Troubleshooting Jaringan SOJ

26
Troubleshooting Jaringan S i s t e m O p e r a s i J a r i n g a n Kelompok 4 XI TKJ 4

description

SOJ

Transcript of Troubleshooting Jaringan SOJ

Page 1: Troubleshooting Jaringan SOJ

Troubleshooting JaringanS i s t e m O p e r a s i J a r i n g a n

Kelompok 4XI TKJ 4

BAB IPendahuluan

Troubleshooting Jaringan

A

Page 2: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN1

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.

Troubleshooting jaringan, berarti sebuah bentuk penyelesaian masalah dalam sebuah jaringan komputer. Kegiatan pertama dalam troubleshooting adalah menentukan sumber masalah (identifikasi masalah). Salah satu teknik untuk pencarian sumber masalah ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Pada metode ini ada serangkaian pertanyaan yang perlu dibuat untuk menggali informasi dari user.

Troubleshooting merupakan hal yang penting untuk diketahui karena tidak menutup kemungkinan sistem akan mengalami kendala baik yang berasal dari internal ataupun eksternal sistem. Semuanya memiliki solusi penanganan yang berbeda-beda. Walaupun demikian hampir semua proses troubleshooting memerlukan urutan langkah yang sama dan yang paling penting adalah prosesdokumentasi yang dilakukan diakhir troubleshooting, sebagai referensi apabila terjadi kendala yang sama atau mirip.

BAB IIPenjelasan

Jurnal I

A

Page 3: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN2

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Politeknik Telkom Bandung dalam karyanya yang dimasukkan ke dalam sebuah modul yang berjudul “Troubleshooting Sistem Operasi” menjelaskan troubleshooting dan konfigurasi untuk keamanan sistem operasi Windows 7 dan Linux Mint. Berikut ini merupakan beberapa bagian dari Jurnal tersebut :

1. Troubleshooting Windows Sebelumnya saya akan coba merinci kembali beberapa permasalahan troubleshooting yang umum terjadi :

Tidak bisa terhubung ke Internet Windows Lambat Sound tidak berfungsi Tidak bisa ngeprint DVD tidak bisa terbaca Windows tidak bisa distart up Shutdown lama Dan lain-lain

Permasalahan diatas hanya beberapa permasalahan yang umum kita hadapi saja, pada prakteknya sangat banyak permasalahan lainnya yang mungkin timbul.

Selanjutnya kita akan coba mengenal alat bantu apa saja yang bisa kita gunakan untuk melakukan troubleshooting di Windows. Contohnya adalah sebagai berikut : A. msconfig B. Backup & restore C. Regedit D. Troubleshoot E. Safe Mode F. Dan lain- lain

Page 4: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN3

Tools-tools diatas juga hanya beberapa tools dasar yang bisa kita gunakan untuk belajar troubleshooting. Tools-tools tersebut pasti ada di Windows kalian masing-masing. Ok selanjutnya kita akan coba mengenal satu persatu tools tersebut.

A. msconfig Msconfig ini merupakan tools yang cukup handal, yang telah disediakan oleh Microsoft pada hampir di semua versi windows. Dengan msconfig kita dapat mengatur aplikasi yang berjalan otomatis pada saat Windows dinyalakan (mengatur start up program), mengatur mode booting dan mengatur service apa saja yang berjalan pada waktu startup. Untuk menjalankannya kita bisa cari msconfig dari menu run seperti gambar 3, atau menjalankan dari cmd dengan menuliskan msconfig seperti pada gambar 4

Gambar 3 Menjalankan msconfig

Setalah dijalankan, msconfig memiliki beberapa menu yaitu General – Boot – Services – Startup dan tools , seperti terlihat pada gambar 5.

Page 5: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN4

Gambar 4 menjalankan msconfig dari cmd

Gambar 5 dibawah ini adalah tampilan msconfig pada menu Startup. Pada menu ini ditampilkan list aplikasi apa saja yang dijalankan pada saat kita melakukan startup. Nah semakin banyak kita menjalankan aplikasi pada waktu startup, maka semakin lama pula waktu untuk melakukan startup. Mungkin anda pernah mengalami Windows kita startup sangat lama, sampai butuh waktu lebih dari 2 menit. Nah pada menu ini kita bisa pilih aplikasi mana saja yang kita ingin jalankan pada waktu startup. Pada gambar 5 dibawah terlihat dari list aplikasi yang ada tidak semuanya kita jalankan pada waktu startup, sehingga akan mempercepat startup Windows

Gambar 5 mengatur program yang startup

Page 6: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN5

Gambar 6 menu pilihan mode startup

Nah pada menu ini terdapat 3 pilihan mode startup : 1. Normal Startup Pada pilihan ini maka windows start seperti biasa, dan menjalankan semua program startup, menjalankan semua driver dan semua services pada saat startup. 2. Diagnostic startup

Pilihan ini dapat kita lakukan bila kita mengalami kendala pada proses startup. Mode ini seperti Safe mode yang akan kita pelajari kemudian. Pada mode ini biasanya yang dijalankan pada waktu startup hanya services dan driver dari Windows saja. Langkah ini akan berguna bila kita mengalami permasalahan yang disebabkan oleh services dan driver. Pada mode diagnostic windows akan melakukan diagnostik penyebab permasalahannya

3. Selective StartupPada pilihan ini windows juga hanyak menjalankan services dan driver dasar

saja, tapi kita dapat menambahkan atau memilih driver dan service apa saja yang ingin kita jalankan Selanjutnya ada menu Boot terlihat pada gambar 7, disini kita bisa melihat list operating system yang terinstal pada komputer kita. Kita juga bisa memilih default OS. Selain itu kita juga memilih jumlah processor (core) yang dialokasikan pada sebuah OS, jumlah RAM yang dialokasikan. Kita bisa merubah waktu Timeout, waktu ini adalah bila kita menginstal multiple OS maka pada pilihan awal akan muncul pilihan OS apa yang akan kita jalankan. Timeout adalah waktu tunggu yang diberikan oleh Windows untuk kita memilih Os yang akan kita jalankan. Bila waktu Timeout habis, maka yang akan dijalankan adalah OS Default. Tapi pengaturan ini hanya berlaku untuk Operating system produk microsoft.

Page 7: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN6

Gambar 7 msconfig - boot

Selanjutnya pada gambar 8 kita bisa lihat, ada banyak tools yang bisa kita gunakan untuk merubah konfigurasi windows, maupun melakukan monitoring.

Gambar 8 menu Tools pada msconfig

B. Backup dan Restore Pada suatu waktu, terjadi kerusakan pada komputer anda. Dan kita tidak bisa mengakses data dan file yang ada pada Windows. Akan lebih pusing lagi bila kejadian ini terjadi ketika kita sedang menghadapi deadline tugas. Nah disinilah baru terasa gunanya melakukan Backup. Melakukan Backup adalah menyimpan image kondisi data dan files kita pada saat tersebut. Dengan image ini Windows dapat melakukan sistem restore. Sebaiknya kita melakukan backup secara teratur. Atau kita bisa menjadwalkan backup secara otomatis setiap minggu seperti terlihat pada gambar 9

Page 8: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN7

Gambar 9 Backup dan Restore

Bila kita telah melakukan Backup, pada suatu saat terjadi kerusakan kita bisa dengan mudah melakukan System Restore, atau memulihkan kondisi Windows seperti pada saat kita melakukan Backup. Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi ulang.

Gambar 10 System Recovery

C. Regedit Registry merukan bagian yang cukup penting pada Windows. Registry menyimpan database setting dan konfigurasi untuk Windows dan semua aplikasi yang kita miliki. Registry berisi informasi tentang profile user, profile aplikasi yang kita install, konfigurasi aplikasi tersebut dll. Ketika menjalankan sebuah aplikasi atau proses, windows selalu melihat ke registry seperti apa konfigurasinya. Seringkali ketika menghadapi sebuah masalah kita dapat menyelesaikannya dengan mengubah nilai pada Registry. Tapi untuk merubahnya tidak mudah, sebaiknya kita pelajari dulu struktur data registry agar

Page 9: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN8

dapat merubah pada lokasi yang benar. Karena merubah sedikit saja nilai pada registry berarti merubah konfigurasi Windows kita. Jangan lupa melakukan backup registry sebelum melakukan perubahan sekecil apapun.

Gambar 11 Registry Editor

Untuk melihat isi registry, kita dapat mengetikkan regedit pada run atau ada cmd . Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada gambar 10. Registry dibagi menjadi 5 bagian (section) :

1. HKEY_CLASSES_ROOT Pada bagian ini disimpan informasi tentang aplikasi-aplikasi yang pernah diinstal, dan asosiasi File. Untuk memudahkan sering disebut bagian ini disebut HKCR

2. HKEY_CURRENT_USER Bagian ini berisi informasi setting dari current user, seperti setting desktop, setting aplikasi yang dia install dan file asosiasi dari user yang sedang login.Bagian ini biasa disingkat HKCU

3. HKEY_LOCAL_MACHINE Bagian ini menyimpan informasi setting sistem, data device driver, konfigurasi sistem services, pilihan boot, dan semua data aplikasi yang dapat digunakan oleh semua user (tidak hanya user yang sedang login). Bagian ini sering disingkat HKL;

4. HKEY_USERS

Page 10: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN9

Berisi informasi tentang semua account yang ada pada sistem. Bisa menghubungkan informasi beberapa user yang ada pada HKCU. Bagian ini sering disingkat HKU.

5. HKEY_CURRENT_CONFIG Bagian ini berisi informasi atau konfigurasi pada waktu startup. Informasi ini tidak disimpan pada Harddisk, dan akan digantikan oleh informasi baru bila kita melakukan restart. Singkatannya HKCC

D. Troubleshoot

Gambar 12 Troubleshoot

Windows Troubleshooting menyediakan fungsi untuk melakukan diagnosa dan mencoba menyelesaikan beberapa permasalahan yang umum terjadi pada sebuah OS Windows. Windows Troubleshooting umumnya bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tidak rumit, dan sudah ada di database

Page 11: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN10

Windows Troubleshoot. Jika anda bingung melakukan troubleshooting silahkan dicoba pilihan ini .

E. Safe Mode

Gambar 13 Safe Mode

Windows Safe Mode adalah salah satu cara untuk melakukan troubleshooting. Pada Safe Mode kita dapat melakukan diagnosa, dan menjalankan beberapa perintah administratif. Pada mode ini driver yang dijalankan hanya yang diperlukan saja untuk menjalankan Windows. Untuk menjalankan Safe Mode, kita restart Windows kita, setelah muncul tampilan BIOS kita tekan tombol F8, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 13 diatas. Selanjutnya tinggal pilih Safe Mode dan tekan enter. 2. Troubleshooting Linux Mint

Setelah kita mengenal beberapa alat bantu untuk melakukan Troubleshooting pada windows, selanjutnya kita akan coba mengenal beberapa cara untuk melakukan troubleshooting pada Linux Mint.

A. Hardware

Page 12: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN11

Pada Linux Mint kita memiliki beberapa tools dan command untuk melakukan troubleshooting bila terjadi sesuatu pada Hardware kita. Misalnya ada perangkat yang tidak terbaca, dll

1. Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuka terminal 2. Untuk menampilkan informasi semua perangkat USB yang terpasang pada

komputer kita bisa ketik pada terminal: $ lsusb

3. Untuk menampilkan informasi perangkat PCI yang terhubung dengan perangkat kita, kita bisa jalankan perintah: $ lspci

Gambar 14 contoh tampilan lspci

4. Untuk menampilkam list hardware pada komputer kita bisa dengan perintah berikut $ sudo lshw

5. Untuk menampilkan informasi tentang memori kita bisa jalankan perintah berikut $ cat /etc/meminfo

6. Untuk menampilkan informasi tentang CPU kita, bisa kita jalankan perintah berikut $ cat /etc/cpuinfo

B. Log Files Linux menyimpan informasi aktifitas apa saja yang dilakukan pada file Log. Disini disimpan informasi tentang bagaimana resources seperti files atau jaringan digunakan. Semua file log disimpan pada direktori /var/log . Salah satu file log yang

Page 13: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN12

anda harus tahu adalah syslog, lokasinya di /var/log/syslog. Pada file ini disimpan log aktifitas bermacam-macam aplikasi. Selain itu beberapa aplikasi seperti MySQL dan Apache memiliki file log sendiri pada direktori /var/log/ ini

C. Kernel Kernel merupakan bagian paling penting pada OS linux mint. Nah kita dapat memeriksa apakah Kernel berjalan dengan baik.

1. Jalankan Terminal 2. Untuk menampilkan informasi tentang modul-modul pada Kernel kita yang

sedang berjalan jalankan perintah berikut $ lsmod

3. Untuk menampilkan list semua modul yang dapat dijalankan pada kernel : $ modprobe -l

4. Selanjutnya kita akan menampilkan informasi tentang operasi dari kernel tersebut $ dmesg | more

D. Koneksi jaringan Untuk mengatasi beberapa masalah di jaringan kita dapat menggunakan beberapa perintah berikut di terminal

1. Melihat konfigurasi IP pada perangkat kita $ ifconfig 2. Untuk merubah konfigurasi IP pada eth0

$ ifconfig eth0 192.168.3.4 netmask 255.255.255.0 Angka diatas hanya contoh, untuk nilai IP dan netmask silahkan disesuaikan.

3. Untuk mematikan sebuah interface $ ifdown eth0

4. Untuk mengaktifkan sebuah interface $ ifup eth0

5. Untuk menguji konektifitas antara 2 titik pada jaringan, bisa dengan melakukan ping $ ping 192.168.0.1 IP hanya contoh saja, bisa juga diganti dengan alamat website misalnya

Page 14: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN13

( $ ping www.politekniktelkom.ac.id) 6. Untuk menampilkan informasi koneksi informasi routing table bisa

digunakan perintah berikut $ netstat –r

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim dari Universitas Gajah Mada dalam karyanya yang dimasukkan ke dalam sebuah modul yang berjudul “Network Troubleshooting” menjelaskan troubleshooting keamanan jaringan untuk sistem operasi Windows XP dan Fedora Core 5. Berikut ini merupakan beberapa bagian dari Jurnal tersebut :

A. Windows OS Praktikan mencoba memahami dan memanfaatkan tools tools jaringan sepert nslookup, ping, tracert, pathping, netdiag, ipconfig.

1. ipconfig ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid. Opsi yang dipraktekkan : ipconfig, ipconfig/all, ipconfig/release, ipconfig/renew

Jurnal II

B

Page 15: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN14

2. ping Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan. Opsi yang dipraktekkan : ping ipgateway, ping ipdnsserver, ping -t ipserver

Page 16: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN15

Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya. Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.

3. nslookup nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns (nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain. Opsi yang dipraktekkan : nslookup ugm.ac.id, nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=ns

Page 17: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN16

Page 18: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN17

4. tracert tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju server target. Opsi yang digunakan : tracert ipserver/domain, tracert -d ipserver/domain

Page 19: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN18

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriana Fajrin, S.Kom dalam karyanya yang dimasukkan ke dalam sebuah modul yang berjudul “Troubleshooting Jaringan” menjelaskan troubleshooting jaringan LAN dan beberapa layanan dalam konfigurasi server linux. Berikut ini merupakan beberapa bagian dari Jurnal tersebut :

A. TROUBLESHOOTING JARINGAN LAN Troubleshooting jaringan lan Berikut beberapa Kelainan LAN yang dapat kita ketahui dengan melihat tampilan icon notification pada sisi bawah kanan taskbar window seperti berikut : 1. Tanpa ada icon Network Connection : Penyebab : Kemungkinan saat setting pilihan show icon belum dipilih/ di check list atau Network di: disable.. 2. Ada icon Network Connection tapi silang, merah: Penyebab : Jaringan secara fisik tidak terhubung ke komputer. Periksa konektor RJ 45 atau kabel UTP atau periksa apakah swith nyala atau tidak.

Jurnal III

C

Page 20: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN19

3. Ada icon Network Connection tapi tanda seru kuning : Penyebab : Jaringan secara fisik telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain. 4. Ada icon Network Connection tapi berputar-putar terus : Penyebab : Jaringan secara fisik telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain. 5. Ada icon Network Connection : Penyebab : Jaringan secara fisik telah terhubung dengan baik kemungkinan server gagal memberikan IP ke Network atau terjadi IP Conflict (IP sama dengan komputer lain di jaringan). Jika IP diberikan secara manual ganti dengan IP yang lain. Troubleshooting masalah jaringan pada sebuah komputer yang tidak bisa mengakses jaringan. Jika sebuah komputer mengalami masalah komunikasi jaringan, sebenarnya banyak kemungkinan sumber masalah yang melatarbelakanginya. Permasalahan bisa jadi terletak pada stack protocol TCP/IP, bisa jadi terletak pada protocol layer data-link, atau mungkin saja dikarenakan masalah kerusakan piranti jaringan atau mungkin saja terputusnya kabel patch jaringan. Untuk memudahkan troubleshooting masalah jaringan, sudah seharusnya disiapkan dokumentasi jaringan dari mulai diagram jaringan secara keseluruhan, system infrastructure fisik dan logical anda seperti system layanan directory, server domain name system, layanan DHCP server jaringan, dll. 1. Apabila user hanya bisa logon menggunakan user admin account untuk mengakses resource jaringan maka periksa user account tersebut apakah masih valid, apakah user-name dan password sudah benar, apakah user-account tidak expired atau mungkin account lock-out yang biasanya dibarengi dengan system error sewaktu logon. 2. Apabila user sama sekali tidak bisa logon untuk bisa mengakses resource jaringan meskipun telah menggunakan user admin account, maka logon ke komputer dengan menggunakan local admin account dan periksa konfigurasi protocol TCP/IP dengan command line “ipconfig /all”, periksa hasilnya apakah komputer sudah mendapatkan IP address dari DHCP server atau tidak? Periksa property TCP/IP nya apakah sudah di-setup untuk menerima IP address otomatis “obtain an IP address automatically” dan juga “obtain DNS server automatically”. Jika setup-nya salah, betulkan terlebih dahulu untuk menerima IP

Page 21: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN20

BAB IIIPenutup

Troubleshooting merupakan hal yang penting untuk diketahui karena tidak menutup kemungkinan sistem akan mengalami kendala baik yang berasal dari internal ataupun eksternal sistem. Semuanya memiliki solusi penanganan yang berbeda-beda. Walaupun demikian hampir semua proses troubleshooting memerlukan urutan langkah yang sama dan yang paling penting adalah prosesdokumentasi yang dilakukan diakhir troubleshooting, sebagai referensi apabila terjadi kendala yang sama atau mirip.

Masalah dalam penggunaan sistem operasi akan selalu datang, baik itu dari sistem operasi open source (gratis) maupun close source (berbayar). Seperti yang

Kesimpulan

A

Page 22: Troubleshooting Jaringan SOJ

HALAMAN21

telah dijelaskan dalam ketiga jurnal diatas tentang berbagai macam ataupun jenis serta tool yang digunakan dalam proses troubleshooting dari berbagai macam sistem operasi. Adapun sistem operasi yang dijelaskan dalam jurnal troubleshooting diatas ialah, Windows XP, Windows 7, Linux Mint, dan Linux Fedora.

B

Dokumentasi