Transaksi Sewa Guna Usaha (Annisa p f1310012)

11
TRANSAKSI SEWA GUNA USAHA (LEASING) ANNISA PERDANY F1310012 Kelas C

Transcript of Transaksi Sewa Guna Usaha (Annisa p f1310012)

TRANSAKSI SEWA GUNA USAHA (LEASING)

ANNISA PERDANYF1310012

Kelas C

Pengertian Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha adalah

Suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal), lessor memnerikan kepada lessee untuk menggunakan barang modal selama jangka waktu tertentu, dengan suatu imbalan berkala dari lessee yang besarnya tergantung dari perjanjian antara lessor dan lessee, lessee dapat diberikan opsi untuk membeli barang modal tersebut pada akhir masa kontrak

Klasifikasi Hak Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha dibedakan menjadi 2 yaitu:

1.Sewa guna usaha dengan hak opsi (capital/finance lease)

Sewa guna usaha dimana penyewa pada masa akhir kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha tersebut

2.Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)

Sewa guna usaha dimanapenyewa pada masa akhir kontrak tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha tersebut

Perlakuan Perpajakan untuk Transaksi Leasing

Suatu guna usaha digolongkan sebagai finance lease apabila dipenuhi semua kriteria berikut:

a. Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor

b. Masa sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III, dan 7 tahun untuk golongan bangunan

Lanjutan

c. Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee

d. Dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance lease sebagai berikut:

1) Lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang disewa guna usaha sampai saat lessee membeli barang tersebut

2) Setelah lessee menggunakan hak opsinya membeli barang modal yang disea guna usahakan maka lessee boleh melakukan penyusutan dengan dasar harga opsi barang modal yang bersangkutan

3) Pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee kecuali pembebanan atas tanah merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto lessee

4) Dalam hal masa sewa guna usaha lebih pendek dari masa yang ditentukan, Direktur Jendral Pajak melakukan koreksi atas pembebanan biaya sewa guna usaha tersebut dan memperlakukannya sebagai operating lease. Perubahan ini tidak dilakukan apabila terjadi karena force majeur, default maupun pertimbangan ekonomi tanpa motif menghindari pajak dan tidak ada hubungan istimewa antara lessor dengan lessee

5) Lessee tidak memotong Pajak Penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha

Penjualan dan Penyewaan Kembali

Sale and lease back

a) Untuk sale and leaseback (tanpa hak opsi), PPN masukan yg telah dikreditkan oleh lesse harus dibayar kembali.

b) Atas penyewaan kembali barang modal tersebut, maka lessor harus memungut PPN

c) Pengalihan tanah dan bangunan sewa-guna-usaha:

1. Saat lesse menjual kpd lessor, lesse dikenakan PPh 5% dari nilai jual (nilai akta) atau NJOP jika nilai jual < dari NJO

2. Saat lessor menjual kpd lesse, lessor dikenakan PPh 5% dr nilai opsi

Perencanaan Pajak Untuk Leasing

Perencanaan pajak dapat digunakan untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli maupun aktiva tetap yang sudah dimiliki. Untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli pertimbangannya adalah beli langsung atau melalui leasing. Sedangkan untuk aktiva tetap yang sudah dimiliki pertimbangannya adalah mempertahankannya, merevaluasi atau jual dan di sewa guna usaha kembali (sale and lease back)

Membeli Secara Langsung atau Melalui Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi

Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak untuk hal ini antara lain adalah:

Apabila membeli secara langsung makan jumlah yang dapat dibiayakan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak adalah biaya penyusutan

Besarnya biaya penyusutan antara lain ditentukan oleh metode penyusutan dan umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan

Apabila membeli secara sewa guna usaha, makan semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa guna usaha tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang bersangkutan

Lanjutan

Masa sewa guna usaha bisa lebih pendek dari umur ekonomis sehingga perusahaan dapat membiayakan perolehan aktiva tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan penyusutan masa sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III dan 7 tahun untuk golongan bangunan

Sale and Lease Back

Pada saat penjualan dari lesse kepada lessor, lesse dikenakan PPh 5% dari nilai jual (nilai aktiva) atau nilai jual objek pajak (NJOP) yang digunakan untuk menghitung PBB jika nilai jual lebih rendah dari NJOP. Saat lessor menjual kepada lesse , lessor dikenai PPh 5% dari opsi. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah jika gedung di miliki secara langsung , maka biaya yang boleh di kurangkan hanya biaya penyusutan atas gedung yang harus dilakukan dalam jangka waktu 20 tahun. Apabila diperoleh melalui finance lease maka semua biaya yg dikeluarkan untuk pembayaran lease fee baik atas tanah maupun bangunan dapat dibiayakan.