Tokoh 2008: 10 Kepala Daerah Terbaik Versi TEMPO · Web viewKetika menemui Tito dan Yani, David...

26
Jusuf Serang Kasim, Wali Kota Tarakan, Kalimantan Timur Tempat dan tanggal lahir: Tarakan, 2 Februari 1944 Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar Karier: Kepala Puskesmas Mamburungan, Tarakan (1976-1982) Direktur Rumah Sakit Umum Tarakan (1987-1995) Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie, Samarinda (1995-1999) Direktur Rumah Sakit Islam Aisyah, Samarinda (1999) Wali Kota Tarakan dua periode (1999-2009) Who Siapa dia? Jusuf Serang Kasim, yang Dokter ini ingin menyulap Tarakan dari kota sampah menjadi Singapura kecil dalam waktu sepuluh tahun. What Apa yang dikerjakan ? Dengan mengorbankan biaya pembangunan kantor wali kota buat membangun gedung sekolah yang baik, membentuk tim peningkatan mutu pendidikan, meningkatkan kemampuan para guru SD hingga memperoleh gelar sarjana, membangun pusat pelayanan terpadu yang dinamai ”Gadis”— akronim dari gabungan dinas. Where Dimana? Kota Tarakan, Kalimantan Timur When Kapan? 1999 Why Mengapa dia melakukan itu? Tarakan pada 1999 adalah kota yang sakit: uang tak punya, sampah menggunung di mana-mana, gedung sekolah reyot, orang-orang kaya pun menyekolahkan anaknya ke luar pulau. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, itu juga melihat bibir pantai sebelah timur terus tergerus Laut Sulawesi, dan hutan bakau penjaga napas penduduk Tarakan terkikis dengan cepat. Dari hasil diagnosisnya, ia memutuskan mendahulukan 1

Transcript of Tokoh 2008: 10 Kepala Daerah Terbaik Versi TEMPO · Web viewKetika menemui Tito dan Yani, David...

Jusuf Serang Kasim, Wali Kota Tarakan, Kalimantan Timur

Tempat dan tanggal lahir: Tarakan, 2 Februari 1944 Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar Karier:

Kepala Puskesmas Mamburungan, Tarakan (1976-1982) Direktur Rumah Sakit Umum Tarakan (1987-1995) Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahranie, Samarinda (1995-

1999) Direktur Rumah Sakit Islam Aisyah, Samarinda (1999) Wali Kota Tarakan dua periode (1999-2009)

Who Siapa dia? Jusuf Serang Kasim, yang Dokter ini ingin menyulap Tarakan dari kota sampah menjadi Singapura kecil dalam waktu sepuluh tahun.

What Apa yang dikerjakan?

Dengan mengorbankan biaya pembangunan kantor wali kota buat membangun gedung sekolah yang baik, membentuk tim peningkatan mutu pendidikan, meningkatkan kemampuan para guru SD hingga memperoleh gelar sarjana, membangun pusat pelayanan terpadu yang dinamai ”Gadis”—akronim dari gabungan dinas.

Where Dimana? Kota Tarakan, Kalimantan Timur

When Kapan? 1999

Why Mengapa dia melakukan itu?

Tarakan pada 1999 adalah kota yang sakit: uang tak punya, sampah menggunung di mana-mana, gedung sekolah reyot, orang-orang kaya pun menyekolahkan anaknya ke luar pulau. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, itu juga melihat bibir pantai sebelah timur terus tergerus Laut Sulawesi, dan hutan bakau penjaga napas penduduk Tarakan terkikis dengan cepat. Dari hasil diagnosisnya, ia memutuskan mendahulukan persoalan yang sudah kronis: sampah. Tak ada uang di kas pemerintah, ia mengumpulkan 11 pengusaha lokal untuk memulainya. Ketika itu, terkumpul Rp 1,3 miliar dari mereka. ”Saya berjanji mengembalikannya dalam setahun,” tuturnya.

How Bagaimana dia bekerja?

Memimpin Tarakan sejak 1999, sang Wali Kota tampak paham benar aneka persoalan yang hinggap di pulau sebelah timur Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia itu. Tiap pagi ia menerima puluhan tamu, masing-masing menyampaikan urusannya: dari masalah pengelolaan sampah sampai tagihan listrik, dari percetakan buku hingga soal mutu pendidikan. Dari situ ia bergerak ke lapangan, mengecek persoalan berikut perkembangannya.

1

Rutinitas yang sudah bertahun-tahun.

Herry Zudianto, Wali Kota Yogyakarta

Tempat dan tanggal lahir: Yogyakarta, 31 Maret 1955 | Pendidikan: - Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (1974, tak selesai) - Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1981) - Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1997) | Karier: Auditor Internal PT Kusumohadi (Batik Danar Hadi), Solo (1980-1981) - pendiri Wisma Batik Margaria, Yogyakarta (1981) - Wali Kota Yogyakarta dua periode (2001-2011) | Penghargaan: 30 penghargaan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, e-government, otonomi, transparansi, dan pemerintahan bersih.

Who Siapa dia? Herry Zudianto

What Apa yang dikerjakan?

Memasang meteran di tiap tiang, sehingga setrum dibayar menurut pemakaian, tagihan pun bisa dipangkas hingga separuhnya. Herry memakai sisa duit untuk membeli lampu dan membuat tiang baru.  Yogya pun terang, ramai, hidup hingga ke kampung-kampung—tak hanya di Malioboro. Ekonomi menggeliat. Apalagi setelah Herry mendirikan Dinas Perizinan dengan sistem online yang canggih. Ini satu-satunya dinas perizinan di Indonesia. Nilai investasi naik tiap tahun. Membuat program Sego Segawe atau naik sepeda ke sekolah dan tempat kerja, plus mewajibkan kantor-kantor menyediakan 10 persen lahan untuk taman dan pohon. Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mendapat julukan ”Wagiman” alias wali kota gila taman. Tapi ia tak peduli. Ia terus berjalan, membeli lahan-lahan kosong hanya untuk taman. Yogya terasa segar, karena taman bertambah dari 9 menjadi 22 hektare.

Where Dimana? Kota Yogyakarta

When Kapan? 2001

Why Mengapa dia melakukan itu?

Herry selalu ingin membuat terobosan dengan tetap mempertahankan Yogya sebagai kota pendidikan, wisata, dan budaya. Ia pun membuat Taman Pintar di tenggara Malioboro atau

2

depan gedung Bank Indonesia. Wahana permainan anak-anak ini dibuat modern untuk mengenalkan ilmu dan teknologi dan digratiskan untuk anak-anak miskin. Pekan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikannya.

How Bagaimana dia bekerja?

membuat program Sego Segawe atau naik sepeda ke sekolah dan tempat kerja, plus mewajibkan kantor-kantor menyediakan 10 persen lahan untuk taman dan pohon. Ia agresif membeli tanah untuk dijadikan taman dan ruang publik. Pada 2009, ia membuat jalur khusus sepeda yang melintasi kampung-kampung.

David Bobihoe Akib, Bupati Gorontalo

Tempat dan tanggal lahir: Gorontalo, 30 Oktober 1955 | Pendidikan: - Diploma Akademi Ilmu Publisistik, Manado (1979) - Sarjana Komunikasi Universitas Sam Ratulangi, Manado (1982) - Magister of Science West Coast Institute of Management & Technology, Australia (2001) - Magister Manajemen STIE Widya Jayakarta, Jakarta (2001) | Karier: - Kepala Biro Humas Provinsi Sulawesi Utara (1997-2001) - Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo (2001-2005) - Bupati Gorontalo (2005-2010) | Penghargaan: - Menuju Kota Sehat 2007 dari Menteri Kesehatan - Satya Lencana Pendidikan 2007 - Satya Lencana Pembangunan 2007 -

Adipura Kategori Kota Kecil 2007

Who Siapa dia? David Bobihoe Akib

What Apa yang dikerjakan?

meruntuhkan pagar rumah dinasnya di Kota Limboto, ibu kota Kabupaten Gorontalo. Pos jaga ia ratakan dengan tanah. Tamu dari mana saja bebas duduk-duduk di teras rumah, tanpa terhadang aturan protokol ketat. Dia rajin berkeliling daerah, mendengar kemauan orang banyak. Ia sukses mengajak rakyat membangun, menanam jagung, dan mengekspor hasilnya

Where Dimana? Gorontalo

When Kapan? Tahun 2008

Why Mengapa dia melakukan itu?

Agar dekat dengan rakyat, David sebisa mungkin pula memenuhi undangan pernikahan atau tahlilan dari warganya. Ketika menemui Tito dan Yani, David hendak memenuhi undangan tahlilan warganya. ”Tahun lalu Bapak menghadiri 146 undangan,” kata Kennedy, ajudan Bupati. Nomor telepon selulernya tidak

3

dirahasiakan. ”Saya menjawab pesan singkat warga saat dalam perjalanan atau menjelang tidur,” katanya.

How Bagaimana dia bekerja?

Bupati kelahiran Gorontalo 53 tahun silam itu dikenal terbuka dan siap meladeni semua tamunya. ”Kalau saya bisa menemui, mengapa tidak?” katanya dengan santun. Pekan lalu, dia menghadiri pertemuan di kantor redaksi Tempo bersama sembilan bupati dan wali kota pilihan majalah ini. David berbicara dengan terbuka, mahir, dan bergelora tentang tanah kecintaannya, Gorontalo.

Andi Hatta Marakarma, Bupati Luwu Timur

Tempat dan tanggal lahir: Palopo, 10 Juni 1949 | Pendidikan: - Sarjana Ilmu Pemerintah Institut Ilmu Pemerintahan (1985) - Magister Pertanian Universitas Hasanuddin (2002) | Karier: - Kepala Desa Bara (1978) - Kepala Desa Wawondula (1979), Camat Masamba (1993) - Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Luwu Utara (2001) - Penjabat Bupati Luwu Timur (2003) - Bupati Luwu Timur (2005) | Penghargaan: - Peduli Pendidikan dari Gubernur Sulawesi Selatan (2006) - Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN (2007) - Satya Lencana Wira Karya dari Presiden (2007) - Perda Akta Kelahiran Bebas Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (2007) - Anugerah Kemitraan (2008)

Who Siapa dia? Andi Hatta Marakarma

What Apa yang dikerjakan?

Menghadapi daerah pemekaran dengan potensi bagus tapi miskin prasarana. Ia membangun desa, termasuk jalan, dan membiarkan kantornya sangat sederhana. Resepnya jitu. Ekonomi rakyat berkembang. ”Dulu ongkos angkut satu karung gabah Rp 9.000, sekarang hanya Rp 2.000,” kata salah seorang ketua kelompok tani di Luwu.

4

Where Dimana? Nun jauh di Luwu Timur, Sulawesi Selatan

When Kapan? Tahun 2008

Why Mengapa dia melakukan itu?

Beberapa tahun lalu Luwu Timur tingkat kelulusan pelajar di daerahnya nomor dua paling bawah dari seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. “Alhamdulillah tahun ini kami masuk dalam 10 besar tingkat kelulusan pelajarnya di antara seluruh kabupaten/kotamadya di Sulawesi Selatan. Di Luwu Timur ini hampir semua ada, seperti gunung, hutan, pertanian, perkebunan, perikanan, hingga sumder daya mineral atau pertambangan.  Di wilayah kami ada PT Inco yang merupakan produsen nikel terbesar di Indonesia.

How Bagaimana dia bekerja?

Andi Hatta Marakarma berhasil memanfaatkan corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang ada di wilayahnya untuk meningkatkan pelayanan publik antara lain untuk bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan infrastruktur maupun administrasi, serta upaya pengembangan agrobisnis.

Suyanto, Bupati Jombang

Tempat dan tanggal lahir: Jombang, 5 Januari 1965 | Pendidikan: - IKIP Surabaya (S-1, 1985) - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (S-2, 2007) | Karier: - Guru (1986-1994) - Wiraswasta (1994-2000) - Wakil Bupati Jombang (2000-2003) - Bupati Jombang dua periode (2003-2013) | Penghargaan: - 22 buah, termasuk Adipura, Otonomi Award, PU Award, Departemen Pertanian

Who Siapa dia? Suyanto

What Apa yang mengundang dokter-dokter spesialis berpraktek di puskesmas.

5

dikerjakan? Protes datang dari instansi kesehatan karena ia dinilai melecehkan dokter spesialis. Ia jalan terus dan sekarang puskesmas menyandang tingkatan ISO. Ia juga menggratiskan sekolah sampai sekolah lanjutan atas. ”Pemimpin itu tak perlu cerdas sekali. Yang penting lurus hati, mulai berpikir sampai berbuat,” ujar bupati yang mengaku hanya menghabiskan Rp 40 juta untuk pemilihan kepala daerah itu

Where Dimana? Jombang

When Kapan? Tahun 2005

Why Mengapa dia melakukan itu?

Maksum, petani dari Desa Mojotrisno, empat kilometer dari Mojoagung, bertemu penolongnya pada suatu pagi, dua pekan lalu. Mereka berbaju serba putih, namun—berbeda dari gambaran klasik malaikat penolong di kartu-kartu Hallmark—tanpa sayap. Dengan sigap dan santun, mereka bergegas menolong orang sakit, termasuk warga desa yang datang dengan gugup dan cemas karena dompet hampa.

How Bagaimana dia bekerja?

Mengutamakan dialog. Misalnya dalam menertibkan pedagang kaki lima di alun-alun. Pemerintah Jombang bersepakat dengan paguyuban pedagang. Mereka boleh berjualan sampai pukul 23.00. Lewat jam itu, tak boleh satu gerobak pun—berikut sampah-sampahnya—ada di sana. Sejak itu, alun-alun bersih dan rapi.

.

A.A GDE Agung, Bupati Badung (Bali)

Tempat dan tanggal lahir: Badung, 25 Mei 1949 | Pendidikan: - Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1976) - Notariat Universitas Indonesia (1994) |

Karier: - Ketua Ikatan Notaris Indonesia Tabanan - Ketua Forum Komunikasi

Antarumat Beragama Kabupaten Badung - Bupati Badung (2005-2010) |

6

Penghargaan: - Kabupaten Sehat 2007 dari Departemen Kesehatan - Penghargaan Khusus sebagai Kabupaten

Penggerak Koperasi 2007 dari Presiden

Who Siapa dia? A.A GDE Agung

What Apa yang dikerjakan?

Di daerah selatan, Kuta dan sekitarnya, masyarakat makmur karena pariwisata. Tapi petani di utara miskin. Sekolah pertanian ia bangun. Agrobisnis dikembangkan. Ia berhasil. Badung sekarang sanggup menyumbangkan sebagian pendapatan untuk enam kabupaten lain di Bali.

Where Dimana? Badung, Bali

When Kapan? Tahun 2003

Why Mengapa dia melakukan itu?

Anak Agung Gde Agung mempunyai mimpi. Sebab, Bupati Badung itu melihat betapa berbedanya kawasan utara Kabupaten Badung yang terdiri dari pegunungan, dan bagian selatan yang memiliki pantai yang landai dan indah seperti Kuta. Udara yang hangat di selatan ini menjadikan daerah itu tempat pelesir favorit bagi turis yang berambut pirang ataupun mereka yang berkulit cokelat.

How Bagaimana dia bekerja?

Di antaranya dengan melakukan perimbangan pembangunan yang dibiayai dari anggaran pendapatan belanja daerah. Berbagai infrastruktur mereka bangun. Lalu, potensi yang dimiliki kawasan itu dikembangkan. Kawasan utara sebagai penghasil bumi menjadi penyedia kebutuhan para pengusaha pariwisata di kawasan selatan.

Ide lain adalah mendirikan sebuah sekolah yang melatih kompetensi agrobisnis atau agrowisata. ”Kelak, lulusan dari sekolah itu bisa menjadi tenaga kerja di bidang tersebut atau membuka usaha sendiri,” kata Agung. Dalam bayangannya, dengan mendirikan sekolah menengah pertanian, yang sepenuhnya disubsidi pemerintah daerah, dia menginginkan kawasan ini bisa tumbuh menjadi basis pertanian yang kuat.

Joko Widodo,  Wali Kota Solo 

Tempat dan tanggal lahir: Surakarta, 21 Juni 1961 | Pendidikan: Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada,

7

Yogyakarta (1985) | Karier: - Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990) - Ketua Bidang Pertambangan dan Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996) - Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007) - Wali Kota Surakarta (2005-2010) | Penghargaan: - Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah - Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan - Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan - Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum

Who Siapa dia? Joko Widodo

What Apa yang dikerjakan?

Mendemonstrasikan bagaimana memanusiakan warganya. Ketika harus memindahkan pedagang kaki lima, ia lebih dulu mengundang makan para pelaku sektor informal itu. Ia tak memilih jalan pintas: mengerahkan aparat atau membakar lokasi. ”Setelah makan, ya, saya suruh pulang lagi,” kata Jokowi. Setelah undangan makan yang ke-54, baru ia yakin pedagang siap dipindahkan. Acara pemindahan meriah, lengkap dengan arak-arakan yang diramaikan pasukan keraton. Para pedagang gembira ria, mereka menyediakan tumpeng sendiri.

Where Dimana? Kota Solo

When Kapan? 2003

Why Mengapa dia melakukan itu?

Menginginkan kota solo menjadi kota yang indah

How Bagaimana dia bekerja?

Mengajak para PKL makan siang di Loji Gandrung sampai 50 kali lebih. Pada makan siang yang ke-54, Jokowi baru berani mengungkapkan niatannya untuk merelokasi pedagang. Jadi, selama 53 kali makan siang, para PKL itu hanya “SMP” (setelah makan lalu pulang) di Loji Gandrung.

8

Untung Sarono Wiyono Sukarno,  Wali Kota Sragen

Tempat dan tanggal lahir: Sragen, 16 Oktober 1950 | Pendidikan: Sarjana Hukum |

Karier: - Ingram Inc. Singapura - SPEI Batignol Prancis, PT Foxboro Indonesia

(1970-1983) - Direktur Utama PT Rekabaja Mandiri - Komisaris Utama PT Wira

Matra Guna, Zee Engineering, dan PT Lombok Timur (1983-2001) - Bupati Sragen

dua periode (2001-2011) | Penghargaan: - 33 buah, termasuk Adipura (2004, 2005,

2006, 2007) - Kabupaten dengan Inovasi Pelayanan Satu Atap, Kabupaten Pro-

Investasi

Who Siapa dia? Untung Sarono Wiyono Sukarno

What Apa yang dikerjakan?

Dengan kegairahan luar biasa pada teknologi informasi menghubungkan semua desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan jaringan Internet. Di tangan pengusaha minyak dan gas itu efisiensi pemerintahan meningkat pesat.

Where Dimana? Kota Sragen

When Kapan? 2001

Why Mengapa dia melakukan itu?

Pegawai negeri tak pernah kreatif, tak berdisiplin, apalagi inovatif. Birokrasi identik dengan kaku, rumit, tak transparan, dan berbelit-belit.

How Bagaimana dia bekerja?

Ia mendatangkan konsultan untuk memberikan masukan sekaligus melatih di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan, ekonomi, serta sistem teknologi informasi.

9

Ilham Arif Sirajuddin, Wali Kota Makassar

Tempat dan tanggal lahir: Ujung Pandang, 16 September 1965 | Pendidikan: -

Sarjana Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar (1992) - Pascasarjana Magister

Manajemen Universitas Muslim Indonesia, Makassar (2000) | Karier: - Wakil Ketua

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sulawesi Selatan (1996-2003) - Ketua Partai

Golkar Makassar (2001-sekarang) - Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (2003-

sekarang) - anggota DPRD Makassar (1999-2000) - Wali Kota Makassar (2004-2009) |

Penghargaan: - Wahana Tata Nugraha (2004, 2005, 2006, 2007) - Manggala Karya

Kencana (2007) - Kota Sehat Manggala Karya Bhakti Husada Arutala (2007) - Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

(2008)

Who Siapa dia? Ilham Arif Sirajuddin

What Apa yang dikerjakan?

Bertahun-tahun Lapangan Karebosi di Makassar menjadi milik para waria pada malam hari. Kemudian datanglah wali kota baru, Ilham Arif Sirajuddin, 43 tahun, yang dengan berani mengubah lapangan itu. Ia yakin, warga Makassar perlu lebih banyak ruang terbuka. Ia dilawan, didemo, tapi ia tahu bahwa kepentingan publik nomor satu. Lapangan kumuh dan kerap direndam banjir itu akhirnya menjelma menjadi tempat yang megah tanpa kehilangan label sebagai tempat rendezvous penduduk.

Where Dimana? Kota Makassar

10

When Kapan? 2003

Why Mengapa dia melakukan itu?

Sebagai gerbang utama menuju kawasan timur Indonesia, Makassar perlu bersolek. Ia berambisi menjadikan Makassar kota metropolitan pertama di luar Jawa.

How Bagaimana dia bekerja?

”Dia berani tidak populer,” kata pakar otonomi daerah, Andi Mallarangeng. ”Banyak terobosannya.”

Djarot Saiful Hidayat, Walikota Blitar

Tempat dan tanggal lahir: Gorontalo, 30 Oktober 1955 Pendidikan: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang (S-1, 1986) Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (S-2, 1991) Karier: Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya (1997-1999) Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur (1999-2000) Wali Kota Blitar dua periode (2000-2010) Penghargaan:

Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (2008) Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura (2006, 2007, 2008)

Who Siapa dia? Djarot Saiful Hidayat

What Apa yang dikerjakan?

Memulai pekerjaan dengan mereformasi birokrasi yang tambun dan lamban. Dengan begitu, ”Anggaran belanja daerah pasti cukup, asal jangan dikorupsi,” kata penerima berbagai penghargaan di tingkat nasional ini. Ia tak mengganti mobil dinasnya, Toyota Crown tahun 1994, sejak hari pertama menjabat. ”Modal saya hati. Saya ingin warga Blitar maju dan sejahtera,” ujar Djarot, yang sudah dua periode menjabat.

Where Dimana? Kota Blitar

11

When Kapan? 2000

Why Mengapa dia melakukan itu?

Djarot punya obsesi lain: memberantas kemiskinan dengan menggerakkan kebersamaan warga. Inspirasinya datang lima tahun lalu, saat meresmikan jembatan Sukorejo. Di tengah seremoni, ia terenyak menyaksikan sejumlah rumah berdinding gedek yang bolong-bolong.

How Bagaimana dia bekerja?

Menolak pembangunan mal mewah dan membatasi minimarket. Pedagang kaki lima diberi tempat leluasa. ”Saya bangga, kota saya dipenuhi pedagang kaki lima,” katanya.

Tokoh 2008: 10 Kepala Daerah Terbaik Versi TEMPO

December 26, 2008

Tempo memilih sepuluh bupati dan wali kota

sebagai Tokoh 2008. Banyak inovasi dan terobosan. Banyak calon pemimpin yang menjanjikan.

12

Kriteria yang digunakan adalah: pelayanan publik, transparansi, dan keramahan pada dunia

usaha – TEMPO mementingkan proses, lebih dari hasil.

Ada begitu banyak pelajaran dari sepuluh tokoh ini. Yang terpenting, Jakarta perlu percaya

bahwa daerah bisa mengurus diri sendiri. Banyak tokoh lokal yang ternyata mampu melahirkan

terobosan dan inovasi—yang tak muncul pada masa kepala daerah ”diterjunkan” dari atas.

Mereka menolak fenomena klasik birokrasi: korupsi, inefisiensi, bekerja tanpa visi. Sepuluh

orang ini menempatkan teladan dan kejujuran di urutan pertama. Mereka percaya, komunikasi

yang intens merupakan kunci keberhasilan, bukan komunikasi yang instan. Mereka sabar

mendengar rakyat, dan bekerja mencapainya.

Seperti kata Jusuf Serang Kasim, Wali Kota Tarakan, negara kesatuan ini memang harus

dibangun dari daerah. Dokter ini pun menyulap Tarakan dari kota sampah menjadi ”Singapura

kecil” dalam waktu sepuluh tahun. Sebelum era otonomi, Jusuf mengaku tak ubahnya seorang

satpam yang hanya melaksanakan perintah atasan.

Seorang Untung Sarono Wiyono Sukarno dengan kegairahan luar biasa pada teknologi informasi

menghubungkan semua desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan jaringan Internet. Di

tangan pengusaha minyak dan gas itu efisiensi pemerintahan meningkat pesat.

Wali Kota Solo Joko Widodo—yang di daerahnya disapa Jokowi—mendemonstrasikan

bagaimana memanusiakan warganya. Ketika harus memindahkan pedagang kaki lima, ia lebih

dulu mengundang makan para pelaku sektor informal itu. Ia tak memilih jalan pintas:

mengerahkan aparat atau membakar lokasi. ”Setelah makan, ya, saya suruh pulang lagi,” kata

Jokowi. Setelah undangan makan yang ke-54, baru ia yakin pedagang siap dipindahkan. Acara

pemindahan meriah, lengkap dengan arak-arakan yang diramaikan pasukan keraton. Para

pedagang gembira ria, mereka menyediakan tumpeng sendiri.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mendapat julukan ”Wagiman” alias wali kota gila taman.

Tapi ia tak peduli. Ia terus berjalan, membeli lahan-lahan kosong hanya untuk taman. Yogya

terasa segar, karena taman bertambah dari 9 menjadi 22 hektare.

Bertahun-tahun Lapangan Karebosi di Makassar menjadi milik para waria pada malam hari.

Kemudian datanglah wali kota baru, Ilham Arif Sirajuddin, 43 tahun, yang dengan berani

mengubah lapangan itu. Ia yakin, warga Makassar perlu lebih banyak ruang terbuka. Ia dilawan,

didemo, tapi ia tahu bahwa kepentingan publik nomor satu. Lapangan kumuh dan kerap

13

direndam banjir itu akhirnya menjelma menjadi tempat yang megah tanpa kehilangan label

sebagai tempat rendezvous penduduk.

Di Blitar, Jawa Timur, Djarot Saiful Hidayat memulai pekerjaan dengan mereformasi birokrasi

yang tambun dan lamban. Dengan begitu, ”Anggaran belanja daerah pasti cukup, asal jangan

dikorupsi,” kata penerima berbagai penghargaan di tingkat nasional ini. Ia tak mengganti mobil

dinasnya, Toyota Crown tahun 1994, sejak hari pertama menjabat. ”Modal saya hati. Saya ingin

warga Blitar maju dan sejahtera,” ujar Djarot, yang sudah dua periode menjabat.

David Bobihoe meruntuhkan pagar rumah dinasnya di Kota Limboto, ibu kota Kabupaten

Gorontalo. Pos jaga ia ratakan dengan tanah. Tamu dari mana saja bebas duduk-duduk di teras

rumah, tanpa terhadang aturan protokol ketat. Dia rajin berkeliling daerah, mendengar kemauan

orang banyak. Ia sukses mengajak rakyat membangun, menanam jagung, dan mengekspor

hasilnya.

Bupati Badung, Bali, Anak Agung Gede Agung, punya masalah berat: ekonomi penduduk

timpang. Di daerah selatan, Kuta dan sekitarnya, masyarakat makmur karena pariwisata. Tapi

petani di utara miskin. Sekolah pertanian ia bangun. Agrobisnis dikembangkan. Ia berhasil.

Badung sekarang sanggup menyumbangkan sebagian pendapatan untuk enam kabupaten lain di

Bali.

Nun jauh di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Bupati Andi Hatta Marakarma menghadapi daerah

pemekaran dengan potensi bagus tapi miskin prasarana. Ia membangun desa, termasuk jalan, dan

membiarkan kantornya sangat sederhana. Resepnya jitu. Ekonomi rakyat berkembang. ”Dulu

ongkos angkut satu karung gabah Rp 9.000, sekarang hanya Rp 2.000,” kata salah seorang ketua

kelompok tani di Luwu.

Bupati Jombang Suyanto mengundang dokter-dokter spesialis berpraktek di puskesmas. Protes

datang dari instansi kesehatan karena ia dinilai melecehkan dokter spesialis. Ia jalan terus dan

sekarang puskesmas menyandang tingkatan ISO. Ia juga menggratiskan sekolah sampai sekolah

lanjutan atas. ”Pemimpin itu tak perlu cerdas sekali. Yang penting lurus hati, mulai berpikir

sampai berbuat,” ujar bupati yang mengaku hanya menghabiskan Rp 40 juta untuk pemilihan

kepala daerah itu.

Di antara miskinnya stok pemimpin di tingkat nasional, otonomi daerah terbukti sudah

memunculkan talenta-talenta baik, muda, kreatif, dan tahu benar cara memikat hati rakyat.

Mereka tidak hanya berasal dari birokrasi, tapi juga datang dari kalangan pengusaha atau

14

pendidik. Mereka lahirkan kejutan yang asyik. Satu yang membanggakan: mereka tidak terkena

virus korupsi.

Kami yakin, masih banyak lagi tokoh berprestasi yang luput dari radar kami.Tapi 10 Tokoh

Tempo 2008 ini agaknya mewakili satu kenyataan: masih banyak orang yang bekerja dengan

hati, untuk Indonesia yang lebih baik.

Kesimpulan Kesuksesan dadri sepuluh orang tersebut adalah :

Mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi)

yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa

pengusaha sukses.  

Sepuluh sikap yang harus dipunyai itu adalah sebagai berikut: 

Pertama, Keberanian untuk berinisiatif :

Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terknenal

yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang!

15

Lihat saja : Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real

Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah

contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif.

Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, Online University

bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon

dan produk laris selain buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang,

tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya. 

Kedua, Tepat waktu :

Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita

memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat

waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage

sesuatu yang paling terbatas tersebut.

Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama

keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan

pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita. 

Ketiga, Senang melayani dan memberi:

Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah

additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi.

“The more you give to others, the more respect you get in return”

Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat

kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja!

Tetapi, setidaknya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega

serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan

bergaul dengan diri kita.  

Keempat, Membuka diri terlebih dahulu: 

Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun

dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka.

16

Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada

siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses.

Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin

bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah yang dicari

oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang

mau bekerja sama dengan orang yang misterius, betul kan? 

Kelima, Senang bekerja sama dan membina hubungan baik: 

Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama.

Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump

memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon

“orang kepercayaan” yang baru.

Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan bervisi sama dengan

menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses itu semakin terbuka lebar. 

Keenam, Senang mempelajari hal-hal baru: 

Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam

bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih

sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka

tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung

menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya.

Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan

mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan. 

Ketujuh, Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama: 

Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.”

Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak

pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal.

Mengapa?

17

Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan

itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a

good day (hari yang baik). 

Kedelapan, Berani menanggung resiko:

Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari

kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh.

Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu

dikhawatirkan lagi bukan?

Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian

hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat. 

Kesembilan, Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat): 

Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada.

Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan

berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan

didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.

Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan

penyelesaian atas hambatan tersebut. 

Kesepuluh:  “Comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya

tampak “lebih” dari lawan bicaranya.

Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka

sendiri? Tidak ada tentunya.

Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak

tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan

oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka.

18

Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka

merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda

dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri. 

Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan

langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita yang memutuskan.  

19