trigliserida (pendahuluan)

9
PENDAHULUAN Latar Belakang Lipid tidak dapat larut dalam air, oleh dari itu memerlukan suatu ‘pengangkut’ agar bisa masuk dalam sirkulasi darah. Pengangkut itu adalah suatu protein yang dinamakan lipoprotein. Lipoprotein dalam sirkulasi terdiri dari partikel berbagai ukuran yang juga mengandung kolesterol, trigliserida, fosfolipid, protein dalam jumlah berbeda sehingga masing-masing lipoprotein memiliki karakteristik densitas yang berbeda. Lipoprotein terbesar dan paling rendah densitasnya adalah kilomikron, diikuti oleh lipoprotein densitas sangat rendah (very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein densitas rendah (low density lipoprotein, LDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate density lipoprotein, IDL), dan lipoprotein densitas tinggi (high density lipoprotein, HDL). Komponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki simpanan trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat digunakan. Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan adiposa, asam-Lasam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa (glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan energi. Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga menjadi kolesterol LDL.

Transcript of trigliserida (pendahuluan)

Page 1: trigliserida (pendahuluan)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lipid tidak dapat larut dalam air, oleh dari itu memerlukan suatu

‘pengangkut’ agar bisa masuk dalam sirkulasi darah. Pengangkut itu adalah

suatu protein yang dinamakan lipoprotein. Lipoprotein dalam sirkulasi terdiri dari

partikel berbagai ukuran yang juga mengandung kolesterol, trigliserida, fosfolipid,

protein dalam jumlah berbeda sehingga masing-masing lipoprotein memiliki

karakteristik densitas yang berbeda. Lipoprotein terbesar dan paling rendah

densitasnya adalah kilomikron, diikuti oleh lipoprotein densitas sangat rendah

(very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein densitas rendah (low density

lipoprotein, LDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate density lipoprotein,

IDL), dan lipoprotein densitas tinggi (high density lipoprotein, HDL). Komponen

lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah trigliserida, kolesterol dan

fosfolipid.

Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga

molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki

simpanan trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat

digunakan. Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan

adiposa, asam-Lasam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa

(glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan

energi. Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di

bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga

menjadi kolesterol LDL.

Kolesterol merupakan suatu kata yang sangat umum di masyarakat.

Namun sedikit yang tahu bahwa kolesterol dapat menganggu siapa saja, bahkan

merupakan silent killer. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80

persen dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 persen sisanya dari luar

tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain

membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita

makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi sejauh

pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, karena itu agar dapat dikirim ke seluruh

tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang

disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa (carrier) kolesterol

dalam darah.

Page 2: trigliserida (pendahuluan)

Tujuan

Tujuan Umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa

mengetahui dan memahami cara mengukur kadar trigliserida dan kolesterol HDL

dalam serum. Sedangkan tujuan khusus adalah :

1. Mengetahui cara mengukur kadar trigliserida dalam serum.

2. Mengetahui cara mengukur kadar kolesterol HDL serum.

Page 3: trigliserida (pendahuluan)

METODELOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ujI urin dilakukan pada tanggal 7 Januari 2011 pada pukul 16.00

WIB hingga 18.10 WIB di Laboratorium Biokimia Lantai 1 Departemen Gizi

Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, sentrifugal, spectrophotometer

dan pipet mikro.

Bahan yang digunakan adalah serum, Triglyceride Analysis Kit, Cholesterol

HDL Analysis Kit, Cholesterol Standard, serta akuades.

Prosedur Percobaan

Pengukuran Kadar Trigliserida Serum

Analisis Kadar Kolesterol HDL Serum

Ambil serum sampel 10 µL

Campurkan 1000 µL pereaksi Triglyceride Analysis Kit, sentrifugasi hingga homogen

Au

Masukkan 10 ml lar.albumin 2% + (NH4)2SO4 + NaCl

Diamkan ± 5 menit

Hitung absorbansi dengan spectrophotometer, bandingkan dengan absorbansi trigliserida standar

Ambil serum sampel 10 µL

Campurkan 1000 µL pereaksi Triglyceride Analysis Kit, sentrifugasi hingga homogen

Au

Masukkan 10 ml lar.albumin 2% + (NH4)2SO4 + NaCl

Diamkan ± 5 menit

Hitung absorbansi dengan spectrophotometer, bandingkan dengan absorbansi trigliserida standar

Page 4: trigliserida (pendahuluan)

TINJAUAN PUSTAKA

Trigliserida

Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga

molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki

simpanan trigliserid yang berfungsi sebagai ‘gudang’ lemak yang segera dapat

digunakan. Dengan masuk dan keluar dari molekul trigliserida di jaringan

adiposa, asam-Lasam lemak merupakan bahan untuk konversi menjadi glukosa

(glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk menghasilkan

energi.

Asam lemak dapat berasal dari makanan, tetapi juga berasal dari

kelebihan glukosa yang diubah oleh hati dan jaringan lemak menjadi energi yang

dapat disimpan. Lebih dari 95% lemak yang berasal dari makanan adalah

trigliserida. Proses pencernaan trigliserida dari asam lemak dalam diet

(eksogenus), dan diantarkan ke aliran darah sebagai kilomikron (droplet lemak

kecil yang diselubungi protein), yang memberikan tampilan seperti susu atau krim

pada serum setelah mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemaknya.

Peningkatan trigliserid dalam waktu yang lama akan menjadi gajih di

bawah kulit dan menyebabkan obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga

menjadi kolesterol LDL. Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada

hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi, thrombosis serebral,

arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada :

hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis Laennec atau alkoholik, DM tak

terkontrol, pancreatitis, Down sindrom, stress, kehamilan.

Kadar trigliserida untuk usia 12-29 tahun adalah 10 – 140 mg/dl, usia 30 –

39 tahun adalah 20 – 150 mg/dl, usia 40-49 tahun adalah 30 – 160 mg/dl, usia >

50 tahun adalah 40 – 190 mg/dl. Sedangkan untuk Bayi  dalah 5 – 40 mg/dl dan

untuk usia 5-11 tahun : 10 – 135 mg/dl.

Kolesterol

Kolesterol merupakan suatu kata yang sangat umum di masyarakat.

Namun sedikit yang tahu bahwa kolesterol dapat menganggu siapa saja, bahkan

merupakan silent killer. Gangguan kolesterol yang tinggi atau

hiperkolesterolemia, apabila tidak ditangani dengan bijak dan tepat, dapat

mengarah pada berbagai macam penyakit serius, seperti jantung koroner,

Page 5: trigliserida (pendahuluan)

diabetes militus, stroke, dan disfungsi ereksi. Jenis-jenis penyakit serius tersebut

saat ini sudah semakin banyak diderita masyarakat yang berusia produktif, dan

jumlahnya pun semakin meningkat setiap tahun.

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80 persen dihasilkan

dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 persen sisanya dari luar tubuh (zat

makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain

membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita

makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi sejauh

pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, karena itu agar dapat dikirim ke seluruh

tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang

disebut lipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa (carrier) kolesterol

dalam darah.

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,

HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah

satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi

yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang

memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,

sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang

sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel

dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-

hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi

sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya

karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut

sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan

akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi

yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh

darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density

Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot

jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan

kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density

Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang

ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih

Page 6: trigliserida (pendahuluan)

banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein

utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai

lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding

pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam

operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan

mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A

(apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan

mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol dalam darah

yang baik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kadar Kolesterol dalam DarahJenis Kolesterol Kadar (mg/dl)

Kolesterol total200 atau kurang Yang diinginkan

200 – 239 Batas tinggi240 atau lebih Tinggi

Kolesterol LDL

100 atau kurang Optimal100 – 129 Mendekati optimal160 – 189 Tinggi

190 atau lebih Sangat Tinggi

Kolesterol HDL40 atau kurang Rendah (kurang baik)60 atau lebih Tinggi (baik)

Penyebab tingginya kadar kolesterol adalah mengkonsumsi makanan

yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan,

makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan. Kolesterol berasal dari

makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh. Sumber kolesterol dalam

makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak (gajih), dan sebaginya

terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian dihidrolisis

oleh kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol bebas yang

terbentuk diserap oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat transport ke

sistem limfatik dan akhirnya ke sirkulasi vena. Kira-kira 70% kolesterol yang

diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam lemak), serta 30% dalam bentuk

bebas.

Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan dalam eritrosit,

membran sel, dan otot. Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh

disintesis dari asetil koenzim A melalui betahidroksi-betametil glutamil KoA.

Kolesterol penting dalam struktur dinding sel dan dalam bahan yang membuat

kulit kedap air. Kolesterol digunakan tubuh untuk membentuk garam empedu

Page 7: trigliserida (pendahuluan)

sebagai fasilitator untuk pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon

steroid (misal kortisol, estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan

testis. Peningkatan kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) menyebabkan

penumpukan kerak lemak di arteri koroner (arteriosklerosis) dan risiko penyakit

jantung (infark miokardial). Kadar kolesterol serum tinggi dapat berhubungan

dengan kecenderungan genetik (herediter), obstruksi bilier, dan asupan diet.