Saraswati Annisa

16
Saraswati Annisa 04011381419196 Gamma Histology Viscera Abdomen Bagaimana histology dari viscera abdomen yang normal? 1. Esofagus - Tunika Mukosa terdiri atas 3 bagian : epitel squamous kompleks non-kornifikasi; selapis tipis jaringan ikat di bawahnya (di lamina propria); dan selapis tipis serat otot polos memanjang, yaitu muskularis mukosa. Lamina propria mengandung pembuluh darah dan nodulus limfoideus kecil - Tunika submukosa mengandung jaringan adipose, asini mukosa kelenjar esophagus, dan pembuluh darah arteri dan vena - Tunika muskularis terdiri atas dua lapisan otot yaitu lapisan otot sirkular di sebelah dalam, dan lapisan otot longitudinal di sebelah luar - Tunika adventitia terdiri atas lapisan jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, pembuluh darah arteri dan vena serta serabut saraf

description

d ds

Transcript of Saraswati Annisa

Saraswati Annisa04011381419196Gamma

Histology Viscera AbdomenBagaimana histology dari viscera abdomen yang normal?1. Esofagus Tunika Mukosa terdiri atas 3 bagian : epitel squamous kompleks non-kornifikasi; selapis tipis jaringan ikat di bawahnya (di lamina propria); dan selapis tipis serat otot polos memanjang, yaitu muskularis mukosa. Lamina propria mengandung pembuluh darah dan nodulus limfoideus kecil Tunika submukosa mengandung jaringan adipose, asini mukosa kelenjar esophagus, dan pembuluh darah arteri dan vena Tunika muskularis terdiri atas dua lapisan otot yaitu lapisan otot sirkular di sebelah dalam, dan lapisan otot longitudinal di sebelah luar Tunika adventitia terdiri atas lapisan jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, pembuluh darah arteri dan vena serta serabut saraf

2. Lambung Tunika Mukosa merupakan epitel kolumner simpleks, tidak terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Terdapat foveola gastrica/pit gaster yang dibentuk epitel, lamina propia dan muskularis mukosa. Seluruh gaster terdapat rugae (lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan menghilang saat gaster distensi oleh cairan dan material padat. Kelenjar gastrika bermuara ke dalam foveola gastric. Sel besar berwarna pucat di kelenjar gastrika adalah sel parietal, penghasil asam. Sel yang lebih gelap adalah sel zimogenik atau chief cell paling banyak terdapat di daerah basal kelenjar gastrika Tunika submukosa jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah Tunika muskularis terdiri atas otot oblik (dekat lumen),otot sirkular (bagian tengah) dan otot longitudinal (bagian luar) Tunika serosa peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak.

3. Hati Terbagi menjadi lobulus lobulus Di bagian tengah setiap lobulus hati terdapat vena sentralis Sinusoid hati terlihat diantara lempeng sel hati yang memancar dari vena sentralis kearah tepi lobulus hati Terdapat cabang interlobularis yang terdiri dari vena porta hepatis, arteri hepatica, dan duktus biliaris dalam septum interlobularis

4. Kantung empedu Tunika mukosa terdiri epitel kolumner simpleks. Pada lamina propia terdapat jaringan ikat longgar, beberapa jaringan limfoid difus dan pembuluh darah.Dalam keadaan tidak teregang, dinding kandung empedu memperlihatkan lipatan mukosa yang menghilang saat kandung empedu teregang oleh empedu. Kriptus atau divertikulum terdapat diantara lipatan mukosa Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar Tunika muskularis terdiri atas serat otot polos dan serat elastic yang tersebar Adventisia terdiri dari jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah besar, arteri dan vena, pembuluh limfe dan saraf

5. Pancreas Terdiri dari lobulus-lobulus kecil yang dikelilingi oleh septum jaringan ikat intralobularis dan interlobularis Di dalam asini serosa terdapat pulau langerhans Terdapat duktus intralobularis yang dikelilingi oleh asini serosa Terdapat duktus interlobularis yang dikelilingi oleh jaringan ikat

6. Limpa Seluruh peritoneum ditutup oleh peritoneum kecuali pada hilum Kapsulnya berupa jaringan ikat padat yang mengandung serabut elastika dan otot polos Terdapat pula lienalis yang terdiri dari pulpa alba dan pulpa rubra Pulpa alba terdiri dari jaringan lymphoid yang padat dan tersusun mengelilingi arteri sentralis Pulpa rubra mengelilingi pulpa alba

7. Usus HalusA. Duodenum Tunika mukosa dilapisi epitel kolumner simpleks dengan mikrovili, terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn. Tunika submukosa mengandung jaringan ikat longgar, pembuluh darah, dan terdapat kelenjar duodenal Brunner (ciri utama pada duodenum yang menghasilkan mucus dan ion bikarbonat). Terdapat plak payeri (nodulus lymphaticus agregatia/ gundukan sel limfosit) Tunika muskularis terdiri atas 2 macam otot polos yaitu sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach. Tunika serosa mengandung sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel adipose B. Jejunum Tunika mukosa terdapat epitel kolumnar simpleks dengan vili, sedikit sel goblet dan terdapat paneth sel Tunika submukosa terdapat kelenjar intestinal, jaringan ikat, dan pembuluh darah Tunika muskularis terdiri atas 2 macam otot polos yaitu sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach. Tunika Serosa merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah, serat jaringan ikat, dan sel adiposaPada jejunum terdapat plika surkularis, yaitu lipatan permanen dan menonjol yang meluas ke dalam lumen jejunum.

C. Ileum Tunika mukosa dilapisi oleh epitel kolumnar simpleks dan banyak sel goblet yang melapisi vili Tunika submukosa terdapat nodulus lymphoideus aggregates submucous (payers patch) dengan pusat germinal di tengahnya Tunika muskularis terdiri atas 2 macam otot polos yaitu sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar) Tunika serosa merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak.Pada jejunum dan ileum tidak terdapat kelenjar duodenal brunner.

8. Usus BesarA. Appendix Tunika mukosasecara struktur mirip kolon ada banyak kesamaan dengan kolon seperti epitel pelapis dengan sel goblet. Lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn (tapi kurang berkembang, lebih pendek, letak sering berjauhan) dan banyak terdapat nodulus limfoideus dengan pusat germinal. Terdapat pula muskularis mukosa. Tunika submukosa sangat vascular Tunika muskularisterdiri atas 2 macam otot polos yaitu otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar),

B. ColonTerdapat sekum; kolon asendens, tranversal, desendens, sigmoid; rectum serta anus. Tunika mukosa terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet (lebih banyak dibanding usus halus) tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn yang lebih banyak dan nodulus limpatikus. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa Tunika submukosa terdapat jaringan ikat longgar yang banyak mengandung pembuluh darah Tunika muskularis terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach. Tunika serosa/adventisia merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak. Kolon tranversum dan sigmoid melekat ke dinding tubuh melalui mesenterium, sehingga tunika serosa menjadi lapisan terluar bagian kolon ini. Sedangkan adventisia membungkus kolon ascendens dan descendens Karena ketaknya peritoneal.

9. Rectum Tunika mukosa terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet dan mikrovili, tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, sel lemak, dan nodulus limpatikus. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa. Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus meissner Tunika muskularis terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach. Adventisia merupakan jaringan ikat longgar yang menutupi rectum, sisanya ditutupi serosa.

10. Taut Anorectal Tunika mukosa terdapat perubahan dari epitel kolumnar simpleks (rectum) menjadi epitel squamous kompleks (anus). Lamina propria lebih menonjol, jaringan limfoid lebih banyak dan nodulus limfoideus soliter lebih banyak Tunika submukosa menyatu dengan lamina propia Tunika muskularis bertambah tebal. Terdiri atas sfingter ani interna (otot polos, perubahan otot sirkuler), sfingter ani eksterna (otot rangka) lalu diluarnya m. levator ani Adventisia terdiri jaringan ikat longgar

Sumber : Eroschenko V. P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 9. Jakarta : EGC.Struktur Anatomi Sirosis Hati dan SplenomegaliLienLien berwarna keunguan dan merupakan sebuah massa limfoid terbesar di dalam tubuh. Lien berbentuk lonjong dan mempunyai incisura di extremitas anteriornya, terletak tepat di bawah pertengahan kiri diaphragma, di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastricum sinistra, dekat dengan costae IX, X, dan XI. Sumbu panjangnya terletak sepanjang corpus costalis X. kutub bawahnya membentang ke depan hanya sampai linea axillaris media, dan tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik.Lien diselubungi oleh peritoneum yang berjalan dari hillum lienale sebagai ligamentum gastrolienale ke curvatura gastrica major (membawa arteria dan vena gastrica brevis serta arteria dan vena gastroepiploica sinistra). Lien bertanggung jawab antara lain untuk:1. Mematangkan darah yang telah diproduksi oleh sumsum tulang, untuk selanjutnya dikirim ke seluruh tubuh melalui kelenjar getah bening2. Mengelola darah yang dikirim dari organ hati dengan dibantu oleh organ ginjal. Jika fungsi hati dalam hal pengelolaan darah bermasalah maka limpa juga akan ikut bermasalah.3. Menyaring dan menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak dan telah tua4. Menghancurkan sel-sel darah merah yang abnormal dari membran sel darah merah karena faktor-faktor bawaanBagaiman anatomi dari spleen yang mengalami splenomegali?Splenomegali adalah pembesaran limpa. Limpa mengalami kongesti, menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikut bertambah. Pembesaran limpa terjadi pada beberapa infeksi ketika membesar sekitar 3 kali lipat. Lien dapat teraba di bawah arkus costa kiri, lekukan pada batas anterior. Pada batasan anteriornya merupakan gambaran pada palpasi yang membedakan jika lien membesar lebih lanjut. Lien akan terdorong ke bawah ke kanan, mendekat umbilicius dan fossa iliaca dekstra.

Sumber :Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik ed. 6. Jakarta: EGChttp://eprints.undip.ac.id/24717/1/Sandra_Bulan.pdf Bagaimana anatomi hati yang mengalami sirosis hati?Istilah sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada nodul nodul yang terbentuk.Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai suatu keadaan disorganisasi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regenerative yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena infeksi akut dengan virus hepatitis dimana terjadi peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya banyak jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang dibentuk oleh sel parenkim hati yang masih sehat. Penyakit ini mengubah struktur hati dari jaringan hati normal menjadi benjolan-benjolan keras yang abnormal dan mengubah pembuluh darah. Jaringan parut menghambat aliran darah ke hati dan menambah tekanan darah di perut. Hati yang mengalami sirosis kelihatan berbenjol-benjol, penuh parut, berlemak, dan berwarna kuning jingga. Kemungkinan lainnya hati menjadi mengecil, berkerut, dan keras. Akibatnya bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena porta yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal.

Sumber : Newman, Dorland. 2006. Kamus Kedokteran Dorland.Edisi 29. Jakarta : EGChttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38147/3/Chapter%20II.pdf http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf