TOURNIQUET - · PDF filetourniquet perlu diakannya kalibrasi untuk menjaga alat dalam keadaan...
Transcript of TOURNIQUET - · PDF filetourniquet perlu diakannya kalibrasi untuk menjaga alat dalam keadaan...
1
TOURNIQUET
(Abdul Hakim M1, Endang Dian S,Torib Hamzah)
Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
Jln.Pucang Jajar Timur No.10 Surabaya
ABSTRAK
Tourniquet adalah alat untuk mengerutkan (constricting) dan menekan (compressing) di
bagian tertentu pada tubuh manusia, contohnya tungkai atau lengan. Tourniquet berfungsi
untuk mengontrol aliran darah pada vena atau arteri dengan cara menekan dan melepas
dalam rentang waktu tertentu. Untuk menjaga keakuratan nilai ukur tekanan pada alat
tourniquet perlu diakannya kalibrasi untuk menjaga alat dalam keadaan laik pakai, karena
alat menyangkut kelangsungan hidup manusia.
Penulis ingin membuat alat bedah ortopedi Tourniquet berbasis mikrokontrorler untuk
memudahkan pengguna dalam membantu proses operasi khususnya orthopedi yang
sebelumnya alat ini hanya menggunaka sistem manual untuk pengaturan tekanan, dan bisa
membahayakan kelangsungan atau merusak sel darah pada manusia. Alat ini juga dilengkapi
dengan mode IVRA atau yang biasa dengan(Intravenous Regional Anesthesia) yang dikenal
dengan nama Bier block anesthesia atau Bier’s method. Fungsinya agar obat anestesi hanya
berpengaruh pada regio tertentu di lengan atau tungkai dan Menghentikan pendarahan pada
luka terbuka di lengan atau tungkai (biasanya pada kasus traumatik di medan perang atau
kecelakaan lalu lintas), karena dikhawatirkan akan membuat penderita/korban dapat
kehabisan darah. Selain itu pengguna alat juga dipermudahkan dengan adanya pemilihan
tekanan pada alat. Pembacaan tekanan alat menggunakan sensor MPX5100GP didapatkan
selisih nilai eror yang terkecil. Dilihat dari tingkat eror tersebut modul ini sudah layak
digunakan
Kata kunci: Tekanan, Suhu, Kelembaban,Tensimeter
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tourniquet adalah alat untuk
mengerutkan (constricting) dan menekan
(compressing) di bagian tertentu pada tubuh
manusia, contohnya tungkai atau lengan.
Tourniquet berfungsi untuk mengontrol
aliran darah pada vena atau arteri dengan
cara menekan dan melepas dalam rentang
waktu tertentu. Di zaman modern aplikasi
penggunaan tourniquet adalah sebagai
berikut:
a) Menghentikan pendarahan pada luka
terbuka di lengan atau tungkai
(biasanya pada kasus traumatik di
medan perang atau kecelakaan lalu
lintas), karena dikhawatirkan akan
membuat penderita/korban dapat
kehabisan darah.
b) Menghentikan aliran darah saat
dilakukan operasi pada lengan atau
tungkai. Penghentian ini dilakukan
2
secara sementara dengan sistem buka
tutup untuk rentang waktu tertentu.
c) Pada tindakan IVRA (Intravenous
Regional Anesthesia) yang dikenal
dengan nama Bier block anesthesia atau
Bier’s method. Fungsinya agar obat
anestesi hanya berpengaruh pada regio
tertentu di lengan atau tungkai.
Dalam perkembangannya tourniquet
menjadi semakin canggih, terbukti dengan
diciptakannya tourniquet yang
menggunakan microprocessor-controlled,
dengan diatur menggunakan microprocessor
maka akan didapatkan hasil yang optimal.
Prinsip kerja alat ini waktu proses
penekanan darah akan berhenti saat manset
sudah mencapai setting dan akan ditahan
hingga waktu tertentu kemudian alat dilepas
oleh user.
Darah dalam tubuh manusia
mengandung sel-sel darah merah dan putih,
trombosit, dan plasma. Saat darah melewati
paru, oksigen dijemput oleh zat yang disebut
hemoglobin dalam sel darah merah.
Pengangkutan nutrisi dan produk-produk
limbah, serta pemeliharaan suhu tubuh,
adalah peran yang dimainkan oleh plasma,
cairan yang terdiri dari air dan zat lainnya
seperti kolesterol. Plasma juga berfungsi
sebagai media untuk mengangkut komponen
darah lainnya agar organ tubuh menjalankan
fungsinya.
Vena, arteri, dan kapiler semua
adalah bagian dari jaringan yang
menggerakkan oksigen dan nutrisi ke
seluruh tubuh, dan menghapus produk
limbah. Dari jantung, pembuluh darah
pertama di mana darah lewat adalah arteri
yang disebut aorta. Darah dalam tubuh
manusia kemudian melewati kapiler
kemudian melalui pembuluh darah dan
kembali ke jantung. Jantung, pembuluh
darah, dan darah bekerja sama untuk
membentuk sistem peredaran darah, yang
memasok semua kebutuhan sel-sel tubuh.
Seiring dengan berkembangnya
teknologi Alat Tourniquet, mahasiswa
Teknik Elektromedik diharapkan mampu
untuk dapat memahami cara kerja atau
prinsip dasar dari Alat Tourniquet.
Berdasarkan permasalahan diatas maka,
penulis ingin membuat Alat Tourniquet.
BATASAN MASALAH
1. Menggunakan push button untuk
pengaturan tekanan
2. Menggunakan IC Mikrokontroller
Atmega8
3. Batas maksimal 600 mmHg
4. Pengaturan mmHg 100 sampai 500
mmHg dengan kelipatan 10 mmHg
5. Menggunakan LCD 2x16 untuk
tampilan display
6. Menggunakan sensor tekanan MPX
5100 GP
RUMUSAN MASALAH
“Dapatkah dibuat Alat Tourniquet ?”
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Dibuatnya simulasi alat Tourniquet
dengan.
Tujuan Khusus
a. Membuat rangakain pengaturan tekanan
menggunakan sensor MPX
b. Membuat rangkaian perangkat lunak
menggunakan IC Atmega 8
c. Membuat diseain mekanik keseluruhan
d. Membuat progam untuk tampilan
display pada LCD 2x16.
e. Melakukan uji fungsi alat
3
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teoritis
a. Menambah pengetahuan dan mengenal
prinsip kerja tentang peralatan bedah
ortopedi. Khususnya alat tourniquet
b. Sebagai refrensi peneliti selanjutnya
Manfaat Praktis
a. Membantu proses kegiatan pembelajaran
di mata kuliah bedah anastesi.
b. Membantu mempermudah mempelajari
cara kerja alat Tourniquet.
1) Darah
Darah merupakan bagian penting dari
system transport. Darah merupakan jaringan
yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua
bagian besar, yaitu: Plasma darah,
merupakan bagian yang cair dan bagian
korpuskuli yakni benda-benda darah yang
yang terdiri atas sel darah putih atau
leukosit, sel darah merah atau eritrosit dan
sel beku darah atau trombosit. Bagian cair,
merupakan plasma atau serum (tergantung
bagaimana cara kita memperolehnya
mengandung bermacam-macam zat yang
dalam garis besarnya dapat kita kategorikan
dalam beberapa golongan sebagai berikut:
1) Golongan Karbohidrat contohnya
Glukosa
2) Golongan Protein contohnya Albumin,
Globulin, Fibrinogen
3) Golongan Lemak/Lipid contohnya
Cholesterol
4) Golongan Enzym contohnya Amylase,
Transaminase
5) Golongan Hormon contohnya Insulia,
Adrenalin
6) Golongan Mineral contohnya zat
Besi(Fe), Kalium(K)
7) Golongan Vitamin contohnya Vitamin
A, Vitamin K
8) Golongan ampas Metabolik contohnya
Urea, Asam Urat, Kreatinin,Kreatin
9) Golongan zat warna contohnya Bilirubin
dan lain-lainnya.
Kelihatannya bahan organik pada
Plasma ialah Protein yang disebut Plasma
Protein yang berkisar 6-8%. Terdapat
beberapa jenis protein yang berbeda sifat
dan fungsinya. Tubuh individu terdapat kira-
kira 200-300 gram protein terdapat dalam
bentuk koloid dan mempengaruhi
kekentalan (viskositas) darah. (DepKes RI
1989)
Fungsi Darah
Fungsi utama darah dalam sirkulasi
adalah sebagai media transportasi, pengatur
suhu dan pemelihara keseimbangan cairan,
asam dan basa. Eritrosit selama hidupnya
tetap berada dalam darah. Sel-sel ini mampu
mengangkut oksigen secara efektif tanpa
meninggalkan pembuluh darah serta
cabangcabangnya. Sebaliknya leukosit
melaksanakan fungsinya di dalam jaringan,
sedangkan keberadaannya dalam darah
hanya melintas saja. Trombosit melakukan
fungsinya pada dinding pembuluh darah,
sedangkan trombosit yang ada dalam
sirkulasi tidak mempunyai fungsi khusus.
(Frances, K. Widmann 1995)
2) Tourniquet
3) Tourniquet adalah balutan yang
menjepit sehingga aliran darah di
bawahnya terhenti sama sekali. Saat
keadaan mendesak di luar rumah
sakit sehelai pita kain yang lebar,
pembalut segitiga yang dilipat-lipat,
atau sepotong karet ban sepeda dapat
dipergunakan untuk keperluan ini.
Teknik hanya dilakukan untuk
menghentikan perdarahan di tangan
atau di kaki saja. Panjang Tourniquet
4
haruslah cukup untuk dua kali melilit
bagian yang hendak dibalut. Tempat
yang terbaik untuk memasang
Tourniquet lima jari di bawah ketiak
(untuk perdarahan lengan) dan lima
jari di bawah lipat paha (untuk
perdarahan di kaki). Teknik ini
merupakan pilihan terakhir, dan
hanya diterapkan jika kemungkinan
ada amputasi. Bagian lengan atau
paha atas diikat dengan sangat kuat
sehingga darah tidak bisa mengalir.
Tourniquet dapat menyebabkan
kerusakan yang menetap pada saraf,
otot dan pembuluh darah dan
mungkin berakibat hilangnya fungsi
dari anggota gerak tersebut.
Sebaiknya teknik ini hanya
dilakukan oleh mereka yang pernah
mendapatkan pelatihan. Jika keliru,
teknik ini justru akan
membahayakan. Saat penanganan di
luar rumah sakit, maka dahi korban
yang mendapatkan tourniquet diberi
tanda silang sebagai penanda dan
korban harus segera dibawa ke
rumah sakit untuk penanganan lebih
lanjut. Jika korban tidak segera
mendapatkan penanganan maka
bagian yang luka akan dapat
membusuk
4) Alat ini menyerupai pita yg diikatkan
pada bagian tubuh,lengan,tungkai
kaki dengan cara menarik hingga
pembuluh darah dapat terlihat
dengan mudah. Tourniquet pada
umumnya dipergunakan sebagai alat
untuk mengerutkan (constricting)
dan menekan (compressing). Pita
tourniquet berfungsi untuk
mengontrol aliran darah pada vena
atau arteri dengan cara menekan dan
melepas dalam rentang waktu
tertentu.
Disamping itu, tourniquet juga bisa
digunakan untuk menghentikan
sementara pendarahan pada saat
kondisi emergency untuk luka di
bagian lengan ataupun kaki,
menghentikan darah saat operasi
pada bagian lengan atau kaki, dan
pada tindakan IVRA (Intravenous
Regional Anesthesia) agar obat
anestesi hanya berpengaruh pada
region tertentu di lengan atau kaki.
1) Sensor Tekanan MPX
Sensor MPX5100 adalah sensor
tekanan dengan kompensasi suhu,
pengkondisi sinyal, dan telah terkalibrasi.
Sensor tekanan ini adalah monolitik silicon
sensor tekanan yang dirancang untuk
berbagai aplikasi, terutama mereka yang
menggunakan sebuah mikrokontroller atau
mikroprosessor dengan input A sampai D.
Didalam sensor ini dipatenkan
tranduser elemen tunggal yang
menggabungkan teknik micromachining
canggih film tipis metallization, dan bipolar
pengolahan untuk memberikan analog,
tingkat akurasi tinggi sinyal output yang
sebanding dengan tekanan yang diterapkan
KERANGKA KONSEP
5
Blok Diagram
PLN
Power Supply
Mc
Driver
Sensor
Setting
Display
Kompresor
Manset
Alarm
Cara kerja :
PLN 220 VAC akan memberikan
tegangan kepada power supply, power
supply akan memberikan tegangan ke
rangkain mikro dan driver relay. Untuk
pemilahan tekanan akan diproses oleh
rangkaian mikrokontrorel melalui setting,
dari setting tersebut mengirimkan informasi
ke mikrokontrolrel, dari informasi yang
diterima tersebut, mikrokontrorel tersebut
akan memberikan perintah ke driver untuk
menggerakan kompresor. Saat kompresor
bekerja akan memompa manset pada
tekanan yang telah disetting. Tekanan pada
manset akan dibaca oleh sensor yang akan
memberikan informasi ke rangkaian mikro
melalui Port ADC. Hasil tekanan pada
manset tersebut akan ditampilkan oleh LCD.
Ketika tekanan yang dibutuhkan sudah
mencapai setting kompresor akan berhenti
bekerja. Apabila tekanan pada manset
berkurang.
Diagram Alir
Penjelasan Diagram Alir
Saat alat dinyalakan dan terjadi
inisialisasi. Lakukan setting pada alat lalu
tekan tombol start, kemudian driver bekerja
menyulut kompresor untuk memompa
manset. Saat tekanan pada manset yang
dibaca sensor tekanan sudah sesuai dengan
setting kompresor akan berhenti bekerja.
Jika setting masih belum cukup bisa
dilakukan secara manual dengan menekan
tombol inflate yang langsung memaksa
driver bekerja untuk menjalankan
kompresor dan memompa manset sesuai
kebutuhan user.
ON / OFF
Inisialisasi
SettingInflate
Start
Driver
Kompressor
Manset
Sensor Tekanan
Setting OK
Kompressor
Berhenti
END
6
UP DOWN START RESET INFLATE
LCD CHARACTER 2x16
Diagram Mekanis
HASIL DAN ANALISA
Output Tegangan pada Sensor
Display
mmHg
DPM
MmHg
Tegangan Output (V)
Sensor
0 0 0,21
100 102 0,8
200 202 1,38
300 301 1,94
400 403 2,58
500 504 3,17
Pebandingan alat dengan Kalibrator
DPM
Kesimpulan
Secara menyeluruh penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa :
1. Dibuatnya Tourniquet
menggunakan sensor
MPX5100GP dan sitem
mikrokontroller.
2. Error terbesar Tekanan modul
terhadap DPM adalah sebesar
2 pada Tekanan 300 mmHg.
3. Error terkecil Tekanan modul
terhadap DPM adalah sebesar
0,6 pada Tekanan 100 mmHg.
SARAN
Pengembangan penelitian ini dapat
dilakukan pada :
1. Mengurangi nilai error pada
sensor pendeteksi tekanan
dengan menggunakan sensor
yang lebih linier.
2. Merubah sistem menggunakan
sistem arduino.
3. Alat dapat memunculkan sistol
pasien dan sistem auto.
Setting Alat X1 X2 X3 X4 X5
Rata -
Rata Nilai Eror
0 1 1 2 1 2 1,4 -
100 102 102 102 102 102 102 ±2
200 202 202 202 202 202 202 ±1
300 302 302 302 302 301 301,8 ±0,6
400 403 402 403 403 403 402,8 ±0,7
500 504 505 504 505 504 504,4 ±0,88
7
4. Mengurangi kebocoran tekanan,
saat motor tidak menyala atau
dalam keadaan sedang bekerja .
DAFTAR PUSTAKA
Fluke biomedical. Digital pressure meter
,http://www.flukebiomedical.com/Biomedic
al/usen/pressure-meters/DPM4-Pressure-
Vacuum-Temperature-tester.htm?PID=
Atmel. (2013). Datasheet Atmega 8.
http://www.alldatasheet.com/datashe
et-
pdf/pdf/80247/ATMEL/ATMEGA8.
html. Diakses pada tanggal 21
September 2016 Pukul 07.00 WIB.
Depkes RI. 1989. Hematologi. Pusdiknes
Depkes RI: Jakarta.
Drosos, GI; Ververidis, A; Mavropoulos, R;
Vastardis, G; Tsioros, KI; Kazakos, K
(September 2013). "The silicone ring
tourniquet in orthopaedic operations of
the extremities". Surg Technol Int. 23:
251–7. Diakses pada tanggal 26
September 2016 pukul 19:57 WIB.
Frances. K. Widman. 1989. Tinjauan Klinis
Atas Hasil Laboratorium. Jakarta.
Diakses pada tanggal 26 September
2016 pukul 19:57 WIB.
Gavriely, N (May 2010). "Surgical Tourniquets
in Orthopaedics". J Bone Joint Surg
Am. 92A (5): 1318–1322. Diakses pada
tanggal 26 September 2016 pukul 12:56
WIB.
McEwen, James A (June 2009). "Tourniquet
Overview". tourniquets.org.
Retrieved.(2009-06-10). Diakses pada
tanggal 15 September 2016 pukul 12:56
WIB.
BIODATA PENULIS
Nama : Abdul Hakim Maulana
NIM : P27838014035
TTL : Denpasar 09-08-1996
Alamat : Perumahan Perhutani
No Hp : 082244412859
Pendidikan : MA Al-Ishlah Paciran
8