Lapres Transform at Or Fix

24
  Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS 1 ABSTRAK Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau l ebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan listrik induksi elektromagnet. Praktikum ini terdiri dari dua macam yaitu percobaan transformator satu fase tanpa beban tujuannya menentukan tegangan primer sebagai fungsi arus magnetisasi pada sebuah transformator  beban nol, menentukan tegangan sekunder pada suatu tegangan tertentu, menentu kan  perbandingan transformasi sebuah transformator dan percobaan autotransformator  berbeban tujuannya memeriksa trafo dengan k umparan terpisah yang digunakan sebagai trafo hemat dengan menyusun kumparan primer dan sekunder, menghitung daya trafo hemat dan membebani trafo hemat dengan beban nominal. Data yang diberikan pada  praktikum transformator tanpa beban yaitu nilai V1, d ata yang dicari V2 dan I1, sedang kan data yang diberikan pada praktikum autotransformator berbeban yaitu nilai V1 dan I2, data yang dicari V2 dan I1.

Transcript of Lapres Transform at Or Fix

Page 1: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 1/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS1

ABSTRAK

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah

energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui

suatu gandengan magnet dan berdasarkan listrik induksi elektromagnet. Praktikum ini

terdiri dari dua macam yaitu percobaan transformator satu fase tanpa beban tujuannya

menentukan tegangan primer sebagai fungsi arus magnetisasi pada sebuah transformator

beban nol, menentukan tegangan sekunder pada suatu tegangan tertentu, menentukan

perbandingan transformasi sebuah transformator dan percobaan autotransformator

berbeban tujuannya memeriksa trafo dengan kumparan terpisah yang digunakan sebagai

trafo hemat dengan menyusun kumparan primer dan sekunder, menghitung daya trafo

hemat dan membebani trafo hemat dengan beban nominal. Data yang diberikan pada

praktikum transformator tanpa beban yaitu nilai V1, data yang dicari V2 dan I1, sedangkan

data yang diberikan pada praktikum autotransformator berbeban yaitu nilai V1 dan I2, data

yang dicari V2 dan I1.

Page 2: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 2/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS2

BAB I

PENDAHULUAN

TUJUAN

Percobaan pengukuran transformator beban nol:

a.  Menentukan tegangan primer sebagai fungsi arus magnetisasi pada sebuah

transformator beban nol.

b.  Menentukan tegeangan sekunder pada suatu tegangan tertentu.

c.  Menentukan perbandingan transformasi sebuah transformator.

Percobaan pengukuran transformator penghemat (auto trafo) :.

1.  Memeriksa trafo dengan kumparan terpisah yang digunakan sebagai trafo

hemat dengan menyusun kumparan primer dan sekunder.

2.  Menghitung daya trafo hemat.

3.  Membebani trafo hemat dengan beban nominal.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum kali ini adalah

1.  Apakah transformator itu?

2.  Mengapa tranformator tidak bisa dioperasikan pada sumber arus DC?

3.  Beri kesimpulan dari percobaan saudara.

Page 3: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 3/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS3

BAB II 

DASAR TEORI

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang ditemukan

oleh Faraday sehingga harus ada perubahan fluks magnetik. Oleh karena itu transformator

hanya hanya dapat mengubah arus bolak-balik dan tidak dapat mengubah besar tegangan

arus searah. Arus bolak-balik pada kumparan primer menimbulkan induksi magnetik yang

berubah-ubah. Fluks magnetik yang terjadi akan mengalir melalui inti besi melewati

kumparan sekunder. Karena induksi magnetik berubah-ubah maka fluks magnetik juga

akan berubah-ubah. Akibatnya akan timbul ggl induksi pada kumparan sekunder (Vs)

sesuai dengan rumusan:

t  NsVs

dan

t  NpVp

 

Dari kedua rumus diatas didapatkan persamaan:

 Np

 Ns

Vs

Vp

 

(Dasar Tenaga Listrik : 17)

Persamaan ini memiliki arti bahwa perbandingan tegangan (GGL induksi) pada

transformator sama dengan perbandingan jumlah lilitannya. Berdasarkan pengubahan

tegangannya, ada dua jenis transformator, yaitu:

a.  Transformator step up

Transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan bolak balik sustu

sumber. Ciri-ciri dari trafo ini adalah

Vs>Vp, Ns>Np dan Is<Ip

b.  Transformator step down

Digunakan untuk menurunkan tegangan bolak balik sumber.

Ciri-cirinya : Vs<Vp, Ns<Np dan Is>Ip

Page 4: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 4/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS4

Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan

yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan

tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Dalam bidang elektronika, transformator

digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk 

memisahkan satu rangkaian dengan rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus

searah sambil tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian.

Berdasarkan frekuensi transformator dapat di kelompokkan sebagai berikut:

1.  Frekuensi daya, 50-60 c/s

2.  Frekuensi pendengaran 50 c/s - 20 kc/s

3.  Frekuensi radio diatas 30 kc/s

Prinsip-prinsip dasar pada transformator adalah sebagai berikut:

Pp = Ps

Vp. Ip = Vs. Is

Vp/Vs = Np/Ns

Dimana: Np = jumlah lilitan primer

Ns = jumlah lilitan sekunder.

I = arus listrik.

V = tegangan listrik.

Kerugian kerugian yang terjadi pada transformator .

1.  kerugian I²R dalam lilitan transformator.

2.  Kerugian tanpa beban yang terutama kerugian dalam inti.

Rugi rugi tanpa beban atau rugi inti diakibatkan oleh efek hiterestis dan arus pusar

dalam inti besi transformator. Kerugian ini dapat ditentukan dengan memberikan energi

pada satu lilitan transformator dengan lilitan lainnya terbuka yang diukur dengan watt

meter serta dilengkapi dengan frekwensi meter, Volt meter , dan Ampere meter nerupakan

rugi tanpa beban atau rugi inti.

Keadaan Transformator Tanpa Beban

Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1

sinusoidal, akan mengalirlah arus primer I0 yang juga sinusoidal dan dengan menganggap

  belitan N1 reaktif murni, I0 akan tertinggal 90˚ dari V1. Arus primer I0 menimbulkan

flluks (Φ) yang sefasa dan juga berbentuk sinusoidal 

Φ = Φmaks sin wt

Fluks sinusoidal ini akan menghasilkan tegangan induksi e1 (Hukum Faraday)

Page 5: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 5/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS5

e1 = - N1 dΦ 

dt

e1

= - N1

d(Φmaks

sin wt) = N1

w Φmaks

 cos wt (tertinggal 90˚ dari Φ)

dt

Harga efektifnya

E1 = N12πf Φmaks = 4.44 N1f Φmaks 

2

pada rangkaian sekunder, fluks (Φ) bersama menimbulkan:

e2 = - N2 dΦ 

dt

e2 = - N2 wΦm cos wt

E2 = 4.44 N2 f Φm

sehingga

E1 = N1 

E2 = N2 

Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor

E1 = V1 = N1 = a

E2 V2 N2 

a = perbandingan transformasi

(Dasar Tenaga Listrik : 17) 

Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai kebesaran yang sama tetapi berlawanan

arah dengan tegangan sumber V1.

Arus Penguat

Arus primer yang mengalir pada saat arus sekunder tidak dibebani disebut arus

penguat. Dalam kenyataannya arus primer Io bukan merupakan arus induktif murni, karena

terdiri dari dua komponen :

1. Komponen arus pemagnetan Im, yang menghasilkan fluks ( ). Karena sifat besi yang

tidak linier, maka arus pemagnetan Im juga fluks tidak sinusoida. Hal ii disebabkan

adanya pengarus gelombang selaras yang dikandung besi.

2.Komponen arus rugi besi Ic yang menyebabkandaya hilang akibat rugi histeris dan rugi

arus eddy

Page 6: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 6/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS6

Autotransformator

1.  Autotransformator 

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang

berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam

transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder.

Fasa  arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,

sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan

kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari

autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang

lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini

tidak dapat memberikan isolasi  secara listrik antara lilitan primer dengan

lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan

sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak

lebih dari 1,5 kali).

2.  Autotransformator variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah

autotransformator biasa yang sadapan tengahnya

bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan

primer-sekunder yang berubah-ubah.

3.  Transformator isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama

dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan

primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit

lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini

berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, 

transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 

Page 7: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 7/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS7

4.  Transformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk

memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini

menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer

mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL

induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks

magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh,

yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

5.  Transformator tiga fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang

dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya

dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara

delta (Δ).

Prinsip-prinsip dasar pada transformator adalah sebagai

berikut:

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan

untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator

terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak

sebagai input, kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output, dan

inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika

Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan

arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.

Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti

besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan

timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual

inductance).

Page 8: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 8/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS8

Kerugian yang terjadi pada transformator antara lain :

1.  Kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan

oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

2.  Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder

tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan

primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan

menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.

3.  Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang

terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat

mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini

dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara

semi-acak (bank winding)

4.  Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik

arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah

fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan

menggunakan material inti reluktansi rendah.

5.  Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-

balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini

memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif 

lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu

kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk

frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga

sebagai ganti kawat biasa.

6.  Kerugian arus eddy  (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL

masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan

perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks

magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material

inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapisan.Kerugian

kerugian yang terjadi pada transformator.

Page 9: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 9/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS9

BAB III

DATA PRAKTIKUM

PERALATAN, fungsi dan foto

Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:

1.  Trafo untuk menaikkan dan menurunkan tegangan.

2.  Multitester. untuk mengukur tegangan.

3.  Kabel.untuk menghubungkan rangkaian

Page 10: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 10/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS10

4.  Regulator untuk menstabilkan tegangan dan sebagai beban.

5.  Ampere meter (Tang ampere) untuk mengukur besarnya arus.

CARA KERJA

1. Percobaan transformator satu fase tanpa beban :

a.  Membuat rangkaian sesuai dengan data yang dibutuhkan ( gambar 1).

b.  Sisi primer trafo phasa dihubungkan jala jala melalui suatu variac

c.  Pemasukan tegangan pada sisi primer itu dilakukan secara bertahap

dengan cara mengatur variac, mula mula mengarah naik (90-110 volt) .

d.  Mencatat arus masuk dan tegangan keluaran (output) dari tiap-tiap

tegangan input.

20

Gambar 1

regulator

V1

A1

V2

00

110

P S

Page 11: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 11/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS11

2. Percobaan autotrafo berbeban

a. Membuat rangkaian sesuai dengan data yang dibutuhkan (gambar 2)

Gambar 2

b. Travo diberi tegangan jala-jala melalui variac hingga tegangan mencapai

90 volt. 

c. Atur Rb hingga I2 dinaikkan dari 0.1 sampai 0.5 (I2 = 0.1) 

d. Ukur arus dan tegangan primer (I1 dan V1) serta arus dan tengangan

sekunder (I2 dan V2).

e. Lakukan langkah a-d dengan rangkaian gambar 3

Gambar 3

110 20

00

A A

V1 V2 RbP S

Page 12: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 12/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS12

Tabel PENGAMATAN

1.  Transformator satu fase beban nol

Beban naik

No. V1 V2 I1

1 70 20 0.06

2 80 23 0.07

3 90 26 0.09

4 100 28 0.10

5 110 29 0.10

Beban turun

No. V1 V2 I1

1 110 29 0.10

2 100 28 0.10

3 90 25 0.08

4 80 23 0.07

5 70 20 0.06

2. Ototransformator berbeban

 Rangkaian 1

Beban naik 

No Vp Vs I1 I2

1 110 86 0.21 0.2

2 110 91 0.30 0.3

3 110 91 0.37 0.4

4 110 90 0.46 0.5

5 110 90 0.52 0.6

Page 13: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 13/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS13

Beban turun

No Vp Vs I1 I2

1 110 90 0.52 0.52 110 91 0.44 0.4

3 110 91 0.36 0.3

4 110 91 0.24 0.2

5 110 90 0.21 0.1

 Rangkaian 2

Beban naik 

No Vp Vs I1 I2

1 110 135 0.26 0.1

2 110 135 0.40 0.2

3 110 134 0.52 0.3

4 110 134 0.65 0.4

5 110 133 0.76 0.5

Beban turun

No Vp Vs I1 I2

1 110 133 0.76 0.5

2 110 134 0.65 0.4

3 110 135 0.52 0.3

4 110 135 0.39 0.2

5 110 135 0.27 0.1

Page 14: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 14/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS14

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A.  PERHITUNGAN

Data yang dipakai pada perhitungan adalah pada pemberian tegangan naik pada

transformator dan pembebanan naik pada ototrasformator

Tranformator

  Rasio Transformasi ( beban nol ) 

a.  50,320

70

2

1

V a  

b. 

48,323

80

2

1

a  

c.  46,326

90

2

1

V a  

d.  57,328

100

2

1

V a  

e.  79,329

110

2

1

V a  

Page 15: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 15/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

1

 A I  E 

 E 

 I  21,006,020

70

12

1

2

 A I  E 

 E  I  24,007,0

23

801

2

1

2

 A I  E 

 E  I  31,009,0

26

901

2

1

2

 A I  E 

 E  I  36,010,0

28

1001

2

1

2

 A I  E 

 E  I  38.010,0

29

1101

2

1

2

  Daya Input Transformator

a.  P = V1 x I1 = 70 x 0.06 = 4.20 Watt

b.  P = V1 x I1 = 80 x 0.07 = 5.60 Watt

c.  P = V1 x I1 = 90 x 0.08 = 8.10 Watt

d.  P = V1 x I1 = 100 x 0.10 = 10.00 Watt

e.  P = V1 x I1 = 110 x 0.10 = 11.00 Watt

  Arus Output transformator

a. b. c. 

d. e. Beban nol dengan tegangan naik 

v1 v2 i1 a P i2

70 20 0,06 3,50 4,20 0,21

80 23 0,07 3,48 5,60 0,24

90 26 0,09 3,46 8,10 0,31

100 28 0,10 3,57 10,00 0,36

110 29 0,10 3,79 11,00 0,38

Page 16: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 16/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

2

Beban nol dengan tegangan turun

v1 v2 i1 a P i2

110 29 0,10 3,79 11,00 0,38

100 28 0,10 3,57 10,00 0,3690 25 0,08 3,60 7,20 0,29

80 23 0,07 3,48 5,60 0,24

70 20 0,06 3,50 4,20 0,21

Ototranformator

  Perhitungan daya input rangkaian 1 ( naik )

P = V x I = 110 x 0.21 = 23,1 Watt

P = V x I = 110 x 0.30 = 33,00 Watt 

P = V x I = 110 x 0.37 = 40,70 Watt 

P = V x I = 110 x 0.46 = 50,60 Watt 

P = V x I = 110 x 0.52 = 57,20 Watt 

  Daya output rangkaian 1 ( naik )

P = V x I = 86 x 0.1 = 8.60 Watt 

P = V x I = 91 x 0.2 = 18.20 Watt  

P = V x I = 91 x 0.3 = 27.30 Watt  

P = V x I = 90 x 0.4 = 36.00 Watt  

P = V x I = 90 x 0.5 = 45.00 Watt

  Perhitungan daya input rangkaian 1 ( turun )

P = V x I = 110 x 0,52 = 57.20 Watt

P = V x I = 110 x 0.44 = 48.40 Watt 

P = V x I = 110 x 0.36 = 39.60 Watt 

P = V x I = 110 x 0.24 = 26.40 Watt 

P = V x I = 110 x 0.21 = 23.10 Watt 

  Daya output rangkaian 1 ( turun )

P = V x I = 90 x 0.5 = 45.00 Watt  

P = V x I = 91 x 0.4 = 36.40 Watt  

P = V x I = 91 x 0.3 = 27.30 Watt  

Page 17: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 17/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

3

P = V x I = 91 x 0.2 = 18.20 Watt  

P = V x I = 90 x 0.1 = 9.00 Watt

Rangkaian 1 ( naik )

v1 v2 i1 i2 P1 P2

110 86 0,21 0,10 23,10 8,60

110 91 0,30 0,20 33,00 18,20

110 91 0,37 0,30 40,70 27,30

110 90 0,46 0,40 50,60 36,00

110 90 0,52 0,50 57,20 45,00

Rangkaian 1 ( turun ) 

v1 v2 i1 i2 P1 P2

110 90 0,52 0,50 57,20 45,00

110 91 0,44 0,40 48,40 36,40

110 91 0,36 0,30 39,60 27,30

110 91 0,24 0,20 26,40 18,20

110 90 0,21 0,10 23,10 9,00

  Perhitungan daya input Rangkaian 2 ( naik )

P = V x I = 110 x 0.26 = 28,60 Watt

P = V x I = 110 x 0.40 = 44,00 Watt

P = V x I = 110 x 0,52 = 57,20 Watt

P = V x I = 110 x 0.65 = 71,50 Watt

P = V x I = 110 x 0.76 = 83,60 Watt

  Daya output rangkaian 2 ( naik )

P = V x I = 133 x 0.1 = 13,50 Watt 

P = V x I = 134 x 0.2 = 27 WattP = V x I = 135 x 0.3 = 40,20 Watt

P = V x I = 135 x 0,4 = 53,60 Watt

P = V x I = 135 x 0.5 = 66,50 Watt

Page 18: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 18/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

4

  Perhitungan daya input Rangkaian 2 ( turun )

P = V x I = 110 x 0.76 = 83,60 Watt

P = V x I = 110 x 0,65 = 71,50 Watt

P = V x I = 110 x 0.52 = 57,20 Watt

P = V x I = 110 x 0.65 = 42,90 Watt

P = V x I = 110 x 0.76 = 29,70 Watt

  Daya output rangkaian 2 ( turun )

P = V x I = 133 x 0.5 = 66,50 Watt 

P = V x I = 134 x 0.4 = 53,60 Watt

P = V x I = 135 x 0.3 = 40,50 Watt

P = V x I = 135 x 0.2 = 27,00 Watt

P = V x I = 135 x 0.1 = 13,50 Watt 

Rangkaian 2 ( naik )

v1 v2 i1 i2 P1 P2

110 135 0,26 0,10 28,60 13,50

110 135 0,40 0,20 44,00 27,00

110 134 0,52 0,30 57,20 40,20

110 134 0,65 0,40 71,50 53,60

110 133 0,76 0,50 83,60 66,50

Rangkaian 2 ( turun ) 

v1 v2 i1 i2 P1 P2

110 133 0,76 0,50 83,60 66,50

110 134 0,65 0,40 71,50 53,60

110 135 0,52 0,30 57,20 40,50

110 135 0,39 0,20 42,90 27,00

110 135 0,27 0,10 29,70 13,50

Page 19: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 19/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

5

Grafik

Page 20: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 20/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

6

Page 21: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 21/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

7

Page 22: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 22/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

8

PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa dalam praktikum

transformator beban nol bagian 1, beban naik. Diketahui bahwa penambahan nilai

V di sistem, maka akan menaikkan daya yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya,

ketika penurunan nilai V, maka daya yang dihasilkan pun akan menurun.

Hal ini terlihat pada grafik nomor satu dan dua, pada percobaan

transformator beban nol baik di beban naik dan beban turun. Terlihat bahwa pada

grafik pertama di sini semakin besar nilai P1 jika dibandingkan dengan nilai P2,

hal ini membentuk persamaan linear. Begitu juga sebaliknya nilai P1 semakin

kecil jika nilai P2 juga menurun.

Di percobaan autotransformator pada rangkaian 1 beban naik, nilai P akan

semakin meningkat seketika nilai V juga semakin tinggi. Bedanya di perhitungan

daya input, nilai V dibuat tetap tinggal mendapatkan nilai I saja. Sementara

percobaan autotransformator pada rangkaian 1 beban turun, nilai P akan semakin

menurun seketika nilai V juga semakin turun. Bedanya di perhitungan daya input,

nilai V dibuat tetap tinggal mendapatkan nilai I saja

Pada percobaan autotransformator, daya input lebih besar daripada daya

output. Hal ini disebabkan adanya rugi-rugi yang terjadi pada autotransformator.

Dari kedua gambar didapatkan bahwa kumparan primer dari transformator

terhubung dengan kumparan sekundernya atau dengan kata lain bagian kumparan

primer merupakan bagian kumparan sekunder.. Dengan adanya arus yang lebih

kecil yang mengalir pada kumparan maka terjadi penghematan tembaga, dan

transformator itu disebut ototransformator.

.

Page 23: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 23/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

9

BAB IV

KESIMPULAN

Dari berbagai hasil percobaan dan setelah dilakukan pembahasan , maka dapat

diambil kesimpulan dari percobaan , yaitu:

a.  Tranformator bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik pada gandengan

magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa

inti besi tempat melakukan fluks bersama. Bila fluks ini tidak timbul maka

trasformator tidak dapat bekerja.

b.  Transformator tidak bisa dioperasikan pada sumber arus DC karena pada arus

DC tidak timbul fluks yg sinusoidal, bentuknya datar dan tidak mempunyai

frekwensi.

Φ = Φmaks sin wt

c.  Suatu transformator fasa tunggal akan menjadi autotransformator bila

sebagian kumparan primer merupakan bagian dari kumparan sekundernya.

Pada autotransformator akan terjadi arus yang lebih kecil yang mengalir pada

kumparan bila dibandingkan dengan transformator

d.  Percobaan transformator beban nol, semakin besar nilai V, maka semakin

besar pula nilai P. Sebaliknya semakin kecil nilai V, maka semakin kecil nilai

P

e.  Pada autotransformator rangkaian 1 dan rangkaian 2, bila daya input yang

diberikan semakin besar maka daya output yang dihasilkan juga semakin

besar.

Page 24: Lapres Transform at Or Fix

5/10/2018 Lapres Transform at Or Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lapres-transform-at-or-fix 24/24

 Labolatorium Listrik Perkapalan Dan Otomatisasi

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001,”Petunjuk Praktikum Listrik Perkapalan”, ITS Surabaya,

Anonim, 2003, ”Fisika”, Imtan Pariwara, Klaten 

Zuhal, 1991, ”Dasar Tenaga Listrik”, ITB Bandung,