Titrasi Konduktometri

download Titrasi Konduktometri

of 6

description

Published by WantiZamia

Transcript of Titrasi Konduktometri

LABORATORIUM DASAR BERSAMAKIMIA FISIKAUNIVERSITAS SRIWIJAYANAMA : WANTI ZAMIANIM : 06101381320028SHIFT : KAMIS 10.00 - 12.00 Kelebihan dan Kekurangan KonduktometriTitrasi ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem reaksi yang dibuat bagian atau dipasang sirkuit osilator berionisasi pada frekuensi beberapa MHz. Keuntungan cara ini antara lain elektroda ditempatkan diluar sel dan tidak langsung kontak dengan zat lain, sedangkan kerugiannya respon tidak spesifik karena tidak bergantung pada hantaran dan tetapan dielektrik dari sistem, selain itu tidak dipengaruhi oleh sifat kimia dari komponen-komponen sistem(Bassett,1994).Titrasi konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion-ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak akan bisa melewati larutan yang tidak terdapat ionion, sehingga larutan non elektrolit tidakbisa menghantarkan arus listrik. Titrasi konduktometri ini juga sangat berhubungan dengan konsentrasi dan temperatur dari larutan yang akan ditentukan daya hantarnya. Sehingga temperatur larutan harus dijaga agar berada dalam keadaan konstan, Jika temperatur berubahubah maka bisa saja konsentrasi yang besar seharusnya memilki daya hantar yang besar tetapi memiliki daya hantar yang kecil karena suhunya menurun. Sehingga ionion dalam larutan tidak dapat begerak dengan bebas (Stoker, 1993). Kelebihan titrasi konduktometera. titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik keivalen sudah dapatditentukan dengandaya hantar dari larutan tersebut.b. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarnac. Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapatand. Lebih praktise. Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikitf. Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan dengan titrasi volumetri kekurangan titrasi konduktometera. Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit sajab. Sangat dipengaruhi temperaturc. Dapat ditunjukka dengan tidak langsungd. Peralatan cukup mahale. Jika tidak hati hati maka akan cepat rusakf. Tidak bisa digunakan pada larutan yang sangat asam atau basa karena akan meleleh.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukuan titrasi yaitu:a. PenyesuaianpH.b. Pemekatan ion logam yang akan dititrasi.c. Banyaknya indicator.d. Deteksi perubahan warna.e. Pencapaian titik-akhir.f. Metode lain untuk mendeteksi titik akhir.

Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm-1 . Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (G) berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l).G = l/R = k (A / l)Konduktometri merupakan metode untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam mengantarkan muatan listrik di antara dua elektroda. Ini berarti konduktometri adalah salah satu metode analisa elektrokimia di samping potentiometri, amperometri dan sebagainya.Didalam titrasi konduktometri kita akan mendapatkan beberapa kemudahan yang mungkin tidak kita dapatkan jika kita menggunkan dengan titrasi lainya, misal tidak menggunakan indikator, karena dalam titrasi konduktometri ini kita hanya mengukur daya hantar larutan. Jadi dalam titrasi konduktometri ini kita tidak perlu mencari titik eivalen dengan melihat adanya perubahan warna. Walaupun demikian masih banyak kelemahan kelamahan dalam titrasi konduktometri ini. Karena kita tahu bahwa dalam titrasi konduktometri hanya terbatas untuk larutan yang tergolong kedalam larutan elektrolit saja. Sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak dapat menggunakan titrasi konduktometri. Titrasi konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak akan bisa melewati larutan yang tidak terdapat ion ion, sehingga larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan arus listrik.Dalam titrasi konduktometri ini juga sangat berhubungan dengan konsentrasi dan temperatur dari larutan yang akan ditentukan daya hantarnya. Sehingga ikita harus menjaga temperatur larutan agar berada dalam keadaan konstan, sehingga kita dapat memebedakan perbedaan dari daya hantar larutan hanya berdasarkan perbedaan konsentrasi saja. Jika temperatur berubah ubah maka bisa saja konsentrasi yang besar seharusnya memilki daya hantar yang besar malah memiliki daya hantar yang kecil karena suhunya menurun. Sehingga ion ion dalam larutan tidak dapat begeraka dengan bebas. Salah satu teknik pengukuran konduktivitas suatu larutan yang akan dipraktikkan adalah titrasi konduktometri. Hal ini dikarenakan pengukuran konduktovitas (hantaran) dapat digunakan untuk penentuan titik ahir titrasi atau titik ekivalen titrasi. Larutan yang akan diukur konduktansinya adalah penghantar listrik yang baik. Beberapa contoh titrasi konduktometri yang sering ditemui adalah titrasi asam kuat basa kuat seperti larutan HCl dititrasi oleh NaOH.Metode elektroanalitik dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Voltametri dan polarografi merupakan metode penelaahan komposisi larutan elektrolit encer dengan mengalurkan kurva arus-tegangan. Voltametri adalah nama umum, sedangkan polarografi khusus mengacu pemakaian elektroda tetes merkuri. Pada amperometri kedua elektroda dapat terpolarisasi. Coulometri merupakan metode analisis yang meliputi pemakaian hukum elektrolisis Faraday. Konduktometri merupakan metode yang menggunakan due elektroda inert dan konduktansi elektrolit antara kedua elektroda ini diukur. Oscillometri meruapak metode yang menggunakan sumber arus bolak-balik berfrekuensi tinggi, perubahan konduktansi dan tetapan dialektrikum. Kronopotensiometri merupakan metode menguunakan arus yang konstan dan diketahui dilewatkan melalui larutan, potensial terbentuk antara dua elektroda dan larutan yang diamati sebagai fungsi waktu. Pemisahan dengan logam terkendali merupakan metode dengan bermacam spesies dapat dipisahkan secara kuantitatif dengan oksidasi atau reduksi elektrolitik pada suatu elektroda dengan potensial yang benar-benar terkendali (Khopkar, 1990: 336-337).Metode konduktometeri dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antar konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen. Tetapan sel harus diketahui. Berarti selama pengukuran yang berturut turut jarak elektrode harus tetap. Hantaran sebanding dengan konsentrasi larutan pada temperature tetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan hantarannya tidak berfungsi secara linear lagi dengan konsentrasi. Titrasi asam lemah terhadap basa lemah dapat dengan mudah dilaksanakan dengan cara konduktometri. Titrasi konduktometri sangat berguna bila hantaran sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak berbeda. Metode ini kurang bermanfaat untuk larutan dengan konsentrasi ionik terlalu tinggi, misalkan titrasi Fe3+dengan KMnO4, dimana perubahan hantaran sebelum dan sesudah titik ekivalen terlalu kecil bila dibandingkan dengan besarnya konduktansi total (Khopkar, 1990: 373-374).Titrasi konduktometri merupakan metode untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda. Pengukuran konduktovitas (hantaran) dapat pula digunakan untuk penentuan titik ahir titrasi. Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung pada frekuensi arus yang digunakan (Hiskia, 2001: 342).Penambahan suatu elektrolit kepada suatu larutan elektrolit lain pada kondisi-kondisi yang tidak menghasilkan perubahan volume yang berarti akan mempengaruhi konduktans (hantaran) larutan. Tergantung apakah ada atau tidak terjadinya reaksi-reaksi ionic. Jika tidak terjadi reaksi ionic, konduktans dapat naik atau turun : begitulah pada penambahan suatu basa pada suatu asam kuat, hantaran turun disebabkan oleh penggantian ion hydrogen yang konduktivitasnya tinggi oleh kation lain yang konduktivitasnya lebih rendah. Ini adalah prinsip-prinsip yang mendasari titrasi-titrasi konduktometri yaitu substitusi ion-ion dengan suatu konduktivitas oleh ion-ion dengan konduktivitas lain. Daftar PustakaTim Kimia Analitik. 2012.Penuntun praktikum Elektrokimia. Jember: FMIPA UJ. (Diakses pada tanggal 14 April 2015)Stoker, H.S. 1993.Introduction to chemical Principle. New York: Macmillan Publishing Company. (Diakses pada tanggal 14 April 2015 )Wahyudhy , Agus . 2014. Konduktometri (online ) http: //aguswahyudhy.blogspot.com /2014/09/ konduktometri.html (Diakses pada tanggal 14 april 2015 )Energi Bebas Molar PersialBesaran suatu padatan atau gas dalam larutan biasanya dinyatakan sebagai molalitas daripada sebagai fraksi mol. Misalnya, kebanyakan data tentang bebas pembentukan zat larutan encer mengacu kepada keadaan rujukan bermolalitas satu. Ini adalah hal yang umum dan molalitas memiliki arti teori yang kurang dari fraksi mol. Molalitas suatu zat terlarut adalah jumlah mol tiap kg zat pelarut. Hal ini memiliki sifat molal parsial untuk menentukan volume molal parsial dan sifat molal parsial yang paling mudah digambarkan adalah volume molal parsial komponen dalam sampel terhadap volume total. Volume molal parsial suatu larutan didefenisikan sebagai penambahan volume yang terjadi bila satu mol komponen I ditambahkan pada larutan. Volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan merupakan salah satu sifat termodinamik molal parsial utama yang dapat ditentukan dengan bantuan metode grafik dengan bantuan menggunakan fungsi hubungan analitik yang menunjukkan hubungan J dan ni dan dengan menggunakan suatu fungsi yang disebut besaran molal nyata.Berdasarkan teori di atas serta untuk mengetahui metode-metode penentuan volume molal parsial yang merupakan sifat dari termodinamika molal parsial utama maka percobaan ini dilakukan sehingga mempermudah dalam memahami teori yang ada serta menganalisis sekiranya tidak terdapat korelasi antara hasil yang diperoleh di laboratorium dengan apa yang ada dalam teori.Molal atau molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol solute per kg solven. Berarti merupakan perbandingan antara jumlah mol solute dengan massa solven dalam kilogram.Besaran suatu padatan atau gas dalam larutan biasanya dinyatakan sebagai molalitas daripada sebagai fraksi mol. Misalnya, kebanyakan data tentang bebas pembentukan zat larutan encer mengacu kepada keadaan rujukan bermolalitas satu. Ini adalah hal yang umum dan molalitas memiliki arti teori yang kurang dari fraksi mol.Molalitas suatu zat terlarut adalah jumlah mol tiap kg zat pelarut. Hal ini memiliki sifat molal parsial untuk menentukan volume molal parsial dan sifat molal parsial yang paling mudah digambarkan adalah volume molal parsial komponen dalam sampel terhadap volume total. Volume molal parsial suatu larutan didefenisikan sebagai penambahan volume yang terjadi bila satu mol komponen I ditambahkan pada larutan. Volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan merupakan salah satu sifat termodinamik molal parsial utama yang dapat ditentukan dengan bantuan metode grafik dengan bantuan menggunakan fungsi hubungan analitik yang menunjukkan hubungan J dan nidan dengan menggunakan suatu fungsi yang disebut besaran molal nyata.Berdasarkan teori di atas serta untuk mengetahui metode-metode penentuan volume molal parsial yang merupakan sifat dari termodinamika molal parsial utama maka percobaan ini dilakukan sehingga mempermudah dalam memahami teori yang ada serta menganalisis sekiranya tidak terdapat korelasi antara hasil yang diperoleh di laboratorium dengan apa yang ada dalam teori.Untuk menentukanvolume molal parsial dari suatu zat dilakukan dengan cara menimbang larutan sampel dengan berbagai konsentrasi dengan menggunakan piknometer yang sebelumnya sudah diketahui beratnya.Bahan yang digunakan dalam pecobaan volume molal parsial adalah NaClfor syndari Merck dan aquades. Sedangkan alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah 2 buah piknometer piknometer 25 mlpyrex made england, 2 buah labu ukur 25 ml dan 50 mlpyrex made england, 5 buah erlenmeyer 100 mlpyrex made England, 2 buah pipet tetes, 3 buah pipet volume 25 ml, 10 ml dan 5mlpyrex, 1 buah beakerGLASS100 mlpyrex made england.Berdasarkan teori, volum molal parsial berbanding lurus dengan konsentrasinya. Semakin tinggi konsentrasi larutan, densitasnya juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, menunjukkan jumlah partikel dalam larutan tersebut semakin banyak. Dengan kata lain, konsentrasi suatu larutan berbanding lurus dengan densitas larutan.Jadi, semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin besar pula nilai volum molal parsialnya.Termodinamik molal parsial memiliki tiga sifat utama yaitu : 1) volume molal parsial dari komponen komponen dalam larutan, 2) entalpi molal parsial atau disebut juga sebagai pana diferensial larutandan 3) energi bebas molal parsial atu disebut juga potensial kimia.Daftar PustakaBird, T.1993.Kimia Fisika Untuk t. Jakarta: PT Gramedia.( D iakases pada tanggal 14 04 2015 )Chang, R., 2005.Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga. ( Diakases pada tanggal 14 04 2015 )Dogra, S. K. dan Dogra.1990.Kimia Fisik dan Soal Soal. Jakarta: Universitas Indonesia. ( D iakases pada tanggal 14 04 2015 )