TUGAS 3 TMI
-
Upload
ibnu-iyyan-al-mudiky -
Category
Documents
-
view
180 -
download
12
Transcript of TUGAS 3 TMI
TUGAS MATA KULIAH
FALSAFAH TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI
PENDEKATAN SISTEMIK TERINTEGRASI
KELOMPOK 3 :
Gunawan Mangkuharjo (23412015)Dwi Fajar David Nurcahya (23412023)Moh. Taufiq Budi Hanyata (23412050)Adhy Prastyo Eko Putranto (23412061)
Rudianto (23412063)
MAGISTER TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
I. PENDAHULUAN
Ilmu Teknik dan Manajemen Industri terus mengalami perkembangan yang
pesat, dimulai dengan teori klasik pada awal kemunculannya hingga sampai pada era
Sains Manajemen (Management Science). Namun demikian dari pendekatan-
pendekatan yang ada masih terdapat kelemahan-kelemahan, termasuk pada
pendekatan Sains Manajemen. Keterbatasan dari pendekatan Sanis Manajemen yang
juga dikenal dengan istilah Hard System Methodology yaitu cakupannya yang hanya
terbatas pada masalahoperasional dan sulit untuk diaplikasikan dalam sistem integral
pada tingkatan manajerial dan strategis dimana unsur kualitatif dan ketidakpastian
(uncertainty) cukup dominan.
Peter Checkland (1978) seorang profesor Engineerng System dari Inggris
mengatakan pendekatan OR memiliki keterbatasan baik pada asumsi maupun pada
aplikasinya. Secara implisit penggunaan pendekatan OR memerlukan asumsi sebagai
berikut:
1. Dapat diidentifikasikan (diketahuinya) secara jelas akan keadaan sistem yang
diinginkan dimasa mendatang (S1)
2. Dapat diidentifikasikan (diketahuinya) secara jelas akan keadaan sistem yang
berjalan saat ini (So)
3. Dapat diidentifikasikan (diketahuinya) alternatif cara untuk mencapai dari
keadaan saat ini (So) kepada keadaan yang diinginkan (S1)
4. Adanya pengambil keputusan yang berperan dalam menentukan cara yang
terbaik untuk mencapai keadaan yang diinginkan (S1) dari keadaan saat ini
(So)
Pada kenyataannya asumsi asumsi tersebut tidak selalu dapat dipenuhi,
apalagi sistem yang dihadapai adalah sistem integral yang kompleks dimana
melibatkan unsur manusia didalamnya, sehingga untuk merumuskan apa yang
diinginkan pada saat yang akan datang akan sangat sulit, bahkan sering dijumpai
untuk memotret kondisi yang berlaku saat ini secara komprehensif dan holistik juga
akan dijumpai berbagai kendala. Apalagi untuk mencari alternatif pemecahannya,
merupakan suatu pekerjaan yang tidak selalu dapat dilakukan ditahap awal.
Dua orang tokoh lain yaitu Michael C. Jackson dan Paul Keys juga
menyampaikan kelemahan dari Sains Manageman. Mereka mengatakan bahwa
pendekatan operating research memiliki keterbatasan, diantaranya hanya akan dapat
digunakan dalam sistem yang bersifat mekanis-unitary (hard system) dan pengambil
keputusan dapat menentukan tujuan dan kinerja sistem sehingga dapat dimodelkan
secara kuantitatif, tetapi akan sangat sulit untuk diaplikasikan pada sistem integral
pada tingkatan manajerial dan strategis dimana unsur kualitatif dan ketidakpastian
(uncertainty) cukup dominan. Selain itu domain aplikasi OR dengan model matematis
sebagai tool analisis tidak selalu dapat digunakan karena:
1. Domain aplikasinya terbatas hanya pada permasalahan yang bersifat
mekanistis dan operasional (hard system), sehingga sulit untuk diaplikasikan
pada permasalahan yang bersifat strategik (strategic problem) dan
permasalahan sosioteknikal (sociotechnical problem), dimana unsur kualitatif
dan intuitif sangat dominan.
2. Sulit untuk mengembangkan model matematis secara utuh (holistik) bila
permasalahan melibatkan aspek perilaku manusia sebagaimana dijumpai pada
sistem yang kompleks, seperti pada sistem sosial kemasyarakatan dan
pemerintahan
3. Sulit untuk memodelkan sistem yang kompleks karena adanya interaksi antara
sub sistem yang satu dengan yang lainnya, sehingga hasilnya akan terjadi
banyak pembiasan dan tidak valid.
4. Pengembangan model matematik bisanya rumit, hal ini menyebabkan
pengambil keputusan enggan untuk ikut berpartisipasi dalam proses
pengembangan model dan bahkan merasa terasing dengan hasil yang
diperoleh, sehingga akan menyulitkan dalam implementasinya.
Karena keterbatasan-keterbatasan tersebut, maka diperlukan sebuah
pendekatan baru untuk bisa mengatasinya agar dapat memberikan solusi yang lebih
baik atas permasalahan-permasalahan yang ada. Dari pengembangan-pengembangan
dilakukan, kemudian lahirlah sebuah pendekatan baru yang dikenal dengan istilah
Pendekatan Sistemik Terintegrasi (Systemic and Integrated Approach).
II. PEMBAHASAN
Pendekatan sistemik terintegrasi merupakan pendekatan yang bersifat holistic
yaitu memandang sesuatu secara sistemik, menyeluruh dan utuh tidak bersifat parsial.
Perlunya pendekatan sistemik terintegrasi karena adanya kebutuhan untuk
menyelesaikan permasalahan secara tuntas, tidak hanya pada tingkatan operasional
tetapi juga pada tingkatan manajerial dan manajemen puncak.