Toksikologi

9
Nama : Anwar Fauzi NIM : I1A002037 TOKSIKOLOGI Daftar Pustaka 1. Katzung BG. Toksikologi dalam Farmakologi dasar dan klinik Jilid 3. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika, 2002 No Bentuk Keracunan Antidotum BSO Antidotum Tinjauan Toksisitas 1. 2. 3. Karbonmonoks ida Sulfur Dioksida Nitrogen Oksida - Oksigen 100% - Oksigen hiperbarik (2-3 atm) Tidak terdapat pengobatan spesifik, tetapi tergantung maneuver terapeutik yang dilakukan dalam pengobatan iritasi fungsi saluran pernapasan - - - CO bergabung secara reversible dengan situs ikatan Hb dan memiliki ainitas sekitar 220 kali dibandigkan oksigen terhadap Hb. Hasil yang terbentuk karboksihemoglob in yang tidak dapat mentransport oksigen. Tanda dan gejala intoksikasi meliputi iritasi mata, hidung dan tenggorokan serta refleks bronkokonstriksi

description

drrr

Transcript of Toksikologi

Page 1: Toksikologi

Nama : Anwar FauziNIM : I1A002037

TOKSIKOLOGI

Daftar Pustaka1. Katzung BG. Toksikologi dalam Farmakologi dasar dan klinik Jilid 3. Edisi 8.

Jakarta: Salemba Medika, 2002

No Bentuk Keracunan

Antidotum BSO Antidotum

Tinjauan Toksisitas

1.

2.

3.

Karbonmonoksida

Sulfur Dioksida

Nitrogen Oksida

- Oksigen 100%- Oksigen

hiperbarik (2-3 atm)

Tidak terdapat pengobatan spesifik, tetapi tergantung maneuver terapeutik yang dilakukan dalam pengobatan iritasi fungsi saluran pernapasan

Tidak terdapat pengobatan spesifik, tetapi tergantung maneuver terapeutik yang dilakukan dalam penanganan iritasi paru dalam dan edema paru non-kardiogenik

-

-

-

CO bergabung secara reversible dengan situs ikatan Hb dan memiliki ainitas sekitar 220 kali dibandigkan oksigen terhadap Hb. Hasil yang terbentuk karboksihemoglobin yang tidak dapat mentransport oksigen.

Tanda dan gejala intoksikasi meliputi iritasi mata, hidung dan tenggorokan serta refleks bronkokonstriksi

Tanda dan gejala intoksikasi meliputi iritasi mata dan hidung, batuk, produksi sputum mukoid atau berbusa (frothy), dispne, nyeri dada dan edema paru akut dalam 1-2 jam

Page 2: Toksikologi

4.

5.

6.

7.

Ozon

Timbal

Arsenik

Merkuri

Tidak terdapat pengobatan spesifik, tetapi tergantung maneuver terapeutik yang dilakukan dalam penanganan iritasi paru dalam dan edema paru non-kardiogenik

Terapi khelasi:- CaNa2EDTA 30mg/kgBB/hari (iv/im)- dimercaprol yang setelah 4 jam ditambah EDTA (im)- oral dengan succimer

Terapi khelasi:- dimercaprol 3-5mg/kgBB setiap 4-6 jam (im)- transfusi pada anemia hemolitik dan emodialisis pada kerusakan ginjal merupakan terapi penunjang yang efektif

Terapi khelasi dengan dimercaprol atau succimer

-

- CaNa2EDTA 200 mg/ml untuk injeksi

- Dimercaprol 100 mg/ml untuk injeksi

- Succimer 100 mg oral

- Dimercaprol 100 mg/ml untuk injeksi

- Dimercaprol 100 mg/ml untuk injeksi

- Succime

Ozon iritan bagi membrane mukosa. Paparan ringan hanya menyebabkan iritasi saluran nafas atas, paparan yang parah menyebabkan iritasi paru dalam bahkan sampai edema paru

Mempengaruhi sistem saraf, darah, ginjal, oegan reproduksi, saluran cerna dan sistem kardiovaskular

Komposisi arsenik dapat larut dengan sempurna melalui saluran napas dan saluran cerna. Senyawa arsenik menghasilkan efek toksik melalui inhibisi reaksi enzim dalam berbagai macam sistem. Dikenal sebagai karsinogen manusia dan diasosiasikan dengan kanker paru, kulit dan kandung kemih

Merkuri berinteraksi dengan kelompok sulfihidril in vivo dan menghambat enzim serta mengubah membran sel

Page 3: Toksikologi

8.

9.

10.

11.

12.

Acetaminophen

Antiholinesterase, organofosfat, karbamat

Obat kardiotoksik depresan- membrane (antidepresan trisiklis, quinidin, dsb)

Fluoride, canal Ca bloker

Garam-garam besi

Acetylcysteine (Mucomyst)

Atropine

Sodium bikarbonat

Kalsium

Deferoxamine (desferal)

r 100 mg oral

Dosis uji 1-2 mg (untuk anak 0,05 mg/kgBB) diberikan iv dan diulang hingga muncul gejala atropinism

Bolus iv 1-2 mEq/kgBB

Mulai 15 mg/kgBB iv

Bubuk untuk rekonstitusi 500 mg/vial

Hasil terbaik jika diberiakan dalam 8-10 jam dari overdosis, setelah tes fungsi hati dan darah acetaminophen. Diberikan peroral di AS. Acetylcysteine iv telah digunakan dengan sukses di Eropa dan dalam penelitian di AS

Dosis uji 1-2 mg (untuk anak 0,05 mg/kgBB) diberikan iv dan diulang hingga muncul gejala atropinism (takhikardi, dilatasi pupil, ileus). Dosis dapat diulang tiap 10-15 menit, dengan penurunan sekresi sebagai tujuan terapeutik

Biasanya bolus iv 1-2 mEq/kgBB, akan membalik efek kardiotoksik (QRS melebar, hipotensi). Diberikan hati-hati pada gagal jantung (hindari kelebihan natrium)

Dosis besar mungi\kin diperlukan pada overdosis yang parah, mulai 15 mg/kgBB iv

Jika keracunan parah, berikan 15 mg/kgBB/jam iv. Urine dapat menjadi merah muda. Deferoxamine 100 mg dapat mengikat besi 8,5 mg.

Page 4: Toksikologi

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Digoksin dan glikosida jantung terkait

Theophylline, caffeina, metoproterenol

Methanol, Ethylene glycol

Bnzodiazepine

Penyekat edrenoseptor- beta

Obat narkotik turunan opioid

Antibodi digoksin (Digibind)

Esmolol

- Etanol- Fomepizol

Flumazenil (Romazicon)

Glukagon

Naloxone (Narcan)

Infus 25-50 µg/kgBB/menit iv

Etanol mencapai kadar darah seidaknya 100mg/dL (42 g/ 70 kg orang dewasa).

Fomepizol 15 mg/kgBB; diulang setiap 12 jam

Dosis dewasa 0,2 mg iv, diulang seperlunya hingga maksimum 3 mg.

Bolus iv 5-10 mg

Satu vial mengikat digoksin 0,5 mg; indikasi meliputi aritmia serius, hiperkalemi

Penyekat beta kerja singkat membalik takhikardi yang diinduksi beta, dan vasodilatasi yang di induksi beta. Infus 25-50 µg/kgBB/menit iv

Terapi ethanol dapat diberikan sebelum konfirmasi diagnosis laboratorium. Dosis pengisian dihitung untuk mencapai kadar darah seidaknya 100mg/dL (42 g/ 70 kg orang dewasa). Fomipezol lebih mudah dan menyenangkan dari pada ethanol. Dosis pengisian 15 mg/kgBB; diulang setiap 12 jam

Dosis dewasa 0,2 mg iv, diulang seperlunya hingga maksimum 3 mg. Jangan diberikan pada pasien yang demam, ketergantungan benzodiszepine, atau overdosis trisiklis

Bolus iv 5-10 mg membalik hipotensi dan bradikardi yang resisten obat-obat agonis beta. Dapat menyebabkan muntah

Antagonis opioid spesifik; 1-2 mg diawali

Page 5: Toksikologi

19.

20.

21.

lainnya

Disarankan untuk agen antikolnergik, tidakuntuk antidepresan trisiklis

Inhibitor kolinesterase organofosfat

Bisa ular derik

Physostigmine salicylate

Pralidoxime (2-PAM)

Polyvalent crotalid

1-2 mg diawali dengan injeksi iv, im, atau sc

Dosis dewasa 0,5-1 mg iv

Dosis dewasa 1 g iv dapat diulang setiap 3-4 jam seperlunya atau lebih baik sebagai infus constan 250-400 mg/jam. Dosis anak 250 mg.

dengan injeksi iv, im, atau sc. Dosis yang lebih besar mungkin diperlukan untuk membelik efek-efek overdosis propoxone, codeine, atau turunan fentanyl. Lama kerja 2-3 jam secara bermakna lebih singkat dari pada opioid yang sedang diantagonisasi

Dosis dewasa 0,5-1 mg iv secara perlahan. Efeknya segera (30-60 menit) dan dosis efektif terendah dapat diulang ketika gejala muncul kembali. Dapat menimbulkan bradikardi, meningkatkan sekresi bronkus dan demam. Siapkan atropine untuk membalik efek-efek yang berlebihan. Jangan digunakan untuk overdosis antidepresan trisiklik

Dosis dewasa 1 g iv dapat diulang setiap 3-4 jam seperlunya atau lebih baik sebagai infus constan 250-400 mg/jam. Dosis anak sekitar 250 mg. Tidak ada bukti bermanfaat untuk keracunan karbamat

Sebelum diberikan sebaiknnya diperiksa terlebih dahulu kecocokan dan jenis

Page 6: Toksikologi

22. Baygon Atropine injeksi

Untuk digitan significan , diberikan 5-10 vial, jira keracunan bisanya parah, mungkin 10-20 vial.

darah. Untuk digitan significan , diberikan 5-10 vial, jira keracunan bisanya parah, mungkin 10-20 vial.

Sebelumnya dilakukan pembilasan lambung terlebih dahulu