TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

28

Click here to load reader

Transcript of TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Page 1: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

PENDAHULUAN

Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu bidang kegiatan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi

masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar (archipelago), perairan yang

terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan

dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah

Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi

adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang

menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan

pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai

sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata,

dan pendidikan. Secara umum transportasi memegang peranan penting dalam dua hal

yaitu pembangunan ekonomis dan pembangunan non ekonomis.

Tujuan yang bersifat ekonomis misalnya peningkatan pendapatan nasional,

mengembangkan industri nasional dan menciptakan serta memelihara tingkat

kesempatan kerja bagi masyarakat. Sejalan dengan tujuan ekonomis tersebut adapula

tujuan yang bersifat non ekonomis yaitu untuk mempertinggi integritas bangsa, serta

meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional. Hal tersebut menunjukkan arti

pentingnya tranportasi di Indonesia, sehingga pembangunan dan peningkatan kualitas

pelayanan transportasi atau pengangkutan mutlak diperlukan. Suatu pembangunan

dinilai baik dan berkualitas tidak hanya mengenai peningkatan mutu sarananya saja,

tetapi juga harus menyangkut pembangunan aspek hukum transportasi sendiri.

Pembangunan hukum tidak hanya menambah peraturan baru atau merobah peraturan

lama dengan peraturan baru tetapi juga harus dapat memberikan kepastian dan

perlindungan hukum bagi semua pihak yang terkait dengan sistem transportasi terutama

pengguna jasa transportasi.

Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-lintas dan angkutan jalan yang

menguasai hajat hidup orang banyak, maka kepentingan masyarakat umum sebagai

pengguna jasa transportasi perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal 1

Page 2: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

baik dari pemerintah maupun penyedia jasa transportasi. Selain itu perlindungan hukum

atas hak-hak masyarakat sebagai konsumen transportasi juga harus mendapatkan

kepastian.

Penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara

berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas jangkauan dan pelayanannya

kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan kepentingan umum, kemampuan

masyarakat, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan

lalu-lintas dan angkutan jalan sekaligus mewujudkan sistem transportasi nasional yang

handal dan terpadu.

Dewasa ini transportasi menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi perencana

dan bagi masyarakat pada saat pembangunan berkelanjutan telah menjadi paradigma

utama dalam perencanaan dan pembangunan. Dahulu transportasi bertujuan menjadi

solusi bagi sebuah kota (sebagai bangkitan kegiatan ekonomi), pada saat ini transportasi

lebih terlihat sebagai masalah bagi sebuah kota. Kini, kota didesain secara tegas untuk

mengurangi dan melancarkan perjalanan.

Pertama kali kita harus menginvestigasi apa saja masalah transportasi, dan

kemudian menggali bagaimana memahami akibat pada lingkungan dari moda

transportasi yang berbeda-beda, kemudian dipindahkan sebagai kebijakan yang dapat

memberikan solusi pada pembangunan berkelanjutan.

sistem transportasi perkotaan memiliki ermasalahan seperti kemacetan

(congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, dan pemborosan energi merupakan

sebagian dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi suatu kota berkaitan dengan

masalah transportasi. Permasalahan ini berkaitan erat dengan pola tata guna lahan,

karena sektor ini sangat berperan dalam menentukan kegiatan dan aktivitas pergerakan

yang terjadi. Permasalahan ini bila tidak segera ditangani dengan suatu sistem dan solusi

yang tepat, akan dapat memperbesar dampak dan permasalahan yang ditimbulkan serta

pemborosan penggunaan energi yang sia-sia. Untuk memberikan alternatif pemecahan

yang tepat, maka diperlukan suatu sistem pendekatan yang tepat pula yang mencakup

seluruh aspek yang terkait.

Suatu kecenderungan terjadi karena berkembangnya suatu kota bersamaan pula

dengan berkembangnya masalah transportasi yang terjadi, sehingga jika tidak ada sinergi

2

Page 3: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

yang baik antara keduanya maka masalah ini akan selalu membayangi perkembangan

suatu wilayah perkotaan secara terus-menerus. Permasalahan yang ada bukan saja

menyangkut pada kenyamanan sistem transportasi yang terganggu (kepadatan,

kemacetan, keterlambatan, parkir dll.), namun juga dapat meningkatkan pencemaran

lingkungan melalui meningkatnya gas buang dari kendaraan bermotor serta merupakan

suatu bentuk pemborosan energi yang sia-sia. Jadi dapat dilhat, bahwa permasalahan

transportasi ini merupakan suatu permasalahan kompleks yang melibatkan banyak

aspek, pihak dan sistem yang terkait sehingga dalam pemecahan permasalahan tersebut

memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang melibatkan semua

unsur (elemen) dan aktor dalam pembangunan suatu kota.

TRANSPORTASI DAN MANFAAT EKONOMI

Transportasi merupakan usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau

mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain dimana di tempat lain ini

objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Miro,

2005). Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

ke tempat tujuan (Nasution, 1996). Dalam hubungan ini terlihat ada tiga hal sebagai

berikut :

a) Ada muatan yang diangkut

b) Tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, dan

c) Ada jalanan yang dapat dilalui.

Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan

pengangkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan

diakhiri.transportasi menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan daripada di

tempat asal, dan nilai ini lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk

pengangkutannya. Nilai yang diberikan oleh transportasi adalah berupa nilai tempat

(place utility) dan nilai waktu (time utility). Kedua nilai ini diperoleh jika barang telah

diangkut ke tempat di mana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada

waktunya.

3

Page 4: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan.

Dalam setiap organisasi sistem, perubahan pada satu komponen dapat menyebabkan

perubahan pada komponen lainnya. Siatem tarnsportasi adalah suatu kesatuan

komponen yang dapat memindahkan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat

tujuan dan apabila salah satu unsur tidak ada maka sistem transportasi tidak dapat

berjalan dengan baik.

Bentuk perpindahan manusia atau barang tersebut secara fisik dapat dilihat dari

besarnya hubungan lalu lintas melalui suatu prasarana penghubung yang disebut dengan

jalan. Oleh sebab itu, jalan sebagai prasarana perangkutan diharapkan dapat

menampung semua kendaraan yang melintas dan memberikan pelayanan yang baik bagi

semua pengguna jalan. Jadi transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang

pembangunan (The promoting sector) dan pemberi jasa (The servicing sector) bagi

perkembangan ekonomi (Nasution, 1996:12). Transportasi memberikan jasanya kepada

masyarakat yang disebut jasa transportasi. Jasa transportasi akan habis dengan

sendirinya, dipakai ataupun tidak dipakai. Jasa transportasi merupakan hasil atau

keluaran (output) perusahaan transportasi yang memiliki jenis bermacam-macam sesuai

banyaknya jenis alat transportasi (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa

penerbangan, jasa transportasi bus, dan lain-lain). Dan sebaliknya, jasa transportasi

merupakan salah satu faktor masukkan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan,

pertanian dan kegiatan ekonomi lainnya. Peranan transportasi tidak hanya untuk

melansarkan arus barang dan mobilitas manusia. Transportasi juga membantu

tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara maksimal.

Transportasi merupakan mekanisme kunci dalam meningkatkan, membangun dan

membentuk perekonomian nasional, jika tidak ada sistem transportasi yang baik

pembangunan suatu negara pun akan terhambat karena tidak adanya alat penghubung

antar wilayah tersebut. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan

(the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan

ekonomi. Selain itu transportasi juga memiliki peranan penting yaitu :

Mengarahkan pembangunan

Prasarana bagi pergerakan manusia

Teknologi transportasi dapat mengubah arus pembawaan

4

Page 5: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Manfaat transportasi menurut Nasution (1996) dibagi menjadi dua yaitu manfaat

sosial dan manfaat politik. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat

membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain :

1) Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok

2) Pertukaran atau penyampaian informasi

3) Perjalanan untuk bersantai

4) Perluasan jangka perjalanan sosial

5) Pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja

6) Bantuan dalam memperluas kota atau menyebar penduduk menjadi kelompok yang

lebih kecil. Manfaat politis ada beberapa manfaat politis transportasi yang dapat berlaku

dari negara manapun yaitu sebagai berikut:

1) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan

meniadakan isolasi.

2) Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan

atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah negara.

3) Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki mungkin

sekali bergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi

segala daya (kemampuan dan tahanan) nasional serta memungkinkan perpindahan

pasukan perang selama masa perang.

4) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan dan

mengangkut penduduk dari daerah bencana.

Kebutuhan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya merupakan suatu

kebutuhan dalam kehidupan manusia. Perpindahan manusia tersebut didasari

kenyataan bahwa sumber kehidupan manusia tidak terdapat di sembarang tempat.

(Warpani, 1990:4). Untuk itu diperlukan sarana ataupun prasarana transportasi guna

mendukung pergerakan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya. Transportasi sangat

penting peranannya dalam menghubungkan daerah yang menjadi sumber bahan baku

atau daerah produksi dengan daerah yang membutuhkan akan suatu bahan atau hasil

produksi (konsumen). Seiring dengan perkembangan manusia, maka semakin

berkembang pula kegiatan manusia yang secara otomatis menyebabkan pertambahan

intensitas pergerakannya.

5

Page 6: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

TRANSPORTASI DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Transportasi seperti disebutkan di atas, memberikan berbagai manfaat politis dan

ekonomis, namun bersamaan dengan itu pula terdapat permasalahan dalam sebuah

sistem transportasi , utamanya sistem transportasi perkotaan. Permasalahan seperti

kemacetan (congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, dan pemborosan energi

merupakan sebagian dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi suatu kota

berkaitan dengan masalah transportasi. Permasalahan ini berkaitan erat dengan pola

tata guna lahan, karena sektor ini sangat berperan dalam menentukan kegiatan dan

aktivitas pergerakan yang terjadi..

Di seluruh dunia, setidaknya sepertiga lahan terbangun kota di peruntukkan

sebagai jalan, area parkir, dan berbagai macam infrastruktur pendukung transportasi. Di

kota-kota Amerika Serikat sektor transportasi menghabiskan separuh penggunaan lahan

kota, sedangkan di Los Angeles mendekati dua pertiganya.

Proporsi lahan yang digunakan untuk sektor transportasi tergantung pada definisi

batas kota dan pada definisi penggunaan lahan untuk sektor transportasi. Transportasi

darat tidak hanya bagian muka bumi yang digunakan untuk perjalanan dan pergerakan

(jalan, rel kereta api )tetapi berbagai penggunaan lain seperti area parker, landasan pacu

terbang pesawat, serta berbagai macam stasiun atau pemberhentian dan jika kita

memperhitungkan lahan penyimpanan dan perawatan untuk kendaraan, tempat

pembuangan kendaraan, berbagai ruang pedestrian dan badan air yang digunakan

sebagai sarana transportasi air maka keseluruhan jumlah penggunaan lahan untuk sektor

transportasi sangat berpotensi menjadi pertimbangan.

Selain itu dari sudut pandang lingkungan, dampak penggunaan lahan pada sektor

transportasi kemudian dapat lebih luas dari luasan penggunaan lahan itu sendiri, jika

materi dan konsumsi energy pada pembangunan infrastruktur dan kendaraan

dimasukkan dalam perhitungan, misalnya perhitungan jejak ekologis. Dalam usaha

mencoba mengestimasi keseluruhan akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan,

perhitungan tersebut menuju pada keterbatassan sumber daya lahan dan sumber daya

energy dan implikasinya untuk keberlanjutan dan segala dimensinya.

Selain menghabiskan lahan, sektor transportasi juga memainkan peranan penting

dalam meningkatkan peran konsumsi energi. Sektor transportasi sekarang merupakan 6

Page 7: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

yang terbesar dan tercepat dalam peningkatan konsumsi energinya. Sebagai contoh

konsumsi energi untuk sektor transportasi di negara –negara eropa tahun 1970 sebesar

14% dan meningkat menjadi 21 % pada tahun 1995. Di Inggris, energi yang digunakan

untuk transportasi sebesar sepertiga dari seluruh energi yang digunakan.

Di Jakarta, warga biasanya menghabiskan bensin 3,5 liter seminggu. Namun,

karena kemacetan, warga harus menghabiskan bensin sebanyak 35 liter per minggu,

warga Jakarta dirugikan sekitar Rp4,5 miliar per hari atau Rp1,2 triliun dari banyaknya

kemacetan (Media Indonesia, 2011). Setiap tahunnya, penggunaan energi oleh sektor

transportasi semakin meningkat. Jenis penggunaan energy berupa LNG naik dengan

pertumbuhan sebesar 14,46 %, kendaraan berbahan bakar minyak menghabiskan energi

minyak dalam jumlah yang semakin besar dari tahun ke tahun, dimana besar

pertumbuhannya adalah 6,72 %, sedangkan transportasi berbasis gas rata-rata

pertumbuhan penggunaan energi gas tiap tahunnya meningkat sebesar 2.,84 %.

Gambaran lengkap dari penggunaan berbagai macam sumber energi dalam sektor

transportasi tertera dalam tabel berikut.

Tabel 1. Rata-rata Konsumsi Energi Sektor Transportasi

Buruknya sistem transportasi terlihat dengan terjadinya banyak kemacetan di

banyak ttempat. Adapun permasalahan kemacetan antara lain disebabkan karena

pertumbuhan lalu lintas yang tinggi di jalan-jalan arteri, pertumbuhan kendaraan tinggi,

7

Page 8: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

dan ketidakmampuan jaringan jalan dalam melayani pergerakan. Selain itu, panjang

perjalanan yang semakin jauh, buruknya integrasi antarmoda, buruknya disiplin berlalu

lintas, dan tingginya pertumbuhan pusat-pusat kegiatan baru di jaringan arteri turut

menambah parah kondisi kemacetan.

Transportasi juga berpengaruh besar sebagai penyumbang polusi. Sumbangan

emisi karbon dioksida meningkat dari seperlima menjadi seperempat bagian dalam

sepuluh tahun terakhir. Segala jenis variasi polutan berdampak signifikan terhadap

kontribusi pencemaran.

Dampak sektor transportasi pada lingkungan tidak hanya sebatas pada habisnya

lahan, konsumsi energi yang besar, menghasilkan polusi tapi dapat pula meluas kepada

kesehatan dan tingkat kematian manusia. Transportasi di perkirakan menyumbangkan

sejumlah 3500 kematian orang pertahun, dan beberapa ribu lebih mengalami kematian

cepat karena polusi udara.

TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Berdasarkan opini The UK government’s 1998 policy (Detr, 1998) pengertian

sustainability adalah:

Perkembangan sosial yang mengenal dan mengetahui kebutuhan setiap orang

Perlindungan yang efektif terhadap lingkungan dan meminimalisir pengaruh

global

Efisiensi dalam penggunaan SDA, dan

Biaya tinggi dan kestabilan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja.

Menurut Ryan (2003) sustainability diartikan pula sebagai ‘good’ things that must

grow in the future (like jobs, productivity, wages, profits, capital and savings,

information, knowledge and education) and the ‘bad’ things that must not grow in the

future (like pollution, waste, poverty, energy and material use per unit of output).

Sesuatu atau hal baik yang harus tumbuh di kehidupan mendatang (seperti pekerjaan,

produktivitas,gaji, keuntungan, modal dan tabungan, informasi, pengetahuan dan

pendidikan) dan hal buruk yang tidak boleh berkembang di masa yang akan datang

(seperti polusi, pemborosan, kemiskinan, energy dan material yang digunakan setiap

kesatuan.8

Page 9: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Berbagai ahli transportasi dunia mengeluarkan pendapat tentang definisi

transportasi berkelajutan. Menurut The centre of sustainable transportation Canada

(2002, 1) definisi sustainable transportation adalah memberikan akses utama atau dasar

yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat agar keamanannya lebih terjaga dan cara

yang sesuai dengan manusia dan kesehatan ekosistem, dan dengan keadilan dalam dan

antar generasi dapat menghasilkan, mengoperasikan secara efisien. Memberikan pilihan

moda trasportasi dan mendukung pergerakan aspek ekonomi. Membatasi emisi, dan

pemborosan dalam kemampuan planet untuk menyerapnya, meminimalkan penggunaan

sumber daya yang tidak bisa diperbarui, membatasi penggunaan sumber daya alam yang

dapat diperbarui agar kualitasnya tetap terjaga. menggunakan dan memperbarui bagian-

bagiannya, dan meminimalkan penggunaan lahan dan produksi yang menyebabkan

kegaduhan.

Sedangkan menurut Brundtland Commission dalam CAI-Asia (2005: 11) definisi

sustainable transportation diartikan sebagai kumpulan kegiatan transportasi bersama

dengan infrastruktur yang tidak meninggalkan masalah atau biaya-biaya untuk generasi

mendatang guna menyelesaikannya dan menanggungnya. Definisi yang lebih resmi telah

lebih awal dikeluarkan oleh the world bank (1996) yang menyatakan secara konseptual,

sustainable transportation adalah transportasi yang melayani tujuan utama sebagai

penggerak ekonomi wilayah perkotaan dan perkembangan sosial.

Sistem transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi

yang berbasis pada penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang

berbasis pada penggunaan kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan

merupakan tatanan baru sistem transportasi di era globalisasi saat ini. Persoalan

transportasi menjadi persoalan yang memerlukan perhatian dan kajian dari berbagai

perespektif ilmu

Ruang publik juga disediakan agar masyarakat masa sekarang dan akan datang juga bisa

menikmati ruang publik itu untuk berbagai kegiatan. Lain halnya dengan definisi yang

dikeluarkan oleh the world bank (1996) yang lebih menekankan pada kegiatan

transportasi dalam konsep sustainable transportation pada aspek ekonomi wilayah dan

perkembangan sosial. Sistem transportasi dalam konsep ini di terapkan untuk 9

Page 10: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

memperlancar kegiatan perekonomian di wilayah tersebut. kegiatan ekonomi bisa maju

jika didukung oleh transportasi yang baik pula. Trasnportasi ini bisa memperlancar dalam

hal produksi ataupun pemasaran ke konsumen. Selain itu transportasi yang dimaksud

oleh the world bank (1996) itu juga bisa mengembangkan tingkat sosial masyarakat. Jika

sustainable transport bisa diterapkan dengan baik, atau dalam kasus ini masyarakat

banyak yang beralih menggunakan angkutan massa atau MRT maka kesenjangan sosial

yang ada akan sedikit demi sedikit menghilang.

Untuk memberikan alternatif pemecahan yang tepat, maka diperlukan suatu

sistem pendekatan yang tepat pula yang mencakup seluruh aspek yang terkait. Suatu

kecenderungan terjadi karena berkembangnya suatu kota bersamaan pula dengan

berkembangnya masalah transportasi yang terjadi, sehingga jika tidak ada sinergi yang

baik antara keduanya maka masalah ini akan selalu membayangi perkembangan suatu

wilayah perkotaan secara terus-menerus. Permasalahan yang ada bukan saja

menyangkut pada kenyamanan sistem transportasi yang terganggu (kepadatan,

kemacetan, keterlambatan, parkir dll.), namun juga dapat meningkatkan pencemaran

lingkungan melalui meningkatnya gas buang dari kendaraan bermotor serta merupakan

suatu bentuk pemborosan energi yang sia-sia. Jadi dapat dilhat, bahwa permasalahan

transportasi ini merupakan suatu permasalahan kompleks yang melibatkan banyak

aspek, pihak dan sistem yang terkait sehingga dalam pemecahan permasalahan tersebut

memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang melibatkan semua

unsur (elemen) dan aktor dalam pembangunan suatu kota.

Seiring dengan perubahan iklim (climate change) transportsi berkelanjutan

menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan siatem transportasi.

Sistem transportasi berkelanjutan (sustainable transportasion) menjadi sebuah jawaban

dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini,

perkembangan kota biasanya dibarengi dengan masalah kemacetan lalu-lintas dan polusi

udara. Strategi apa yang harus ditempuh untuk mengatasi hal tersebut merupakan

perdebatan yang panjang. Para pendukung new urbanism percaya bahwa kemacetan dan

polusi bisa ditanggulangi dengan memaksakan lebih banyak orang dan kendaraan dalam

kawasan yang sempit. Dengan lebih terkonsentrasi, penyediaan angkutan umum bisa

10

Page 11: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

lebih baik dan efisien, sehingga orang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

dan cenderung menggunakan angkuatan umum, bersepeda atau berjalan kaki.

Sebaliknya budaya sub urban dengan gagasan urban sprawl menganggap bahwa

kemacetan disebabkan karena terlalu banyaknya kendaraan di wilayah yang sempit, dan

pada gilirannya kemacetan memperparah polusi. Oleh karena itu kota harus dibiarkan

berkembang menyebar, untuk menyebar lalu-lintas dan tidak terfokus pada satu satu

kota saja.

Ada tiga pilar yang menyokong keseimbangan sistem lalu-lintas di wilayah kota,

yaitu: perencanaan guna lahan, pembatasan lalu-lintas mobil pribadi, dan

pengembangan transportasi umum. Ketiga pilar ini harus seimbang, karena hanya

dengan kombinasi yang seimbang sistem dapat berhasil. Dari ketiga pilar tersebut, yang

pertama, perencanaan guna lahan, khususnya yang menyangkut kebijakan kepadatan

kota (urban density), merupakan kajian yang menarik. Kebijakan tentang kepadatan kota

bukan merupakan kebijakan transportasi, tetapi kebijakan ini mempunyai dampak,

langsung dan tak-langsung, terhadap sistem transportasi kota. Masalahnya menjadi

menarik bukan sematamata karena hubungannya dengan sistem transportasi saja, tetapi

lebih karena dampaknya terhadap sistem pembangunan berkelanjutan secara umum.

Walaupun konsep kota yang padat dianggap sebagai kesadaran baru ke arah

pembangunan yang berkelanjutan, untuk mengakhiri kecenderungan pemekaran kota

yang tak terkendali (urban sprawl) yang dianggap tidak lestari (unsustainable), bukan

berarti konsep tersebut tidak mendapat tantangan.

Seluruh konsep perencanaan tentang sistem transportasi akan mengarah pada

suatu kebijakan yamg menjadi keputusan pemerintah terkait sebagai pemimpin suatu

negara atau wilayah dan memberikan perubahan yang apik bagi tatanan moda

transportasi yang telah ada sebelumnya. Sekalipun kebijakan tersebut mengarah pada

suatu perubahan yang positif tanpa adanya sanksi yang tegas dan real tidak akan

memberikan perubahan yang berarti untuk menjawab segala permasalahan yang ada

dan menjadi momok yang terus membayangi sistem tranportasi yang ada. Kebijakan

transportasi haruslah didasari oleh visi sistem lalu lintas dan angkutan umum

berkelanjutan. Sistem transportasi haruslah berjalan baik sepanjang waktu. Pengertian

11

Page 12: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

berjalan baik adalah proses perpindahan berjalan lancar, aman, nyaman dan juga harus

efisien. Dengan kata lain permintaan akan kebutuhan transportasi harus diimbangi

dengan penyediaan prasarana transportasi secara proposional.

Sistem transportasi berkelanjutan merupakan sistem yang dapat memenuhi rasa

keadilan yaitu dengan mengakomodasi kebutuhan atau permintaan akan aksesibilitas

semua pengguna jalan dengan aman dan nyaman; memenuhi tingkat efisiensi sumber

daya alam, baik dalam hal pemanfaatan sumber daya energi maupun pemanfaatan

ruang; dapat dikelola secara transparan dan partisipatif; serta menjamin kesinambungan

untuk generasi mendatang (Suwardi, 2006, RPJMD-Jatim, 2006-2008).

MEMPERTIMBANGKAN MODA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Perbedaan moda transportasi akan memberikan efek yang berbeda pada

lingkungan. Maka perlu ada kebijakan untuk menciptakan transportasi berkelanjutan

dengan menjalankan sistem hirarki prioritas moda transportasi berdasarkan sifat

keberlanjutan dari tiap-tiap moda. Menetapkan pedestrian (pejalan kaki) dan

pengendara sepeda pada hirarki prioritas teratas, diikuti pada hirarki selanjutnya moda

transportasi publik dan pada hirarki akhir adalah kendaraan bermotor pribadi.

Moda berjalan kaki dan bersepeda memiliki sejumlah keuntungan sehingga

menempatkan keduanya sebagai moda yang paling menyokong keberlanjutan.

Keuntungan-keuntungan tersebut adalah:

1. Tidak seperti kendaraan bermotor, berjalan kaki dan bersepeda tidak

menimbulkan pencemaran

2. Bahkan berjalan kaki dan bersepeda adalah sebagai aktivitas menyehatkan.

Hampir semua orang bisa berjalan kaki, jadi moda ini tersedia bagi kalangan

masyarakat luas dan dalam berbagai lapisan masyarakat

3. Berjalan kaki memungkinkan adanya interaksi sosial dan meningkatkan daya

hidup sebuah area perkotaan

Hal ini berarti berjalaan kaki adalah moda transportasi yang tidak hanya

mendukung pandangan hemat energy dan menjaga lingkungan, teapi bahkan

berpotensi berkontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi dan sosial.

12

Page 13: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Transportasi umum atau publik dapat ditempatkan menjadi pelengkap moda

transportasi ramah lingkungan. Untuk keefektifan transportasi umum megharuskan

adanya trade-off, disatu pihak pengeluaran biaya tinggi untuk skema kereta listrik

tunggal harus dilakukan dan hal itu lebih baik dibandingkan pendanaan berkali-kali untuk

peningkatan transpotasi bus skala kecil. Sebaliknya jika peningkatanbus skala kecil ini

tidak cukup untuk menarik pengguna mobil pribadi, maka akan sedikit bahkan tidak ada

keuntungan bagi lingkungan. Pada akhirnya, harga yang mahal sistem kereta listrik yang

canggih mungkin dibutuhkan umtuk menarik penduduk keluar dari mobilnya.

Memajukan konsep hirarki moda berjalan, bersepeda dan transporrtai umum

terlihat seperti hal yang lazim, biasa dan pantas dihargai, padahal hirarki tersebut relatif

baru diterima. Sebelumnya perhatian dan prioritas terbesar di berikan pada kendaraan

bermotor pribadi. Telah terjadi perubahan untuk merencanakan sistem transportasi,

perubahan inidapat direpresentasikan dari serangkaina perubahan dari pendekatan

konvensional ke pendekatan berorientasi keberlanjutan

Tabel 2. Perbedaan pendekatan untuk penetapan sistem transportasi

Pendekatan Konvensional Pendekatan berorientasi berkelanjutan

Fokus hanyya pada perencanaan transport

dan lalu lintas dari segi keteknik-an

Lebih holistik, termasuk disiplin perkotaan

dan linkungan, juga ahli transportasi

Berorientasi pada lalu lintas dan terutama

pada mobil

Berorientasi pada masyarakat (berkendara

maupun berjalan kaki)

Konsen lebih kepada pergerakan dalam

skala besar/jauh, tapi mengabaikan

perjalanan-perjalanan lokal

Konsen kepada pergerakan

lokal ,aksesibilitas dalam sekala kecil

Fokus pada jalan sebagai urat nadi

pergerakan

Konsen yang lebih luas terhadap jalan

sebagai fungsi ruang umum yang

digunakan untuk berbagai aktivitas dan

dan berbagai tujuan lebih dari hanya fungsi

pergerakan.

Desain berdasar efisiensi lalu lintas dan Desain berdasar peredaan lalu lintas,

13

Page 14: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

mefasilitasi arus lalu lintas melemahkan lalu lintas saat dibutuhkan

Pemisahan antara pedestrian dan

kendaraan

Integrasi antara pedestrian dan ruang

berkendara yang tepat

Evaluasi di pusatkan pada kriteria ekonomi Evaluasi di pusatkan pada kriteria sosial

dan lingkungan

Sumber: Marshall, 2001. The Challenge of Sustainable Transportation

Kebijakan-Kebijakan Pendukung Transportasi Berkelanjutan

Pembangunan sistem transportasi berada pada jalur dan arah yang benar jika

telah dilakukan pendekatan-pendekatan berorientasi pembangunan berkelanjutan.

Maka seelanjutnya kebijakan -kebijakan yang dapat mendukung keberlanjutan sistem

transportasi perlu dipikirkan. Kebijakan tersebut tidak selamanya berukuran teknik,

tetapi juga harus memasukkan kemungkinan-kemungkinan politik, pilihan konsumen,

realita keinginan melanjutkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung

berlari berlawanan dengan arah keberlanjutan.

Kebijakan-kebijakan pendukung tersebut terdiri dari 3 bagian, yaitu dengan

mengganti moda perjalanan, dapat mengganti pola spasial perjalanan, mengganti

kebutuhan untuk melakukan perjalanan.

1. Mempromosikan moda yang lebih ramah lingkungan

Untuk mempromosikan moda-moda ramah lingkungan dapat dilakukan dengan :

a). meningkatkan penggunaan moda paling ramah lingkungan yang implikasinya adalah

penggunaan moda perjalanan kaki dan bersepeda

b). mengurangi penggunaan moda yang kurang ramah lingkungan dengan implikasi

mengurangi penggunaan mobil dan perjalanan udara

c). membuat moda yang ‘greener’, implikasinya membuat moda individual lebih bersih

dan lebih hijau misalnya dengan bantuan teknologi yang bersih.

Di bawah ini di sajikan beberapa pilihan kebijakan yang dapat mendukung

penggunaan moda yang lebih ramah lingkungan

14

Page 15: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Tabel 3. Kebijakan-kebijakan transportasi dalam kontribusi terhadap moda ramah lingkungan

Kebijakan Transportasi Potensi Kontribusi Terhadap Pembangunan

berkelanjutan

Menggencarkan Moda Berjalan kaki

(pedestrianisasi)

Dapat mengurangi perjalanan kendaraan

bermotor dan penggunaan energi

Menggencarkan Bersepeda ( membuat jalur

khusus bersepeda, subsidi perusahaan

sepeda)

Dapat mengurangi perjalanan kendaraan

bermotor dan penggunaan energi

Menggencarkan Transportasi publik

(prioritas terhadap transportasi publik, jalan

khusus untuk bus, taman dan area

bersepeda yang terintegrasi)

Dapat mengakomodasi lebih banyak

perjalanan penumpang dengan lebih sedikit

kendaraan pribadi, lebih sedikit energy dan

lebih sedikit ruang

Mengenakan Biaya parkir yang tinggi dan

pembatasan kapasitas parkir

Dapat mengurangi permintaan dan

keinginan akan perjalanan

Pajak bahan bakar Dapat mengurangi kendaraan pribadi dan

menggencarkan kendaraan yang lebih bersih

dan efisien

Teknologi kendaraan ramah lingkungan Dapat mereduksi emisi dan konsumsi energi

Teknologi bahan bakar ramah lingkungan Dapat mereduksi emisi dan konsumsi energi

Sumber: Marshall, 2001. The Challenge of Sustainable Transportation

Permasalahan lainnya yang harus ditemukan solusinya adalah pemisahan keruangan

antara aktivitas manusia dengan distribusi penggunaan lahan, yang diantaranya dapat

diselesaikan dengan kebijakan perencanaan kota.

2. Kebijakan perencanaan kota berkontribusi terhadap transportasi

Sejumlah perencanaan kota dapat berpengaruh terhadap permintaan atau keinginan

akan perjalanan. Maka diperlukan pendekatan terpadu dalam membangun sistem

transportasi, yaitu dengan membangun pola sistem transportasi terpadu ke dalam

struktur dan pola kota.

Dibawah ini beberapa kebijakan Tata guna lahan potensial berkontribusi terhadap

pembangunan berkelanjutan15

Page 16: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Tabel 3. Kebijakan-kebijakan transportasi dalam kontribusi terhadap moda ramah lingkungan

Kebijakan Tata guna Lahan Potensi Kontribusi Terhadap Pembangunan berkelanjutan

Compact City atau pemadatan dan

pengkonsentrasian segala aktivitas dan

fasilitas pada area yang terbatas

Dapat mengurangi jarak perjalanan, jika

telah ada pengurangan jarak ini,maka

bersepeda dan berjalan kaki menjadi pilihan

alternatif yang memungkinkan penggantian

mobil.

Penggunaan lahan bercampur Dapat memungkinkan jarak perjalanan

dikurangi misalnya perjalanan untuk

bekerja.

Lokasi permukiman dekat dengan fasilitas

umum

Dapat terlokalisir dan meminimumkan

keseluruhan perjalanan

Pengembangan berjalan dan bersepeda

yang friendly termasuk di dalamnya desain

bangunan, ruang terbuka dan rute yang

dapat mendukung pengembangan

kebijakan ini

Dapat meningkatkan moda bersepeda dan

berjalan kaki

Berorientasi pada pengembangan

transportasi publik

Mendekatkan rumah dan area bisnis dengan

noda-noda transport atau koridor

transportasi umum dan dapat mengubah

penggunaan mobil pribadi

Sumber: Marshall, 2001. The Challenge of Sustainable Transportation

3. Mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan

Kebijakan ketiga ini tidak seperti dua kebijakan terdahulu, yang mungkin juga

dapat mengurangi perjalanan secara luas. Kebijakan ke tiga ini secara langsung bertujuan

langsung untuk mensubstitusi perjalanan, atau dengan kata lain mengurangi perjalanan

dengan mengganti tipe perjalanan dan waktu perjalanan. Pemegang peranan pada

kebijakan berikut lebih besar dimainkan oleh pihak individu-inividu masyarakat atau

organisasi-organisasi masyarakat daripada peran perencana transportasi. Beberapa

16

Page 17: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

kebijakan berikut sebenarnya cukup inovatif, dan kontribusi kebijakan-kebijakan ini

terhadap keberlanjutan belum sepenuhnya terevaluasi dengan baik. Berikut ini beberapa

kebijakan-kebijakan tersebut.

Tabel 4. Kebijakan-kebijakan transportasi lain untuk mengurangi tingkat perjalanan

Kebijakan Tata guna Lahan Potensi Kontribusi Terhadap Pembangunan berkelanjutan

Home shopping Dapat mengganti perjalanan beberapa

pebelanja dengan pemesanan antar

Teleworking Dapat memutus perjalanan keluar kantor

dan mengefisiensi jam kerja kantor.

Off-peak travel ( mengubah jam

perjalanan tidak waktu puncak

kemacetan)

Dapat memutus kemacetan.

Klub mobi/ berbagi kepemilikan Dapat membatasi kepemilikan mobil dan

mengurangi keinginan perjalanan dengan

mobil

Sumber: Marshall, 2001. The Challenge of Sustainable Transportation

Terkait dengan alternatif pilihan lain di atas, memasuki era telekomunikasi yang

semakin canggih, ada harapan yang memungkinkan berkurangnya tingkat perjalanan

yang menjadi sumber permasalahan transportasi. Sektor ini berpeluang lewat

komunikasielektronik yang dapat mensubtitusi perjalanan fisik. Pada sektor ini pula

harapan pertumbuhan ekonomi masih ada, karena kegiatan bisnis, transaksi

perdagangan, pendikan masih dapat dilakukan, segaligus mereduksi jumlah arus

perjalanan fisik.

KESIMPULAN

Dari berbagai permasalahan transportasi dan berbagai kebijakan yang

ditawarkan, dapat disimpulkan bahwa untuk permasalahan transportasi bukanlah hal

yang mudah diselesaikan secara langsung begitu saja, namun merupakan suatu

permasalahan yang merupakan tantangan utama. Misalnya pada penetapan kebijakan

telekomunikasi atau mengganti penggunaan mobil dengan kendaraan umum, adalah

17

Page 18: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

sangat sulit memastikan bahwa hasil berkelanjutan dapat dicapai secara keseluruhan.

Pertumbuhan arus perjalanan mungkin bisa secara mudah diganti dengan beberapa

alternatif pembukaan koridor kendaraan umum, yang dapat digunakan oleh individu-

individu untuk mengurangi tingkat perjalanan pribadinya, tapi hal ini masih saja

memungkinkan individu lain untuk menggunakan jalur kendaraan pribadi secara bebas.

Untuk itulah mengapa dibutuhkan satu paket perangkat kebijakan yang saling

melengkapi yang bersama-sama dapat memperkuat transpotasi yang berkelanjutan.

Secara politis, memang sulilt untuk mengimplementasi kebijakan pelarangan

penggunaan mobil, namun pemerintah yang berwenang harus mau mengambil segala

resiko dari kebijakan tersebut. Kebijakan pajak kendaraan yang sangat tinggi misalnya,

mungkin dapat mengurangi keinginan individu untuk memiliki kendaraan, yang dapat

mengurangi besarnya kesenjangan kepemilikan barang mewah diantaranya mobil yang

dan selanjutnya dapat mengurangi kecemburuan sosial di kalangan masyarakat.

Keseluruhan kebijakan diatas ingin menegaskan tujuan menciptakan transportasi yang

berkelanjutan.

Seperti teknologi , operasi dan kemungkinan politik dalam penerapan

pembangunan transportassi berkelanjutanhal yang perlu di perhatikan juga respon

masyarakat, apakah berbagai kebijakan yang diambil dapat diterima secara sosial oleh

masyarakat. Jika memang secara budaya, sejarah dan pola hidup masyarakat sesuai

dengan –misalnya kebijakan compact city- maka transportasi berkelanjutan dapat

dicapai. Namun jika latar belakang pola hidup masyarakat adalah tinggal dengan

budaya biasa menyebar, terpisah dengan jarak antara rumah, kantor dan segala

aktivitas maka kebijakan ini tidak dapat dipaksakan. Masyarakat harus di berikan

informasi dan pendidikan terlebih dahulu agar model pola pembangunan transportasi

berkelanjutan dapat direalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ebenezer, dkk. 2006. Pengaruh Bahan Bakar Transportasi Terhadap pencemaran Udara

dan Solusinya. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Marshall, Stephen. 2001. The challenge of Sustainable Transport in Planning for

sustainable future. Spon Press: New York.

Sugandhi, A. 2008. Instrumentasi dan Standardisasi Kebijakan Pengelolaaan Lingkungan

Hidup. Penerbit Universitas Trisakti: Jakarta.18

Page 19: TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

http://mediaindonesia.com. Kemacetan Jakarta Rugikan Warga Jakarta 4,5 Milyar perhari

Baskoro, S. 2010. Moda transportasi Berkelanjutan dalam www.sintabaskoro.

wordpress.com

19