TOR_Lokakarya Perencanaan Dan Penganggaran Resonsive PB Bagi SKPD NTB.undangan

download TOR_Lokakarya Perencanaan Dan Penganggaran Resonsive PB Bagi SKPD NTB.undangan

of 8

Transcript of TOR_Lokakarya Perencanaan Dan Penganggaran Resonsive PB Bagi SKPD NTB.undangan

  • KERANGKA ACUAN LOKAKARYA PELATIHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIVE PRB BAGI PERENCANAAN SKPD

    1. Background (Latar Belakang) Kebencanaan dan penganggaran menjadi dua hal yang tak terpisahkan.

    Anggaran menjadi materi krusial dalam PRB. Dalam konteks dana publik yang dikelola oleh Negara maka APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten / Kota adalah sumber dana yang perlu dikelola agar agenda-agenda terkait dengan PRB dapat diimplementasikan. Mekanisme penganggaran terkait dengan PRB sebenarnya telah ditegaskan dalam aturan yang ada, antara lain : UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, PP 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan PB, PP 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Perpres 8 Tahun 2008 tentang Badan Penanggulangan Bencana Nasional, UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selama ini perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah untuk kebencanaan masih sebatas alokasi dana tak terduga. Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan tanggap darurat pasca terjadi bencana. Kebijakan ini menunjukkan bahwa penanganan bencana masih sebatas pada penanganan pasca bencana. Paradigma penanggulangan bencana yang hanya bertumpu pada penanganan pasca bencana semakin lama terbuki tidak mampu menjawab persoalan-persoalan di seputar penanggulangan bencana, seperti dalam bentuk keterbatasan atau ketidaktersediaan dana yang dibutuhkan.. Dengan demikian hal yang perludilakukan oleh pemerintah terkait dengan upaya-upaya penanggulangan bencana adalah mengimplementasikan perencanaan dan penganggaran berbasis PRB. Kenyataannya masih ada beberapa aparat pemerintah daerah yang justru merasakan kebingungan atas penerapan perspekif PRB dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah. Untuk mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran daerah berbasis PRB, masih banyak hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak, baik masyarakat, lembaga-lembaga non pemerintah serta pemerintah sendiri. Penerapan perencanaan dan penganggaran daerah yang berbasis PRB juga masih berhadapan dengan berbagai kendala, mulai dari kendala di sisi kebijakan, pemahaman serta kompleksitas proses perencanaan dan penganggaran. Oleh karena itu, diperlukan sinkronisasi antara pembenahan kebijakan, dan penyamaanpemahaman terhadap substansi PRB. Selanjutnya proses perencanaan dan penganggaran perlu diupayakansecara sungguh-sungguh melibatkan berbagai unsur masyarakat. Yang tidak kalah pening adalah adanya ruang dan mekanisme bagi masyarakat dan lembaga-lembaga non pemerintah untuk melakukan kontrol terhadap proses perencanaan dan penganggaran serta mengevaluasi penggunaan anggaran publik. Dari pemaparan diatas tentunya persamaan pemahaman dalam konteks perencanaan dan penganggaran berbasis PRB sangat dibutuhkan terutamaoleh pelaksana teknis perencana di masing-masing SKPD. Oleh sebab itu Forum PRB Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Bappeda NTB dan OXFAM akan memfasilitasi Lokakarya Perencanaan Dan Penganggaran Bagi Perencana SKPD Berbasis Pengurangan Risiko Bencana .

    2. Objectives (Tujuan)

    a. Membangun kesepahaman bersama terkait dengan perencaan dan penggaran berbasis PRB di daerah

  • b. Meningkatkan kapasitas perencana bagi SKPD dalam menyusun perencanaan dan penganggaran berbasis PRB c. Mensosialisasikan forum PRB Nusa Tenggara Barat kepada semua stakeholders termasuk perencana di masing-masing SKPD

    3. Outcomes (Hasil Yang diharapkan)

    a. Adanya persamaan pemahaman mengenai integrasi perencanaan dan penggaran dengan PRB di masing-masing SKPD b. Memastikan dasar aturan atau kebijakan perencanaan dan penggaran berbasis PRB bagi perencana di masing-masing SKPD. c. Adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan bagi perencana di masing-masing SKPD d. Adanya komitmen pemerintah daerah dalam hal ini SKPD untuk memasukkan agenda PRB dalam perencaan dan penggaran masing-masing e. Tersosialisasikanya forum PRB Nusa Tenggara Barat ke semuastakeholders

    4. Participants (Peserta)

    Lembaga Jumlah Dinas PU NTB 1 Dinas Kesehatan NTB 1 Dinas Pendidikan dan Olah Raga NTB

    1

    Dinas Sosial NTB 1 Dinas Pertanian NTB 1 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB

    1

    Dinas Perkebunan NTB 1 Dinas Kehutanan NTB 1 BP-DAS 1 Bakorluh NTB 1 Dinas Pertambangan dan Energi NTB

    1

    Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura NTB

    1

    Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi NTB

    1

    Dinas Perikanan dan Kelautan NTB

    1

    BPBD NTB 1 Bappeda NTB 1 Forum PRB NTB 5 Fasilitator 1 Trainer 1 Narasumber (BPBD, Bappeda, Bappenas/Depdagri)

    3

    Notulen 1 Oxfam 1 28

    Sasaran kegiatan Workshop ini adalah tenaga teknis penyusun rencana dan anggaran program di masing-masing SKPD

  • 5.

  • Logistic training (Logistik pelatihan)

  • Peserta diharapkan membawa : 1. Dokumen RPJMD Propinsi NTB 2. Dokumen Perencanaan Penanggulangan Bencana 3. Dokumen Perencanaan SKPD Oxfam akan menyediakan kebutuhan : 4. Ruang Pertemuan/Pelatihan 5. transportasi lokal 6. makan dan minum 7. Pencatat proses 8. Narasumber 9. Pelatih 10. ATK

    6. Time and Location /Waktu dan Tempat Tanggal : 04-05 Feb 2015

    Hari : Rabu-Kamis Tempat : Hotel Santika

    Day Time Agenda Narasumber

    Day I / Hari 1 Sesi 1 09.00-09.30Pembukaan Kepala Bappeda NTB

    09.30-09.45 Break

    Sesi 2 09.45-11.00Pengantar tentangsystem penanggulangan bencana

    Fasilitator- Forum PRB NTB

    Sesi 3 11.00-12.30Pemaparan tentang Perencanaan Nasional terintegrasi PB

    Depdagri-Bappenas

    12.30-13.30 Sholat dan makan siang

    Sesi 4 13.30-14.30Pemaparan tentang RPJMD NTB

    Bappeda NTB

    Sesi 5 14.30-15.30Pemaparan tentang perencanaan PB NTB

    BPBD NTB

    15.30-16.00 Break dan sholat Ashar

    Sesi 6 16.00-17.00Hakekat dan fungsi perencanaan dan penganggaran yang sensitive PRB

    Consultant- Fasilitator

    Day 2/ Sesi 1 Strategy integrasi PB dalam Perencanaan dan

    Consultant- Fasilitator

    7. Time Frame and agenda (Kerangka waktu dan agenda)

  • Hari 2 09.00-10.00 (disesuaikan dengan kondisi, peluang dan tantangan yang ada di NTB saat ini)

    10.00-10.15 Break

    Sesi 2 10.15-16.00Strategy integrasi PB dalam Perencanaan dan Penggaran Propinsi masa

    Consultant- Fasilitator

    8. Penutup