Tp Mrp Teori Full

download Tp Mrp Teori Full

of 7

description

Tes pendahuluan sisprod

Transcript of Tp Mrp Teori Full

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Material Requirement Planning (MRP)?

    Jawab:

    Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu prosedur sistematis berupa

    keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer untuk mengolah jadwal induk produksi

    menjadi kebutuhan bersih untuk semua item yang diperlukan dalam proses produksi.

    Sistem MRP dikembangkan untuk mengelola kebutuhan akan item-item dependent

    (saling bergantungan) secara lebih baik dan efisien.

    MRP juga menyediakan informasi jadwal waktu untuk mengatur kapan & berapa banyak

    tiap material, parts, dan komponen dipesan atau diproduksi.

    2. Jelaskan manfaat MRP bagi perusahaan?

    Jawab:

    Manfaat MRP bagi perusahaan:

    Kebutuhan-kebutuhan persediaan berkurang.

    Dengan MRP diketahui berapa banyaknya komponen yang diperlukan dan waktu

    pemenuhannya

    Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan.

    Adanya MRP mengidentifikasikan komponen yang diperlukan, persediaan bahan dan

    tindakan yang diperlukan untuk memenuhi batas waktu penyerahan.

    Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen..

    Dengan MRP, bagian produksi dapat memberikan kepada bagian pemasaran informasi

    yang tepat waktu mengenai kemungkinan waktu penyerahan kepada pelanggan.

    Efisiensi operasi yang meningkat.

    Perusahaan dapat mengelola materialnya secara lebih efisien.

    Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang (stockout).

    Stock out dapat disebabkan oleh adanya penggunaan bahan baku yang lebih besar dari

    perkiraan semula atau adanya keterlambatan bahan baku yang dipesan.

    3. Jelaskan input yang diperlukan dalam MRP?

    Jawab:

    1. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)

    Jadwal induk produksi dibuat berdasarkan permintaan (yang diperoleh dari daftar pesanan

    atau peramalan) terhadap semua produk jadi yang dibuat dan kapan produksi harus

    diselesaikan.

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    2. Struktur Produk (Bill of Material)

    Struktur produk berisi informasi tentang hubungan antara komponen-komponen dalam

    suatu perakitan. Merupakan kaitan antara produk dengan komponen penyusunnya.

    Informasi yang dibutuhkan untuk setiap komponen meliputi:

    Jenis komponen.

    Jumlah yang dibutuhkan.

    Tingkat penyusunannya.

    Selain ini ada juga masukan tambahan seperti:

    - Pesanan komponen dari perusahaan lain yang membutuhkan.

    - Peramalan atas item yang bersifat tidak bergantungan.

    3. Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record)

    Menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material yang ada dalam persediaan,

    yang berkaitan dengan :

    Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory)

    Jumlah barang dipesan dan kapan akan datang (on order Inventory )

    Waktu ancang ancang ( lead time ) dari setiap bahan.

    Status persediaan ini harus diketahui untuk setiap bahan atau item dan diperbaharui setiap

    terjadi perubahan untuk menghindari adanya kekeliruan dalam perencanaan.

    4. Jelaskan output yang dihasilkan dalam MRP?

    Jawab:

    Output MRP, yaitu:

    Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) adalah penentuan jumlah

    kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.

    Changes to planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan)

    miesalnya bila ada pembatalan pesanan, pengurangan pesanan, atau pengubahan jumlah

    pesanan.

    Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang akan

    digunakan untuk bernegosiasi dengan pemasok, dan berguna juga bagi manager

    manufaktur, yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.

    Performance Report (Laporan Penampilan) suatu tampilan yang menunjukkan sejauh

    mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stock dan ukuran yang lain.

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    Sistem MRP

    5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan safety stock dan Lead Time dalam MRP?

    Jawab:

    Safety stock

    Safety stock (juga disebut Buffer Stock) adalah unit tambahan persediaan sebagai antiasipasi

    kebutuhan di masa yang akan datang dan menghindari kemungkinan stockouts (kekurangan

    bahan). Safety Stock ada untuk menghadapi ketidakpastian dalam penawaran dan permintaan.

    Lead Time

    Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan oleh proses kerja untuk memenuhi order, mulai

    dari datangnya order hingga produk yang dipesan sampai ke tangan customer. Lead Time

    dapat dikatakan sebagai perkiraaan waktu antara pemesanan barang dan penerimaan barang.

    Variabel penyusun lead time, yaitu:

    Waktu order: waktu yang diperlukan untuk memenuhi dokumen order, termasuk

    spesifikasi teknis dari produk yang dipesan.

    Waktu persiapan bahan: yang diperlukan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan

    digunakan untuk membuat produk.

    Waktu produksi: waktu yang diperlukan untuk membuat produk yang dipesan.

    Waktu pengiriman: waktu yang diperlukan untuk mengirim produk jadi kepada customer.

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    6. Jelaskan posisi MRP dalam kerangka dasar sistem dan pengendalian produksi?

    Jawab:

    Manfaat MRP adalah:

    Menentukan besarnya kebutuhan material agar dapat memenuhi kebutuhan produksi

    secara tepat sebagaimana dipaparkan dalam Master Production Schedule (MPS).

    Memastikan bahwa bahan-bahan baku, komponen-komponen serta perlengkapan lainnya

    telah tersedia dalam jumlah yang tepat, sehingga produksi dapat diselesaikan sesuai

    dengan jadwal produksi yang terdapat dalam Master Production Schedule (MPS).

    Dilihat dari manfaat MRP, maka dapat disimpulkan bahwa MRP memiliki posisi yang

    penting dalam kerangka dasar sistem dan pengendalian produksi, yaitu mengendalikan

    produksi agar dapat memproduksi dalam jumlah yang tepat dan menyelesaikan produksi

    tersebut sesuai dengan jadwal yang tepat dari MPS.

    7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bill of Material (BoM) dan berikan satu

    contohnya!

    Jawab:

    Bill of Material (BOM) merupakan daftar dan kuantitas barang atau material yang

    diperlukan untuk perakitan, pencampuran, dan pembuatan produk akhir. BOM dalam MRP

    merupakan dasar untuk menentukan barang mana yang harus dibeli dan barang mana yang

    harus dibuat, serta jumlah material yang dibutuhkan dalam suatu periode tertentu secara tepat.

    Informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan BOM:

    1) Part Number (nomor part)

    2) Description (nama part dan keterangan lain yang perlu dicantumkan)

    3) Quantity for Each Assembly (kuantitas part untuk setiap satu produk jadi)

    4) Unit of Measure (unit ukuran part)

    5) Decision (keputusan untuk membeli atau memproduksi part tersebut)

    Contoh BOM:

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan netting, lotting, offsetting, exploding dalam

    MRP?

    Jawab:

    Netting, lotting, offsetting, dan exploding merupakan empat langkah dasar dalam mengolah

    MRP.

    Netting (kebutuhan bersih): Proses perhitungan kebutuhan bersih yang biasanya

    merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan di tangan dan yang sedang

    diproses (dipesan).

    Lotting (Penentuan ukuran lot)

    Langkah ini bertujuan menentukan besarnya pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari

    perhitungan kebutuhan bersih.

    Offsetting (Penentuan waktu pemesanan)

    Langkah ini bertujuan agar kebutuhan komponen dari proses lotting dapat tersedia tepat

    pada saat dibutuhkan dengan memperhitungkan lead time pengadaan komponen tersebut.

    Exploding

    Langkah ini merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item

    (komponen) pada level yang lebih rendah dari struktur produk yang tersedia, serta

    didasarkan atas rencana pemesanan.

    (A.H Nasution, 2003, p 136-137)

    9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lot-sizing dan mengapa diperlukan dalam

    MRP?

    Jawab:

    Lot-sizing merupakan suatu proses menentukan ukuran atau jumlah pemesanan, dimana

    pemesanan ini sudah harus tersedia di awal periode produksi. Ukuran jumlah barang yang

    dipesan (lot size) akan berhubungan dengan biaya pemesanan ataupun biaya penyimpanan

    barang. Semakin rendah ukuran lot, maka akan semakin sering dilakukan pemesanan barang

    yang berakibat pada penambahan biaya pemesanan namun menurunkan biaya penyimpanan.

    Sebaliknya, semakin tinggi ukuran lot akan mengurangi frekuensi pemesanan, tetapi

    mengakibatkan meningkatnya biaya penyimpanan. Mencari ukuran lot yang tepat yang dapat

    meminimalkan biaya total persediaan. Oleh karena itu, lot-sizing proses merupakan salah satu

    dasar yang penting dalam suatu sistem MRP.

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    10. Dalam identifikasi material dikenal Analisis Klasifikasi ABC. Jelaskan apa

    maksudnya dan apa manfaat klasifikasi tersebut bagi perusahaan.

    Jawab:

    Analisis Klasifikasi ABC diperkenalkan oleh HF Dickie pada tahun 1950-an (Herjanto:2007).

    Analisis Klasifikasi ABC merupakan metode persediaan yang menggunakan prinsip Pareto,

    yaitu the ctitical few and the trivial many. Idenya untuk memfokuskan pengendalian

    persediaan kepada jenis persediaan yang bernilai tinggi atau critical daripada yang bernilai

    rendah. Klasifikasi ABC mengklasifikasikan suatu kelompok material dengan susunan

    menurun berdasarkan biaya penggunaan material menjadi tiga kelas berdasarkan atas nilai

    persediaan sehingga dapat diketahui item mana yang harus mendapat perhatian lebih

    dibandingkan dengan item yang lainnya. Tiga Kategori ABC ialah sebagai berikut:

    Kategori A :

    Terdiri dari barang-barang yang menyerap dana antara 70-85 % dari seluruh dana untuk

    persediaan. (Biasanya jenis material 20% dari total)

    Kategori B :

    Terdiri dari barang-barang yang menyerap dana antara 85-95 % kumulatif dana yang tersedia

    sesudah kategori A. (Biasanya jenisnya 30% dari total)

    Kategori C :

    Terdiri dari barang-barang yang tidak termasuk dalam kategori A dan B dengan total nilai

    dananya hanya 5 %. Jenis materialnya 50% dari total)

    Manfaat klasifikasi ABC bagi perusahaan adalah untuk mengetahui jenis-jenis barang yang

    perlu diprioritaskan oleh perusahaan berdasarkan tingkat kepentingannya.

  • Tugas Pendahuluan Modul 6 (MRP) Venska Eko Lince - Andreas

    Laboratorium Sistem Produksi Kelompok 2

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://belajarmanagement.wordpress.com/2011/04/12/klasifikasi-abc-dalam-inventory-persediaan/

    2. http://deteksi.info/2009/01/lead-time-reduction/ 3. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-linnaismaw-23295-5-5manaje-

    n.pdf

    4. http://eprints.undip.ac.id/25718/1/ML2F302462.pdf 5. http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2224137-pengertian-safety-

    stock/#ixzz2Usqph5aH

    6. http://kk.mercubuana.ac.id/files/92042-11-977815487398.pdf

    7. http://rayvel.files.wordpress.com/2012/07/bab-v-mrp.pdf

    8. http://rhyerhiathy.wordpress.com/2012/12/25/abcdanvenmanlogdanfarmasi/

    9. http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/BAB%203_05-08.pdf