Transform at Or

download Transform at Or

of 21

Transcript of Transform at Or

  • Mesin Listrik DC | Transformator 1

    Tugas

    Mesin Listrik DC

    Tranformator

    NURHIDAYAT. B

    1224132004

    D3 ELEKTRO

    PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

  • Mesin Listrik DC | Transformator 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo

    tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi

    tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat,

    tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan.

    Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat

    itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu

    mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa

    alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik

    jarak jauh.

    Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang

    rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan

    220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.

    Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa

    diode. Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah

    arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

  • Mesin Listrik DC | Transformator 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Transformator

    Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi

    mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan

    rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator

    tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan

    atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV,

    dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang

    telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

    Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : Apabila ada arus listrik bolak-balik yang

    mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit

    tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan

    mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).

    Transformator sering juga disebut trafo memiliki konstruksi dan simbol seperti pada gambar 1

    berikut ini.

    Gambar 1 konstruksi dan simbol transformator

    Keterangan dari gambar 1 :

    NP : jumlah lilitan primer

    NS : jumlah lilitan sekunder

  • Mesin Listrik DC | Transformator 4

    VP : tegangan primer

    VS : tegangan sekunder

    Sebuah trafo terdiri dari kumparan dan inti besi. Biasanya terdapat 2 buah kumparan yaitu

    kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini tidak berhubungan secara fisik tetapi

    dihubungkan oleh medan magnet. Untuk meningkatkan induksi magnetik antara 2 kumparan maka

    ditambahkan inti besi seperti pada gambar 1.

    Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu :

    1. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)

    2. Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)

    Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut ini.

    Gambar 2 inti trafo

    Pada trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi oleh inti besi. Fluks magnetik

    pada inti besi tipe shell akan terbelah dua (lihat gambar 2). Sementara kumparan primer dan kumparan

    sekunder digulung bersamaan. Untuk trafo yang memiliki inti besi tipe tertutup. Tidak ada pembagian

    fluk magnetik. Kumparan primer dan kumparan sekunder terpisah dan dihubungkan dengan inti besi. Inti

    besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat dari pelat besi yang berlapis lapis. Bentuk

    lapisan pelat besi pada inti trafo dapat dilihat seperti pada gambar 3 berikut ini.

  • Mesin Listrik DC | Transformator 5

    Gambar 3 inti besi berlapis pada trafo

    Cara menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam. Beberapa cara yang umum

    digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini.

    Gambar 4 cara menghubungkan lapisan inti besi pada trafo

    B. Prinsip Kerja Transformator

    Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer

    dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer

    menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi

    dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan

    timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

  • Mesin Listrik DC | Transformator 6

    Pada skema transformator di

    samping, ketika arus listrik dari sumber

    tegangan yang mengalir pada kumparan

    primer berbalik arah (berubah polaritasnya)

    medan magnet yang dihasilkan akan berubah

    arah sehingga arus listrik yang dihasilkan

    pada kumparan sekunder akan berubah

    polaritasnya.

    Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,

    tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan

    dalam persamaan:

    Vp = tegangan primer (volt)

    Vs = tegangan sekunder (volt)

    Np = jumlah lilitan primer

    Ns = jumlah lilitan sekunder

    Simbol Transformator

  • Mesin Listrik DC | Transformator 7

    Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada

    dua jenis yaitu:

    1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi

    tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada

    jumlah lilitan primer (Ns > Np).

    2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi

    menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak

    daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

    Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:

    1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

    2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

    3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

    Sehingga dapat dituliskan:

    Penghubung antara kumparan primer dan kumparan sekunder adalah fluks medan magnet. Ketika

    kumparan primer dialiri arus listrik AC, maka pada kumparan primer akan timbul medan magnet

    disekelilingnya yang disebut mutual induktansi. Mutual induktansi ini bekerja menurut hukum Faraday

    tentang induksi magnet pada kawat yang dialiri arus listrik. Kuat medan magnet berubah dari nol hingga

    maksimum yang dinyatakan dengan

  • Mesin Listrik DC | Transformator 8

    Garis gaya magnet ini keluar dari kumparan primer dan diarahkan oleh inti besi. Fluk magnetik ini

    berputar di dalam inti besi seperti pada gambar 2. Fluks medan magnet berubah naik dan turun sesuai

    dengan sumber arus AC yang diberikan. Besar medan magnet yang diinduksikan ke inti besi ditentukan

    oleh besarnya arus listrik dan jumlah lilitan kumparan. Semakin besar lilitan kumparan dan semakin besar

    arus listrik yang mengalir, maka semakin besar juga fluks medan magnet yang diinduksikan ke inti besi.

    Ketika medan magnet ini memotong atau masuk ke kumparan sekunder, maka pada kumparan sekunder

    akan timbul gaya gerak listrik yang disebut tegangan induksi. Besar tegangan induksi ditentukan menurut

    hukum faraday yaitu :

    Tegangan induksi ini tidak mengubah frekuensi, sehingga frekuensi pada kumparan primer akan sama

    dengan frekuensi pada kumparan sekunder. Bila kira mempunyai sebuah trafo dengan 1 lilitan tunggal

    pada kumparan primer dan demikian juga dengan kumparan sekunder. Jika tegangan 1 volt diberikan

    pada kumparan primer dan diasumsikan tidak ada kerugian, arus listrik yang mengalir cukup untuk

    membangkitkan fluks medan magnet dan menghasilkan tegangan induksi sebesar 1 volt pada 1 lilitan di

    kumparan sekunder. Ini yang disebut dengan besar tegangan per lilitan. Jika fluk medan magnet

    bervariasi sebesar = max sint, maka hubungan antara induksi emf, (E) dan N diberikan :

    Tegangan maksimum jika Cos(wt) = 1, atau

  • Mesin Listrik DC | Transformator 9

    Tegangan rms (rms = root mean square) adalah :

    Persamaan ini dikenal dengan nama transformer EMF equation. Untuk kumparan primer maka

    digunakan NP dan untuk kumparan sekunder digunakan Ns. Trafo tidak dapat bekerja pada arus DC,

    karena arus DC tidak menimbulkan fluk medan magnet.

    C. Daya Transformator

    Daya trafo dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere). Untuk ukuran yang lebih besar dinyatakan

    dalam satuan kVA (kiloVolt-ampere). Pada trafo yang ideal, daya yang diberikan pada kumparan primer

    akan seluruhnya dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa rugi-rugi. Trafo ideal tidak mengubah daya

    yang diberikan, hanya mengubah tegangan. Trafo hanya dapat menaikkan atau menurunkan tegangan

    tetapi tidak dapat menaikan daya listrik. Secara matematis, daya sebuah trafo dapat dituliskan :

    Dimana p dan s adalah fase pada primer dan sekunder

  • Mesin Listrik DC | Transformator 10

    D. Efesiensi Transformator

    Sebuah trafo tidak membutuhkan bagian yang bergerak untuk memindahkan energi dari kumparan

    primer ke kumparan sekunder. Ini berarti tidak ada kerugian karena gesekan atau hambatan udara seperti

    yang terdapat pada mesin mesin listrik (contoh motor listrik dan generator). Namun di dalam trafo juga

    terdapat kerugian yang disebut rugi-rugi tembaga (copper losses) dan rugi-rugi besi (iron losses). Rugi-

    rugi tembaga terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder, sedangkan rugi-rugi besi terdapat

    dalam inti besi. Rugi-rugi ini berupa panas yang dilepaskan akibat terjadinya Eddy current. Tetapi rugi-

    rugi ini sangat kecil. Efisiensi sebuah trafo dapat dihitung dengan membandingkan daya yang dikeluarkan

    di kumparan sekunder dengan daya yang diberikan pada kumparan primer.

    Sebuah trafo ideal akan memiliki efisiensi sebesar 100 %. Artinya semua daya yang diberikan pada

    kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa ada kerugian. Sebuah trafo yang real

    memiliki efisiensi di bawah 100% dan pada saat beban penuh (full load) efisiensi trafo berkisar pada

    harga 94 96%. Untuk trafo yang bekerja pada tegangan dan frekuensi yang konstan, efisiensi trafo dapat

    mencapai 98%. Efisiensi trafo dapat dinyatakan :

    E. Jenis- Jenis Transformator

    1. Step-Up

    Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada

    lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada

  • Mesin Listrik DC | Transformator 11

    pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi

    yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

    2. Step-Down

    Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga

    berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam

    adaptor AC-DC.

    3. Autotransformator

    Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan

    tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam

    lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan

    sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari

    autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua

    lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer

    dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan

    lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

    4. Autotransformator variabel

  • Mesin Listrik DC | Transformator 12

    Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa

    diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.

    5. Transformator isolasi

    Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga

    tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat

    sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi

    antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling

    kapasitor.

    6. Transformator pulsa

    Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran

    gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah

    arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan

    sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran

    saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

    7. Transformator tiga fase

    Transformator tiga fase sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu

    sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan

    secara delta ( ).

    Jenis Jenis Transformator (Trafo) berdasar fungsinya

    1. Trafo ( Transformator ) Adaptor

    Trafo ini berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan

    sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat

    mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan

  • Mesin Listrik DC | Transformator 13

    primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan )

    yang berakhir pada lilitan sekunder.

    Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya

    adalah sebagi berikut :

    Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan gulungan ditutup kertas.

    terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak

    kurang dari sembilan kaki

    Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt

    Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua lilitan ini.

    tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt

    Gambar 1. trafo

    2. Trafo IF ( Frekuensi menengah )

    Trafo ini digunakan untuk penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada radio penerima

    jaman dulu. saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini. cara keja trafo ini adalah

    menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh radio pemancar kemudian di olah melalui komponen

    lainnya. selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk suara ( bunyi ). Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur

    sangkar, pada permukaanya tepat ditengah terdapat celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran

    bunyi dari radio pemancar.

  • Mesin Listrik DC | Transformator 14

    Kelebihan dari trafo IF ini adalah :

    Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran pancaransecara tepat menggunakan obeng

    Bentuknya kecil sehingga memudahkan pemulaketika memasangnya

    Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder

    Gambar 2. trafo IF

    3. Trafo Step UP / Down

    Sesuai namanya, trafo ini mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan alat

    elektronika yang digunakan. Artinya benda yang memiliki voltase 110 volt perlu trafo ini karena pada

    umunya PLN bertegangan 220 volt.

    Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :

    Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih banyak dari lilitan primer

    Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt

  • Mesin Listrik DC | Transformator 15

    Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt

    Gambar 3. trafo step up/down

    4. Trafo Output ( OT )

    Komponen ini juga bisa di sebut trafo OT. Komponen ini banyak digunakan pada rangkaian

    amplifier, radio penerima, tape recorder dan seperangkat elektronika yang menghasilkan bunyi lainnya.

    Bentuk fisiknya hampir sama dengan trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di dalamnya berisi

    lilitan coil dari nikelin. Besar kecilnya arus masuk tergantung dari lilitan tersebut.

    Gambar 4. trafo output

  • Mesin Listrik DC | Transformator 16

    Bagian melintang pelat yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas ini digunakan sebagai alat

    pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. Pada bagian bawah menyembul kaki, ada lima kaki dua

    pada bagian output dan tiga bagian in ( arus masuk ).

    F. Fungsi Bagian-Bagian Transformator

    Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

    Bagian utama transformator

    Peralatan Bantu

    Peralatan Proteksi

    Bagian utama transformator, terdiri dari:

    1. Inti besi

    Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui

    kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai

    rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).

    2. Kumparan transformator

    Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik

    terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton,

    pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika

    kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul

    fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka

    mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi

    tegangan dan arus.

    3. Kumparan tertier

    Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan

    lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan

    tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone,

    kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan

    tertier

  • Mesin Listrik DC | Transformator 17

    4. Minyak transformator

    Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam

    minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena

    minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi

    pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin

    dan isolasi.

    Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:

    kekuatan isolasi tinggi

    penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat

    mengendap dengan cepat

    viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan

    menjadi lebih baik

    titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha

    tidak merusak bahan isolasi padat

    sifat kimia yang stabil

    G. Rugi Dan Efisiensi Transformator

    1. Rugi Tembaga ( Pcu )

    Rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sbb :

    Pcu = I2 R

  • Mesin Listrik DC | Transformator 18

    Karena arus beban berubah ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban

    2. Rugi Besi ( Pi )

    Rugi besi terdiri dari :

    (1) Rugi histerisis,

    Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator

    tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan

    menggunakan material inti reluktansi rendah. rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, yang

    dinyatakan sebagai :

    Ph = Kh fBmaks watt

    Kh = konstanta

    Bmaks = fluks maksimum (weber)

    (2) Rugi eddy current

    Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang

    melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang

    berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti

    berlapis-lapisan.. Dirumuskan sebagai:

    Pa = Ka Bmaks watt

    Jadi rugi besi (rugi inti) adalah :

    Pi = Ph + Pa

  • Mesin Listrik DC | Transformator 19

    BAB III

    SOAL- SOAL

    1. Untuk menyalakan lampu 20 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah

    jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?

    Penyelesaian: Diketahui: Vp = 220 V

    Vs = 20 V

    Np = 1100 lilitan

    Ditanyakan: Ns = ........... ?

    Jawab:

    Ns = 99,99 atau 100

    2. Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika lilitan primer dihubungkan dengan

    tegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik 5 A, Tentukandaya primer !

    Penyelesaian

    Diketahui: = 80% Vp = 200 v

    Ip = 5A

    Ditanyakan: Pp= ? Jawab :

    Pp = Vp x Ip

    = 200 v . 5 A

    = 1000 W

    3. Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika, daya primer 1500 watt Tentukan

    daya skunder !

    Penyelesaian

    Diketahui: = 80% Pp = 1500 EW

    Ditanyakan: Ps= ?

  • Mesin Listrik DC | Transformator 20

    Jawab :

    n =

    80% =

    Ps = 1200 W 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi transformator 80%, maka kuat arus Ip besarnya adalah

    .... ampere

    Jawab:

    - Mencari nilai Is melalui daya keluaran dan tegangan keluaran yaitu Ps = 24watt Vs = 12 volt

    Sehingga Is = Ps/Vs =24/12 = 2 A

    - Besar Ip yaitu

    Ip = 24/96 = 0,25 A

    5. Sebuah transformator step-up menghasilkan daya output 160 watt. Bila efisiensi transformator 80% dan kuat arus input 8 A, maka besar tegangan inputnya adalah ....

    Jawab:

    Dik: = 80% Ps = 160 watt

    Ip = 8 A

    Dit: Vp.?

    Penyelesaian

    Vp = 160/6,4 = 25 volt

    input output

    120 v 12 v 24 w

    12 v Ip Ip Is

    input output

    8 A 160 w

  • Mesin Listrik DC | Transformator 21

    DAFTAR PUSTAKA

    http://catatan-team-jaya.blogspot.com/2012/09/kerugian-dalam-transformator-rugi-rugi.html

    http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-transformator-atau-trafo_31.html

    http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Transformator/index.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    http://mafia.mafiaol.com/2012/12/penggunaan-transformator.html

    http://riza-electrical.blogspot.com/2013/03/rugi-dan-efisiensi-transformator.html

    http://wildaes.wordpress.com/2009/12/22/jenis-jenis-trafo/