Topic jurnal:

Stroke adalah penyebab utama kecacatan dan ketidakmampuan pada orang usia dewasa/lansia. Di inggris, dengan estimasi pertama kali sekitar 72 000 per tahun, dan merupakan penyebab utama kematian ketiga di seluruh dunia setelah kanker dan penyakit jantung. Sekitar seperempat dari semua stroke adalah stroke berulang, ini berkaitan dengan individu yang pernah mengalami stroke sebelumnya. Hipertensi merupakan salah satu dari beberapa faktor resiko yang penting terhadap stroke terutama stroke iskemik. Hipertensi juga merupakan faktor resiko yang dapat dimodifikasi, dengan mengendalikan hipertensi akan mengurangi resiko terjadi stroke. Namun, sampai sekarang belum ada penelitian yang secara khusus melakukan monitoring tekanan darah pada pasien stroke. Manajemen tekanan darah dalam masyarakat sering tidak cukup, dengan hanya sekitar 50% dari para pasien di perawatan yang mencapai target.

Jurnal ini menggunakan hipertensi sebagai variable untuk menurunkan resiko tinggi stroke. Dengan merekrut pasien dari rumah sakit stroke klinikdi London selatan, dari 381 pasien diambil 39 pasien yang akan menjadi responden dalam penelitian ini. Intervensi penelitian perawat dengan mengunjungi ke rumah-rumah responden, memberikan pengarahan monitor tekanan darah dan bagaimana menggunakannya. Pelatihan di awal dilakukan sekitar 11 menit, selanjutnya Peserta diminta untuk mengambil tekanan darah mereka setiap hari untuk minggu pertama, kemudian di ambil perminggu. Tekanan darah yang ditargetkan pada pasien adalah 130/80mmHg, dan pasien mencatat hasil pengukuran tekanan darah dalam buku kecil. Pasien menerima kunjungan lebih lanjut setelah 1 bulan dan dukungan telepon untuk tahun berikutnya.

Aplikasi di IndonesiaDi Indonesia sendiri, dari data Nasional stroke menunjukkan angka kematian tertinggi 15,4% sebagai penyebab (riset kesehatan dasar/riskesdas,2007). Diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke.sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat (anonym,2008). Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker, bahkan menurut survey tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor satu RS Pemerintah diseluruh penjuru Indonesia (anonym,2007). Jumlah penderita stroke di rumah sakit syaiful anwar (RSSA) Malang tercatat sebanyak 56 orang pada januari dan 63 orang pada februari 2007. Jumlah ini naik lagi pada mei hingga mencapai 76 orang (bintariadi, 2007).Di Indonesia penanganan stroke terutama monitor tekanan darah sendiri telah dilakukan, ini terbukti dari sebuah penelitian yang mengangkat tema tekanan darah dan stroke yang berjudul Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis Berbasis Mikrokontroler untuk Pasien Rawat Jalan dengan SMS Gateway yang di tulis oleh Johan Adiluhung, Mochammad Rochmad, dan Firman Arifin. Dalam makalah tersebut, dilakukan pengukuran tekanan darah dengan metode oscillometri. Pengukuran tekanan darah dengan metode oscillometri ini biasanya dipakai oleh peralatan yang Noninvasive otomatis.Dengan melilitkan handcuff yang dapat terisi udara pada lengan dan dipompakan udara sampai tekanan tertentu, maka sensor tekanan akan menerima sinyal tekanan dari handcuff untuk diterjemah menjadi tekanan sistolik atau diastolik melalui Mikrokontroler. Sinyal-sinyal ini setelah itu diperoses oleh Filter seperti High Pass Filter. Cara lain yang digunakan untuk memonitor tekanan darah adalah mencegah hipertensi dengan modifikasi gaya hidup cukup efektif, seperti: menurunkan BB, membatasi alcohol, meningkatkan aktivitas fisik aerobic dan lainlain.