Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya...

8
2. the balance and the value Tolok ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi masyarakat sesuatu negara. Beberapa bentuk dari istilah "Pendapatan nasional" - Produk Nasional Bruto - Produk Domestik Bruto: - Pendapatan Nasional: Dari definisi pendapatan nasional, ini berarti walaupun barang- barang yang diciptakan adalah berbetuk benda, pendapatan nasional dihitung dengan menentukan nilai uang dari berbagai jenis barang dan jasa yang diproduksi oleh sesuatu perekonomian. Tujuannya untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh perbedaan dalam satuan penghitungan. PRODUK NASIONAL BRUTO Adalah gross national product/GNP yaitu nilai pasar atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara; produk nasional bruto terdiri atas belanja pemerintah dan biaya pegawai, investasi swasta domestik, dan nilai bersih ekspor barang dan jasa sebelum dikurangi penyusutan dan konsumsi barang-barang modal.

Transcript of Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya...

Page 1: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

2. the balance and the value

Tolok ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi masyarakat sesuatu negara.

Beberapa bentuk dari istilah "Pendapatan nasional"

- Produk Nasional Bruto

- Produk Domestik Bruto:

- Pendapatan Nasional:

Dari definisi pendapatan nasional, ini berarti walaupun barang- barang yang diciptakan adalah berbetuk

benda, pendapatan nasional dihitung dengan menentukan nilai uang dari berbagai jenis barang dan jasa

yang diproduksi oleh sesuatu perekonomian. Tujuannya untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh

perbedaan dalam satuan penghitungan.

PRODUK NASIONAL BRUTO

Adalah gross national product/GNP yaitu nilai pasar atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu

negara; produk nasional bruto terdiri atas belanja pemerintah dan biaya pegawai, investasi swasta domestik,

dan nilai bersih ekspor barang dan jasa sebelum dikurangi penyusutan dan konsumsi barang-barang modal.

Pengertian Produk Domestik Bruto atau PDB adalah hasil output produksi dalam suatu perekonomian

dengan tidak memperhitungkan pemilik faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu

perekonomian saja.

3. Macro economy

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :

- Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.- Sumber daya tersedia secara terbatas.- Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).

Page 2: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.

Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.

Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

Ilmu ekonomi internasional mengkaji saling ketergantungan antarnegara.Ilmu ini menganalisa arus barang, jasa, dan pembayaran-pembayaran antara sebuah negara dan negara-negara lain di dunia, kebijakan yang diarahkan pada pengaturan arus ini, serta pengaruhnya pada kesejahteraan negara.Saling ketergantungan ekonomi antarnegara ini dipengaruhi oleh hubungan politik, sosial, budaya, dan militer antarnegara.

Secara spesifik, ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, pasar valuta asing dan neraca pembayaran (balance of payment), serta ilmu makroekonomi pada perekonomian terbuka.Teori perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional serta keuntungan yang diperolehnya.Kebijakan perdagangan internasional membahas alasan-alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan, serta hal-hal yang menyangkut proteksionisme baru (new protectionism).Pasar valuta asing merupakan kerangka kerja terjadinya pertukaran mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lain, sementara neraca pembayaran (balance of payment) mengukur penerimaan total sebuah negara dari negara-negara lainnya di dunia dan total pembayaran ke negara-negara lain tersebut.Ilmu makroekonomi negara terbuka membahas mekanisme penyesuaian dalam ketidaksesuaian neraca pembayaran (defisit dan surplus) seperti halnya pengaruh saling ketergantungan antarnegara di bawah sistem moneter internasional yang berbeda, serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan sebuah negara.

Teori dan kebijakan perdagangan Internasional merupakan aspek mikroekonomi ilmu ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan

Page 3: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relatif satu komoditas.Di lain pihak, karena neraca pembayaran berkaitan dengan total penerimaan dan indeks harga umum, maka kedua hal ini menggambarkan aspek makroekonomi ilmu ekonomi internasional.Hal ini sering disebut sebagai ilmu makroekonomi perekonomian terbuka(open economy macroeconomics) atau keuangan internasional(international finance).

Hubungan ekonomi internasional berbeda dari hubungan ekonomi antarregional(yaitu hubungan ekonomi di antara berbagai wilayah negara yang sama), sehingga memerlukan peralatan analisis yang sedikit berbeda dan menganggap ekonomi internasional sebagai bagian yang berbeda dari ilmu ekonomi.Artinya setiap negara selalu menerapkan beberapa pembatasan(restriksi) terhadap arus barang, jasa, serta berbagai macam faktor produksi yang akan melintasi batas negaranya.Hal tersebut tidak dilakukan secara internal.Selain itu, arus internasional sedikit banyak dipengaruhi oleh perbedaan bahasa, adat, serta hukum yang berlaku di masing-masing negara.Selanjutnya, arus barang, jasa, dan sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan dalam bentuk mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang waktu.

Model Basis

Teori yang dikemukakan oleh Homer Hoyt (1939) ini merupakan

perluasan dari teori zona konsentris dengan pola pembangunan yang tidak merata

(irregular). Teori Homer Hoyt tidak bertentangan dengan Burgess, hanya

merupakan modifikasi saja. Dalam struktur kota yang sektoral, pertumbuhan kota

yang paling pesat terjadi disepanjang jalan utama (arteri) dan pada koridor koridor

39

kota. Ia mengatakan pengelompokan tata guna lahan dikota itu menyebar dari

pusat ke arah luar berupa sektor (wedges) yang bentuknya menyerupai kue taart.

Dalam teori ini ditegaskan bahwa pertumbuhan kota merupakan proses

yang lebih mengedepankan bentuk sektoral dari suatu zona. Tata guna lahan di

kota mengalir dari pusat ke luar menyerupai bentuk taji (wedges) karena pada

teori ini jelas sekali terlihat bahwa jalur transportasi yang menjari

(menghubungkan pusat kota ke bagian-bagian yang lebih jauh) diberi peranan

yang besar dalam pembentukan pola struktur internal kota (Yunus dan Hadi

Page 4: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

Sabari, 2000). Teori ini mengkonsentrasikan pada lokasi perumahan dikawasan

urban. Pada suatu ketika perumahan untuk penduduk berpendapatan tinggi akan

ekspansi keluar dari pusat kota mengikuti jalur perjalanan yang paling cepat.

Berlawanan dengan golongan berpendapatan rendah, lokasinya sering berdekatan

dengan industri.

Hoyt mengatakan bahwa zona konsentris akan berubah menjadi bentuk

sektoral. Pengggunaan tanah yang cocok (compatible) letaknya akan

bersebelahan. Pergudangan dan industri ringan akan bersebelahan dengan

perumahan untuk pendapatan rendah. Blok atau sektor perumahan menyebar

keluar dari pusat kota, memisahkan diri dari pergudangan dan industri ringan.

Teori ini dikemukakan oleh Humer Hyot (1939), menyatakan bahwa perkembangan kota terjadi mengarah melalui jalur-jalur sektor tertentu. Sebagian besar daerah kota terletak beberapa jalur-jalur sektor dengan taraf sewa tinggi, sebagian lainnya jalur-jalur dengan tarif sewa rendah yang terletak dari dekat pusat kearah pinggiran kota. Dalam perkembangannya daerah-daerah dengan taraf sewa tinggi bergerak keluar sepanjang sektor atau dua sektor tertentu (Spillane dan Wan, 1993:19).

Menurut Humer Hyot kecenderungan pendudk untuk bertempat tinggal adalah pada daerah-daerah yang dianggap nyaman dalam arti luas. Nyaman dapat diartikan dengan kemudahan-kemudahan terhada fasilitas, kondisi lingkungna baik alami maupun non alami yang bersih dari polusibaik fiskal maupun nonfiskal, prestise yang tinggi dan lain sebagainya.

Page 5: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

 Gambar 2.2 Teori sektor ( Hammer Hyot )

Keterangan :

1) Daerah Pusat Bisnis

2) Daerah Industri ringan dan perdagangan

3) Daerah pemukiman kelas rendah

4) Daerah pemukiman kelas menengah

5) Daerah pemukiman kelas tinggi

Secara garis besar zona yang ada dalam teori sektor dapat dijelaskan sebagai berikut :

Zona 1: Daerah Pusat Bisnis

Deskripsi anatomisnya sama dengan zona 1 dalam teori konsentris, merupakan pusat kota dan pusat bisnis.

Zona 2: Daerah Industri Kecil dan Perdagangan

Terdiri dari kegiatan pabrik ringan, terletak diujung  kota dan jauh dari kota menjari ke arah luar. Persebaran zona ini dipengaruhi oleh peranan jalur transportasi dan komunikasi yang berfungsi menghubungkan zona ini dengan pusat bisnis.

Zona 3: Daerah pemukiman kelas rendah

Page 6: Tolok Ukur Yang Biasa Dipakai Untuk Mengukur Keberhasilan Perekonomian Suatu Negara Diantaranya Adalah an Nasional

Dihuni oleh penduduk yang mempunyai kemampuan ekonomi lemah. Sebagian zona ini membentuk persebaran yang memanjang di mana biasanya sangat dipengaruhi oleh adanya rute transportasi dan komunikasi. Walaupun begitu faktor penentu langsung terhadap persebaran pada zona ini bukanlah jalur transportasi dan komunikasi melainkan keberadaan pabrik-pabrik dan industri-industri yang memberikan harapan banyaknya lapangan pekerjaan.

Zona 4: Daerah pemukiman kelas menengah

Kemapanan Ekonomi penghuni yang berasal dari zona 3 memungkinkanya tidak perlu lagi bertempat tinggal dekat dengan tempat kerja. Golongan ini dalam taraf kondisi kemampuan ekonomi yang menanjak dan semakin baik.

Zona 5: Daerah pemukiman kelas tinggi

Daerah ini dihuni penduduk dengan penghasilan yang tinggi. Kelompok ini disebut sebagai “status seekers”, yaitu orang-orang yang sangat kuat status ekonominya dan berusaha mencari pengakuan orang lain dalam hal ketinggian status sosialnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bentuk rumus untuk model ini yaitu sbg berikut.

Lt =