TUGAS 2

14
CD (Cakram Padat) CD adalah cakram optik digital yang digunakan untuk menyimpan data. Sejak diperkenalkan secara resmi pada tahun 1982, CD memperoleh puncak penjualan pada tahun 2000 yang mencapai 2.445 juta keping. Atau disebut juga optik pada generasi pertama yang menggantikan disket (floppy disc) pada waktu itu karena CD memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dengan harga yang sama. CD banyak digunakan untuk membuat film dengan resolusi kecil atau sebagai media transmisi software-software aplikasi. CD memperoleh puncak penjualan pada tahun 2000 mencpai 2.445 keping. Sebenarnya dalam hal kualitas suara CD masih kalah dengan kaset, cuma CD memiliki keunggulan di dalam kapasitas penyimpanan. Jenis-jenis CD antara lain: 1. CD-R CD-R merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengan data. salah satu jenis media penyimpanan eksternal pada komputer. Secara fisik CD-R merupakan CD polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD ROM

description

tugas

Transcript of TUGAS 2

Page 1: TUGAS 2

CD (Cakram Padat)

CD adalah cakram optik digital yang digunakan untuk menyimpan data.

Sejak diperkenalkan secara resmi pada tahun 1982, CD memperoleh puncak

penjualan pada tahun 2000 yang mencapai 2.445 juta keping.

Atau disebut juga optik pada generasi pertama yang menggantikan disket

(floppy disc) pada waktu itu karena CD memiliki kapasitas penyimpanan yang

lebih besar dengan harga yang sama. CD banyak digunakan untuk membuat film

dengan resolusi kecil atau sebagai media transmisi software-software aplikasi. CD

memperoleh puncak penjualan pada tahun 2000 mencpai 2.445 keping.

Sebenarnya dalam hal kualitas suara CD masih kalah dengan kaset, cuma CD

memiliki keunggulan di dalam kapasitas penyimpanan.

Jenis-jenis CD antara lain:

1. CD-R

CD-R merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengan data. salah

satu jenis media penyimpanan eksternal pada komputer. Secara fisik CD-R

merupakan CD polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD ROM

CD-R adalah singkatan dari Compact Disk Recordable adalah piringan pipih

berbahan polikarbonat berdiameter 120 mm. Untuk mengisi CD-R dengan data

diperlukan sebuah perangkat drive khusus. Proses perekamnya juga dilakukan

dengan perangkat lunak khusus untuk mem burning data ke dalam CD-R. Data

yang ditulis didalamnya bersifat WORM (Write Once Read Many) yang

menunjukan bahwa data hanya dapat diisi sekali dan selanjutnya hanya bisa

dilihat / dibaca.

-R : Tanda Minus baik CD/DVD merupakan single session disk. Artinya

kita tidak dapat menambahkan data lain jika sudah di gunakan, meskipun

masih ada sisa penyimpanan. Kadang ada media yang bisa melakukan

penyimpanan Multi session di disk jenis -R ini, tetapi hasilnya tidak semua

Page 2: TUGAS 2

media mampu membacanya, kadang hanya session pertama yang terbaca

atau tidak ada sama sekali.

+R : Tanda Plus ditujukan untuk Multisession, artinya kita dapat

menggunakan space kosong yang masih tersedia di disk. Setiap session

baru dapat ditambahkan di session yang sudah ada atau membuat session

baru. Sebagai bonus, ketika session baru disimpan, dapat memerintahkan

untuk “menghapus” session yang lama. Hapus ini maksudnya

memerintahkan media player untuk mengabaikan isi datanya.

Gambar 1: CD-R

2. CD-ROM

CD-ROM (compact disc read-only memory) adalah sebuah cakram padat

dari jenis cakram optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data

yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bita.

CD-ROM bersifat "baca-saja" (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi).

Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah kandar

CD. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang

kali (Re-Write/RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.

Page 3: TUGAS 2

3. CD-RW

CD-bisa tulis ulang (bahasa Inggris: Compact Disc-ReWritable) CD-RW

adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali. CD-RW menggunakan media

berukuran sama dengan CD-R. tetapi bukan menggunakan bahan pewarna cyanine

atau pthalocyanine, CD-RW menggunakan logam perpaduan antara perak,

indium, antimon, dan telurrium untuk lapisan perekaman.

Kandar CD-RW menggunakan laser dengan tiga daya yang berbeda. Pada

daya yang tinggi, laser melelehkan logam paduan, yang mengubahnya dari

kondisi kristalin reflektivitas tinggi menjadi kondisi amorf refletivitas agar

menyerupai sebuah pit. Pada daya sedang, logam paduan meleleh dan berubah

kembali dalam kondisi kristalin alamiahnya untuk menjadi land lagi. Pada daya

rendah, keadaan/kondisi material ditelaah (untuk pembacaan), tetapi tidak ada

transisi fase yang terjadi.

Kedua yaitu CD-RW yang merupakan pengembangan dari CD-R,

sebenarnya dari bentuk sama dengan CD-R hanya sedikit berbeda dalam

kegunaan dalam hal penyimpanan data. Perbedaanya adalah CD-RW ( Compact

Disk Recordable and reWriteable ) berbahan CD-RW menggunakan logam

perpaduan antara perak, indium, antimon, dan telurrium untuk lapisan perekaman

dan dapat diubah datanya berkali - kali, dapat di tambah, diganti atau dihapus

sewaktu - waktu.

Gambar 2: CD-RW

Page 4: TUGAS 2

RAID

1. Pengertian RAID

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk

kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan

untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan

komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi

(penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit

perangkat keras RAID terpisah. 

Kata “RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of

Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant

Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke

dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan

data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.

RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa

disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan

reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih

cepat.

2. Struktur RAID

Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat

berakibat turunnya kinerja atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup

data, tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya perubahan

setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus

dapat terus ditingkatkan.

Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga

reliabilitas dari disk. Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak

disk sebagai satu unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam

beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika mengirim

data disk-disk tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan

kecepatan transfer dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan

Page 5: TUGAS 2

sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat

ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga

dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan jalan melakukan redundansi data.

Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :

a. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal

disk.

b. Data didistribusikan ke drive fisik array.

c. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas,

yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan

disk.

Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan

disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar

dengan sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada

disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dibaca kembali.

3. Level RAID

RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda, yaitu level 0, level 1,

level 2, level 3, level 4, level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut

memiliki kelebihan dan kekurangannya. : 

a) RAID level 0

RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level

blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok

data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke

dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk

peningkatan kinerjanya.

Page 6: TUGAS 2

Gambar 3: RAID level 0

b) RAID level 1

RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk.

Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang

dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat

mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk mirroring) data pada suatu

partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di hard disk yang lain

sehingga bila salah satu rusak , masih tersedia salinannya di partisi

mirror.

Gambar 4: RAID level 1

c) RAID level 2

RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-

code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error

menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas

bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte

data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1

Page 7: TUGAS 2

jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah

dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian,

apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk

kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.

Gambar 5: RAID level 2

d) RAID level 3

RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit

interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2,

perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk

redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak

menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas

untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap

disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan

mengakses disk-disk secara paralel.

Gambar 6: RAID level 3

e) RAID level 4

RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok

interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok,

menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk

setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk

gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali

Page 8: TUGAS 2

blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk

membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara

paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan paritas

dapat ditulis secara paralel.

Gambar 7: RAID level 4

f) RAID level 5

RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok

interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk

sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk

menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai

contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan

disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain

menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas

blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama,

karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama

dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran

paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari

sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.

Gambar 8: RAID level 5

Page 9: TUGAS 2

g) RAID level 6

RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi

menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi

kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua

perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-

blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data

yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang

dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari

RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena

untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah

disk dalam interval rata-rata untuk perbaikan data (Mean Time To

Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat

penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan

mempengaruhi dua buah paritas blok.

Gambar 9: RAID level 6