Tonsilitis

8
DD ANATOMI Nasofaring Disingkirkan oleh karena tidakdidapatkanya adanya gangguan pendengaran dan menunjukan fungsi tuba euctachii masih baik - Depan : Koana (rongga hidung) - Atas : basis kranii - Belakang : vetebra servical - ateral : dinding medial leher - Ba!ah : palatum mole (oroparing ) Orofaring Diterim oleh karena adanya gangguan pada fungsi fisiologisnya yaitu pada fungsi percernaan pasien mengeluh bah!a terasa nyeri dan menjanggal !ad menelan nafsu makan menurun pada fungsi pertahanan tubuh terdapat gejala infeksi dimana pasien merasa badanya terasa hangat "demam# - Depan : kavum oris - Atas : palatum mole - Ba!ah :epiglottis - Belakang : vetebra cervical $"% Hipofaring (laringofaring) D isingkirkan oleh karena pada penderita ditemukan adanya suara serak# - Depan : tepi belakang epiglottis - Atas :orofaring - Belakang : vetebra servical - Ba!ah depan : belakang ba!ah krikoid

description

bbbbbbbbbbbbbbbbbb

Transcript of Tonsilitis

DD ANATOMI NasofaringDisingkirkan oleh karena tidak didapatkanya adanya gangguan pendengaran dan menunjukan fungsi tuba euctachii masih baik Depan : Koana (rongga hidung) Atas: basis kranii Belakang : vetebra servical Lateral: dinding medial leher Bawah : palatum mole (oroparing )

Orofaring Diterim oleh karena adanya gangguan pada fungsi fisiologisnya yaitu pada fungsi percernaan pasien mengeluh bahwa terasa nyeri dan menjanggal wada waktu menelan nafsu makan menurun pada fungsi pertahanan tubuh terdapat gejala infeksi dimana pasien merasa badanya terasa hangat ,demam. Depan : kavum oris Atas : palatum mole Bawah:epiglottis Belakang: vetebra cervical 2,3

Hipofaring (laringofaring) Disingkirkan oleh karena pada penderita ditemukan adanya suara serak. Depan: tepi belakang epiglottis Atas: orofaring Belakang: vetebra servical Bawah depan : belakang bawah krikoid Belakang: porta oesofagus

Fungsi faring:1. Fungsi menelanTerdapat 3 fase dalam proses menelan yaitu Fase oral (voluntary) : bolus makanan dari mulut menuju faring Fase faringeal (involunter) : waktu transfer bolus makanan melalui faring Fase esofagal (involunter) : waktu bolus makanan bergerak secara peristaltik di esofagus menuju lambung2. Fungsi faring dalam proses bicara3. Fungsi faring untuk respirasi4. Artikulasi

Tonsil Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya. Terdapat tiga macam tonsiil Tonsil faringeal (adenoid) Tonsil palatina (amandel)cincin waldeyer Tonsil lingual

DD PATOLOGI1. Kongenital disingkirkan karena tidak ditemukan oleh karena kelainan sejak kecil, dan keluhan dirasakan sejak 3 minggu yang lalu.2. Corpus alineum disingkirkan oleh karena tidak ditemukan corpus alineum pada saat dilakukan pmeriksaan.3. Neoplasam jinak dan ganas disingkirkan oleh karena tidak ditemukan adanya tanda tanda massa, abses peritonsil, parafaring, dan gejala serta tanda khas dari tumor, gejala komplikasi pada mata, gejala telingga, hidung, otak serta tidak didapatkan keluhan dimana pasien tidak dapat membuka mulut (trismus), hipersalivasi, uvula membengkak, detritus yang banyak dan pembengkakan kelenjer limfe.4. Degenerasi disingkirkan karena dilihat dari usia umur asien masih 12 tahun5. Trauma disingkirkan dikarenakan tidak adanya riwayat trauma sebelumnya dan tidak adanya tanda tanda adanya jejas trauma serta sikatrik.6. Peradagan Akut disingkirkan karena dilihat dari gejalanya berlangung tidak cepat dan tidak berlangung lama dalam kurung waktu hari dan dari pemeriksaan tidak didapatkan tanda kripte tonsil yang melebar , tonsil hiperemis dan edem. Peradangan kronik diterima dikarenakan dari gejalanya berlangsung lama dan berulang , dalam kurun waktu 3minggu dan disertai gejala sama halnya dengan gejala akut yaitu rasa tidak nyaman di tenggorokan seperti mengganjal dan tenggorokan terasa kering, batuk kering, demam kumat kumatan, nyeri telan dan dari hasil pemeriksaan ditemukan tonsil membesar ,T3-T3, tidak edem, kripte melebar dan dretritus (+) dan permukaan tonsil berbenjol-benjol.

UJIAN ORALTONSILITIS KRONIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher(THT KL)

Disusun oleh :SILFIA(01.206.5295)NURUL AFWI SEPTIANI(01.207.5543)NITA SEPTIANTIKA(01.208.5736)SORAYA HAIRUNISA(01.208.5787)ANINDHI RAHMAWATI(01.209.5837)

Pembimbing Klinik THT-KLDr. DJOKO PRASETYO ADI, Sp.THT-KL

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KLRSUD KOTA SEMARANG2015STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIENNama: An. LUmur: 12 tahunStatus: Belum KawinPekerjaan: PelajarAlamat: Tembalang

II.ANAMNESISKeluhan utamaPasien datang dengan keluhan sakit saat menelan.Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli THT RSUD Kota Semarang dengan keluhan sakit saat menelan sejak 3 minggu yang lalu, selain itu pasien juga mengeluh rasa tidak nyaman ditenggorokan seperti ada yang mengganjal, dan tenggorokan terasa kering. Pasien juga merasa akhir-akhir ini nafsu makan menurun dan badan terkadang demam. Tidak ada keluhan batuk, pilek, napas berbau, dan suara serak. Pasien juga tidak ada keluhan pada telinga. Pasien sudah berobat untuk mengobati keluhan ke Puskesmas namun tidak sembuh dan di rujuk ke RSUD Kota Semarang.Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit serupa: Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa Riwayat ISPA: disangkal Riwayat Operasi: disangkal Riwayat Alergi: disangkal Riwayat penyakit sistemik: disangkal Riwaya sakit pada telinga & tenggorokan sebelumnya : disangkalRiwayat PengobatanPasien sudah berobat untuk mengobati keluhan ke Puskesmas namun tidak sembuh dan di rujuk ke RSUD Kota Semarang.Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada riwayat keluhan yang sama pada keluarga. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat ISPA. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi.Riwayat Sosial EkonomiPasien adalah seorang pelajar, tinggal bersama orangtua dan saudara kanndung. Kesan ekonomi cukup dengan biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.

III. PEMERIKSAAN FISIKStatus generalis Kondisi umum: Baik Kesadaran: Compos Mentis Status gizi: Baik, BB: 25 kg Tanda vital Tekanan Darah : Tidal dilakukan pemeriksaan Laju Nafas : 20x/M Suhu : 36.50 C Nadi : 80x/MenitStatus lokalis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan)1. Kepala dan LeherKepala: NormocephaleWajah: SimetrisLeher: Pembesaran kelenjar limfe (-)2. Pemeriksaan TenggorokanOROFARING

Mukosa bucalHiperemis (-), licin

Gigi geligilengkap

LidahUlcus (-) Stomatitis (-)

PalatumSimetris, hiperemis (-)

UvulaBentuk normal, di tengah, hiperemis (-)

Arcus faringHiperemis (-), granulasi (-)

TONSIL

DextraSinistra

UkuranT3T3

PermukaanTidak RataTidak Rata

WarnaHiperemis (+)Hiperemis (+)

KripteMelebar (+)Melebar (+)

Detritus(+)(+)

PeritonsilAbses (-)Abses (-)

3. Pemeriksaan TelingaDextraSinistra

AuriculaBentuk normal,nyeri tarik (-)nyeri tragus (-)Bentuk normalnyeri tarik (-)nyeri tragus (-)

Pre auricularBengkak (-)nyeri tekan (-)fistula (-)Bengkak (-)nyeri tekan (-)fistula (-)

Retro AuriculaBengkak (-)Nyeri tekan (-)Bengkak (-)Nyeri tekan (-)

MastoidBengkak (-)Nyeri tekan (-)Bengkak (-),Nyeri tekan (-)

CAESerumen (-) hiperemis (-)Sekret (-)Serumen (-)hiperemis (-)Sekret (-)

Membran timpaniIntakputih mengkilatrefleks cahaya (+)Intakputih mengkilatrefleks cahaya (+)

4. Pemeriksaan HidungBagian Hidung Luar

DextraSinistra

BentukNormalNormal

Inflamasi atau tumor--

Nyeri tekan sinus paranasal--

Deformitas atau septum deviasi--

Rhinoskopi Anterior

Vestibulum nasiNormalNormal

Sekret --

Mukosa Hiperemis (-)edema (-)Hiperemis (-)edema (-)

Perdarahan--

Massa--

Hipertrofi konka--

Septum Deviasi(-)

5. Pemeriksaan Sinus DekstraSinistra

Inspeksi Oedem Hiperemis----

Palpasi Nyeri tekan sinus Nyeri ketuk sinus ----

Transiluminasi Sinus Maksila Sinus Frontal Sinus ethmoid------

IV. RESUMETelah diperiksa seorang anak umur 12 tahun, dengan keluhan utama sakit saat menelan sejak 3 minggu yang lalu, disertai rasa mengganjal dan kering pada tenggorokan, nafsu makan menurun dan kadang disertai demam.Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran tonsil T3- T3, hiperemis, dengan permukaan tidak rata dan detritus (+/+). Pada pemeriksaan Orofaring, hidung, dan telinga dalam batas normal.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium Darah

VI. DIAGNOSIS BANDING DD Anatomi: Nasofaring Orofaring Laringofaring DD Patologi Radang: Tonsilitis kronik Faringitis Abses peritonsilVII. DIAGNOSIS Tonsilitis Kronik

VIII. PENATALAKSANAAN1. Medikamentosa: Amoxicilin 3 x 250 mg Metyl prednisolon 3 x 4 mg Asam mefenamat 3 x 250 mg2. Operatif : Tonsilektomi3. Edukasi : Menjelaskan tentang penyakit, penyebab dan penatalaksanaannya Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter Mejaga kebersihan dan higiene mulut Menghindari makanan dan minuman yang bersifat iritatif Istirahat cukup dan makan makanan bergizi

IX. PROGNOSISQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad sanam : dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonam