetan dilakukan, kulit telur hrs

    dibersihkan dulu.

    Cara bersihkan kulit telur:

    1. direndam dlm air bersih + sdkt NaOH/deterjen, cuci

    bersih.

    2. dicuci dg air suam-suam kuku 600C yg mengalir, lap

    dg kain bersih.

    3. Telur digosok dengan kertas amril halus dg hati-hati. 23

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PRODUK-PRODUK TELUR

    PENGAWETAN TELUR UTUH

    a. Pengawetan kering

    dg bhn spt pasir, sekam, serbuk gergaji memperlambat hilangnya air dan CO2 dr dlm telur, tp tdk melindungi telur dr m.o.

    b. Perendaman dlm cairan

    - lar. air kapur jenuh

    - lar. sodium silikat /air kaca, mencegah hilangnya air+CO2 & menghambat kerja m.o. krn pH naik

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    - lar. sodium silikat /air kaca, mencegah hilangnya air+CO2 & menghambat kerja m.o. krn pH naik

    - dlm lar. teh mengand tanin 0,5%, slm 7 hari penyamakan antara tanin dan kulit telur, shg kulit telur jadi coklat tua / kemerahan.

    c. Pencelupan dlm cairan

    - dlm minyak parafin 60C, diangin-anginkan spy kering

    - dlm air mendidih 5 detik

    d. Penyimpanan dingin

    - dlm ruang 0C dg kelembaban 85-90% kecept sirkulasi udara125-175 ft /menit. Utk cegah hilangnya CO2, dihembuskan CO2 10%.

    24

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

  • PRODUK-PRODUK TELUR

    PENGAWETAN TELUR TANPA KULIT TELUR

    Ada 2 cara: 1. Pembekuan 2. Pengeringan

    1. Pembekuan

    Dilakukan dengan cepat pd - 400C selama 15 jam

    2. Pengeringan

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13

    2. Pengeringan

    a. dg penyemprotan /spray drying, utk albm, kng

    telur / slrh telur.

    b. pd nampan /tray drying, utk albm.

    c. pengeringan beku /freeze drying, utk slrh telur

    25

    Higiene Telur_Kesm

    avet_NHGK_08.04.13