Tiroid

11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Tiroid adalah kelenjar yang normalnya berlokasi dibagian tengah-depan dari leher kita. Ada tiga bagian yaitu : lobus kanan, lobus kiri dan lobus intermedius yang menghubungkan lobus kanan dan lobus kiri. Tumor tiroid merupakan penyakit yang sering ditemukan, yang pada umumnya berupa tumor jinak, sebagian kecil berupa karsinoma, dan jarang sekali dijumpai sarcoma. 2.2. Etiologi Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia bai k (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar. Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10

description

tentang CA

Transcript of Tiroid

Page 1: Tiroid

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Tiroid adalah kelenjar yang normalnya berlokasi dibagian tengah-depan dari leher

kita. Ada tiga bagian yaitu : lobus kanan, lobus kiri dan lobus intermedius yang

menghubungkan lobus kanan dan lobus kiri. Tumor tiroid merupakan penyakit yang sering

ditemukan, yang pada umumnya berupa tumor jinak, sebagian kecil berupa karsinoma, dan

jarang sekali dijumpai sarcoma.

2.2. Etiologi

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well

differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis

meduler adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk

kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan

kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler

dua kali lebih besar. Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak

kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena

penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun.

Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor

risiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok

menahun.

2.3. Klasifikasi

Terdapat 4 klasifikasi dari kanker tiroid, yaitu:

1. Karsinoma papiler, karsinoma ini berasal dari sel-sel tiroid dan merupakan jenis

paling umum dari karsinoma tiroid. Lebih sering terdapat pada anak dan dewasa

muda dan lebih banyak pada wanita.Terkena radiasi semasa kanak ikut menjadi

Page 2: Tiroid

penyebab keganasan ini. Pertama kali muncul berupa benjolan teraba pada

kelenjar tiroid atau sebagai pembesaran kelenjar limfe di daerah leher.

2. Karsinoma folikuler, karsinoma ini berasal dari sel-sel folikel dan merupakan 20

- 25 % dari karsinoma tiroid. Karsinoma folikuler terutama menyerang pada

usia di atas 40 tahun. Karsinoma folikuler juga menyerang wanita 2 sampai 3

kali lebih sering daripada pria. Pemaparan terhadap sinar X semasa kanak-kanak

meningkatkan risiko jenis keganasan ini. Jenis ini lebih invasif daripada jenis

papiler

3. Karsinoma anaplastik, karsinoma ini sangat ganas dan merupakan 10% dari kan

ker  tiroid. Sedikit lebih sering pada wanita daripada pria. Metastasis terjadi

secara cepat, mula-mula di sekitarnya dan kemudian ke seluruh bagian tubuh.

Pada mulanya orang yang hanya mengeluh tentang adanya tumor di daerah

tiroid. Dengan menyusupnya kanker ini di sekitar, timbul suara serak, stridor,

dan sukar menelan. Harapan hidup setelah ditegakkan diagnosis, biasanya

hanya beberapa bulan

4. Karsinoma parafolikular, karsinoma parafolikular atau meduller adalah unik dia

ntara kanker tiroid. Karsinoma ini umumnya lebih banyak pada wanita daripada

pria dan paling sering di atas 50 tahun. Karsinoma ini dengan cepat

bermetastasis, sering ketempat jauh seperti paru, tulang, dan hati. Ciri khasnya

adalah kemampuannya mensekresi kalsitonin karena asalnya. Karsinoma ini

sering dikatakan herediter.

2.4. Patofisiologi

Adenokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 50% penderita

mempunyai sarang ganas dilobus homolateral dan lobus kontralateral. Metastasis mula-

mula ke kelenjar limfe regional, dan akhirnya terjadi metastasis hematogen. Umumnya

adenokarsinoma folikuler bersifat unifokal, dengan metastasis juga ke kelenjar limfe leher,

tetapi kurang sering dan kurang banyak, namun lebih sering metastasisnya secara

hematogen. Adenokarsinoma meduller berasal dari sel C sehingga kadang mengeluarkan

Page 3: Tiroid

kalsitonin (sel APUD). Pada tahap dini terjadi metastasis ke kelenjar limfe

regional.Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan, merupakan tumor yang

tumbuh agresif, bertumbuh cepat dan mengakibatkan penyusupan kejaringan sekitarnya

terutama trakea sehingga terjadi stenosis yang menyebabkan kesulitan bernafas. Tahap

dini terjadi penyebaran hematogen. Dan penyembuhan jarang tercapai. Penyusupan

karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, faring, esophagus, pembuluh darah karotis,

struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan metastasis hematogen ditemukan terutama

di paru, tulang, otak dan hati.

Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara serum kalsitonin pasca operasi

kanker tiroid tipe meduller dengan rekurensi dari penyakit. Menurut hasil penelitian, remisi

dari serum kalsitonin pasca operasi kanker tiroid tipe meduller merupakan faktor prediktif

terkait dengan rekurensi dari kanker, dengan hazard ratio (HR) sebesar 58,04% (Jung et al.,

2015).

2.5. Tanda dan Gejala

1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras)

di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum kanker

tiroid

2. Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke telinga

3. Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal

4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Dapat ditemukan 

selama pemeriksaan fisik

5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher saat 

menelan. Ini terjadi ketika tumor mendorong kerongkongan

6. Batuk terus-menerus tanpa penyebab penyakit lain.

Page 4: Tiroid

2.6. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid

belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonin

dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada

karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human

Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker

tiroid terdiferensiasi baik.Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker

tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan

indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam

serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

2. Radiologis

a. Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk

melihat obstruksi trakea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi

pada massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma

dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai kalsifikasi stipled, sedangkan

pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-

kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar

getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey

metastasis pada paru dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto

barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus

b. Ultrasound

Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat,

namun cara ini cenderung digantikan oleh adanya teknik biopsi aspirasi

yaitu teknik yang lebih sederhana dan murah

Page 5: Tiroid

c. Computerized Tomography (CT)

CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat

membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor

tiroid

d. Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold

nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan

juga sebagai penuntun bagi biopsi aspirasi untuk memperoleh spesimen

yang adekuat.

3. Biopsi Aspirasi

Biopsi aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik

pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan

peralatan sangat sederhana, biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi.

Berdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma

folikuler, karsinoma anaplastik, dan karsinoma meduler.

2.7. Terapi

1. Operasi

Pada kanker tiroid yang masih berdiferensiasi baik, tindakan tiroidektomi total

merupakan pilihan untuk mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor.

Pertimbangan dari tindakan ini antara lain 60-85% pasien dengan kanker jenis

papilare ditemukan di kedua lobus.

Penelitian menunjukkan bahwa kadar kalsium yang tinggi setelah hari pertama

pasca operasi tiroidektomi total juga menyebabkan kadar PTH yang tinggi

sehingga menyebabkan rendahnya insidensi hipoparatiroidisme setelah

tiroidektomi (Rosa et al., 2015).

2. Terapi Ablasi Iodium Radioaktif

Terapi ini diberikan pada pasien yang sudah menjalani tiroidektomi total dengan

maksud mematikan sisa sel kanker post operasi dan meningkatkan spesifisitas

Page 6: Tiroid

sidik tiroid untuk deteksi kekambuhan atau penyebaran kanker. Terapi ablasi

tidak dianjurkan pada pasien dengan tumor soliter berdiameter kurang 1mm,

kecuali ditemukan adanya penyebaran.

Tiroidektomi dan iodium radioaktif dapat menyebabkan perubahan vocal dan

suara namun setelah 1 tahun, fungsi vokal kembali normal dan tidak

menyebabkan perubahan fungsi lainnya (Ryu et al.,2015)

3. Terapi Supresi L-Tiroksin

Supresi terhadap TSH pada kanker tiroid pascaoperasi dipertimbangkan. Karena

adanya reseptor TSH di sel kanker tiroid, bila tidak ditekan akan

merangsang pertumbuhan sel-sel ganas yang tertinggal. Harus juga

dipertimbangkan segi untung ruginya dengan terapi ini, karena pada jangka

panjang (7-15 tahun) bias menyebabkan gangguan metabolisme tulang dan bisa

meningkatkan risiko patah tulang.

Recombinant Human TSH-Stimulated Thyroglobulin (rhTSH/Tg) dapat

digunakan sebagai stimulasi tiroglobulin untuk marker dari rekurensi kanker

tiroid diferensiasi bersamaan dengan L-T4 therapy (THW) dengan kadar cut-off

sebesar 0,6 ng/ml untuk rhTSH/Tg dan 2,3 ng/ml untuk THW (Kowalska et al.,

2015).

Page 7: Tiroid

DAFTAR PUSTAKA

Jung, K. Y., Kim, S. M., Yoo, W. S., Kim, B. W., Lee, Y. S., Kim, K. W., Lee, K. E.,

Jeong, J. J., Nam, K. H., Lee, S. H., Hah, J. H., Chung, W. Y., Yi, K. H., Park, D. J.,

Youn, Y. K., Sung, M. W., Cho, B. Y., Park, C. S., Park, Y. J. & Chang, H. S. 2015.

Postoperative biochemical remission of serum calcitonin is the best predictive factor

for recurrence-free survival of medullary thyroid cancer: a large-scale retrospective

analysis over 30 years. Clin Endocrinol (Oxf).

Kowalska, A., Palyga, I., Gasior-Perczak, D., Walczyk, A., Trybek, T., Sluszniak, A.,

Mezyk, R. & Gozdz, S. 2015. The cut-off level of recombinant human TSH-

stimulated thyroglobulin in the follow-up of patients with differentiated thyroid

cancer. PLoS One, 10, e0133852.

Rosa, K. M., Matos, L. L., Cernea, C. R., Brandao, L. G. & Araujo Filho, V. J. 2015.

Postoperative calcium levels as a diagnostic measure for hypoparathyroidism after

total thyroidectomy. Arch Endocrinol Metab, 0.

Ryu, C. H., Ryu, J., Ryu, Y. M., Lee, Y. J., Lee, E. K., Kim, S. K., Kim, T. S., Kim, T. H.,

Lee, C. Y., Park, S. Y., Chung, K. W. & Jung, Y. S. 2015. Administration of

radioactive iodine therapy within 1 year after total thyroidectomy does not affect

vocal function. J Nucl Med, 56, 1480-6.