Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

14
Prodalima, S.Kep, Ners

Transcript of Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Page 1: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 2: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

COPLEMENTARY THERAPY

MOBILITAS DINI

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 3: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Definisi

Adalah cara penanggulangan penyakit yang

dilakukan sebagai pendukung kepada

pengobatan medis konvensional atau sebagai

pengobatan pilihan lain diluar pengobatan

medis.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 4: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan

komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam

pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :

1.Akupunktur medik

yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya.

Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat

bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu

dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri).

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 5: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

2.Terapi hiperbarik

yaitu suatu metode terapi dimana pasien

dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang

memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar

daripada tekanan udara atmosfer normal (1

atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni

(100%). Selama terapi, pasien boleh

membaca, minum, atau makan untuk menghindari

trauma pada telinga akibat tingginya tekanan

udara.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 6: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

3. Terapi herbal medik

Yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan

alam, baik berupa herbal terstandar dalam

kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa

fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang

telah melalui uji preklinik pada cell line atau

hewan coba, baik terhadap keamanan maupun

efektivitasnya.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 7: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau

dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi

Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar

dan dalam bentuk sediaan farmasi.

Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan

penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen

Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan

pemantauan terus – menerus

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 8: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas

mungkin membimbing penderita keluar dari tempat

tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin

berjalan. (Soelaiman,1993).

Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting

pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk

mempertahankan kemandirian. (Carpenito,2000).

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 9: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Dari Kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah

suatu upaya mempertahankan kemandirian

sedini mungkin dengan cara membimbing

penderita untuk mempertahankan fungsi

fisiologis.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 10: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tigarentang gerak yaitu :1) Rentang gerak pasif

Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjagakelenturan otot-otot dan persendian denganmenggerakkan otot orang lain secara pasif misalnyaperawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

2) Rentang gerak aktifHal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot sertasendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secaraaktif misalnya pasien berbaring menggerakkan kakinya.

3) Rentang gerak fungsionalBerguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi denganmelakukan aktifitas yang diperlukan.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 11: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi adalah :

Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early

ambulation.

Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan

segera untuk merawat klien.

Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 12: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukansecara bertahap :o Setelah operasi, pada beberapa jam pertama, harus tirah

baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalahmenggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jarikaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkattumit, menegangkan otot betis serta menekuk danmenggeser kaki.

o Setelah 6-10 jam, diharuskan untuk dapat miring kekiridan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli.

o Setelah 24 jam, dianjurkan untuk dapat mulai belajaruntuk duduk.

o Setelah dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 13: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

1) Peningkatan suhu tubuhContoh. Karena adanya involusi uterus yang tidak baiksehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan danmenyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksiadalah peningkatan suhu tubuh.

2) Perdarahan yang abnormalContoh. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baiksehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yangabnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi membentukpenyempitan pembuluh darah yang terbuka.

3) Involusi uterus yang tidak baikContoh. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini akanmenghambat pengeluaran darah dan sisa plasentasehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 14: Tren dan isu terkait gangguan persyarapan

Kata_Kata Bijak Hari Ini...

Kebanyakan orang mengatakan kesempatan itu hanya datang satu

kali, Itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi anda harus siap

menanggapinya...

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karna

persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari setiap kegagalan...

Prodalima, S.Kep, Ners