Oleh : Septia Viona Sulisti Siti Hardiyanti Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Tri Hardiyanti (e1a012055) Acara IV
-
Upload
tri-hardiyanti -
Category
Documents
-
view
10 -
download
3
description
Transcript of Tri Hardiyanti (e1a012055) Acara IV
-
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ACARA IV
MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH
Disusun Oleh:
Nama : Tri Hardiyanti
NIM : E1A012055
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
-
ACARA II
MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Mahasiswa terampil dalam menghitung jumlah
sel darah putih.
2. Hari, tanggal praktikum : Sabtu, 2 Mei 2015
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas
Mataram.
B. Landasan Teori
Darah terbentuk pada jaringan ikat lalu terbawa oleh plasma. Lebih
berat dan lebih kental dibandingkan air. Rasa cenderung asin karena
membawa garam-garam mineral bau khas (anyir). Darah memiliki pH 7,35
7, 45. Warna darah adalah merah terang sampai kebiruan tergantung kadar
oksigen yang dibawa. Volume darah total 5 liter pada laki-laki dewasa,
tergantung ukuran tubuh, dan konsentrasi elektrolit dalam tubuh. Ada 3 tipe
unsur-unsur darah ialah sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih
atau leukosit dan keping-keping darah atau trombosit (Kimball, 1999: 58).
Sel darah putih atau leukosit adalah sel darah yang mengandung inti.
Leukosit berukuran berkisar antara 10 nm25 nm. Fungsi sel darah putih ini
adalah untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan
antibodi di dalam tubuh. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dalam
jaringan dan bukan dalam aliran darah. Infeksi atau kerusakan jaringan
mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Jumlah sel darah putih lebih
sedikit daripada sel darah merah dengan perbandingan 1:700 (Sloane, 2003:
27).
Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan
basal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar
10.00030.000/l. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu
antara 13.000 38.000 /l. Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap
dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500 11.000/l.
Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000
10.0004/1. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan aktifitas fisik
yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/l4 (Miale, 1972: 125).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
-
- Blood lachet - Hemacytometer - Kaca benda - Kaca penutup - mikroskop
1. Bahan - Kapas - Alcohol 70% - Tisu - Aquadest - Larutan turks - Darah praktikan
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum, 2. Mensterilkan ujung jari yang akan di ambil darah nya dengan alkohol, 3. Menusuk ujung jari dengan blood lanset, 4. Membuang tetesan darah pertama untuk menghilangkan sisa alcohol
yang kemungkinan ikut tercampur dengan darah,
5. Menghisap darah dengan pipet sel darah putih sampai angka 0.5. Darah yang keluar diusahakan lancer agar tidak terputus-putus di dalam pipet,
6. Membersihkan pipet dengan kertas filter, 7. Menambahkan larutan hayem sampai angka 11, 8. Melepaskan pipa karet penghisap dan memegang pipet antara ibu jari dan
telunjuk atau jari tengah.
9. Mengocok dengan cara memutar-mutar pergelangan tangan membentuk angka 8,
10. Membuang 3 tetes cairan pertama dengan meniup perlahan-lahan, kemudian meneteskan larutan sel darah merah tersebut kedalam kamar
hitung Neubauer yang sudah ada kaca penutupnya,
11. Menghitung jumlah sel darah putih di bawah mikroskop pada 4 kotak per mm kubik dengan rumus: pengenceran x 10/4 x jumlah sel darah putih
dalam 4 kotak,
12. Membandingkan jumlah sel darah putih terhitung dengan jumlah standart, sehingga dapat memperkirakan kondisi kesehatan seseorang.
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
N
o
Nama
Jumlah sel darah
putih dalam kamar
hitung
Jumlah sel darah
putih perhitungan
Laki-
laki Perempuan Laki-laki
Perempu
an
Laki-
laki
Perempua
n
1 Supi 84 4200
-
2 Ida 118 5900
3 Neni 302 11300
4 Sandi 226 15900
2. Analisis data
1. Supi SDP perhitungan= SDP x 10/40 x 20
= 84 x 50
= 4200 sel/mm3
2. Ida SDP perhitungan= SDP x 10/40 x 20
= 118 x 50
= 5900 sel/mm3
3. Neni SDP perhitungan= SDP x 10/40 x 20
= 226 x 50
= 11300 sel/mm3
4. Sandi SDP perhitungan= SDP x 10/40 x 20
= 302 x 50
= 15900 sel/mm3
F. Pembahasan
Praktikum menghitung sel darah putih bertujuan agar mahasiswa
terampil dalam menghitung sel darah putih. Leukosit adalah unit-unit darah
yang dapat bergerak dalam sistem pertahanan tubuh. Leukosit bertugas untuk
menahan invasi patogen melalui proses fagositosis, mengidentifikasi dan
menghancurkan sel-sel kanker yang muncul dalam tubuh, dan sebagai
petugas pembersih sampah tubuh dengan cara memfagosit debris yang
berasal dari sel yang mati. Ada 5 jenis leukosit yang bersirkulasi dalam darah
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit masing-masing dengan
struktur dan fungsi tertentu.
Perhitungan jumlah luekosit dilakukan dengan Haemocytometer.
Langkah awal yang dilakukan yaitu menentukan probandus sebanyak 2 orang
(untuk masing-masing kelompok). Penentuan probandus ini didasarkan pada
jenis kelamin. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan
perbedaan jumlah leukosit pada laki-laki dan perempuan. Pipet pengencer
mempunyaui skala 11 dengan inti gelas berwarna putih. Ujung jari praktikan
disterilisasi dengan diolesi dengan alkohol 70 % kemudian ditusuk dengan
lanset steril. Tetesan darah pertama dibuang karena kemungkinan
terkontaminasi dengan alkohol sehingga akan membuat penghitungan leukosit
-
tidak valid. Kemudian darah dihisap dengan pipet pengencer hingga skala 0,5.
Selanjutnya larutan turk dihisap hingga tepat pada skala 11. Kedua ujung pipet
dipegang dengan jari dan dikocok secara hati-hati selama 2 menit. Setelah itu
tetesan pertama dari pipet tersebut dibuang karena dikhawatirkan darah tidak
tercampur dengan larutan turk. Darah kemudian diteteskan pada kamar hitung
dan dibiarkan suspensi tersebut mengalir dengan sendirinya disekeliling kamar
hitung.
Pada perhitungan jumlah leukosit, darah diencerkan dengan larutan
Turk yang tersusun dari larutan gentian violet 1% dalam air 1ml, asam asetat glasial
1ml; aquades ad 100 ml. Pada leukosit, digunakan larutan Turk, karena larutan ini
terdiri atas asam asetat 2 % berfungsi untuk melisiskan trombosit dan eritrosit,
sebagai pewarna leukosit karena adanya gentian violet sehingga larutan Turk
akan memberi warna pada inti dan granula eritrosit sehingga hanya sel darah
putihlah yang akan teramati. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu; dengan menggunakan faktor konversi maka jumlah leukosit per ml darah
dapat dihitung.
Hasil pengamatan diperoleh bahwa jumlah sel darah putih dari
probandus perempuan yakni Ida adalah 5900 sel/mm3
dan Neni memiliki sel
darah putih sebanyak 11.300 sel/mm3, sedangkan pada probandus laki-laki
laki yakni Supi dan Sandi menunjukkan hasil yang berbeda yakni Supi
memiliki jumlah sel darah putih sebanyak 4200 sel/mm3 sedangkan jumlah sel
darah putih Sandi adalah 15.900 sel/mm3. Berdasarkan Miale (1972) pada usia
21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500 11.000/ mm3. Mengingat
rata-rata usia probandus adalah 21 tahun maka diketahui bahwa jumlah sel
darah putih Ida adalah normal, sedangkan jumlah sel darah putih pada Supi
adalah dibawah batas normal, Sandi dan Neni memiliki jumlah sel darah putih
diatas jumlah normal. Jumlah sel darah putih seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti usia, kondisi tubuh, penyimpangan dari keadaan basal
dan lain-lain. Namun, jumlah sel darah putih tersebut juga dipengaruhi oleh
proses penghitungannya. Kesalahan data dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu
teknis, sampling, peralatan. Kesalahan teknis yaitu adanya gelembung saat
mengambil darah atau larutan pengencer sehingga bisa mempengaruhi volume
pengenceran, penyedotan yang terlalu kuat sehingga volume darah yang
diambil tidak sesuai dengan skala yang ditentukan, pengocokan yang kurang
homogen menyebabkan sel darah akan sulit diamati karena bertumpuk atau
tidak ada karena yang masuk pada haemacytometer adalah larutan
pengencernya, waktu pengocokan kurang lama sehingga pewarna violet belum
menyerap sempurna kedalam nukleus sel darah putih sehingga tidak teramati,
tidak menggunakan kaca penutup saat perhitungan mempengaruhi volume
larutan dan jumlah leukosit yang diamati selain itu teknik menghitung yang
-
salah juga menyebabkan pengumpulan data salah. Kesalahan peralatan bisa
dikarenakan mikroskop yang memiliki fokus kurang tepat sehingga sel darah
sulit diamati, pipet toma yang digunakan tidak berfungsi dengan baik sehingga
sulit digunakan dalam penyedotan darah dan larutan pengencernya. Kesalahan
sampling antara lain pada jari terdapat alkohol yang belum kering sehingga
membuat darah yang keluar cepat beku, terdapat air pada pipet toma yang baru
dibersihkan.
Penyakit yang disebabkan akibat kelebihan sel darah putih yaitu
leukemia atau kanker darah yang merupakan sekelompok penyakit neoplastik
yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal dari sel-sel
pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di
dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel
abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer
atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses
pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Pada leukemia,
sel darah putih membelah diri tidak terkendali dan sel darah muda yang
normalnya hanya hidup di sumsum tulang dapat keluar dan bertahan hidup.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
a. Sel darah putih atau leukosit adalah sel darah yang mengandung inti
dan berukuran antara 10 nm25 nm.
b. Fungsi sel darah putih untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit
serta pembentukan antibodi di dalam tubuh.
c. Jumlah sel darah putih normal manusia pada usia 21 tahun berkisar
antara 4500 sampai 11.000 butir/mm3.
d. Perhitungan jumlah leukosit dilakukan dengan Haemocytometer
e. Larutan Turk berfungsi untuk melisiskan trombosit dan eritrosit,
mencegah koagulasi darah, pewarna leukosit.
f. Jumlah sel darah putih Ida adalah 5900 sel/mm3 dan Neni 11.300
sel/mm3, Supi 4200 sel/mm
3 dan Sandi adalah 15.900 sel/mm
3.
g. Jumlah sel darah putih Ida normal sedangkan Neni dan Sandi diatas
normal dan Supi dibawah normal.
h. Kesalahan perhitungan dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu kelasalah
teknis, sampling dan peralatan.
2. Saran
-
-
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, JohnW.1999. Biology. Edisi kelima jilid tiga. Erlangga.
Miale JB. 1972. Laboratory Medicina Hematology.St. Louis: The C.V. Mosby
Companya.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.