TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA, KEMANDIRIAN DAN...
Transcript of TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA, KEMANDIRIAN DAN...
TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA,
KEMANDIRIAN DAN KECERDASAN ADVERSITY
ANAK
Oleh :
Umi Nur Hanifah
NIM. 12010180051
Tesis Diajukan Sebagai Pelengkap Persyaratan Untuk gelar
Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
ABSTRAK
Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja, Kemandirian dan Kecerdasan Adversity
Anak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi pengasuhan ibu bekerja,
kemandirian dan kecerdasan adversity. Fenomena dilingkungan sekitar banyak
wanita yang memiliki beban kerja ganda yang berpengaruh pada pola asuh orang
tua terhadap anak dan mengarahkan pada terbentuknnya kenakalan, tingkat
prestasi dan perilaku anak. Proses dialami anak yang mempunyai ibu bekerja
memiliki banyak tuntutan maupun tanggung jawab dalam menghadapi tantangan
sehingga mendorong dalam pembentukan kemandirian dan kecerdasan adversity.
Kemandirian dan kecerdasan adversity menjadi konteks penelitian karena tidak
semua anak sanggup ditinggal kedua orang tuanya bekerja tanpa memperhatikan,
melayani serta melindungi mereka.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode pengumpulan
data dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik
menerapkan pola asuh permisif anak sudah memiliki kemandirian tetapi belum
mempunyai kecerdasan adversity, ibu bekerja sebagai pegawai swasta
menerapkan pola asuh otoritatif anak belum memiliki kemandirian tetapi sudah
memiliki kecerdasan adversity, ibu bekerja sebagai pegawai negeri menerapkan
pola asuh otoritatif anak memiliki kemandirian dan memiliki kecerdasan
adversity, sedangkan ibu bekerja sebagai pedagang pasar menerapkan pola asuh
otoritatif anak belum memiliki kemandirian tetapi sudah memiliki kecerdasan
adversity.
Kata kunci: Pengasuhan, Ibu Bekerja, Kemandirian, Kecerdasan Adversity Anak
v
ABSTRACT
Typology of Nurturing Working Mothers, Independence and Adversity
Intelligence of Children
This study aims to analyze the typology of working mothers’ nurturing,
independence and adversity intelligence. The phenomenon in the environment
around many women who have a double workload that affects parenting parents
towards children and lead to the formation of delinquency, achievement levels and
children’s behavior. The process experienced by children who have working
mothers and responsibilities in facing challenges so as to encounrage the
formation of independence and adversity intelligence. Independence and adversity
intelligence become research contexts because not all children are able to be left
by both parents working without paying attention, serving and protecting them.
This study uses a qualitative approach, a method of collecting data by
conducting in-depth interviews, observation and documentation. The results of
this study indicate that mothers who work as factory workers apply permissive
parenting children already have independence, mothers work as private employess
apply authoritative parenting children do not have independence but already have
adversity intelligence, mothers work as civil servants applying authoritative
parenting children have independence and have adversity intelligence, while
mothers working as market traders apply authoritative parenting children do not
have independence but already have adversity intelligence.
Keywords: Parenting, Working Mother, Independence, Adversity Intelligence Of
Children
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan segenap
kemampuan yang ada, adapun tesis ini berjudul “Tipologi Pengasuhan Ibu
Bekerja, Kemandirian dan Kecerdasan Adversity Anak”
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna
mencapai gelar Magister Pendidikan pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. H. Zakiyyudin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga
2. Bapak Prof. Dr.Phil. Widiyanto, M.A, selaku Direktur Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
3. Bapak Dr. Ruwandi, M.A, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Agama
Islam IAIN Salatiga
4. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Pembimbing tesis yang selalu
memberikan bimbingan dan evaluasi kepada penulis
5. Kedua orang tua penulis, Bapak Muhsinin dan Ibu Nur Hidayati yang tiada
henti mendoakan dan banyak pengorbanan yang diberikan sekaligus motivasi
penulis untuk segera menyelesaikan tesis
6. Adik-adik penulis, Malikhatun Nafisah, Novi Ramadhani, dan Ahmad Gian
Ardani yang selalu memberikan semangat dan dorongan.
vii
7. Abah KH. Mahfudz Ridwan, Lc. (alm), Ibu Hj. Nafisah, KH. Muhammad
Hanif M.Hum, dan Ibu Rosyidah, Lc. Beliau kedua orang tua penulis yang
senantiasa memberikan petuah dan doa sehingga penulis dapat menemukan
ketentraman hidup di Ponpes Edi Mancoro.
8. Seluruh staf pengajar program Pascasarjana Magister Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal kepada penulis dengan ilmu
pengetahuan yangsangat bermanfaat dalam hidup dan berkarya dalam
masyarakat.
9. Semua pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam menyelesaikan
tesis ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kepada para pembaca
untuk dapat memberikan kritik dan saran yangg bersifat membangun dimana
nantinya akan penulis pergunakan sebagai penyempurnaan dalam penyusunan
tulisan selanjutnya.
Penulis berharap semoga dengan adanya tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salatiga, 11 Maret 2019
Penulis
Umi Nur Hanifah
Nim. 12010180051
viii
MOTTO
“Sejatining Urip Eling Marang Gusti”
KH. Mahfudz Ridwan L.C
“Hidup itu adalah Seni Menggambar Tanpa Menghapus”
“Life is the Art of Drawing Without Erasing”
John W. Gardner
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACK .......................................................................................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
MOTTO.................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Signifikansi Penelitian ................................................................................ 5
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7
E. Metode Penelitian ...................................................................................... 17
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 21
BAB II PROFIL RESPONDEN DAN TIPOLOGI PENGASUHAN IBU
BEKERJA
A. Profil Responden ........................................................................................ 23
B. Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja .............................................................. 31
BAB III PERBEDAAN POLA PENGASUHAN IBU BEKERJA
TERHADAP KEMANDIRIAN DAN KECERDASAN ADVERSITY ANAK
A. Kemandirian ............................................................................................... 30
B. Kecerdasan Adversity ................................................................................. 34
x
BAB IV ANALISIS TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA,
KEMANDIRIAN DAN KECERDASAN ADVERSITY ANAK
A. Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja .............................................................. 39
B. Pengaruh Pengasuhan Ibu Bekerja Terhadap Kemandirian Anak ............. 41
C. Pengaruh Pengasuhan Ibu Bekerja Terhadap Kecerdasan Adversity Anak
.................................................................................................................... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 44
B. Saran ........................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ....................................................................... 58
Lampiran 2 : Hasil Wawancara .............................................................................. 62
Lampiran 3 : Dokumentasi Penelitian .................................................................. 135
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan Tesis ............................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era modern ini banyak ditemukan wanita rumah tangga yang bekerja,
sejatinya mereka memiliki peran pokok sebagai seorang ibu yang senantiasa
memberikan teladan baik bagi anaknya dan menjadi istri yang berbakti kepada
suami, jika kondisi ekonomi keluarga belum mencukupi untuk memenuhi
semua kebutuhan rumah tangga, maka peran seorang istri bertambah dengan
ikut serta dalam meningkatkan pendapatan keluarga.1 Berdasarkan dari data
Badan Pusat Statistik Kota Salatiga per tahun 2019 menjelaskan bahwa
banyaknya wanita yang bekerja sebagai buruh, karyawan dan pegawai
mencapai 27.310 orang.2 Hal ini banyak wanita yang berkiprah dalam dunia
pekerjaan yang menjadikannya mempunyai banyak peran yang menuntut
mereka.
Peran ibu dalam keluarga menurut Stollz dan Gunarsa adalah memenuhi
kebutuhan fisiologis anak dengan sabar, telaten, konsisten, mengatur,
mengendalikan anak, sebagai contoh, teladan, manager dan menyediakan
dukungan ekonomi. Peran wanita telah bergeser dari peran tradisional menjadi
modern, wanita yang semula hanya melahirkan anak (reproduksi) dan
mengurus rumah tangga. Kini, wanita memiliki peran sosial dimana dapat
1Muhammad Rusli, Ibu: Wanita Mulia Penghuni Surga, Jakarta: AMP Press, 2014, 34.
2Https://salatigakota.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab5. 22/03/2020.
Pukul 15:04 Wib.
2
berkarier dalam bidang apapun.3 Bagi kalangan keluarga miskin, beban yang
ditanggung wanita sangat berat apalagi jika mengharuskan bekerja di luar
sehingga memikul beban kerja ganda, selain mencari nafkah seorang wanita
tetap harus mencurahkan sebagian besar waktu mereka untuk kegiatan di dalam
rumah tangga.
Fenomena di lingkungan sekitar banyak wanita yang memiliki beban kerja
ganda yang akan berpengaruh pada pola asuh orang tua terhadap anak dan
mengarah pada terbentuknya kenakalan, tingkat prestasi, dan perilaku anak.
Kebanyakan masalah yang dihadapi keluarga disebabkan oleh kesibukan orang
tua, dimana Orang tua yang memiliki pekerjaan formal seringkali terikat
dengan tuntutan jam kerja yang sangat padat sehingga tidak adanya waktu
untuk memperhatikan anak, sedangkan yang memiliki pekerjaan informal
biasanya harus bekerja lebih giat untuk memenuhi kebutuhan keluarga
sehingga waktu orang tua semakin sedikit dalam mendidik dan memperhatikan
anak, akibatnya komunikasi antara orang tua dan anak berkurang. Hal ini
dijelaskan pada QS At Tahrim :6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)4
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang tua dalam keluarga terutama ibu
harus memberikan asupan makanan yang halal dan baik serta mendidik yang
3Ayuana Choirun Lestari, Analisis Pengasuhan Ibu Berkarir Terhadap Pembentukan
Karakter Anak di SDN Mojolangu 1 Malang, Jurnal Institutional Repository University of
Muhammadiyah Malang, 2016, 3.
4Departemen Agama RI. 1994. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra.
3
sesuai dengan usia dan tentunya mengarah pada pembentukan karakter anak,
hal ini sangat erat kaitannya dengan bagaimana pola dalam mengasuh anak.
Keberhasilan pembentukan karakter pada anak salah satunya dipengaruhi oleh
pola asuh orang tua. Sebagimana tipe pola asuh yang banyak digunakan oleh
orang tua dalam mengasuh anak mereka menurut Hourlock terbagi menjadi
tiga macam yaitu otoriter (authoritarian), otoritatif (authoritative) dan permisif
(permissive). Masing-masing pola ini mempunyai dampak bagi perkembangan
anak, ada yang berdampak pada kebaikan ada pula yang berdampak keburukan
dan kenakalan.
Penelitian dilakukan di Kecandran Sidomukti Salatiga, berdasarkan
observasi di daerah tersebut terdapat ibu yang bekerja yakni ada yang sebagai
pegawai negeri, pegawai swasta, pekerja pabrik, pekerja kantor, pedagang di
pasar dan lain sebagainya. Wanita yang memilih menjadi ibu bekerja
disebabkan karena adanya faktor ekonomi dan ingin membantu memenuhi
kebutuhan keluarga. Dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda
tersebut telah membentuk pola asuh orang tua yang berbeda-beda pula yang
akan berimplikasi pada kemandirian dan kecerdasan adversity anak.
Masalah kemandirian dan kecerdasan adversity sengaja penulis pilih sebagai
objek kajian dalam konteks penelitian ini, mengingat tidak semua anak
sanggup ditinggal kedua orang tuanya bekerja tanpa memperhatikan, melayani
serta mendampingi mereka. Volume kegiatan di lingkungan rumah maupun
sekolah tidaklah bisa dikatakan ringan karena mereka masih perlu kasih sayang
dan perhatian dari orang tuanya, terutama dari seorang ibu. Usia anak rata-rata
4
di daerah ini berkisar dari umur 6-17 tahun yakni masih duduk di bangku SD,
SMP dan SMA.
Dalam hal ini muncullah asumsi bahwa proses dialami oleh anak yang
mempunyai ibu bekerja memiliki banyak tuntutan maupun tanggung jawab
dalam menghadapi tantangan sehingga mendorong pada pembentukan
kemandirian dan kecerdasan adversity untuk mencari solusi dalam rangka
menggapai rencana hidup dan cita-citanya. Dari asumsi yang muncul tersebut
maka perlu pembenahan dalam membentuk kemandirian dan kecerdasan
adversity anak sebagaimana ibu harus memperhatikan, mengawasi dan
mengarahkan apabila muncul penyimpangan terhadap anak. Reasoning inilah
yang menginspirasi penulis untuk mengambil sikap kemandirian dan
kecerdasan adversity sebagai suatu bagian implikasi pada anak yang
mempunyai ibu bekerja.
B. Perumusan Penelitian
Dalam menguraikan tentang permasalahan perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Identifikasi Masalah
Tesis ini berjudul “Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja, Kemandirian dan
Kecerdasan Adversity Anak” didasarkan pada beberapa identifikasi masalah
sebagai berikut:
a. Banyaknya seorang ibu yang bekerja sehingga mempunyai peran ganda
sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus mengurusi suami serta
anaknya dan mempunyai tuntutan bekerja untuk menambah
perekonomian keluarga.
5
b. Minimnya pemahaman pola pengasuhan ibu bekerja terhadap anak
sehingga kurangnya perhatian, pemahaman dan kasih sayang untuk anak,
maka diperlukannya solusi agar anak terbentuk menjadi pribadi yang
mandiri dan mempunyai kecerdasan adversity.
2. Pembatasan Masalah
a. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu pola pengasuhan yang
dilakukan ibu bekerja sebagai buruh pabrik, pegawai swasta, pegawai
negeri/pekerja kantor dan pedagang pasar.
b. Pemahaman pola pengasuhan sebagai ibu bekerja harus diterapkan sesuai
karakter anak, penelitian ini menyoroti aspek kemandirian dan
kecerdasan adversity anak yang dilakukan di Kecandran Sidomukti
Salatiga.
c. Untuk memudahkan pembahasan penelitian ini, maka yang akan diteliti
adalah 12 orang sebagai ibu bekerja masing-masing 3 orang dalam satu
profesi yang memiliki anak masih duduk dibangku SD dan SMP, yakni
terdiri dari 3 orang sebagai buruh pabrik, 3 orang sebagai pegawai
swasta, 3 orang sebagai pegawai negeri/kantor, dan 3 orang pedagang
pasar tentunya akan mempunyai pola pengasuhan yang berbeda-beda.
3. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana pola pengasuhan ibu bekerja sebagai buruh pabrik, pegawai
swasta, pegawai negeri/kantor, dan pedagang pasar?
6
b. Adakah perbedaan pola pengasuhan ibu bekerja yang berprofesi sebagai
buruh pabrik, pegawai swasta, pegawai negeri/kantor, pedagang pasar
terhadap kemandirian dan kecerdasan adversity anak?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tipologi pengasuhan ibu bekerja sebagai buruh pabrik,
pegawai swasta, pegawai negeri/kantor, pedagang pasar di Kecandran
Sidomukti Salatiga.
b. Untuk mengetahui perbedaan pola pengasuhan ibu bekerja sebagai buruh
pabrik, pegawai swasta, pegawai negeri/kantor, pedagang pasar terhadap
kemandirian dan kecerdasan adversity anak.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoretis
1) Untuk memberi kontribusi akademik tentang pola pengasuhan ibu
bekerja terhadap kemandirian dan kecerdasan adversity anak.
2) Memberikan sumbangsih bagi lembaga pendidikan khususnya IAIN
Salatiga dan masyarakat sekitar serta bagi seluruh umat manusia agar
dapat memberikan pendidikan yang mengantarkan pada terbentuknya
insan kamil.
7
b. Secara Praktis
1) Dapat memperkaya pemahaman akan pentingnya kemandirian dan
kecerdasan adversity dalam hidup, sehingga dapat mencapai
kehidupan yang dicita-citakan.
2) Dapat meningkatkan kemandirian dan kecerdasan adversity anak serta
memberikan inspirasi kepada ibu bekerja secara umum untuk memilih
pola pengasuhan yang tepat.
3) Dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
lebih dalam dengan fokus dan setting berbeda.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Di sejumlah artikel yang hampir memiliki kesamaan topik dengan
penelitian ini berdasarkan penelusuran sumber pustaka dapat penulis
paparkan sebagai berikut:
Pertama, penelitian Arinta Eka Pravitasari, Sukidin dan Pudjo Suharso,
menyimpulkan bahwa pola asuh yang ada di desa Tembokrejo terdapat 2
pola asuh yaitu pola asuh otoritatif dan permisif, namun yang lebih dominan
adalah pola asuh otoritatif, 5 orang anak dengan pola asuh otoritatif dapat
dikatakan mandiri dengan indikator percaya diri, tanggung jawab dan
8
disiplin sesuai dengan kriteria umur, sedangkan 3 anak pola asuh permisif
hanya 1 anak yang dapat dikatakan mandiri.5
Kedua, Penelitian Ani Siti Anisah, menyimpulkan bahwa pendidikan
karakter hendaknya dilakukan secara komprehensif meliputi seluruh aspek
kehidupan pola asuh yang sesuai dengan syariat Islam akan membentuk
kepribadian yang baik dan akan menunjukkan karakter yang sempurna
sebagai insan yang berakhlakul karimah.6
Ketiga, Penelitian Muthmainnah meyimpulkan bahwa teladan dan
pembiasaan yang baik menjadi langkah fundamental dalam pendidikan
karakter, yaitu pola asuh yang demokratis bukan pola asuh permisif yang
serba membolehkan ataupun pola asuh yang terlalu otoriter yang membatasi
anak.7
Keempat, penelitian Leli Lestari menyimpulkan bahwa pola asuh ayah
dalam membentuk karakter anak menggunakan pola asuh demokratis dan
pola asuh permisif serta menggunakan strategi komunikatif, persuasif dan
akomodatif.8
5Arinta Eka Pravitasari, Sukidin dan Pudjo Suharso, Pola Pengasuhan dan Internalisasi
Nilai Kemandirian Anak pada Wanita Karir di Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas
Kabupaten Jember, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 13 Nomor 1 (2019), 78-86. 6Ani Siti Anisah, Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pembentukan Karakter
Anak, Jurnal Pendidikan Universitas Garut. 2017, 24. 7Muthmainnah, Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter, Jurnal FIP
Universitas Negeri Yogyakarta, 1-10. 8Leli Lestari, Pola Asuh Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak (Studi Multikasus
terhadap Putra-Putri Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri di SDN Jambangan 02 dan SDN
Jambangan 03 Dampit, Kab. Malang, Tesis Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, 2017, 237.
9
Kelima, penelitian Eva Meizara Puspita Dewi, Basti menyimpulkan
bahwa terbentuknya persepsi sangat tergantung pada bagaimana ibu mampu
mengatur waktu dan perhatiannya antara keluarga dan pekerjaannya,
persepsi positif karena melihat wanita karier sebagai figur yang hebat
sedangkan persepsi negatif terbentuk karena merasakan bahwa wanita karier
tidak memiliki banyak waktu untuk keluarga dan cenderung egois.9
Keenam, penelitian Rozumah Baharudin menyimpulkan bahwa Finding
from the review revealed that authoritative parenting styles were associated
with higher levels of children’s school achievent, though findings remain
inconsistent across cultures and societes.10
Ketujuh, penelitian menunjukkan bahwa The result indicated that
economic factors, such as young adults’ income, assets, work status, and
educational attainment were positively associated with financial
independence. Family economic factors such as parental income, stock
holding, and financial assistance decreased the level of young adults’
financial independence.11
Kedelapan, penelitian Naufanni Muthi Aulia dan Alfiasari,
menyimpulkan bahwa The results showes the tendency of personality type
mostwidely owned mom is conscientiousness that a personality type that
9Eva Meizara Puspita Dewi, Basti, Pengasuhan Ibu Berkarir dan Internalisasi Nilai Karir
pada Remaja, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Universitas Negeri Makasar, Vol. 03, No.01
Januari 2015, 165-183. 10
Abdorreza Kordi & Rozumah Baharudin, Parenting Attitude and Style and Its Effect on
Children’s School Achievenments, International Journal of Psychological Studies, University
Putra Malaysia, Selangor, Malaysia, 2010, 1-6. 11
Xiao, J.J., Chatterjee, S., & Kim, J. Factors Associated with Financial Independence of
Young Adults, International Journal of Consumer Studies, University of Rhode Island, 2014, 1-
36.
10
thorough, onderly, industrious, diligent, efficient, planners, and think before
acting. Result of the study found no association and the influence of mothers
on the independence of adolescent personality. However, the regression test
found the influence of mother’s personality on mother’s nurturing style and
only the large family to the independence of rural adolescents”.12
Perbedaan kajian-kajian penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak
pada aspek tipologi pola pangasuhan ibu bekerja yang berprofesi sebagai buruh
pabrik, pegawai swasta, pegawai negeri/kantor, pedagang pasar yang nantinya
akan dibandingkan pola asuhnya sesuai dengan profesi masing-masing ibu
bekerja yang mungkin menghasilkan pola pengasuhan yang berbeda-beda
antara satu profesi ibu bekerja dengan profesi ibu bekerja yang lain. Penelitian
ini berfokus pada bagaimana tingkat kemandirian dan kecerdasan adversity
anak yang ditinggal ibu bekerja dan mungkin berat bagi mereka karena kurang
diperhatikan oleh ibunya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas
terletak pada responden yaitu ibu yang bekerja.
2. Kerangka Teori
a. Tipologi Pengasuhan Anak
Pola asuh menurut Casmini yaitu menjelaskan bahwa bagaimana
orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan
mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses
kedewasaan hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang
12
Naufanni Muthi Aulia dan Alfiasari, Analysis of Mother’s Personality, Mother’s
Parenting Style, and Adolescent’s Autonomy in Ruralfamilies, Journal of Child Development
Studies, Bogor Agricultural University, Vol. 02, No.02, 2017, 11-13.
11
diharapkan masyarakat pada umumnya.13
Sedangkan menurut Khon pola
asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya,
sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari cara orang tua
memberikan pengaturan kepada anak, cara memberikan hadiah dan
hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritas dan cara orang tua
memberikan perhatian, tanggapan terhadap keinginan anak, dengan
demikian dalam mendidik dapat secara langsung maupun tidak
langsung.14
Diana Baumrind mendefinisikan pola asuh sebagai pengasuhan atau
perlakuan orang tua terhadap anak yang masing-masing mempunyai
pengaruh tersendiri terhadap perilaku anak antara lain kompetensi
emosional, sosial, dan intelektual anak.15
Berdasarkan uraian diatas dapat
diketahui bahwa pola asuh orang tua adalah suatu proses memanusiakan
atau mendewasakan manusia secara manusiawi melalui interaksi maupun
perilaku yang diterapkan pada anak, meliputi kegiatan seperti mendidik,
membimbing serta mendisiplinkan dalam mencapai proses kedewasaan
yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu dan dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung dan disesuaikan dengan situasi
dan kondisi sesuai dengan perkembangan zaman. Keberhasilan
pengasuhan merupakan gambaran sikap dan perilaku orang tua dalam
13
D. R. Palupi, Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Persepsi Terhadap Pola Asuh
Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Psikologi Angkatan 2010 Universitas Airlangga Surabaya.
Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, Vol. 2, No.3, 2013, 3. 14
C. Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar (IKAPI),
1996, 110. 15
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2012, 10.
12
berinteraksi dan berkomunikasi terhadap anak selama proses kegiatan
pengasuhan.
Tipologi gaya pola asuh Diana Baumrind mengemukakan tiga pola
yang berbeda pada otoritas orang tua, yaitu authoritarian parenting,
authoritative parenting, neglectful parenting, dan Indulgent parenting.
Maccoby dan Martin kemudian mentransformasikan tipologi ini dengan
menggolongkan keluarga berdasarkan tingkat tuntutan orang tua (kontrol,
supervisi, tuntutan kematangan) dan tanggapan (kehangatan, penerimaan,
keterlibatan)16
Menurut Baumrind perlakuan terhadap anak dapat dilihat dari:
1) Cara orang tua mengontrol anak
2) Cara orang tua memberi hukuman
3) Cara orang tua memberi hadiah
4) Cara orang tua memerintah anak
5) Cara orang tua memberikan penjelasan kepada anak17
Berikut uraian jenis pola asuh menurut Diana Baumrind:
16
Fauzi, Model Pengasuhan Anak Usia Dini pada Keluarga dengan Ibu sebagai Buruh
Pabrik, Laporan Penelitian Individual, IAIN Purwokerto, 2015, 37. 17
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, 52.
13
1) Pola asuh authoritarian, yaitu pola asuh yang penuh pembatasan dah
hukuman dengan cara orang tua memaksakan kehendaknya, sehingga
orang tua memegang kendali penuh dalam mengontrol anaknya.
2) Pola asuh authoritative, yaitu pola asuh yang memberikan dorongan
pada anak untuk mandiri namun tetap menerapkan berbagai batasan
yang akan mengontrol perilaku mereka.
3) Pola asuh neglectful, yaitu pola asuh dimana orang tua tidak terlibat
dalam kehidupan anak. Anak-anak dengan orang tua neglectful akan
merasa bahwa ada hal lain dalam kehidupan orang tua dibandingkan
dengan diri mereka.
4) Pola asuh indulgent, merupakan pola asuh dimana orang tua terlibat
dengan anak mereka namun hanya memberikan sedikit batasan pada
anak. Orang tua yang demikian memberikan anak-anak mereka
melakukan apa yang diinginkan.18
Sedangkan, Hourlock mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang
tua, yaitu:
18
L. A. King, Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif, Jakarta: Salemba
Humanika, 2010, 172.
14
1) Pola asuh otoriter, yaitu orang tua mengasuh anak dengan cara
memberikan aturan-aturan yang ketat, seringkali memaksa anak untuk
berperilaku seperti dirinya dan kebebasan untuk bertindak dibatasi.
2) Pola asuh demokratis, yaitu ditandai dengan adanya pengakuan orang
tua terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak
selalu bergantung pada orang tua.
3) Pola asuh permisif, yaitu orang tua mendidik anak dengan cara
cenderung bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa yang diberi
kelonggaran seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang
dikehendaki.19
Dari jenis pola asuh menurut ahli diatas pada intinya hampir sama,
seperti pola asuh authoritarian dan otoriter yeng menekankan pada sikap
kekuasaan, kedisiplinan dan kepatuhan yang berlebihan. Pola asuh
authoritative atau demokratis menekankan sikap terbuka dari orang tua
terhadap anak. Sedangkan pola asuh neglectful, indulgent dan permisif
cenderung membiarkan atau tanpa ikut campur, bebas, acuh tak acuh, apa
yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang tua dan dituruti segala
kemauan anak. Pada dasarnya terdapat tiga pola asuh orang tua yang
sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sesuai dengan
pendapat Hurlock. Pola asuh tersebut antara lain pola asuh otoriter,
19
C. Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar (IKAPI),
1996, 111-112.
15
demokratis dan permisif. Adapun ciri-ciri pola asuh tersebut sebagai
berikut:
1) Ciri pola asuh otoriter
Adanya kontrol yang ketat dan kaku
Aturan dan batasan dari orang tua yang harus ditaati oleh anak
Orang tua memusatkan perhatian pada pengendalian berupa
hukuman fisik20
2) Ciri pola asuh otoritatif
Aturan dibuat bersama oleh seluruh anggota keluarga dan pendapat
anak
Orang tua memperhatikan keinginan dan pendapat anak
Mendiskusikan untuk mengambil keputusan
Adanya bimbingan dan kontrol dari orang tua
Anak mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pendapat
Anak diberi kepercayaan21
3) Ciri pola asuh permisif
Tidak ada bimbingan maupun aturan yang ketat dari orang tua
Tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada
anak
Anak diberikan kebebasan membuat keputusan sendiri
Anak harus belajar sendiri untuk perilaku dalam lingkungan sosial
20
Dewi Umayi, Pengaruh Pola Asuh dan Interaksi Sosial terhadap Kemandirian Siswa
SMA DON BOSKO Semarang, Tesis Universitas Negeri Semarang, 2007, 32. 21
Ibid., 34-35.
16
Anak tidak dihukum meski melanggar peraturan.22
b. Kemandirian Anak
Kemadirian sering disebut sebagai autonomy dan independency.
Autonomy merupakan tendensi untuk mencapai sesuatu, bertindak secara
efektif terhadap lingkungan dan merencanakan serta mewujudkan
harapanya. Sedangkan, independency merupakan perilaku yang
aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan dari orang
lain dan bahkan mencoba memecahkan dan menyelesaikan masalahnya
sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.23
Steinberg menjelaskan kemandirian merupakan kemampuan individu
untuk bertingkah laku secara seorang diri sesuai keinginannya,
mengambil keputusan sendiri, dan mampu mempertanggung jawabkan
tingkah lakunya.24
Sedangkan menurut Masrun dkk, kemandirian
merupakan suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat
bebas, melakukan sesuatu atas dorongan dan kebutuhan diri sendiri,
mengejar prestasi, penuh ketekunan, berkeinginan untuk melakukan
sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berpikir dan bertindak original,
kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungannya,
mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri,
22
Ibid., 33. 23
Masrun, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung: Nuansa, 1996, 8. 24
Pradnya, Patriana. Hubungan Antara Kemandirian dengan Motivasi Bekerja sebagai
Pengajar Les Privat Pada Mahasiswa di Semarang, Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang:
2007, 20.
17
menghargai keadaan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari
usahanya.25
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kemandirian
merupakan sikap anak yang relatif bebas dari pendapat orang lain,
mampu berinisiatif, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan
sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain, hal ini anak akan lebih
bertangung jawab terhadap dirinya sendiri.
c. Kecerdasan Adversity (Adversity Quotient)
Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary mendefinisikan kata
adverse sebagai “acting against or in a contrary direction” (melawan
atau dalam arah yang berlawanan). Sedangkan adversity merujuk pada
kondisi, penderitaan atau kesengsaraan.26
Menurut Stoltz, adversity
quotient merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan tersebut dengan kecerdasan
yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk diselesaikan.27
Dapat disimpulkan bahwa adversity quotient (AQ) atau kecerdasan
adversity adalah kemampuan/kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan
menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup
sendiri.
25
Masrun, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung: Nuansa, 1996, 10. 26
Bruce P. Dohrenwend (ed), Adversity, Stress and Psychopathology, New York: Oxford
University Press, 1998, 4-5. 27
Nailul Fauziah, “Empati, Persahabatan, dan Kecerdasan Adversitas pada Mahasiswa
yang Sedang Skripsi, Jurnal Psikologi Undip, Vol. 13, No. 1 (April 2014), 79.
18
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecerdasan adversity
seseorang, maka diperlukan sebuah indikator. Miarti dalam Munawaroh
mengemukakan beberapa indikator individu yang mempunyai kecerdasan
adversity yang tinggi diantaranya mampu menghadapi kesulitan,
mengejar target, mempunyai cita-cita yang besar, berbesar hati, menahan
cela dan cibiran, mempunyai kepercayaan diri yang besar dan siap
menerima kritikan dari orang lain.28
Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa jenis pola asuh yang diterapkan
orang tua sangat menentukan keberhasilan anak dan bisa mengakibatkan
kegagalan dalam kemandirian maupun kecerdasan adversity anak, sehingga
kegagalan dalam penerapan pola asuh mengakibatkan generasi yang akan
datang membangun bangsa ini menjadi kacau dan tidak tentu arah.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dikenal dengan
istilah naturalistic inquiry (ingkuiri alamiah) dimana penelitian ini
bermaksud untuk mengenali suatu fakta lalu memberikan penjelasan terkait
berbagai realita yang dikemukakan.29
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analisis yang berupaya membuat deskripsi mengenai model
pengasuhan yang berpengaruh pada kemandirian dan kecerdasan adversity
28
Fathimah Munawaroh, “Kontribusi Pembelajaran Akhlak Tasawuh Terhadap Adversity
Quotient Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2017”, Tesis IAIN Salatiga, 2017, 14-15. 29
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XXV, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000, 29.
19
anak yang mempunyai ibu bekerja. Peneliti mengamati langsung peristiwa
di lapangan yang berhubungan dengan tipologi pengasuhan ibu bekerja
terhadap kemandirian dan kecerdasan adversity anak yang akan dilakukan di
Kecandran Sidomukti Salatiga.
2. Teknik pengumpulan data
a. Sumber data
1) Sumber Data Primer
Sumber data primer diperoleh peneliti secara langsung melalui
wawancara mendalam dengan narasumber. Dalam penelitian ini yang
menjadi informan atau narasumber kunci adalah ibu yang bekerja
sebagai buruh, pegawai swasta, pegawai negeri/kantor, pedagang
pasar dan anak-anak mereka di Kecandran Sidomukti Salatiga.
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder terdiri dari pustaka-pustaka yang memiliki
relevansi dalam menunjang penelitian ini berupa buku, majalah,
koran, jurnal, internet, serta sumber data lain yang dapat dijadikan
sebagai data pelengkap. Seperti data ibu bekerja dari Badan Pusat
Statistika, jurnal internasional, jurnal nasional, prosiding dan lain
sebagainya.
20
b. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui suatu pengamatan disertai pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Taknik ini dilakukan untuk mendapatkan data
tentang aktivitas pengasuhan anak yang dilakukan para ibu bekerja.
Berdasarkan obsevasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa ibu yang
bekerja di kecandran, sidomukti salatiga yaitu berprofesi sebagai
buruh pabrik, pegawai swasta, pegawai negeri, dan pedagang pasar.
2) Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data melalui proses
tanya jawab lisan, teknik ini dilakukan kepada para ibu bekerja untuk
menggali data seputar alasan bekerja sehingga meninggalkan anak,
komunikasi dan hubungannya dengan anak, serta untuk memperoleh
informasi tentang perkembangan anak pasca ditinggal bekerja oleh
ibu. Wawancara dilakukan kepada ibu bekerja sebagai buruh, pegawai
swasta, PNS/kantor, dan pedagang pasar. Peneliti mengambil sampel
12 ibu bekerja yang terdiri dari beberapa profesi ibu bekerja yang
memiliki anak masih duduk dibangku sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama, yakni berusia 6-14 tahun.
21
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden meliputi
nama, umur, profesi, mempunyai anak dan lain sebagainya yang
dibutuhkan untuk mendeskripsikan profil keluarga ibu bekerja.
3. Analisis Data
Dalam memperoleh data penulis menggunakan metode pengolahan data
yang bersifat kualitatif dengan teknik analisis data sebagai berikut:
Gambar 1. Komponen Analisis Data
(Sugiyanto, 2010: 338)
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data digunakan dalam proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
22
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini peneliti akan memaparkan
dengan teks naratif guna mempermudah untuk memahami tentang
informasi.
c. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi (Conclusing Drawing/Verification)
Kesimpulan akhir tergantung pada besarnya kumpulan catatan di
lapangan. Apabila kesimpulan yang ditemukan didukung dengan bukti
bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.30
4. Pengecekan Keabsahan Data
Agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan maka diperlukan
pengecekan data apakah data yang disajikan valid atau tidak. Untuk
memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi yang
bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Penelitian ini menggunakan dua macam
triangulasi yaitu:
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2010. 338.
23
a. Triangulasi teknik
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara
observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk
sumber data. Triangulasi data dapat dilakukan dengan langkah berikut:
Gambar 2. Triangulasi Teknik
(Sugiyanto, 2010: 331)
b. Triangulasi sumber
Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk mendapatkan data
dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama yang
dilakukan kepada ibu bekerja dan anak dari ibu bekerja. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Triangulasi Sumber
(Sugiyanto, 2010: 331)
24
F. Sistematika Penulisan
Isi dan sistematika tesis dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal terdiri : sampul, lembar Berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pernyataan keaslian, abstrak, prakata, motto, daftar isi, daftar
lampiran-lampiran dan biografi penulis.
2. Bagian Inti
Bab I Pendahuluan, bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,
perumusan penelitian, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi tentang profil responden dan tipologi pengasuhan ibu
bekerja
BAB III Deskripsi hasil penelitian, menjelaskan tentang perbedaan pola
apengasuhan ibu bekerja terhadap kemandirian dan kecerdasan adversity
anak
BAB IV Analisis tipologi pengasuhan ibu bekerja, kemandirian dan
kecerdasan adversity anak
25
BAB V Penutup, berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan
saran hasil penelitian.
3. Bagian Akhir meliputi daftar pustaka; lampiran-lampiran dan biografi
penulis
26
BAB II
PROFIL RESPONDEN DAN TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA
A. Profil Responden
Pada bab ini akan diuraikan profil responden yaitu responden satu adalah
ibu bekerja yang berprofesi sebagai buruh pabrik, responden dua adalah ibu
bekerja yang berprofesi sebagai pegawai swasta, responden tiga adalah ibu
bekerja yang berprofesi sebagai pegawai negeri, dan responden empat adalah
ibu bekerja yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Berikut uraiannya:
Responden satu terdiri dari ibu bekerja yang berprofesi sebagai buruh
pabrik yaitu TM berusia 30 tahun, bekerja sejak tahun 2007 memiliki dua
orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 02 RW 01 Kecandran
Sidomukti Salatiga. RR berusia 49 tahun, bekerja sejak tahun 1990 memiliki
dua orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 01 RW 01
Kecandran Sidomukti Salatiga. K berusia 44 tahun, bekerja sejak tahun 2003
memiliki dua orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 02 RW
01 Kecandran Sidomukti Saltiga.
Responden dua terdiri dari ibu bekerja yang berprofesi sebagai pegawai
swasta yaitu YM berusia 39 tahun, bekerja sejak tahun 2008 memiliki dua
orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 01 RW 01 Kecandran
Sidomukti Salatiga. F berusia 46 tahun bekerja sejak tahun 1992 memiliki tiga
orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 02 RW 01 Kecandran
Sidomukti Salatiga. DF berusia 37 tahun, bekerja sejak tahun 2003 memliki
27
satu orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 01 RW 01
Kecandran Sidomukti Salatiga memiliki.
Responden tiga adalah seorang ibu bekerja yang berprofesi sebagai
pegawai negeri/kantor yaitu MS berusia 48 tahun, bekerja sejak tahun 1993
memiliki empat orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 02 RW
01 Kecandran Sidomukti Salatiga. ZM berusia 43 tahun, bekerja sejak tahun
2002 memiliki tiga orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 02
RW 01 Kecandran Sidomukti Salatiga. AP berusia 43 tahun, bekerja sejak
tahun 1998 memiliki tiga orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong
RT 02 RW 01 Kecandran Sidomukti Salatiga.
Responden empat adalah seorang ibu bekerja yang berprofesi sebagai
pedagang di pasar yaitu SS berusia 38 tahun, bekerja sejak tahun 2013
memiliki dua orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 01 RW
01 Kecandran Sidomukti Salatiga. J berusia 42 tahun, bekerja sejak tahun 1997
memiliki dua orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong RT 01 RW
01 Kecandran Sidomukti Salatiga. Rokana berusia 41 tahun, bekerja sejak
tahun 2015 memiliki dua orang anak dan bertempat tinggal di dusun Winong
RT 01 RW 01 Kecandran Sidomukti Salatiga, memiliki.
B. Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja
Perkembangan zaman yang semakin maju memudahkan wanita untuk
bekerja di sector apapun. Wanita yang bekerja pada era seperti ini bukanlah
menjadi hal yang baru, namun tidak semua wanita yang bekerja disebut
berkarir. Wanita karir adalah wanita yang mengutamakan pekerjaannya secara
28
serius karena adanya jenjang kenaikan posisi, sedangkan wanita yang bekerja
merupakan wanita yang mengutamakan tercukupinya kebutuhan finansial
keluarga.31
Hal ini menjadikan seorang ibu harus mampu mengatur jadwal
pekerjaan dan waktu untuk keluarga terutama dalam pengasuhan anak karena
karakter dan kepribadian anak dibentuk oleh pengasuhan yang diterapkan oleh
orang tua bagaimana cara mengatur anak, merespon, mendukung dan menuntut
anak.
Sebagaimana yang peneliti temukan di lapangan seperti halnya responden
satu yang keterbatasan waktu dalam mengurus dan memantau anak akibatnya
mereka membebaskan dan memberi kelonggaran kepada anak untuk
melakukan apa saja, orang tua mudah terpancing emosi ketika anak berbuat
salah.32
Keterbatasan waktu menjadi penghalang atau kendala dalam
memperhatikan dan mengontrol anak, menjadi orang tua tunggal seringkali
mudah terpancing emosi tanpa kontrol dan sasarannya adalah anak dengan cara
membentak dan memarahi akibatnya anak menjadi bebas, berani dan kurang
terbuka.33
Menitipkan anak kesaudara menjadikan anak merasa kurang
diperhatikan oleh orang tuanya, merasa kurang kasih sayang dan hubungan
dengan orang tua pun menjadi kurang terbuka.34
Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh responden satu
yaitu cenderung pada pola asuh permisif, dimana seorang ibu tidak
31
Mita Anggraeni, Peran dan Fungsi Ibu Berkarir dalam Pembentukan Karakter Anak,
Tesis Program Pascasarjana IAIN Salatiga, 2019, 60. 32
Wawancara TM Responden Satu Tanggal 13 Februari 2020. 33
Wawancara RR Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020. 34
Wawancara K Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020.
29
menerapkan bimbingan maupun aturan, tidak ada pengendalian atau
pengontrolan serta tuntutan, anak diberikan kebebasan, anak harus belajar
sendiri mengenai perilaku dalam lingkungan sosial, anak tidak dihukum meski
melakukan kesalahan, dan memberi kelonggaran kepada anak untuk
melakukan apa saja yang dikehendaki.
Ibu bekerja sebagai pegawai swasta memiiki keterbatasan waktu untuk
mengurus anak, tetapi masih memberikan perhatian dengan cara membuatkan
jadwal dari bangun tidur sampai menjelang tidur, selalu menemani anak belajar
dan memberikan hadiah jika anak berprestasi.35
Mengontrol anak dengan cara
menerapkan pengaturan, mendampingi anak belajar, memberikan contoh yang
baik terhadap anak.36
Tidak memberikan aturan yang signifikan hanya saja
sudah mengalir menjadi suatu kebiasaan dan selalu mendampingi anak
belajar.37
Pengasuhan diatas menunjukkan bahwa responden dua cenderung
menerapkan pola asuh otoritatif, dimana seorang ibu memberikan aturan-aturan
yang tidak terlalu ketat dan memaksakan, memperhatikan keinginan anak,
adanya bimbingan dan kontrol dari orang tua, anak diberikan kepercayaan
penuh dan mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat.
Seorang pegawai negeri pastilah banyak pekerjaan yang selalu menuntut
mereka dan terlalu banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Seorang ibu
35
Wawancara YM Responden Dua Tanggal 13 Februari 2020. 36
Wawancara F Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020. 37
Wawancara DF Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020.
30
mempunyai cara untuk mengontrol anak dengan cara mengatur mindset anak
dari awal dalam hal beribadah, bersosialisasi, waktu bermain, sampai ketika
anak belajar, memberikan hadiah dan hukuman yang disesuaikan dengan
semestinya, hal ini menjadikan anak menjadi lebih terbuka.38
Tidak
memberikan aturan yang memaksakan kepada anak tetapi memperhatikan
dengan cara memberikan arahan dan bimbingan seperti dalam mendampingi
belajar dan mengarahkan masa depan anak.39
Keseharian dikeluarga hanya
mengalir apa adanya tidak ada aturan yang ketat dan memaksakan tetapi orang
tua memberikan perhatian dengan cara selalu mendampingi anak belajar.40
Pola pengasuhan responden tiga menunjukkan pada jenis pola asuh
otoritatif, dimana ibu memberikan aturan-aturan yang tidak memaksakan,
memperhatikan keinginan anak, adanya bimbingan dan kontrol dari orang tua,
anak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dan diberikan
kepercayaan penuh. Meskipun menjadi seorang ibu pegawai negeri merasa
terbebani dengan pekerjaan yang selalu menuntut, akan tetapi mereka
mempunyai cara agar tetap memberikan perhatian pada anak dengan cara
memberikan arahan sampai mendampingi belajar.
Ibu sebagai pedagang di pasar pasti kerepotan mengurus anak-anak
mereka, lalu bagaimana cara mereka untuk mengatasi permasalahan tersebut
dan membagi waktu dalam mengurus rumah tangga. Disiplin sholat, mengaji
dan belajar sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga dengan cara menasehati
38
Wawancara MS Responden Tiga Tanggal 14 Februari 2020. 39
Wawancara ZM Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020. 40
Wawancara AP Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020.
31
anak semakin lama akan menjadi suatu kebiasaan, orang tua mengambil jasa
seseorang untuk mengajarkan dan mendampingi anak belajar.41
Peranan ayah
lebih banyak dibanding ibu dalam mengurus anak karena sibuk bekerja
membuatnya tidak bisa sepenuhnya memperhatikan anak karena menjadi
tulang punggung keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.42
Adanya
peraturan agar anak disiplin dalam hal apapun, jika anak berprestasi ibu
memberikan apresiasi sebagai penyemangat dalam belajar, meski waktu
mengurus anak terbatas orang tua mengambil jasa seseorang untuk mengurus
mendampingi belajar agar anak tetap merasa diperhatikan.43
Seorang ibu meski terbatas dalam memberikan perhatian kepada anak
tetapi ada banyak cara untuk menggantikan peranannya dengan meminta
bantuan kepada orang lain untuk mengurus anak maupun mendampingi belajar
anak seperti halnya responden empat cenderung menerapkan pola asuh
otoritatif, dimana ibu memberikan aturan-aturan untuk anak yang tidak
memaksakan, memperhatikan keinginan anak, adanya bimbingan dan kontrol
dari orang tua, anak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan
pendapat, dan anak diberikan kepercayaan penuh.
Dapat disimpulkan bahwa dari tipologi pengasuhan yang diterapkan ibu
bekerja dengan profesi yang berbeda membentuk pola pengasuhan yang
berbeda pula seperti yang peneliti temukan yakni responden satu cenderung
menerapkan pola asuh permisif, dimana seorang ibu tidak menerapkan
41
Wawancara SS Responden Empat Tanggal 14 Februari 2020. 42
Wawancara J Responden Empat Tanggal 17 Februari 2020. 43
Wawancara R Responden Empat Tanggal 18 Februari 2020.
32
bimbingan maupun aturan yang ketat, tidak ada pengendalian atau
pengontrolan serta tuntutan, anak diberikan kebebasan, anak harus belajar
berperilaku dalam lingkungan sosial, anak tidak dihukum meski melakukan
kesalahan, dan memberi kelonggaran seluas-luasnya terhadap anak dalam
melakukan apa saja yang dikehendaki. Sedangkan Responden dua, responden
tiga, dan responden empat cenderung menerapkan pola asuh otoritatif, dimana
ibu memberikan aturan-aturan untuk anak dengan tidak terlalu ketat dan
memaksakan, memperhatikan keinginan anak, adanya bimbingan dan kontrol
dari orang tua, anak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat
dan anak diberikan kepercayaan penuh.
Dua dari tiga jenis pola asuh yang diterapkan oleh ibu bekerja
dilingkungan Kecandran Sidomukti Salatiga menunjukkan jenis pola asuh
permisif dan otoritatif. Kondisi atau fakta di lapangan yang ditemukan oleh
peneliti bahwa beberapa ibu bekerja dengan profesi atau pekerjaan yang
berbeda dan riwayat pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi cara mereka
dalam memberikan pengasuhan kepada anak.
33
BAB III
PERBEDAAN POLA PENGASUHAN IBU BEKERJA TERHADAP
KEMANDIRIAN DAN KECERDASAN ADVERSITY ANAK
A. Kemandirian
Manusia berhak memberikan kontribusi terhadap dunianya atas dasar
proses mengalami sebagai konsekuensi dari perkembangan berpikir dan
penyesuaian kehendak termasuk dalam hal kemandirian dapat diartikan sebagai
karakter seseorang yang lebih percaya terhadap kemampuan sendiri dan
berupaya untuk terbebas dari ketergantungan pada orang lain dalam
menyesuaikan permasalahan yang dihadapinya dan dilandasi oleh watak kreatif
dan inovatif.44
Children develop by adapting to the multiple, intersecting
environments within which they live, the most proximate being their families
and parent. Parental behaviors vary around the world according to parents
socioe-enonomic environments, and according to their cultural models of
parenting.45
Kemandirian anak dapat dilihat dari cara bertanggung Jawab,
dapat melakukan sesuatu sendiri, mempunyai rasa percaya diri, bersikap bebas
dan mampu berinisiatif.
Kepribadian orang tua memiliki pengaruh besar dan berperan aktif dalam
kehidupan anak. Pendidikan dalam keluarga sangat mempengaruhi
44
Mulyana Dewi dan Huri Suhendri, Pengaruh Kemandirian dan Ketahanmalangan
(Adversity Quotient) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Prosiding Diskusi
Panel Nasional Pendidikan Matematika, UNINDRA, ISSN: 2581-0812, 1-12. 45
Marie-Anne Suizzo, Prents’ Goals and Values for Children: Dimensions of
Independence and Interdependence Across Four U.S. Ethnic Groups, Journal International
Assocation for Cross-Cultural Psychology, 2007, 1-27.
34
perkembangan anak, seperti halnya gaya pengasuhan yang tergantung pada
perilaku dan sikap orang tua sekaligus strategi yang digunakan dalam
membesarkan anak-anak mereka. Beda jenis pola pengasuhan berbeda pula
dampak yang diperoleh anak, salah satunya kemandirian yang merupakan suatu
sikap otonomi dimana seseorang relatif bebas dari pengaruh penilaian,
pendapat dan keyakinan orang lain. Kondisi otonomi tersebut diharapkan akan
lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Kondisi anak yang belum mampu membereskan dan meletakkan kembali
barang yang dipakai serta suka menghabiskan waktu untuk bermain dibanding
belajar, hal tersebut dipengaruhi oleh pola asuh permisif.46
Meletakkan barang
dengan seenaknya sendiri dan senang dengan dunia bermain disebabkan
pengaruh pola asuh permisif.47
Membereskan barang yang digunakan menjadi
kebiasaan anak untuk selalu diingatkan oleh orang tuanya dan anak lebih
senang menghabiskan waktu di rumah.48
Pola asuh yang diterapkan oleh
responden satu berjenis pola asuh permisif cenderung membebaskan dan
memberi kelonggaran anak untuk berperilaku dapat mempengaruhi
kemandirian seperti anak lebih percaya diri, berupaya bebas dari
ketergantungan orang lain, dan berinisiatif, hanya saja dalam hal tanggung
jawab belum ada dalam diri anak dan masih harus selalu dingatkan dan
diberitahu oleh orang tua.
46
Wawancara TM Responden Satu Tanggal 13 Februari 2020. 47
Wawancara RR Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020. 48
Wawancara K Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020.
35
Kondisi anak yang belum mampu membereskan barang sendiri, anak
hampir jarang bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.49
Meletakkan barang pada tempat masih harus selalu diingatkan oleh orang tua,
anak senang dengan dunia sendiri dibanding bermain dilingkungannya.50
Anak
lebih mandiri dilihat dari caranya mampu membereskan dan merapikan
kembali barang yang digunakan tanpa disuruh oleh orang tua.51
Anak dengan
pola pengasuhan otoritatif mempunyai rasa percaya diri dan mampu melakukan
sesuatu sendiri tetapi belum bisa bertanggung jawab, masih menggantungkan
orang lain, dan belum bisa berinisiatif.
Kondisi anak yang masih selalu dingatkan dan disuruh jika melakukan
sesuatu seperti dalam membereskan tempat tidur dan meletakkan peralatan
yang digunakan, anak lebih suka menghabiskan waktu untuk belajar
dibandingkan bermain.52
Dinasehati dan dikasih tau menjadi kebiasaan anak
untuk melakukan sesuatu, anak jarang bermain diluar rumah dan jarang
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.53
Harus selalu diingatkan oleh
orang tua dalam melakukan sesuatu menjadi kebiasaan anak dan sepulang
sekolah anak langsung bermain dibanding istirahat.54
Anak yang mendapatkan
pengasuhan otoritatif mempunyai kepercayaan diri yang besar, bisa melakukan
sesuatu sendiri dan mampu berinisiatif tetapi anak belum bisa bertanggung
jawab dan masih ketergantungan dengan orang lain.
49
Wawancara YM Responden Dua Tanggal 13 Februari 2020. 50
Wawancara F Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020. 51
Wawancara DF Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020. 52
Wawancara MS Responden Tiga Tanggal 14 Februari 2020. 53
Wawancara ZM Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020. 54
Wawancara AP Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020.
36
Kondisi anak yang mengandalkan orang tua untuk selalu diingatkan dalam
hal apapun, makan masih minta disuapin dan bermain pun masih minta untuk
ditemani.55
Harus selalu diperintah berkali-kali baru anak mau melakukan
seperti halnya membereskan tempat tidur dan lainnya, anak jarang bermain
dengan teman dilingkungan karena pola berpikir yang sedikit lambat dan jika
melakukan sesuatu selalu meminta bantuan orang lain.56
Anak belum bisa
membereskan peralatan sendiri dan masih mengandalkan orang tua, anak
jarang bermain karena waktu sudah banyak tersita di sekolah dan sepulang
sekolah masih harus belajar dengan guru les.57
Jenis pola asuh otoritatif yang
diterapkan oleh responden empat menjadikan anak cenderung manja, belum
mempunyai rasa tanggung jawab, masih ketergantungan dengan orang lain dan
belum bisa melakukan sesuatu sendiri hanya saja anak sudah mempunyai rasa
percaya diri.
Dapat diketahui bahwa pola asuh ibu bekerja mempengaruhi kemandirian
anak, tetapi peneliti menemukan bahwa biarpun ibu bekerja dengan pola asuh
yang sama belum tentu anak mempunyai kemandirian yang sama pula, seperti
antara pola asuh otoritatif yang diterapkan oleh responden dua, tiga dan empat.
Anak responden satu dan responden tiga yakni ibu sebagai buruh pabrik dan
pegawai negeri yang menerapkan pola asuh berbeda yaitu pola asuh permisif
dan otoritatif dapat membentuk kemandirian anak. Berbeda halnya dengan
anak responden dua dan responden empat dengan pola asuh yang sama yaitu
55
Wawancara SS Responden Empat Tanggal 14 Februari 2020. 56
Wawancara J Responden Empat Tanggal 17 Februari 2020. 57
Wawancara R Responden Empat Tanggal 18 Februari 2020.
37
pola asuh otoritatif menjadikan anak belum mempunyai kemandirian karena
cenderung dimanjakan oleh orang tua.
B. Kecerdasan Adversity
Kecerdasan adversity merupakan suatu kerangka konseptual atau kondisi
seseorang untuk memahami, memperbaiki, menghadapi dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam hidup. Luthar menyatakan bahwa review of
conceptual issues in studies of resilience highlights the salience and proximity
of supportive family relationships for children’s resilience.58
Pernyataan
tersebut menjelaskan bahwa kedekatan orang tua dengan anak dapat
mendukung kecerdasan adversity anak seperti mampu menghadapi kesulitan,
menahan cela atau cibiran, siap menerima kritikan dari orang lain, berbesar
hati, mempunyai kepercayaan diri yang besar, cita-cita yang besar, dan
mengejar target.
Anak kadang mengalami kesulitan ataupun masalah belajar, jika melakukan
kesalahan bersedia meminta maaf meskipun sambil menangis menyesali, anak
sering kali marah dengan orang tua jika suasana hati sedang tidak baik, susah
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan belum ada keberanian
mengungkapkan cita-cita yang diinginkan.59
Kemungkinan anak pernah
58
Shannon Davidson dan Jennifer H. Adams, Adversity and Internalizing Problems
Among Rural Chinese Adolescents the Roles of Parents and Teachers, Gansu Survey Of Children
And Families Papers, University Of Pennsylvania Scholarly Commons, 2013, 1-43.
Http://repository.upenn.edu/gansu_papers/35. 59
Wawancara TM Responden Satu Tanggal 13 Februari 2020.
38
mengalami kesulitan hanya saja kurang terbuka dengan orang tua, jika berbuat
salah anak seringkali diam tanpa meminta maaf, anak cenderung kasar dan
membentak jika sedang emosi, pemalu dan kurang percaya diri.60
Anak
mengalami kesulitan dalam belajar jika tidak bisa ia berusaha bertanya dengan
orang lain, ketika melakukan kesalahan anak meminta maaf dan kadang hanya
diam saja, cenderung pemalu tetapi mempunyai keinginan yang besar.61
Dapat diketahui bahwa anak dari responden satu cenderung belum bisa
menahan cela atau cibiran, tidak bisa menerima kritikan dari orang lain,
kepercayaan diri belum ada, belum memiliki cita-cita dan target, anak kurang
terbuka dengan orang tua tetapi anak sudah mampu menghadapi kesulitan atau
masalah meski harus bertanya kepada orang lain serta mempunyai hati yang
besar atau sabar.
Anak selalu terbuka dengan orang tua setiap ada masalah apapun, saat anak
melakukan kesalahan langsung meminta maaf, anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru dan mempunyai cita-cita yang besar.62
Anak seringkali
kesulitan dalam mengerjakan tugas dari sekolah jika tidak bisa menyelesaikan
anak meminta bantuan orang lain, anak merasa bersalah jika melakukan
kesalahan dan langsung meminta maaf, anak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, mempunyai cita-cita yang besar dan sudah berusaha untuk
mencapainya dengan sering membaca buku-buku.63
Masalah kesulitan menjadi
60
Wawancara RR Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020. 61
Wawancara K Responden Satu Tanggal 15 Februari 2020. 62
Wawancara YM Responden Dua Tanggal 13 Februari 2020. 63
Wawancara F Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020.
39
hal biasa bagi anak tetapi dapat menyelesaikannya dengan cara meminta
bantuan orang lain, anak memiliki rasa bersalah dan langsung meminta maaf,
anak memiliki rasa percaya diri, mempunyai cita-cita yang besar meskipun
keinginan anak masih berubah-ubah.64
Anak dari responden dua cenderung berbesar hati, mempunyai kepercayaan
diri yang besar dan mempunyai cita-cita yang besar, tetapi anak belum bisa
menghadapi kesulitan atau masalah, menahan cela atau cibiran, belum bisa
menerima kritikan dari orang lain dan belum mempunyai target untuk
mencapai cita-citanya kelak.
Kesulitan belajar menjadi problem anak tetapi dapat menyelesaikan dengan
memilih belajar di tempat les agar mengurangi beban mereka, meminta maaf
jika melakukan kesalahan, anak memiliki kepercayaan diri dan berprestasi,
mempunyai cita-cita yang besar, dan berusaha untuk mencapainya.65
Kesulitan
pelajaran menjadi hal yang wajar, jika berbuat kesalahan anak langsung
memperbaiki dengan cara meminta maaf, anak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru, mempunyai cita-cita atau keinginan yang besar dan
sudah ada usaha untuk mencapainya.66
Meminta bantuan jika mengalami
kesulitan dalam belajar, jika melakukan kesalahan anak langsung meminta
maaf, dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru anak membutuhkan
64
Wawancara DF Responden Dua Tanggal 14 Februari 2020. 65
Wawancara MS Responden Tiga Tanggal 14 Februari 2020. 66
Wawancara ZM Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020.
40
waktu yang cukup lama karena sikap anak yang pemalu, anak mempunyai
keinginan yang besar tetapi belum ada usaha untuk mencapainya67
Anak dari responden tiga cenderung berbesar hati, mempunyai kepercayaan
diri yang besar, mengejar target dan mempunyai cita-cita yang besar, tetapi
mereka masih belum mampu menghadapi kesulitan atau masalah, belum bisa
menahan cela/cibiran dan belum siap menerima kritikan dari orang lain.
Anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari sekolah, jika
melakukan kesalahan anak langsung meminta maaf, anak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, anak mempunyai cita-cita yang
besar dan berusaha untuk dapat mencapainya.68
Keterbatasan berfikir
menjadikan anak kesulitan dalam belajar, jika melakukan kesalahan anak
langsung meminta maaf, anak sulit menyesuaikan diri dengan orang lain belum
mempunyai rasa percaya diri tetapi anak mempunyai keinginan atau cita-cita
yang besar.69
Anak kesusahan jika hafalan terlalu panjang tetapi anak berusaha
untuk bisa menghafalkan, jika melakukan kesalahan anak langsung meminta
maaf, anak belum mempunyai rasa percaya diri dan anak memiliki keinginan
yang besar.70
Anak dari responden empat cenderung berbesar hati, mempunyai cita-cita
yang besar dan mengejar target, tetapi belum mampu menghadapi kesulitan
67
Wawancara AP Responden Tiga Tanggal 16 Februari 2020. 68
Wawancara SS Responden Empat Tanggal 14 Februari 2020. 69
Wawancara J Responden Empat Tanggal 17 Februari 2020. 70
Wawancara R Responden Empat Tanggal 18 Februari 2020.
41
atau masalah, belum bisa menahan cela/cibiran, belum bisa menerima kritikan
dari orang lain, dan belum mempunyai kepercayaan diri.
Dapat diketahui bahwa pola asuh ibu bekerja dapat mempengaruhi
kecerdasan adversity anak, peneliti menemukan bahwa biarpun ibu bekerja
dengan pola asuh yang sama belum tentu anak mempunyai kecerdasan
adversity yang sama pula. Perbedaan perkembangan kecerdasan adversity pada
anak dengan pola asuh yang sama seperti yang diterapkan oleh responden dua,
responden tiga, dan responden empat yang menerapkan pola asuh otoritatif
membentuk kecerdasan adversity yang berbeda. Responden dua dan responden
empat cenderung mempunyai kecerdasan adversity yang sama tetapi berbeda
halnya dengan anak dari responden tiga mereka cenderung lebih percaya diri,
berbesar hati, mengejar target, dan mempunyai cita-cita yang besar.
Responden satu yang menerapkan pola asuh permisif anak belum
mempunyai kecerdasan adversity, karena anak belum bisa menahan
cela/cibiran, belum bisa menerima kritikan dari orang lain, belum mempunyai
kepercayaan diri, dan belum mempunyai cita-cita maupun target. Responden
dua menerapkan pola asuh otoritatif anak belum mempunyai kecerdasan
adversity, karena anak belum bisa menghadapi kesulitan atau masalah, belum
bisa menahan cela/cibiran, tidak dapat menerima kritikan dari orang lain dan
belum mempunyai target. Responden tiga dengan pola asuh otoritatif anak
cenderung sudah mempunyai kecerdasan adversity, karena anak belum mampu
menghadapi kesulitan ataupun masalah, belum bisa menahan cela atau cibiran
dan tidak dapat menerima kritikan dari orang lain. Sedangkan Responden
42
empat menerapkan pola asuh otoritatif anak belum mempunyai kecerdasan
adversity, karena anak belum bisa menghadapi kesulitan ataupun masalah,
belum bisa menahan cela atau cibiran, tidak dapat menerima kritikan dari orang
lain dan belum mempunyai kepercayaan diri.
43
BAB IV
ANALISIS TIPOLOGI PENGASUHAN IBU BEKERJA, KEMANDIRIAN
DAN KECERDASAN ADVERSITY
A. Tipologi Pengasuhan Ibu Bekerja
Orang tua memiliki gaya pengasuhan berbeda-beda yang diterapkan
kepada anak-anak mereka. Macco dan Martin menggolongkan keluarga
berdasarkan tingkat tuntutan orang tua (kontrol, supervisi, tuntutan
kematangan) dan tanggapan (kehangatan, penerimaan, keterlibatan).71
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tipologi pengasuhan ibu bekerja sebagai
berikut:
Tabel 1. Tipologi Pola Asuh
Responden
Kelompok Satu
Responden
Kelompok Dua
Responden
Kelompok Tiga
Responden
Kelompok Empat
Tidak ada
bimbingan
maupun aturan
yang ketat dari
orang tua
Memberikan
aturan-aturan yang
tidak terlalu ketat
dan memaksakan
Memberikan
aturan-aturan yang
tidak terlalu ketat
dan memaksakan
Memberikan aturan-
aturan yang tidak
terlalu ketat dan
memaksakan
Tidak ada
pengendalian serta
tuntutan pada anak
Memperhatikan
keinginan dan
pendapat anak
Memperhatikan
keinginan dan
pendapat anak
Memperhatikan
keinginan dan
pendapat anak
Memberikan
kebebasan
Adanya
bimbingan dan
kontrol dari orang
Adanya
bimbingan dan
kontrol dari orang
Adanya bimbingan
dan kontrol dari
orang tua
71
Fauzi, Model Pengasuhan Anak Usia Dini Pada Keluarga Dengan Ibu Sebagai Buruh
Pabrik, Laporan Penelitian Individual, IAIN Purwokerto, 2015, 37.
44
tua tua
Anak diberikan
kelonggaran
dalam melakukan
apa saja yang
dikehendaki
Anak
mendapatkan
kesempatan untuk
mengemukakan
pendapat
Anak
mendapatkan
kesempatan untuk
mengemukakan
pendapat
Anak mendapatkan
kesempatan untuk
mengemukakan
pendapat
Anak tidak
dihukum meski
melanggar aturan
Anak diberikan
kepercayaan
Anak diberikan
kepercayaan
Anak diberikan
kepercayaan
Dari Tabel 1 menjelaskan bahwa kelompok responden satu menerapkan
pola asuh permisif, sedangkan kelompok responden dua, tiga, dan empat
menerapkan pola asuh otoritatif. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Diana Baumrind yaitu:
The permissive parent attempts to bevave in a nonpunitive, acceptant and
affirmative manner towards the child’s impulses, desires, and actions. The
authoritarian parent attemps to shape, control, and evaluaste the behavior and
attitudes of the child in accordance wits a set standard of conduct, usually an
absolute standard, theologically motivated and formulated by a higher
authority. The authoritative parent attempts to direct the child’s activities but
in a rational, issue-oriented manner.72
Tipologi pengasuhan orang tua pasti akan berpengaruh dan berdampak pada
anak, pengasuhan yang tepat akan membentuk anak menjadi pribadi yang baik
begitu pula sebaliknya pengasuhan yang tidak tepat akan membentuk anak
menjadi pribadi yang kurang baik.
72
Diana Baumrind’s, Prototypical Descriptions of 3 Parenting Styles, 1996, 1.
45
B. Pengaruh Pengasuhan Ibu Bekerja Terhadap Kemandirian Anak
Dalam hal ini pengaruh pengasuhan ibu bekerja terhadap kemandirian
anak akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2. Kemandirian Anak
Responden
Kelompok Satu
Responden
Kelompok Dua
Responden
Kelompok Tiga
Responden
Kelompok Empat
Mampu
melakukan
sesuatu sendiri
Mampu
melakukan
sesuatu sendiri
Mampu
melakukan
sesuatu sendiri
Mempunyai rasa
percaya diri
Mempunyai
kepercayaan diri
Mempunyai
kepercayaan diri
Mempunyai rasa
percaya diri
Belum mampu
berinisiatif
Berupaya bebas
dari
ketergantungan
orang lain
Belum bisa
terbebas dari
ketergantungan
pada orang lain
Mampu
berinisiatif
Belum bisa
berupaya bebas
dari
ketergantungan
pada orang lain
Mampu
berinisiatif
Belum bisa
berinisiatif
Belum bisa
berupaya bebas
dari
ketergantungan
pada orang lain
Belum bisa
melakukan sesuatu
sendiri
Dilihat dari tabel 2 bahwa anak dari kelompok responden satu yang berpola
asuh permisif dan anak dari kelompok responden tiga yang berpola asuh
otoritatif cenderung memiliki kemandirian, sedangkan anak dari kelompok
responden dua yang berpola asuh otoritatif dan anak dari kelompok responden
empat yang berpola asuh otoritaif belum memiliki kemandirian. Peneliti
menyimpulkan demikian bahwa kemandirian anak dapat dilihat dari sikap anak
yang relatif bebas, mampu berinisiatif, mempunyai kepercayaan diri, dapat
melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain sehingga dapat
bertanggung jawab.
46
Diungkapkan oleh Masrun dkk, bahwa kemandirian merupakan sikap yang
memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas
dorongan dan kebutuhan diri sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekukan,
berkeinginan untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan bantuan orang lain,
mampu berpikir dan bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif.73
C. Pengaruh Pengasuhan Ibu Bekerja Terhadap Kecerdasan Adversity Anak
Berikut tabel penjelasan mengenai pengaruh pengasuhan ibu bekerja
terhadap kecerdasan adversity anak:
Tabel 3. Kecerdasan Adversity
Responden
Kelompok Satu
Responden
Kelompok Dua
Responden
Kelompok Tiga
Responden
Kelompok
Empat
Mampu
menghadapi
masalah atau
kesulitan
Berbesar hati Berbesar hati Berbesar hati
Berbesar hati Mempunyai cita-
cita yang besar
Mengejar target Mempunyai cita-
cita yang besar
Belum bisa
menerima
kritikan
Mempunyai
kepercayaan diri
Mempunyai cita-
cita yang besar
Mengejar target
Belum bisa
menahan
cela/cibiran
Belum bisa
menghadapi
kesulitan/masalah
Belum mampu
menghadapi
kesulitan/masalah
Belum bisa
menghadapi
kesulitan/masalah
Belum
mempunyai cita-
cita yang besar
Belum bisa
menerima kritikan
Belum bisa
menahan
cela/cibiran
Belum bisa
menahan
cela/cibiran
Belum memiliki
target
Belum mempunyai
target
Belum bisa
menerima kritikan
dari orang lain
Belum bisa
menerima kritikan
dari orang lain
73Masrun, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung: Nuansa, 1996, 8.
47
Tabel 3 menjelaskan bahwa anak dari kelompok responden satu yang
menerapkan pola asuh permisif belum mempunyai kecerdasan adversity,
sedangkan anak dari kelompok responden dua, tiga, dan empat yang
menerapkan pola asuh otoritatif dapat dikatakan bahwa anak mempunyai
kecerdasan adversity. Hal ini disebabkan bahwa anak yang berpola asuh
permisif cenderung dibebaskan dan tidak ada arahan maupun bimbingan dari
orang tua akibatnya anak kurang terbuka dan pendiam. Berbeda halnya dengan
anak yang berpola asuh otoritatif karena diberikan arahan dan bimbingan
sehingga anak menjadi terbuka serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Menurut Stoltz dalam Khusna dkk, kecerdasan adversity memiliki empat
dimensi yaitu Cotrol (kendali) yaitu mampu mengendalikan permasalahan,
Origin dan Ownership (asal usul dan kepemilikan) yaitu kemampuan untuk
memecahkan masalah, Reach (Jangkauan) yaitu mengevaluasi pengaruh
kesulitan yang dihadapi, dan Endurance (Daya Tahan) yaitu mengukur
seberapa lama penyebab kesulitan berlangsung.74
Berdasarkan dari teori yang
ada dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa setiap individu memiliki
pengalaman yang berbeda-beda dalam keadaan apapun, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kemampuan individu untuk dapat berhasil beradaptasi
dalam situasi apapun yaitu kepribadian, keluarga dan kemampuan untuk belajar
dari pengalaman.
74
Naila Khusna, dkk, Hubungan antara Adversity Quotient dan Dukungan Keluarga
dengan Kematangan Karir Remaja Yatim di SMA di Surakarta, Wacana: Jurnal Psikologi, Vol. 9,
No. 1 (2017), 1-20.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Pola pengasuhan kelompok ibu bekerja sebagai buruh pabrik yaitu
menerapkan pola asuh permisif, dimana ibu tidak memberikan bimbingan
maupun aturan yang ketat, tidak ada pengendalian serta tuntutan pada anak,
memberikan kebebasan dan kelonggaran pada anak untuk melakukan apa
saja yang dikehendaki, serta anak tidak dihukum meski melanggar aturan.
Sedangkan kelompok ibu bekerja sebagai pegawai swasta, pegawai negeri,
dan pedagang pasar menerapkan jenis pola asuh otoritatif, dimana ibu
memberikan aturan yang tidak terlalu ketat dan memaksakan,
memperhatikan keinginan dan pendapat anak, adanya bimbingan dan
kontrol dari orang tua, serta anak diberikan kepercayaan.
2. Perbedaan pola pengasuhan ibu bekerja terhadap kemandirian anak yaitu
anak dari kelompok ibu bekerja sebagai buruh pabrik yang menerapkan
pola asuh permisif dan pegawai negeri yang menerapkan pola asuh
otoritatif sudah mempunyai kemandirian, sedangkan anak dari kelompok
ibu bekerja sebagai pegawai swasta dan pedagang pasar yang menerapkan
pola asuh otoritatif belum mempunyai kemandirian. Perbedaan pola
pengasuhan ibu bekerja terhadap kecerdasan adversity anak yaitu anak dari
kelompok ibu bekerja sebagai buruh pabrik yang menerapkan pola asuh
49
permisif belum memiliki kecerdasan adversity, sedangkan anak dari
kelompok ibu bekerja sebagai pegawai swasta, pegawai negeri, dan
pedagang pasar yang menerapkan pola asuh otoritatif sudah memiliki
kecerdasan adversity.
B. Saran
1. Untuk Suami Ibu Bekerja
Memberikan dukungan penuh kepada istri dan tidak membebankan
semua urusan kepadanya, bagaimana istri agar bisa tetap bekerja dan
memberikan perhatian pada anak. Menurut penulis pola asuh otoritatif lah
yang tepat diterapkan oleh ibu bekerja kepada anaknya, karena anak akan
tetap merasa disayangi meski ditinggal oleh ibunya bekerja.
2. Untuk Anak
Menjadi seorang anak harus perlu memahami keadaan orang tuanya.
Bagaimana harus mempunyai kemandirian dan kecerdasan adversity agar
tidak selalu menggantungkan orang tua.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Mita. Peran dan Fungsi Ibu Berkarir dalam Pembentukan Karakter
Anak. Tesis Program Pascasarjana IAIN Salatiga. 2019.
Anisah, Ani Siti. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pembentukan
Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. 2017. 1-24.
Aulia, Naufanni Muthi dan Alfiasari. Analysis of Mother’s Personality. Mother’s
Parenting Style and Adolescent’s Autonomy in Ruralfamilies. Journal of
Child Development Studies. Bogor Agricultural University. Vol. 02, No.02.
2017. 1-13.
Baumrind’s, Diana. Prototypical Descriptions of 3 Parenting Styles. 1996.
Bruce P. Dohrenwend (ed). Adversity, Stress and Psychopathology. New York:
Oxford University Press. 1998.
Davidson, Shannon & Jennifer Adams. Adversity and Internalizing Problems
Among Rural Chinese Adolescents the Roles of Parents and Teachers.
Gansu Survey Of Children And Families Papers. University Of
Pennsylvania Scholarly Commons. 2013. 1-43. Http:// repository.
upenn.edu/gansu _papers/35.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.
1994.
Dewi, Eva Meizara Puspita dan Basti. Pengasuhan Ibu Berkarir dan Internalisasi
Nilai Karir pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Universitas
Negeri Makasar. Vol. 03 No.01 Januari 2015. 165-183.
51
Dewi, Mulyana dan Huri Suhendri. Pengaruh Kemandirian dan Ketahanmalangan
(Adversity Quotient) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika. Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika.
ISSN: 2581-0812. UNINDRA. 1-12
Fauzi. Model Pengasuhan Anak Usia Dini pada Keluarga dengan Ibu sebagai
Buruh Pabrik. Laporan Penelitian Individual. IAIN Purwokerto. 2015.
Fauziah, Nailul. “Empati, Persahabatan, dan Kecerdasan Adversitas pada
Mahasiswa yang Sedang Skripsi. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 13, No. 1.
2014. 1-79.
Karavasilis, L Dayle, & Markiewuez, D. Associations Between Parenting Style
And Attachment To Mother In Middle Childhood Adolescence.
International Journal of Behavioral Development. 2003. 153-164.
King, L. A. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba
Humanika. 2010.
Kordi, Abdorreza & Rozumah Baharudin. Parenting Attitude and Style and Its
Effect on Children’s School Achievenments. International Journal of
Psychological Studies. University Putra Malaysia. Selangor. Malaysia.
2010. 1-6.
Lestari, Ayuana Choirun. Analisis Pengasuhan Ibu Berkarir Terhadap
Pembentukan Karakter Anak di SDN Mojolangu 1 Malang. Jurnal
Institutional Repository University of Muhammadiyah Malang. 2016. 3.
Lestari, Leli. Pola Asuh Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak (Studi
Multikasus terhadap Putra-Putri Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri di
52
SDN Jambangan 02 dan SDN Jambangan 03 Dampit, Kab. Malang. Tesis
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 2017.
Masrun. Memecahkan Masalah Remaja. Bandung: Nuansa. 1996.
Munawaroh, Fathimah. “Kontribusi Pembelajaran Akhlak Tasawuh Terhadap
Adversity Quotient Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2017” Tesis IAIN
Salatiga. 2017.
Muthmainnah. Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter
Jurnal FIP Universitas Negeri Yogyakarta. 1-10
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XXV. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2000.
Palupi. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Persepsi Terhadap Pola Asuh
Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Psikologi Angkatan 2010 Universitas
Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan. Vol.
2, No.3. 2013. 1-13.
Patriana, Pradnya. Hubungan Antara Kemandirian dengan Motivasi Bekerja
sebagai Pengajar Les Privat Pada Mahasiswa di Semarang. Jurnal
Universitas Diponegoro. Semarang: 2007. 1-20.
Pravitasari, Arinta Eka. Sukidin dan Pudjo Suharso. Pola Pengasuhan dan
Internalisasi Nilai Kemandirian Anak pada Wanita Karir di Desa
Tembokrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. Jurnal Pendidikan
Ekonomi. Volume 13 Nomor 1 (2019). 78-86.
Rusli, Muhammad. Ibu: Wanita Mulia Penghuni Surga. Jakarta: AMP Press.
2014.
53
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2010.
Suizzo, Marie-Anne. Parents’ Goals and Values for Children: Dimensions of
Independence and Interdependence Across Four U.S. Ethnic Groups.
Journal International Assocation for Cross-Cultural Psychology. 2007. 1-
27.
Thoha, C. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (IKAPI).
1996.
Umayi, Dewi. Pengaruh Pola Asuh dan Interaksi Sosial terhadap Kemandirian
Siswa SMA DON BOSKO Semarang. Tesis Universitas Negeri Semarang.
2007.
Xiao, J.J., Chatterjee, S., & Kim, J. Factors Associated with Financial
Independence of Young Adults. International Journal of Consumer Studies.
University of Rhode Island. 2014. 1-36.
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya. 2012.
Https://salatigakota.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab5.
22/03/2020. Pukul 15:04 Wib.
54
LAMPIRAN
55
PEDOMAN WAWANCARA
Orang Tua (Ibu Bekerja)
1. Nama orang tua :
2. Umur :
3. Agama :
4. Pekerjaan :
5. Jam kerja :
6. Pendidikan terakhir :
7. Jumlah anak :
8. Pendidikan anak :
9. Mulai bekerja sejak :
10. Alasan bekerja :
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Cara orang tua Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
56
mendisiplinkan anak disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
57
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
58
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Anak (dari ibu bekerja)
59
Nama :
Umur :
Sekolah :
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Wawancara Responden Satu
1. Nama orang tua : Tasniatul Maida
2. Umur : 30 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Buruh Pabrik Garmen
5. Jam kerja : 07:00-17:00 (Senin-Sabtu)
6. Pendidikan terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA)
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SD dan Belum Sekolah
9. Mulai bekerja : 2007 (sejak usia 18 tahun)
10. Alasan bekerja : Mencari Uang
60
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: keterbatasan waktu karna bekerja ikut
orang, jadi kurang terlalu memantau anak
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: pernah karena saya memang orangnya
mudah marah mbak
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: kadang-kadang, tapi untuk masalah
belajar anak saya masih susah untuk belajar
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: untuk belajar belum karena anak saya
masih susah karena maunya maen terus
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalo hadiah iya, tp kalo hukuman
kadang-kadang
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
61
berkumandang?
Jawaban: Diam aja
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: paling dikasih tau dengan kata-kata saja
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: Marah paling mbak
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: Marah juga karena saya memang
orangnya marahan mbak
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: Marah juga mbak
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: belum mbak karena anak saya memang
ga pernah maen-maen di luar rumah terus
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: -
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: -
62
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: Belum
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: belum
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: itu masih tahap belajar mbak, paling
bisa tertib meletakkan pada tempatnya Cuma
berjalan satu sampai dua hari dan harus terus
diingatkan
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: Bisa
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: Bisa
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: Bisa
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: awalnya iya mbak tp sekarang udah
tidak ditemani
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: kalo bermain iya mbak, masih ditemani
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
63
Jawaban: bermain
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: berusaha ambil sendiri
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN ADVERSITY PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: tidak
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: Tidak
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: -
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: -
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: paling minta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban : ikut-ikutan saya juga sih mbak, marah-
marah juga
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
64
Jawaban: tidak
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: langsung menangis
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: belum, menyesuaikannya agak susah
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: kalo anak saya ngeyelan mbak
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban:-
Mempunyai cita-cita yang besar Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban:-
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Zafran Astriari
Umur : 7 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ibu tidak pernah memberikan aturan-aturan pada saya
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Saya dimarahi ibu, ibuk suka marah
65
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Ibu sibuk bekerja jadi tidak ada waktu untuk saya, saya dirumah selalu
sama si mbah
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Senang, karena nanti dapat uang banyak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Kadang aku malas disuruh ibu, ibuk marah
Wawancara Responden Satu
1. Nama orang tua : Rodotul Roziqoh
2. Umur : 49 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Buruh PT Damatex
5. Jam kerja : 08:00-16:00 (Minggu libur)
6. Pendidikan terakhir : SLTA
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SMA dan SMP
9. Mulai bekerja : 1990
10. Alasan bekerja : biar dapat uang dan bisa nambah-nambah
jajan, apalagi sekarang saya juga sudah bercerai dengan bapaknya anak-
anak, dan anak ikut saya semua, jadi ya memang harus bekerja cari uang
66
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: ya pasti ada mbak, tapi ya memang
keterbatasan waktu karena siang saya juga masih
kerja, tapi kadang ya anak ijin sama saya kalo
memang bermain dengan temannya sepulang
sekolah
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: ya pernah mbak, misal sholat subuh
udah dibangunin halus-halus tapi tidak langsung
melaksanakan ya tak bentak gitu, terus misale
saya lagi jengkel gitu terus memang anak jadi
sasarannya gitu, harusnya ya tidak boleh ya mbak,
tapi ya memang saya tanpa kontrol gitu ya marah
gitu
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: ya pernah mbak, misalnya ada PR yang
dia tidak bisa gitu ya saya ajari, tapi ya memang
sekarang anak saya tidak pernah belajar sekarang,
main terus kalo dinasehati ya marah
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: gimana ya mbak ya, nyatane ya tidak
disiplin gitu padahal sudah saya beritahu saya
kasih pengertian tapi ya gimana memang nakal
67
dan sulit diberi tahu ya gimana lagi
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa ngoko
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: tidak pernah ngasih hadiah sih mbak,
hukumanpun ya kalau sudah keterlaluan ya baru
di hukum, seperti tidak saya kasih uang jajan
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: kalau nonton TV itu jarang mbak,
soalnya ada HP semua kan jadi TV jarang dipake
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: Cuma saya beritahu dan dikasih
pengertian, tapi ya tidak tahu dia jujur apa tidak
saya tidak tahu
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: sering menolak anaknya, tapi ya
akhirnya tetep saya yang melakukan, tapi kalau
saya sudah jengkel ya saya diamin mbak dari pada
saya marah-marah terus malah darah tinggi saya
kambuh lebih baik saya diamin aja kalu sudah
saya ulang-ulang gitu ya tetep saya melakukan
sendiri
68
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: saya ingatkan aja dan nasehati
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: kalau sampai sekarang ya saya tidak
tahu ya mbak anak jujur apa berbohong, ya yang
penting saya sudah ngasih pengertian kalau
berbohong itu tidak baik
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: selama ini pulangnya kan duluan anakku
ya mbak, jadi saya tidak tahu, tapi ketika saya
pulang kan anak udah dirumah gitu, tapi ya
pernah juga sih mabk pulang terlambat gitu tapi
ya anak bilang
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya sudah saya biarin, tapi ya kadang
saya marah-marah
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya saya nasehati kenapa sampai
berselisih dengan teman sendiri gitu, itu kan pasti
ada alasannya juga
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
69
Jawaban: sebenarnya mampu, tapi dia malas, jadi
ya saya yang merapikan
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: tidak mbak, semaunya sendiri kalau
meletakkan, ujungnya saya juga yang akan
menata
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: tidak mesti, kadang pada tempatnya
kadang ya semaunya sendiri, tapi sering tidaknya
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya bisa
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: iya mbak
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya juga mbak
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak mbak,
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: iya berani main sendiri
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: kayaknya pulang dulu mbak, tapi ya
kadang memang pulang sekolah langsung main
tidak pulang dahulu, tapi ya bilang sama saya
lewat sms
70
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: bisa usaha sendiri
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: mungkin ya mbak, tapi tidak pernah
bilang
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: tidak tau juga mbak
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: -
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: -
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: diam aja dia, kalau di marah-marahi
gitu baru minta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: kasar mbak, bentak-bentak, sama
kakanya bentak-bentak, sama saya juga bentak-
bentak, mungkin ya karna punya masalah itu tapi
ya anaknya tidak pernah cerita
71
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: yaiya mbak, nada berbicaranya keras
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: tidak mbak, dia diam
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: tidak tau mbak, karena selama ini ya
tidak pernah kemana-mana bareng saya, karena
waktu saya sudah tersita di luar
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: dia kurang percaya diri mbak, agak
minderan dan pemalu mbak
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: ya tidak ada mbak, paling cuma belajar
di sekolah saja
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: tidak pernah mbak kalau di tanyain
gitu bilangnya tidak tau besuk mau jadi apa gitu
mbak
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Rino Rif’an Tsani
Umur : 13 Tahun
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
72
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Tidak memberikan aturan
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Tidak ada bimbingan kan ibuk jarang dirumah
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak, tapi ya bagaimana lagi, bapak ibuk kan sudah cerai
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Biasa saja, tapi kalau saya tidak mau ibu jengkel
Wawancara Responden Satu
1. Nama orang tua : Khoiriyah
2. Umur : 44 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pabrik Catring Canendo Apac
5. Jam kerja : 06:00-13:00, 10:00-19:00, 22:00-05:00
(Kamis libur)
6. Pendidikan terakhir : SMA
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : IAIN dan di MI
9. Mulai bekerja : 2003
10. Alasan bekerja : Membantu suami
73
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: tidak ada sih mbak
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: pernah
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: pernah mbak, saya mendampingi anak
belajar
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: memberi contoh, ketika sholat,
waktunya sholat ya langsung sholat
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: campuran
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: tidak pernah mbak
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: ya saya marahi, waktunya sholat ayo
sholat
74
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: ya misalnya saya naruh uang, dia ambil
boleh tapi harus bilang
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: ya saya nasehati, mbok ya bantu ibune
sitik-sitik, ibu ki ya juga kerja
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: dibilangin
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: setau saya tidak pernah sih mbak,
karena kalau anak saya ambil uang yang saya
taruh gitu dia bilang
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: tidak pernah, tapi kalo pulang terlambat
selalu bilang, karena tiap sorenya dia ke TPA
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: marah-marah
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya saya tanyakan masalahnya apa
kenapa berselisih dengan teman, terus saya
nyuruh memperbaiki
75
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: kadang-kadang
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: ya mampu, tapi saya sering bilangin
terus
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: sering tidak
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya mbak
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: iya bisa
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: bisa juga mbak
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak pernah, paling di antar terus
tinggal pulang gitu
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak pernah
Bersikap bebas Setelah pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
76
Jawaban: istirahat dulu
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: langsung minta bantuan
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: iya kadang
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: paling kesulitan belajar itu
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: tidak
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: dia tanya-tanya, tanya ke kakaknya gitu
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: minta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: paling diam dia
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
77
Jawaban: tidak pernah
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: tidak, ya diam itu tadi
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: alhamdulillah bisa
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: pemalu mbak
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: belum ada
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: mau jadi tentara
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Dinara Citra
Umur : 10 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ya begitu saja, aku sudah terbiasa dan senang dengan peraturan rumah kok
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
78
Kadang aku dikasih contoh
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Kadang ibu nyindir-nyindir
Wawancara Responden Dua
1. Nama orang tua : Yunita Mustikaningrum
2. Umur : 39 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pegawai Swasta
5. Jam kerja : 07:00-15:00
6. Pendidikan terakhir : Strata 1 (S1)
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SMP dan SD
9. Mulai bekerja : 2008
10. Alasan bekerja : membantu suami dan nambah uang saku
anak sekolah
POLA ASUH
79
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: saya buatkan jadwal dari bangun pagi
sampai mau tidur, seperti harus shalat subuh
dahulu lalu mandi dan seterusnya
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban:kalo membentak tidak pernah, tp kalo
marah iya tergantung anaknya kalo memang
dikasih tahu susah ya marah
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: iya, pasti, tiap malam habis maghrib jadi
gantian yang kecil dulu baru yang besar
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: kalo ibadah ya mengalir dari dulu sudah
mendarah daging, waktunya sholat ya sholat
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: kalo sehari-hari seringnya bahasa ngoko
kadang bahasa indonesia
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalo mematuhi peraturan kalo berupa
yang spesial itu nggak, paling dibelikan sesuatu
80
yang dia suka, biasanya makanan. Kalo melanggar
aturan ga pernah saya hukum Cuma saya
peringatkan dan saya kasih tau
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: langsung matiin TV saat itu juga,
waktunya sholat semua sholat bareng ketika
Maghrib dan Isya’ berjamaah
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: kalo menyuruh tidak pernah, tapi ngasih
contoh ke anak saja misalnya sajaketika beli ke
warung saya anter dan tinjukkan semua yang
dibeli
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: saya ga pernah marah mbak, misalnya
anak saya suruh gamau kalo gamau ya sudah saya
aja yang melakukan, memang saya klo menyuruh
itu lihat-lihat kondisi anak
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: saya kasih tau aja, karena saya memang
tidak pernah marah
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: saya kasih tau juga, alasannya
berbohong kenapa
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
81
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: pernah tapi tidak sering, dulu awal-awal
sekolah tapi sekarang hampir tidak pernah pulang
tidak tepat waktu
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: biasanya kalo saya ngomong agak keras
itu anak sudah tau
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: dulu pernah dia berselisih dengan
temannya, itu saya yang maju, karena anak saya
sampai nangis-nangis, jadi ngomong bareng
seperti musyawarah kenapa, apa yang terjadi,
masalahnya apa, kalo sudah clear minta maaf saat
itu juga.
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: belum bisa
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: belum juga
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: kalo itu iya
82
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: iya
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya bisa semua itu
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak pernah dari paud sampai sekarang
tidak pernah minta untuk ditemani sekolah malah
saya disuruh pulang
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: kalo bermain iya minta ditemani,
soalnya kalo kenapa-napa
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: tidak pernah, dia langsung istirahat,
makan siang terus tidur
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: kalo yang besar langsung minta
bantuan tapi yang kecil berinisiatif dan berusaha
sendiri dulu
83
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: hampir tidak pernah
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: kalo ada masalah langsung laporan
sama saya
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: tidak bisa
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: dia langsung cerita ke saya, tidak bisa
menyelesaikan sendiri
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: langsung minta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: marah-marah, mungkin minta apa tidak
dituruti ya marah-marah kalo tidak ya diam
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: tidak, hanya gemas sendiri dan
merusak barangnya sendiri
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
84
Jawaban: menangis, punya masalah apa, sambil
cerita itu nangis
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: yang kecil mudah untuk menyesuaikan,
tapi yang besar agak susah karena memang
pemalu
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: kalo itu memang menurut dia dulu,
nanti baru ga bisa baru tanya ke orang tua
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: belum ada mbak
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: Iya mbak pernah, kalo yang kecil
pengen jadi polisi
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Riandita Alma Belva
Umur : 14 Tahun
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ya biasa saja, aturan-aturannya juga baik buat saya kok mbak
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah kadang
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
85
Kadang aku dikasih contoh, ibuk selalu membimbing aku dalam hal
apapun
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak, kasihan ibuk kadang harus bekerja, bapak kan udah
meninggal
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk meminta tolong pada saya
Wawancara Responden Dua
1. Nama orang tua : Fauziah
2. Umur : 46 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Guru Swasta di MI Mangunsari
5. Jam kerja : 07:00-14:30
6. Pendidikan terakhir : S2
7. Jumlah anak : Tiga
8. Pendidikan anak : SMA, SMP dan SD
9. Mulai bekerja : 1992
10. Alasan bekerja : memang kesukaan saya aktifitas di luar dan
berorganisasi apalagi saya cinta dengan anak-anak dan seneng, mungkin
86
hobi saya juga jadi ya suka sama anak-anak, bukan karena mencari uang,
tidak ya, jadi alasannya suka saja ngajar anak kecil gitu
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: ada, tapi tidak secara tertulis ya, seperti
meletakkan barang sesuai tempatnya, pulang tidak
boleh malam, dll
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: pernah marah, tapi tidak sering
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: iya jelas mbak, karena prinsip saya gini,
saya ingin mengajar anak sendiri walaupun saya
aktif diluar tapi ya gimana cara saya agar anak
saya ajar sendiri, karena saya ngajar di MI dan
anak saya bawa, kelas 1 mesti saya ajar sendiri
karena pondasinya ya jadi tetep perhatian kan di
sekolahan
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: biasanya ada sangsi dulu, kalo sekarang
alhamdulillah anak-anak misalnya sholat itu sudah
menjadi kebiasaan waktunya sholat ya sholat gitu
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
87
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa ngoko sih mbak tapi yang
penting sopan, tapi seringya kalo sama anak-anak
pakai bahasa indonesia sih mbak karena sering
diskusi
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalo hadiah iya, misalnya bisa
menyelesaikan tugas membantu nyapu dan tertib
sholat itu saya kasih hadiah dan anak-anak
biasanya mintanya pasti buku karena mereka suka
membaca
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: disini gaada TV, jadinya seringnya
bergelut di dunianya sendiri, ada yang suka
musik, seni atau berkarya bergambar
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: saya tidak menyuruh, tapi menerapkan
bagaimana kita bisa menjadi teman anak, ketika
sudah seperti teman anak kan nantinya akan
terbuka
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: tidak saya marahi sih nantinya akan
saya sendiri yang melakukannya
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
88
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: tidak pernah sih mbak, karena anak saya
cenderung cuek sih
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: alhamdulillah saya kira anak saya
hampir tidak pernah berbohong ya mbak, karena
anak saya terbuka kalo dengan saya
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: alhamdulillah selalu tepat waktu sih
mbak, karena memang tidak suka bermain di luar
karena memang nyaman di rumah
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya marah mbak, saya kasih pengertian,
orang tua berkata itu harus didengarin
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: kayaknya anak saya hampir tidak pernah
berselisih sih mbak
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: mampu dan bisa mbak tapi ya kadang-
kadang
89
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: iya, kadang-kadang ya juga tidak kalo
lagi keburu buru
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: iya mbak
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya mbak
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa mbak
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya, bisa juga mbak
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak mbak, karena ada saya ya di
sekolah, tapi ya sama guru lain pun tidak masalah
ya
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak juga
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: bermain, dan langsung melakukan hobi
yang dia suka
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
90
Jawaban: langsung minta bantuan
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN ADVERSITY PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: tidak sih mbak, paling ya membuat PR
gitu
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: tentang ketrampilan
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: minta tolong ke adiknya malahan yang
suka ketrampilan
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah? Meminta bantuan orang lain
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: ya memperbaiki
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: marah ya, saya taunya ketika di kelas
dulu, ketika menutup pintu dengan keras gitu
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: tidak mbak
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
91
Jawaban: menangis
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: bisa mbak, dan mudah menyesuaikan
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: oh iya mbak, mereka percaya diri
semua
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: belajar mungkin mbak suka membaca
Mempunyai cita-cita yang besar Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: pernah, pengen jadi guru atau dosen,
ada yang pengen jadi desainer
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Nahla Sania
Umur : 12 Tahun
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Aku sudah terbiasa dan senang dengan peraturan rumah kok
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Paling ibu nasehati aku
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
92
Kadang aku dikasih contoh diajari ini itu
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Senang mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Dengan cara ibu meminta tolong
Wawancara Responden Dua
1. Nama orang tua : Diah Nur Faidah
2. Umur : 37 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Guru Swasta
5. Jam kerja : 07:00-13:00
6. Pendidikan terakhir : Strata 1
7. Jumlah anak : Satu
8. Pendidikan anak : MI
9. Mulai bekerja : 2003
93
10. Alasan bekerja : menyesuaikan dengan ijazah dan pengen
membagikan ilmu
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: tidak ada
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: pernah mbak, anak kadang kan berbuat
salah dan tidak sengaja memarahi itu pernah mbak
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: iya mbak, saya sudah menerapkan dari
dulu anak saya sore sudah terbiasa jadwal besok
udah disiapkan dan nanti malam belajar sudah
menjadi kebiasaan, soalnya tidak belajar kan
sekarang anak pasti mengalami kesulitan dan
pembelajaran. Dan dia minta les tiap hari dengan
guru privat nanti saya tinggal mengulas saja kalo
malam
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: dari sekolahan anak itu sudah dikasih
kontrol sholat, jadi alhamdulillah kalo anak saya
sudah bisa mandiri
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
94
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: jawa ngoko
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: tidak, saya tidak pernah ngasih hadiah
dan tidak pernah ngasih hukuman, ya paling kasih
pengertian saja
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: langsung saya matikan
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: saya kasih tau dan kasih pengertian
mbak
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: yaudah saya yang melakukan, tapi saya
memang jarang menyuruh pekerjaan kecuali
untuk belajar mbak
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: ya diberi tahu mbak, dan memberi
contoh
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: ya saya beri tahu juga mbak, yang baik
yang seperti apa
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
95
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: mesti tepat waktu mbak, soalnya pulang
sekolah saya jemput
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya dikasih tahu harusnya mendengarkan
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya saya beri pengertian bagaimana
seharusnya bersikap dengan teman, tidak boleh
bertengkar
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mampu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: Sudah mbak, soalnya disekolah pasti di
tanyai gurunya, perbuatan baik apa yang
dilakukan setiap hari, ada kontrolnya seperti itu
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: mampu mbak, anak saya inisiatif
sendiri dan saya tidak nyuruh biar anak
melakukan sesukanya sendiri
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: belum mbak
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: Bisa mbak
96
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: Bisa juga
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: bisa juga mbak
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: paling cuma ngantar mbak, setelah itu
ditinggal
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak mbak, sudah main sendiri, tapi ya
jarang bermain
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: langsung istirahat mbak
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: iya mbak, langsung minta bantuan
orang lain
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN ADVERSITY PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: tidak sering sih mbak,
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
97
Jawaban: paling masalah pelajaran
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: minta bantuan atau bimbingan orang
lain mbak
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: meminta bantuan
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: meminta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: tidak, dia diem tapi ya sambil mrengut
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: tidak
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: biasanya ya langsung menangis
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: bisa mbak mudah
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: banget mbak, misalnya belajar ya
mbak, ini tu harusnya begini diajari kayak gini ya
gak mau, dia punya prinsip sendiri
98
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: tidak mbak, karena masih pindah-
pindah keinginan
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: kadang pengen jadi tentara, tapi masih
berubah-rubah
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Zaim Mustaqob
Umur : 8 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Tidak ada, hanya sudah dibiasakan oleh ibu
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Kadang aku dikasih contoh
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Senang mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk jarang nyuruh saya mbak
99
Wawancara Responden Tiga
1. Nama orang tua : Muzainatus Syafa’ah
2. Umur : 48 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : PNS (Guru RA Pulutan)
5. Jam kerja : 07:00-14:30
6. Pendidikan terakhir : Strata 1 (S1)
7. Jumlah anak : Empat
8. Pendidikan anak : SMA, SMP, MI
9. Mulai bekerja : 1993
10. Alasan bekerja : secara finansial ya menambah kebutuhan
keluarga, dan yang penting menyalurkan ilmu saya, berbagi ilmu, dan
mengajari anak agar menjadi anak yang sholeh sholihah
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: pasti ada, dari hal beribadah,
bersosialisasi, waktu bermain, sampai waktu
belajar
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: pernah
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
100
Jawaban: iya sering
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: dari awal diberi pengertian dulu, jadi
dari awal mainshednya sudah kita atur diberi
pengertian tentang waktu sholat, waktu ngaji,
belajar dan sebagainya
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa halus
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: iya seperti itu, dan saya sesuaikan
dengan semestinya
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: hampir tidak pernah nonton TV sih
mbak, soalnya ketika sudah pulang sekolah begitu
anak langsung ke masjid dan nanti ke TPA dan
alhamdulillah nantinya ke tempate rumah kakak
saya jadi ada yang ngontrol
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: dikasih pengertian-pengertian dan orang
tua juga sebagai teladan anak, jadi harus memberi
contoh anak
101
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: sementara ini belom pernah, karena
anak saya tipenya itu penurut
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: ya saya marahi dia, tapi saya beri
nasihat dulu
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: insyaallah anak saya selalu jujur
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: agak marah juga, karena saya ini
nesunan mbak, tapi ya tidak terlalu, ya tujuane
untuk mendisiplinkan anak
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya saya marahi juga, tapi jarang juga
karena anak saya tipenya penurut
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: saya tanyai dahulu awalmulanya
kenapa, dan sebaiknya harus bagaimana
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: masih harus di suruh kalau itu
102
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: mampu
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: iya, sudah mampu
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya sudah
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa juga
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya bisa
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak pernah
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak pernah
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: istirahat
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: berusaha dulu, tapi kalau tidak bisa
baru minta bantuan
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN PERTANYAAN
103
ADVERSITY
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: iya kadang
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: kesulitannya dalam belajar itu,
terutama matematika
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: ya kadang tapi sering meminta bantuan
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: dengan belajar ditempat les kakaknya
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: mampu merubah dia meminta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: ya dirumah gedobrak-gedabruk,
pengennya marah gitu
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: tidak pernah
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: iya, langsung menagis
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: insyaallah bisa
104
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: iya mbak, dia percaya diri mbak,
disekolah itu prestasinya juga alhamdulillah
cukup baik
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: biasanya dia sering ke lapangan, main
sepak bola sama teman-temannya
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: pengen menjadi pemain sepak bola
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Muhammad Faiq Althof
Umur : 10 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ibuk menjelaskan yang baik-baik
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah kadang
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Kadang aku dikasih contoh, ibuk selalu membimbing aku dalam hal
apapun
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Senang mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk meminta tolong pada saya
105
Wawancara Responden Tiga
1. Nama orang tua : Zumrotun Mahmudah
2. Umur : 43 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pegawai Negeri
5. Jam kerja : 07:00-14:00
6. Pendidikan terakhir : Strata 2
7. Jumlah anak : Tiga
8. Pendidikan anak : IAIN dan SMP
9. Mulai bekerja : 2002
10. Alasan bekerja : membantu suami dan yang pasti
mengamalkan ilmu saya
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: tidak pernah, saya tidak pernah
memaksakan anak,
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: ya pernah
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: ya saya nemani anak belajar
106
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban:
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: campuran
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalau hukuman tidak pernah sih, hampir
tidak pernah menghukum saya, tapi kalau hadiah
ya ini misal berprestasi saya kasih lima puluh ribu
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: tidak pernah nonton TV sih, jarang
mbak
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: saya tekankan mereka mau kemana aja
yang penting bilang sama saya gitu aja
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: kalau tidak mau itu hampir tidak ada
mbak, Cuma ya kadang dilakukannya molor gitu
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: ya saya bilangin
107
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: selama ini hampir tidak pernah
mendapati anak saya berbohong mbak
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: semuanya tepat waktu mbak
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya saya bilangin, saya hindari yang
namanya marah-marah mbak
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya paling saya kasih tau masalahnya
apa, baiknya harus begini, ya semacam itu mbak
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: itu masih selalu dikasih tau
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: iya, tapi tetap harus tetap di ingatkan
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: iya bisa
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
108
Jawaban: bisa mbak
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa juga
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya bisa
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak pernah sih mbak, tapi dulu waktu
dia masih TK gitu iya minta ditemani mbah putri,
kalau sekarang sudah tidak
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak pernah bermain, mainnya paling
hp.
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: istirahat
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: berusaha sendiri dulu baru meminta
bantuan
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
109
kesulitan/masalah ?
Jawaban: selama ini paling tentang PR
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: mengerjakan PR yang dia tidak bisa
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: mampu
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: kadang bertanya saya, kalau tidak
belajar dari geogle
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: ya memperbaiki
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: ya tatapan tidak suka gitu
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: berani menjawab jika dikasih tau
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: langsung memperbaiki
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: mampu mbak, kalau di sekolah iya, tapi
kalau dilingkungan rumah sini, dia kurang
bergaul dengan anak-anak di sekitar sini mbak
Apakah anak percaya dengan penilaian
110
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: belum seperti saya, masih agak pemalu
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: untuk sementara hanya sekedar
mengejar matematika
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: kalau inii saya arahkan besok bisa
masuk ke STAN, dan anaknya juga minat untuk
bisa sekolah ke STAN
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Alisa Clarinta Satiawan
Umur : 14 Tahun
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ya biasa, agar saya tertib mungkin
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Kadang aku dikasih contoh, ibuk selalu membimbing aku dalam belajar
dan apapun
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Senang mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk meminta tolong pada saya, tapi kalau saya tidak mau ibuk suka
marah-marah, kadang juga nyindir
111
Wawancara Responden Tiga
1. Nama orang tua : Anik Purwanti
2. Umur : 43 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Administrasi
5. Jam kerja : 07:30-16:00
6. Pendidikan terakhir : SLTA
7. Jumlah anak : Tiga
8. Pendidikan anak : Perguruan Tinggi, SMA, dan SD
9. Mulai bekerja : 1998
10. Alasan bekerja : ingin mencari tambahan uang
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: tidak ada mbak, ya mengalir saja
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: iya, pernah
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: iya pernah, tapi kadang-kadang
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
112
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: mengalir aja sih mbak biasanya tidak
terlalu ketat dan menekankan
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa ngoko
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: tidak sih, biasa aja, paling ya kalau salah
dimarahi dan dikasih pengertian udah gitu aja
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: alhamduillah kalau anak saya ini,
mendengar adzan waktunya sholat langsung ke
musholla gitu
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: dikasih pengertian dan nasehat-nasehat
gitu sih
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: ya marah
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: ya dikasih tau
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
113
Jawaban: kayaknya tidak pernah bohong sih mbak
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: alhamdulillah kalau pulang sih selalu
tepat waktu, karena anak di antar jemput sama
bapaknya
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya jengkel pasti mbak
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya saya nasehati mbak
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: ya kadang diberesin kadang juga tidak
mbak, tapi sering tidaknya
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: bisa sih
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: belum mbak
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: kadang sih mbak, kalau kelihatan
manjane ya minta disuapin
114
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa, tapi kadang
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: sudah bisa, tapi kadang juga mbak
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak sih, paling cuma diantar jemput
saja
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak sih mbak
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: biasanya langsung main sih
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: berusaha dulu sih dia
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: kalau ini sih alhamdulillah tidak
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: ya paling cuma mengeluh pelajarannya
115
susah, tapi itu juga kadang-kadang
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: belum mbak, tapi ya dia berusaha dulu
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: meminta bantuan saya
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: meminta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: marah-marah biasanya
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: iya mbak, dia ngambek sama orang
yang ada dirumah ini
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: biasanya nangis dulu mbak
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: butuh waktu sih mbak, tapi tidak butuh
waktu lama
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: dia percaya dirinya belum kelihatan
mbak, masih pemalu
116
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: belum mbak, dia masih banyak
bermainnya
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: pengen jadi tentara katanya
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Yakif
Umur : 10 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Kayaknya tidak ada aturan mbak
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah kadang
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Ya paling ketika belajar kadang ditemani
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk jarang merintah saya
117
Wawancara Responden Empat
1. Nama orang tua : Siti Sriyati
2. Umur : 38 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pedagang di Pasar
5. Jam kerja : 03:00-10:00
6. Pendidikan terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA)
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SMA dan SD
9. Mulai bekerja : 2013
10. Alasan bekerja : dirumah jenuh, pengen mencari kesibukan
tapi tanpa meninggalkan tanggung jawab di rumah
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: ya tentang disiplin, sholatnya, mengaji,
belajar sudah menjadi kebiasaan
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: kadang-kadang, kalu diatur tidak mau
nanti nada saya agak keras
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: iya sering tapi kalau saya bisa, kan anak
118
saya ada guru lesnya juga
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: ya dinasehati, bagaimana yang baik,
nanti lama-lama ya anak akan terbiasa
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: Jawa ngoko, bahasa indonesia
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalau berprestasi ya saya suka kasih
hadiah, tapi kalau susah diatur ya jajan tidak saya
beri
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: langsung dimatiin
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: saya awali dari diri sendiri, saya kasih
contoh
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: ya kalau dibilangin secara halus masih
tidak bisa ya mulai dengan nada keras gitu
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
119
Jawaban: langsung saya kasih teguran, misal di
ceblek lah
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: hampir tidak pernah mendapati anak
berbohong sih mbak
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: ya pasti kuatir lah mbak, saya telpon
dan berusaha untuk mencari
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya dimarahi
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: ya tak nasehati, ada apa, kenapa, dan
baiknya harus bagaimana
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: kadang-kadang kalau hari minggu, tapi
untuk sehari-harinya tidak tau mbak, soalnya
tinggal sama ayahnya
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: ya kadang-kadang itu, itu wes sering
120
tak omelin mbak, harus punya tanggung jawab
gitu
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: kadang-kadang iya
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: kadang-kadang juga mbak, tergantung
mood nya, soalnya kalau makan senidiri pasti
lama
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: bisa juga
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak mbak
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak, kalau di rumah malah iya minta
ditemani mba, karena dia dirumah kan juga gaada
temannya
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: istirahat
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: langsung meminta bantuan mbak
121
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: untuk saat ini memang iya mbak
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: tentang pelajaran matematika
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: belum mbak
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: dia meminta bantuan guru les nya
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: tidak diulangi lagi, dia meminta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: hawane nesu mbak
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: iya mbak, jadi ditanyain itu diam,
cemberut
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban:dia menangis mbak
122
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: mampu mbak, bisa
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: iya mbak, anak saya ini percaya dirinya
lumayan ada
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: dia ikut ekstra Qiro’ah
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: ingin jadi penghafal al-Qur’an dan
pengen bisa Qiro’ah
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Aza
Umur : 11 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ada aturan-aturan ya sudah menjadi biasa
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Ibuk perhatian pada saya, tau keinginanku
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Kalau saya tidak mau disuruh ibuk marah-marah?
123
Wawancara Responden Empat
1. Nama orang tua : Jumronah
2. Umur : 42 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pedagang Pasar Gilang(Resoles)
5. Jam kerja : 06:00-12:00
6. Pendidikan terakhir : SD
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SMA dan SD
9. Mulai bekerja : 1997
10. Alasan bekerja : memenuhi kebutuhan sehari-hari
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: Ada sih mbak, tapi ya memang kalau itu
mengalir aja
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: kalau marah biasalah mbak, kadang
kalau saya lagi capek juga anak kena marah juga
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: kalau saya kan tidak berpendidikan, jadi
124
ya yang selalu membantu bapaknya itu
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: ya saya beri nasehat-nasehat saja
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa ngoko
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: kalau hadiah iya pernah mbak, kalau
kalian nilai-nya bagus tak kasih uang gitu biar
semangat tapi kok kemampuan anak saya kurang.
Untuk menghukum tidak pernah mbak
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: langsung saya matiin
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: saya menyuruhnya ya yang bagus-bagus
to mbak, saya beri pengertian-pengertian biar
anak melakukan yang baik-baik
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: yaudah dibiarin to, kadang dikasih upah
aja ya nggak mau, tapi kadang mau kadang tidak,
manaya anak pasti seperti itu
125
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: karena anak saya sama orang lain itu
jarang berinteraksi dengan orang lain sih mbak
jadi sepertinya tidak pernah
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: ya marah to mbak
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: tidak pernah mbak, karena anak saya
jarang bergaul dengan teman diluar, karena
memang ada keterbatasan mental anak saya
pemikirannya itu agak lambat
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya saya jengkel to mbak, tapi
alhamdulillah anak saya itu agak manut-manut
mbak
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: jarang keluar itu mbak jadi ya tidak
pernah berselisih
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
126
Jawaban: laki-laki itu beda sama perempuan sih
mbak, diperintah sampai capek aja kadang manu
kadang tidak
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: kalau habis makan itu yaudah ditinggal
dan Cuma ditaruh aja
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: iya, pada tempat-tempatnya lagi to
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: kadang disuapin kadang ya makan
sendiri
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: belum mnbak
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: belum mampu
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: Cuma di antar saja
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: paling bermain dirumah dan itu ya
main sendiri
Bersikap bebas Setelang pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: langsung istirahat, tidak pernah main
itu jarang dirumah terus
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
127
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: ya langsung minta bantuan yang lain
siapapun yang ada
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN ADVERSITY PERTANYAAN
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: kesulitan semuanya mbak ini, karena
memang pikirannya terlambat dibanding anak
seusianya, dalam belajar juga anak mengalami
kesulitan
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: belajar dan melakukan sesuatu
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: karena memang keterbatasan berfikir
iitu jadi seklalu dibimbing belajar oleh bapaknya
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: meminta bantuan bapaknya kadang
kakaknya
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: minta maaf dia
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: paling cuma ngambeki yang dirumah
aja
128
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: kalau untuk melampiaskan ke orang
lain tidak pernah mbak
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: tidak sampai menangis mbak, Cuma
ngambeg
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?
Jawaban: agak sulit dia, lama menyesuaikan
dirinya
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: percaya dirinya kurang
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawban: biasanya saya bombong dulu, kalau pak
tentara jatuh kan tidak menangis, terus dia kalau
jatuh gitu tidak menangis
Mempunyai cita-cita yang besar Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: ingin jadi pak tentara
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Nurul Fahmi
Umur : 10 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
129
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Tidak mbak
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ibuk marah-marah kadang
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Tidak ada
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk jarang merintah saya
130
Wawancara Responden Empat
1. Nama orang tua : Rokhana
2. Umur : 41 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Pedagang di Pasar
5. Jam kerja : 04:00-12:00
6. Pendidikan terakhir : Diploma III (D3)
7. Jumlah anak : Dua
8. Pendidikan anak : SD dan TK
9. Mulai bekerja sejak : 2015
10. Alasan bekerja : ya ingin mencari uang sendiri membantu-
bantu
POLA ASUH
POLA ASUH PERTANYAAN
Cara orang tua mengontrol
anak
Adakah peraturan yang diterapkan dalam
keluarga? Apa saja?
Jawaban: ya ada, waktunya belajar, tidur dan lain
sebagainya, tapi ya tidak secara tertulis
Cara orang tua mendidik /
memberi teladan pada anak
Apakah anda pernah memarahi/membentak
anak anda?
Jawaban: ah ya sering
Cara orang tua membimbing
anak
Apakah anda membantu anak, jika anak
mengalami kesulitan belajar?
Jawaban: oh ini anak saya les sama ngaji dengan
131
guru lesnya, jadi saya tidak menemani belajarnya
Cara orang tua
mendisiplinkan anak
Bagaimana cara anda agar anak berperilaku
disiplin dalam hal belajar, ibadah, sikap dan
waktu? Bagaimana contohnya?
Jawaban: ya dibikinke peraturan dari anak bangun
tidur sampai tidur kembali
Cara orang tua berinteraksi/
berkomunikasi dengan anak
Bagaimana cara berinteraksi yang diterapkan
dalam keluarga anda? (berbahasa jawa krama,
ngoko atau bahasa Indonesia)
Jawaban: bahasa jawa
Cara orang tua memberi
hadiah dan hukuman
Apakah anda menerapkan hadiah dan
hukuman, jika anak mematuhi aturan atau
melanggar aturan?
Jawaban: iya kadang saya kasih apresiasi,
contohnya ya nanti besok renang kalau nilainya
bagus, kalau tidak manut suka main hp terus
dimasukin kamar gelap gitu, kan anak takut gelap
Cara orang tua memerintah
anak
Bagaimana sikap anda terhadap anak ketika
sedang menonton TV kemudian adzan
berkumandang?
Jawaban: ohiya harus dimatiin
Bagaimana anda menyuruh anak untuk
bersikap jujur, sopan, dan disiplin?
Jawaban: kalau masalah jujur gitu ya diberi
pengertian, kalau tidak jujur nanti dicatat malaikat
dan nanti dimasukin neraka, contohnya seperti itu
Cara orang tua memberikan
penjelasan pada anak
Bagaimana sikap anda jika anak mendapat
tugas dirumah tetapi anak anda menolaknya?
Jawaban: ya dimarahi kalau saya, tapi anak saya
ya penurut
132
Bagaimana sikap anda jika anak anda bersikap
tidak sopan terhadap orang lain?
Jawaban: ya dimarahi, ndak boleh gini kak ini
namanya ndak sopan
Bagaimana sikap anda jika anak ketahuan
berbohong?
Jawaban: sejauh ini sih insyaAllah anak saya
selalu jujur
Bagaimana sikap anda jika anak sering pulang
kerumah tidak tepat waktu?
Jawaban: selalu tepat waktu mbak, karena selalu
antar jemput
Bagaimana sikap anda jika anak tidak mau
mendengarkan ucapan anda?
Jawaban: ya tak marahin mbak
Bagaimana cara anda memberikan penjelasan
jika anak anda berselisih paham dengan
temannya?
Jawaban: hampir tidak pernah berselisih sih mbak
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN PERTANYAAN
Bertanggung jawab Apakah setelah bangun tidur anak mempu
membereskan tempat tidurnya kembali?
Jawaban: belum, dulunya sih iya tapi sekarang
kok, halah paling nanti ya dibersihin bunda gitu
Apakah anak mampu merapikan / meletakkan
kembali peralatan yang telah digunakan?
Jawaban: tidak malah mbak
133
Ketika pulang sekolah apakah anak
meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya?
Jawaban: tidak mbak, masih sesukanya
Melakukan sesuatu sendiri Apakah anak mampu makan sendiri?
Jawaban: iya kalau itu
Apakah anak mampu memakai baju sendiri?
Jawaban: bisa juga
Apakah anak mampu memakai kaos kaki dan
sepatu sendiri?
Jawaban: iya bisa juga
Rasa percaya diri Ketika sekolah, apakah anak meminta untuk
ditemani keluarga atau saudara?
Jawaban: tidak mbak
Pada saat bermain apakah anak meminta
untuk ditemani?
Jawaban: tidak mbak
Bersikap bebas Setelah pulang sekolah, apakah anak
langsung bermain atau beristirahat dahulu?
Jawaban: tidak, ini tidak pernah bermain, kayak
tidak ada kesempatan untuk bermain gitu
Mampu berinisiatif Ketika anak ingin mengambil sesuatu tetapi
tidak dapat dijangkau oleh anak, apakah anak
berusaha untuk mengambil sendiri atau
segera meminta bantuan orang lain?
Jawaban: langsung minta bantuan
KECERDASAN ADVERSITY (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN
ADVERSITY
PERTANYAAN
134
Mampu menghadapi kesulitan Apakah anak sering mengalami
kesulitan/masalah ?
Jawaban: ini mbak kesulitannya tu ini mbak kan
dia tahfidz to kadang tu tidak setoran disana,
karena ayatnya kan panjang, jadine belum hafal
dan masih ngulang-ngulang gitu
Apa saja masalah yang sering dialami anak?
Jawaban: kadang ya masalah hafalannya itu
Apakah anak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri?
Jawaban: ya mampu mbak, tapi ya butuh proses
agak lama
Bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah?
Jawaban: berusaha selalu menghafal
Berbesar hati Jika anak berbuat salah, usaha apa yang
dilakukan anak untuk memperbaiki?
Jawaban: minta maaf
Menahan cela atau cibiran Apabila suasana hati anak tidak baik,
bagaimana sikap anak terhadap orang lain?
Jawaban: anaknya ya mrengut gitu mbak
Ketika anak sedang emosi apakah
meluapkannya pada orang lain?
Jawaban: tidak kalau itu
Siap menerima kritikan dari
orang lain
Ketika anak melakukan kesalahan apakah
menangis atau dengan senang hati
memperbaiki?
Jawaban: biasanya minta maaf sambil menangis
juga
Kepercayaan diri yang besar Apakah anak mudah menyesuaikan diri
135
dengan lingkungan baru?
Jawaban: iya mampu
Apakah anak percaya dengan penilaian
sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya
atau meminta bantuan?
Jawaban: penakut dia, misalkan ke kamar sendiri
aja tidak berani, harus saya disekitar kamar
mandi situ.
Mengejar target Bagaimana cara/usaha anak anda untuk
meraih cita-citanya tersebut?
Jawaban: belum sampai situ
Mempunyai cita-cita yang
besar
Apakah anak anda pernah mengungkapkan
cita-citanya kelak kepada anda?
Jawaban: iya, pengen jadi jendral gitu
Anak (dari ibu bekerja)
Nama : Rahardian Faaza Sulhan
Umur : 11 Tahun
Sekolah : Sekolah Dasar
Bagaimana cara orang tua memberikan aturan-aturan kepada anda?
Ibuk selalu mengingatkan dan menasehatiku
Jika anda berbuat salah, bagaimana sikap orang tua terhadap anda?
Ya ibuk marah-marah
Bagaimana cara orang tua membimbing anda?
Dengan cara menasehati
Apakah anda merasa senang jika kedua orang tua bekerja?
Tidak mbak
Bagaimana cara orang tua memerintah anda?
Ibuk jarang merintah saya
136
DOKUMENTASI PENELITIAN
Wawancara Responden Satu
137
Wawancara Responden Dua
Wawancara Responden Tiga
138
Wawancara Responden Empat
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154