TOKSISITAS SIANIDA

4
TOKSISITAS SIANIDA 1. TUJUAN PERCOBAAN Mengenal gejala-gejala keracunan sianida Dapat menerangkan landasan rute pemberian sianida terhadap efek yang diamati. Dapat merumuskan pendekatan untuk mengatasi keracunan dengan sianida. 2. TEORI PERCOBAAN Toksisitas sianida disebabkan karena kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan ion feri dari sitokrom oksidase. Dalam keadaan normal enzim sitorom oksidase berfungsi dalam sirkulasi oksigen dalam darah dan jaringan. Bila kerja enzim tersebut terganggu, maka pertukaran oksigen dengan karbondioksida dari darah kejaringan terganggu sehingga kadar karbondioksida dalam jaringan meningkat dan mengakibatkan jaringan kekurangan oksigen (yang berfungsi untuk faal tubuh). Methemoglobin adalah hormone yang berkemampuan untuk mengikat sianida sehingga sianida bebas dari sitokrom oksidase sehingga membentuk sianmethemoglobinyang bewarna kemerahan. Kemampuannya tergantung pada afinitasnya dimana aktivitas methemoglobin lebih tinggi untuk mengikat sianida dibandingkan sitokrom oksidase sehingga methemoglobin dapat memecah ikatan- ikatan sianida sitokrom oksidae dan membentuk ikatan sianidamethemoglobin.

Transcript of TOKSISITAS SIANIDA

Page 1: TOKSISITAS SIANIDA

TOKSISITAS SIANIDA1. TUJUAN PERCOBAAN

Mengenal gejala-gejala keracunan sianida

Dapat menerangkan landasan rute pemberian sianida terhadap efek yang diamati.

Dapat merumuskan pendekatan untuk mengatasi keracunan dengan sianida.

2. TEORI PERCOBAAN

Toksisitas sianida disebabkan karena kemampuannya untuk membentuk kompleks

dengan ion feri dari sitokrom oksidase. Dalam keadaan normal enzim sitorom oksidase

berfungsi dalam sirkulasi oksigen dalam darah dan jaringan. Bila kerja enzim tersebut

terganggu, maka pertukaran oksigen dengan karbondioksida dari darah kejaringan terganggu

sehingga kadar karbondioksida dalam jaringan meningkat dan mengakibatkan jaringan

kekurangan oksigen (yang berfungsi untuk faal tubuh).

Methemoglobin adalah hormone yang berkemampuan untuk mengikat sianida sehingga

sianida bebas dari sitokrom oksidase sehingga membentuk sianmethemoglobinyang bewarna

kemerahan. Kemampuannya tergantung pada afinitasnya dimana aktivitas methemoglobin

lebih tinggi untuk mengikat sianida dibandingkan sitokrom oksidase sehingga methemoglobin

dapat memecah ikatan-ikatan sianida sitokrom oksidae dan membentuk ikatan

sianidamethemoglobin.

Obat yang dapat membentuk methemoglobin atau sebagai antidote yaitu:

Amilinitrit

Natrium nitrit

Amino propiofenon

Tujuan utama perlakuan terhadap keracunan sianida adalah untuk menghasilkan

konsentrasi methemoglobin yang tinggi dengan pemberian nitrit, reaksi yang terjadi yaitu:

Hb Fe⁺⁺ + NaNO2 → Hb Fe⁺⁺⁺

Disini methemoglobin berkompetisi dengan sitokrom oksidase untuk berikatan dengan

sianida, reaksinya yaitu:

Hb Fe⁺⁺⁺ + CyFeCN → HbFeCN + CyFe⁺⁺⁺

Page 2: TOKSISITAS SIANIDA

Detoksikasi yang sebenarnya dicapai dengan pemberian tiosulfat yang dibawah

pengaruh enzim Rhodonase bereaksi dengan sianida membentuk tiosulfat (CSN), senyawa

yang relative tidak toksit dan segera di ekskresikan dalam urin, reaksinya yaitu:

Na2S2O3 + CN⁻ → SCN + Na2S2O3

3. ALAT dan BAHAN

3.1 ALAT

Suntikan oral

Suntikan subkutan No 20

Bejana pengamatan

3.2 BAHAN

Sianida 20mg/kgbb

3.3 HEWAN PERCOBAAN

Mencit BB 25g

Mencit BB 31g

4. PROSEDUR KERJA

Timbang berat tikus, kemudian hitung VAO yang akan diberikan

Mencit pertama suntikan dengan sianida secara oral

Mencit kedua suntikan secara subkutan

Amati perbedaan tingkah laku mencit yang telah disuntik secara oral dan subkutan.

5. HASl PENGAMATAN

BB mencit 1 = 25g

BB mencit 2 = 31g

Konsentrasi = 2mg/ml

Dosis = 20mg/kgBB

Page 3: TOKSISITAS SIANIDA

Perhitungan VAO mencit 1 Perhitungan VAO mencit 2

VAO = kg BB X Dosis (mg/kg BB) VAO = kg BB X Dosis (mg/kg BB)

Konsentrasi (mg/ml) Konsentrasi (mg/ml)

VAO = 0,025 X 20 mg/kgBB VAO = 0,031 X 20 mg/kgBB

2mg/ml 2mg/ml

= 0,25ml = 0,31ml

GEJALA YANG DIAMATI PEMBERIAN SECARA ORAL PEMBERIAN SECARA SUBKUTANTENANG

NAFAS SESAKMENCACAHKAN PERUT

MATA PEDUP, EKOR PUCATGELIATAN

HIPERAKTIFMENGUSAP MUKADIAM DITEMPAT

PERUT DAN DADA BERGERAKLETIK NAFAS PERUT

MENGGARUK MULUTGEMETARAN

BIRU, MULUT KERINGTELINGA MENEMPEL

RESPON SAKIT BERUKURAN URINASITREMORKEJANG

AdaTidak ada

AdaTidak ada

Ada AdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAda

AdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAdaAda