Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
-
Upload
febrina-zulya -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 1/15
1
LAPORAN SURVEY
PERSAMPAHAN
MANDIRI
MATA KULIAH : PERENCANAAN SISTEM PERSAMPAHAN
RININTA
TRIANANDA NOOR
(25714301)
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR AIR BERSIH DAN SANITASI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2015
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 2/15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangSetiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia, pasti selalu menimbulkan suatu dampak
terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak yang dihasilkan dapat bersifat positif maupun
negatif. Salah satu dampak yang menjadi buah hasil dari aktivitas manusia adalah sampah.
Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang bersifat padat. Sampah akan selalu mengikuti
trend dari pertumbuhan penduduk dan taraf hidup dari suatu masyarakat. Sampah akan selalu
memberikan dampak positif maupun negatif jika dilihat dari bagaimana sampah tersebut
diolah dan dikelola. Sampah akan bernilai positif jika penanganan yang dilakukan tepat,
tetapi jika penanganan pengolelolaan sampah yang tidak baik maka sampah akan menjadi
dampak yang negatif bagi lingkungan sekitar yang ada.
Untuk mengamati penanganan sampah, dapat dilihat mulai dari pengelolaan sampah yang
ada di lingkungan tempat tinggal sekitar. Hal ini dikarenakan lingkungan tersebut sangat
akrab terhadap kehidupan sehari-hari kita dan merupakan sub terkecil dari suatu penanganan
sampah. Lingkungan sekitar juga memberikan gambaran mengenai kebiasaan suatu
masyarakat terhadap sampah. Dari hal terkecil ini juga akan terlihat bagaimana suatumasyarakat dapat mengelola sampahnya. Jika pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
masyarakat sudah benar, maka akan terlihat dari bagaimana kondisi lingkungan dari wilayah
tersebut. Sampah yang telah dikelola dengan baik, maka akan terlihat suatu kondisi
lingkungan yang bersih dan sehat.
Untuk itulah, dalam memahami kebiasaan suatu masyarakat dalam menangani sampah tugas
survey ini dilakukan. Survey persampahan ini dilakukan dengan harapan bahwa mengenal,
mengetahui dan memahami mengenai bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal. Sehingga kedepannya akan diketahui apa
permasalahan mendasar dari pengelolaan sampah yang ada di lingkungan tersebut dan
nantinya dapat memberikan masukan atau saran yang bersifat memberikan solusi terhadap
permasalahan tersebut.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 3/15
B. Tujuan Pelaksanaan
Kegiatan survey ini memiliki tujuan, sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah
b. Untuk mengetahui cara pengelolaan sampah yang dilakukan
c. Untuk mengetahui peran serta sektor informal yang ada dalam menangani sampah
C.
Manfaat Pelaksanaan
Pelaksaan survey sampah ini memberikan manfaat, sebagai berikut:
a. Memberikan wawasan baru mengenai penanganan sampah yang ada di lingkungan
sekitar tempat tinggal
b.
Memberikan pengetahuan mengenai cara pengelolaan sampah yang berada di wilayah
lain
c. Dapat menjadi suatu pembelajaran langsung mengenai komponen-komponen yang
terlibat dalam melakukan penanganan sampah di lingkungan sekitar tempat tinggal.
D.
Ruang Lingkup
Survey ini dilakukan di sekitar wilayah Jl. GKPN Kecamatan Jatinangor. Pengamatan yang
dilakukan terbatas pada bagaimana penanganan sampah yang dilakukan oleh masyarakat,
cara pengangkutan sampah yang ada, dan peran sektor informal terhadap sampah di
lingkungan tersebut.
E. Waktu Pelaksanaan Survey
Survey dilaksanakan di mulai dari tanggal 02 – 07 September 2015. Pengamatan dilakukan
mulai pagi dan sore hari, yaitu jam 07.00 - 09.00 WIB dan 17.00 WIB.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 4/15
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Lokasi SurveyLokasi pengamatan yang dilakukan ini terletak di Jl. GKPN, yang masih berada di wilayah
Kecamatan Jatinangor. Secara umum, penanganan sampah yang ada di wilayah Kecamatan
Jatinangor memiliki permasalahan. Kecamatan Jatinangor yang merupakan termasuk kedalam
wilayah pendidikan, dimana terdapat beberapa institut dan universitas pendidikan terkemuka
berdiri di wilayah ini, seperti IPDN, IKOPIN, ITB, dan Universitas Padjadjaran. Akibatnya
sebagian besar aktivitas di wilayah ini merupakan rumah makan dan kos-kosan. Karena pesatnya
perkembangan kos-kosan dan rumah makan maka terjadi penambahan dalam volume sampah
yang dihasilkan. Penambahan volume sampah ini tidak disamakan dengan fasilitas pengelolaan
sampah yang ada, seperti TPS maupun pengangkutan sampah di lingkungan sekitar. Akibatnya
masyarakat yang cenderung untuk hanya menumpuk sampah di depan rumah saja ataupun
menjadikan sudut-sudut jalan sebagai “TPS” dadakan.
Gambar 1. Kondisi Tumpukan Sampah di Kecamatan Jatinangor
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 5/15
Hal ini menimbulkan suatu permasalahan baru mengenai estetika lingkungan dari daerah kecil
ini. Pemandangan ini memberikan kesan akan kotor dan tidak sehat dari suatu lingkungan tempat
tinggal.
Terdapat bagian terkecil dari wilayah Kecamatan Jatinangor yang merupakan suatu wilayah
dimana terdapat banyak kos-kosan bagi mahasiswa/i dan adapula perkampungan masyarakat,
yaitu JL. GKPN. Jl. GKPN yang berada tepat diseberang IKOPIN, merupakan suatu wilayah
yang padat penduduk dan mayoritas aktivitas yang ada di wilayah ini adalah kos-kosan dan
rumah makan untuk mahasiswa/i yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Berdasarkan hal
tersebut, maka akan diketahui sebagian besar sampah yang dihasilkan berupa organik (sisa
makanan) dan bahan-bahan plastik.
Gambar 2. Kondisi Lingkungan Jl. GKPN Jatinangor
Kondisi eksisting penanganan sampah yang dilakukan oleh masyarakat wilayah tersebut adalah
sampah yang ada belum dilakukan pemilahan dan hanya ditumpuk saja di depan rumah atau
dipinggir jalan.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 6/15
Gambar 3. Salah Satu Pengelolaan Sampah Yang Ada
Akibatnya kondisi estetika lingkungan yang ada menurun, karena adanya sampah yang
berserakan dan bahkan ada yang masuk ke dalam drainase sehingga membuat daerah ini menjadi
terlihat agak kotor dan tidak sehat.
Gambar 4. Kondisi Lingkungan yang Menurun
Berdasarkan pengamatan yang ada, disepanjang Jl. GKPN ini belum ada TPS yang dibangun
untuk menjadi tempat pembuangan sampah sementara bagi masyarakat sekitar sebelum diangkut
dan di buang oleh petugas sampah yang ada. Sehingga penanganan sampah yang ada di wilayah
Jl. GKPN ini masih belum baik.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 7/15
B. Pengelolaan Sampah Yang Ada
Dikarenakan sebagian besar bangunan di wilayah ini merupakan kos-kosan, maka pengelolaan
sampah dimulai dari kamar-kamar anak kos yang berada di kosan tersebut. Pada dasarnya setiap
kamar kos memiliki tempat sampah tersendiri dan setiap pagi hari sampah dari tempat kos
tersebut akan diambil oleh pengelola kos dan kemudian akan dikumpulkan di tempat sampah
utama di halaman depan kosan. Biaya pengelolaan sampah yang ada di kosan tersebut biasanya
sudah dimasukkan kedalam harga sewa kamar kos tersebut.
Gambar 5. Salah Satu Tong Sampah yang Ada di Rumah Kos-Kosan
Setelah di kumpulkan di tempat sampah utama di halaman depan kosan, sampah tersebut akan
diangkut oleh petugas pengangkut sampah. Sampah tersebut diangkut 1 kali/hari dengan iuran
yang dikeluarkan oleh pengelola kosan adalah Rp 50.000 – 150.000,-/rumah/bulan. Petugas
sampah ini merupakan petuga pribadi yang tidak dibawah pengelolaan RT, sehingga ketika
sampah tersebut diangkut, sampah tersebut akan ditumpuk di tempat tinggal petugas pengangkut
sampah tersebut. Disana sampah tersebut akan dipilah berdasarkan sampah plastik, sampah
kertas, dan sampah botol kaca yang nantinya akan dijual lagi kepada pemulung. Sisa dari sampah
yang ada akan dibakar oleh petugas tersebut.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 8/15
Gambar 6. Lokasi Pembakaran Sampah
Selain petugas pengangkut sampah pribadi, ternyata terdapat pula petugas pengangkut sampah
yang disediakan oleh pihak kecamatan. Tetapi petugas pengangkut sampah ini hanya melayani
beberapa rumah, yaitu sekitar 5-10 rumah yang ada di sekitar Jl. GKPN. Petugas pengangkut
sampah ini akan mengangkut sampah dan membuang sampah ke truk sampah yang akan lewat.
Truk sampah ini disediakan oleh BLH Kabupaten Sumedang. Truk sampah ini biasanya akan
mengangkut sampah 1 minggu sekali. Hal ini dikarenakan armada truk sampah yang disediakan
terbatas. Truk sampah ini akan membuang sampah ke TPA Cibeureum di Kabupaten Sumedang.
Gambar 7. Truk Sampah Pengangkut Kabupaten Sumedang
Selain dengan menggunakan petugas pengangkut sampah, ternyata adapula masyarakat yang
mengelola sampahnya sendiri. Meskipun persentase masyarakat tersebut kecil, tetapi terdapat
beberapa masyarakat yang membakar sampahnya sendiri dan kemudian dibuang ke tanah
tanaman atau pepohonan disekitar rumahnya. Hal ini dikarenakan, masyarakat merasa hal
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 9/15
tersebut merupakan penanganan sampah yang cepat dan rata-rata masyarakat merasa tidak suka
jika ada sampah yang menumpuk di depan rumah mereka. Alasan mereka tidak mau
menggunakan petugas pengangkut sampah, dikarenakan terkadang petugas sampah tidak setiap
hari mengangkut sehingga sampah mereka tertumpuk.
Berdasarkan proses pengelolaan sampah yang ada, maka terdapat 3 alur proses pengelolaan
sampah yang ada di wilayah Jl. GKPN tersebut, yaitu:
Diagram Alir 1. Alur Pengangkutan Sampah Oleh Petugas Pengangkut (Pribadi)
Diagram Alir 2. Alur Pengangkutan Sampah Oleh Petugas Pengangkut (Kecamatan)
Diagram Alir 3. Alur Penanganan Sampah oleh Masyarakat
C. Sektor Informal yang Terlibat
Pada dasarnya terdapat beberapa sektor informal yang terlibat dalam menangani sampah yang
ada di Jl. GKPN ini, yaitu petugas pengangkut sampah pribadi dan pemulung. Sektor informal
ini membantu dalam mereduksi sampah yang ada.
Sampah
Rumah
Diangkut
Petugas
Pengangkut
(pribadi)
Dipilah Dibakar
Sampah
Rumah
Petugas
Pengangkut
(Kecamatan)
Truk SampahTPA
Cibeureum
Sampah Rumah Dibakar
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 10/15
a. Petugas Pengangkut Sampah
Petugas pengangkut sampah ini dikenal dengan sebutan “Abah”, karena usia beliau yang
telah tua yaitu 70 tahun. Profesi ini telah beliau lakukan selama ±20 tahun. Beliau masih
melakukan profesi ini dikarenakan beliau masih ingin mencari aktivitas yang bermanfaat,
walaupun sebenarnya anak-anak beliau telah melarang.
Gambar 8. Pengangkut Sampah “Abah”
Dalam mengangkut sampah, beliau bekerja dari jam 07.00-17.00, dimana terdapat 3 kali
shift waktu yaitu pagi hari (07.00-09.00), siang hari (13.00-15.00), dan sore hari (16.00-
17.00). Wilayah angkut beliau adalah sepanjang Jl. GKPN dengan jumlah pelanggan adalah
5-6 rumah. Penghasilan beliau adalah Rp 50.000-150.000,-/rumah/bulan. Sebenarnya dalam
penghasilan bulanan ini, beliau tidak ada memberikan tarif hanya berdasarkan pada
pemberian yang dilakukan oleh pelanggan, tetapi pada umumnya pelanggan beliau memberi
disekitar tersebut.
Dalam melaksanakan profesinya, beliau ditemani oleh istri. Pembagian tugas yang dilakukan
adalah Abah bertugas untuk mengangkut sampah sedangkan sang istri akan memilah
sampah yang diangkut. Sampah yang dipilah adalah sampah plastik, kertas, karton, dan
botol-botol kaca yang masih memiliki nilai jual. Sampah yang dipilah tersebut akan dijual
kepada pemulung yang ada. Harga jual yang digunakan untuk menjual sampah-sampah
tersebut adalah:
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 11/15
Tabel 1. Harga Jual Sampah
No Jenis Sampah Harga
1 Plastik Rp150,-/kg
2 Karton Rp 1000,-/kg
3 Kertas Putih Rp 800,-/kg
4 Botol Kaca Rp 800,-/kg
Sumber : Wawancara (2015)
Gambar 9. Kondisi Penumpukan dan Pemilahan oleh “Abah”
b. Pemulung Sampah
Pada dasarnya, banyak pemulung yang berkeliaran di sekitar Jl. GKPN ini. Ada sekitar 3-5
orang dan biasanya terlihat banyak pada pagi hari dan sore hari. Jam kerja rata-rata
pemulung tersebut adalah dari jam 7.00 – 17.00 dan dilakukan setiap hari. Wilayah kerjanya
memang hanya di sepanjang Jl. GKPN. Keberadaan pemulung ini memberikan dampak
social dan ekonomi tersendiri. Dampak sosial yang dirasakan adalah pemulung memberikan
kontribusi dalam mengurangi volume sampah yang ada dan membantu dalam hal pemilahan
sampah walaupun pemilahan yang dilakukan hanya sampah-sampah tertentu, tetapi hal itu
telah membantu dalam membantu mereduksi volume sampah yang akan diangkut oleh
petugas pengangkut sampah. Akibatnya sampah yang akan menumpuk jadi berkurang dan
beberapa sampah plastik yang mungkin terbuang ke drainase atau jalanan menjadi
terangkatkan sehingga lingkungan yang ada menjadi lebih bersih. Sedangkan untuk dampak
ekonomi yang dirasakan adalah membantu dalam menambah penghasilan dari para
pemulung dan memudahkan pekerjaan dari pemulung tersebut dalam mencari sampah bekas.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 12/15
Selain itu juga, dapat menjadi tambahan uang masuk bagi pengelola kosa maupun anak kos
yang mengumpulkan sampah-sampah bekas dan menjualnya kepada pemulung.
Berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat 2 jenis pemulung yang ada, yaitu:
- Pemulung 1
Pemulung ini mengambil barang-barang bekas seperti plastik, kertas putih, buku, dan
karton. Pada jenis pemulung ini, barang-barang bekas dikumpulkan dengan
menggunakan karung plastik dan menggunakan gerobak. Kemudian barang-barang
bekas tersebut dikumpulkan di Bandar kecil yang terletak di wilayah Cileunyi. Di
Bandar kecil ini, sampah-sampah tersebut dikelompokkan kembali kemudian di kirim ke
Sumedang. Penghasilan yang diterima oleh pemulung ini adalah Rp 50.000/bulan tanpa
melihat kiloan barang yang didapatnya. Penghasilan ini diberikan kepada pemulung di
Bandar kecil tersebut.
Gambar 10. Pemulung 1
Setelah dari bandar kecil, sampah yang telah dikelompokkan tersebut dikirim ke bandar
besar yang ada di Sumedang. Disini sampah tersebut, diolah kembali. Terdapat beberapa
bentuk sampah daur ulang yang dihasilkan, seperti:
a. Sampah plastik menjadi ember/baskom
b. Sampah kertas/karton menjadi kertas/karton daur ulang.
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 13/15
Alur kerja Pemulung tersebut adalah:
Diagram Alir 4. Pemulung 1
- Pemulung 2
Pada jenis pemulung ini, agak sedikit berbeda dari jenis pemulung 1. Barang-barang
bekas yang diambil sama dengan pemulung 1 tetapi pada pemulung ini menggunakan
gerobak yang telah dibuat sendiri. Pemulung ini bernama Bapak Abdur Rohman.
Penghasilan yang didapat oleh beliau adalah Rp 10.000 – 20.000,-/hari. Penghasilan
yang didapat sangat tergantung dari kiloan sampah yang didapat. Sampah bekas yang
didapat, kemudian di setor kepada pengumpul yang terletak di Desa Cipacing. Di
pengumpul ini, sampah langsung diolah atau didaur ulang. Daur ulang yang dilakukan
antara lain, adalah:
a. Sampah plastik digiling kemudian di buat kembali menjadi benang polyester, benang
layang-layang, dan tali rafia
b. Sampah kertas atau karton akan dilebur dan kemudian dibuat kembali menjadi kertas
atau karton.
Gambar 11. Bapak Abdur Rohman yang Berprofesi Sebagai Pemulung
Pemulung Bandar Kecil Bandar Besar
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 14/15
Sampah bekas yang di jual kepada pengumpul memiliki harga jual yang telah ditetapkan
oleh pengumpul. Harga jual ini pada dasarnya sama dengan harga jual yang diberikan
kepada petugas pengangkut sampah diatas, yaitu:
Tabel 2 Harga Jual Sampah
No Jenis Sampah Harga
1 Plastik Rp150,-/kg
2 Karton Rp 1000,-/kg
3 Kertas Putih Rp 800,-/kg
Sumber : Wawancara (2015)
Gambar 12. Salah Satu Pengumpul Sampah Bekas yang Ada di Sekitar Jatinangor
Terdapat kendala yang dirasakan oleh jenis pemulung ini, yaitu dimana pendapatan
mereka dalam mengambil sampah bekas berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya
pengangkutan sampah yang dilakukan oleh pihak kecamatan, sehingga yang biasanya
tumpukan sampah menjadi banyak, kini menjadi sedikit dan pastinya volume sampah
bekas yang mereka ambil menjadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan mereka menjadi
susah untuk mengumpulkan sampah bekas kembali.
Alur Kerja Pemulung ini adalah sebagai berikut:
Diagram Alir 5. Pemulung 2
PemulungPengumpul
(Cipacing)
7/18/2019 Tugas 1 Pias Rininta Triananda Noor 25714301
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-pias-rininta-triananda-noor-25714301-5692238ca4e6c 15/15
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa halyang berkaitan tentang pengelolaan sampah di sekitar wilayah Jl. GKPN, yaitu:
1. Berdasarkan kebiasaan masyarakat yang ada, masyarakat sudah menyadari tentang
pengelolaan terhadap sampah yang ada walaupun kesadaran itu masih dalam tahap yang
awal dimana masyarakat hanya mampu untuk mengumpulkan dan menumpuk sampah di
depan rumah atau di tong sampah yang mereka buat sendiri. Meskipun masih terdapat
beberapa masyarakat yang masih menangani sampah sendiri tetapi dengan cara yang
tidak aman dan sehat seperti membakar di halaman rumah.
2. Pengelolaan sampah yang dilakukan menggunakan 3 jenis sistem pengelolaan. Ada
pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini pihak kecamatan dan
kabupaten yang sesuai dengan prosedur yang ada. Adapula yang dikelola melalui bantuan
orang lain tetapi secara pribadi dengan cara diangkut kemudian dibakar. Dan adapula
yang dikelola mandiri dengan cara dibakar dihalaman rumah sendiri.
3. Peran serta sektor informal dalam menangani sampah di wilayah tersebut sangatlah
membantu dalam mengurangi timbunan sampah yang ada. Dari sisi social, membantu
dalam memilah sampah dan mengurangi volume sampah yang akan diangkut. Dari sisi
ekonomi, mata pencaharian ini mampu membantu dalam hal menambah penghasilan
untuk kehidupan sehari-hari mereka.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan yang ada, maka terdapat saran yang mampu untuk memperbaiki sistem
pengelolaan sampah yang ada di wilayah tersebut sehingga menjadi lebih baik, yaitu:
Sebaiknya pemerintah lebih memberikan peran sertanya dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukung dalam hal ini mengenai persampahan sehingga tidak adanya lagi timbunan
sampah yang ada di sudut-sudut jalan dan pengangkutan sampah sepenuhnya dapat dibuang ke
TPA bukan dibakar. Selain itu, perlu adanya sosialisasi lebih kepada masyarakat yang ada
mengenai penanganan sampah yang baik dan benar, sehingga masyarakat mengetahui dan
memahami mengenai bahayanya jika mengelola sampah dengan cara di bakar.