To Appendectomi 1-A

51
Teknik operasi : APENDEKTOMI

Transcript of To Appendectomi 1-A

Page 1: To Appendectomi 1-A

Teknik operasi : APENDEKTOMI

Page 2: To Appendectomi 1-A

DEFINISI

•Apendisitis adalah suatu peradangan dari appendix vermivormis, yang lebih terkenal dengan sebutan usus buntu

•Pada orang dewasa panjang appendiks adalah antara 6 cm s/d 9cm, dengan diameter rata-rata 1-3 mm.

Page 3: To Appendectomi 1-A

Apendisitis Akut

Inflamasi akut appendiks vermiformisLaki – laki 12 % : wanita 25 %Di negara Barat: 7% populasiInsidensi tertinggi: dekade II - IIIEtiologi :

◦ Obstruksi oleh fekolit, parasit, benda asing (biji-bijian, batu, sisa feses yang mengeras), tumor (jenis carcinoid) baik dari appendix atau dari caecum, parasit (sering : Ascaris lumbrocoides)

◦ hiperplasia limfoid (25-30%) pada anak-anak, akibat infeksi virus atau ISPA

Page 4: To Appendectomi 1-A

Apendisitis Akut

•Fecalith Dominan !!!•40 % simple appendektomi•60 % Appendisitis ganggrenous tanpa

ruptur•90 % Appendisitis ganggrenous +

ruptur

Page 5: To Appendectomi 1-A

Anatomi▫8 bulan masa

embriologi▫Penonjolan dari

sekum▫Organ rudimenter,

dangkal & tipis▫Panjang 2,5 - 25 cm,

rata-rata 6-9 cm▫Pertemuan tiga

taenia koli landmark !!!

Page 6: To Appendectomi 1-A

Taenia libera

Taenia mesocolica

Taenia omentalis

Page 7: To Appendectomi 1-A

Proyeksi Letak Appendix

Page 8: To Appendectomi 1-A

LAPISAN DINDING ANTERIOR ABDOMEN

Page 9: To Appendectomi 1-A
Page 10: To Appendectomi 1-A

Anatomi vaskularisasi appendix (7) a. appendikularis berasal

dari (5) a. ileocolica berasal dari a.mesenterika superior

Zollinger’s Atlas of surgical operations. Ninth edition. Page : 23

Page 11: To Appendectomi 1-A

Anatomi - Perdarahan

•A. appendikularis berasal dari cabang ileal a.ileocolica.

•Vena mengikuti arteri•Drainase limfatik arteri dari Nodus

limfatikus di ileocolica dan a.mesenterica superior mencapai nodus limfatikus celiacus dan cysterna chili.

Page 12: To Appendectomi 1-A

Persarafan

•Appendix diinervasi oleh nervus dari thorakal X(T-10), suatu inervasi somatik yang juga menginervasi kulit di sekitar umbilikus maka pada tahap awal appendicitis, ketika hanya dinding visera dari appendix yang mengalami inflamasi, nyeri diawali di regioo umbilikal.

Page 13: To Appendectomi 1-A

Fisiologi•Appendix merupakan organ immunologik

yang mensekresi Ig A. •Lymphoid tissue pertama kali muncul pada

usia 2 minggu setelah lahir. Jumlahnya semakin meningkat selama pubertas, dan kemudian akan menetap pada dekade berikutnya, selanjutnya jumlahnya akan menurun seiring dengan pertumbuhan usia. Setelah usia 60th, jar. Limfoid sudah tidak ada lagi dan biasanya terjadi obliterasi komplit dari lumen appendix.

Page 14: To Appendectomi 1-A

Gejala Klinik

•Nyeri pindah ke kanan bawah: rangsangan peritoneum lokal di titik McBurney▫Nyeri tekan = tenderness▫Nyeri lepas = rebound tenderness▫Defense muskuler = muscular guarding

Page 15: To Appendectomi 1-A

Pemeriksaan Fisik•Suhu tubuh sedikit meningkat, tanpa

perforasi•Peristaltik normal atau sedikit

menurun•Nyeri perut kanan bawah, lokasi jelas•Nyeri tekan, nyeri lepas di daerah yg

sama•Tergantung letak apendiks, colok

dubur mungkin nyeri / mungkin tidak

Page 16: To Appendectomi 1-A

THE ACCESSORY SIGNS

1. Rovsing’s sign2. Obturator sign3. Psoas sign

Page 17: To Appendectomi 1-A

Prinsip Rovsing dan Blumber sign•Rovsing sign muncul karena dorongan

udara dari kontralateral RLQ atau LLQ yang menekan appendix maka pada pemeriksaan sebaiknya flank kanan pasien difiksasi dengan tangan

•Blumberg sign muncul akibat tekanan udara balik setelah dilakukan penekanan pada LLQ, hal ini terjadi jika lumen appendix mengalami closed loop obstruction

Page 18: To Appendectomi 1-A

4. Blumberg sign : nyeri lepas di kontraleral (LLQ)

5. Kocher’s sign : dari anamnesis, riwayat perpindahan nyeri dari area umbilikalis ke RLQ

6. Dunphy sign : Nyeri perut kanan bawah dengan batuk menunjukkan kemungkinan sudah tjd peritonitis lokal

7. Sitovskiy : Peningkatan nyeri di area iliaka kanan dengan berbaring ke sisi kiri tubuh

8. Bartomier-Michelson’s sign : Peningkatan nyeri dengan palpasi pada area iliaka kanan saat pasien berbaring ke sisi kiri tubuh, dibandingkan saat posisi supine

Page 19: To Appendectomi 1-A

9. Markle sign : Pasien pada posisi berdiri dengan bertumpu pada jari-jari kaki kemudian secara cepat menjatuhkan tumpuan ke tumit Nyeri RLQ (+)

10. Aure-Rozanova’s sign : Nyeri pada palpasi dengan jari di “petit triangle”tipikal pada appendiks retrosekal

Page 20: To Appendectomi 1-A

PETIT TRIANGLE

Page 21: To Appendectomi 1-A

Patofisiologi•Obstruksi di proksimal lumen app.

Menyebabkan closed-loop obstruction, dan sekresi terus-menerus dari mukosa app. Menghasilkan distensi app.

•Kapasitas lumen app. Normal hanya 0.1 mL. Sekresi 0.5 cc akan meningkatkan tekanan intralumen s/d 60 cm H2O.

•Distensi app. Menstimulasi serat2 nerve endings afferen viseral nyeri tumpul dan difus di mid abdomen / epigastrium bawah

Page 22: To Appendectomi 1-A

Patofisiologi

•Distensi yang semakin berat menimbulkan refleks mual dan muntah dan nyeri viseral yang makin berat

•Akibat tekanan intralumen semakin meningkat terjadi obstruksi limfe diikuti vena dan arteri kongesti vaskular iskemia reaksi inflamasi melibatkan serosa dari appendix dan nyeri berpindah ke RLQ akibat inflamasi yang sdh mencapai peritoneum parietal

Page 23: To Appendectomi 1-A

PATOFISIOLOGI•Progresivitas obstruksi relatif cepat (12-

24 jam) gangren dan perforasi. •Perforasi mungkin dapat diatasi oleh

adanya kemotaksis omentum yang menutupi perforasi tetapi menyebabkan abses atau berkembang menjadi appendix infiltrat

Page 24: To Appendectomi 1-A

Pemeriksaan Fisik

•Colok dubur!!!

Page 25: To Appendectomi 1-A

Alvarado ScaleManifestation Value

Symptoms

Migration of painAnorexiaNausea/vomiting

111

Sign RLQ tendernessReboundElevated temp

211

Lab LeukocytosisLeft shift

21

Page 26: To Appendectomi 1-A

Interpretasi Alvarado Score

• Skor 1-4 :Tidak dipertimbangkan mengalami apendisitis akut

• Skor 5-6 :Dipertimbangkan kemungkinan diagnosis apendisitis akut tetapi tidak memerlukan

tindakan operasi segera atau dinilai ulang

• Skor 7-8 :Dipertimbangkan kemungkinan mengalami apendisitis akut

• Skor 9-10 :Hampir definitif mengalami apendisitis akut

dan dibutuhkan tindakan bedah

Page 27: To Appendectomi 1-A

Pemeriksaan Laboratorium•Leukosit rata-rata 15.000/mm3, 90%

diatas 10.000/mm3, tetapi dapat normal

•75% pasien: Hitung jenis dominan neutrofil

•Urine normal, kecuali letak apendiks retrosekal / pelvik: eritrosit/leukosit urine (+)

Page 28: To Appendectomi 1-A

Pemeriksaan Penunjang•X-ray: tidak khas, sangat jarang membantu

diagnosis pada kasus yg jarang dapat ditemukan soft tissue density di sekitar caecum

•USG: membantu menyingkirkan kelainan tubo-ovarian. Pada appendisitis akut, mungkin ditemukan penebalan appendic terisi cairan atau gambaran tubular buntu.

Page 29: To Appendectomi 1-A

Kemungkinan Temuan USG

Hail T.Debas.Gastrointestinal Surgery.p:314

Page 30: To Appendectomi 1-A

Differential Diagnosis of Acute Appendicitis

Hail T.Debas.Gastrointestinal Surgery.p:315

Page 31: To Appendectomi 1-A

Evaluasi Preoperative

• Informed consent dan SIO

• Lab lengkap (PT, APTT, INR, darah rutin, GDS, Ur, Cr, SGOT, SGPT, Na,K)

• Puasa 6 jam sblm operasi

• Foto thorax

• EKG untuk usia ≥40 th

• IVFD

• Kateterisasi jika diperlukan

Page 32: To Appendectomi 1-A

Alat2

Page 33: To Appendectomi 1-A
Page 34: To Appendectomi 1-A

Alat2 Minor adult• Pisau bisturi no.23

atau no.15• Klem lurus• Klem bengkok• Kauter• Pinset anatomis dan

sirurgis• Gunting metzenbaum

dan gunting benang• Hak langenback• O hak

•Benang Silk 3-0•Silk lepas 3-0•Safil•Chromic 3-0•Nylon 3-0

Page 35: To Appendectomi 1-A

•Pasien dalam posisi terlentang(supine)

•Dilakukan tindakan a dan antiseptik pada daerah operasi

PERSIAPAN

Page 36: To Appendectomi 1-A

PROSEDUR OPERASIAPPENDEKTOMI TERBUKA

• Operator berada di sisi kanan pasien

• Desinfeksi lapangan operasi dan sekitarnya

• Irisan kulit :▫ Gridiron (Mcburney) A▫ Transversal (Rockey-Davis)

B

Note : Insisi Mcburney memberikan akses yang lebih baik untuk ekspose ipsilateral lower quadrant, tetapi insisi Rocky-Davis memberikan keuntungan pada sisi kosmetik yang lebih baik

Page 37: To Appendectomi 1-A

INCISION1. Dilakukan insisi cutis- subcutis secara tajam

Page 38: To Appendectomi 1-A

4. Insisi kulit diperdalam sampai dengan aponeurosis m. oblique eksternus (MOE). Kmd MOE diinsisi secara tajam searah serat otot.5. MOE disisihkan ke samping dgn retraktor tampak MOI kmd dilakukan splitting pada MOI searah serat s/d rectus sheat

Page 39: To Appendectomi 1-A

6. Splitting otot dilanjutkan dan diperdalam ke arah lateral oleh tangan

Tampak peritoneum di bawahnya

Page 40: To Appendectomi 1-A

7. Rectus sheat boleh dibuka 1-2 cm untuk mempermudah akses 8. Peritoneum diangkat dengan forsep. Peritoneum dibuka setelah sebelumnya dipastikan aman tidak ada usus yang melekat di bawahnya.9. Identifikasi caecum

Page 41: To Appendectomi 1-A

10. Jika caecum tampak dgn mudah, caecum bisa ditarik keluar luka operasi menggunakan kassa lembab, mempermudah identifikasi apendiks tanpa mencarinya secara “blind” di dalam abdomen11. Setelah appendiks didapatkan, mesoapendiks diklem, dan caecum dpt dimasukkan kembali ke dalam abdomen. Bersamaan dengan itu, peritoneal cavity disisipkan dengan kassa lembab12. Mesoapendiks dipotong di antara klem proksimal dan distal13. Dilakukan ligasi pembuluh darah mesenterik

Page 42: To Appendectomi 1-A

14. Klem bengkok dipindahkan ke ujung proksimal appendix, kmd diligasi15. Klem lurus diletakkan pada jahitan. Dilakukan jahitan purse-string di dinding caecum pada base appendix. Hati-hati jangan sampai melukai pembuluh darah mesenteri yang melekat ke appendix16. Appendix di angkat ke atas, caecum di walling off dgn kassa lembab untuk mencegah kontaminasi; dan appendix dibagi dua di antara ligasi dan klem17. Jahitan di base appendix di potong dan didorong ke dalam dengan klem lurus pada ligasi stump untuk menginvaginasi stump ke dalam dinding caecum. Klem diangkat dengan jahitan purse-string dikencangkan. Dinding caecum ditahan dengan forsep jaringan untuk membantu memasukkan stump appendix

Page 43: To Appendectomi 1-A

Caecum tampak seperti gambar 18. kmd daerah sekitarnya dibilas dengan NaCl hangat dan omentum diletakkan menutupi daerah operasi (gambar 19)

19. Lapisan otot diretraksi utk memudahkan penutupan peritoneum menggunakan benang absosbable secara jelujur atau interrupted.20. Fasia transversalis dan MOI di aproksimasi dengan jahitan interrupted.

Page 44: To Appendectomi 1-A

21. Aponeurosis MOE diaproksimasi dengan jahitan interrupted. Sub kutis dan kulit ditutup lapis demi lapis.Th e subcutaneous tissue and skin are closed in layers.Th e skin may be left open for a delayed secondary closure if pus is foundabout the appendix.

Page 45: To Appendectomi 1-A

• Appendix yang melengket ke dinding lateral caecum• Appendix retrocecal

Page 46: To Appendectomi 1-A

22,23,24 Klem bengkok membawa benang dilewtkan melalui base appendix . Dilakukan ligasi base appendix, kmd appendix dipotong dengan pisau.25,26 base appendix dimasukkan dan dilakukan jahitan purse string27 Perlekatan appendix dipisahkan dengan gunting bengkok panjang sampai dengan pembuluh darah dapat diidentifikasi dengan jelas

Page 47: To Appendectomi 1-A

28. Mesoapendiks diklem dengan klem bengkok dan kemudian mesoapendik diligasi dengan jahitan 0

Jika appendix sulit ditemukan, ikuti taenia anterior dari caecum, yang akan mengarahkan ke base appendix.

29., 30. Jika appendix ditemukan letak retrocaecal, dapat dilakukan insisi peritoneum parietal paralel dengan batas lateral appendix yang terlihat melalui peritoneum.

Page 48: To Appendectomi 1-A

KOMPLIKASI

Durante operasi :•Perdarahan intra peritoneal•Perdarahan dinding abdomen•Perforasi caecum atau usus yang lain

Page 49: To Appendectomi 1-A

• Komplikasi pasca bedah dini :▫ Perdarahan luka operasi▫ Ileus paralitik▫ Wound infection /

dehiscence▫ Hematom dinding perut▫ Abses intra peritoneal▫ Fistel usus

• Komplikasi pasca bedah lanjut :▫ Adhesi▫ Stump appendicitis▫ Hernia incisional

Page 50: To Appendectomi 1-A

FOLLOW UP

•Observasi tanda vital•Diet per oral sesegera mungkin•Maintenance cairan•Medikasi post operasi•Monitoring perdarahan dan penyembuhan

luka operasi•Mobilisasi dini

Page 51: To Appendectomi 1-A

TERIMA KASIH