Transfer Gen (Kelompok II)

24
TRANSFER GEN KELOMPOK II : PINKAN C.I. TUMANDUK H411 10 104 FINNY ALVIONITA H411 10 276

Transcript of Transfer Gen (Kelompok II)

Page 1: Transfer Gen (Kelompok II)

TRANSFER GEN

KELOMPOK II :

PINKAN C.I. TUMANDUK H411 10 104FINNY ALVIONITA H411 10 276

Page 2: Transfer Gen (Kelompok II)

Transfer Gen dapat didefinisikan sebagai pertukaran materi genetik dari satu organisme kepada organisme yang lain

TRANSFER GEN

HGT( HORIZONTAL GENE TRANSFER)

VGT( VERTICAL GENE TRANSFER)

Page 3: Transfer Gen (Kelompok II)

Bakteri bereproduksi melalui pembelahan

biner, proses reproduksi aseksual di mana

bakteri membelah, menghasilkan salinan persis.

Ketika organisme mereplikasi genom mereka

dan memberikan salinannya kepada keturunan

(generasi mendatang), ini dianggap transfer gen

vertikal.

VGT (VERTICAL GENE TRANSFER)

Page 4: Transfer Gen (Kelompok II)

HGT adalah proses di mana sel

prokariotik dapat memperoleh gen dari

mikroba lainnya dari generasi yang sama,

yang, dalam beberapa kasus, bisa menjadi

spesies yang berhorizontal.beda, atau

bahkan genus yang berbeda dari donor. Ada

tiga jenis transfer gen

HGT (HORIZONTAL GENE TRANSFER)

Page 5: Transfer Gen (Kelompok II)

•Horizontal Gene Transfer (HGT)

TRANSFORMASI

TRANSDUKSI

KONJUGASI

Page 6: Transfer Gen (Kelompok II)

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja. Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas.

TRANSFORMASI

Page 7: Transfer Gen (Kelompok II)
Page 8: Transfer Gen (Kelompok II)

• Terdapat 2 tipe Transformasi, yaitu :

Natural transformation. Pemindahan Dna tanpa bantuan alat-alat tertentu (terjadi secara alami)

Artificial transformation. Pemindahan Dna terjadi dengan bantuan tekhnik-tekhnik tertentu

Page 9: Transfer Gen (Kelompok II)

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).

TRANSDUKSI

Page 10: Transfer Gen (Kelompok II)
Page 11: Transfer Gen (Kelompok II)

Transduksi dibedakan menjadi 2 tipe:

1. Transduksi Umum (Generalized Transd.): seluruh gen dari bakteri dapat dipindahkan pada sel bakteri lainnya, karena seluruh kromosom bakteri donor dirombak dan dipacking dalam faga. Seluruh komponen genetik dalam faga akan ditransfer pada genom bakteri resipien

2. Transduksi Khusus (Specialized Transd.): hanya gen tertentu saja dari bakteri donor yang ditransfer ke genom bakteri resipien

Page 12: Transfer Gen (Kelompok II)

12

Transduksi Umum

1. Bacteriofag litik menempel pada bakteri yang suseptibel.

2. Genom bakteriofag masuk ke dalam sel bakteri dan menguasai mesin metabolisme sel untuk membentuk komponen bakteriofag & enzimnya.

3. Komponen kepala bakteriofag atau kapsid akan dibentuk dengan memasukkan genom virus dan bakteri

4. Bakteriofag released. 5. Bakteriofag tersebut akan

menempel pada bakteri resipien lainnya.

6. Proses terjadi lagi.

Terjadi pada Faga Litik,

Page 13: Transfer Gen (Kelompok II)

13

Transduksi Khusus1. Faga menempel dan menginjeksikan

genomnya2. Genom faga dimasukkan ke dalam

genom bakteri shg membentuk Profaga3. Kadang2 saat spontaneous induction,

suatu bagian kecil DNA bakteri donor terbawa pada genom Faga yang akan tetap tertinggal dalam genom bakteri resipien.

4. Replikasi Faga, kadang genom bakteri resipien terbawa dalam genom faga

5. Faga yang baru akan menempel pada sel bakteri lain dan proses berulang lagi

6. Genom faga yang mengandung suatu bagian DNA bakteri donor, akan diinsersikan ke dalam genom bakteri resipien

O Terjadi pada Faga Lisogenik

Page 14: Transfer Gen (Kelompok II)

Konjugasi memerlukan kontak langsung antara:donor dan resepien. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )

KONJUGASI

Page 15: Transfer Gen (Kelompok II)

KONJUGASI

Konjugasi F+

Konjugasi R plasmid

Konjugasi Hfr (High frequency

recombinant)

Page 16: Transfer Gen (Kelompok II)

1. Bakteri F+ (male) mempunyai plasmid F+ yang mengkodekan pili seksual (sbg donor gen).

2. Pili akan menempel pada sel bakteri F- (female) sebagai bakteri resipien. Satu utas plasmid F+ akan lepas.

3. Pili akan menjadi jembatan antara dua bakteri F+ dan F-. Plasmid (dari donor) akan melewati pili seksual untuk masuk ke sel resipien.

4. Kedua bakteri akan membentuk utas komplementernya sehingga kedua bakteri sekarang mempunyai plasmid F+ plasmid (keudanya menjadi F+ (male) yang mampu membentuk pili seksual.

5. Tidak terjadi donor DNA kromosomal

Konjugasi F+

Page 17: Transfer Gen (Kelompok II)

17Konjugasi F+ Animation

Page 18: Transfer Gen (Kelompok II)

1. Pada bakteri F+, plasmid F+ masuk ke kromosom sehingga menjadi bakteri Hfr male.

2. Bakteri F+ membentuk pili seksual, menempel pada bakteri F- (female) sebagai resipien. Salah satu pita DNA kromosom yang telah mengandung insert F+ plasmid lepas

3. Pili menjadi jembatan bagi 2 bakteri tsb, melewatkan kromosom donor kepada resipien. Sesaat kromosom telah masuk ke dalam sel resipien, pili putus, sehingga hanya sebagian kecil DNA donor yang masuk dalam sel resipien.

4. Masing2 bakteri (donor & resipien) membuat komplementer pita DNA dan terintegrasi dalam kromosom.

5. Bakteri donor tetap sebagai Hfr, bakteri resipien tetap sebagai F-.

Konjugasi Hfr (High frequency recombinant)

Page 19: Transfer Gen (Kelompok II)
Page 20: Transfer Gen (Kelompok II)
Page 21: Transfer Gen (Kelompok II)

1. Bertindak sebagai donor genetik adalah bakteri yang mempunyai plasmid R (sifat resisten thd beberapa jenis antibiotik) dan dapat membentuk pili seksual.

2. Pili akan menempel pada sel bakteri resipien (F- female), membentuk suatu jenbatan penghubung. Salah satu utas plasmid R lepas.

3. Pita plasmid akan melewati pili untuk masuk ke dalam sel bakteri resipien.

4. Kedua bakteri sama-sama membuat pita komplementer dari plasmid R, sehingga keduanya mampu membentuk pili dan bersifat resisten thd antibiotik.

Konjugasi R plasmid

Page 22: Transfer Gen (Kelompok II)
Page 23: Transfer Gen (Kelompok II)

Plasmid pBR322

23

Page 24: Transfer Gen (Kelompok II)

24

TERIMA KASIH