BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Pasien Rawat Jalan ...repository.ump.ac.id/6745/3/NINDY...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Pasien Rawat Jalan ...repository.ump.ac.id/6745/3/NINDY...
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepatuhan Pasien Rawat Jalan Pasca Bedah
1. Pengertian Kepatuhan Pasien
Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia patuh adalah suka
menuruti (perintah), taat (perintah, aturan), kepatuhan (taat) sebagai
tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang sesuai
dengan yang disarankan oleh dokter atau petugas kesehatan (Sarafino,
1990).
Menurut Idrus (1996) kepatuhan berasal dari kata patuh yang
mempunyai arti sifat taat dan menurut. Lebih lanjut Sarafino (dalam
Smet, 1994) mendefinisikan kepatuhan sebagai tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter
atau petugas medis.
Menurut Niven (2012) Kepatuhan berasal dari kata patuh yang
berarti disiplin dan taat. Kepatuhan pasien adalah sejauh mana perilaku
pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional
kesehatan. Setiap individu pasti menginginkan kondisi badan yang sehat,
disamping itu manusia juga tidak bisa menolak jika harus mengalami
sakit. Manusia secara umum ketika menghadapi keadaan sakit akan
berusaha untuk mengobati sakit yang diderita dengan berbagai macam
cara. Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap kesembuhan individu atau
pasien.
11 Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
12
Menurut Ali M (2006) pasien adalah orang yang melakukan
aktivitas pengobatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan. Pasien pasca bedah merupakan orang yang sedang
melakukan proses perawatan setelah tindakan operasi.
Menurut Kelman (dalam Sarwono 2012) pasien mematuhi
anjuran yang atau instruksi petugas tanpa kerelaan untuk melakukan
tindakan tersebut dan sering kali karena ingin menghindari hukuman atau
sangsi jika tidak patuh merupakan tahap kepatuhan . Perubahan yang
terjadi bersifat sementara yaitu bahwa tindakan itu dilakukan selama
masih ada pengawasan petugas. Pengawasan tidak berupa kehadiran fisik
petugas atau tokoh otoriter melainkan cukup rasa takut terhadap ancaman
sangsi yang berlaku. Kepatuhan pasien berdasarkan rasa terpaksa atau
ketidak pahaman tentang pentingnya perilaku kepatuhan yaitu kepatuhan
demi menjaga nama baik dengan petugas kesehatan.
Perilaku kepatuhan pada pasien ditentukan oleh faktor
kepercayaan. Rosentrock dalam Sarwono (2012) perilaku individu
ditentukan oleh motif dan kepercayaan tanpa memperdulikan motif dan
kepercayaan tersebut atau tidak sesuai dengan realita atau dengan
pandangan orang lain tentang yang baik bagi individu tersebut.
Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
pengobatan. Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa
adanya kesadaran dari pasien itu sendiri bahkan dapat menyebabkan
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
13
kegagalan terapi dan menimbulkan komplikasi yang merugikan dan
berakibat fatal (Hussar, 1995)
Sackett (dalam Niven, 2012) kepatuhan pasien adalah bentuk
sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
petugas kesehatan. Keterampilan seorang dokter dalam menangani pasien
sangat perlu agar pasien patuh pada pengobatan yang dijalani. Memiliki
kemampuan untuk meningkatkan kepatuhan dengan cara membuat
instruksi tertulis tentang hal yang harus diingat dengan bahasa yang
umum dan memberikan informasi yang jelas tentang pengobatan.
Menurut Gordis (dalam Niven 2012) perkiraan tentang kepatuhan
yang dilakukan oleh profesional kesehatan dan laporan yang disampaikan
oleh pasien sendiri adalah tidak akurat.
Berdasarkan definisi diatas kepatuhan adalah taat sebagai tingkat
kepatuhan sejauh mana perilaku pasien melaksanakan pengobatan dan
pasien harus menuruti saran yang diberikan oleh dokter agar berhasil
dalam pengobatan yang sedang dijalani.
2. Kondisi keluhan yang dirasakan oleh pasien
Perilaku kesehatan adalah bentuk interaksi individu dengan
lingkungannya, khususnya yang menyangkut tentang pengetahuan, sikap
tentang kesehatan dan tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
Petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kreteria medis
yang objektif berdasarkan simptom yang tampak guna mendiagnosa
kondisi fisik seorang individu. Secara ilmiah penyakit (disease) sebagai
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
14
gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari
infeksi atau tekanan dari lingkungan jadi bersifat objektif . Sakit (ilness)
adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.
Fenomena ini ditandai dengan perasaan tidak enak dan bisa juga secara
objektif individu terserang penyakit dan salah satu dari organ tubuhnya
terganggu fungsinya namun tidak merasakan sakit dan tetap menjalankan
tugas sehari-hari. Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya
nemurut Muzaham (2007).
Orang tampak enggan untuk mengatakan bahwa ia sakit dan perlu
penjagaan medis. Karena memang tidak bisa dilakukan oleh pengunjung
dokter untuk mengemukakan semua keluhan yang dirasakan, akan tetapi
karena ada rasa enggan mengemukakannya (Muzaham, 2007). Menurut
Balint 1957 (dalam Muzaham, 2007) bahwa keluhan terhadap penyakit
tidak lebih dari sekedar alasan untuk memperoleh pertolongan dalam
menghadapi kesulitan sosial, interpersonal dan emosional tertentu.
Pengabaian emosional diikuti dengan akibat-akibat negatif dari
perawatan pasien sesungguhnya merapakan akibat dari dua faktor.
Sebagaian disebabkan oleh cara dokter dalam melihat keadaan sakit dan
sebagian lagi dari penerimaan pasien terhadap model sebagai suatu yang
wajar dan penyangkalan atas masalah-masalah emosional yang
disebabkan oleh ketakutan terhadap penyakit jiwa.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
15
Menurut Muzaham (2007) pada tahap menjadi pasien, seseorang
tergantung pada pihak pemberi perawatan medis maka orang sakit berada
dalam suatu keadaan yang memaksa harus menerima serangkaian
tindakan yang ditentukan dokter. Meskipu tidak menyerahkan semua
kepada dokter namun situasi tergantung pada dokter dianggap perlu
diterima agar sembuh dan pulih serta dapat melakukan kegiatan seperti
biasa. Perlu diketahui faktor fisik, administratif, sosial, psikologis dan
faktor kualitas komunikasi antara dokter-pasien, semuanya dapat
mempengaruhi tindakan yang seharusnya dilakukan dalam proses
pengobatan.
Ada 4 unsur faktor utama dalam perilaku sakit yaitu :
1. Perilaku itu sendiri
2. Konsekuensinya
3. Tempat atau ruang lingkup
4. Variasi perilaku selama tahap perawatan.
Menurut Mechanic (dalam Muzaham 2007) perilaku kesehatan
dimotivasi oleh kebutuhan psikologis individu untuk mengurangi
kekhawatiran yang disebabkan oleh adanya ancaman dari suatu penyakit.
Ada 2 rasa khawatir yang digambarkan yaitu :
1. Kekhawatiran mengambang (floading anxiety)
Kecemasan umum yang biasa dialami setiap orang, terlepas
dari penyakit itu sendiri.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
16
2. Kecemasan khusus (specific anxiety)
Suatu respon psikologis terhadap demam atau rasa sakit
yang bakal dialami, sesuai dengan tingkat keparahan atau ancaman
yang ditimbulkan suatu gejala penyakit (Kosa dan Robertson dalam
Muzaham 2007).
Menurut Mechanic dalam Muzaham (2007) perilaku sakit adalah
reaksi optimal dari individu jika terkena suatu penyakit. Reaksi ini
sangatlah ditentukan oleh sistem sosial. Perilaku sakit sangat erat
hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi,
pengaruh tugas kesehatan, serta pengaruh birokrasi (karyawan yang
mendapatka jaminan perawatan kesehatan yang baik akan cenderung
lebih cepat merasa sakit dari pada mereka justru akan kehilangan nafkah
karena sakit). Orang yang dapat mengatasi gangguan kesehatan yang
cukup berat, sedangkan pasien yang mengalami gangguan lebih ringan
malah memperoleh berbagai masalah bukan saja fisik tetapi juga masalah
psikis dan sosial.
Berdasarkan definisi keluhan pasien diatas adalah pasien pada
dasarnya enggan mengatakan kalau sedang sakit. Ada 2 faktor akibat
negatif dari perawatan untuk pasien yaitu cara dokter dalam melihat
keadaan sakit dan penerimaan pasien terhadap model. Pada saat sakit
mau tidak mau pasien harus mentaati anjuran yang diberikan oleh pihak
medis
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
17
3. Faktor-faktor mempengaruhi kepatuhan pada pasien
Perilaku kepatuhan pada pasien ditentukan oleh faktor
kepercayaan. Rosenstock dalam Sarwono (2012) bahwa perilaku individu
ditentukan oleh motif dan kepercayaan tanpa memperdulikan motif dan
kepercayaan sesuai atau tidak sesuai dengan realitas atau dengan
pandangan orang lain tentang baik bagi individu tersebut.
Smet (1994) faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pada
pasien yaitu
a. Ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan
Perilaku ketaatan pasien lebih rendah untuk penyakit kronis karena
adanya akibat buruk yang dirasakan atau resiko yang akan diterima.
b. Kemungkinan antara dokter dan pasien.
Dipengaruhi tingkat kepatuhan pada pasien contohnya : informasi
dengan pengawasan, kepuasan aspek hubungan emosional dengan
dokter, kepuasan terhadap pengobatan yang diberikan.
c. Persepsi dan pengharapan pasien
Keyakinan pasien tentang kesehatan, ancaman yang dirasakan,
persepsi pasien tentang kekebalan tubuh yang dimiliki.
d. Ciri-ciri individual
Faktor demografis, umur dan status perkembangan merupakan faktor
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa perilaku kepatuhan ditentukan
oleh faktor motif dan kepercayaan. Menurut Smet (1994) ada beberapa
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
18
faktor kepatuhan yaitu (a) ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan, (b)
komunikasi antar pasien dan dokter, (c) persepsi dan pengharapan pasien,
(d) ciri-ciri individual.
4. Faktor pendukung kepatuhan pada pasien
Feuerstein (dalam Niven, 2012) ada beberapa faktor yang
mendukung sikap patuh pasien antara lain :
a. Pendidikan
Pendidikan dapat meningkatkan kepatuhan pendidikan yang aktif
contohnya dengan menggunakan buku.
b. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian
pasien yang mempengaruhi kepatuhan.
c. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial
Kelompok pendukung dibentuk untuk membantu memahami
kepatuhan terhadap program pengobatan.
d. Perubahan model terapi
Program dibuat sesederhana mungkin dan pasien terlibat aktif dalam
pembuatan program.
e. Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien
Memberikan umpan balik pada pasien setelah memperoleh
informasi diagnosis.
Ada pendekatan untuk meningkatkan kepatuhan pasien menurut
DiNicola dan DiMatteo (dalam Niven, 2002) yaitu :
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
19
a. Buat intruksi tertulis yang mudah di interpretasikan.
b. Berikan informasi tentang pengobatan sebelum menjelaskan hal lain.
c. Jika seseorang diberi suatu daftar tertulis tentang hal-hal yang harus
diinget maka akan ada keunggulan yaitu meraka akan ada
keunggulan dan berusaha mengingat hal yang pertama ditulis.
d. Intruksi ahrus ditulis dengan bahasa umum (non medis) dalam hal
yang perlu ditekankan.
Berdasarkan uraian diatas menurut Stein (dalam Niven, 2002) ada
beberapa faktor yang mendukung sikap patuh yaitu (a) pendidikan, (b)
akomodasi, (c) modifikasi faktor lingkungan dan sosial, (d) perubahan
model terapi, (e) meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan
pasien. Faktor pendukung sikap patuh diatas, akan mempengaruhi sikap
pasien dalam menjalankan pengobatan dengan teratur yang dapat
menumbuhkan sikap patuh pada pasien.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pada pasien
Menurut Dunhar dan Stunkard (dalam Niven 2012)
mengemukakan ketidakpatuhan pasien telah menjadi masalah serius yang
dihadapi tenaga kesehatan profesional, oleh karena itu penting untuk
diketahui tentang tingkat ketidakpatuhan, faktor-faktor yang
mempengaruhi ketidakpatuhan dan cara-cara untuk mengurangi
ketidakpatuhan.
Faktor-faktor yang terjadi penyebab ketidakpatuhan pasien
menurut Siregar (2006) dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
20
a. Tidak memahami tujuan pengobatan.
b. Hanya memperoleh sedikit atau tidak memperoleh dari terapi
pengobatan sebelumnya.
c. Kemungkinan efek samping tidak dijelaskan dan sangat mengganggu
bagi pasien.
d. Aturan dosis yang rumit.
e. Ketika melakukan pengobatan sendiri tidak memahami intruksi dosis
Hal ini dapat disebabkan kesulitan dalam membaca bahasa maupun
mendengar.
Faktor–faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dapat
digolongkan menjadi empat bagian menurut Niven (2012) antara lain :
a. Pemahaman tentang intruksi
Tak seorang pun dapat mematuhi intruksi jika ia salah paham
tentang intruksi yang diberikan kepadanya.
b. Kualitas Interaksi
Kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien
merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat
kepatuhan.
c. Isolasi sosial dan keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat
menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
21
d. Keyakinan, sikap dan kepribadian
Becker dkk (dalam Niven, 2012) telah membuat suatu usulan bahwa
model keyakinan kesehatan berguna untuk memperkirakan adanya
ketidakpatuhan
Berdasarkan uraian diatas faktor yang mengakibatkan pasien
tidak patuh menurut Siregar (a) tidak memahami tujuan pengobatan, (b)
hanya memperoleh sedikit atau tidak dijelaskan dan sangat mengganggu
bagi pasien, (c) kemungkinan efek samping tidak dijelaskan, (d) aturan
dosis yang rumit, (e) ketika melakukan pengobatan sendiri tidak
memahami instruksi dosis. Dalam Niven (2002) mengatakan bahwa
ketidakpatuhan pasien antara lain (a) pemahaman tentang interaksi, (b)
kualitas interaksi, (c) isolasi sosial dan keluarga, (d) keyakinan, sikap dan
kepribadian.
Orang yang tidak patuh adalah orang-orang yang mengalami
depresi, ansietas, sangat memperhatikan kesehatannya, memiliki
kekuatan ego yang lebih lemahdan kehidupan sosial yang memusatkan
perhatian kepada diri sendiri.
Menurut Blumenthal mengatakan bahwa ciri-ciri kepribadian
menyebabkan seseorang tidak patuh dari program pengobatan.
Pasien rawat jalan tidak patuh karena tidak mengerti instruksi
penggunaan dengan dengan benar dan ada yang salah
menginterpretasikan. Ketidakpatuhan pasien karena kurangnya
pengawasan terapi. Salah satu kebutuhan terbesar pasien adalah
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
22
dukungan psikologis yang memberikan dengan rasa sayang dan telah
diamati bahwa pasien cenderung untuk lebih mematuhi instruksi seorang
dokter yang mereka kenal betul dan dihormati, menerima informasi dan
kepastian tentang kesakitan dan obat-obat.
6. Aspek-aspek kepatuhan pasien
Kepatuhan sebagai bentuk perilaku dapat diungkap dengan
pengetahui intensi atau kehendak individu yang bersangkutan. Intensitas
ditentukan oleh sikap dan norma subjektif.
Menurut Rosenstock (dalam Muzaham, 2007) mengemukakan
skema kepatuhan pasien sebagai bentuk perilaku sebagai berikut :
a. Kesiapan mental individu untuk mengambil tindakan dan tindakan
sirasakan sebagai kebutuhan seperti keyakinan pasien.
b. Kepercayaan terhadap tindakan pengobatan bahwa tindakan yang
dilakukan dapat mengurangi ancaman yang akan terjadi seperti
penerimaan diri, reaksi pasien, bertanggung jawab apa yang dijalani
pasien
c. Dorongan dan keinginan untuk sembuh dapat menimbulkan respon
individu untuk melakukan tindakan, mendapatkan perawatan seperti
terapi yang sesuai anjuran, keinginan untuk sembuh
d. tindakan kesehatan sebagai respon terhadap penyakitnya seperti
menuruti nasehat dokter, jadwal pemeriksaan
Berdasarkan uraian diatas menyimpulkan aspek-aspek
kepatuhan pasien antara lain (a) keyakinan pasien akan keuntungan
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
23
yang pendapat diperoleh (untung atau rugi) dari pengobatan yang
sedang dijalani, (b) sikap pasien terhadap pengobatan yang sedang
dijalani, (c) dorongan dan keinginan untuk sembuh dalam diri
pasien, (d) tindakan kesehatan.
B. Pelayanan Rawat Jalan
1. Pengertian Rawat Jalan
Pasien rawat jalan adalah pasien yang dirawat tetapi tidak
menginap. Perawatannya dilakukan secara berkala dan dengan petunjuk
dokter sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Rawat jalan meliputi
terapeutik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan pada pasien
dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap dirumah
sakit.
Feste (1989) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran
yang diselesaikan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap. Ada 2
jenis pelayanan rawat jalan yaitu :
1. Pelayanan rawat jalan oleh klinik rumah sakit
Ada 4 jenis pelayanan rawat jalan yang diselenggarakan
oleh klinik rumah sakit yaitu :
a. Pelayanan rawat darurat
Untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera
dan mendadak.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
24
b. Pelayanan rawat jalan paripurna
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan
kebutuhan.
c. Pelayanan Rujukan
Hanya menangani pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan,
biasanya untuk diagnosis atau tarapi dan perawatan selanjutnya
tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
d. Pelayanan bedah jalan
Memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang
sama.
2. Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri
Diselenggarakan oleh klinik mandiri yakni tidak ada hubungan
organisatoris dengan rumah sakit. dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Klinik mandiri sederhana
Praktek dokter umum dan praktek dokter spesialis secara
perorangan dan juga praktek bidan.
b. Klinik mandiri institusi
Praktek berkelompok , poliklinik dan puskesmas.
Berdasarkan definisi diatas bahwa pasien rawat jalan adalah
pelayanan yang diberikan untuk pasien yang dirawat tetapi tidak
menginap. Rawat jalan meliputi prosedur terapeutik dan diagnostic
serta pengobatan yang diberikan pada pasien dalam sebuah
lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap dirumah sakit.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
25
Menurut Feste (1989) ada dua jenis pelayanan rawat jalan antara lain
(a) pelayanan rawat jalan oleh klinik rumah sakit, (b) pelayanan
rawat jalan oleh klinik mandiri.
C. Pasca Bedah
1. Pengertian Pasca Bedah
Pasca bedah menurut Athree dkk (2004) adalah masa pasca bedah
dimulai pada saat perawat melakukan tindakan perawatan pada pasien
setelah pasien berada pada ruangan perawatan pasien.
2. Tujuan dan perawatan pasca bedah yaitu :
a. Untuk mencegah dan mendeteksi komplikasi yang terjadi setelah
pembedahan.
b. Memperbaiki kesehatan maksimum dan kemandirian pasien segera
mungkin setelah pembedahan.
c. Beritahu pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
d. Pasien ditempatkan pada ruangan yang telah ditentukan.
e. Periksa tanda vital pasien selama perawatan.
f. Periksa luka dan tempat pembedahan untuk melihat adanya
komplikasi pada daerah luka operasi.
g. Atur dan monitor tanda pada luka operasi agar tidak terjadi infeksi
dan tanda peradangan pada luka.
h. Atur posisi pasien senyaman mungkin
Menurut Arumwardhani (2001) hubungan psikologi dengan
kesehatan bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi,
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
26
maksudnya kesehatan fisiologi tidak berarti tanpa didukung kesehatan
psikologis. Setiap individu membutuhkan kesehatan fisiologis, tetapi
hidup lebih bermakna dengan dukungan kesehatan psikologis. Sehat
adalah hak seluruh mahluk hidup yang mendatangkan kebaikan bagi
fisiologis maupun psikologis. Kesehatan merupakan upaya yang harus
dicapai, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh semua
organisme. Dengan memiliki kesehatan prima individu mampu melakukan
aktivitas yang bermanfaat bagi umat manusia serta mencapai produktivitas
yang optimal.
Berdasarkan definisi diatas bahwa pasca bedah merupakan
perawatan tindakan pada pasien setelah pasien yang berada dalam ruangan
perawatan
3. Kondisi psikologis yang dialami pasien pasca bedah
Menurut (Muzaham, 2007), Kondisi psikologis pasien pasca bedah
ditandai dengan perasaan tidak enak dan bisa juga secara objektif individu
terserang penyakit dan salah satu dari organ tubuhnya terganggu fungsinya
namun tidak merasakan sakit dan tetap menjalankan tugas sehari-hari.
Pada tahap menjadi pasien, seseorang tergantung pada pihak pemberi
perawatan medis maka orang sakit berada dalam suatu keadaan yang
memaksa harus menerima serangkaian tindakan yang ditentukan dokter.
Meskipu tidak menyerahkan semua kepada dokter namun situasi
tergantung pada dokter dianggap perlu diterima agar sembuh dan pulih
serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa. Perlu diketahui faktor fisik,
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
27
administratif, sosial, psikologis dan faktor kualitas komunikasi antara
dokter-pasien, semuanya dapat mempengaruhi tindakan yang seharusnya
dilakukan dalam proses pengobatan.
Menurut Cassell dalam Bandiyah (2012) kesakitan adalah apa yang
dirasakan pasien saat dia pergi ke dokter, sedang penyakit adalah apa yang
didapatnya sepulang dari dokter.
Salan dalam Bandiyah (2012) kesakitan adalah respon subjektif
dari pasien, serta respon disekitarnya terhadap keadaan tidak sehat. Tidak
hanya memasukkan pengalaman tidak sehatnya tetapi juga arti
pengalaman bagi pasien tersebut.
4. Macam-macam jenis bedah
a. Bedah plastik
Merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki
efekdengan jaringan setempat atau dengan transfer (memindahkan)
dengan bagian tubuh lain.
2. Bedah syaraf
Menangani penyakit yang terkait dengan susunan syaraf pusat yaitu
otak besar, otak kecil, batang otak, sumsum tulang belakang dan
syaraf tepi melalui tindakan operasi.
3. Bedah onkologi
Pengobatan kanker dengan menggunakan opersi, biasanya untuk
menghilangkan tumor kanker dan jaringannya.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
28
4. Bedah orthopedi
Merupakan cabang dari pembedahan dimana secara khusus
memperhatikan terhadap pencegahan dan restorasi dari fungsi
skeletel (tulang), artikulasinya dan strukturnya yang saling
berhubungan.
D. Kerangka Berpikir
Skema kerangka berpikir
Sedang
Pasien rawat jalan pasca bedah
Perawatan dan penyembuhan di RS
Kepatuhan pasien a. Kesiapan mental individu untuk
mengambil tindakan dan tindakan dirasakan sebagai kebutuhan
b. Kepercayaan terhadap tindakan pengobatan bahwa tindakan yang dilakukan dapat mengurangi ancaman yang yang akan terjadi
c. Dorongan dan keinginan untuk sembuh dapat menimbulkan respon individu untuk melakukan tindakan
d. Tindakan kesehatan sebagai respon terhadap penyakitnya.
Tinggi Rendah
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
29
Pasien rawat jalan yang dirawat tatapi tidak menginap. Perawatannya
dilakukan secara berkala dan dengan petunjuk dokter sesuai dengan penyakit
yang dideritannya. Rawat jalan meliputi terapeutik dan diagnostik serta
pengobatan yang diberikan pada pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak
membutuhkan rawat inap dirumah sakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien
dianntarannya :
a. Ciri-ciri kesakitan dan ciri-ciri pengobatan.
b. Kemungkinan antara dokter dan pasien.
Dipengaruhi tingkat kepatuhan pada pasien contohnya : informasi dengan
pengawasan, kepuasan aspek hubungan emosional dengan dokter,
kepuasan terhadap pengobatan yang diberikan.
c. Persepsi dan pengharapan pasien
Keyakinan pasien tentang kesehatan, ancaman yang dirasakan, persepsi
pasien tentang kekebalan tubuh yang dimiliki.
d. Ciri-ciri individual
Faktor demografis, umur dan status perkembangan merupakan faktor
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan.
e. Tidak memahami tujuan pengobatan.
f. Hanya memperoleh sedikit atau tidak memperoleh dari terapi pengobatan
sebelumnya.
g. Kemungkinan efek samping tidak dijelaskan dan sangat mengganggu
bagi pasien.
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013
30
h. Aturan dosis yang rumit
i. Ketika melakukan pengobatan sendiri tidak memahami intruksi dosis Hal
ini dapat disebabkan kesulitan dalam membaca bahasa maupun
mendengar.
Kepatuhan pasien adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan menurut Niven (2002).
Perilaku kepatuhan pada pasien ditentukan oleh faktor kepercayaan.
Rosentrock dalam Sarwono (1993) perilaku individu ditentukan oleh motif
dan kepercayaan tanpa memperdulikan motif dan kepercayaan tersebut atau
tidak sesuai dengan realita atau dengan pandangan orang lain tentang yang
baik bagi individu tersebut.
Patuh adalah suka menuruti (perintah), taat (perintah, aturan),
kepatuhan (taat) sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan
perilaku yang sesuai dengan yang disarankan oleh dokter atau petugas
kesehatan (Sarafino, 1990)
Tingkat Kepatuhan Pasien..., Nindy Erisdiana, Fak. Psikologi UMP 2013