Kasus Tonsilitis

46
OLEH : MUHAMMAD WILDAN ALBI 12867 Tonsilitis

description

tonsilitis

Transcript of Kasus Tonsilitis

  • OLEH :MUHAMMAD WILDAN ALBI12867Tonsilitis

  • Identitas PasienNama : An. NUsia: 9 tahunJenis Kelamin: Laki lakiAlamat: PurworejoPekerjaan: PelajarTanggal Periksa: 5 Desember 2013

  • Keluhan UtamaNyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan

  • Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli THT karena sakit ketika menelanPasien juga mengeluhkan demam, flu disertai sakit tenggorokan kira kira sudah 7 hari terakhir.8 bulan terakhir OS sering mengalami demam, hampir setiap bulan demam (+) 4 bulan terakhir orang tua OS menyadari bahwa setiap OS demam tinggi OS mengorok (+), mengantuk ketika di sekolah (+), sudah diobati dengan obat demam namun masih kambuh lagi (+). 1MSMRS OS demam tinggi (+), naik turun sampai HMRS. HMRS nyeri telan (+), batuk (+) kadang, tidur mendengkur (+), mulut berbau (+), keluhan telinga disangkal (-), keluhan hidung disangkal (-).

  • Riwayat Penyakit DahuluKeluhan serupa sebelumnya (-)Riwayat alergi (-)Riwayat trauma (-)Riwayat benda asing (-)

  • Riwyat Penyakit KeluargaKeluhan serupa (-)Riwayat alergi (-)

  • Resume AnamnesisAnak laki-laki berusia 9 tahun 8 BSMRS OS sering demam (+) hampir setiap bulan. 4 BSMRS tiap demam tinggi OS tidur mengorok (+), mengantuk di sekolah (+), 1 MSMRS OS demam tinggi (+), naik turun 3HSMRS keluhan nyeri tenggorokan(+), sulit menelan (+). Panas di tenggorokan (+).

  • Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : baik, CM, gizi cukupTanda Vital Tekanan Darah: 110/70 mmhgNadi: 88 x/menit, regular, isi cukupRespirasi: 22x/menitSuhu: subfebris

  • Status GeneralisKepala : mesocephalic, konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)Leher : limfonodi tidak teraba, massa (-)ThoraksPulmo: Simetris (+), retraksi (-), vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)Cor: S1-S2 reg, murni, bising (-), gallop (-)Abdomen : BU (+) normal, timpani, supel, nyeri tekan (-)Ekstremitas : akral hangat (+), nadi kuat(+), deformitas (-), gerak bebas (+)

  • Status THT (oropharing)

    Struktur yang diperiksaTemuanBibirwarna merah; lesi (- )Mukosa bukalhiperemis(- ); stomatitis ( -); massa (- )Lidahhiperemis( - ); massa ( - ); deformitas (-)Palatumhiperemis(- ); massa ( - ); deformitas (-)Gusiedema ( - ); hiperemis (- ); deformitas ( - )Gigikaries (- ); deformitas (-)Uvuladeviasi (-); edema (+); hiperemis (+ ); Tonsil T3 - T4 ; hiperemis (+ ); detritus (- ); FaringHiperemis ( + )

  • Status THT (laringopharing)Status THT (laringoskopi indirek)Tidak dilakukan pemeriksaan

    Komponen yang DiperiksaHasilDinding BelakanghiperemisParafaringhiperemis

  • Status THT (Pemeriksaan Hidung)

    Hidung & Sinus ParanasalDextraSinistraInspeksisimetris, deformitas ( - ), discharge ( - ), edem ( - ), hiperemis ( - )PalpasiNyeri tekan ( - ), krepitasi ( - )Nyeri tekan (-), krepitasi ( - )PerkusiNyeri sinus paranasal ( - )Nyeri sinus paranasal ( - )

  • Status THT (rhinoskopi)

    Struktur yang diperiksaDextraSinistraDischargedarah (-), pus (-), cairan serous (-) darah (-), pus (-), cairan serous (-) ConchaedbnDbnSeptumdbnDbnTumor(-)(-)

  • Status THT (Pemeriksaan telinga luar)

    TelingaDextraSinistraInspeksideformitas ( - ), discharge/otorrhea ( - ), edem ( - ), hiperemis ( - ), lesi ( - )deformitas ( - ), discharge/otorrhea (- ), edem ( - ), hiperemis (- ), lesi ( - )PalpasiNyeri tragus ( - ), nyeri retroaurikular/area mastoid ( - )Nyeri tragus ( - ), nyeri retroaurikular/area mastoid ( - )

  • Status THT (otoskopi)

    Struktur yang diperiksaDextraSinistraCAEedema (-); hiperemis (-); discharge (-); deformitas ( - ); benda asing (-); massa (- )edema (-); hiperemis (-); discharge (- ); deformitas ( - ); benda asing (-); massa (-)Membran Timpaniintak (+) cone of light (+)intak (+) cone of light (+)

  • DiagnosisTonsilitis Kronis

  • PenatalaksanaanRencana :Tonsilektomi medikamentosa :R/ tab paracetamol 250mg No XXX s 3dd tab I pcR/ tab Clavamox No XXX s 3dd tab I pcR/Garg Betadine No I s 2dd ct v

  • Edukasimenjaga kondisi imun tubuh dan kebersihan serta kesehatan rongga mulut dengan makan makanan yang bersih dan tidak jajan sembarangan, menggosok gigi dengan rutin minimal 2x sehari sehabis makan dan sebelum tidur. makan makanan yang lembut, perbanyak intake cairan dengan minum jus atau makan sup. Makan makanan dingin seperti es krim dapat meringankan nyeri dan bengkak.Istirahat cukup

  • Anatomi

  • Tonsil merupakan bagian dari cincin waldeyer, yang berupa susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulutTerdapat 6 buah tonsil : 1 pasang tonsila palatina1 pasang tonsila tuba eustachius (Gerlachs tonsil)1 buah tonsila faringeal (adenoid)1 buah tonsila lingual

  • Tonsila faringeal (adenoid) terletak pada belakang uvulaTonsila palatina ada di lateral pangkal lidah

  • Tonsila lingual terdapat pada pangkal lidahTonsila tuba eustachius

  • HistologiBagian luar tonsil diselimuti oleh kapsul yang terbentuk oleh kondensasi fascia faringobasilar yang melebar hingga ke tengah sehingga nervus dan pembuluh darah bisa masuk ke dalam tonsil.Bagian tengah tonsil tersusun atas epitel squamosa stratifikatum yang membentuk kripta.Pada bagian tengah terbentuk celah-celah (terdapat 10-20 celah) pada tiap tonsil yang berisi jaringan limfoid

  • VaskularisasiVaskularisasi tonsil :

    arteri tonsilaris, arteri faringeal pars ascending, arteri fascialis pars tonsilar, arteri lingualis cabang dorsal lingual, arteri fascial cabang ascendent palatina

    Sedangkan peredaran darah vena melalui plexus peritonsilar menuju ke vena lingual dan faringeal kemudian menuju vena jugularis interna

  • PersarafanTonsil dipersarafi oleh N. Maksilaris cabang tonsilar dan N. XI

  • DefinisiTonsilitis didefinisikan sebagai peradangan atau infeksi pada jaringan tonsilTonsilitis dibagi menjadi 2, yaitu :Tonsilitis akutTonsilitis kronis

  • EtiologiInfeksi oleh bakteria seperti : Streptococcus beta-hemolyticus, Staphylococcus aureus, Neisserhea gonorrheaInfeksi oleh jamur seperti : spesies Candidia Infeksi oleh virus seperti : Rhinovirus, adhenovirusAkibat paparan agen inflamatorik terus menerus

  • Patofisiologipenularan mikroorganisme (droplet) menginflitrasi lapisan epitel epitel terkikis jaringan limfoid superficial mengeluarkan leukosit polimorfonuklear terbentuk detritus (leukosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas pada kripta tonsil berwarna kuning).

  • Tonsilitis akutTonsilitis akut pada tahap awal tonsil dan jaringan sekitarnya mengalami hiperemis, edema, tanpa eksudat. Tonsilitis akut terdiri dari :Tonsilitis folikularis bercak kuning pada folikel limfatik.Tonsilitis lakunaris bercak-bercak kuning tersebut menyatu membentuk alur (pada muara kripta).Tonsilitis membranosa difteri, septic, infeksi mononukleosa

  • Manifestasi klinisgejala yang sering ditemukan adalah nyeri tenggoroknyeri waktu menelandemam dengan suhu yang relative tinggirasa lesurasa nyeri di sendi-sendi,tidak nafsu makan rasa nyeri di telinga (otalgia), foetor ex ore (bau mulut), dan pembesaran limfonodi regional

  • Kronik tonsilitisminimal 7 episode tonsillitis dalam satu tahun atau 5x/tahun dalam 2 tahun terakhir.

  • PatofisiologiJika proses peradangan ini berulang, maka epitel mukosa dan jaringan limfoid akan terkikis sehingga penyembuhan jaringan limfoid digantikan oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta tertarik dan melebar. Pelebaran ini membuat drainase kripta menjadi kurang baik, sehingga terjadi retensi debris sel. Proses ini berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fossa tonsilaris.

  • Gejala Klinis. Pada tonsillitis kronsi, permukaan tonsil tampak tidak rata, tampak pelebaran kripta dan beberapa kripta dapat terisi oleh dendritus. Pada leher terdapat pembesaran kelenjar limfonodi submandibula atau juguludigastricus.

  • Grading disusun berdasarkan rasio tonsil terhadap jarak antar arcus palatoglossus. Grading pembesaran tonsil adalah :T0 : Tonsil masih berada dalam fossa tonsilarisT1 : < 25% tonsil menempati ororfaringT2 : 25-
  • Pemeriksaan PenunjangBertujuan untuk mengetahui organism penyebab dengan kultur dan mengetahui sensitivitas terhadap antibiotic. Pemeriksaan ini dilakukan terutama jika Streptococcus beta hemolitikus grup A dicurigai sebagai penyebab. Kultur organism diperoleh dengan cara mengambil apusan dari permukaan tonsil dan orofaring posterior dan diapus di permukaan medium agar darah.

  • PenatalaksanaanPreventif menjaga kondisi imun tubuh dan kebersihan rongga mulut menggosok gigi dengan rutin minimal 2x sehari sehabis makan dan sebelum tidurmencuci mulut dengan disinfektan

  • PenatalaksanaanMedikamentosa:diberikan jika terdapat serangan akut. Periode tonsillitis akut dapat diberikan antibiotic spectrum luas (penicillin dan derivatnya), sulfonamide dan terapi simptomatis seperti antipiretik dan analgetik

  • PenatalaksanaanOperatif menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), indikasi tonsilektomi ada dua :Indikasi absolut :Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur, dan komplikasi kardiopulmoner.Abses peritonsilar yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase.Tonsilitis yang menimbulkan kejang demamTonsilitis yang membutuhkan biopsy untuk patologi anatomi

  • PenatalaksanaanIndikasi Relatif :Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotic yang adekuatHalositosis akibat tonsillitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis.Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotic beta-laktamase resisten.Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai merupakan keganasan

  • PenatalaksanaanKontraindikasi tonsilektomi :Gangguan perdarahanAnemiaInfeksi akut yang beratPenyakit sistemik tak terkontrol seperti diabetes mellitus

  • Komplikasi

  • KomplikasiTonsilitis Kronik :rhinitis kronissinusistis atau otitis media secara perkontinutatum. komplikasi jauh dapat terjadi secara hematogen atau limfogen yaitu endokarditis arthritisMiositisNefritisuveitis

  • MATUR NUWUN