Massa Tiroid
-
Upload
siska-friedman -
Category
Documents
-
view
272 -
download
0
Transcript of Massa Tiroid
-
7/25/2019 Massa Tiroid
1/16
Massa Tiroid (Struma dan
Keganasan pada Tiroid)
Kelenjar tiroid berada di inferior laring dan berbentuk seperti kupu-
kupu. Kelenjar tiroid terdiri dari lobus lateral kanan dan kiri yang
dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terdapat
lobus berbentuk piramid berukuran kecil yang terkadang meluas keatas
dari isthmus. Berat tiroid normal adalah sekitar 30 g. Kelenjar tiroid
memperoleh asupan darah dalam jumlah besar dan menerima sekitar
80-12 mL darah setiap menitnya.1,2Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang
membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri
dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel.
Membran dasar mengelilingi setiap folikel. Ketikel sel folikular tidak
aktif, bentuknya menjadi kuboid sampai skuamosa, tapi dengan
rangsangan dari TSG sel ini menjadi aktif menyekresi dan berubah
menjadi kuboid sampai kolumnar. Sel folikular memproduksi dua
hormone, yaitu thyroxine yang disebut juga tetraiodothyronine atau T4
karena terdiri dari 4 atom dan triiodothyronine atau T3yang terdiri dari
3 atom iodine. T3dan T4inilah yang disebut sebagai hormone tiroid.
Beberapa sel yang disebut sel parafolikular atau sel C berada diantara
folikel. Sel-sel ini memproduksi hormon kalsitonin yang membantu
regulasi kalsium.1
Sintesis hormon tiroid distimulasi oleh thyrotropin-releasing hormone
(TRH) dan thyroid-stimulating hormone(TSH) yang diproduksi oleh
kelenjar pituitari anterior. Jumlah T3dan T4di darah atau metabolisme
yang rendah menstimulasi hipotalamus untuk menyekresi TRH. TRHmasuk ke vena porta hipofisis dan mengalir ke pituitari anterior yang
menyekresi TSH. TSH menstimulasi aktivitas sel folikular, yaitu
pengambilan iodine, sintesis dan sekresi hormone, dan pertumbuhan sel
folikular. Sel folikular tiriod melepaskan T3dan T4ke darah sampai
tingkat metabolisme kembali ke normal. Peningkatan T3menghambat
-
7/25/2019 Massa Tiroid
2/16
pengeluaran TRH dan TSH (umpan balik negatif). Kondisi yang
meningkatkan kebutuhan ATP, seperti lingkungan yang dingin,
hipoglikemi, dataran tinggi, dan kehamilan, juga meningkatkan sekresi
hormon tiroid.1
Anatomi Kelenjar Tiroid
-
7/25/2019 Massa Tiroid
3/16
Histologi Kelenjar Tiroid
Secara mikroskopis, terdapat kantung yang disebut tiroid folikel yang
membentuk hampir seluruh kelenjar tiroid. Dinding setiap folikel terdiri
dari sel yang disebut sel folikular yang meluas hingga ke lumen folikel.
Membran dasar mengelilingi setiap folikel. Ketikel sel folikular tidakaktif, bentuknya menjadi kuboid sampai skuamosa, tapi dengan
rangsangan dari TSG sel ini menjadi aktif menyekresi dan berubah
menjadi kuboid sampai kolumnar. Sel folikular memproduksi dua
hormone, yaitu thyroxine yang disebut juga tetraiodothyronine atau T4
karena terdiri dari 4 atom dan triiodothyronine atau T3yang terdiri dari
3 atom iodine. T3dan T4inilah yang disebut sebagai hormone tiroid.
Beberapa sel yang disebut sel parafolikular atau sel C berada diantara
folikel. Sel-sel ini memproduksi hormon kalsitonin yang membanturegulasi kalsium.1
Sintesis hormon tiroid distimulasi oleh thyrotropin-releasing hormone
(TRH) dan thyroid-stimulating hormone(TSH) yang diproduksi oleh
kelenjar pituitari anterior. Jumlah T3dan T4di darah atau metabolisme
yang rendah menstimulasi hipotalamus untuk menyekresi TRH. TRH
masuk ke vena porta hipofisis dan mengalir ke pituitari anterior yang
menyekresi TSH. TSH menstimulasi aktivitas sel folikular, yaitu
pengambilan iodine, sintesis dan sekresi hormone, dan pertumbuhan sel
folikular. Sel folikular tiriod melepaskan T3dan T4ke darah sampaitingkat metabolisme kembali ke normal. Peningkatan T3menghambat
pengeluaran TRH dan TSH (umpan balik negatif). Kondisi yang
meningkatkan kebutuhan ATP, seperti lingkungan yang dingin,
hipoglikemi, dataran tinggi, dan kehamilan, juga meningkatkan sekresi
hormon tiroid.1
-
7/25/2019 Massa Tiroid
4/16
Regulasi Hormon Tiroid
Evaluasi Massa Tiroid
Anamnesis
Dalam anamnesis, perlu ditanyakan riwayat keluarga mengenai
keganasan tiroid jinak maupun ganas. Penyakit terdahulu yang
mengikutsertakan leher (iradiasi kepala dan leher saat masa anak-
anak), riwayat kehamilan, dan kecepatan onset dan tingkat
pertumbuhan benjolan di leher harus ditanyakan. Adanya benjolan di
leher selama masa kanak-kanak dan remaja harus diperhatikan karena
memiliki kemungkinan keganasan tiga sampai empat kali lebih besar
daripada di orang dewasa. Risiko kanker tiroid juga meningkat padausia tua dan laki-laki.3,4
Pasien dengan nodul tiroid biasanya tidak terlalu tampak atau tidak
bergejala. Seringkali, tidak ada hubungan yang jelas antara gambaran
histologist dengan gejala pada pasien. Pada pasien dengan gejala,
riwayat penyakit lengkap penting ditanyakan. Pertumbuhan benjolan
-
7/25/2019 Massa Tiroid
5/16
yang lambat tapi progresif (minggu sampai bulan) mengarahkan pada
keganasan.3,4
Nyeri yang tiba-tiba biasanya diakibatkan perdarahan pada nodul kistik.
Pasien dengan pembesaran yang progresif disertai nyeri perlu dicurigai
adanya limpoma primer atau anaplastik karsinoma. Gejala sepertisensasi tersedak, leher tegang atau nyeri, disfagia, atau suara serak
dapat menyertai penyakit tiroid, tetapi seringkali diakibatkan oleh
kelainan non-tiorid. Gejala servikal dengan onset yang lambat dapat
diakibatkan oleh penekanan struktur vital leher dan rongga dada atas.
Gejala ini muncul jika nodul tiroid tertanam dalam goiter yang besar.
Jika tidak terdapat goiter multinodular, gejala kompresi trakea (batuk
dan perubahan suara) dapat mengarahkan pada keganasan. Karsinoma
tiroid terdiferensiasi jarang menyebabkan obstruksi saluran napas,paralisis pita suara, ataupun gejala esofageal. Oleh karena itu,
ketidakadaan gejala lokal tidak menyingkirkan kemunhkinan tumor
ganas.3
Pemeriksaan Fisik
Kanker tiroid terdiferensiasi yang berukuran kecil seringkali tidak
memiliki karakteristik yang mencurigakan pada pemeriksaan fisik.
Namun, nodul tiroid baik yang keras ataupun berbatas tegas, dominan
maupun soliter yang dapat dibedakan dari kelenjar lainnya
meningkatkan kemungkinan keganasan. Oleh karena itu, penting untukmelakukan inspeksi dan palpasi yang teliti dari kelenjar tiroid serta
kompartemen anterior dan lateral nodul pada leher.3
Pemeriksaan kelenjar tiroid secara umum terdiri dari inspeksi, palpasi,
dan auskultasi. Pada inspeksi perlu diperhatikan apakah terdapat
pergeseran trakea. Untuk dapat melihat kelenjar tiroid dengan jelas,
pasien diminta untuk sedikit mendangak, kemudian perhatikan daerah
dibawah kartilago krikoid. Minta pasien untuk menelan, perhatikan
gerakan ke atas kelenjar tiroid, simetrisitas, dan konturnya. Palpasikelenjar tiroid dilakukan dengan pemeriksa berdiri di belakang pasien.
Pasien diminta mendangak. Jari-jari kedua tangan diletakan di leher
pasien tepat dibawah kartilago krikoid. Minta pasien untuk menelan,
rasakan gerakan isthmus yang naik ke atas, tetapi tidak selalu teraba.
Geser trakea ke kanan dnegan jari-jari tangan kiri. Jari-jari tangan
-
7/25/2019 Massa Tiroid
6/16
kanan meraba lobus kanan pada ruang diantara trakea dan
sternomastoid. Temukan lateral margin. Dengan cara yang sama,
periksa lobus kiri.5 Pada massa di tiroid pelaporan terdiri dari adalah
lokasi, konsistensi, ukuran nodul, ketegangan leher, nyeri, dan
adenopati servikal.3,5Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Kadar TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang rendah dihubungkan
dengan berkurangnya kemungkinan keganasan sehingga tidak perlu
dilakukan pemeriksaan sitologi karena insiden keganasan sangat
rendah.3
1.1. Pencitraan
Ultrasonografi resolusi tinggi merupakan tes yang paling sensitif untukmendeteksi lesi tiroid, mengetahui dimensi, struktur, dan mengevaluasi
perubahan difus pada kelenjar tiroid. Jika hasil palpasi normal,
ultrasonografi hanya dilakukan jikan ada faktor risiko keganasan. Jika
ditemukan pada pemeriksaan fisik adenopati leher yang mencurigakan,
perlu dilakukan ultrasonografi kedua nodus limfa dan kelenjar tiroid
karena terdapat risiko metastasis dari mikrokarsinoma papiler yang
tidak disadari sebelumnya.3
Pada semua pasien dengan nodul tiroid dan multinodular stroma teraba,
ultrasonografi perlu dilakukan untuk membantu diagnosis, mencarikoinsidental nodul tiroid atau perubahan kelenjar tiroid difus,
mendeteksi keganasan dan lesi untuk dilakukan FNAB, memilih
panjang jarum biopsi, mendapatkan pengukuran objektif volume
kelenjar tiroid dan lesi yang akan dilakukanfollow-up. Pelaporan
ultrasonografi mencakup posisi, bentuk, ukuran, batas, isi, dan
ekogenik serta gambaran vaskular pada nodul. Gambaran
ultrasonografi yang mengarah pada keganasan diantaranya
hipoekogenitas, mikrokalsifikasi (kecil, intranodular, punktata, titikhiperekoik denganposterior acoustic shadow minim atau tidak ada),
batas irregular atau microlobulated, dan gambaran vaskularisasi
intranodular yang berantakan. Tumor berukuran besar dengan
perubahan degeneratif dan beberapa area yang terisi cairan kadang
ditemukan pada mikrokarsinoma. Walaupun kebanyakan nodul tiroid
-
7/25/2019 Massa Tiroid
7/16
dengan dominasi komponen cairan bersifat jinak, ultrasonografi tetap
harus dilaukan karena karsinoma tiroid papiler sebagian dapat
berbentuk kistik. Lesi hipoekoik yang melebar hingga ke kapsul,
menginvasi otot pretiroid, dan menginfiltraasi saraf laring jarang
ditemukan tetapi memerlukan pemeriksaan sitologi segera. Adanyapembesaran kelenjar limfa tanpa hilum, perubahan kistik, dan
mikrokalsifikasi meningkatkan kemungkinan ke arah keganasan.
Gambaran melingkar dan hipervaskularisasi yang berantakan lebih
sering ditemukan, tetapi tidak spesifik.3
1.2 Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
FNAB pada nodul tiroid lebih baik jika dikombinasikan dengan guided
ultrasonografi. Hasil FNAB ini digunakan untuk pemeriksaan sitologi.
Hasil dari FNAB dikategorikan menjadi diagnostik dan non-diagnostik.Dikatakan diagnostik bila terdiri dari minimal 6 grup sel epitelial tiroid
yang baik dan setiap grup terdiri dari 10 sel. Klasifikasi hasil
pemeriksaan sitologi dibagi menjadi lima, yaitu nondiagnostik, jinak,
lesi folikular, mencurigakan, dan ganas.3,6
Alur Diagnosis Pasien dengan Nodul Tiroid
-
7/25/2019 Massa Tiroid
8/16
StrumaStruma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh
karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat
berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.
Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar
tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya.
Di bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan
esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong
trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas
dan disfagia. Hal tersebut akan berdampak terhadap gangguan
pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit. Bila pembesaran
keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris
atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.7
Struma dapat terjadi akibat kekurangan yodium yang dapatmenghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga
terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis
anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH
dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel
tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke
-
7/25/2019 Massa Tiroid
9/16
dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar.
Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan
pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan
kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar 300-500 gram.7
Selain itu, struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yangmenghambat sintesa hormon tiroid, penghambatan sintesa hormon oleh
zat kimia (goitrogenic agent), proses peradangan atau gangguan
autoimun, seperti penyakit Graves. Pembesaran yang didasari oleh
suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid
oleh obat-obatan misalnya thiocarbamide, sulfonylurea dan litium,
gangguan metabolik, misalnya struma koloid dan struma non toksik
(struma endemik).7
a. Klasifikasi Struma1. Berdasarkan Fisiologisnya7,8
Berdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan menjadi
eutiroidisme, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme. Hipotiroidisme dapat
disebabkan kelainan pada hipotalamus, kerusakan hipofisis, defisiensi
iodium, penggunaan antitiroid, dan tiroiditis. Terdapat pula keadaan
yang dikenal sebagai hipotiroidisme iatrogenik yang terjadi
pascatiroidektomi atau pascapengobatan iodium radioaktif.
Hipertiroidisme dapat terjadi pada struma difus toksik (penyakit
Graves), struma nodosa toksik, pengobatan berlebihan dengan tiroksin,permulaan tiroiditis, struma ovarium, dan pada metastasis ekstensif
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik. Gejala hipertiroidisme berupa
berat badan menurun, nafsu makan meningkat, keringat berlebihan,
kelelahan, leboh suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga
terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian
atas, mata melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut
rontok, dan atrofi otot.
2. Berdasarkan KlinisnyaSecara klinis pemeriksaan klinis struma toksik dapat dibedakan
menjadi:
A. Struma Toksik 7,8
Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu struma difus toksik dan
struma nodusa toksik. Istilah difus dan nodusa lebih mengarah kepada
-
7/25/2019 Massa Tiroid
10/16
perubahan bentuk anatomi dimana struma difus toksik akan menyebar
luas ke jaringan lain. Jika tidak diberikan tindakan medis sementara
nodusa akan memperlihatkan benjolan yang secara klinik teraba satu
atau lebih benjolan (struma multinoduler toksik).
Struma difus toksik (tiroktosikosis) menunjukkan gejalahipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon
tiroid yang berlebihan dalam darah. Penyebab tersering adalah penyakit
Graves.
B. Struma Non Toksik7,8
Struma non toksik sama halnya dengan struma toksik yang dibagi
menjadi struma difus nontoksik dan struma nodusa nontoksik. Struma
nontoksik disebabkan oleh kekurangan iodium yang kronik. Struma ini
disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid yangsering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali
mengandung iodium atau terpapar goitrogen yang bisa menghambat
sintesa hormon.
Struma Nodusa Nontoksik7,8Apabila dalam pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul, maka
pembesaran ini disebut struma nodusa. Struma nodusa tanpa disertai
tanda-tanda hipertiroidisme dan hipotiroidisme disebut struma nodusanontoksik. Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda,
awalnya difus, dan berkembang menjadi multinodular.
Struma multinodosa biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut dan
perubahan yang terdapat pada kelenjar berupa kombinasi bagian yang
hiperplasia dan berinvolusi. Pada awalnya, sebagian struma
multinodosa dapat dihambat pertumbuhannya dengan pemberian
hormon tiroksin.
Biasanya penderita struma nodosa tidak mempunyai keluhan karena
tidak mengalami hipo- atau hipertiroidisme. Degenerasi jaringanmenyebabkan terbentuknya kista atau adenoma. Karena pertumbuhan
terjadi secara perlahan, struma dapat membesar tanpa memberikan
gejala selain adanya benjolan di leher, yang dikeluhkan terutama alasan
kosmetik.
Walaupun sebagian besar struma nodosa tidak mengganggu pernapasan
-
7/25/2019 Massa Tiroid
11/16
karena pertumbuhannya ke arah lateral atau ke anterior, sebagian lain
dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral.
Struma nodosa unilateral dapat menyebabkan pendorongan trakea ke
arah kontralateral tanpa menimbulkan gangguan akibat obstruksi
pernapasan. Penyempitan yang hebat dapat menyebabkan gangguanpernapasan dengan gejala stridor inspiratoar. Secara umum, struma
adenomatosa benigna hanya menimbulkan keluhan rasa berat di leher,
adanya benjolan yang bergerak naik turun waktu menelan, dan alasan
kosmetik. Jarang terjadi hipertiroidisme pada struma adenomatosa.
Sekitar 5% struma nodosa mengalami degenerasi maligna. Berbagai
tanda keganasan yang dapat dievaluasi meliputi perubahan bentuk,
pertumbuhan lebih cepat, dan tanda infiltrasi pada kulit dan jaringan
sekitar. Dapat terjadi penekanan pada nervus rekurens, trakea, atauesofagus. Adanya nodul tunggal harus tetap mendapat perhatian karena
dapat merupakan nodul koloid, kistik, adenoma tiroid, atau suatu
karsinoma tiroid. Nodul maligna sering ditemukan pada pria usia muda
dan lanjut.
Struma nodosa yang berlangsung lama biasanya tidak dapat lagi
dipengaruhi oleh pengobatan supresi hormon atau pemberian hormon
tiroid. Penanganan struma lama adalah dengan tiroidektomi subtotal
atas indikasi yang tepat (kosmetik, eksisi nodulus tunggal suspek ganas,
struma multinodular yang berat, struma yang menyebabkan kompresilaring atau struktur leher lain, struma retrosternal yang mengompresi
trakea).
Struma dapat meluas sampai ke mediastinum anterior superior,
terutama pada bentuk nodulus yang disebut struma retrosternum.
Umumnya, struma retrosternum tidak turun naik pada gerakan menelan
karena apertura toraks terlalu sempit. Seringkali struma ini berlangsung
lama dan bersifat asimptomatik, sampai terjadi penekanan pada organ
atau struktur sekitarnya. Penekanan ini akan memberikan gejala dantanda penekanan trakea atau esofagus. Diagnosis ditegakkan dengan
pemeriksaan foto rontgen atau iodium radioaktif. Biasanya
pembedahan struma retrosternum dapat dilakukan melalui insisi di
leher dan tidak memerlukan torakotomi karena perdarahan berpangkal
pada pembuluh di leher. Jika letaknya di dorsal arteri subklavia,
-
7/25/2019 Massa Tiroid
12/16
pembedahan dilakukan dengan cara torakotomi.
Diagnosis banding struma nodosa ialah tumor mediastinum anterior,
superior, seperti timoma, limfoma, tumor dermoid, dan metastasi
keganasan paru pada kelenjar getah bening.
Karsinoma TiroidKarsinoma tiroid merupakan keganasan terbanyak ke-9 di antara 10
kanker terbanyak. Insidensnya lebih tinggi di negara endemik struma,
terutama jenis folikular dan jenis berdiferensiasi buruk/anaplastik.
Nodul tiroid dapat dijumpai pada semua usia. Insidensnya meningkat
seiring dengan meningkatnya usia dengan puncaknya pada usia antara
21-40 tahun. Wanita 2-4 kali lebih sering mengalami nodul ini daripada
laki-laki. 7,8
Keganasan tiroid berasal dari sel folikel tiroid dan dapat
diklasifikasikan menjadi berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papilar,
folikular, atau campuran keduanya, medular yang berasal dari sel
parafolikular dan mengeluarkan kalsitonin, serta berdiferensiasi
buruk/anaplastik. Perubahan dari struma menjadi karsinoma anaplastik
biasa terjadi pada usia lanjut.
Radiasi daerah leher merupakan salah satu faktor risiko yang penting.
Risiko menderita karsinoma tiroid akibat radiasi biasanya jugabergantung pada usia. Bila radiasi terjadi pada usia lebih dari 20 tahun,
korelasi risikonya menjadi kurang bermakna.
Terdapat beberapa kriteria klinis yang dapat menunjukkan bahwa suatu
tumor tiroid bersifat ganas, antara lain usia 50 tahun,
riwayat terpapar radiasi leher pada masa kanak-kanak, pembesaran
kelenjar tiroid yang cepat, struma dengan suara parau, disfagia, nyeri
spontan, riwayat keluarga menderita kanker, struma hiperplasia yang
tetap membesar setelah diberikan tiroksin, dan sesak napas.
2.5.1 Patologi7
Tumor dapat berupa nodul lunak, tetapi sering pula tumor keras.
Adenokarsinoma papilar biasanya bersifat multisentrik dan 50%
penderita memperlihatkan sarang ganas di lobus homolateral dan
kontralateral. Tumor ini mula-mula bermetastasis ke kelenjar limfa
regional dan akhirnya dapat menjadi metastasis hematogenik.
-
7/25/2019 Massa Tiroid
13/16
Sebaliknya adenokarsinoma folikular biasanya bersifat unifokal dan
jarang bermetastasis ke kelenjar limfa leher. Jenis ini lebih menyebar
secara hematogenik, antara lain tulang dan paru.
Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan (10%) merupakan
tumor yang agresif, bertumbuh cepat, dengan infiltrasi masif kejaringan sekitarnya. Pada tahap dini sudah terjadi penyebaran
hematogen dan penyembuhan jarang dicapai. Karsinoma anaplastik
sering menyebabkan kesulitan bernapas karena infiltrasi ke trakea
sampai ke lumen yang ditandai dengan dispnea dengan stridor inspirasi.
Infiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, laring, faring,
esofagus, nervus rekurens, pembuluh darah karotis, vena jugularis, dan
struktur lain dalam leher dan kulit. Metastasis limfogenik dapat
meliputi semua regio leher, sedangkan metastasis hematogenditemukan, terutama di paru, tulang, otak, dan hati.
2.5.2 Diagnosis7
Kebanyakan karsinoma tiroid bermanifestasi sebagai struma
mononodular dan multinodular. Sekitar 25% nodul tunggal yang
muncul merupakan karsinoma tiroid. Oleh karena itu, jika menghadapi
penderita dengan nodul tiroid tunggal, perlu dipertimbangkan faktor
risiko dan ciri keganasan lain. Diagnosis pasti ditegakkan dengan
dengan biopsi jarum halus, kecuali pada karsinoma folikular.
Diagnosis Banding Nodul Tiroid Ganas dan Jinak
Untuk menentukan stadium karsinoma tiroid, biasanya digunakan
-
7/25/2019 Massa Tiroid
14/16
klasifikasi TNM yang menggambarkan pertumbuhan dan
penyebarannya.
Klasifikasi TNM Kelenjar Tiroid
-
7/25/2019 Massa Tiroid
15/16
Daftar Pustaka
1 Tortora G J, Bryan D. Principles of anatomy and physiology. 12th.River street: John Wiley & Sons Inc; 2009.p.658-61.
2 Marieb E N, Hoehn K. Human anatomy & physiology. 7thed.
Boston: Benjamin-Cummings Publishing Company; 2007. [e-
book]
3 Gharib H, Papini E, Paschke R, Duick D S, Valcavi E, Hegediis L,
et al. Association medical guidelines for clinical practice for the
diagnosis and management of thyroid nodules. Endocr Pract. 2006;
12 (1): 63-102.4 Cooper D S, Doherty G M, Haugen B R, Kloos R T, Lee S L,
Mandel S J, et al. Revised American thyroid association
management guidelines for patients with thyroid nodules and
differentiated thryroid cancer. Thyroid. 2009; 19 (1): 1-48.
5 Bickley L S. Bates guide to physical examination and history
taking. 11 ed. Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
P.252-3.
6 British thyroid association. Guidelines for the management of
thyroid cancer. 2nded. Report of the thyroid cancer guidelines
update group. London: Royal Collage of Physicians, 2007.
7 R. Sjamsuhidajat, Karnadihardja W, Prasetyono TOH, Rudiman R.
Buku Ajar Ilmu Bedah. 1st. Jakarta: EGC; 2012.p807-11.
-
7/25/2019 Massa Tiroid
16/16
8 Acosta J, et al. Sabiston Textbook of Surgery. 18th. USA: Elsevier
Saunders; 2007.chap.36.
Easy Plugin for AdSense V8.60 [leadout: 1 urCount: 1 urMax: 0]