Transform at Or
-
Upload
juwita-sari-purnomo -
Category
Documents
-
view
112 -
download
0
Transcript of Transform at Or
-
Mesin Listrik DC | Transformator 1
Tugas
Mesin Listrik DC
Tranformator
NURHIDAYAT. B
1224132004
D3 ELEKTRO
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
-
Mesin Listrik DC | Transformator 2
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan transformator step down. Trafo
tersebut berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi
tegangan lebih rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik pada alat,
tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step down terlebih dahulu untuk diturunkan.
Misalnya kebutuhan peralatan listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat
itu akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step down yang mampu
mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa
alat yang menggunakan transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik
jarak jauh.
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang
rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa
diode. Adaptor merupakan catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah
arus adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
-
Mesin Listrik DC | Transformator 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transformator
Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi
mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator
tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan
atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV,
dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang
telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : Apabila ada arus listrik bolak-balik yang
mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan
mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
Transformator sering juga disebut trafo memiliki konstruksi dan simbol seperti pada gambar 1
berikut ini.
Gambar 1 konstruksi dan simbol transformator
Keterangan dari gambar 1 :
NP : jumlah lilitan primer
NS : jumlah lilitan sekunder
-
Mesin Listrik DC | Transformator 4
VP : tegangan primer
VS : tegangan sekunder
Sebuah trafo terdiri dari kumparan dan inti besi. Biasanya terdapat 2 buah kumparan yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini tidak berhubungan secara fisik tetapi
dihubungkan oleh medan magnet. Untuk meningkatkan induksi magnetik antara 2 kumparan maka
ditambahkan inti besi seperti pada gambar 1.
Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu :
1. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)
2. Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)
Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2 inti trafo
Pada trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi oleh inti besi. Fluks magnetik
pada inti besi tipe shell akan terbelah dua (lihat gambar 2). Sementara kumparan primer dan kumparan
sekunder digulung bersamaan. Untuk trafo yang memiliki inti besi tipe tertutup. Tidak ada pembagian
fluk magnetik. Kumparan primer dan kumparan sekunder terpisah dan dihubungkan dengan inti besi. Inti
besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat dari pelat besi yang berlapis lapis. Bentuk
lapisan pelat besi pada inti trafo dapat dilihat seperti pada gambar 3 berikut ini.
-
Mesin Listrik DC | Transformator 5
Gambar 3 inti besi berlapis pada trafo
Cara menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam. Beberapa cara yang umum
digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini.
Gambar 4 cara menghubungkan lapisan inti besi pada trafo
B. Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi
dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan
timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
-
Mesin Listrik DC | Transformator 6
Pada skema transformator di
samping, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan
primer berbalik arah (berubah polaritasnya)
medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan
pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,
tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan
dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
-
Mesin Listrik DC | Transformator 7
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada
dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi
tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada
jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
Penghubung antara kumparan primer dan kumparan sekunder adalah fluks medan magnet. Ketika
kumparan primer dialiri arus listrik AC, maka pada kumparan primer akan timbul medan magnet
disekelilingnya yang disebut mutual induktansi. Mutual induktansi ini bekerja menurut hukum Faraday
tentang induksi magnet pada kawat yang dialiri arus listrik. Kuat medan magnet berubah dari nol hingga
maksimum yang dinyatakan dengan
-
Mesin Listrik DC | Transformator 8
Garis gaya magnet ini keluar dari kumparan primer dan diarahkan oleh inti besi. Fluk magnetik ini
berputar di dalam inti besi seperti pada gambar 2. Fluks medan magnet berubah naik dan turun sesuai
dengan sumber arus AC yang diberikan. Besar medan magnet yang diinduksikan ke inti besi ditentukan
oleh besarnya arus listrik dan jumlah lilitan kumparan. Semakin besar lilitan kumparan dan semakin besar
arus listrik yang mengalir, maka semakin besar juga fluks medan magnet yang diinduksikan ke inti besi.
Ketika medan magnet ini memotong atau masuk ke kumparan sekunder, maka pada kumparan sekunder
akan timbul gaya gerak listrik yang disebut tegangan induksi. Besar tegangan induksi ditentukan menurut
hukum faraday yaitu :
Tegangan induksi ini tidak mengubah frekuensi, sehingga frekuensi pada kumparan primer akan sama
dengan frekuensi pada kumparan sekunder. Bila kira mempunyai sebuah trafo dengan 1 lilitan tunggal
pada kumparan primer dan demikian juga dengan kumparan sekunder. Jika tegangan 1 volt diberikan
pada kumparan primer dan diasumsikan tidak ada kerugian, arus listrik yang mengalir cukup untuk
membangkitkan fluks medan magnet dan menghasilkan tegangan induksi sebesar 1 volt pada 1 lilitan di
kumparan sekunder. Ini yang disebut dengan besar tegangan per lilitan. Jika fluk medan magnet
bervariasi sebesar = max sint, maka hubungan antara induksi emf, (E) dan N diberikan :
Tegangan maksimum jika Cos(wt) = 1, atau
-
Mesin Listrik DC | Transformator 9
Tegangan rms (rms = root mean square) adalah :
Persamaan ini dikenal dengan nama transformer EMF equation. Untuk kumparan primer maka
digunakan NP dan untuk kumparan sekunder digunakan Ns. Trafo tidak dapat bekerja pada arus DC,
karena arus DC tidak menimbulkan fluk medan magnet.
C. Daya Transformator
Daya trafo dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere). Untuk ukuran yang lebih besar dinyatakan
dalam satuan kVA (kiloVolt-ampere). Pada trafo yang ideal, daya yang diberikan pada kumparan primer
akan seluruhnya dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa rugi-rugi. Trafo ideal tidak mengubah daya
yang diberikan, hanya mengubah tegangan. Trafo hanya dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
tetapi tidak dapat menaikan daya listrik. Secara matematis, daya sebuah trafo dapat dituliskan :
Dimana p dan s adalah fase pada primer dan sekunder
-
Mesin Listrik DC | Transformator 10
D. Efesiensi Transformator
Sebuah trafo tidak membutuhkan bagian yang bergerak untuk memindahkan energi dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Ini berarti tidak ada kerugian karena gesekan atau hambatan udara seperti
yang terdapat pada mesin mesin listrik (contoh motor listrik dan generator). Namun di dalam trafo juga
terdapat kerugian yang disebut rugi-rugi tembaga (copper losses) dan rugi-rugi besi (iron losses). Rugi-
rugi tembaga terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder, sedangkan rugi-rugi besi terdapat
dalam inti besi. Rugi-rugi ini berupa panas yang dilepaskan akibat terjadinya Eddy current. Tetapi rugi-
rugi ini sangat kecil. Efisiensi sebuah trafo dapat dihitung dengan membandingkan daya yang dikeluarkan
di kumparan sekunder dengan daya yang diberikan pada kumparan primer.
Sebuah trafo ideal akan memiliki efisiensi sebesar 100 %. Artinya semua daya yang diberikan pada
kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa ada kerugian. Sebuah trafo yang real
memiliki efisiensi di bawah 100% dan pada saat beban penuh (full load) efisiensi trafo berkisar pada
harga 94 96%. Untuk trafo yang bekerja pada tegangan dan frekuensi yang konstan, efisiensi trafo dapat
mencapai 98%. Efisiensi trafo dapat dinyatakan :
E. Jenis- Jenis Transformator
1. Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada
-
Mesin Listrik DC | Transformator 11
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi
yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
2. Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam
adaptor AC-DC.
3. Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan
tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam
lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan
sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua
lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer
dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan
lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4. Autotransformator variabel
-
Mesin Listrik DC | Transformator 12
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
5. Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga
tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat
sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi
antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling
kapasitor.
6. Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah
arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan
sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran
saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
7. Transformator tiga fase
Transformator tiga fase sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu
sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan
secara delta ( ).
Jenis Jenis Transformator (Trafo) berdasar fungsinya
1. Trafo ( Transformator ) Adaptor
Trafo ini berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan
sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat
mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan
-
Mesin Listrik DC | Transformator 13
primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan )
yang berakhir pada lilitan sekunder.
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya
adalah sebagi berikut :
Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan gulungan ditutup kertas.
terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak
kurang dari sembilan kaki
Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt
Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua lilitan ini.
tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt
Gambar 1. trafo
2. Trafo IF ( Frekuensi menengah )
Trafo ini digunakan untuk penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada radio penerima
jaman dulu. saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini. cara keja trafo ini adalah
menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh radio pemancar kemudian di olah melalui komponen
lainnya. selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk suara ( bunyi ). Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur
sangkar, pada permukaanya tepat ditengah terdapat celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran
bunyi dari radio pemancar.
-
Mesin Listrik DC | Transformator 14
Kelebihan dari trafo IF ini adalah :
Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran pancaransecara tepat menggunakan obeng
Bentuknya kecil sehingga memudahkan pemulaketika memasangnya
Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder
Gambar 2. trafo IF
3. Trafo Step UP / Down
Sesuai namanya, trafo ini mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan alat
elektronika yang digunakan. Artinya benda yang memiliki voltase 110 volt perlu trafo ini karena pada
umunya PLN bertegangan 220 volt.
Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :
Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih banyak dari lilitan primer
Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt
-
Mesin Listrik DC | Transformator 15
Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt
Gambar 3. trafo step up/down
4. Trafo Output ( OT )
Komponen ini juga bisa di sebut trafo OT. Komponen ini banyak digunakan pada rangkaian
amplifier, radio penerima, tape recorder dan seperangkat elektronika yang menghasilkan bunyi lainnya.
Bentuk fisiknya hampir sama dengan trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di dalamnya berisi
lilitan coil dari nikelin. Besar kecilnya arus masuk tergantung dari lilitan tersebut.
Gambar 4. trafo output
-
Mesin Listrik DC | Transformator 16
Bagian melintang pelat yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas ini digunakan sebagai alat
pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. Pada bagian bawah menyembul kaki, ada lima kaki dua
pada bagian output dan tiga bagian in ( arus masuk ).
F. Fungsi Bagian-Bagian Transformator
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
Bagian utama transformator
Peralatan Bantu
Peralatan Proteksi
Bagian utama transformator, terdiri dari:
1. Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui
kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai
rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).
2. Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik
terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton,
pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul
fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka
mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.
3. Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan
lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan
tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone,
kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan
tertier
-
Mesin Listrik DC | Transformator 17
4. Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam
minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena
minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi
pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin
dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
kekuatan isolasi tinggi
penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan
menjadi lebih baik
titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
tidak merusak bahan isolasi padat
sifat kimia yang stabil
G. Rugi Dan Efisiensi Transformator
1. Rugi Tembaga ( Pcu )
Rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sbb :
Pcu = I2 R
-
Mesin Listrik DC | Transformator 18
Karena arus beban berubah ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban
2. Rugi Besi ( Pi )
Rugi besi terdiri dari :
(1) Rugi histerisis,
Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator
tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggunakan material inti reluktansi rendah. rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, yang
dinyatakan sebagai :
Ph = Kh fBmaks watt
Kh = konstanta
Bmaks = fluks maksimum (weber)
(2) Rugi eddy current
Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang
melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang
berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti
berlapis-lapisan.. Dirumuskan sebagai:
Pa = Ka Bmaks watt
Jadi rugi besi (rugi inti) adalah :
Pi = Ph + Pa
-
Mesin Listrik DC | Transformator 19
BAB III
SOAL- SOAL
1. Untuk menyalakan lampu 20 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah
jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian: Diketahui: Vp = 220 V
Vs = 20 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Ns = 99,99 atau 100
2. Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika lilitan primer dihubungkan dengan
tegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik 5 A, Tentukandaya primer !
Penyelesaian
Diketahui: = 80% Vp = 200 v
Ip = 5A
Ditanyakan: Pp= ? Jawab :
Pp = Vp x Ip
= 200 v . 5 A
= 1000 W
3. Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika, daya primer 1500 watt Tentukan
daya skunder !
Penyelesaian
Diketahui: = 80% Pp = 1500 EW
Ditanyakan: Ps= ?
-
Mesin Listrik DC | Transformator 20
Jawab :
n =
80% =
Ps = 1200 W 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi transformator 80%, maka kuat arus Ip besarnya adalah
.... ampere
Jawab:
- Mencari nilai Is melalui daya keluaran dan tegangan keluaran yaitu Ps = 24watt Vs = 12 volt
Sehingga Is = Ps/Vs =24/12 = 2 A
- Besar Ip yaitu
Ip = 24/96 = 0,25 A
5. Sebuah transformator step-up menghasilkan daya output 160 watt. Bila efisiensi transformator 80% dan kuat arus input 8 A, maka besar tegangan inputnya adalah ....
Jawab:
Dik: = 80% Ps = 160 watt
Ip = 8 A
Dit: Vp.?
Penyelesaian
Vp = 160/6,4 = 25 volt
input output
120 v 12 v 24 w
12 v Ip Ip Is
input output
8 A 160 w
-
Mesin Listrik DC | Transformator 21
DAFTAR PUSTAKA
http://catatan-team-jaya.blogspot.com/2012/09/kerugian-dalam-transformator-rugi-rugi.html
http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-transformator-atau-trafo_31.html
http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Transformator/index.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
http://mafia.mafiaol.com/2012/12/penggunaan-transformator.html
http://riza-electrical.blogspot.com/2013/03/rugi-dan-efisiensi-transformator.html
http://wildaes.wordpress.com/2009/12/22/jenis-jenis-trafo/