TRYA LBM 6 KGD.docx

39
SALAH MINUM, TERNYATA RACUN......... KGD LBM 6 STEP I - Hiperhidrosis : Pengeluaran kringat yg berlebihan - Kumbah lambung : Bilas lambung, pengeluaran di dalam lambang pakai NGT - muskarinik : perangsangan pada post ganglioner yg kolinergik - Nikotinik : efek simpatis dan parasimpatis - Karbamat : insektisida golongan propoxure bersifa racun pada saraf menghambat kolinesterase namun mudah diurai dan sifattnya reversible - Intoksikasi : Masuknya zat atau senyawa kimia ke dalam tubuh dan merugikan bagi tubuh STEP II 1. Kenapa didapatkan pemeriksaan fisik pada skenario? 2. Mengapa didapat kesadaran menurun, muntah, kejang selama 1jam? 3. Apa tujuan dokter memberikan kumbah lambung dan arang karbonat kepada pasien? 4. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dari kumbah lambung! Bagaimana caranya? 5. Kenapa dokter memberikan injeksi sulfas atropin? 6. Apa yang dimaksud intoksikasi karbamat? Dan kenapa bisa menyebabkan efek seprti di skenario? 7. Bagaimana patofisiologi karmabat bisa menyebabkan muskarinik, nikotinik, dan SSP? 8. Sebutkan macam- macam intoksikasi beserta antidotum! 9. Sebutkan komplikasi dari intoksikasi! 10. Sebutkan tandaa-tanda dari intoksikasi!

Transcript of TRYA LBM 6 KGD.docx

SALAH MINUM, TERNYATA RACUN.........KGD LBM 6STEP I- Hiperhidrosis: Pengeluaran kringat yg berlebihan- Kumbah lambung: Bilas lambung, pengeluaran di dalam lambang pakai NGT- muskarinik: perangsangan pada post ganglioner yg kolinergik- Nikotinik: efek simpatis dan parasimpatis- Karbamat: insektisida golongan propoxure bersifa racun pada saraf menghambat kolinesterase namun mudah diurai dan sifattnya reversible- Intoksikasi: Masuknya zat atau senyawa kimia ke dalam tubuh dan merugikan bagi tubuhSTEP II1. Kenapa didapatkan pemeriksaan fisik pada skenario?2. Mengapa didapat kesadaran menurun, muntah, kejang selama 1jam?3. Apa tujuan dokter memberikan kumbah lambung dan arang karbonat kepada pasien?4. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dari kumbah lambung! Bagaimana caranya?5. Kenapa dokter memberikan injeksi sulfas atropin?6. Apa yang dimaksud intoksikasi karbamat? Dan kenapa bisa menyebabkan efek seprti di skenario?7. Bagaimana patofisiologi karmabat bisa menyebabkan muskarinik, nikotinik, dan SSP?8. Sebutkan macam- macam intoksikasi beserta antidotum!9. Sebutkan komplikasi dari intoksikasi!10. Sebutkan tandaa-tanda dari intoksikasi!11. Jelaskan manajemen penanganan pada pasien! Dibagi2 (prehospital dan hospital)12. Jelaskan patofisiologi intoksikasi!13. Jelaskan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan!14. Sebut dan jelaskan pemeriksaan penunjang yang tepat!15.

STEP III1. Kenapa didapatkan pemeriksaan fisik pada skenario?Perangsangan di sistem saraf. Pres, post sinaps. Ketemu dengan reseptor yg sesuai. Di dalam post sinaps asetat dan kolin.Di skenario minum obat serangga. Jadi akan mengeblok katalis perubahan dari asetilkolin untuk menjadi asetat dan kolin. Penumpukkan asetilkolin muskarinik, nikotinik, SSP.Muskarinik : tekanan darah turun, bronkokonstriksi, hiperhidrosisNikotinik : pengaruh pada muskuluskeletal, tremor, kejang, bola mata, lidah, otot pernafasanSSP : nyeri kepala, emosi, kejang bisa sampai koma2. Mengapa didapat kesadaran menurun, muntah, kejang selama 1jam?Ada pestisida sifatnya organofosfor. Punya kedua sifat bisa mnghambat enzim kolinesterase. Fungsi enzim ini untuk membantu mngubah asetil menjadi kolin. Cara kerja enzim terhambat, acetilkolijn menumpuk. Sistem SSP terhambat penurunan kesadaran.Neurotransmiter hubungan dengan listrik efeknya tremor, kejangNeurotransmiter post ganglion : pada kelenjar bisa hiperproduksi.Gangguan pada ganglia : simpatis efek bisa midriasis, takikardi, hipertensiParasimpatis miosis, hipersaliva, dll3. Apa tujuan dokter memberikan kumbah lambung dan arang karbonat kepada pasien?Kumbah lambung indikasi untuk membersihkan racun di pencernaannyaIndikasi : untuk membersihkan racunMembersihkan nutrisi saat susah menelanTerjadi aspirasi pada lambaung

KontraindikasiFraktur basis craniiTrauma esofagus

Cara melakukan:Pakai handscon, cuci tanganNGT beri pelicin masukkan lewat hidungPasien disuruh menelan untuk mempermudah memasukkanUntuk mengetahui sudah masuk apa belum, ujungnya dicelupkan ke air. Kalau gk ada udara, berarti sudah masuk ke lambungDilakukan sampai cairannya jernihDiteliti dulu cairannyaMengunakan NaCl

KomplikasiSpasme laringRegurgitasi isi lambungLesi pd lambung dan esofagusPneumothoraxPerdarahan konjungtiva

Arang karbon sbg antiracun untuk melindungi lapisan lambung. Menyerap racun sebelum ke vaskuler. Selain itu juga mengandung efek sorbital sebagai efek pencahar

Diagnosis berdasarkan anamnesis. Habis ngapain? Apakah termasuk organofosfat? Asam atau basa?Bisa ditanyakan kesadaran. Ada penatalaksanaan yg tidak boleh dilakukan pd penderita penurunan kesadaran.Bisa diketahui dari bau mulutBilas lambung dieliminasi/dikontaminasi NGTLewat kulit cuci dgn air/sabun. Di mata cuci NaCl.Induksi muntah/obat perangsang muntah

Bagaimana menangani pasien dengan varises esofagus?4. Kenapa dokter memberikan injeksi sulfas atropin?Tujuan : untuk menghambat efek penumpukan dari asetilkolin. Dosis : iv 1-5mg dilanjutkan 0,5-1 mg 5-15menitPasien sadar : imContoh obat : hipratropium, skopolamin.Efek : bradikardi, bronkospasme, bronkorea.Sediaan 1 ampul : 0,25mgDiberikan minimal 48 jam sampai timbul efek atropinisasi (muka merah, mulut kering, takikardi). Kalau mendadak edem paru, gagal nafas mendadak

Obat lagi gol oxime.Memiliki efek menghambat neuromuskularMengaktivasi enzim acetilkolin.Obat yg sering digunakan : pralidoksinDosis : 2gr iv load 1gr/jam 48jam5. Sebutkan macam- macam intoksikasi beserta antidotum!- karbamat- zat asam dan basa (korosif) keracunan melalui menelan, jangan dimuntahkan karena bisa timbul kerusakan bilas lambung - makanan : jengkol, tempe bongkrek (gembos), botulinum- alkohol bilas lambung, etanol oral/iv, etanol 70% dalam dextros 5%

- selfpoisioning : disebabkan karena overdosis- attempted poinsoning : kasus bunuh diri- accidental poisioning : kecelakaan, tidak sengaja- homicidal poisioning : diracun orang

Antidotum : posidium botulium tipe A dan B 100.000 iu

Keracunan jengkol,singkong dikasih apa? Sediaan!Bakteri ini, sering pada keracunan apa?6. Sebutkan komplikasi dari intoksikasi!Koma dan kematinPenatalaksanaan salah : aspirasi, pneumonitis, gangguan paru (arang)Edem paru dan gagal nafasTukak lambung7. Sebutkan tanda-tanda dari intoksikasi!Rigan : kolinesterasi 50-75%Lemah, sakti kepala, pening, muntah, miosis, hipersalivasi, mata berair, detak jantung cepat, sadar 1-3hariSedang : kolinesterse 25-50%Seperti ringan ditambah sukar bernafas, tremor, nyeri dada, sianosis, sadar dalam 1-3mingguBerat : kolinesterasi < 25%Ringan sedang ditambah kejang, otot2 tidak dapat digerakkan, pembengkakakn paru, koma. Dapat kematian akibat gagal nafas

8. Jelaskan manajemen penanganan pada pasien! Dibagi2 (prehospital dan hospital)Prehosppital : dirangsang muntah : mekanik palatum moleobat : peka biar muntahbisa diberikan minuman. Prinsipnya mengencerkan. Kalau asam, dilarang untuk dimuntahkan. Karena tambah parah

Hospital : proteksi diri, jaga airwayKejang : antikonfulsanNGT

9. Jelaskan patofisiologi intoksikasi!Cari berdasarkan penyebabnya10. Jelaskan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan!Vital sign InspeksiPalpasiPerkusiauskultasi11. Sebut dan jelaskan pemeriksaan penunjang yang tepat!Test enzim kolinesteraseRadiologi : perforasi llambungAnalisis gas darahToksikologi ; toksin apa? Pakai 50 urin, 10ml serum, feses, bahan muntahanEKG : gangguan irama jantungEdson : PH darah/ ambil darah, tambahkan indikator brom timol biru. Diamkan, perubahan warna. Bandingkan dgn komparator. Apakah keracunan atau tidak?Acholast : mengambil darah, teteskan ke kertas acolast. Kontrol dgn serum darah yg normal. Perbedaan warna keracunan

STEP 71. Kenapa didapatkan pemeriksaan fisik pada skenario?Tremor : menumpuknya neurotransmiterasetilkolindan terjadi rangsangan terus-menerus pada reseptorasetilkolinpada sistem saraf sentral.

Asetilkolin akan berikatan dengan reseptor pada membran sel otot sehingga ion Na dapatmasuk ke sel otot.neuron yang distimulasi secara berlebihan olehasetilkolin, yang menyebabkan tonus otot berlebihan yang ditandai dengantremor.Patofisiologi Klinis : Lecture Notes AaronTanda-tanda keracunan insektisida golongan organofosfat seperti konstriksi pupil (pupil pin point) & hipersalivasi. Insektisida ini bekerja dengan menghambat dan menginaktivasi enzim asetilkolinesterase yg dilepaskan oleh susunan saraf pusat, ganglion otonom, ujung ujung saraf parasimpatis, dan ujung ujung saraf motoric. Hambatan asetilkolineseterase menyebabkan tertumpuknya sejumlah besar asetilkolin pada tempat tempat tersebut. Rangsangan awal yang diikuti dg hambatan pada ganglion autonom menyebabkan gangguan yg bervariasi dan multiple, pada alat-alat tubuh yang dipersarafi oleh system saraf otonom.Penumpukan asetilkolin pada ujung saraf simpatis menyebabkan konstriksi pupil, penglihatan kabur, stimulasi otot-otot intestinal kejang perut, muntah, diare, Perangsangan kelenjar sekretoris rinorhea, salivasi, banyak berkeringat,Konstriksi otot-otot bronkial dg gejala gangguan pernapasan, Penekanan aktivitas cardiac sinus pacemaker, dan gangguan konduksi AV

Kapita Selekta FK UI, jilid I, edisi 3, hal. 633Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yang timbul sangat bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten atau depresi yang diikuti oleh stimulasi.saraf pusat maupun perifer.Tabel 2. Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.

EfekGejala

1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD) Kejang perut Nausea dan vomitus Bradicardia Miosis Berkeringat

2. nikotinik Pegal-pegal, lemah Tremor Paralysis Dyspnea Tachicardia

3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosis Sakit kepala Emosi tidak stabil Bicara terbata-bata Kelemahan umum Convulsi Depresi respirasi dan gangguan jantung Koma

Kapita Selekta FK UI, jilid I, edisi 3, hal. 633

2. Mengapa didapat kesadaran menurun, muntah, kejang selama 1jam?Sistem saraf parasimpatis berpengaruh terhadap simpul SA untuk menurunkan denyut jantung. Acethylcholine dilepaskan pada peningkatan aktivitas parasimpatis yang meningkatkan permeabilitas simpul SA terhadap K+ dengan memperlambat penutupan saluran K+. Hasilnya, tingkat di mana potensial aksi spontan dimulai berkurang melalui efek dua kali lipat :1. Peningkatan permeabilitas K+ menjadikan membran simpul SA hiperpolar karena lebih banyak ion kalium positif yang keluar dibandingkan keadaan normal, membuat keadaan di dalam menjadi lebih negatif. Karena potensial istirahat dimulai bahkan jauh dari ambang batas, diperlukan waktu lebih lama untuk mencapai ambang batas. 2. Peningkatan permeabilitas K+ diinduksi oleh rangsang vagus dan menentang reduksi otomatis dalam permeabilitas K+ yang bertanggung jawab untuk memulai depolarisasi membran secara bertahap ke ambang batas. Efek yang berlawanan ini menurunkan tingkat depolarisasi spontan, memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk melintas ambang batas. Oleh karena itu, simpul SA mencapai ambang batas dan rangsangan terus berkurang, menurunkan denyut jantung.

Pengaruh parasimpatis simpul AV menurunkan eksitabilitas simpul, memperpanjang transmisi impuls ke ventrikel bahkan lebih panjang dibandingkan perlambatan simpul AV yang biasa. Efek ini disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas K+, yang membuat membran menjadi hiperpolar, sehingga menghambat permulaan eksitasi simpul AV.

3. Apa tujuan dokter memberikan kumbah lambung dan arang karbonat kepada pasien?

Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi : A nursing process approach. EGC : JakartaBerikan arang aktif (activated charcoal) jika tersedia, jangan rangsang muntah. Arang aktif diberikan peroral dengan atau tanpa pipa nasogastrik dengan dosis seperti pada Tabel 5. Jika menggunakan pipa nasogastrik, pastikan dengan seksama pipa nasogastrik berada di lambung.

Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g ke dalam 40 ml airJika mungkin,berikan sekaligus, jika sulit (anak tidak suka), dapat diberikan secara bertahapEfektifitas arang aktif bergantung pada isi lambung (lambung kosong lebih efektif).Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak sadar) yaitu dengan merangsang dinding belakang tenggorokan dengan menggunakan spatula atau gagang sendok.Tidak semua bahan dapat diserap oleh karbon aktif. Beberapa diantaranya yang tidak dapat diserap adalah litium, asam atau basa kuat, logam dan bahan inorganik (misalnya, natrium, besi, timah, arsen, yodium, fluorin, dan asam borat), alkohol (misalnya etanol, metanol, isoprofil alkohol, glikol, dan aseton), dan hidrokarbon (seperti minyak tanah, bensin, oli, dan hidrokarbon tumbuhan seperti minyak pinus). Sehingga, pada kasus keracunan zat-zat ini, karbon aktif tidak boleh diberikan.

SUMBER : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT PEDOMAN BAGI RUMAH SAKIT RUJUKAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN/KOTA, Bakti Husada, WHO, dan IDAI

Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau disebut juga pompa perut dan irigasi lambung merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk membersihkan isi perut dengan cara mengurasnya. Lavase lambung dikontraindikasikan setelah mencerna asam atau alkali, pada adanya kejang, atau setelah mencerna hidrokarbon atau petroleum disuling. Hal ini terutama berbahaya setelah mencerna agen korosif kuat. Kumbah lambung merupakan metode alternatif yang umum pengosongan lambung, dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik. Selama lavage, isi lambung dapat dikumpulkan untuk mengidentifikasi toksin atau obat. Selama dilakukan bilas lambung, cairan yang dikeluarkan akan ditampung untuk selanjutnya diteliti racun apa yang terkandung.1. B. TujuanMenurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu sebagai berikut:1. untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi sistemik;2. untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;3. untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemoragi.1. C. Cairan yang DigunakanPada anak-anak, jika menggunakan air biasa untuk membilas lambung akan berpotensi hiponatremi karena merangsang muntah. Pada umumnya digunakan air hangat (tap water) atau cairan isotonis seperti NaCl 0,9 %. Pada orang dewasa menggunakan 100-300 cc sekali memasukkan, sedangkan pada anak-anak 10 cc/kg dalam sekali memasukkan ke lambung pasien.1. D. IndikasiIndikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:1. pasien keracunan makanan atau obat;2. persiapan tindakan pemeriksaan lambung;3. persiapan operasi lambung;4. pasien dalam keadaan sadar;5. keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit;6. gagal dengan terapi emesis;7. overdosis obat/narkotik;8. terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada saluran pencernaan atas;9. mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut;10. dekompresi lambung;11. sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi.Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk mengetes benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan menginjeksekan udara dan kemudian mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.1. E. KontraindikasiKontraindikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:1. keracunan oral lebih dari 1 jam;2. pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon aromatic, halogen);3. pasien yang menelan benda asing yang tajam;4. pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.1. F. Persiapan Pelaksanaan ProsedurPada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan bilas lambung, akan tetapi pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum obat sementara.1. G. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur bilas lambung yaitu sebagai berikut:1. selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald diameter besar;2. spuit pengirigasi besar dengan adapter;3. saluran plastic besar dengan adapter;4. pelumas larut air;5. air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat natrium, jus jeruk, karbon teraktivasi);6. wadah untuk aspirat;7. gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv yang dapat dikembungkan;8. wadah untuk spesimen.Smeltzer, Suzzane C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC4. Kenapa dokter memberikan injeksi sulfas atropin?Agen antimuskarinik seperti atropine, ipratopium, glikopirolat, dan skopolamin biasa digunakan mengobati efek muskarinik karena keracunan organofosfat. Salah satu yang sering digunakan adalah Atropin karena memiliki riwayat penggunaan paling luas. Atropin melawan tiga efek yang ditimbulkan karena keracunan organofosfat pada reseptor muskarinik, yaitu bradikardi, bronkospasme, dan bronkorea.Pada orang dewasa, dosis awalnya 1-2 mg yang digandakan setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Untuk anak-anak dosis awalnya 0,02mg yang digandakan setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Tidak ada kontraindikasi penanganan keracunan organofosfat dengan Atropin.b) OximeOxime adalah salah satu agen farmakologi yang biasa digunakan untuk melawan efek neuromuskular pada keracunan organofosfat. Terapi ini diperlukan karena Atropine tidak berpengaruh pada efek nikotinik yang ditimbulkan oleh organofosfat. Oxime dapat mereaktivasi enzim kholinesterase dengan membuang fosforil organofosfat dari sisi aktif enzim.Pralidoxime adalah satu-satunya oxime yang tersedia. Pada regimen dosis tinggi (2 g ivloaddiikuti 1g/jam selam 48 jam), Pralidoxime dapat mengurangi penggunaan Atropine total dan mengurangi jumlah penggunaan ventilator. Dosis yang direkomendasikan WHO, minimal 30mg/kg iv bolus diikuti >8mg/kg/jam dengan infus.Efek samping yang dapat ditimbulkan karena pemakaian Pralidoxime meliputidizziness, pandangan kabur, pusing,drowsiness, nausea, takikardi, peningkatan tekanan darah, hiperventilasi, penurunan fungsi renal, dan nyeri pada tempat injeksi. Efek samping tersebut jarang terjadi dan tidak ada kontraindikasi pada penggunaan Pralidoxime sebagai antidotum keracunan organofosfat.5. Sebutkan macam- macam intoksikasi beserta antidotum!

Bahan RacunAntidotumMetode

Kimia a. Sianida

b. Metanol / Etilen Glikol

c. Timbal

d. Merkurie. Arsenicum

f. Na hipoklorit

g. Talium

h. Organofosfat

i. Fe (besi)

Nitrit (sodium/amil nitrit) Sodium tiosulfat Dikobalt edetase (kasus berat) Ethanol

EDTAAsam 2,3-dimercaptosuksinatPenisilamin, BAL D-penisilamine BAL(Dimercaprol), DMPSAsam 2,3- dimercaptosuksinat Natrium tiosulfat

Potassium ferric (prussian blue)Sodium iodida, BAL Sulfas atropine Pralidoksim Desferrioxamine

Amyl nitrite inhalasi 50 ml(12,5g)Na thiosulfat 25% dlm 10mnt 2,5 ml/kgBB ethanol 40% (vodka,gin) dlm air/jus jeruk, oral 30 mntTerapi kelasi

Terapi kelasi

50 mg atau 250 ml larutan 1% i.v10g dlm 100ml manitol 1,5%; 2x oral 1-2 mg i.v ulang 10-15 menit, max 50 mg/hari15 mg/kgBB/jam

BUKU AJAR IPD JILID 1 EDISI IV

Definisi INTOKSIKASIKeracunan adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung (inhalasi), suntikan dan absorpsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius fungsi satu atau lebih organ tubuh atau jaringan.(Mc. Graw Hill Nursing Dictionary).

Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek yang merugikan.Menurut Taylor, racun adalah setiap bahan/ zat yang dalam jumlah relatif kecil bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi/patofisiologis yang akan menyebabkan penyakit atau kematian.

Suatu keadaan dimana terjadinya gangguan fisiologis dan kimiawi dalam tubuh yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya (arsen, asam kuat, basa kuat dll) baik disengaja maupun tidak disengaja masuk dalam tubuh

Suatu keadaan pada seseorang dengan tanda-tanda : Seseorang yang tadinya sehat menjadi sakit Gejala kelainan tidak cocok dengan gejala patologik tertentu Gejala menjadi progresif dan cepat karena dosisnya tinggi dan intolerable(T. A. Gossel dkk. Principle of Clinical Toxicology. Second Ed. Raven Press. New York)

Penyebab intoksikasi ?

Keracunan Asam / Basa Kuat (Asam Klorida, Asam Sulfat, Asam Cuka Pekat, Natrium Hidroksida, Kalium Hidroksida).- Dapat mengenai kulit, mata atau ditelan.- Gejala : nyeri perut, muntah dan diare.- Tindakan : Keracunan pada kulit dan mata : - irigasi dengan air mengalir- beri antibiotik dan antiinflamasi. Keracunan ditelan / tertelan :- asam kuat dinetralisir dengan antasida- basa kuat dinetralisir dengan sari buah atau cuka- jangan bilas lambung atau tindakan emesis- beri antibiotik dan antiinflamasi. Keracunan Alkohol / Minuman Keras- Gejala : emosi labil, kulit memerah, muntah, depresi pernafasan, stupor sampai koma.- Tindakan : Bilas lambung dengan air Beri kopi pahit Infus glukosa : mencegah hipoglikemia. Keracunan Arsenikum- Gejala : mulut kering, kulit merah, rasa tercekik, sakit menelan, kolik usus, muntah, diare, perdarahan, oliguri, syok.- Tindakan : Bilas lambung dengan Natrium karbonat/sorbitol Atasi syok dan gangguan elektrolit Beri BAL (4-5 Kg/BB) setiap 4 jam selama 24 jam pertama. Hari kedua sampai ketiga setiap 6 jam (dosis sama). Hari keempat s/d ke sepuluh dosis diturunkan. Keracunan Tempe Bongkrek- Gejala : mengantuk, nyeri perut, berkeringat, dyspneu, spasme otot, vertigo sampai koma.- Tindakan : terapi simptomatik. Keracunan Makanan Kaleng (Botulisme)- Gejala : gangguan penglihatan, reflek pupil (-), disartri, disfagi, kelemahan otot lurik, tidak ada gangguan pencernaan dan kesadaran.- Tindakan : Bilas lambung dengan norit Beri ATS 10.000 unit. Ber Fenobarbital 3 x 30-60 mg / oral. Keracunan Ikan- Gejala : panas sekitar mulut, rasa tebal pada anggota badan, mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri sendi, pruritus, demam, paralisa otot pernafasan.- Tindakan : Emesis, bilas lambung dan beri pencahar. Keracunan Jamur- Gejala : air mata, ludah dan keringat berlebihan, mata miosis, muntah, diare, nyeri perut, kejang, dehidrasi, syok sampai koma.- Tindakan : Emesis, bilas lambung dan beri pencahar. Injeksi Sulfas Atropin 1 mg / 1-2 jam Infus Glukosa. Keracunan Jengkol- Gejala : kolik ureter, hematuria, oliguria anuria, muncul gejala Uremia.- Tindakan : Infus Natrium bikarbonat Natrium bicarbonat tablet : 4 x 2 gr/hari Keracunan Singkong- Gejala : Mual, nyeri kepala, mengantuk, hipotensi, takikardi, dispneu, kejang, koma (cepat meninggal dalam waktu 1-15 menit).- Tindakan : Beri 10 cc Na Nitrit 5 % iv dalam 3 menit Beri 50 cc Na Thiosulfat 25 % iv dalam 10 menit. Keracunan Marihuana / Ganja- Gejala : halusinasi, mulut kering, mata midriasis- Tindakan : simptomatik, biasanya sadar setelah dalam 24 jam pertama. Keracunan Formalin- Gejala : Inhalasi : iritasi mata, hidung dan saluran nafas, spasme laring, gejala bronchitis dan pneumonia. Kulit : iritasi, nekrosis, dermatitis. Ditelan/tertelan : nyeri perut, mual, muntah, hematemesis, hematuria, syok, koma, gagal nafas.- Tindakan : bilas lambung dengan larutan amonia 0,2 %, kemudian diberi minum norit / air susu Keracunan Barbiturat- Gejala : mengantuk, hiporefleksi, bula, hipotensi, delirium, depresi pernafasan, syok sampai koma.- Tindakan : Jangan lakukan emesis atau bilas lambung Bila sadar beri kopi pahit secukupnya Bila depresi pernafasan, beri amphetamin 4-10 mg intra muskular. Keracunan Amfetamin- Gejala : mulut kering, hiperaktif, anoreksia, takikardi, aritmia, psikosis, kegagalan pernafasan dan sirkulasi.- Tindakan : Bilas lambung Klorpromazin 0,5-1 mg/kg BB, dapat diulang tiap 30 menit Kurangi rangsangan luar (sinar, bunyi) Keracunan Aminopirin (Antalgin)- Gejala : gelisah, kelainan kulit, laborat : agranolositosis- Tindakan : Beri antihistamin im/iv Beri epinefrin 1 %o 0,3 cc sub kutan. Keracunan Digitalis (Digoxin)- Gejala : anoreksia, mual, diare, nadi lambat, aritmia dan hipotensi- Tindakan : Propranolol KCl iv Keracunan Insektisida Gol.Organofosfat (Diazinon, Malathion)- Gejala : mual, muntah, nyeri perut, hipersalivasi, nyeri kepala, mata miosis, kekacauan mental, bronchokonstriksi, hipotensi, depresi pernafasan dan kejang.- Tindakan : Atropin 2 mg tiap 15 menit sampai pupil melebar Jangan diberi morfin dan aminophilin. Keracunan Insektisida Gol.(Endrin, DDT)- Gejala : muntah, parestesi, tremor, kejang, edem paru, vebrilasi s/d kegagalan ventrikel, koma- Tindakan : Jangan gunakan epinefrin Bilas lambung hati-hati Beri pencahar Beri Kalsium glukonat 10 % 10 cc iv pelan-pelan. Keracunan Senyawa Hidrokarbon (Minyak Tanah, Bensin)- Gejala : Inhalasi : nyeri kepala, mual, lemah, dispneu, depresi pernafasan Ditelan/tertelan : muntah, diare, sangat berbahaya bila terjadi aspirasi (masuk paru)- Tindakan : Jangan lakukan emesis Bilas lambung hati-hati Beri pencahar Depresi pernafasan : Kafein 200-500 mg im Pengawasan : kemungkinan edem paru. Keracunan Karbon Mono-oksida (CO)- Gejala : kulit dan mukosa tampak merah terang, nyeri dan pusing kepala, dispneu, pupil midriasis, kejang, depresi pernafasan sampai koma.- Tindakan : Pasang O2 bertekanan Jangan gunakan stimulan Pengawasan : kemungkinan edem otak Keracunan Narkotika (Heroin, Morfin, Kodein)- Gejala : mual, muntah, pusing, klulit dingin, pupil miosis, pernafasan dangkal sampai koma.- Tindakan : Jangan lakukan emesis Beri Nalokson 0,4 mg iv tiap 5 menit (atau Nalorpin 0,1 mg/Kg BB.Obat terpilih Nalokson (dosis maximal 10 mg), karena tidak mendepresi pernafasan, memperbaiki kesadaran, hanya punya efek samping emetik.Karenanya pada penderita koma tindakan preventif untuk aspirasi harus disiapkan.

6. Sebutkan komplikasi dari intoksikasi!Bahan kimia dari kandungan pestisida dapat meracuni sel-sel tubuh atau mempengaruhi organ tertentu yang mungkin berkaitan dengan sifat bahan kimia atau berhubungan dengan tempat bahan kimia memasuki tubuh atau disebut juga organ sasaran. Efek racun bahan kimia atas organ-organ tertentu dan sistem tubuh.a. Paru-paru dan sistem pernafasanEfek jangka panjang terutama disebabkan iritasi (menyebabkan bronkhitis atau pneumonitis). Pada kejadian luka bakar, bahan kimia dalam paru-paru yang dapat menyebabkan udema pulmoner (paru-paru berisi air), dan dapat berakibat fatal. Sebagian bahan kimia dapat mensensitisasi atau menimbulkan reaksi alergik dalam saluran nafas yang selanjutnya dapat menimbulkan bunyi sewaktu menarik nafas, dan nafas pendek. Kondisi jangka panjang (kronis) akan terjadi penimbunan debu bahan kimia pada jaringan paru-paru sehingga akan terjadi fibrosis atau pneumokoniosis.

b. HatiBahan kimia yang dapat mempengaruhi hati disebut hipotoksik. Kebanyakan bahan kimia menggalami metabolisme dalam hati dan oleh karenanya maka banyak bahan kimia yang berpotensi merusak sel-sel hati. Efek bahan kimia jangka pendek terhadap hati dapat menyebabkan inflamasi sel-sel (hepatitis kimia), nekrosis (kematian sel), dan penyakit kuning. Sedangkan efek jangka panjang berupa sirosis hati dari kanker hati.c. Ginjal dan saluran kencingBahan kimia yang dapat merusak ginjal disebut nefrotoksin. Efek bahan kimia terhadap ginjal meliputi gagal ginjal sekonyong-konyong (gagal ginjal akut), gagal ginjal kronik dan kanker ginjal atau kanker kandung kemih.d. Sistem syarafBahan kimia yang dapat menyerang syaraf disebut neurotoksin. Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu dapat memperlambat fungsi otak. Gejala-gejala yang diperoleh adalah mengantuk dari hilangnya kewaspadaan yang akhirnya diikuti oleh hilangnya kesadaran karena bahan kimia tersebut menekan sistem syaraf pusat. Bahan kimia yang dapat meracuni sistem enzim yang menuju ke syaraf adalah pestisida. Akibat dari efek toksik pestisida ini dapat menimbulkan kejang otot danparalisis (lurnpuh). Di samping itu ada bahan kimia lain yang dapat secara perlahan meracuni syaraf yang menuju tangan dan kaki serta mengakibatkan mati rasa dan kelelahan.e. Darah dan sumsum tulangSejumlah bahan kimia seperti arsin, benzen dapat merusak sel-sel darah merah yang menyebabkan anemia hemolitik. Bahan kimia lain dapat merusak sumsum tulang dan organ lain tempat pembuatan sel-sel darah atau dapat menimbulkan kanker darah.

f. Jantung dan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)Sejumlah pelarut seperti trikloroetilena dan gas yang dapat menyebabkan gangguan fatal terhadap ritme jantung. Bahan kimia lain seperti karbon disulfida dapat menyebabkan peningkatan penyakit pembuluh darah yang dapat menimbulkan serangan jantung.g. KulitBanyak bahan kimia bersifat iritan yang dapat menyebabkan dermatitis atau dapat menyebabkan sensitisasi kulit dan alergi. Bahan kimia lain dapat menimbulkan jerawat, hilangnya pigmen (vitiligo), mengakibatkan kepekaan terhadap sinar matahari atau kanker kulit.h. Sistem reproduksiBanyak bahan kimia bersifat teratogenik dan mutagenik terhadap sel kuman dalam percobaan. Disamping itu ada beberapa bahan kimia yang secara langsung dapat mempengaruhi ovarium dan testis yang mengakibatkan gangguan menstruasi dan fungsi seksual.i. Sistem yang lainBahan kimia dapat pula menyerang sistem kekebalan, tulang, otot dan kelenjar tertentu seperti kelenjar tiroid. Petani yang terpapar pestisida akan mengakibatkan peningkatan fungsi hati sebagai salah satu tanda toksisitas, terjadinya kelainan hematologik, meningkatkan kadar SGOT dan SGPT dalam darah juga dapat meningkatkan kadar ureum dalam darah. 7. Sebutkan tanda-tanda dari intoksikasi!KERACUNAN COKeracunan ringan Sakit kepala berdenyut di pelipis yang khas, akibat refleks vasodilatasi jaringan SSP yang hipoksiaKeracunan berat Tremor tidak menetap, korea, spastik, distonia, kekakuan dan bradikinesia (gerakan pelan yang tidak normal) Gagal fungsi pengertian (cognitive impairment), gangguan keseimbangan, gangguan fungsi penglihatan dan pendengaran, koma dan kematianKeracunan akut Kematian segera, karena edema menyeluruh jaringan otakLong term-sequele Gangguan neuropsikiatri, berupa dementia, psikosis dan manik depresi. Efek lambat ini berhubungan dengan lesi white matter hipotesanya adalah berubahnya fungsi membran akibat pajanan terus-menerus . Dapat timbul pada awal keracunan atau beberapa hari-minggu setelah masa penyembuhan.Kerusakan ini merupakan hasil kombinasi keadaan hipoksia, hipoperfusi, vasodilatasi dan edema serebral yang menyebabkan penurunan pasokan dan penggunaan glukosa, sehingga timbul asidosis setempat

KERACUNAN INSEKTISIDA Yang paling menonjol adalah kelainan visus,hiperaktifitas kelenjar ludah,keringat dan ggn saluran pencernaan,serta kesukaran bernafas. Gejala ringan meliputi : Anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah,rasa takut, tremor pada lidah,kelopak mata,pupil miosis. Keracunan sedang : nausea, muntah-muntah, kejang atau kram perut, hipersaliva, hiperhidrosis,fasikulasi otot dan bradikardi. Keracunan berat : diare, pupil pin- poin, reaksi cahaya negatif ,sesak nafas, sianosis, edema paru inkontenesia urine dan feces, kovulsi,koma, blokade jantung akhirnya meninggal. KERACUNAN BOTULISME Gejalanya terjadi tiba-tiba, biasanya 18-36 jam setelah toksin masuk, tapi dapat terjadi 4 jam atau paling lambat 8 hari setelah toksin masuk. Makin banyak toksin yang masuk, makin cepat seseorang akan sakit. Pada umumnya, seseorang yang menjadi sakit dalam 24 jam setelah makan makanan yang tercemar, akan mengalami penyakit yang sangat parah. Gejala pertama biasanya berupa mulut kering, penglihatan ganda, penurunan kelopak mata dan ketidakmampuan untuk melihat secara fokus terhadap objek yang dekat. Refleks pupil berkurang atau tidak ada sama sekali. Pada beberapa penderita, gejala awalnya adalah mual, muntah, kram perut dan diare. Pada penderita lainnya gejala-gejala saluran pencernaan ini tidak muncul, terutama pada penderita wound botulism. Penderita mengalami kesulitan untuk berbicara dan menelan. Kesulitan menelan dapat menyebabkan terhirupnya makanan ke dalam saluran pernafasan dan menimbulkan pneumonia aspirasi. Otot lengan, tungkai dan otot-otot pernafasan akan melemah. Kegagalan saraf terutama mempengaruhi kekuatan otot. Pada 2/3 penderita infant botulism, konstipasi (sembelit) merupakan gejala awal. Kemudian terjadi kelumpuhan pada saraf dan otot, yang dimulai dari wajah dan kepala, akhirnya sampai ke lengan, tungkai dan otot-otot pernafasan. Kerusakan saraf bisa hanya mengenai satu sisi tubuh. Masalah yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari kelesuan yang ringan dan kesulitan menelan, sampai pada kehilangan ketegangan otot yang berat dan gangguan pernafasan.

KERACUNAN JENGKOL Ciri-ciri keracunan jengkol, biasanya didahului rasa pegal di pinggang yang sangat hebat. Disusul rasa nyeri nan melilit. Pegal dan sakit yang amat sangat itu dimungkinkan lantaran terjadinya gangguan pada saluran urogenital Setelah itu, penderita akan didera kesulitan buang air kecil. Kalaupun bisa keluar, dicicil sedikit demi sedikit dan tentu saja, disertai rasa sakit Gejala umum yang terjadi saat keracunan adalah mual-mual, muntah, sakit perut, dan diare atau gangguan saluran pencernaan. Yang sering ditemukan nafas, mulut, dan urin berbau jengkol. Terkadang ada juga racun yang menyerang susunan saraf sehingga menyebabkan ketegangan otot dan kejang-kejang atau justru sebaliknya, otot menjadi lemas dan kurang tenaga bahkan bisa sampai lumpuh (paralis). Penderita dapat juga mengalami keadaan somnolens (mengantuk) sampai pingsan (koma). Yang paling parah adalah kematian, bila terjadi gangguan pernapasan atau hambatan kerja jantung Sumber : Schweich PJ, Zempsky WT. Selected topic in emergency medicine.Dalam: McMilan JA, DeAngelis CD, Feigen RD, Warshaw JB, Ed. Oskis8. Jelaskan manajemen penanganan pada pasien! Dibagi2 (prehospital dan hospital)Prehosppital : dirangsang muntah : mekanik palatum moleobat : peka biar muntahbisa diberikan minuman. Prinsipnya mengencerkan. Kalau asam, dilarang untuk dimuntahkan. Karena tambah parah

Hospital : proteksi diri, jaga airwayKejang : antikonfulsanNGT

9. Jelaskan patofisiologi intoksikasi!Mekanisme toksisitasOrganophosphat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan hanya dalam jumlah sedikit saja dapat menyebabkan kematian, tetapi diperlukan lebih dari beberapa mg untuk dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa. Organofosfat menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.

pada keadaan normal :

ACh+AChE ACh-AChE Cholin+AChE-Acetyl(kompleksenzim-substrat)Acetyl-AChE+H2O Acetic Acid + AChE(enzim teraktivasi lagi)

Pada keadaan Keracunan Karbamat :Carbamat+ AChE Carbamilasi-AChE (reversibel)Carbamilasi-AChE+H2O TidakBereaksiCarbamilasi-AChE+ACh TidakBereaksi

http://www.academia.edu/4996722/Pesticides_poisoning 10. Jelaskan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan!Vital sign InspeksiPalpasiPerkusiauskultasi11. Sebut dan jelaskan pemeriksaan penunjang yang tepat!1.

Pemeriksaan radiologi dilakukan bila dicurigai adanya aspirasi zat racun melalui inhalasi/dugaan adanya perforasi lambung Pemeriksaan GBA (pada gangguan gas darah dan untuk menegakkan diagnosis penyebab keracunan); pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan sedimen urin (mengetahui dampak keracunan dan diagnosis penyebab keracunan)

Pemeriksaan EKG pada penderita keracunan yang diikuti terjadinya gangguan irama jantung yang berupa sinus takikardia, sinus bradikardia, takikardia supraventrikular, takikardia ventricular, torsade de pointes, fibrilasi ventricular, asistol, disosiasi elektromekanik(IPD Jilid 1 Edisi IV, FKUI)