TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Disusun Oleh: DENYANTRI PRADIPTA NINGTYAS NIM. F3409020 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN...

Page 1: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT

PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK

ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

SURAKARTA

Tugas Akhir

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Disusun Oleh:

DENYANTRI PRADIPTA NINGTYAS

NIM. F3409020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

A REVIEW ON THE LEVEL OF COMPLIANCE WITH THE ANNUAL NOTIFICATION OF PERSONAL TAXPAYER INCOME TAX IN SURAKARTA

PRATAMA TAX SERVICE OFFICE

Denyantri Pradipta Ningtyas NIM. F3409020

The objectives of research are to find out the Level of Taxpayer’s

Compliance with the Annual Notification, particularly in the Personal Taxpayer Income Tax in Surakarta Pratama Tax Service Office by comparing the SPT (Annual Notification) reporting data per subdistrict area of Surakarta with the type of works and to analyze the compliance level as well as to discuss about the problems frequently rising to get the solution to them.

The procedure used in this research was to determine the research scope so that the sample was obtained to raise a problem. Then, a descriptive approach was used according to the situation and condition of Surakarta city through technique of collecting data including observation, interview, and documentary study.

After the result of research is done, showed that the total mean level of compliance with annual notification reporting in Surakarta city in 2008, 2009, and 2010 was 49.7%, 54% and 31%, respectively. The highest compliance level occurred in Jebres Subdistrict over years. Then the conclusion of research was that the level of compliance with the Annual Notification of Personal Taxpayer Income Tax in Surakarta city was still below the government’s target, it was because of such factors as the Taxpayers’ less awareness of the importance of complying with taxing obligation.

Therefore the recommendation and provide is: the Taxing officers should improve their human resource and service to the Taxpayers so that the taxpayers will not be reluctant to comply with their taxing obligation and the level of compliance with Annual Notification report will increase as the time progresses. Keywords: Level of Compliance with Reporting, Annual Notification of Personal Taxpayer Income Tax

Page 3: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

§ Apapun yang ingin Anda kerjakan, lakukan sekarang. Akan banyak hal

lain besok yang harus Anda lakukan (Merry Ryna)

§ Ketika Allah SWT menghendaki, semua hal di dunia ini tidak akan penah

ada kata tidak mungkin (Penulis).

§ The greatest pleasure in my life is doing what people say you cannot do!!

(Penulis).

Karya ini dipersembahkan kepada:

o Allah SWT

o Orang Tua ku tercinta

o Adik-adiku tersayang

o Orang terdekat yang selalu menemaniku

o Sahabat-sahabatku yang selalu membantuku

o Pembimbing, dosen, dan staf pengajar

o Almamaterku

Page 6: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Program Studi Perpajakan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun judul yang penulis ambil dalam

penyusunan Tugas Akhir ini adalah “TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN

PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK

PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA”.

Tugas Akhir ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua yang telah membantu yaitu kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, kemauan, dan kemampuan

dalam hidup penulis.

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Diploma

III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

4. Bapak Taufiq Arifin, SE., M.SC. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan bimbingan

dan pengarahan yang sangat berguna bagi penulis.

Page 7: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Keluarga besar KPP Pratama Surakarta yang telah membantu penulis dalam

menyediakan data dan memberikan ilmu-ilmu serta pengalaman yang sangat

bernilai.

6. Ibu, bapak, adik-adik, orang terdekat yang selalu mendukung dan

menyayangi penulis tanpa mengenal lelah.

7. Teman-temanal mamater D III Perpajakan angkatan 2009 yang selalu

memberikan kenangan yang berharga bagi penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dengan segala keterbatasan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki dalam Tugas

Akhir ini.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun.

Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 1

B. Struktur Organisasi .................................................................. 6

C. Deskripsi Jabatan ..................................................................... .7

D. Latar Belakang Masalah ........................................................... .17

E. Rumusan Masalah .................................................................... 20

F. Tujuan Penelitian ..................................................................... 21

G. Manfaat Penelitian ................................................................... 22

H. Metode Penelitian .................................................................... 23

BAB II ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 26

Page 9: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

I. Pajak.................................................................................. 26

1. Pengertian Pajak ........................................................... 26

2. Fungsi Pajak ........................................................................ 27

3. Sistem Pemungutan Pajak ............................................ 27

4. Pembagian pajak ........................................................... 29

I. Pajak Penghasilan (PPh) .................................................... 31

1. Pengertian Pajak Penghasilan ....................................... 31

2. Dasar Hukum ................................................................ 31

3. Subjek Pajak ................................................................. 31

4. Tidak Termasuk Subjek Pajak ...................................... 34

5. Objek Pajak................................................................... 34

6. Tidak Termasuk Objek Pajak ....................................... 37

II. Ketentuan Perpajakan Bagi Wajib Pajak Orang Pibadi ... 41

III. Surat Pemberitahuan ......................................................... 42

1. Pengertian surat pemberitahuan.................................... 42

2. Fungsi surat pemberitahuan .......................................... 42

3. Kriteria kepatuhan penyampaian surat pemberitahuan

Tahunan ...................................................................... 43

4. Sanksi-sanksi yang berkaitan dengan surat

Pemberitahuan ............................................................ 45

B. Analisis Data dan pembahasan .......................................... 46

I. Perkembangan Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama

Surakarta tahun 2008, 2009, 2010 ..................................... 46

Page 10: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

II. Perkembangan Penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP

Pratama Surakarta Tahun 2008, 2009, dan 2010............... 49

III. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Per

Kecamatan Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pemenuhan

Kewajiban Perpajakandi KPP Pratama Surakarta

Tahun 2008, 2009, dan 2010 ......................................... 50

IV. Masalah-Masalah dan Upaya Dalam Mengatasi

Masalah yang Dihadapi oleh KPP Pratama

Surakarta Dalam Penyampaian SPT Tahunan Pajak

Pengahasilan Wajib Pajak Orang Pribadi .......................... 55

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan ................................................................................. 58

B. Kelemahan ............................................................................... 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 60

B. Saran dan Rekomendasi ........................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

II. 1 Perkembangan Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama

Surakarta tahun 2008, 2009, 2010 ................................................ 47

II.2 Perkembangan Penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP

Pratama Surakarta Tahun 2008, 2009, dan 2010 .......................... 49

II.3 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Per

Kecamatan Dalam Penyampaian SuratPemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pemenuhan

Kewajiban Perpajakan di KPP Pratama Surakarta

Tahun 2008.................................................................................... 51

II.4 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Per

Kecamatan Dalam Penyampaian SuratPemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pemenuhan

Kewajiban Perpajakan di KPP Pratama Surakarta

Tahun 2009.................................................................................... 52

II.5 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Per

Kecamatan Dalam Penyampaian SuratPemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Pemenuhan

Kewajiban Perpajakan di KPP Pratama Surakarta

Tahun 2010.................................................................................... 53

Page 12: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Surakarta ........................................... ....6

Page 13: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Penulisan Tugas Akhir.

2. Surat Perijinan Magang.

3. Formulir Nilai Magang .

4. Tanda Terima Laporan Kuliah Magang Kerja.

5. SOP Tata Cara Penerimaan Dan Pengolahan SPT Tahunan Pajak

Penghasilan.

6. Formulir – formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang

Pribadi.

7. Surat Edaran Dirjen Pajak SE–18/PJ/2011, Tentang Rasio Kepatuhan

Penyampaian Surat Pemberitauan Pada Tahun 2011

Page 14: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA

Denyantri Pradipta Ningtyas NIM. F3409020

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan oleh Wajib Pajak, khususnya Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta dengan membandingkan data pelaporan SPT perwilayahKecamatan di Surakarta dengan jenis pekerjaan dan menganalisa tingkat kepatuhan tersebut serta mengulas masalah yang masih sering terjadigunamendapatkansolusinya.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan ruang lingkup penelitian sehingga diperoleh sampel untuk dapat mengangkat suatu permasalahan. Selanjutnya dilakukan pendekatan secara diskriptif sesuai situasi dan kondisi di Kota Surakarta melalui tehnik pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dan dokumenter.

Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa total dari rata-rata tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan di kota Surakarta pada tahun 2008, 2009, 2010 sebesar 49,7%, 54% dan 31%. Tingkat kepatuhan tertinggi dari tahun ke tahun terletak pada Kecamatan Jebres. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di kota Surakarta masih di bawah target pemerintah, ini terjadi karena beberapa faktor salah satunya karena kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam pentingnya memenuhi kewajiban perpajakannya.

Maka dari itu dapat diberikan Saran dan rekomendasi yaitu: para pegawai Perpajakan harus meningkatkan SDM dan pelayanan terhadap Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak tidak enggan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan pun akan naik seiring berjalannya waktu.

Kata kunci : Tingkat Kepatuhan Pelaporan, SPT Tahunan WP OP

Page 15: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

A REVIEW ON THE LEVEL OF COMPLIANCE WITH THE ANNUAL NOTIFICATION OF PERSONAL TAXPAYER INCOME TAX IN SURAKARTA PRATAMA TAX SERVICE

OFFICE

Denyantri Pradipta Ningtyas NIM. F3409020

The objectives of research are to find out the Level of Taxpayer’s Compliance with

the Annual Notification, particularly in the Personal Taxpayer Income Tax in Surakarta Pratama Tax Service Office by comparing the SPT (Annual Notification) reporting data per subdistrict area of Surakarta with the type of works and to analyze the compliance level as well as to discuss about the problems frequently rising to get the solution to them.

The procedure used in this research was to determine the research scope so that the sample was obtained to raise a problem. Then, a descriptive approach was used according to the situation and condition of Surakarta city through technique of collecting data including observation, interview, and documentary study.

After the result of research is done, showed that the total mean level of compliance with annual notification reporting in Surakarta city in 2008, 2009, and 2010 was 49.7%, 54% and 31%, respectively. The highest compliance level occurred in Jebres Subdistrict over years. Then the conclusion of research was that the level of compliance with the Annual Notification of Personal Taxpayer Income Tax in Surakarta city was still below the government’s target, it was because of such factors as the Taxpayers’ less awareness of the importance of complying with taxing obligation.

Therefore the recommendation and provide is: the Taxing officers should improve their human resource and service to the Taxpayers so that the taxpayers will not be reluctant to comply with their taxing obligation and the level of compliance with Annual Notification report will increase as the time progresses. Keywords: Level of Compliance with Reporting, Annual Notification of Personal Taxpayer Income Tax

Page 16: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Sejak zaman Kolonial Belanda kantor yang mengelola pajak sudah

ada dengan berbagai perkembangan nama maupun jenis pajak. Setelah

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sektor perpajakan dianggap

sebagai salah satu sumber penghasilan Negara.Pemerintah pada saat itu

mendirikan Kantor Inspeksi Keuangan (KIK) dengan tugas mengelola

pemasukan Negara di bidang perpajakan.

Sebelum tahun 1966, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

berbentuk Kantor Dinas Luar Tingkat I (KDL Tk. I) Surakarta di bawah

wewenang kerja dari Kantor Inspeksi Keuangan Yogyakarta, kemudian

pada tahun tersebut dengan berbagai pertimbangan KDL Tk.I Surakarta

ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Inspeksi Keuangan Surakarta (KIK

Surakarta). Pada akhir tahun 1966 semua Kantor Inspeksi Keuangan di

seluruh Indonesia diubah atau diganti namanya menjadi Kantor Inspeksi

Pajak (KIP), termasuk KIK Surakarta berubah menjadi Kantor Inspeksi

Pajak Surakarta dengan type B, dengan wilayah kerja seluruh eks-

Karisidenan Surakarta.

Tahun 1983, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah berinisiatif

melakukan reformasi di bidang administrasi perpajakan untuk

meningkatkan kepercayaan Wajib Pajak melalui pemberian pelayanan

1

Page 17: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang berkualitas.Hal ini ditandaidengan reformasi dimulai dengan

perubahan Kantor Inspeksi Pajak menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Tahun 1989, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun

1988 jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276/ KMK.01/ 1989

tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat

Jenderal Pajak, KIP Surakarta berubah nama menjadi Kantor Pelayanan

Pajak Surakarta Type B dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya

Surakarta, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Organisasi dan

Tata Kerja DJP memecah KPP Surakarta menjadi :

a. KPP Surakarta tipe B dengan wilayah kerja : Kotamadya Surakarta,

Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen.

b. KPP Klaten tipe B dengan wilayah kerja : Kota Administrasi Klaten,

Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri.

c. Unit Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (UPP) Surakarta tipe B,

dengan wilayah kerja seeks-Karisidenan Surakarta (wilayah kerja

Kantor Inspeksi Pajak Surakarta) dengan catatan :

1) Realisasi pemecahan ke KPP Surakarta efektif per 2 Oktober 1989

dengan adanya Nota Dinas Pengadilan Tugas Nomor ND-23/

WPJ.08/ KP.14/ 1989 tanggal 29 September 1989 yang

mengalihtugaskan sejumlah 11 (sebelas) pegawai Inspeksi Pajak

(IP) Surakarta ke UPP Surakarta.

2) Realisasi pemecahan ke KPP Klaten efektif per 1 Desember 1989

dengan adanya Nota Dinas Pengadilan Tugas Nomor : ND-28/

Page 18: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

WPJ.08/ KP.14/ 1989 tanggal 18 Pebruari 1989 yang

mengalihtugaskan sejumlah 66 pegawai IP Surakarta ke KPP

Klaten.

3) Pegawai eks-Inspeksi Pajak (IP) Surakarta yang masih tersisa

danmenjadi pegawai pada KPP Surakarta keadaan per 1

Desember 1989tinggal 114 orang berstatus pegawai eselon V dan

petugas.

Tahun 1994, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/

KMK.01/ 1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Surakarta menjadi type

A dengan wilayah kerja meliputi : Kotamadya Surakarta, Kabupaten

Karanganyar, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen. Berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/ KMK.01/ 2001 tanggal 23 Juli

2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja, KPP Surakarta membawahi

wilayah kerja :

a. Daerah administrasi : Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar,

Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali.

b. Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan Surakarta dan

Sragen.

Tahun 2007, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

KEP-141/ PJ/ 2007 tanggal 3 Oktober 2007, KPP Surakarta berubah lagi

menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta sampai saat ini dengan

wilayah kerja meliputi 5 (lima) kecamatan yaitu : Laweyan, Jebres,

Page 19: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Serengan, Pasar Kliwon dan Banjarsari. Lokasi KPP Pratama Surakarta

terletak di Jalan Kyai Haji Agus Salim Nomor 1 Surakarta 57147, telepon

(0271) 717522/ 718400/ 720821, faximile (0271) 728436, Homepage DJP

: www.pajak.go.id.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dilengkapi dengan :

a. Poliklinik yang dibuka setiap hari Senin dan Kamis, dilayani oleh 1

(satu) orang dokter dan 1 (satu) orang tenaga paramedik.

b. Lapangan tennis outdoor di halaman belakang kantor sebagai sarana

olah raga pegawai. Di tempat ini pula setiap hari Jumat dilaksanakan

senam pagi bersama para pegawai pada pukul 06.30 WIB.

c. Aula terletak berdekatan dengan taman bereri KPP Pratama Surakarta,

yang sering digunakan untuk pertemuan-pertemuan resmi atau

kegiatan penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat Wajib Pajak.

d. Ruang rapat khusus digunakan untuk pertemuan-pertemuan khusus.

e. Koperasi Pegawai Negeri guna membantu kesejahteraan dan

kebutuhan para pegawai dengan nama KPN Direktorat Jenderal Pajak

Surakarta “BERSERI TP” yang menyelenggarakan kegiatan simpan

pinjam dengan anggota pegawai KPP Pratama Surakarta dan Kanwil

DJP Jawa Tengah II.

f. Mushola yang terletak di belakang kantor sebagai sarana tempat

beribadah bagi para pegawai yang beragama Islam.

g. Kantin yang berada di belakang kantor dan tempat foto kopi yang

dikelola oleh koperasi dengan menyewa tempat di kantor.

Page 20: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Peran KPP Pratama Surakarta

Beberapa peran Kantor Pelayanan Pajak yang sangat strategis, yaitu :

a. Mengamankan dan meningkatkan penerimaan Negara dari pajak, serta

non pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar

negeri, guna membiayai tugas pemerintah dan pembangunan.

b. Ikut serta dalam pembangunan dunia usaha dan industri dalam negeri

dengan jalan memberikan fasilitas kebijakan fuskal, seperti memberi

kemudahan dalam pengolahan bahan baku impor untuk memproduksi

barang ekspor serta pencegahan dan pemberantasan penyelundupan.

Page 21: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar I.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Surakarta

(Sumber : KPP Pratama Surakarta)

Struktur Organisasi KPP Pratama SIE

WASKON I

SIE

WASKON II

SIE

WASKON

III

SIE

WASKON IV

KEPALA KANTOR

SUB BAGIAN

UMUM

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SIE

EKSTENSIFIKASI

PERPAJAKAN

SIE PENGOLAHAN

DATA & INFORMASI

SIEPELAYAN

AN

SIE

PEMERIKSAAN

SIE PENAGIHAN

Page 22: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. DESKRIPSI JABATAN

Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Pajak, KPP Pratama Surakarta

mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Tugas pokok KPP Pratama Surakarta yaitu melaksanakan pelayanan,

pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana lapangan

terhadap Wajib Pajak, biaya Pajak Penghasilan, PPN dan PPnBM,

pajak tidak langsung lainnya dalam wewenangnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi KPP Pratama Surakarta adalah :

1) Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi

perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi

Wajib Pajak.

2) Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak

Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang mewah, dan Pajak

Tidak Langsung lainnya.

3) Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat

Pemberitahuan Masa serta berkas Wajib Pajak.

4) Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian

keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang

mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnya.

5) Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan.

Page 23: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

6) Penerbitan Surat Ketetapan Pajak.

7) Pembetulan Surat Ketetapan Pajak.

8) Pengurangan sanksi pajak.

9) Penyuluhan dan konsultasi perpajakan.

10) Pelaksanaan administrasi KPP Pratama Surakarta.

Berdasarkan Standar Prosedur Operasi (SOP) DJP Keputusan

Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-14/ PJ/ 2008 beberapa fungsi dan

tugas pokok dari seksi-seksi di KPP Pratama adalah sebagai berikut :

a. Seksi Sub Bagian Umum

1) Menerima dokumen, memproses dan penatausahaan dokumen

masuk di Sub Bagian Umum serta penyampaian dokumen di

KPP

2) Mengajukan pengujian kesehatan pegawai, pengurusan gaji,

TKPKN, SPJ, pengajuan uang makan PNS, pemberhentian gaji

dan TKPKN.

3) Melaksanakan pelantikan, sumpah dan serah terima jabatan,

serta pengambilan sumpah PNS ( Pegawai Negeri Sipil).

4) Membuat kartu tanda pengenal pemeriksa, menerbitkan izin

melanjutkan pendidikan di luar kedinasan, mengajukan usul

peserta pendidikan di luar negeri

5) Laporan perkawinan pertama pegawai, pengajuan usul

permohonan pension janda/ duda, pengajuan usul permohonan

Page 24: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berhenti bekerja sebagai PNS atas permintaan sendiri, dan

pengajuan usul pengangkatan bendahara.

6) Menyusun RKAKL, laporan bulanan konversi energi, laporan

berkala, laporan tahunan, laporan atau daftar realisasi anggaran,

laporan SAKPA (Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran)

tingkat satuan kerja atau UAKPA (Unit Akuntansi Kuasa

Pengguna Anggaran).

7) Permohonan uang duka meninggal, permohonan karta tanda

asuransi, dan Taspen mekanisme pembayaran anggaran belanja

(pembayaran melalui uang persediaan).

8) Melakukan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung

(LS) kepada rekanan.

9) Permintaan dan pembayaran lembur pegawai.

10) Melaksanakan penutupan buku kas umum, penerimaan

inventaris dari rekanan/ pihak lain, pelaksanaan penghapusan

barang milik Negara dengan lelang pada unit KPP.

11) Pemusnahan dokumen, serta penyusunan tanggapan/ tindak

lanjut terhadap Surat Hasil Pemeriksaan (SHP) atau Laporan

Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Itjen DepKeu/ BPK/ BPKP/

Unit Fungsional Pemeriksa Lainnya.

Page 25: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Seksi Pusat Data dan Informasi (PDI):

1) Memproses dan penatausahan dokumen masuk serta alat

keterangan seksi PDI.

2) Menyusun rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak,

perkembangan ekonomi dan keuangan.

3) Pembentukan dan pemanfaatan bank data.

4) Membuat dan menyampaikan Surat Perhitungan (SPH) ke KPP

lain.

5) Meminjamkan berkas data atau alat keterangan kepada Seksi

terkait.

6) Penatausahaan penerimaan PBB Non Elektronik.

7) Membuat laporan penerimaan PBB atau BPHTB, serta

menyelesaikan pembagian hasilnya.

c. Seksi Pelayanan :

1) Penatausahaan surat, dokumen masuk, dokumen WP, laporan

WP pada tempat tata cara pendaftaran NPWP, penghapusan

NPWP, perubahan identitas WP, serta pemberitahuan

penggunaan norma penghitungan.

2) Menyelesaikan permohonan pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak (PKP) dan pencabutan PKP.

3) Menyelesaikan pemindahan WP dan PKP di KPP lama.

4) Menyelesaikan pemindahan WP dan PKP di KPP baru.

5) Menerima dan mengolah SPT Tahunan PPh dan SPT Masa.

Page 26: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

6) Menyelesaikan permohonan perpanjangan waktu penyampaian

SPT Tahunan PPh, cetak salinan dan pembetulan SPPT atau

SKP atau STP.

7) Menerbitkan Surat Teguran penyampaian SPT Masa dan

Tahunan, serta Surat Ketetapan Pajak (SKP).

8) Meneliti hasil keluaran berupa SPPT/ STP/ DHKP/ DHR.

9) Meminjamkan atau mengirimkan berkas.

10) Melaksanakan pemenuhan permintaan konfirmasi dan

klarifikasi.

11) Menyelesaikan permohonan pembukuan dalam bahasa Inggris

dan mata uang dollar Amerika Serikat.

12) Menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak untuk

perwakilan Negara asing dan badan-badan Internasional serta

pejabat atau tenaga ahlinya.

13) Menyampaikan permintaan revaluasi aktiva tetap dari WP ke

Kantor Wilayah

14) Melayani permintaan penetapan sebagai daerah terpencil.

15) Menyisihkan anak berkas WP yang tahun / masa pajaknya telah

melampui 10 tahun.

d. Seksi Penagihan :

1) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi

Penagihan, Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Tagihan Pajak

beserta bukti pembayarannya, Surat Keputusan Pembetulan/

Keberatan/ Putusan Banding/ Pengurangan/ Pembatalan

Page 27: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Ketetapan Pajak, dan Surat Keputusan Pengurangan atau

Penghapusan Sanksi Administrasi pada Seksi Penagihan.

2) Menjawab konfirmasi data tunggakan pajak WP.

3) Menyelesaikan permohonan penundaan pembayaran pajak dan

usulanpemeriksaan dalam rangka penagihan pajak.

4) Penagihan pajak seketika dan sekaligus

5) Menghapus piutang pajak

6) Menerbitkan Surat Teguran Pajak (STP) bunga penagihan, Surat

Teguran Penagihan, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan

Penyitaan (SPMP), dan Surat Keputusan Pencabutan Sita.

7) Pemindahan berkas dari KPP ke KPP lainnya.

8) Membuat usulan pencegahan dan penyanderaan terhadap WP

tertentu.

9) Melaksanakan lelang dan menyelesaikan permohonan

pembatalan lelang.

10) Membuat laporan Seksi Penagihan ke Kantor Wilayah.

11) Menyelesaikan permohonan mengangsur pembayaran pajak.

e. Seksi Pemeriksaan :

1) Memprose dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi

Pemeriksaan.

2) Menyelesaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan PPh lebih

bayar, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran PPN

dan PPn BM selain WP patuh.

Page 28: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Menyelesaikan usulan pemeriksaan dan pemeriksaan bukti

permulaan.

4) Melaksanakan pemeriksaan kantor dan lapangan

5) Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan Nota

Perhitungan.

f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan :

1) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi

Ekstensifikasi.

2) Pendaftaran obyek pajak baru baik dengan penelitian kantor

maupun lapangan.

3) Menerbitkan Surat Himbauan untuk ber-NPWP, dan daftar

nominatif untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi.

4) Mencari data dari pihak ketiga dalam pembentukan/

pemutakhiran bank data perpajakan, serta data potensi

perpajakan dalam monografi fiscal.

5) Melaksanakan penilaian individual obyek PBB dan memelihara

data obyek dan subyek PBB.

6) Membuat Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB) dan

pembetukan atau penyempurnaan ZNT atau NIR.

7) Menyelesaikan permohonan penundaan pengembalian SPOP,

permohonan surat keterangan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP),

dan mutasi sebagian ataupun seluruh obyek dan subyek PBB.

Page 29: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi :

1) Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi

Pengawasan dan Konsultasi, serta Menyusun estimasi

penerimaan pajak per-WP.

2) Menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak

(SPMKP), Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB),

Surat Tagihan Pajak (STP), SKPKB/ SKPKBT/ STB, Surat

Ketetapan Pajak PBB, teguran pengembalian SPOP, surat

himbauan pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT), serta

menerbitkan penggantian SPMKP atau SPMIB karena lewat

waktu atau daluwarsa, rusak atau salah baik yang telah

didistribusikan maupun yang belum didistribusikan.

3) Menyelasaikan permohonan penggunaan nilai buku dalam

penggabungan, pengambilalihan, atau pemekaran usaha.

4) Menyelesaikan permohonan keberatan, pembetulan ketetapan,

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi PPh, PPN

dan PPnBM di KPP.

5) Menyelesaikan permohonan pengurangan atau pembatalan

ketetapan pajak yang tidak benar PPh, PPN, dan PPnBM di

KPP.

6) Menyelesaikan permohonan pengurangan/ penghapusan sanksi

administrasi PBB, perubahan metode pembukuan.

Page 30: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

7) Menyelesaikan permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh

Pasal 21, SKB PPh Pasal 22 bendaharawan, SKB pemungut PPh

Pasal 22 Impor, SKB pemungut PPh Pasal 22 atas impor untuk

WP yang penghasilannya semata-mata dikenakan PPh Final,

SKB PPh Pasal 22 atas impor emas batangan untuk diekspor

perhiasan emas, SKB pemotong PPh Pasal 23, SKB pemotongan

PPh atas bunga deposito, tabungan, serta diskonto SBI yang

diterima atau diperoleh dana pension yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan.

8) Menyelesaikan permohonan SKB PPh atas pengalihan hak tanah

dan bangunan bagi WP real estate, SKB PPN atas penyerahan

BKP tertentu WP perwakilan Negara asing atau badan

internasional serta pejabat atau tenaga ahlinya, SKB PPnBM

atas Pembelian kendaraan angkutan, Surat Keterangan Bebas

Fiskal Luar Negeri (SKBFLN), SKB PPn BM atas penyerahan

kendaraan bermotor.

9) Melayani permintaan perubahan tahun buku pertama, pemusatan

PPN, permohonan Surat Keterangan Fiskal WP Non Bursa.

10) Menyelesaikan pemberian ijin pembubuhan tanda bea materai

lunas baik dengan mesin teraan materai, teknologi percetakan,

maupun dengan system komputerasi.

Page 31: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

11) Menyelesaikan permohonan penambahan deposito baik dengan

mesin teraan materai teknologi percetakan, maupun dengan

system komputerasi.

12) Menyelesaikan permohonan pengalihan saldo bea materai baik

dari mesin teraan ke teknologi percetakan, dari teknologi

percetakan ke mesin teraan, dari teknologi percetakan ke system

komputerisasi, dari sistem komputerisasi ke mesin teraan,

maupun dari sistem komputerisasi ke teknologi percetakan.

13) Menyelesaikan permohonan pengurangan angsuran PPh Pasal

25, pengembalian pendahuluan PPh untuk WP patuh, perubahan

metode penilaian persediaan, pengembalian pendahuluan PPN

untuk WP criteria tertentu khusus WP patuh, kelebihan

pembayaran PBB, kelebihan pembayaran BPHTB, pengurangan

PBB terutang, pengurangan BPHTB terutang, kompensasi

(pemindahbukuan) PBB/ BPHTB, keberatan atas penunjukan

sebagai WP, pembetulan STB/ SKPKB/ SKBKBT atas

permohonan WP, pembetulan STB/ SKBKB/ SKBKBT secara

jabatan, pembatalan SPPT/ SKB/ STP, pengurangan/

penghapusan sanksi administrasi dan pengurangan/ pembatalan

SKBKB/ SKBKBT/ STB di KPP, dan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang.

Page 32: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

14) Menetapkan angsuran PPh Pasal 25 WP bank, sewa guna usaha

dengan hak opsi, BUMN, dan BUMD serta menetapkan WP

patuh.

15) Membuat surat pemberitahuan perubahan besarnya angsuran

PPh Pasal 25 (dinamisasi), SPMKP, atau SPMIB yang hilang.

16) Melaksanakan putusan gugatan atau banding, ekualisasi,

penelitian dan analisis kepatuhan material WP.

17) Memberikan bimbingan kepada WP, menjawab surat yang

berkaitan dengan konsultasi teknis perpajakan bagi WP,

menentukan kembali tanggal jatuh tempo pembayaran PBB,

pemutakhiran profil WP, mengusulkan PKP fiktif.

Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan, pengurangan atau

penghapusan sanksi administrasi, serta Surat Keputusan Keberatan atau

Banding atau pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak di

Seksi Pengawasan dan Konsultasi

D. LATAR BELAKANG MASALAH

Pemerintah melakukan PembangunanNasionalberkesinambungan

yaitu pembangunan yang dilakukan secara berlangsung terus-menerus

dengan tujuan untuk meningkatkan dan mewujudkan masyarakat yang

adil dan makmur sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Pembangunan nasional ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Dana tersebut tiap tahunnya dituangkan oleh Pemerintah dalam Anggaran

Page 33: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu sumber penerimaan

negara yang paling utama dalam pembiayaan kegiatan penyelenggaraan

negara adalah dari sektor pajak.

Pajak adalah iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang

oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,dan tidak

mendapatkan prestasikembali, yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya

adalah untuk membiayai pengeluran-pengeluaran umum berhubungan

dengan tugas negara yang menyelenggarakan Pemerintahan (Waluyo,

2010), dengan demikian maka pajak sebagai sumber penerimaan dalam

negeri mempunyai porsi dan fungsi yang sangat penting, salah satunya

adalah fungsi penerimaan (budgeter) yaitu fungsi pajak sebagai sumber

dana bagi Pemerintah untuk membiayai pengeluarannya.

Pemerintah telah melakukan beberapa upaya yang dalam

memaksimalkan penerimaan pajak dan menyempurnakan mekanisme

perpajakan dengan jalan modernisasi administrasi perpajakan yang

bertujuan untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.Pembaharuan

sistem perpajakan ini yaitu dengan diberlakukannya Undang- Undang

Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan (UU

KUP) dan Undang- Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan (UU PPh)

Menurut Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata cara

Perpajakan yang dulunya menganut official assessment, dimana pegawai

pajak lah yang bertugas menghitung jumlah pajak terutang dari Wajib

Page 34: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pajak. Dan sekarang ini menjadi self assessment, dimana Wajib Pajak

diwajibkan untuk mengisi Surat Pememberitahuan (SPT) Tahunan dan

Masa, yaitu Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung dengan

benar sendiri pajak terutangnya, menyetorkan sendiri pajak

terutangnya,dan melaporkan sendiri pajak terutangnya dengan kata lain,

Wajib Pajak tersebut yang terdiri dari Orang Pribadi atau Badan, telah dan

harus memenuhi kewajiban pajak subjektif dan objektif.

Maka dari itu diperlukan berbagai macam pengawasan oleh

Pemerintah untuk mengontrol agar sistem self assessment dilakukan

dengan baik dan benar sesuai aturan yang berlaku, sehingga dapat

meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh Wajib Pajak, baik disengaja

maupun tidak. Salah satu bentukpengawasan yang penting adalah terhadap

kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT).

Surat Pemberitahuan (SPT) memiliki peranan dalam menilai

kepatuhan Wajib Pajak, yaitu sebagai sarana untuk melaporkan

penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang. Pengawasan

penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)diharapkan mampu

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, terutama Wajib Pajak Orang

Pribadi (WP OP). Pengawasan merupakan sarana pemerintah dalam

membina Wajib Pajak agar tingkat kesadaran dan kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan.

Sehubungan dengan itu, penulis ingin mengetahui tingkat

kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan oleh Wajib Pajak,

Page 35: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

khususnya Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi di suatu KPP

dengan membandingkan data pelaporan SPT perwilayah Kecamatan di

Surakarta dengan jenis pekerjaan dan menganalisa tingkat kepatuhan

tersebut serta mengulas masalah yang masih sering terjadi guna

mendapatkan solusinya.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk

mengangkat topik tersebut untuk diangkat menjadi Tugas Akhir dan

mengambil judul“TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN

PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK

PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK SURAKARTA”

E. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perkembangan jumlah Wajib Pajak di KPP Surakarta

tahun 2008, 2009, dan 2010?

2. Bagaimana perkembangan Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan OrangPribadi di KPP Pratam Surakarta tahun

2008,2009,2010 ?

3. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tiap

Kecamatan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan di KPP

Pratama Surakarta tahun 2008, 2009, dan 2010 ?

Page 36: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4. Apa masalah-masalah yang dihadapi oleh KPP Pratama Surakarta dan

bagaimana cara penyelesaian berguna dalam mengatasi masalah

yang dihadapi oleh KPP Pratama Surakarta dalam penyampaian

SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi ?

F. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan ,maka tujuan yang

akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama

Surakarta tahun 2008, 2009, 2010.

2. Untuk mengetahui penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

PenghasilanOrangPribadi di KPP Pratam Surakarta tahun

2008,2009,2010.

3. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tiap

kecamatan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

PajakPenghasilan dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan di

KPP Pratama Surakarta tahun 2008, 2009, dan 2010.

4. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh KPP Pratama

Surakarta dan bagaimana cara penyelesaian berguna dalam mengatasi

masalah yang dihadapi oleh KPP Pratama Surakarta dalam

penyampaian SPT Tahunan Pajak PengahasilanWajib Pajak Orang

Pribadi.

Page 37: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

G. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis

- Tugas Akhir ini bermanfaat untuk memenuhi sebagai

persyaratan utama untuk lulus pendidikan Diploma III

perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakartas dan memperoleh gelar Ahli Madya

- Sebagai media untuk menguji kemampuan mahasiswa

berkaitan tentang perpajakan

- Menambah pengetahuan dan wawasan pengenahi Surat

Pemberitahuan serta tingkat kepatuhan penyampaiannya

2. Bagi pemerintah

- Sebagai bahan masukan, dan pertimbangan dan pengetahuan

bagi pihak-pihak pemerintah daerah Surakarta khususnya yang

berkaitan dengan Surat Pemberitahuan

3. Bagi pembaca

Dapat bermanfaat sebagai sumber informasi,referensi dan sarana

pemahaman pentinganya pajak bagi pemerintah dalam

pembangunan.

Page 38: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

H. METODE PENELITIAN

Karya ilmiah selalu menggunakan cara atau metode – metode

tertentu yang digunakan oleh penulis agar dalam penulisan tersebut dapat

memenuhi syarat dn maksimal dalam suatu metode ilmiah. Metode yang

digunakan penulis terkait dengan hal diatas adalah sebagai berikut

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di KPP Pratama Surakarta yang terletak di

Jl. KH. Agus Salim No.1 Surakarta,Jawa Tengah.

2. Objek penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Surakarta. Hal yang akan di bahas adalah tingkat kepatuhanpelaporan

SPT tahunan di wilayahKecamatan Surakarta

3. Sumber data

a) Data primer

Data primer yaitu teknik ubtuk pengumpulan data dalam suatu

peneliihan atau karya ilmiah yang di perolah dari sumber petama

dan biasanya belum diolah(Ketut, 2009).Data primer yang

digunakan diambil dari KPP Pratama Surakarta .Data ini berupa :

1) Data berupa tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan di

Surakarta tahun 2008, 2009, 2010.

2) Data lain yang di gunakan sebagai acuhan dalam

penyusunan karya tulis.

Page 39: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b) Data skunder

Data skunder yaitu teknik pengumpula data yang diperoleh dari

sumber lain atau pihak kedua dan data ini biasanya sudah dalam

keadaan diolah(Ketut,2009). Dats sekunder yang digunakan adalah

data yang diperoleh dengan mempelajari buku – buku ,literatur,

Undang – Undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), Surat

Edaran.

4. Teknik pengumpulan data

a) Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh nformasi dari yang terwawancara

(Arikunto Suharsimi, 2002). Penulis melakukan wawancara kepada

orang yang berkomten untuk memperoleh data mengenai tingkat

kepatuhan pelaporan SPT Pajak Penghasilan Orang Pribadi

tahunan

b) Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, legger, agenda, (Arikunto Suharsimi, 2002). Penulis

mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tingkat

kepatuhan SPT Pajak Penghasilan Orang Pribadi tahunandi KPP

Pratama Surakarta

Page 40: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c) Studi Pustaka

Studi pustaka ialah kegaiatan yang meliputi mencari, membaca dan

menelaah laporan–laporan penelitian dan bahan pustaka yang

memuat teori–teori yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan (Anggoro,2008).Penulis memanfaatkan buku atau

literatur- literatur dari berbagai sumber sebagai menunjang untuk

melakukan analisa yang berkaitan dengan kepatuhan pelaporan

SPT Pajak Penghasilan Orang Pribadi tahunansebagai tema dari

Tugas Akhir.

5. Teknik pembahasan

Pembahasan Deskriptif

Penulis menggunakan Pembahasan deskriptif yaitu teknik untuk

membuat gambaran dekripsi secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai suatu obyek yang diteliti.

Page 41: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

I. Pajak

1. Pengertian Pajak

Menurut Pasal 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak

mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk

keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Definisi pajak menurut Dr. Rochmat Soemitro, S.H. adalah

iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Mardiasmo,

2008:1).

Pudyatmoko (2002: 3) yang mengutip pendapat P.J.A.

Andriani mendefinisikan pajak sebagai iuran kepada kas Negara

(yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib

membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan

yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

26

Page 42: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan.

Dari definisi pajak diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara yang

dipungut oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang dapat dipaksakan, tanpa mendapat kontraprestasi

yang langsung dapat ditunjukkan dan untuk membiayai

penegeluaran umum pemerintah

2. Fungsi Pajak

Menurut Mardiasmo (2008: 1) ada dua fungsi pajak, yaitu:

a. Fungsi Budgetair: Pajak sebagai sumber dana bagi

pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya

b. Fungsi Regulerend: Pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakasanaan pemerintah dalam bidang

sosial dan ekonomi

3. Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assesment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang

kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya:

1) Wewenang ntuk menentukan besarnya pajak terutang

ada pada fiskus.

Page 43: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Wajib Pajak bersifat pasif.

3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan

pajak oleh fiskus.

b. Self Assesment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang

kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya

pajak terutangnya. Ciri-cirinya:

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang

ada pada Wajib Pajak sendiri.

2) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan

melaporkan sendiri pajak yang terutang.

3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

c. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan

Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya

pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang

terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib

Pajak.

Page 44: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4. Pembagian Pajak

Pembagian pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan,

wewenang pemungutan, maupun sifatnya (Prakoso: 2003). Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

a. Pembagian pajak berdasarkan golongannya dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

1) Pajak Langsung adalah pajak yang bebannya harus

ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak yang bersangkutan

dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.

2) Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat

dialihkan atau digeser kepada pihak lain sehingga sering

disebut sebagai pajak tidak langsung.

b. Pembagian pajak berdasarkan wewenang pemungutnya dapat

dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pajak Pusat/ Negara adalah pajak yang wewenang

pemungutnya ada pada pemerintah pusat yang

pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan

melalui Direktorat Jenderal Pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan

Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah (PPN &

PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea

Materai.

Page 45: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2) Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya

ada pada pemerintahan daerah yang pelaksanaannya

dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah.

Pajak Daerah terdiri atas:

i) Pajak Propinsi: Pajak Kendaraan Bermotor dan

Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan

Kendaraan di Atas Air, dan Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

ii) Pajak Kabupaten/ Kota: Pajak Hotel, Pajak Restoran,

Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan

Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C,

Pajak Parkir, Pajak lain-lain.

c. Pembagian pajak berdasarkan sifanya dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

1) Pajak Subyektif adalah pajak yang memperhatikan

kondisi atau keadaan Wajib Pajak.

2) Pajak Obyektif adalah pajak yang pada awalnya

memperhatikan obyek yang menyebabkan timbulnya

kewajiban membayar, kemudian baru mencari

subyeknya baik orang pribadi maupun badan.

Page 46: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

II. Pajak Penghasilan (PPh)

1. Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap

Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam

tahun pajak.

2. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mengatur PPh yang diterima/ diperoleh

Orang Pribadi/ Badan adalah UU No. 7 tahun 1983 sebagaimana

diubah dengan UU No. 17 tahun 2000 dan terakhir kali diubah

dengan UU No. 36 tahun 2008.

3. Subjek Pajak

Adalah orang yang dituju oleh Undang-undang untuk

dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya

dalam tahun pajak, yang dapat disebutkan sebagai berikut (Suandy,

2002):

a. Orang pribadi

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan

menggantikan yang berhak.

c. Badan, terdiri dari PT, CV, perseroan lainnya, BUMN/

BUMD dengan nama dan bentuk apapun, firma kongsi,

koperasi, dana pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

Page 47: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi

yang sejenis, lembaga, dan bentuk badan lainnya.

d. Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu badan usaha yang

dipergunakan oleh Orang Pribadi sebagai Wajib Pajak Luar

Negeri (WPLN), atau badan yang tidak didirikan di Indonesia

untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di

Indonesia.

Subjek Pajak dapat dibedakan menjadi:

1) Subjek Pajak Dalam Negeri yang terdiri dari:

a) Subjek Pajak Orang Pribadi, yaitu:

· Orang Pribadi yang bertempat tinggal/ berada di

Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu

12 bulan.

· Orang Pribadi yang dalam suatu tahun pajak

berada di Indonesia dan mempunyai niat

bertempat tinggal di Indonesia.

b) Subjek Pajak Badan, yaitu:

Badan yang didirikan atau bertempat

kedudukan di Indonesia, melakukan usaha maupun

tidak.

c) Subjek Pajak Warisan, yaitu:

Warisan yang belum dibagi sebagai suatu

kesatuan, menggantikan yang berhak.

Page 48: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Subjek Pajak Luar Negeri yang terdiri dari:

a) Subjek Pajak Orang Pribadi, yaitu:

Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal

atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari

dalam jangka waktu 12 bulan yang:

· Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan

melalui BUT di Indonesia.

· Dapat menerima atau memperoleh penghasilan

dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha

atau melakukan kegiatan melalui BUT di

Indoneia.

b) Subjek Pajak Badan, yaitu:

Badan yang tidak didirikan dan tidak

bertempat kedudukan di Indonesia yang:

· Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan

melalui BUT di Indonesia.

· Dapat menerima atau memperoleh penghasilan

dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha

atau melakukan kegiatan melalui BUT di

Indonesia.

Page 49: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Tidak Termasuk Subjek Pajak (Suandy, 2002)

a. Badan Perwakilan Negara Asing.

b. Pejabat Perwakilan Diplomatik dan Konsulat atau pejabat lain

dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada

mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-

sama mereka, dengan syarat:

1) Bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima atau

memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya di

Indonesia, dan

2) Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal

balik.

c. Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha di Indonesia.

d. Pejabat Perwakilan Internasional yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia dan

tidak menjalankan usaha di Indonesia.

5. Objek Pajak (UU No 36 Tahun 2008)

Dalam hal ini objek pajak adalah penghasilan. Penghasilan,

yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau

diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah

kekayaan WP dengan nama dan bentuk apapun, meliputi:

Page 50: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau

jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah,

tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang

pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali

ditentukan lain dalam Undang-undang ini.

b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan

penghargaan;

c. Laba usaha.

d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta

termasuk:

1) Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,

persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham

atau penyertaan modal.

2) Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang

saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan,

persekutuan, dan badan lainnya.

3) Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,

pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau

reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

4) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan,

atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga

sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan

keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk

Page 51: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan

usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang

tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan,

atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan.

5) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian

atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam

pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan

pertambangan.

e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah

dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan

pengembalian pajak.

f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena

jaminan pengembalian utang.

g. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk

dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan

pembagian sisa hasil usaha koperasi.

h. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak.

i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan

harta.

j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

Page 52: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai

dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah.

l. Keuntungan selisih kurs mata uang asing.

m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

n. Premi asuransi.

o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dar

anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan

usaha atau pekerjaan bebas.

p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang

belum dikenakan pajak.

q. Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah.

r. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata

cara perpajakan.

s. Surplus Bank Indonesia.

6. Tidak Termasuk Objek Pajak (UU No 36 Tahun 2008)

a. 1) bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima

oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk

atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh

penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang

sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia,

Page 53: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau

disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima

sumbangan yang berhak yang ketentuannya diatur dengan atau

berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan

2) harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam

garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan

pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau

orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang

ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan

usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara

pihak-pihak yang bersangkutan;

b. Warisan.

c. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai

pengganti saham atau penyertaan modal.

d. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau

jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau

kenikmatan dari WP atau Pemerintah.

e. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi

sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,

asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.

f. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT

sebagai WPDN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari

Page 54: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan

bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:

1) Dividen yang berasal dari cadangan laba yang ditahan.

2) Bagi PT, BUMN dan BUMD yang menerima dividen

paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan

harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham

tersebut.

g. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, baik yang

dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai.

h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun

dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Keuangan.

i. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari CV

yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan,

perkumpulan, firma, dan kongsi.

j. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal

venturaberupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang

didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,

dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

1) Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang

menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang

ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Page 55: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.

k. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang

ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan.

l. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga

nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/ atau

bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada

instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali

dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/

atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling

lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut,

yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan.

m. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu,

yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan.

Page 56: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

III. Ketentuan perpajakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib pajak diharuskan melaksanakan kewajiban perpajakanya

dengan carasebagi berikut:

a. Mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak

(pasal 2 (1) & (2) UU KUP)

b. Mengambil Surat Pemberitahuan sendiri ke KPP atau tempat lain

yang telah ditentukan oleg DJP (pasal 3(2) UU KUP)

c. Mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas serta

menandatangani dan melaporkan SPT pasal3 (1) UU KUP)

d. Membayar pajak yang terutang yang telah dihitung sendiri tanpa

menunggun adanya SKP atau STP (pasal 12 (1) UU KUP)

e. Menyelenggarakan pembukuan, kecuali Wajib Pajak yang di

bebaskan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan tetapi

wajib menyelenggarakan pencatatan (paal 28 (1) UU KUP)

f. Menyimpan dokumen sebagai dasar perhitungan pajak selama 10

tahun (pasal 28 (11) UU KUP)

g. Memperlihatkan pembukuan dan memikan keterangan apabila

dilakukan pemeriksaan (pasal 29 (3) UU KUP)

Page 57: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

IV. Surat Pemberitahuan

1. Pengertian Surat Pemberitahuan

Menurut Mardiasmo (2008) Surat Pemberitahuan adalah

surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan

penghitungan dan/ atau pebayaran pajak, objek pajak dan/ atau

bukan objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Surat Pemberitahuan dibagi dua, yaitu Surat Pemberitahuan

Masa dan Tahunan.Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat

Pembertahuan untuk suatu masa pajak. Sedangkan surat

pemberitahuan tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu

tahun pajak atau bagian tahun pajak.

2. Fungsi Surat Pemberitahuan

Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak adalah

sebagai sarana untukmelaporkan dan mempertanggungjawabkan

penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk

melaporkan tentang :

a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

sendiridan/ atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak

lain dalam 1(satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;

b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/ atau bukan

objek pajak;

Page 58: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c. Harta dan kewajiban; dan/ atau

d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang

pemotongan atau pemungutan pajak ornagribadi atau badan

lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan

3. Kriteria Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan

Safri Nurmantu dalam artikelnya yang berjudul

“Kepatuhan Perpajakan” mengatakan bahwa ada dua macam

kepatuhan, yakni kepatuhan formal dan kepatuhan material.

a. Kepatuhan formal.

Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib

Pajak memenuhi kewajiban perpajakan dengan menitik beratkan

pada nama dan bentukkewajiban saja,tanpa memperhatikan

hakekat kewajiban itu. Dalam kasus penyampaian SPT Tahunan

ini, misalnya, Wajib Pajak Orang Pribadi menyampaikan SPT

Tahunannya sebelum batas waktu 3 (tiga) bulan setelah akhir

tahun pajak dengan mengabaikan apakah isi pelaporannya sudah

benar atau belum.

b. Kepatuhan material.

Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana Wajib

Pajak selain memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan

nama dan bentuk kewajiban perpajakan, juga memenuhi hakekat

kewajiban perpajakannya. Dalam hal penyampaian SPT Tahunan,

Page 59: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Wajib Pajak Orang Pribadi selain memperhatikan batas waktu

penyampaian SPT, juga memperhatikan kebenaran yang

sesungguhnya dari isi dan hakekat penyampaian SPT Tahunan

tersebut. Kepatuhan material dalam penyampaian SPT Tahunan

ini secara eksplisit disebutkan dalam Undang-Undang KUPPasal

3 ayat (1).Dalam penjelasan pasal tersebutdisebutkan, bahwa

Surat Pemberitahuan harus diisi dengan benar, lengkap, dan jelas

sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undang perpajakan. Adapun yang

dimaksud dengan :

1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar

dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya;

2) Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan

dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus

dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan

3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek

pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam

Surat Pemberitahuan.

Batas waktu penyampaian untuk SPT Masa adalah paling

lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak. Untuk SPT

Tahunan PPh Orang Pribadi, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

Page 60: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

akhir tahun pajak, sedangkan untuk SPT Tahunan PPh Badan

paling lambat 4 bulan setelah akhir tahun pajak.

4. Sanksi-sanksi yang berkaitan dengan Surat Pemberitahuan.

Untuk wajib pajak yang terlambat menyampaikan SPT, akan

dikenakan denda :

a. Rp100.000 untuk SPT Masa PPh,

b. Rp500.000 untuk SPT Masa PPN,

c. Rp100.000 untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

d. Rp1.000.000 untuk SPT Tahunan PPh Badan.

Sedangkan bila diketahui bahwa data yang disampaikan

dalam SPT ternyata tidak benar, wajib pajak dapat mengajukan

pembetulan. Hanya saja, bila ternyata setelah pembetulan pajak

yang masih harus dibayar menjadi bertambah, wajib pajak

dikenakan sanksi bunga sebesar 2% perbulan

Page 61: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. PerkembanganJumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Surakarta

Tahun 2008, 2009, dan 2010

Pajak adalah iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-

peraturan,dan tidak mendapatkan prestasikembali, yang langsung

dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang

menyelenggarakan Pemerintahan (Waluyo, 2010),maka dari itu pajak

merupakan sumber penerimaan negara yang sangat besar di Indonesia.

Pajak bagi Indonesia berguna untuk membiayai pengeluaran–

pengeluaran Negara dalam membangun fasilitas – fasilitas umum

demi kemakmuran rakyat, oleh karena itu dalam usaha peningkatan

penerimaan setoran pajak, pemerintah melakukan kebijakan salah

satunya dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak atas

kewajibannya menyampaikan SPT Tahunan yang diwajibkan untuk

mengisi, menghitung, dan melaporkan SPT dengan benar sesuai

dengan jenis pajak masing - masing.

Pengelompokan jenis pajak meliputi Wajib Pajak Orang Pribadi,

Badan, dan Bendahara.Perkembangan Wajib Pajak terdaftar dan

Wajib Pajak efektif khususnya orang pribadi, badan dan bendahara

pada tahun 2008, 2009, dan 2010 tersebut,dapat diketahui persentase

Wajib Pajak efektif setiap tahunnya dengan cara membagi jumlah

Page 62: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Wajib Pajak efektif dengan jumlah Wajib Pajak terdaftar bila

dijabarkan dengan rumus yaitu :

Prosentase = .

Untuk memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya di KPP

Pratama Surakarta tentang jumlah keseluruhan perkembangan jumlah

Wajib Pajak terdaftar maupun Wajib Pajak efektif tiap jenispajak di

KPP Pratama Surakarta pada tahun 2008 sampai dengan Desember

2010 ditampilkan pada tabel II.1

Tabel II.1 Perkembangan Jumlah Wajib Pajak

KPP Pratama Surakarta Tahun Pajak 2008,2009, dan 2010

Jenis Pajak

Tahun Pajak

WP Terdaftar WP Efektif Prosentase (%) Jumlah Kenaikan Jumlah Kenaikan

OP 2008 47.530 0 45.270 0 95.2 2009 65.266 17.736 62.371 17.101 95.6 2010 75.457 10.191 72.372 10.001 95.9

Badan 2008 5.972 0 5.264 0 88.1 2009 6.580 608 5.862 598 89.1 2010 7.242 662 6.856 994 94.7

Bendahara 2008 693 0 484 0 69.8

2009 770 77 559 75 72.6

2010 808 38 687 128 85 Sumber : diolah dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seiring berjalannya waktu

jumlah Wajib Pajak yang tedaftar disertai jumlah Wajib Pajak efektif

semakin meningkat. Bisa dilihat pada tahun 2008 jenis pajak Orang

Priadi diperoleh prosentase perbandingan sebesar 95,2%, pada tahun

2009 sebesar 95,6% naik 0,4% dari tahun lalu dan pada tahun 2010

jumlah prosentase menjadi 95,9%, naik 0,3% dari tahun lalu. Begitu

Page 63: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pula pada jenis pajak Badan, pada tahun 2008 prosentasenya sebesar

88,1%, tahun 2009 sebesar 89,1% naik 1% dari tahun sebelumnya dan

pada tahun 2010 jumlah prosentase sebesar 94,7%, naik sebesar 5,8%

dari tahun lalu. Pada jenis pajak Bendahara, tahun 2008 diperoleh

prosentase sebesar 69,8%, dan tahun 2009 sebesar 72,6%, naik 1,8%

dan tahun 2010 sebesar 85% naik drastis sebesar 12,4% dari tahun

sebelumnya. Dapat dilihat setiap tahun tidak terjadi penurunan jumlah

Wajib Pajak, baik Wajib Pajak terdaftar maupun Wajib Pajak efektif

Menurut dari tabel di atas, Wajib Pajak Orang Pribadi lah yang

perkembangannya sangat baik, ini menunjukan fakta bahwa setiap

tahunnya semakin banyak Wajib Pajak terdaftar selalu disertai

dengan meningkatnya Wajib Pajak efektif yang menunjukan Tren

perbandingan menaik secara terus menerus. Maka dari itu menunjukan

bahwa pengawasan dan kesadaran Wajib Pajak sudah terlaksana

terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta sudah

baik dan akan terus menerus membaik seiring dengan berjalannya

waktu.

2. Perkembangan Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan OrangPribadi di KPP Pratama Surakarta

Tahun2008,2009, dan 2010.

Perkembangan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

penyampaian SPT Tahunan KPP Pratama Surakarta data yang

Page 64: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

didapatkan penulis hanya dari tahun 2008 sampai tahun 2010. Ini

disebabkan karena belum masuknya data tahun 2011 di Sistem

Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP), karena saat penulis

melakukan penelitian di KPP Pratama Surakarta, perekaman dan entri

data SPT Tahunan tahun 2011 belum selesai dilakukan, maka bisa

dilihat pada tabel II.2 di bawah ini

Tabel II.2 Perkembangan SPTTahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Di

KPPPratama Surakarta Tahun Pajak 2008,2009, dan 2010

Tahun pajak Kurang Bayar

Lebih Bayar

Nihil Total

2008 4.565 25 18.249 22.839 2009 4.709 77 29.598 34.384 2010 4.523 67 29.589 34.179 Sumber : diolah dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penyampaian SPT

Tahunan Nihil memiliki kuantitas terbanyak di bandingkan SPT

Tahunan yang lain (SPT Tahunan Kurang bayar dan SPT Tahunan

Lebih bayar). Ini disebabkan karena sebagian Wajib Pajak Orang

Pribadi terdaftar di KPP Pratama Surakarta merupakan pegawai dan

karyawan dimana pajak yang terutang telah dipungut oleh pemberi

kerja dan mengakibatkan SPT Tahunan yang disampaikan merupakan

SPT Nihil.

Namun dari segi total penerimaan SPT Tahunan mengalami

penurunan pada tahun 2010, menurut pegawai KPP Pratama Surakarta

seksi PDI hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 banyak Wajib

Page 65: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Pajak Orang Pribadi yang mengajukan Non Efektif sehingga SPT

Tahunan yang disampaikan lebih sedikit.

3. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang PribadiPer Kecamatan

Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

PajakPenghasilan Dalam Rangka Pemenuhan Kewajiban

Perpajakan di KPP Pratama Surakarta Tahun 2008, 2009, dan

2010

Kepatuhan formal merupakan alat ukur yang menunjukkan

tingkat penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak dalam suatu tahun.

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakan pelaporan SPT TahunanPajak

PenghasilanOrang Pribadi, penulis menggunakan perhitungan rasio

kepatuhan.Dengan rumus:

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan penyampaian SPT

Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama

Surakarta, penulis akan membandingkan antara jumlah penyampaian

SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan jumlah Wajib Pajak

Orang Pribadi efektif yang terdaftar di KPP Pratama Surakartatahun

2008 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada tabel II.3 sampai tabel

II.5.

Page 66: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel II.3 Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Per Kecamatan

Tahun 2008 Surakarta

Kecamatan

Jenis pekerjaan Jumlah Wajib Pajak

Jumlah Pelaporan

SPT

Tingkat Kepatuhan

(%) Usahawan Karyawan Swasta

PNS, TNI,

POLRI Terdaftar Efektif

Banjarsari 2.810 12.254 6.218 15.064 14.413 7.032 48,8 Jebres 1.119 8.876 4.478 9.995 9.569 5.440 56,9 Laweyan 964 9.605 5.027 10.569 10.103 4.732 46,8 Pasar Kliwon 2.237 3.425 3.333 5.662 5.332 2.425 45,5 Serengan 1.124 4.107 1.307 5.231 4.920 2.496 50,7 Total 8.254 38.267 20.363 46.521 44.337 22.125 49,7

Sumber : diolah dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Pada Tabel II.3 di atas dapat kita lihat tingkat kepatuhan

penyampaian SPT Tahunan Per Kecamatan di Surakarta pada tahun

2008. Tingkat kepatuhan paling tinggi yaitu sebesar 56,9% pada

KecamatanJebres. Hal ini bisa terjadi karena banyak terdapat sekolah

dan Universitas di Kecamatan tersebut yang berarti banyak terdapat

karyawan swasta maupun PNS yang secara otomatis akan akan

melaporkan SPT Tahunannya, karena pada umumnya setiap instansi

pendidikan akan melakukan pelaporan SPT Tahunannya dengan cara

kolektif sehingga akan mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak

dalam pelaporan SPT Tahunan. Disusul oleh kecamatan Serengan

dengan 50,7% dan Kecamatan Banjarsari sebesar 48,8%, serta

Kecamatan Laweyan sebesar 46,8 %, dan pelaporan SPT Tahunan

paling rendah dicapai oleh Kecamatan Pasar Kliwon sebesar 45,4%.

Rata – rata tingkat kepatuhan Per Kecamatan di Surakarta pada tahun

Page 67: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2008 adalah sebesar 49,7%. Tingkat Kepatuhan ini tidak begitu tinggi,

masih perlu adanya upaya – upaya yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan tingkat kepatuhan per Kecamatan mengingat

banyaknya jumlah Wajib Pajak efektif.

Tabel II.4 Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Per Kecamatan

Tahun 2009 Surakarta

Kecamatan

Jenis pekerjaan Jumlah Wajib Pajak

Jumlah Pelaporan

SPT

Tingkat Kepatuhan

(%) Usahawan Kayawan Swasta

PNS, TNI,

POLRI Terdaftar Efektif

Banjarsari 3.087 8.907 9.392 21.386 20.529 11.587 56,4 Jebres 1.721 4.202 8.025 13.948 13.382 7.840 58,6 Laweyan 996 8.508 5.056 14.560 13.939 7.491 53,7 Pasar Kliwon 2.506 2.277 2.848 7.631 7.235 3.509 48,5 Serengan 1.089 4.262 1.614 6.965 65.86 3.477 52,8 Total 9.399 28.156 26.935 64.490 61.671 33.904 54,0

Sumber : diolah dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Pada tabel II.4 di atas merupakan tabel tingkat kepatuhan

Penyampaian SPT Tahunan Per Kecamatan di Surakarta pada tahun

2009. Tingkat Kepatuhan paling tinggi yaitu sebesar 58,6% terletak

pada Kecamatan Jebres dan naik 1,7% dari tahun sebelumnya, pada

Kecamatan Banjarsari sebesar 56,4% dan naik sebesar 7,6% dari

tahun sebelumnya, lalu Kecamatan Laweyan dengan tingkat

kepatuhan sebesar 53,7 % naik 6,9% dari tahun lalu serta Kecamatan

Serengan sebesar 52,8%, naik sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya

dan tingkat kepatuhan paling rendah terdapat pada Kecamatan Pasar

Page 68: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Kliwon yaitu sebesar 48,5% naik 3 % dari tahun sebelumnya.Rata –

rata tingkat kepatuhan per Kecamatan di Surakarta pada tahun 2009

yaitu sebesar 54% naik 4,3% dari tahun 2008 yang lalu Ini disebabkan

karena diperlakukannya peraturan Suncet Policy yang memberikan

fasilitas kepada mereka yang dengan suka rela mendaftarkan diri

mereka untuk membuat NPWP yaitu berupa penghapusan sanksi

administrasi bagi Wajib Pajak yang belum menyampaikan SPT Tahun

sebelumnya, sehingga pada tahun ini dengan secara sadar pula Wajib

Pajak yang baru saja mendaftarkan diri untuk mendapatakan NPWP

akan sadar pula terhadap kewajibannya dalam melaporkan SPT

Tahunan, ini menyebabkan tingkat kepatuhan pada tahun ini naik

secara merata ditiap Kecamatan di Surakarta.

Tabel II.5 Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Per Kecamatan

Tahun 2010 Surakarta

Kecamatan

Jenis pekerjaan Jumlah Wajib

Pajak Jumlah

Pelaporan SPT

Tingkat Kepatuhan

(%) Usahawan Karyawan Swasta

PNS, TNI,

POLRI Terdaftar Efektif

Banjarsari 3.747 12.959 8.061 24.767 23.856 7.032 29,5 Jebres 2.202 5.942 8.091 16.235 15.626 5.440 34,8 Laweyan 1.480 11.119 4.322 16.921 16.253 4.732 29,1 Pasar Kliwon 2.506 4.464 1.922 8.892 8.471 2.425 28,6 Serengan 2.035 3.916 1.992 7.943 7.549 2.496 33,1 Total 11.970 38.400 24.388 74.758 71.755 22.125 31,0

Sumber : diolah dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Pada tabel II.5 diatas merupakan tabel tingkat kepatuhan per

Kecamatan di Surakarta pada tahun 2010. Pada tahun ini tingkat

Page 69: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kepatuhan paling tinggi terletak di Kecamatan Jebres yaitu sebesar

34,8% turun 23,8% dari tahun sebelumnya, di Kecamatan Serengan

yaitu sebesar 33,2% dan turun sebesar 19,7% dari tahun sebelumnya,

Kecamatan Banjarsari juga sebesar 29,5% mengalami penurunan

sebesar 26,9% dari tahun sebelumnya, lalu kecamatan Laweyan

sebesar 29,1% yang juga ikut menurun sebesar 24,6% dari tahun lalu,

serta tingkat kepatuhan terrendah terletak pada Kecamatan Pasar

Kliwon yaitu sebesar 28,6% turun sebesar 19,7% dari tahun

sebelumnya. Rata – rata tingkat kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan

pada tahun 2010 sebesar31% turun drastis sebesar 23% dari tahun

lalu, ini disebabkan karena Wajib Pajak yang sudah terdaftar pada

tahun lalu dan sudah melaporkan kewajiban dalam pelaporan SPT

Tahunan pada tahun lalu yang sudah memanfaatkan fasilitas Sunset

Policy tidak melakukan kewajiban melaporkan SPT Tahunannya

karena pada tahun ini Sunset Policy sudah tidak berlaku lagi.

Page 70: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4. Masalah-Masalah dan Upaya Dalam Mengatasi Masalah yang

Dihadapi oleh KPP Pratama Surakarta Dalam Penyampaian

SPT Tahunan Pajak Pengahasilan Wajib Pajak Orang Pribadi

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Account

Representative (AR) diperoleh keterangan bahwa:

Dari sisi Wajib Pajak

a. Pendidikan yang rendah, banyak Wajib Pajak Orang Pribadi yang

tingkat pendidikanya rendah, sehingga sulit dalam memahami dan

mengisi SPT tahunan.

b. Kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam penyampaian SPT

tahunan, Wajib Pajak kurang mengerti arti penting pajak, karena

pada dasarnya tidak ada satu orangpun yang rela memberikan

kekayaanya kepada Negara.

c. Inisiatif Wajib Pajak kurang karena berita miring tentang fiskus

seperti kasus Gayus Tambunan pada tahun 2009 dan yang paling

baru pada tahun 2012 pada bulan Februari Dhana Widyatmika

yang sama-sama dikenal sebagai koruptor penyelewengan uang

pajak, benar-benar membuat pencintraan dunia perpajakan

tercoreng, maka dari itu masyarakat enggan melaporkan &

membayar pajak terutang mereka karena pencitraan yang buruk,

yang nyatanya KPP Pratama hanyalah tempat melapor dan bukan

tempat pembayaran pajak. Sehingga sosialisasi yang dilakukan

Page 71: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

oleh KPP kurang mendapat respon dari Wajib Pajak yang kurang

mendapat informasi mengenai perpajakan.

Dari KPP Pratama Surakarta

a. Teknis Komputer

Wajib Pajak dalam penyampaian E-SPT dalam bentuk soft copy

terkadang tidak sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh

KPP ini mempengaruhi pada saat perekaman atau pemindahan

data Wajib Pajak.

b. Pelaporan SPT

Wajib Pajak cenderung menyerahkan SPT pada batas akhir

penyerahan SPT sehingga merepotkan petugas karena kewalahan

melayani Wajib Pajak.

c. Sedikitnya AR yang hanya berjumlah 28 orang tidak sebanding

dengan jumlah Wajib Pajak yang ada di KPP Pratama Surakarta.

Upaya – upaya yang dapat dilakukan guna penyelesaian masalah yang

terjadi di KPP Pratama adalah :

a. Rajin memberikan sosialisasi peraturan perpajakan.

b. Menerbitkan Surat Teguran Pajak (STP) , bagi Wajib Pajak yang

tidak menyampaikan STP tahunanya sampai batas waktu yang

telah ditentukan yaitu 3 bulan setelah akhir tahun pajak KPP

memberikan himbauan agar Wajib Pajak menyampaikan SPT

tahunannya.

Page 72: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c. Pembekalan petugas sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM

petugas agar tidak terjadi kasus-kasus yang bisa menambah

buruknya citra perpajakan di mata masyarakat umum.

d. Mengenalkan E-SPT sejak dini kepada Wajib Pajak, agar Wajib

Pajak lebih menyukai pelaporan SPT melalui E-SPT daripada

cara manual. Karena penyampaiannya yang menghemat waktu,

biaya dan kenyamanan kerja.

e. Penambahan jumlah AR agar Wajib Pajak selalu terawasi dengan

baik dan benar sehingga Wajib Pajak tidak melupakan

kewajibanya karena bisa terawasi oleh AR.

Page 73: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraiakan, maka penulis dapat

menemukan kelebihan dan kelemahan dari Tinjauan Tingkat Kepatuhan

Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

di Kantor Pelayanan Pajak Surakarta. Adapun kelebihan dan kelemahan

tersebut adalah sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. KPP Pratama berhasil menumbuhkan tren perbandingan naik

secara terus menerus pada jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi baik

yang terdaftar maupun efektif.

2. Pada tahun 2008 ke 2009 perkembangan SPT Tahunan Wajib

Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta naik drastis.

3. Tingkat kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan di KPP Pratama

Surakarta pada tahun 2008 ke 2009 naik dengan sangat signifikan

karena adanya peraturan Suncet Policy yang sangat mempengaruhi.

4. KPP Pratama telah melakukan berbagai upaya dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaporan

SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan cara memberikan

sosilaisasi, penerbitan STP, dan pembekalan petugas KPP Pratama

itu sendiri.

58

Page 74: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. KEKURANGAN

1. Pada Tahun 2009 ke 2010 Perkembangan SPT Tahunan Wajib

Pajak Orang Pribadi mengalami penurunan karena banyak Wajib

Pajak yang mengajukan Non Efektif di KPP Pratama Surakarta.

2. Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang

Pribadi pada tahun 2009 ke 2010 mengalami penurunan karena

tidak berlakunya lagi peraturan Suncet Policy.

3. Tingkat Penyampaian SPT Tahunan rata-rata di Surakarta selama

tiga tahun berturut-turut masih dibawah 60% yang artinya masih

buruk/kurang dari target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

4. Masalah-masalah yang di hadapi KPP Pratama Surakarta yang

bersangkutan dengan Penyampaian SPT Tahuan Wajib Pajak

Orang Pribadi kebanyakan karena tidak sadarnya Wajib Pajak

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya karena tidak mengerti

arti penting dari pajak.

Page 75: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di KPP

Pratama Surakarta mengenai tinjauan tingkat kepatuhan penyampaian

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di

Kantor Pelayanan Pajak Surakarta maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa :

1. Jumlah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta

baik Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan dan Bendaharawan

terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap

tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya

adalahwilayah kerja KPP yang sebagian besarnya merupakan

daerah berkembang. Jumlah Wajib Pajak terdaftar tahun 2008

sebesar 47.530, tahun 2009 sebesar 65.266, dan tahun 2010

terdaftar sebanyak 75.457.

2. Jumlah wajib pajak yang efektif di KPP Pratama Surakarta

baik Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan dan Bendaharawan

juga terus mengalami peningkatan yang cukup baik setiap

tahun. Jumlah Wajib Pajak efektif tahun 2008 sebesar 45.270,

tahun 2009 sebesar 62.371, dan tahun 2010 terdaftar sebanyak

72.378

60

Page 76: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

3. Wajib Pajak Orang Pribadi adalah menyumbang jumlah Wajib

Pajakpaling banyakkarena mengalami peningkatan dari tahun

ketahun secara drastis yang menimbulkan tren perbandingan

naik secara terus menerus baik Wajib Pajak efektif maupun

Wajib Pajak terdaftar.

4. Rasio kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak

Orang Pribadi dapatdihitung dengan membandingkan jumlah

penyampaian SPT Tahunan dengan jumlah Wajib Pajak

Efektif, secara keseluruhan tingkat kepatuhan Penyampain

SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surakarta masih

kurang dari target yang diinginkan oleh Pemerintah yaitu

kurang dari 60%

5. Tingkat Kepatuhan tertinggi di wilayah Surakarta secara terus

menerus terletak pada Kecamatan Jebres.

6. Persentase Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan

SPT Tahunan mengalami peningkatan pada tahun 2008 ke

2009 karena berlakunya peraturan SuncetPolicydan kembali

menurun pada tahun 2010. Karena sudah tidak berlakunya

Suncet Policy.

7. Prosentase tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan tidak

bisa diukur dari jumlah Wajib Pajak terdaftar maupun wajib

pajak efektif di suatu Kecamatan, melainkan kesadaran dari

masing–masing Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajibannya.

Page 77: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

8. Perkembangan jumlah SPT Tahunan yang disampaikan Wajib

Pajak Orang Pribadi setiap tahunnya sangat berpengaruh

terhadap peningkatan penerimaan pajak di KPP Pratama

Surakarta. Semakin meningkatnya jumlah SPT Tahunan yang

disampaikan, penerimaan pajak pun semakin bertambah

9. Kurangnya pengetahuan Wajib Pajak tentang tata cara

pengisian dan penyampaian SPT Tahunan merupakan faktor

yang menyebabkan ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam

menyampaikan SPT Tahunan

10. Jumlah Account Representative di KPP Pratama Surakarta

masih kurang jika dibandingkan dengan Wajib Pajak yang

terdaftar sehingga pengawasan kepatuhan terhadap pelaporan

SPT Tahunan masih belum maksimal.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan pada kesimpulan yang dibuat oleh penulis maka

penulis memberikan saran dan rekomendasi yang diharapkan dapat

memperbaiki dan meningkatkan penyampaian SPT Tahunan di KPP

Pratama Surakarta antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan prima sehingga Wajib Pajak tidak

merasa kesulitan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya

2. Penyuluhan dalam bentuk seminar maupun pemberian

booklet/ pamflet kepadaWajib Pajak yang berisi informasi

Page 78: TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT …/Tinjauan...TINJAUAN TINGKAT KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT ... ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA Tugas Akhir Disusun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengenai hak dan kewajibannya, terutama dalam

penyampaian dan cara pengisian SPT Tahunan

3. Mengenalkan E-SPT sejak dini kepada Wajib Pajak, agar

Wajib Pajak lebih menyukai pelaporan SPT melalui E-SPT

daripada cara manual. Karena penyampaian nya yang

menghemat waktu, biaya dan kenyamanan kerja

4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan cara

memberikan pelatihan dan pembekalan agar kinerja pegawai di

KPP Pratama Surakarta dapat lebih ditingkatkan lagi.

5. Menambahjumlah pelaksana dan Account Representative di

KPP Pratama Surakarta sehingga dapat meningkatkan kinerja

perekaman SPT Tahunan dan pengawasan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak.

6. Menambah jumlah mobil pajak, dropbox, dan pojok pajak di

setiap kecamatan agar Wajib Pajak tidak perlu pergi jauh ke

KPP Pratama Surakarta dalam pemenuhan kewajiban

perpajaknya, Wajib Pajak akan dipermudah sehingga akan

menumbuhkan kesadaran akan kewajiban perpajakannya.