tipus sk1

11
TINJAUAN PUSTAKA Saliva adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar parotid, submandibular dan sublingungal yang didistribusikan oleh kelenjar saliva minor ke seluruh ronggga mulut (Guggenheimer dan Moore, 2003). Lebih lanjut Starkenmann dan kolega (2008) mengemukakan saliva adalah cairan encer dan terkadang berbusa yang dihasilkan dan disekresi oleh kelenjar saliva. Saliva manusia terdiri atas air, elektrolit, mukus, antibakteri dan berbagai macam enzym. Enzym yang terdapat dalam saliva membantu menghancurkan makanan menjadi molekul sebagai bagian dari proses digesti. Saliva turut membantu menjaga gigi dari kerusakan, memberi pelumas melindungi dan menjaga lidah serta jaringan di dalam mulut tetap lembut. Saliva adalah sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama: kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis, yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan saliva melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut (Sherwood, 2001; Irianto, 2004). Pada saliva mengandung beberapa elektrolit (Na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca2+, Mg2+, HPO42-, SCN-, dan F-), protein (amilase, musin, histatin, cystatin, peroxidase, lisozim, dan laktoferin), immunoglobulin (sIgA, Ig G, dan Ig M), molekul organik (glukosa, asam amino, urea, asam uric, dan lemak), dan komponen-komponen yang lain seperti Epidermal growth factor (EGF), insulin, cyclic adenosine monophosphatebinding protein, dan serum albumin (Nanci, 2003; Rai, 2007).

description

tinjauan pustaka

Transcript of tipus sk1

Page 1: tipus sk1

TINJAUAN PUSTAKA

Saliva adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar parotid, submandibular dan

sublingungal yang didistribusikan oleh kelenjar saliva minor ke seluruh ronggga mulut

(Guggenheimer dan Moore, 2003). Lebih lanjut Starkenmann dan kolega (2008)

mengemukakan saliva adalah cairan encer dan terkadang berbusa yang dihasilkan dan

disekresi oleh kelenjar saliva. Saliva manusia terdiri atas air, elektrolit, mukus, antibakteri

dan berbagai macam enzym. Enzym yang terdapat dalam saliva membantu menghancurkan

makanan menjadi molekul sebagai bagian dari proses digesti. Saliva turut membantu menjaga

gigi dari kerusakan, memberi pelumas melindungi dan menjaga lidah serta jaringan di dalam

mulut tetap lembut.

Saliva adalah sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang

kelenjar saliva utama: kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis, yang terletak di luar

rongga mulut dan menyalurkan saliva melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut

(Sherwood, 2001; Irianto, 2004). Pada saliva mengandung beberapa elektrolit (Na+, K+, Cl-,

HCO3-, Ca2+, Mg2+, HPO42-, SCN-, dan F-), protein (amilase, musin, histatin, cystatin,

peroxidase, lisozim, dan laktoferin), immunoglobulin (sIgA, Ig G, dan Ig M), molekul

organik (glukosa, asam amino, urea, asam uric, dan lemak), dan komponen-komponen yang

lain seperti Epidermal growth factor (EGF), insulin, cyclic adenosine monophosphatebinding

protein, dan serum albumin (Nanci, 2003; Rai, 2007).

Saliva mempunyai beberapa fungsi penting di dalam rongga mulut, diantaranya

sebagai pelumas, aksi pembersihan, pelarutan, pengunyahan dan penelanan makanan, proses

bicara, sistem buffer dan yang paling penting adalah fungsi sebagai pelindung dalam

melawan karies gigi. Kelenjar saliva dan saliva juga merupakan bagian dari sistem imun

mukosa. Sel-sel plasma dalam kelenjar saliva menghasilkan antibodi, terutama sekali dari

kelas Ig A, yang ditransportasikan ke dalam saliva. Selain itu, beberapa jenis enzim

antimikrobial terkandung dalam saliva seperti lisozim, laktoferin dan peroksidase

(Amerongan, 1991).

Produksi saliva diestimasi mendekati 1 liter setiap hari dalam keadaan tidak

distimulasi dan kecepatan aliran saliva berfluktuasi sebanyak 50% sesuai dengan ritme

harian. Jumlah sekresi dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis dan hal-hal yang

merangsang kerja kedua saraf tersebut (Guggenheimer dan Moore, 2003).

Page 2: tipus sk1

Hal yang sama dikemukakan oleh Snow dan Wackym (2008) bahwa kelenjar

submandibular dan sublingual serta sebagian kelenjar parotis memproduksi saliva sebanyak

1,5 L dalam sehari. Bila dalam keadaan tidak distimulasi secara keseluruhan saliva yang

dikeluarkan sebanyak 0,33 sampai 0,65 mL/menit. Produksi saliva ini dapat ditingkatkan

mencapai 1,7 mL/menit dengan cara stimulasi. Sensasi mulut kering akan dirasakan bila

pengurangan produksi saliva mencapai 40%-50% dari total jumlah saliva yang dikeluarkan.

Stimulasi saliva tergantung dari banyak faktor salah satunya adalah mengunyah. Mengunyah

dapat membantu meningkatkan produksi saliva.

Produksi saliva yang tidak sama jumlahnya dengan individu yang sehat atau menurun

salah satunya dijumpai pada pasien hemodialisa. Penurunan jumlah saliva pada penderita

yang mendapat terapi hemodialisa dapat berkurang karena berbagai faktor. Faktor utama

yaitu karena penyakit yang diderita pasien yang menjadi alasan utama dilakukannya

hemodialisa. Tindakan hemodialisa diberikan pada penderita gagal ginjal kronis yang salah

satu ditandai dengan penurunan output urine. Kemampuan ginjal yang menurun dalam

mengeksresikan urine.

Fungsi Saliva

Saliva memiliki beberapa fungsi penting didalam rongga mulut, diantaranya:a. sebagai pelumas

b. aksi pembersihan rongga mulut

c. katalisator pada waktu identifikasi rasa

d. pengunyahan dan penelanan makanan

e. proses bicara

f. sistem buffer

g. dan sebagai pelindung dalam melawan karies.

(Amerongan, 1991)

Ada 2 macam tipe saliva yang dihasilkan, yaitu:

a. Serous

Dihasilkan oleh kelenjar parotis dan sub mandibularis, mengandung ptialin (suatu

amilase yaitu sebuah enzim untuk mencernakan serat).

Page 3: tipus sk1

b. Mukous

Dihasilkan oleh kelenjar sublingualis dan submandibularis. Saliva jenis ini

mengandung mucin, yaitu sebuah glikoprotein yang melubrikasi makanan dan memproteksi

mukosa oral. Mucin juga mengandung Ig A, sistem imun pertama yang menghadang bakteri

dan virus; Lisozim, berfungsi menghancurkan dinding bakteri; laktoferin, berfungsi mengikat

zat besi dan protein kaya akan prolin, memproteksi gigi.

(Amerongan, 1991)

Perkembangan kelenjar saliva berasal dari lapisan ektodermal.di tandai dengan

munculnya epithelial bud yang berploriferasi sebagai “solid cord” sel yang masuk di bawah

lapisan ektomesenkim.

Cord ini bercabang tetapi awalnya belum berkanan.kanalisasi terjadi sebelum

sekretori bagian akhir dengan degenerasi sentral sel untuk memunculkan system ductus.

Ektomesenkim berdiferensiasi membentuk jaringan connecting fibrous capsul dan

septae yang membagi kelenjar menjadi lobus dan lobules yang mengandung

duktus,pembuluh darah,pembuluh limpa,dan saraf.

Klasifikasi dari kelenjar saliva

Kelenjar saliva dibedakan menurut 2 hal, yaitu

1. Ukuran

Perbedaan antara sepasang kelenjar mayor seperti kelenjar parotid, kelenjar

submandibular dan kelenjar sublingual, dan kelenjar minor menyebar ke semua

bagian dari mucosa oral.

2. Sekresi alaminya

Perbedaan antara kelenjar yang menghasilkan sekresi serosa (berair dan encer, kaya

oleh protein non-enzim maupun protein enzim, dan mengandung beberapa

polisakarida), sekresi mukosa (kental, kaya akan polisakarida dan mengandung

beberapa protein non-enzim), dan kelenjar yang memproduksi sekresi campuran.

Klasifikasi yang terakhir adalah yang biasa digunakan pada deskripsi histologis. Klasifikasi

ketiga yang dulunya ada, berdasar pada lokasi dari tempat dibukanya saluran sekresi. Dengan

klasifikasi ini, perbedaan antara kelenjar

Komponen dari kelenjar saliva

1. Connective Tissue

Ciri-ciri penting yang membedakan kelenjar saliva mayor dan minor adalah tampilan

yang jelas dari kapsul yang ada pada connective tissue. connective tissue septae dari

Page 4: tipus sk1

kapsul tersebut diperpanjang kedalam kelenjar dan bercabang menjadi lobus,

makrolobus dan mikrolobus, dan memuat saluran ekskresi, nervus, pembuluh darah

dan limfatik

2. Secretory Duct

Saluran ekskresi terbesar ini bercabang menjadi saluran dengan ukuran yang semakin

kecil membentuk sistem yang kompleks. Cabang terkecil dari sistem saluran, saluran

intralobular, dilanjutkan dengan tempat unit sekresi (tubulus mukosa atau acini

serosa) dan ini tersusun oleh saluran striated dan saluran intercalated. Lebih dari satu

acinus atau tubulus sekresi mukosa yang terhubung dengan satu saluran intercalated.

Sistem saluran pada kelenjar saliva minor banyak yang berkurang dan sebagian

elemen bahkan benar-benar tidak ada.

3. Terminal secretory cells

Sel ini ditemukan pada mikrolobus dimana mereka menyusun lumen yang

menyempit. Mereka terpisah dari connective tissue yang berdekatan oleh lamina basal

Kelenjar mukosa alami yang tergabung pada kelenjar tubular yang mensekret sel-sel diatur

secara radial mengelilingi central lumen. Mukosa-mukosa ini terbagi secara ekstensif.

Kelenjar serosa alami, sebagaimana kelenjar dengan mixed secretion, yang tergabung

kelenjar tubulo-acinar, menyusun percabangan tubula-tubula (beberapa tersusun oleh sel

mukosa di kelenjar campuran) dengan globular outpouching dari sel-sel serosa. The term of

acinus atau alveolus, umumnya digunakan oleh mukosa dan unit-unit sekretor serosa, ketika

beberapa author lebih suka menggunakan the term tubula mukosa untuk unit sekretori

mukosa.

Penampakan histologi dari sel-sel mukosa dan serosa bergantung dari keadaan aktivitas

fungsional dari sel-sel. Dalam keadaan istirahat, secara rutin dicemarkan oleh hematoxylin

dan eosin, sebuah sel mukosa adalah wedge-shape cell yang berisikan basofil yang padat

yang berbentuk oval atau flattened nucleus yang bersebelahan dengan membran sel basal.

Sitoplasma secara perlahan tereosinofil dan terbungkus droplet-droplet mucinogen, penanda

dari glycoprotein mucin. Kehadiran dari droplet-droplet ini memberikan sel sebuah

penampakan berbusa. Biasanya sitoplasma sangat penuh oleh droplet ini yang mengakibatkan

bentuk sel menjadi terdistorsi dan outline sel menjadi tidak jelas. Droplet-droplet yang

diarahkan ke atas pada kenyataannya merupakan membran yang terikat dengan secretoty

vesicles dan dikacaukan oleh fiksasi biasa. Penggabungan dari droplet-droplet ini umum

terjadi. Mikroskop elektron menunjukkan kehadiran dari retikulum endoplasma yang kasar

dan mitokondria pada bagian basal dan lateral sel, saat dibedakan dari sel serosa yang

Page 5: tipus sk1

berisikan kompleks golgi yang sangat jelas di sebelah apikal dari nukleus. Bagian utama pada

sitoplasma berisikan secretory vesicles.

Macam-macam sel kelenjar saliva:

-sel mucous

-sel serous

-Sel di kelenjar campuran

Sel mucous

Histology dari mucous dan serous tergantung dari fungsional dari aktivitas sel.pengecatan

dapat di lakukan dengan menggunakan hemotoxylin dan eosin. Mucous sel berisi sel-sel yang

berisi berbentuk padat berwarna basophilic oval dengan inti rata terletak berdekatan dengan

basal selaput sel sitoplasma bersifat sedikit eosinophilik dan terbungkus rapat oleh droplet

dari mucinogen.

Ketika sel secara aktif mengeluarkan secret,maka sekretorius mengurangi jumlahnya itu

terjadi ketika nucleus dari sel serous berbentuk lebih bulat dan berada pada tengah sel.

Beebentuk kental dan padat serta kaya akan polisakarida serta mengandung protein non

enzymatic.

Sel Serous

Diwarnai dengan HE, suatu sinus serous dibentuk dari sel berbentuk baji tersusun lingkaran

di lumen usus kecil. Intinya spherical, basofilik dan terletak di basal ke-3 dari sel. Sitoplasma

infranuklear (basal) adalah basofilik (jumlah yang besar dari Retikulum Endoplasma kasar),

ketika sitoplasma apical bergranul dan eosinofil. Adanya reticulum endoplasma yang

berlimpah, seperti yang dilihat di mikroskop, adalah suatu refleksi dari fungsi sekresi mereka.

Mitokondria ditemukan pada bagian basal sel dan golgi apparatus pada posisi

supranuklear.Granul adalah vesikel ikat-membran yang mengandung α-amilase dan substansi

lainnya. Sejak sel ini juga mengeluarkan sejumlah polisakarida, beberapa ahli menyebutnya

sebagai seromukus sel. Lumen dari asinus serous berhubungan dengan banyak kanalikuli

sekretori interselular, dan keduanya digariskan oleh banyak mickrovili pendek. Membran

basal sel dari sel serous menunjukkan lipatan dan sisa pada basal lamina.

Susunan Sel dalam suatu Kelenjar Campuran

Kelenjar campuran mengandung sel mucus dan serous, dengan proporsi bervariasi. Kelenjar

submandibular adalah serous yang predominan, ketika kelenjar sublingual adalah mucus

yang predominan. Kelenjar ini terbentuk dari suatu campuran dari mucus murni, serous

Page 6: tipus sk1

murni, dan unit sekret mucus terminal. Pada suatu tipikal unit sekret campuran pada kelenjar

ditutup pada akhirannya oleh sel serous berbentuk bulan sabit, dikenal sebagai demilune

serous (Gianuzzi atau von Ebner). Sel serous ini menghentikan pengeluaran sekresinya ke

tubulus lumen lewat kanalikuli interselular dimana berkomunikasi dengan saluran kecil

antara sel mucus yang berdekatan. Demilune ini dikenal juga sebagai sel keranjang.

Komponen kelenjar saliva

Kelenjar saliva terbentuk dari sebuah cord ephitelium yang tumbuh kedalam dasar jaringan

ikat, dan cord membentuk sebuah tube. Pada bagian akhir tube ini sebuah kelompok sel

sekretori terbentuk, dan kelompok ini, yang terlihat seperti rangkaian buah anggur, akan

memiliki ujung yang berbentuk lingkaran atau seperti tube (tube-like).

Acini

Bagian akhir dari sekretori dikenal dengan acini. Ada dua jenis sel acini, yaitu mucous acini

dan serous acini. Walaupun sel-sel ini berbentuk seperti anggur atau seperti tube pada

ujungnya, in cross section mereka dideskripsikan sebagai sel piramida. Garis( batas) luar atau

dasar sel rests on basement membrane diantara sel dan jaringan ikat. Didalam jaringan ikat

ini terdapat saraf dan pembuluh darah yang penting unutk baerbagai aspek aktivitas seluler.

Akar (ujung)dari permukaan seperti pusat dari tube atau struktur buah anggur. Dasar sel

dikelilingi oleh jaringan ikat dan bagian yang mengelilingi tiap-tiap acinus sekretori adalah

sel myoepitelial. Sel ini memiliki proyeksi sel yang panjang, menyerupai cumi-cumi. Sel ini

juga memiliki kemampuan untuk berkontraksi seperti otot. Karena itu, kata myo, berarti otot.

Proyeksi ini mengelilingi acinus dan ketika sel myoepitelial berkontraksi, dia

memeras/menekan acinus dan membantu proses sekresi saliva yang diakumulasikan dalam

pusat acinus dan membantu memindahkannya keluar dari duct system. Semua tipe acini

(mucous, serous, dan seromucous) mngeluarkan produknya melalui proses sekresi merokrin

Mucous acini

Sekresi mucus sedikit kental karena produksi dari banyak mucin. Walaupun produknya 99%

air, ia memiliki ion-ion inorganic, seperti sodium, potassium, dan kloride, dan jumlah yang

sangat sedikit dari amylase, enzim pemecah karbohidrat yang mulai menghancurkan starches

menjadi rantai gula panjang. Ia juga memiliki protein yang membantu dalam penghambatan

karies dan penyakit periodontal. Mucous acinus lebih tubular dan memiliki lumen yang besar

daripada serous acinus, dan membrane sel lebih mudah dilihat pada sisi yang bersebelahan.

Inti dari mucus sel biasanya sangat rata (flat) dan terletak berlawanan dengan ujung (akhir )

Page 7: tipus sk1

basal sel dan sel berbentuk pyramidal. Ujung apical dari sel-sel ini tampak frothy dibawah

mikroskop sinar. Dengan mikroskop electron, dapat terlihat banyak mucus droplet yang

berwarna sangat buruk dan tampak kosong dan frothy.

Serous acini

Sekresi serous acini hampir sama dengan mucous acini, hanya tanpa mucin, sehingga sekresi

serous lebih encer,dan lebih banyak air. Serous acinus adalah sumber utama amylase.

Granula sekretorinya stain deeply , lumen sangat kecil dan sulit dilihat, membrane sel yang

berdekatan tidak mudah dilihat. Serous sell juga berbentuk pyramidal. Inti sel nya bulat dan

menutup dasar /pusat (base) sel.

Seromucous acini

Kelenjar yang memiliki komponen mucous dan serous acini. Mucous sel berbentuk seperti

tube struktur, dan pada ujung tube sekelompok serous sel membentuk half moon cluster. Ini

disebut serous demilunes. Sel serous demilunes mengeluarkan produknya antara dinding sel

dari underlying mucous sel dan sekretnya memasuki lumen kelenjar. Acini ini memproduksi

secret seperti mucous dan serous acini.

Rata-rata aliran saliva bervariasi sepanjang hari, meningkat ketika makan dan

rendah ketika tidur bahkan hampir terhenti. Produksi saliva normal masing- masing individu

adalah antara 0,5 liter dan 1,5 liter/hari. Nilai normal rata-rata flow rate saliva yang tidak

distimulasi pada individu yang sehat berkisar 0,3 ml/menit. Dibawah 0,1 ml/menit merupakan

hiposalivasi dan diantara 0,1-0,5 ml/menit rendah. Sedangkan nilai normal untuk flow rate

saliva yang distimulasi berkisar 1,0-3,0 ml/menit. Dibawah 0,7 ml/menit merupakan

hiposalivasi dan diantara 0,7-1,0 ml/menit rendah.1,9 Faktor-faktor yang mempengaruhi

aliran saliva yang distimulasi adalah rangsangan alami, muntah, merokok, ukuran kelenjar,

penglihatan, penciuman dan makanan.10