Tiro Trop In

3
Tirotropin ( bahasa Inggris : thyrotropin, thyroid-stimulating hormone, TSH ) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise otak bagian anterior dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan merupakan stimulator bagi sekresi hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut. [1] Hormon tirotropin adalah glikoproten dan memiliki dua subunit, yaitu subunit α (alpha) dan β (beta). Tetra-iodotironina (bahasa Inggris: 3,5,3',5'-tetraiodothyronine, thyroxine, tetrac, T4) adalah salah satu hormon tiroid yang disekresi oleh kelenjar tiroid. T4 (memiliki empat gugus iodine) merupakan prohormon yangdisintesis melalui proses iodinasipada gugus fenil senyawa tirosina yang teriris dari protein induknya yakni tiroglobulin. Proses iodinasi ini terjadi oleh karena stimulasi hormon TSH. T4 yang disekresi ke dalam sirkulasi darah lebih banyak dikonversi oleh jaringan tubuh dengan penggunaan enzim golongandeiodinase, seperti yodium peroksidase menjadi hormon tri-iodotironina yang lebih pendek, namun memiliki potensi yang lebih besar. Senyawa sintetik T4 disebut levotiroksin, pertama kali dibuat pada tahun 1927 oleh kimiawan berkebangsaan Inggris yaituCharles Robert Harington dan George Barger.

description

tirotropin

Transcript of Tiro Trop In

Page 1: Tiro Trop In

Tirotropin (bahasa Inggris: thyrotropin, thyroid-stimulating hormone, TSH) adalah hormon

yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise otak bagian anterior dan berfungsi untuk memelihara

pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan merupakan stimulator bagi sekresi

hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut.[1] Hormon tirotropin adalah

glikoproten dan memiliki dua subunit, yaitu subunit α (alpha) dan β (beta).

Tetra-iodotironina (bahasa Inggris: 3,5,3',5'-tetraiodothyronine, thyroxine, tetrac, T4) adalah

salah satu hormon tiroid yang disekresi oleh kelenjar tiroid. T4 (memiliki empat gugus iodine)

merupakan prohormon yangdisintesis

melalui proses iodinasipada gugus fenil senyawa tirosina yang teriris dari protein induknya

yakni tiroglobulin. Proses iodinasi ini terjadi oleh karena stimulasi hormon TSH.

T4 yang disekresi ke dalam sirkulasi darah lebih banyak dikonversi oleh jaringan tubuh dengan

penggunaan enzim golongandeiodinase, seperti yodium peroksidase menjadi hormon tri-

iodotironina yang lebih pendek, namun memiliki potensi yang lebih besar.

Senyawa sintetik T4 disebut levotiroksin, pertama kali dibuat pada tahun 1927

oleh kimiawan berkebangsaan Inggris yaituCharles Robert Harington dan George Barger.

Tri-iodotironina (bahasa Inggris: 3,3′,5-triiodo-L-thyronine, T3 radioimmunoassay, T3) adalah

salah satu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. T3 merupakan salah satu dari hormon

tiroid pleiotropik[1] yang dibentuk oleh proses proteolisis intraselular dari tiroglobulin dengan

berat molekul sebesar 651.0 dan rumus bangun C15H12I3NO4. Di dalam sel kelenjar tiroid,

residu tirosina pada tiroglobulin teryodiumasi, sehingga tiroglobulin terhidrolisis menjadi

pecahan asam aminonya, antara lain menjadi tetra-iodotironin(T4), T3, diiodotirosina (DIT) dan

monoiodotirosina (MIT).[2] Keempat hormon ini disebut hormon tiroid (bahasa Inggris: tiroid

hormone, TH).

T4 yang disebut tiroksin, bersama-sama T3 dibawa menuju sel target di seluruh tubuh

oleh protein pengusung. Karena T3 dan T4 bersifat lipofilik, kedua hormon dapat masuk ke

dalam membran sel dengan mudah.

Page 2: Tiro Trop In

Hormon T4 akan dikonversi menjadi T3 sesaat setelah berada di dalam sitosol. Oleh sebab itu,

hanya hormon T3 yang masuk ke dalam inti sel dan terikat dengan protein pencerap inti sel, dan

pada gilirannya, keduanya akan terikat pada elemen respon hormon pada deret DNA, dan

mendorong metabolisme energi di dalam mitokondria.[3]

Ikatan tersebut akan mengaktivasi transkripsi sel dan memicu produksi RNA-

kurir. Sekresi mRNA akan diterima oleh ribosom yang berada di luar seluntuk

memproduksi protein tertentu.[4]

T3 sangat dibutuhkan dalam regulasi laju metabolisme basal, terdapat 4 jaringan utama yang

sangat peka terhadap perubahan kadar T3, yaitu hati, ginjal,jantung dan otot lurik.[5] T3 terbukti

menyebabkan peningkatan laju konsumsi oksigen dan reaksi eksoterm di berbagai jaringan

tubuh, kecuali limpa, otakdan kelenjar seks. T3 juga memberikan stimulasi bagi metabolisme

yang mengurai glukosa, lemak dan protein dengan memicu peningkatan

berbagai enzim metabolis seperti glukosa-6 fosfatase dan heksokinase yang diproduksi hati, dan

merupakan enzim bagi mitokondria untuk meningkatkan fosforilasi oksidatif.[6] Kelebihan

konsentrasi T3 dalam darah dapat bersifat toksik bagi beberapa organ, terutama hati.[7]

Senyawa organik yang dapat meningkatkan kadar T3 antara lain: pil

KB, clofibrate, estrogen, methadone, prostaglandin F-2 alfa,[8] sedangkan yang dapat

menurunkan kadar T3 antara lainanabolik steroid, androgen, antithyroid

drugs (seperti propylthiouracil dan methimazole), litium, phenytoin, propranolol. Senyawa lain

seperti interferon-α, interleukin-2, phenytoin bahkan dapat menurunkan kadar T4.[9] Lintasan

metabolik katabolisme T3 dan T4 dapat dipercepat dengan sorafenib,[10] hingga

menimbulkan simtoma hipotiroidisme.