Troubleshooting 13

7
Cara Memahami Partisi Linux Ubuntu dan Turunannya Troubleshooting & Maintenance 2015 By : Budi Hasian Daulay, S.Kom

Transcript of Troubleshooting 13

Page 1: Troubleshooting 13

Cara Memahami Partisi Linux Ubuntu dan

Turunannya

Troubleshooting & Maintenance 2015By : Budi Hasian Daulay, S.Kom

Page 2: Troubleshooting 13

System Pada LinuxPada dasarnya system di linux terdiri atas 3 bagian dasar yang sangat penting untuk diketahui untuk memulai pembelajaran atau menggunakan linux Ubuntu dan Turunannya seperti Linux Mint, Linux Zorin, Kubuntu, Elementary, dan lain-lain.

Page 3: Troubleshooting 13

SWAP• Kode partisi "Swap" ini wajib ada. Swap ini bisa dibilang

seperti virtual RAM/ memorinya Linux. ukuran Swap ini minimal 2x besarnya Memori RAM yang ada pada PC atau laptop yang akan digunakan. Jika RAM 1 GB (1024 MB), maka Swap areanya di setting 2048 MB (2 GB). di Windows, Swap ini berfungsi jika RAM kelebihan kapasitas. Inilah yang membedakan kecepatan Windows dengan Linux, sebab Linux masih didorong kecepatannya melalui Swap ini, sehinggu Linux Jauh lebih cepat dari pada Windows.

Page 4: Troubleshooting 13

ROOT (“/”)

• Kode partisi "/" atau kita sebut "Root" ini juga wajib ada. Root ini seperti tempat mengorganisasikan semua sistem dan program yang berjalan di direktori Linux. Jika di Windows ada partisi "C" tempatnya Program dan sistem yang di install di Windows, jika di Linux dikatakan dengan Root. Untuk kode Mount Point nya adalah "/".

Page 5: Troubleshooting 13

HOME• Kode partisi "Home" ini tidak wajib ada,

sebab ia merupakan bagian dari Root. Fungsinya yang menonjol seperti My Document di Windows. Makanya, dalam penginstalan Linux, Root dapat digabung dengan Home. Di Mount Pointnya wajib pilih "/home" dan pada kolom Use As harus sama dengan di Root nya tadi. misalnya EXT4 journaling file system.

Page 6: Troubleshooting 13

Cara Partisi :1. Partisi 1 :

a. Masukkan nilai besar kapasitas hard disk (seperti di Windos Xp/7 untuk Drive C nya), misalnya 50000 (yaitu Drive C 50 GB)

b. Use As EXT4 journaling file system

c. Mount Point nya : “/” (root)

2. Partisi 2 :

a. Pilih Free Space lagi

b. Klik New Partition, beri ukuran kapasitas, misal 4000 (4 GB)

c. Use As pilih Swap Area

3. Partisi 3 :

Pilih Free Space lagi (untuk membuat partisi sebagai Home atau Data),

Klik New Partition, gunakan sisa hard disk untuk ukurannya

bagian Use As pilih Ext4 journaling file system, Mount Point nya “/home”, klik OK

Page 7: Troubleshooting 13

SEKIAN DULU