TUGAS 1 ( bkk)
-
Upload
adhe-twilietgh-cullen -
Category
Documents
-
view
20 -
download
2
Transcript of TUGAS 1 ( bkk)
TUGAS 1
BAHAN KONSTRUKSI KIMIA
Nama :ADE IRMA SURYANI
NIM :03101003033
KELAS :TEKIM A 2010
Dosen Pengasuh :Ir.H.Faisol Asip , MT
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012-2013
KRITERIA PEMILHAN BAHAN KONSTRUKSI KIMIA
Latar Belakang Pemilihan bahan konstruksi kimia
Bahan adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan
dalam bangunan, mesin,peralatan dan produk. Termasuk di dalamnya logam,
keramik, semi konduktor,polimer (plastic), gelas, dielektrik, kayu, pasir, batu dan
berbagai komposit.
Perancangan pabrik untukindustri kimia sudah barang tentu harus
memperhatikan berbagai macam pertimbangan. Hal semacam ini dilakukan dalam
rangka untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pengunaan bahan konstruksi
kimia tersebut. Kita sudah pahami bersama bahwa seorang sarjana teknik kimia
harus mengedepankan aspek ekonomi dalam setiap rancangan yang mereka buat.
Menjadi satu keharusan bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dari bahan itu sendiri.
Ketika kita mengenali sifat bahan yang kita gunakan maka sudah barang tentu
penggunaan yang nanti kita lakukan akan menjadi efektif karena kita telah dan
kelebihan bahan yang kita pergunakan.
Dalam menentukan pilihan,perancang harus memperhatikan sifat-sifat
seperti : kekuatan, konduktivitas(listrik), daya hantar panas, berat jenis dan
sebaginya. Selanjutnya seseorang harus memperhatikan sifat bahan selama proses
pembentukannya dan perilaku selama penggunaannya (dalam bentuk, mesin,
stabilitas listrik, ketahanan kimia,dan sifat radiasi merupakn factor yang penting),
demikian pula masalah biaya dan penggadaan. Sebagai contoh spatbor harus dibuat
dari logam yang mudah dibentuk akan tetapi yang memilki ketahanan terhadap
deformasi impak.
Merupakan suatu kewajiban yang berat untuk ahli teknik untuk menguasai
pengetahuan menyeluruh mengenai beribu-ribu jenis bahan yang terdapat di
pasaran. Kita perlu menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang menentukan
sifat-sifat bahan yang dimaksud.Prinsip utama ialah setiap sifat bahan berkaitan erat
sekali dengan struktur intern bahan itu sendiri.Struktur intern bahan mencakup
atom-atom dan susunannya di dalam kristal, molekul atau struktur mikro. Tenaga
teknik harusmemahami sifat-sifat bahan bila akan menghasilkan atau menggunakan
bahan tersebut.
Bahan perlu diproses untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam desain produk. Proses pembentukan paling sederhana adalah merubah
bentuk melalui pemotongan dengan mesin atau penempaan. Dengan sendirinya
sifat-sifat sangat menentukan proses pembentukannya. Bahan yang sangat keras
akan merusak mata pahat pemotong danbahan yang lunak seperti timbal akan sulit
digergaji. Bahan yang kuat, yangtidak memiliki keuletan dang etas kurang mampu
terhadap eformasi plastic.Sering pula terjadi bahwa proses pembentukan merubah
sifat bahan. Bermanfaat atau tidak, sifat selalu berubah bila terjadi perubahan
strukturdalam bahanselama proses pembentukan. Struktur dalam bahan berubah
bila terjadi deformasi, oleh karena itu terjadi perubahan sifat-sifat.
Proses termal juga berpengaruh atas struktur dalam bahan. Prosestermal ini
meliputi proses pelunakan, pencelupan dari suhu tinggi dan sejumlahlaku panas
lainnya. Tujuan kita memahami perubahan struktur yang terjadi, agarkita sebagai
ahli teknik dapat menggariskan langkah proses yang sesuai.Bahan yang telah
terbentuk akan memiliki seperangkat sifat-sifat kekuatan, kekerasan, dayahantar
listrik, berat jenis, warna dan sebagainya yang dipilih sehingga memenuhi
persyaratan desain. Produk ini akan tetap memiliki sifat-sifat tersebut asalkan tidak
ada perubahan pada struktur dalam bahan. Akan tetapi bila produk mengalami
perubahan struktur akibat penggunaannya,kita akan lihat sifat dan perilakunya akan
berubah pula. Oleh karena itu, ahli teknik harus memperhatikan pula pengaruh
pemakaian produk pada struktur intern disamping persyaratan lainnya dan
mengkaitkannya dengan sifat-sifat bahan.
Berdasar kan kriteria pemilihan bahan konstruksi kimia, dibagi tiga :
a) Sifat-sifat umum bahan
b) Ketersediaan
c) Biaya
Penjelasan secara luas sebagai berikut : Secara garis besar bahan dapat kita bagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu :
1. Logam
2. Polimer atau plastik
3. Keramik
Pembagian kelompok besar ini didasarkan oleh perbedaan sifat-sifat bahan
konstruksi kimia ini sendiri.
a. Logam
Logam memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
o Daya hantar panas tinggi
o Daya hantar listrik tinggi
o Kedap cahaya
Sifat kedap cahaya dari logam disebabkan oleh ketanggapan elektron yang
terdislokasi terhadap getaran elektromagnet pada frekuensi yang tinggi
o Dapat dipoles sampai mengkilap
o Dapat diubah bentuknya sesuai fungsi dan kegunaan
Logam memiliki sifat mudah dibentuk karena didalam logam terdapat
elektron yang terdislokasi sehingga dapat dengan mudah memindahkan
muatan listrik dan energi termal.
o Modulus logam sangat besar dan tinggi
Logam memiliki sifat modulus yang tinggi, menyebabkan logam memiliki
ketahanan yang tinggi pula sehingga sukar untuk dibengkokkan.
Dari beberapa ciri umum yang dimiliki logam diatas sekiranya kita sudah
dapat mereka-reka untuk keperluan dibagian mana kita pergunakan logam.
o Polimer atau Plastik
Mungkin dalam keseharian kita jarang mendengar kata polimer, apalagi buat
orang yang masih awam. Sungguh ia akan bertanya apa sesungguhnya
polimer itu. Sedikit memberikan penjelasan polimer itu berasal dari kata Poly
yang berarti banyak dengan mer yang saya secara sederhana menafsirkan
sebagai singkatan dari monomer yang berarti 1 mer. Maka dapat kita
simpulkan bahwa polimer merupakan kumpulan dari monomer-monomer
yang menjadi satu sehingga memiliki sifatnya sendiri. Polimer yang sering kita
jumpai adalah plastik itu lah mengapa polimer diidentikkan dengan polimer,
padahal sesungguhnya masih banyak contoh polimer yang terdapat
dikeseharian kita.
Polimer atau plastik memiliki keunggulan sebagai berikut :
o Berat jenis kecil
o Isolator terhadap panas dan listrik
o Mudah diberi warna
o Tahan terhadap larutan kimia
o Tidak banyak memantulkan cahaya dan cendrung tembus cahaya
Reaksi suatu polimer disebut dengan reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi
ini dapat berlangsung secara adisi atau pun kondensasi. Sebagai contoh dari
polimer selain plastik yang sudah lazim digunakan adalah Poliester resin yang
dapat digunakan sebagai bahan pembuat kotak pelindung mesin. Polivinil
klorida (PVC) dapat digunakan sebagai bahan pembuat pipa-pipa yang tahan
terhadap bahan kimia.
b. Keramik
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan unsur yang bukan
logam, memiliki sifat umum sebagai berikut :
o Keras dan rapuh
o Tahan terhadap lingkungan suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat
persyaratannya.
o Tahan terhadap perubahan kimia.
o Mempunyai titik cair yang tinggi dibandingkan dengan logam atau organik.
o
1. Sifat-sifat umum bahan
Sifat – sifat tersebut dikelompokkan berdasarkan beberapa kelas peninjauan,
seperti secara fisik, mekanik, kimia dan lain sebagainya:
Sifat Mekanik Bahan
Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat
mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang
terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban / gaya / energi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan / komponen tersebut. Seringkali bila
suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada
sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan
tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan. Misalkan saja baja yang
sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai
sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu
pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang
baik. Untuk mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan
terhadap korosi tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau
galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti
selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang
syarat pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya
kurang terpenuhi. Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting
untuk diketahui :
o Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk
menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah.
Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban
yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan
geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
o Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan
suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan
(abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat
tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi
dengan kekuatan.
o Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk
menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan
bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu
benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk.
Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas
tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat
sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama
dengan hilangnya tegangan yang diberikan.
o Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk
menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal
kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.
o Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk
mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan
bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam
pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain
sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai keuletan
(ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup
besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi,
bahan yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak
menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai
bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).
o Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk
menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi
yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu
kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga
sifat ini sulit diukur.
o Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk
patah bila menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress)
yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya.
Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin
disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan
sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena
sangat banyak faktor yang mempengaruhinya
o Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak,
merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi
waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima
beban yang besarnya relatif tetap.
Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara
pembebanannya, yaitu :
a. Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis
yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang
lambat.
b. Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban
dinamis yang besar berubah – ubah, atau dapat juga dikatakan
mengejut.
Sifat Thermal Bahan
Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan suhu.
Sifat termal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Kandungan uap air
Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan berpengaruh
terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang rendah pada
bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara dalam bahan
tersebut
Hubungan antara konduktifitas termal dan kandungan uap air dituangkan
dalam persamaan
2. Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah kecil,
namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas termal akan
meningkat apabila suhu meningkat.
3. Kepadatan dan porositas
Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila pori-
pori bahan semakin banyak maka konduktifitas termal rendah. Perbedaan
konduktifitas termal bahan dengan kepadatan yang sama akan
tergantung pada perbedaan struktur yang meliputi ukuran, distribusi,
hubungan pori / lubang.
Sifat termal bahan dikaitkan dengan perpindahan kalor. Perpindahan
kalor ada 2 jenis, yaitu
1. Keadaan tetap (steady heat flow)
2. Keadaan berubah (transien heat flow)
Sifat Elektrik Bahan
Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi 3
sebagai berikut :
Konduktif – jika resistansinya < 105 ohm
Disini elektron mudah bergerak atau mengalir, jadi netralisasi dapat
dilakukan dengan mudah dengan cara grounding.
Contoh : logam dan tubuh manusia
Insulatif – jika resistansinya > 1011 ohm
Elektron bisa dikatakan tak dapat bergerak, jadi netralisasi hanya
mungkin dilakukan dengan ionisasi.
Contoh : plastik dan karet
Dari pengukuran tribocharging, kita bisa menentukan apakah muatan
listrik mudah ditimbulkan pada bahan tersebut – jika tidak mudah
membangkitkan muatan (atau muatan yang dihasilkan cukup rendah),
maka bahan itu dapat dikatakan sebagai anti-statik
Statik disipatif – resistansi di antara 105 sampai 1011 ohm
Disini, elektron dapat bergerak tetapi lambat, jadi perlu diketahui
parameter decay time. Untuk mengetahui berapa cepat grounding dapat
menetralisasi muatan. Pengukuran tribocharging juga perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah bahan tersebut anti-statik atau tidak.
Umumnya bahan yang masuk kategori statik disipatif adalah bahan
buatan, artinya memang khusus dibuat untuk mempunyai resistansi
tertentu, misalnya bahan dasarnya adalah insulatif tapi diberi tambahan
karbon dalam kadar tertentu untuk membuatnya bersifat statik disipatif.
Jika kadarnya berlebih, bahan juga bisa bersifat konduktif.
Untuk mengukur nilai resistansi bahan, kita gunakan MegaOhmmeter
(atau Surface Resistance Meter) – ini semacam multimeter biasa tetapi
dengan jangkauan pengukuran sampai 100 G Ohm atau lebih. Kita juga
dapat menggunakan electrometer (misalnya Electrostatic Voltmeter/
Fieldmeter) untuk mengukur muatan listrik dari proses tribocharging dan
dengan bantuan stopwatch, kita pun dapat mengukur decay time secara
kualitatif. Untuk hasil yang lebih akurat, kita perlu menggunakan Charged
Plate Monitor.
Jadi, jika adanya muatan listrik statik menimbulkan masalah, maka salah
satu solusinya adalah dengan menetralkan mutan listrik bersangkutan.
Cara efektif untuk menetralkan muatan listrik dilakukan berdasarkan sifat
listrik material/bahan.Pada dasarnya netralisasi muatan dapat dilakukan
dua cara, yaitu grounding dan ionisasi dengan ionizer. Grounding
dilakukan jika elektron dapat bergerak atau mengalir dalam bahan
bersangkutan, yaitu dengan menghubungkan bahan tersebut ke
tanah/bumi atau bagian ground dari kabel listrik karena tanah/bumi
adalah reservoar muatan (sumber muatan yang tak-terhingga).
Sebaliknya, untuk bahan yang tak dapat mengalirkan muatan, maka tidak
ada jalan lain untuk menetralkan muatan kecuali memberikan muatan
yang berlawanan dari udara. Sebetulnya udara mengandung sejumlah
molekual uap air yang dapat menetralkan permukaan suatu benda, tapi
netralisasi secara alami ini akan berlangsung sangat lama. Untuk
mempercepat proses netralisasi, maka digunakan alat/peralatan yang
disebut Ionizer. Ionizer dirancang untuk menghasilkan sejumlah besar ion
positif maupun negatif dan ion-ion tersebut diarahkan ke permukaan
benda yang akan dinetralisasi. Selain itu, netralisasi juga dapat dilakukan
dengan membasahi permukaan bahan bersangkutan .
DAFTAR PUSTAKA