Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

10
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor strategis yang berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan, sumber devisa, dan ketahanan pangan. Terjadinya krisis pangan dan kenaikan harga pangan akhir-akhir ini menunjukkan betapa pentingnya peran sektor pertanian dalam kehidupan masyarakat. Krisis dan meningkatnya harga pangan tersebut disebabkan peningkatan permintaan pangan dunia yang semakin tinggi, sementara peningkatan pasokan lambat, baik karena cuaca ataupun keterbatasan lahan. Selain itu, adanya persaingan pangan untuk kebutuhan konsumsi, dengan pangan untuk sumber energi alternatif memberikan kontribusi pula terhadap kenaikan harga pangan. Indonesia sebagai negara agraris masih menggantungkan pangan dari luar negeri. Data menunjukkan bahwa impor kebutuhan pokok per tahun tidak kurang dari 1 juta ton beras, 1,5 juta ton jagung, 1,6 juta gula, 1 juta ton garam, dan impor susu 70% dari kebutuhan nasional. Tentu kebijakan impor tersebut tidak mensejahterakan petani dalam negeri, bahkan akan menguras devisa negara, menyebabkan ketergantungan ekonomi dan bahkan politik pada negara lain. Upaya meningkatkan kesejahteraan petani perlu dilakukan dengan mengurangi atau meniadakan impor pangan dari negara lain. Petani perlu mempunyai kemampuan mengelola usahatani secara modern, profesional, dan berorientasi keuntungan. Cara kerja petani perlu berubah dari bersifat turun temurun, menghasilkan produk pertanian dengan sarana/prasarana seadanya dengan etos kerja yang produktif dan berorientasi kepada keuntungan usahatani. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan pembangunan pertanian Kalimantan Timur dan memperbaiki kesejahteraan petani dengan meningkatkan sumberdaya manusia para pelaku sektor pertanian. Dalam kaitan dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi, 1

description

Pertanian, Masterplan

Transcript of Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

Page 1: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor strategis yang berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan, sumber devisa, dan ketahanan pangan. Terjadinya krisis pangan dan kenaikan harga pangan akhir-akhir ini menunjukkan betapa pentingnya peran sektor pertanian dalam kehidupan masyarakat. Krisis dan meningkatnya harga pangan tersebut disebabkan peningkatan permintaan pangan dunia yang semakin tinggi, sementara peningkatan pasokan lambat, baik karena cuaca ataupun keterbatasan lahan. Selain itu, adanya persaingan pangan untuk kebutuhan konsumsi, dengan pangan untuk sumber energi alternatif memberikan kontribusi pula terhadap kenaikan harga pangan.

Indonesia sebagai negara agraris masih menggantungkan pangan dari luar negeri. Data menunjukkan bahwa impor kebutuhan pokok per tahun tidak kurang dari 1 juta ton beras, 1,5 juta ton jagung, 1,6 juta gula, 1 juta ton garam, dan impor susu 70% dari kebutuhan nasional. Tentu kebijakan impor tersebut tidak mensejahterakan petani dalam negeri, bahkan akan menguras devisa negara, menyebabkan ketergantungan ekonomi dan bahkan politik pada negara lain. Upaya meningkatkan kesejahteraan petani perlu dilakukan dengan mengurangi atau meniadakan impor pangan dari negara lain. Petani perlu mempunyai kemampuan mengelola usahatani secara modern, profesional, dan berorientasi keuntungan. Cara kerja petani perlu berubah dari bersifat turun temurun, menghasilkan produk pertanian dengan sarana/prasarana seadanya dengan etos kerja yang produktif dan berorientasi kepada keuntungan usahatani.

Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan pembangunan pertanian Kalimantan Timur dan memperbaiki kesejahteraan petani dengan meningkatkan sumberdaya manusia para pelaku sektor pertanian. Dalam kaitan dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi, meningkatkankan margin pertanian, dan meningkatkan pendapatan/kesejahteraan petani khususnya padi di Kalimantan Timur telah dilakukan diskusi terbatas dalam Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 23 Mei 2008 di Fakultas Pertanian Unmul yang diikuti oleh anggota DPRD Provinsi, Kepala Badan/Dinas dan Instansi terkait, peneliti dan akademisi. Hasil FGD merekomendasikan perlu diadakan lokakarya Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan pada salah satu Kabupaten yang merupakan sentra produksi padi di Kalimantan Timur. Dalam

1

Page 2: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

hal ini kabupaten yang siap melaksanakan adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Lokakarya dilaksanakan pada bulan Nopember 2008, didukung secara penuh oleh Pemerintah Kabupaten PPU, karena bersesuaian dengan visi pembangunan PPU yaitu terwujudnya PPU sebagai pusat agribisnis yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Dalam mewujudkan kawasan industri pangan terpadu berbasis padi dan berorientasi kerakyatan terdapat 4 program utama yang harus dijalankan yaitu program pertanian terpadu (integrated farming), pengolahan padi terpadu (integrated rice processing), industri hilir (down stream industry), dan pengelolaan dan pemberdayaan (management and empowerment).

Perwujudan kawasan seperti yang diharapkan dari lokakarya perlu dipersiapkan secara baik dengan melalui tahap-tahap pengembangan seperti pembangunan pilot project yang diharapkan sebagai media pembelajaran dan interaksi, hasilnya dapat dilihat masyarakat luas, dan menunjang pengembangan areal lebih luas.

Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah Kerangka Acuan Kerja Masterplan Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan.

1.2. Tujuan dan Sasaran

1.2.1. TujuanStudi awal Program Pengembangan Kawasan Industri

Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan di Kabupaten Panajam Paser Utara bertujuan untuk:1. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan upaya serta

pengalaman yang diperlukan bagi terwujudnya budidaya padi yang terpadu dengan berbagai komoditas pendukung industri pangan berbasis padi, dengan pengelolaan dan pemberdayaan berorientasi kerakyatan

2. Mendapatkan database yang berkaitan dengan prospek dan potensi daerah yang akan dijadikan kawasan pengembangan industri pangan di Kabupaten Panajam Paser Utara.

3. Menciptakan kawasan sentra industri pangan terpadu berbasis padi dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya dan kearifan lokal di Kabupaten Panajam Paser Utara.

4. Menumbuhkembangkan perekonomian rakyat secara terintegrasi atas dasar keunggulan kompetitif yang berorientasi kepada nilai tambah (value added).

5. Meningkatkan ketersediaan pangan dan ketahanan pangan, khususnya beras.

1.2.2. Sasaran

2

Page 3: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

Penyusunan Masterplan Program Pengembangan Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan ini memiliki sasaran:

1. Terwujudnya budidaya padi yang mengacu kepada teknologi budidaya ramah lingkungan, dan lestari.

2. Meningkatnya daya saing, kualitas dan nilai tambah produk

3. Tercapainya keterpaduan komoditas di lahan sawah.4. Meningkatnya kapasitas petani dan lembaga ekonomi

pedesaan menuju kemandirian 5. Diperluasnya jaringan pelayanan dan pemasaran.6. Terciptanya database prospek dan potensi kawasan

pengembangan industri pangan terpadu berbasis padi7. Terciptanya kawasan sentra industri pangan terpadu

berbasis padi dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya dan kearifan lokal di Kabupaten Panajam Paser Utara.

8. Terwujudnya perekonomian rakyat secara terintegrasi atas dasar keunggulan kompetitif yang berorientasi kepada nilai tambah (value added).

9. Terciptanya rancangan tata ruang kawasan sentra industri pangan terpadu berbasis padi seluas 4000 hektar.

10. Tersedianya peta dan maket peruntukan kawasan sentra industri pangan terpadu berbasis padi seluas 4000 hektar.

1.3. Ruang Lingkup StudiCakupan kegiatan Penyusunan Masterplan Industri

Pangan Terpadu Berbasis Padi meliputi:1. Sosialisasi program rencana pengembangan kawasan

Industri Pangan Terpadu berbasis Padi berorientasi Kerakyatan

2. Pembinaan teknis budidaya padi dengan teknologi budidaya yang ramah lingkungan, dan lestari.

3. Pembinaan Sosial budaya dan Kelembagaan Tani di kawasan Industri Pangan Terpadu.

4. Penyusunan rencana Induk Kawasan Industri Pangan Terpadu berbasis Padi

5. Penyusunan peta dan maket lokasi perencanaan pengembangan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi.

6. Inventarisasi agroekologi/sumberdaya lahan.7. Analisis komoditi unggulan selain padi8. Analisis infrastruktur pertanian9. Analisis sosial budaya masyarakat10. Analisis ekonomi dan pasar

3

Page 4: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

11. Penyusunan peta dan maket kawasan pengembangan Industri Pangan Terpadu berbasis Padi.

1.4. Keluaran Studi awal Program Pengembangan Kawasan Industri

Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan ini diharapkan menghasilkan keluaran, sebagai berikut:1. Diperolehnya hamparan sawah seluas 20 hektar yang dapat

dijadikan percontohan (pilot project) budidaya komoditas terpadu berbasis padi.

2. Tercapainya produksi optimum padi di kawasan pilot project yang memanfaatkan teknologi budidaya terbarukan, ramah lingkungan, dan lestari

3. Diperolehnya kesamaan cara pandang petani binaan dengan para pihak terkait dalam rangka pengembangan kawasan Industri Pangan Terpadu berbasis Padi berorientasi Kerakyatan

4. Tersusun database prospek dan potensi kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan yang dilengkapi dengan perangkat lunak multimedia.

5. Tersusunnya rancangan pengembangan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan.

6. Diperolehnya Peta lokasi kawasan dan maket pengembangan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan seluas 4.000 Ha.

II. METODOLOGI

2.1. Tempat dan Waktu StudiProgram Pengembangan Kawasan Industri Pangan

Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan Provinsi Kalimantan Timur ini ditetapkan secara sengaja (purposive). Adapun daerah yang ditetapkan sebagai wilayah studi adalah kabupaten Panajam Paser Utara dengan mengambil lokasi di sentra produksi padi Kecamatan Babulu. Kecamatan Babulu diambil sebagai lokasi studi, karena merupakan wilayah yang menyumbang 31.056 ton (46,97 %) dari total produksi 66.117 ton di Kabupaten Panajam Paser Utara.

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini selama 6 (enam) bulan.

2.2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi studi dan dari wawancara dengan responden. Data sekunder dikumpulkan dari dinas dan instansi terkait yang relevan dengan studi ini.

4

Page 5: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

Adapun jenis data yang diperlukan dalam studi ini meliputi data aspek agroekologi, produksi, luas areal dan produktivitas komoditas saat ini serta produktivitas lahan dari uji model, teknologi yang digunakan, industri pengolahan yang terkait, ketersediaan input dan harga, ketersediaan tenaga kerja, tata ruang, data citra kawasan (peta), infrastuktur pertanian, kelembagaan ekonomi rakyat, pasar, kebijakan/peraturan daerah, dukungan dinas/instansi dan aspek sosial budaya serta data lainnya yang relevan.

2.3. Metode Analisis

Metode analisis dalam kegiatan ini dilakukan dengan analisis deskriptif dan kuantitatif. Data ditelaah secara holistik, meliputi identifikasi semua variabel yang mungkin terkait dengan pemanfaatan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, teknologi, infrastruktur, kelembagaan dan kebijakan pemerintah daerah/peraturan perundangan yang relevan dengan mempertimbangan kearifan lokal, serta menelaah keterkaitan variabel-variabel itu dengan permasalahan padi/beras di lokasi studi. Untuk menguji kelayakan awal dari kawasan industri pangan terpadu berbasis padi ini, dilakukan analisis atas tiga aspek utama, yaitu: aspek pasar, aspek teknis/teknologi, dan finansial/ekonomi.

1. Kajian Kelayakan Pasar (market or commercial aspect)

Kajian meliputi telaah pasar (market scanning) seperti analisis situasi permintaan dan penawaran yang lalu dan akan datang, proyeksi permintaan-penawaran, derajat kompetisi, analisis harga, serta target pasar.

2. Kajian Kelayakan Teknis (technical aspect)

Kajian ini mempertimbangkan kelayakan program dari sudut pandang teknis budidaya dan teknologi, seperti kebutuhan input, kebutuhan tenaga kerja, kebuthuan utilitas dan infrastruktur, kelayakan lokasi dan skala usaha, teknologi produksi/ pasca produksi, pemanfaatan limbah, skala usaha dan industri pengolahannya.

3. Kajian Kelayakan Ekonomi (economical aspect)

Kajian ini menilai kelayakan program ini dengan mengintegrasikan hasil kajian aspek pasar dan teknis. Penilaian kelayakan program dengan memperhitungkan seluruh item input dan output ditransformasi ke nilai rupiah. Melalui penilaian kelayakan program ini, dapat diketahui Dengan program ini, berapa peningkatan produktivitas, kualitas, nilai

5

Page 6: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

tambah dan penghasilan yang diperoleh oleh petani serta multiplier effect-nya terhadap perekonomian rakyat dan daerah.

Selain melakukan analisis dan membuat kajian-kajian di atas, dilakukan pula pembuatan perangkat lunak aplikasi multimedia diolah dengan microsoft access, serta peta kawasan, dan maket, yang dapat membantu menunjukkan lokasi-lokasi penting kawasan budidaya komoditas terpadu berbasis padi, Rice Processing Unit, kanal dan saluran irigasi, dan lain sebagainya.

2.4. Keluaran Studi

Studi ini akan menghasilkan 3 (tiga) dokumen laporan Studi Pengembangan Kawasan Budidaya Padi Terpadu (Uji Model Pembuatan Demplot Padi), Master Plan Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi, dan Data Base Pengembangan Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi.

2.4. Tim Studi dan Tenaga/Asisten Ahli

Pekerjaan ini dilakukan oleh Tim yang terdiri dari tenaga Asisten Ahli lintas ilmu, yang meliputi:

A. TENAGA AHLI

1. Team Leader (S2, Pengalaman 7 Tahun)2. Ahli Agronomi (S2, Pengalaman 5 Tahun)3. Ahli Sosial Ekonomi Pertanian (S2, Pengalaman 5 Tahun)4. Ahli Tanah (S2, Pengalaman 5 Tahun)5. Ahli Gulma (S2, Pengalaman 5 Tahun)6. Ahli Hama Tanaman (S2, Pengalaman 5 Tahun)7. Ahli Penyakit Tanaman (S2, Pengalaman 5 Tahun)8. Ahli Hortikultura (S2, Pengalaman 5 Tahun)9. Ahli Perikanan/Peternakan (S2, Pengalaman 5 Tahun)10. Ahli Irigasi (S2, Pengalaman 5 Tahun)11. Ahli GIS/Pemetaan (S2, Pengalaman 5 Tahun) 12. Ahli RTBL/Sipil (S2, Pengalaman 5 Tahun)13. Ahli Industri (S2, Pengalaman 5 Tahun)14. Ahli Prosesing Pasca Panen/Industri (S2,

Pengalaman 5 Tahun)15. Ahli Biologi Lingkungan (S2, Pengalaman 5 Tahun)16. Ahli Hukum/Sosial Budaya (S2, Pengalaman 5

Tahun)

6

Page 7: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

B.TENAGA SUB PROFESIONAL STAFF

1. Asisten Ahli Agronomi (S1, Pengalaman 5 Tahun)2. Asisten Ahli Sosial Ekonomi Pertanian (S1, Pengalaman 5

Tahun) 3. Asisten Ahli Tanah (S1, Pengalaman 5 Tahun)4. Asisten Ahli Gulma (S1, Pengalaman 5 Tahun)5. Asisten Ahli Hama Tanaman (S1, Pengalaman 5 Tahun)6. Asisten Ahli Penyakit Tanaman (S1, Pengalaman 5 Tahun)7. Asisten Ahli Hortikultura (S1, Pengalaman 5 Tahun)8. Asisten Ahli Perikanan/Peternakan (S1, Pengalaman 5

Tahun)9. Asisten Ahli Irigasi (S1, Pengalaman 5 Tahun)10. Asisten Ahli GIS/Pemetaan (S1, Pengalaman 5

Tahun) 11. Asisten Ahli RTBL (S1, Pengalaman 5 Tahun)12. Asisten Ahli Prosesing Pasca Panen/Industri (S1,

Pengalaman 5 Tahun)13. Asisten Ali Biologi Lingkungan (S1, Pengalaman 5

Tahun)14. Asisten Ahli Hukum/Sosial Budaya (S1, Pengalaman

5 Tahun)

2.5. Jadual Pelaksanaan PekerjaanPelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara terprogram

dan terukur, dengan jadual seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

No Kegiatan Pelaksanaan di tahun 2010 Keterangan

04 05 06 07 08

1 Sosialisasi X2 Pelaksanaan kegiatan Budidaya XXXX XXXX XXXX

3 Pembinaan teknis

dan kelembagaan XXXX XXXX XXXX

4 Pendataan XX XXXX XXXX

5 Analisis data6 Penyusunan laporan XX XXXX XX

7 Seminar/FGD X X X

8 Penyampaian XX

Laporan

dan kelengkapan

nya

III. BIAYA STUDI

7

Page 8: Tor Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi Ppu Rev 1 Feb 2010

Biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Rp. 1.999.855.000,- (satu milyar smbilan ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh lima rupiah). Adapun rincian biaya pelaksanaan studi seperti terlampir.

IV. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja Pengembangan Kawasan Industri Pangan Terpadu Berbasis Padi dan Berorientasi Kerakyatan ini diajukan, untuk menjadi periksa dan atas perkenannya diucapkan terima kasih.

8