Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

9
Nama : Aditya Purnama NIM : 0903015007 Mata Kuliah : Kapita Selekta Informatika 7A Dosen : Aris Martono Tugas Mandiri 1 Cari artikel proses kegiatan ekspor perdagangan barang atau jasa tertentu kenegara tertentu Ketentuan : - Minimal 4 halaman dengan spasi 1. - Sebutkan sumber resminya. - Dikumpulkan minggu depan, di upload ke wordpress masing-masing. A. Pengertian Ekspor dan Impor Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas) Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea

description

jgfyhgk

Transcript of Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

Page 1: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

Nama : Aditya Purnama

NIM : 0903015007

Mata Kuliah : Kapita Selekta Informatika 7A

Dosen : Aris Martono

Tugas Mandiri 1

Cari artikel proses kegiatan ekspor perdagangan barang atau jasa tertentu kenegara tertentu

Ketentuan :

- Minimal 4 halaman dengan spasi 1.- Sebutkan sumber resminya.- Dikumpulkan minggu depan, di upload ke wordpress masing-masing.

A. Pengertian Ekspor dan Impor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

B. Kondisi Ekspor Di Indonesia

Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.Selain harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar atau

Page 2: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.

Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,80 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71 persen terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada Januari-Oktober 2008 sebesar 41,20 persen.

Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD11,80 miliar (12,80 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai USD10,67 miliar (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai USD8, 67 miliar (9,40 persen).

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari-Oktober tahun 2008 dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10 persen.

Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15 persen atau menjadi USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53 persen.

C. KONDISI IMPOR INDONESIA

Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan

Page 3: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen. Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen.

Sedangkan dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen, diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 15,15 persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik sebesar 5,54 persen, plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari besi dan baja sebesar 3,27 persen.

Selain itu, tiga golongan barang berikut diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu pupuk sebesar 2,43 persen, serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 67,70 persen dari total impor nonmigas dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan.

Data terakhir menunjukkan bahwa selama Oktober 2008 nilai impor nonmigas Kawasan Berikat (KB/kawasan bebas bea) adalah sebesar USD1,78 miliar. Angka tersebut mengalami defisit sebesar USD9,3 juta atau 0,52 persen dibanding September 2008.

Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama periode tersebut sebesar USD64,62 miliar atau 76,85 persen berasal dari 12 negara utama, yaitu China sebesar USD12,86 miliar atau 15,30 persen, diikuti Jepang sebesar USD12,13 miliar (14,43 persen). Berikutnya Singapura berperan 11,29 persen, Amerika Serikat (7,93 persen), Thailand (6,51 persen), Korea Selatan (4,97 persen), Malaysia (4,05 persen), Australia (4,03 persen), Jerman (3,19 persen), Taiwan (2,83 persen), Prancis (1,22 persen), dan Inggris (1,10 persen). Sedangkan impor Indonesia dari ASEAN mencapai 23,22 persen dan dari Uni Eropa 10,37 persenArus barang ekspor-impor secara global cenderung terus meningkat, membutuhkan kelancaran logistik dan mata rantai distibusi yang handal didukung kesiapan pelabuhan yang dapat memberikan pelayanan terbaik dan efisien.

Mata rantai distribusi (supply chain) menjadi alternatif untuk menjamin kelancaran arus barang dengan efisiensi waktu dan biaya logistiknya, sejak dari negara asal ke negara tujuan, baik bahan baku untuk diproduksi dan dikembali ke negara asalnya atau barang jadi untuk dipasarkan.

Fenomena tersebut kini berkembang di kawasan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Bahakan dengan adanya kesepakatan China-India Free Trade Agreement telah tercipta pasar regional yang sangat besar dengan 2,5 miliar orang dari populasi dua negara tersebut.

Untuk itu operator pelabuhan atau terminal sebagai bagian penting dalam supply chain harus terus meningkatkan kapasitas, diantaranya dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh, serta menjalin kerja sama dengan semua stake holder di dalam dan di luar pelabuhan.

Page 4: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

Karena sejatinya operator pelabuhan tidak bisa terlepas dari peran institusi lain, meliputi perusahan pelayaran, pihak pelaksana bongkar muat, transportasi di darat, pengelola terminal, pergudangan, serta otoritas bea cukai dan karantina.

Untuk itu Mark Holloway, Direktur APAC Customer Service and Logistic, menjelaskan pelabuhan yang bermitra secara baik dengan seluruh stake holder, mulai dari perusahaan pelayaran, jasa logistik di darat dan semua institusi, akan semakin kompetitif.

Kemitraan yang baik antar stake holder di pelabuhan atau terminal dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan konsumen itu merupakan salah satu kunci untama untuk pendorong perekonomian di Asia.

Mark Holloway dalam presentasinya pada The Terminal Operators Conference (TOC) Container Supply Chain di Hong Kong China, baru-baru ini, mengingatkan tuntutan konsumen kepada pelabuhan akan terus meningkat, baik untuk kelancaran ekspor-impor maupun transshipment.

Pada kesempatan yang sama, Sundara S, Regional Director Ocean Freight Asia Pacific Region Agility Logistic, juga mengggaris bawahi pentingnya kerja sama antar pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan kepelabuhanan bagi peningkatan kualitas layanan pelabuhan.

“Kehandalan pelabuhan menjadi tuntutan konsumen para pebisnis yang menghendaki adanya jaminan setiap kargo atau peti kemas yang dikirim akan sampai ke tempat tujuannya dengan tepat waktu dan biayanya kompetitif,” tegasnya.

Bagaimana posisi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta? Dalam hal ini Tommy Lui, Executive Vice President Hubbing and Freight Solutions Li & Fung, menekankan pentingnya posisi Pelabuhan Tanjung Priok dalam segi tiga emas (golden triangle) negara China, India dan Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi dan daya beli yang cenderung terus meningkat di China, India dan Indonesia merupakan prospek pasar. Disamping juga banyaknya bahan baku yang masuk untuk diproduksi guna memenuhi pasar lokal atau diekspor kembali.

Untuk itu, pengelola pelabuhan di China, India dan Indonesia dapat berkolaborasi dan melakukan upaya peningkatan produktifitas dan efisensi secara menyeluruh sehingga dapat menjamin kelancaran logistik dengan biaya lebih kompetitif.

Dari golden triangle itu ternyata China lebih cepat mengantisipasi pertumbuhan pasar lokal, regional dan global dengan langkah yang sistematis mulai dari peningkatan kapasitas dan struktur industri serta penyebaran ubanisasi ke sejumlah wilayah di negaranya.

Serta memperbaiki, menyempurnakan dan memutakhirkan sistem distribusi dengan investasi yang cukup besar, termasuk memperbaiki seluruh infrastruktur pendukung dan pemanfaatkan teknologi informasi.

Page 5: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

Sebab, nantinya akan semakin banyak industri dari Eropa, AS dan kawasan lain memilih China, yang tentunya juga India dan Indonesia sebagai golden triangle, untuk memproduksi barang yang dibutuhkan di dalam negerinya maupun pasar global karena dirasakan lebih efisien.

Langkah serupa juga dilakukan Indonesia Port Corporation (IPC), nama baru dari PT Pelabuhan Indonesia II, selaku operator Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, kendatai tidak secepat di China dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan tingkat efisiensi secara maksimal.

Adapun strategi yang ditempuh, menurut RJ. Lino, Presdir IPC, dengan menggenjot produktifitasnya melalui strategi soft investment yaitu menambah jam operasi kegiatan pelabuhan menjadi 24 jam dalam 7 hari dengan menambah sejumlah tenaga kerja baru.

Kemudian melakukan otimalisasi dan penambahan peralatan di pelabuhan, terutama untuk mengatasi kren atau alat angkut milik kapal yang sudah tua, dan mendorong konsumen memperbesar ukuran kemasan, serta pemanfaatan teknologi infomasi secara tepat guna

D. Perdagangan RI-China Tetap Tumbuh Meski Lebih Banyak Impor

Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Indonesia Nirmala Saili menyebut, data ekspor impor yang dipublikasikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, secara umum ekspor Indonesia turun. Meskipun begitu, ekspor Indonesia ke China dinilai akan mengalami kenaikan.

“2011 lalu, ekspor Indonesia mencapai USD45 juta. Saat ini, ekspor Indonesia ke China semester satu sudah USD45 juta. Jadi akhir tahun saya yakin sekali setidaknya sampai akhir tahun mencapai USD50 juta. Padahal secara over the world ekspor turun,” tambah Nirmala, ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Menilik angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh mencapai 6,5 persen dengan konsumsi domestik sebagai penggeraknya, Nirmala juga yakin perdagangan dengan China khususnya dari sisi impor akan terus naik.

“Kita kan tahu sendiri, untuk barang-barang mentah sebagai bahan baku industri, kita masih harus mengimpor. Bukan karena kita suka impor, tapi karena tidak ada barangnya di dalam negeri yang bisa dijadikan bahan baku industri,” tambah dia.

Oleh karena itu, Nirmala menyebut pengusaha Indonesia sudah saatnya memikirkan untuk menggunakan mata uang China, Renmibi sebagai nilai tukar dalam perdagangannya dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS). Langkah ini dinilai lebih tepat dan praktis di samping juga menghindari depresiasi akibat perpindahan mata uang misalnya dari rupiah ke USD dan kemudian Renminbi.

“HSBC sudah bisa menerima semua transaksi perdagangan dalam Renminbi seperti L/C, bank garansi, pembukaan akun seperti giro, bank notes dan remintansi,” jelas dia.

Page 6: Tugas 1 Ksi Aditya Purnama 0903015007

Meskipun begitu, Nirmala enggan menyebut berapa pengusaha Tanah Air yang telah menggunakan Renminbi lewat jasanya.

Referensi :

http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/03/makalah-ekspor-impor-indonesia.html

http://economy.okezone.com/read/2012/10/10/320/701948/perdagangan-ri-china-tetap-tumbuh-meski-lebih-banyak-impor

http://www.bisnis.com/articles/perdagangan-global-arus-ekspor-impor-cenderung-meningkat