TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian,...

46
12 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ciri Pers Pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam arti sempit dan pers dalam arti yang luas. Pers dalam arti yang sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah, mingguan tabloid, dan sebagainya, sedangkan pers dalam arti yang luas meliputi media massa elektronik antara lain radio siaran dan televisi siaran, sebagai media yang menyiarkan karya jurnalistik. Film teatrikal, yakni film yang diputar di gedung bioskop, walaupun termasuk media komunikasi massa, tidak disebut pers karena tidak menayangkan karya jurnalistik. Jadi tegasnya pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik kepada khalayak. Pers dan jurnalistik diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga, karena ia berwujud, kongkret, nyata; oleh karena itu ia dapat diberi nama, sedangkan jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan kegiatan, daya hidup, menghidupi aspek pers. Dengan demikian pers dan jurnalistik merupakan dwitunggal. Pers tidak mungkin beroperasi tanpa jurnalistik, sebaliknya pers tidak mungkin mewujudkan suatu karya bernama berita tanpa pers. Berhubung dalam penelitian kali ini yang menjadi objeknya adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan

Transcript of TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian,...

Page 1: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Ciri Pers

Pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam arti sempit dan

pers dalam arti yang luas. Pers dalam arti yang sempit adalah media

massa cetak seperti surat kabar, majalah, mingguan tabloid, dan

sebagainya, sedangkan pers dalam arti yang luas meliputi media massa

elektronik antara lain radio siaran dan televisi siaran, sebagai media yang

menyiarkan karya jurnalistik. Film teatrikal, yakni film yang diputar di

gedung bioskop, walaupun termasuk media komunikasi massa, tidak

disebut pers karena tidak menayangkan karya jurnalistik.

Jadi tegasnya pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang

menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik kepada khalayak. Pers dan

jurnalistik diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga,

karena ia berwujud, kongkret, nyata; oleh karena itu ia dapat diberi nama,

sedangkan jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan

kegiatan, daya hidup, menghidupi aspek pers. Dengan demikian pers dan

jurnalistik merupakan dwitunggal. Pers tidak mungkin beroperasi tanpa

jurnalistik, sebaliknya pers tidak mungkin mewujudkan suatu karya

bernama berita tanpa pers.

Berhubung dalam penelitian kali ini yang menjadi objeknya

adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan

Page 2: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

13

dibahas lebih diarahkan pada pengertian pers dalam arti sempit khususnya

surat kabar. Adapun ciri-ciri surat kabar sebagai berikut :

1. Publisistas

Yang dimaksud dengan publisitas (publicity) ialah penyebaran

kepada publik atau khalayak. Karena diperuntukkan khalayak, maka

sifat surat kabar adalah umum. Isi surat kabar terdiri dari berbagai hal

yang erat kaitannya dengan kepentingan umum. Ditinjau dari segi

lembarannya jika surat kabar mempunyai halaman yang banyak,

isinya juga dengan sendirinya pula akan memenuhi kepentingan

khalayak yang lebih banyak.

Dengan ciri publisitas ini, maka penerbitan yang meskipun

bentuk fisiknya sama dengan surat kabar tidak bisa disebut surat kabar

apabila diperuntukan sekelompok atau segolongan orang. Tidak

sedikit organisasi atau lembaga yang memiliki penerbitan untuk

anggota-anggotanya dalam bentuk surat kabar yang biasa dilanggani

atau dibeli secara eceran. Penerbitan yang sifatnya khusus, tidak

termasuk surat kabar.

2. Periodisitas

Periodisitas adalah cirri surat kabar yang kedua. Keteraturan

terbitnya surat kabar bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari, bisa

pula satu kali atau dua kali dalam seminggu. Penerbitan lainnya

seperti buku umpamanya, tidak disebarkan secara periodik, tidak

teratur karena terbitnya hanya satu kali. Kalaupun ada yang

Page 3: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

14

diterbitkan lebih dari satu kali, terbitnya itu tidak teratur. Jadi,

penerbitan seperti buku tidak mempunyai ciri periodisitas, meskipun

disebarkan kepada khalayak dan isinya menyangkut kepentingan

umum.

3. Universalitas

Yang dimaksud dengan universalitas sebagai ciri ketiga surat

kabar kesemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh dunia.

Sebuah penerbitan berkala yang isinya mengkhususkan diri pada satu

profesi atau aspek kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur,

koperasi atau pertanian, tidak termasuk surat kabar. Adalah benar

bahwa berkala tersebut diperuntukkan khalayak dan terbit secara

periodik, tetapi ciri secara univesalitas tidak ada, sebab isinya hanya

mengenai aspek kehidupan saja.

4. Aktualitas

Aktualitas sebagai cirri keempat dari surat kabar adalah

mengenai berita yang disiarkannya. Aktualitas, menurut kata asalnya

berarti “kini” dan “keadaan sebenarnya”. Keduanya erat sekali

sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan surat kabar. Berita

adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini, dengan lain

perkataan :

Laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang

dilaporkan harus benar, tetapi yang dimaksudkan dengan aktualitas

Page 4: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

15

sebagai ciri surat kabar adalah pertama, yakni kecepatan laporan,

tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita.

Hal-hal yang disiarkan media cetak lainnya bisa saja

mengandung kebenaran, tetapi belum tentu mengenai sesuatu yang

baru terjadi. Diantara media cetak, hanyalah surat kabar yang

menyiarkan hal-hal yang baru terjadi. Pada kenyataannya, memang isi

surat kabar yang beraneka ragam, selain berita juga terdapat artikel,

cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, dan lain-lain

yang bukan merupakan laporan cepat. Kesemuanya hanya sekedar

untuk menunjang upaya membangkitkan minat agar surat kabar

bersangkutan dibeli orang.

2.2 Fungsi Pers

Pers adalah sarana untuk menyiarkan produk jurnalistik, fungsi

pers adalah fungsi jurnalistik. Pada zaman modern seperti sekarang ini,

jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tapi juga aspek-espek lain untuk

isi surat kabar. Karena itu fungsinya, bukan lagi menyiarkan informasi,

tetapi juga mendidik, menghibur, dan mempengaruhi agar khalayak

melakukan kegiatan tertentu.

Fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi menyiarkan Informasi

Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama

dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar

karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini :

Page 5: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

16

mengenal peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa

yang dilakukan oleh orang lain, dan lain sebagainya.

2. Fungsi Mendidik

Fungsi kedua surat kabar ialah mendidik. Sebagai sarana

pendidikan massa (mass education), surat kabar memuat tulisan-tulisan

yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca

bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit

dalam bentuk berita, bisa juga secara eksplisit dalam bentuk artikel

atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita

bergambar juga mengandung aspek pendidikan.

3. Fungsi Menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk

mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang

berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita

pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok

karikatur, tidak jarang juga berita yang mengandung minat insani

(human interest) dan kadang-kadang tajuk rencana.

4. Fungsi Mempengaruhi

Adalah fungsinya yang keempat ini, yakni fungsi

mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan

penting dalam kehidupan masyarakat. Napoleon pada masa jayanya

pernah berkata bahwa ia lebih takut pada empat surat kabar daripada

seratus serdadu dengan sangkur terhunus.

Page 6: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

17

Sudah tentu surat kabar yang ditakuti ini ialah surat kabar yang

independent, yang bebas menyatakan pendapat, bebas melakukan

kontrol sosial; bukan organ pemerintah yang membawakan suara

pemerintah.

Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat

pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dalam

artikel. Fungsi mempengaruhi untuk bidang perniagaan terdapat pada

iklan-iklan yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan.

5. Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi dan peranan pers Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU

No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi pers ialah sebagai media

informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial . Sementara Pasal 6

UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan

sebagai berikut: memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui

menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya

supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati

kebhinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi

yang tepat, akurat, dan benar melakukan pengawasan, kritik, koreksi,

dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum

memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Berdasarkan fungsi dan peranan pers yang demikian, lembaga

pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi( the fourth estate)

setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif , serta pembentuk

Page 7: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

18

opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers itu

baru dapat dijalankan secara optimal apabila terdapat jaminan

kebebasan pers dari pemerintah. Menurut tokoh pers, Jakob Oetama ,

kebebsan pers menjadi syarat mutlak agar pers secara optimal dapat

melakukan pernannya. Sulit dibayangkan bagaimana peranan pers

tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan terhadap

kebebasan pers.

Pemerintah Orde Baru di Indonesia sebagai rezim

pemerintahan sangat membatasi kebebasan pers. Hal ini terlihat,

dengan keluarnya Peraturan Menteri Penerangan No. 1 tahun 1984

tentang Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), yang dalam

praktiknya ternyata menjadi senjata ampuh untuk mengontrol isi

redaksional pers dan pembredelan. Albert Camus, novelis terkenal dari

Perancis pernah mengatakan bahwa pers bebas dapat baik dan dapat

buruk, namun tanpa pers bebas yang ada hanya celaka. Oleh karena

salah satu fungsinya ialah melakukan kontrol sosial itulah, pers

melakukan kritik dan koreksi terhadap segala sesuatu yang menurutnya

tidak beres dalam segala persoalan. Karena itu, ada anggapan bahwa

pers lebih suka memberitakan hal-hal yang salah daripada yang benar.

Pandangan seperti itu sesungguhnya melihat peran dan fungsi pers

tidak secara komprehensif, melainkan parsial dan ketinggalan jaman.

Karena kenyataannya, pers sekarang juga memberitakan keberhasilan

seseorang, lembaga pemerintahan atau perusahaan yang meraih

Page 8: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

19

kesuksesan serta perjuangan mereka untuk tetap hidup di tengah

berbagai kesulitan.

2.3 Jurnalitas

Jurnalistik adalah istilah yang berasal dari bahasa Belanda

”Journalistiek” atau bahasa Inggris ”journaliusm”, yang bersumber pada

perkataan journal sebagai terjemahan dari bahasa Latin ”diurnal” yang

berarti ”harian” atau ”setiap hari’.

Secara sederhana jurnalistik dapat didefinisikan sebagai teknik

mengelola berita mulai mendapatkan bahan sampai kepada

menyebarluaskan kepada khalayak. Apa saja yang terjadi di dunia apakah

itu fakta peristiwa atau pendapat yang diucapkan oleh seseorang, jika

diperkirakan akan menarik perhatian khalayak, akan merupakan bahan

dasar bagi jurnalistik akan merupakan bahan berita untuk dapat

disebarluaskan kepada masyarakat.

Secara konseptual, Jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut

pandang: Sebagai proses, tekhnik, dan ilmu.

1. Sebagai proses, Jurnalistik adalah ”aktivitas” mencari, mengolah,

menulis, dan menyebarkan informasi kepada publik melalui media

massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

2. Sebagai tekhnik, Jurnalistik adalah ”keahlian” (expertise) atau

”ketrampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel,

feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan

seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

Page 9: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

20

3. Sebagai ilmu, Jurnalistik adalah ”bidang kajian” mengenai

pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini,

pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu

terapan (applied science) yang dinamis atau terus berkembang

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebagai ilmu, jurnalistik

termasuk kajian dalam ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji

penyampaian pesan, gagasan, pemikiran,atau informasi kepada orang

lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan

kejelasan.

2.4 Berita

Secara praktis, penerbitan pers adalah proses pembuatan informasi

atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media

massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat

komponen: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi,

dan media massa. Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau

pemikiran. Informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini)

(Romli, 2007:24)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002)

dikemukakan, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau

peristiwa hangat. Namun dari definisi tersebut belumlah sempurna.

Menurut Dana (1996) dalam bukunya “ When a dog bites a man, that is

not news, but when a man bites a dog, that is news “. Artinya, ketika

Page 10: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

21

anjing menggigit manusia itu bukanlah berita, tetapi ketika manusia

menggigit anjing, itu baru berita.

Dalam definisi ini Dana mungkin memberikan batasan berita

secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang di luar kebiasaan atau sesuatu

yang unik adalah berita. Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah

laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik

perhatian umum. Definisi ini mengungkapkan tiga unsur berita yakni

aktual, penting dan menarik. Sementara itu, pakar komunikasi lainnya,

Wahyudi mengemukakan, berita adalah laporan tentang peristiwa atau

pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak,

masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang

aktual, menarik, berguna, dan dipublikasikan melalui media massa

periodik: surat kabar, majalah, radio dan TV. Berita adalah informasi

yang perlu dan ingin diketahui orang. Sesuatu yang dapat disebut “layak

tayang”. Jenis-jenis berita yaitu berita langsung (straight news), berita

opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan

sebagainya. Terdapat beberapa tipe atau jenis berita yang dapat disiarkan

dalam suatu program berita, seperti; Keadaan darurat, Pengadilan,

Pemerintah lokal dan nasional, ekonomi, pendidikan, trend dan musim,

perayaan, cuaca, kesehatan, lingkungan olah raga. (Morissan, 2003: 35-

38).

Page 11: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

22

2.5 Posisi Wartawan

Pada dasarnya wartawan adalah pertisipan dari kelompok yang

ada dalam masyarakat. Wartawan adalah bagian dari kelompok atau kelas

tertentu dalam masyarakat, sehingga berita yang dituliskan oleh wartawan

pada dasarnya sukar dihindari sikap partisipan. Wartawan mempunyai

nilai-nilai tertentu yang hendak dia perjuangkan yang berpengaruh besar

pada isi pemberitaan. Hasil akhirnya adalah tentu saja pemihakan pada

kelompok sendiri, dan memburukan kelompok lain (Eriyanto, 2001:41)

2.6 Teori Hegemoni Media

Teori Althusser tentang ideologi menekankan bagaimana

kekuasaan kelompok yang dominan dalam mengontrol kelompok lain.

Pertanyaannya, bagaimana cara atau penyebaran ideologi itu dilakukan?

Pada titik ini, teori Gramsci layak dikedepankan. Antonio Gramsci (dalam

Eriyanto, 2001:103) membangun suatu teori yang mennekankan

bagaimana penerimaan kelompok yang didominasi terhadap kehadiran

kelompok dominan berlangsung dalam suatu proses yang damai, tanpa

tindakan kekerasan. Media dapat menjadi sarana dimana satu kelompok

mengukuhkan posisinya dan merendahkan kelompok lain. Ini bukan

berarti media merupakan kekuatan yang jahat (yang secara sengaja)

merendahkan masyarakat bawah. Proses bagaimana wacana mengenai

gambaran masyarakat bawah bisa buruk di media, berlangsung dalam

Page 12: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

23

suatu proses yang kompleks. Proses marjinalisasi wacana itu berlangsung

secara wajar,apa adanya, dan hayati bersama. Khalayak tidak merasa

dibodohi atau dimanipulasi oleh media. Konsep hegemoni menolong kita

untuk menjelaskan bagaimana proses ini berlangsung.

Konsep hegemoni dipopulerkan ahli filsafat politik terkemuka

Italia, Antonio Gramsci, yang berpendapat bahwa kekuatan dan dominasi

kapitalis tidak hanya melalui dimensi material dari sarana ekonomi dan

relasi produksi, tetapi juga kekuatan (force) dan hegemoni. Jika yang

pertama menggunakan daya paksa untuk membuat orang banyak

mengikuti dan mematuhi syarat-syarat suatu cara produksi atau nilai-nilai

tertentu, maka yang terakhir meliputi perluasan dan pelestarian “kepatuhan

aktif” (secara sukarela) dari kelompok-kelompok yang didominasi oleh

kelas para penguasa lewat penggunaan kepemimpinan intelektual, moral,

dan politik. Hegemoni menekankan pada bentuk ekspresi, cara penerapan,

mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan, dan mengembangkan

diri melalui kepatuhan para korbannya, sehingga upaya itu berhasil

mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka. Proses itu terjadi dan

berlangsung melalui proses budaya dan disebarkan secara sadar dan dapat

meresap, serta berperan dalam menafsirkan pengalaman tentang

kenyataan. Seperti yang dikatakan Raymond William, hegemoni bekerja

melalui dua saluran: Ideologi dan budaya melalui mana nilai-nilai itu

bekerja. Melalui hegemoni, ideologi kelompok dominan dapat disebarkan,

nilai dan kepercayaan dapat ditularkan. Akan tetapi berbeda dengan

Page 13: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

24

manipulasi atau indoktrinasi, hegemoni justru terlihat wajar, orang

menerima sebagai kewajaran dan sukarela. Ideologi hegemonik itu

menyatu dan tersebar dalam praktik, kehidupan, persepsi, dan pandangan

dunia sebagai sesuatu yang dilakukan dan dihayati secara sukarela.

Hegemoni bekerja melalui konsensus ketimbang upaya penindasan

satu kelompok terhadap kelompok lain. Salah satu kekuatan hegemoni

adalah cara berfikir atau wacana tertentu yang dominan, yang dianggap

benar, sementara wacana lain dianggap salah. Ada suatu nilai dan

konsensus yang dianggap benar, sehingga ketika ada cara pandang atau

wacana lain dianggap sebagai tidak benar. Media disini secara tidak

sengaja dapat menjadi alat bagaimana nilai-nilai atau wacana yang

dipandang dominan itu disebarkan dan meresap dalam benak khalayak

sehingga menjadi konsensus bersama. Sementara nilai dan wacana lain

dipandang sebagai menyimpang.

Di sini menggambarkan bagaimana proses hegemoni bekerja. Ia

berjalan melalui suatu proses atau cara kerja yang tampak wajar. Dalam

produksi berita, proses itu terjadi melalui cara yang halus, sehingga apa

yang terjadi dan diberitakan oleh media tampak sebagai suatu kebenaran,

memang begitulah adanya, logis dan bernalar (common sense) dan semua

orang menganggap itu sebagai suatu yang tidak perlu dipertanyakan. Atau

dalam bahasa Stuart Hall, proses hegemoni itu sendiri bahkan menjadi

rituil yang sering kali tidak disadari oleh wartawan sendiri.

Page 14: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

25

Teori hegemoni Gramsci (dalam Eriyanto, 2001:107) menyebutkan

bahwa dalam dalam lapangan sosial ada pertarungan untuk

memperebutkan penerimaan publik. Karena pengalaman sosial kelompok

subordinate (apakah oleh kelas, gender, ras, umur dan sebagainya) berbeda

dengan ideologi kelompok dominan. Oleh karena itu, perlu usaha bagi

kelompok dominan untuk menyebarkan ideologi dan kebenarannya

tersebut agar diterima, tanpa perlawanan. Salah satu kunci strategi dalam

hegemoni adalah nalar awam (common sense). Jika ide atau gagasan dari

kelompok dominan/berkuasa diterima sebagai sesuatu yang common sense

(jadi tidak didasarkan pada kelompok sosial), kemudian ideologi itu

diterima, maka hegemoni yang terjadi.

Menurut teori Lull (dalam Sobur 2009:61) Ideologi adalah system

ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi; kesadaran adalah esensi

totalitas dari sikap, pendapat, dan perasaan yang dimiliki oleh individu-

individu atau kelompok-kelompok; dan hegemoni adalah proses dimana

ideologi “dominan” disampaikan, kesadaran dibentuk, dan kuasa social

dijalankan. Sementara itu Eriyanto juga menempatkan ideologi sebagai

konsep yang menekankan bahwa semua teks dan semua makna

mempunyai dimensi sosial politik dan tidak dapat dimengerti kalau tidak

menyertakan dimensi konteks sosialnya.

2.7 Media dan Wacana

Antonio Gramsci (dalam Sobur, 2002;30) melihat media sebagai

ruang dimana berbagai ideologi direpresentasikan. Ini berarti, di satu sisi

Page 15: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

26

media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi

dan kontrol atas wacana publik. Namun disisi lain, media juga bisa

menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan.

2.8 Analisis Wacana Kritis

Analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam

komunikasi atau telaah melalui aneka fungsi bahasa (Sobur, 2001:48).

Analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang terdapat dalam

komunikasi bukan terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian kalimat,

fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleks

dan inheren yang disebut wacana (Littlejohn, 1996:84). Dalam Analisis

wacana kritis (critical Discourse Analysis/CDA) tidak dipahami semata

sebagai studi bahasa. Pada dasarnya, analisis wacana memang

menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang

dianalisis disini agak berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian

linguistik tradisional. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan

semata dari aspek kebahasan, tetapi juga menghubungkan dengan konteks.

Konteks disini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu,

termasuk didalamnya praktik kekuasaan (Eriyanto, 2001:7)

2.9 Analisis Wacana Model Van Djik

Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak hanya cukup

didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari

suatu praktek produksi yang harus juga diamati. Disini harus dilihat juga

Page 16: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

27

bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu

pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga

dimensi/bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis

Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi tersebut ke dalam satu

kesatuan analisis. Dalam dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana

struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu

tema tertentu. Dalam level kognisi sosial yang dipelajari proses produksi

teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan

aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam

masyarakat akan suatu masalah. Analisis Van Dijk disini menghubungkan

analisis tekstual yang memusatkan perhatian melulu pada teks kearah

analisis yang komprehensif bagaimana teks berita itu diproduksi, baik

dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun dari masyarakat.

Model dari analisis van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut :

A. Analisis Sosial

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari dari

teks. Van Dijk mengambil dan memanfaatkan analisis linguistik-

tentang kosakata, kalimat, proposisi, dan paragraf-untuk memaknai

dan menjelaskan suatu teks. Kognisi sosial merupakan dimensi untuk

menjelaskan bagaimana suatu teks diproduksi oleh

individu/kelompok pembat teks. Cara memandang atau melihat suatu

realitas sosial itu yang melahirkan teks tertentu. Sedangkan analisis

Page 17: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

28

sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan

struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat

atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang

integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis van Dijk.

B. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa

struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia

membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama struktur makro. Ini

merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati

dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu

berita. Kedua superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian

suatu teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga struktur

mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil

dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,

paraphrase, dan gambar.

Menurut Van Dijk, meskipun terdiri dari berbagai elemen,

elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan

mendukung satu sama lainnya. Makna global dari suatu teks (tema)

didukung oleh tema kerangka teks dan pada akhirnya pilihan kata

dan kalimat yang dipakai. Menurut Littlejohn, antara bagian teks

dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung, mengandung arti

yang koheren satu sama lain. Hal ini karena semua teks dipandang

Page 18: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

29

van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu

piramida. Makna global suatu teks didukung oleh kata, kalimat, dan

proposisi yang dipakai. Pernyataan/tema pada level umum didukung

oleh pilihan kata, kalimat, retorika tertentu. Prinsip ini membantu

peneliti untuk mengamati bagaimana suatu teks terbangun lewat

elemen-elemen yang lebih kecil. Skema ini juga memberikan suatu

peta untuk mempelajari suatu teks. Kita tidak hanya mengerti apa isi

dari suatu berita, tetapi juga elemen yang membentuk teks berita,

kata, kalimat, paragraph, dan proposisi. Kita tidak hanya mengetahui

apa yang diliput oleh media, tetapi juga bagaimana media

mengungkapkan peristiwa kedalam pemilihan bahasa tertentu dan

bagaimana itu diungkapkan lewat retorika tertentu. Kalau

digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut.

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari

topik/tema yang diangkat dari suatu teks

Page 19: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

30

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan,

isi, penutup, dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang

dapat diamati dari pilihan

kata, kalimat dan gaya yang

dipakai oleh suatu teks.

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh media

dipahami van Dijk sebagai bagian dari startegi wartawan. Pemilihan kata-

kata tertentu, kalimat, gaya tertentu bukan semata-mata dipandang sebagai

cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi-suatu

cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan,

memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau penentang.

Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan

persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata

tertentu mungkin dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap,

membentuk kesadaran politik dan sebagainya. Berikut akan diuraikan satu

persatu elemen wacana van Dijk tersebut.

Tabel 2.1

Elemen Wacana Model Van Dijk

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik Topik

Page 20: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

31

Tema/topik yang

dikedepankan dalam suatu

berita

Superstruktur Skematik

Bagaimana bagian dan urutan

berita diskemakan dalam teks

berita utuh

Skema

Struktur Mikro Semantik

Makna yang ingin ditekankan

dalam teks berita. Misal

dengan memberi detil pada

satu sisi atau membuat

eksplisit satu sisi dan

mengurangi detil sisi lain.

Latar, detil, maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Struktur Mikro Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih

Bentuk kalimat,

koherensi, kata Ganti

Struktur Mikro Stalistik

Bagaimana pilihan kata yang

dipakai dalam teks berita

leksikon

Struktur Mikro Retoris

Bagaimana dan dengan cara

penekanan dilakukan

Grafis, Metafora,

Ekspresi

1. Tematik

Elemen Tematik menunjuk pada gambaran umum dari

suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan,

atau yang utama dari suatu teks. Topik menggambarkan apa

yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya.

Topik menunjukkan konsep dominan, sentral dan paling

Page 21: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

32

penting dari isi suatu berita. Oleh karena itu ia sering disebut

sebagai suatu tema atau topik. Hal ini mirip dengan kalau kita

membaca sebuah buku carita itu mengisahkan tentang

petualangan seorang, atau tentang pengalaman berlibur di desa.

Dalam analisis, topik suatu berita ini memang baru bisa

disimpulkan, seperti halnya kalau kita sehabis membaca satu,

satu cerita, atau menonton satu film kalau kita telah selesai

membaca tuntas berita tersebut. Topik menggambarkan

gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari

wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.

2. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur

dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan

bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan

sehingga membentuk kesatuan arti. Wacana percakapan sehari-

hari, misalnya, mempunyai skema salam perkenalan, isi

pembicaraan, dan salam penutup/perpisahan.

3. Latar

Latar merupakan bagian dari berita yang dapat

mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Seorang

wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan latar

belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih

menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa.

Page 22: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

33

Latar umumnya ditampilkan diawal sebelum pendapat

wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud

mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan

sangat beralasan. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki

bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.

4. Detil

Elemen detil berhubungan dengan kontrol informasi yang

ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra

yang baik. Sebaiknya ia akan menampilkan informasi dalam

jumlah sedikit (bahkan kalau perlu tidak ditampilkan) kalau hal

itu merugikan kedudukannya. Informasi yang menguntungkan

komunikator, bukan hanya ditampilkan secara berlebih tetapi

juga dengan detil dan lengkap dan panjang lebar merupakan

penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan

citra tertentu kepada khalayak. Detil yang lengkap itu akan

dihilangkan kalau berhubungan dengan sesuatu yang

menyangkut kelemahan atau kegagalan dirinya. Hal yang

menguntungkan komunikator/ pembuat teks akan diuraikan

secara detil dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak

menguntungkan, detil informasi akan dikurangi.

5. Maksud

Page 23: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

34

Hampir sama dengan elemen detil. Dalam detil, informasi

yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil

dan panjang. Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit

dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan

diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi. Tujuan

akhirnya adalah publik hanya disajikan informasi yang

menguntungkan komunikator. Informasi yang menguntungkan

disajikan secara jelas, dengan kata-kata yang tegas, dan

menunjuk langsung pada fakta. Sementara itu, informasi yang

merugikan disajikan dengan kata tersamar, eufemistik, dan

berbelit-belit. Dengan semantik tertentu, seorang komunikator

dapat menyampaikan secara implisit atau fakta yang merugikan

dirinya, sebaliknya secara eksplisit akan menguraikan

informasi yang menguntungkan dirinya.

Dalam konteks media, elemen maksud menunjukan

sebagaimana secara implisit dan tersembunyi wartawan

menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis

kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi

kebenaran lain.

6. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau

kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan

Page 24: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

35

fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak

koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun

dapat menjadi berhubungan ketika seorang

menghubungkannya. Proposisi “demonstrasi mahasiswa” dan

“nilai tukar rupiah melemah” adalah dua buah fakta yang

berlainan. Bagaimana dua fakta tersebut digabungkan dalam

satu pertanyaan? Dua buah kalimat tersebut menjadi

berhubungan sebab akibat ketika ia dihubungkan dengan kata

hubung “mengakibatkan” sehingga kalimatnya menjadi

“demonstrasi mahasiswa mengakibatkan nilai tukar rupiah

melemah.” Dalam kalimat ini, antara fakta banyaknya

demonstrasi dan nilai tukar rupiah dipandang tidak saling

berhubungan, kalimat satu tidak menjelaskan kalimat lain atau

menjadi penyebab kalimat lain. Koherensi merupakan elemen

wacana untuk melihat bagaimana seseorang secara strategis

menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau

peristiwa. Apakah peristiwa itu dipandang saling terpisah,

berhubungan, atau malah sebab akibat. Pilihan-pilihan mana

yang diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan

komunikatorterhadap peristiwa tersebut.

7. Koherensi Kondisional

Koherensi kondisional diantaranya ditandai dengan

pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua

Page 25: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

36

kalimat, dimana kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan

dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung

(konjungsi) seperti “yang”, atau “dimana”. Kalimat kedua

fungsinya dalam kalimat semata hanya penjelas (anak kalimat),

sehingga ada atau tidak ada kalimat itu tidak akan mengurangi

arti kalimat. Anak kalimat itu menjadi cermin kepentingan

komunikator karena ia dapat memberi keterangan yang

baik/buruk terhadap suatu pernyataan.

8. Koherensi Pembeda

Kalau koherensi kondisional berhubungan dengan

pertanyaan bagaimana dua peristiwa dihubungkan/dijelaskan,

maka koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan

bagaimana dua peristiwa atau dua fakta itu hendak dibedakan.

Dua buah peristiwa dapat dibuat seolah-olah saling

bertentangan dan berseberangan (contrast) dengan

menggunakan koherensi ini.

9. Pengingkaran

Pengingkaran adalah sebuah elemen dimana kita bisa

membongkar sikap atau ekspresi wartawan yang disampaikan

secara tersembunyi. Hal yang tersembunyi itu dilakukan oleh

wartawan, seolah ia menyetujui suatu pendapat, padahal yang

Page 26: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

37

dia inginkan adalah sebaliknya. Oleh karena itu, perlu dikritisi

apa maksud sesungguhnuya dari penulis/wartawan dan

bagaimana pengingkaran itu dilakukan. Umumnya

pengingkaran dilakukan di akhir, dimana wartawan

sebelumnya menampilkan pendapat umum terlebih dahulu,

pendapat pribadinya ditampilkan sesudahnya.

10. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah sintaksis yang berhubungan

dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Dimana itu

menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah B yang

menjelaskan A. Logika kausalitas ini kalau diterjemahkan ke

dalam bahasa menjadi sususnan subjek (yang menerangkan)

dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan

hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi

menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.

Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi

subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif

sesorang menjadi objek dari pernyataannya.

11. Kata Ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk

memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas

imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh

komunikator untuk menunjukan di mana posisi sesorang dalam

Page 27: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

38

wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, sesorang dapat

menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang

menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi

komunikator semata-mata. Akan tetapi ketika memakai kata

ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari

sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu, batas atara

komunikator dan khalayak dengan sengaja dihilangkan untuk

menunjukan apa yang menjadi sikap komunikator juga menjadi

sikap komunitas secara keseluruhan.

12. Praanggapan

Elemen wacana Praanggapan (presupposition) merupakan

pernyataan yang digunakan untuk mendukung pemaknaan

suatu teks. Kalau latar berarti upaya mendukung pendapat

dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan

adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis

yang dipercaya kebenarannya. Praanggapan hadir dengan

pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu

dipertanyakan.

13. Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting)

oleh sesorang yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana

berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang

Page 28: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

39

dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal,

huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat

dengan ukuran yang lebih besar. Termasuk didalamnya adalah

pemakaian caption, raste,grafik,gambar,atau tabel untuk

mendukung arti penting suatu pesan. Bagian-bagian yang

ditonjolkan ini menekankan kepada khalayak pentingnya

bagian tersebut. Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian

yang dipandang penting oleh komunikator, dimana ia

menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian

tersebut.

Elemen garafis ini muncul dalam bentuk foto, gambar,

atau tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain

yang tidak ingin ditonjolkan. Misalnya ingin menonjolkan

keberhasilan suatu program dengan jalan menampilkan tabel

keberhasilan yang telah dicapai. Bentuk ekspresi lain adalah

dengan menampilkan huruf yang berbeda dibandingkan dengan

huruf lain, misalnya dengan cetak tebal, huruf miring, huruf

besar, pemberian warna, foto atau efek lain. Dalam wacana

yang berupa pembicaraan, ekspresi ini diwujudkan dalam

wujud intonasi dari pembicara yang mempengaruhi pengertian

dan mensugestikan khalayak dan bagian mana yang harus

diperhatikan dan bagian mana yang tidak. Elemen grafik

memberikan efek kognitif, dalam arti ia mengontrol perhatian

Page 29: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

40

dan ketertarikan secara intensif dan menunjukan apakah suatu

informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus

dipusatkan/difokuskan. Melalui citra, foto, tabel, penempatan

teks, tipe huruf, dan elemen grafis lain yang dapat

memanipulasi secara tidak langsung pendapat ideologis yang

muncul.

14. Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya

menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan,

ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau

bumbu sebagai suatu berita. akan tetapi, pemakaian metafora

tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti

makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan

secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atas

pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. Wartawan

menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari,

peribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, bahkan

mungkin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci, yang

semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utamanya.

C. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada

struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk

menawarkan suatu analisis yang disebut sebagai kognisi sosial.

Page 30: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

41

Dalam kerangka analisis Van Dijk, perlu ada penelitian mengenai

kognisi sosial: kesadaran mental wartawan yang membentuk teks

tersebut. Misalnya analisis pemberitaan kasus Ambon. Selain analisis

atas teks berita, perlu dilakukan penelitian atas kesadaran mental

wartawan dalam memandang kasus Ambon. Bagaimana

kepercayaan,pengetahuan,dan prasangka wartawan atas kelompok

Islam atau Kristen di Ambon. Kognisi sosial ini penting dan menjadi

kerangka yang tak terpisahkan untuk memahami teks media.

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi

hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri

menunjukkan dan menandakan suatu makna,pendapat, dan ideologi.

Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, kita

membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan

kognisi didasarkan pada asumsi bahwa suatu teks tidak memiliki

makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau

tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena

itu dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi atau strategi

wartawan dalam memproduksi suatu berita. Karena setiap teks pada

dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau

pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.

Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan

pada skema. Van Dijk menyebut skema ini menjadi model. Skema

dikonseptualisasikan sebagai struktur mental dimana tercakup

Page 31: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

42

didalamnya bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial,

dan peristiwa. Skema menunjukkan bahwa kita menggunakan

struktur mental untuk menyeleksi dan memproses informasi yang

datang dari suatu lingkungan. Skema sangat ditentukan oleh

pengalaman dan sosialisasi. Sebagai sebuah stuktur mental, skema

menolong kita menjelaskan realiats dunia yang kompleks. Skema

bekerja secara aktif untuk mengkonstruksi realitas.Memandu kita

apakah yang harus kita pahami, maknai, dan ingat akan sesuatu.

Skema menggambarkan bagaimana seorang menggunakan

informasi yang tersimpan dalam memorinya dan bagaimana itu

diintegrasikan dengan informasi baru yang menggambarkan

bagaimana peristiwa dipahami, ditafsirkan dan dimasukan sebagai

bagian dari pengetahuan kita tentang suatu realitas. Karena realitas

dunia ini begitu kompleksnya dan pemahaman tentang realitas

tersebut dipengaruhi oleh pengalaman dan memori yang

dipunyainya, implikasinya peristiwa selau dibuat dalam bentuk

kategori. Dengan cara itu, peristiwa yang komplek tersebut

disederhanakan, dipahami, dibuat teratur, koheren, dan mempunyai

arti yang spesifik.

Model adalah suatu kerangka berfikir individu ketika

memandang dan memahami suatu masalah. Model yang tertanam

dalam satu ingatan tidak hanya berupa gambaran pengetahuan, tetapi

juga pendapat tentang penilaian peristiwa. Penilaian itu mempunyaui

Page 32: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

43

pengaruh besar pada teks yang dapat kita temukan ketika kita

menggambarkan model wartawan/pembuat teks. Jika suatu berita

mempunyai bias atau kecenderungan pemberitaan tertentu, umumnya

karena model model wartawan yang menggambarkan struktur

kognisi wartawan mempunyai kecenderungan atau perspektif

tertentu ketika memandang suatu peristiwa. Oleh karena itu menurut

van Dijk, analisi wacana harus menyertakan bagian reproduksi

kepercayaan yang menjadi landasan bagaimana wartawan

menciptakan suatu teks berita tertentu. Ada beberapa macam

skema/model yang dapat digambarkan berikut ini.

Skema Person (Person Schemas).

Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang

orang lain. Bagaimana seorang wartawan Islam, misalnya, memandang dan

memahami orang Kristen yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap berita

yang akan ditulis.

Skema Diri (Self Schemas).

Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan

digambarkan oleh seseorang.

Skema Peran (Role Schemas).

Sekema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan

menggambarkan peranan dan posisi yang ditempati sesorang dalam masyarakat.

Misalnya bagaimana seharusnya posisi laki-laki dan wanita dalam masyarakat, dan

Page 33: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

44

sebagainya. Pandangan mengenai peran yang harus dijalankan sesorang dalam

masyarakat sedikit banyak akan berpengaruh juga dalam pemberitaan.

Skema Peristiwa (Event Schemas).

Skema ini barangkali yang paling banyak dipakai, karena hampir setiap hari selalu

kita tafsirkan dan maknai dalam skema tertentu. Umumnya, skema peristiwa inilah

yag paling banyak dipakai oleh wartawan.

Model sangat berkaitan dengan representasi sosial, yakni

bagaimana pandangan, kepercayaan, dan prasangka yang berkembang

dalam masyarakat. Wartawan hidup diantara pandangan dan keyakinan

masyarakat tersebut. Meskipun demikian, bagaimana pandangan dan

keyakinan masyarakat tersebut mempengaruhi pandangan wartawan

sangat bergantung pada pengalaman, memori, dan interpretasi wartawan.

Ini berhubungan proses psikologis individu wartawan. Kepercayaan yang

ada dalam masyarakat itu dalam diri individu dengan mempertimbangkan

memori, pengalaman personal, pengetahuan dan pendapat individu atas

suatu masalah. Ketika seseorang melakukan suatu tindakan, membaca atau

mendengar, ia akan mengkonstruksi secara unik model itu sesuai dengan

situasi yang berbeda. Model disini adalah sesuatu yang sentral dalam

kerangka Van Dijk, karena penafsiran atas suatu peristiwa didasarkan pada

model ini. Model adalah sesuatu yang personal dan subjektif. Ia

menampilkan bagaimana individu melihat bagaimana individu melihat dan

menafsirkan peristiwa atau persoalan.

Page 34: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

45

Salah satu elemen yang paling penting dalam proses kognisi sosial

selain model adalah memori. Lewat memori kita bisa berpikir tentang

sesuatu yang memiliki pengetahuan tentang sesuatu pula. Lewat memori,

misalnya, kita bisa mengerti suatu pesan dan mengkategorikan suatu

pesan. Dalam setiap memori terkandung didalamnya pemasukan dan

penyimpanan pesan-pesan, baik sat ini maupun dahulu yang terus-menerus

yang digunakan oleh seseorang dalam memandang suatu realitas.

Secara umum, memori terdiri atas dua bagian. Pertama, memori

jangka pendek (short-term memory), yakni memori yang dipakai untuk

mengingat peristiwa, kejadian, atau hal yang ingin kita acu yang terjadi

beberapa waktu lalu (durasi waktunya pendek). Seperti kalau kita mencoba

untuk mengingat nomor telepon teman yang baru diberikan beberapa jam

yang lalu. Karena durasi waktunya pendek, Short-term memory ini

umumnya bisa mendekati kenyataan. Kedua memori jangka panjang

(long-term memory), yakni memori yang terjadi dalam kurun waktu yang

lama. Misalnya kita suruh mengingat nomor telephon teman yang kita

kenal waktu kita SMA. Atau memori yang dipakai untuk merekam apa

yang terjadi kira-kira yang terjadi pada saat G-30 S/PKI yang berlangsung

puluhan tahun lalu. Karena jangka waktunya yang panjang, seringkali

terjadi ada perbedaan antara realitas dengan long- term mermory tersebut.

Perbedaan itu terjadi karena yang bisa dilakukan kita dalah mengira-ngira

dan umumnya dilakukan dengan peristiwa yang berdekatan. Kita,

misalnya, bisa menyebut beberapa kilogram beras yang kita beli 2 jam

Page 35: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

46

yang lalu, tetapi ketika ditanyakan berapa beras yang kita beli setahun

yang lalu, kita hanya bisa mengira-ngira dan mencari jarak yang terdekat,

yang kita anggap mendekati kenyataan.

Yang paling relevan dengan kognisi sosial adalah memori jangka

panjang (long- term memory) memori ini yang kita gunakan untuk

mengatakan bahwa 2+2=4, bahwa Rendra seorang penyair dan Dramawan,

bahwa kursi adalah alat untuk duduk, dan sebagainya. Long-term memory

ini terdiri atas dua bagian besar. Pertama apa yang dimaksud sebagai

memori episodik (episodic memory), yakni memori yang berhubungan

dengan diri kita sendiri. Memori menyediakan sarana dan bahan seperti

layaknya sebuah otobiografi. Memori episodik inilah yang mampu

menjawab siapa orang tua kita, dimana kita sekolah, dan sebagainya.

Intinya, memori episodik ini berhubungan dengan diri sendiri. Kedua,

memori semantik (semantic memory), yakni memori yang kita gunakan

untuk menjelaskan pengetahuan tentang dunia/realitas. Memori ini yang

sering kita pakai sehingga kita tahu bahwa ibu kota Indonesia adalah

Jakarta, Bahwa GusDur pernah menjadi ketua PBNU, dan sebagainya.

Kadang-kadang antara memori dan episodik dengan semantik ini saling

berhubungan. Pengetahuan kita bahwa pada tahun 1965 pernah terjadi

peristiwa G-30S/PKI adalah memori semantik, tatapi kalau ditahun itu kita

terlibat serta dalam peristiwa PKI itu, maka ini juga termasuk kedalam

memori episodik.

Kognisi Sosial dan Produksi Berita

Page 36: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

47

Dalam pandangan van Dijk, kognisi sosial terutama

dihubungkan dengan proses produksi berita. Wacana berita disini

tidak hanya dipahami dalam pengertian sejumlah struktur tetapi juga

bagian dari proses komunikasi yang kompleks. Menurut van Dijk

titik kunci dalam memahami produksi berita adalah dengan meneliti

proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini tidak hanya

bermakna bagaimana teks berita itu dibentuk, proses ini juga

memasukan informasi yang digunakan untuk menulis dari suatu

bentuk wacana tertentu seperti dari wawancara, laporan, konferensi

pers, atau debat parlemen. Proses itu juga memasukan di dalamnya

bagaimana peristiwa ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh

wartawan yang akan ditulis oleh sebuah berita.

Dalam pandangan Van Dijk, produksi berita sebagian besar

dan terutama terjadi pada proses mental dalam kognisi seorang

wartawan. Semua proses memahami dan memaknai peristiwa

terutama terjadi pada kognisi sosial wartawan. Oleh karena itu, untuk

mengetahui kenapa suatu berita cenderung seperti itu, atau kenapa

peristiwa tertentu dimaknai dan dipahami dalam pengertian tertentu.

Dibutuhkan analisis kognisi sosial untuk menemukan struktur mental

wartawan ketika memahami suatu peristiwa. Pertanyaan utama yang

diajukan oleh Van Dijk adalah bagaimana wartawan mendengar dan

membaca peristiwa, bagaimana peristiwa tersebut difokuskan,

diseleksi dan disimpulkan dalam seluruh proses produksi berita?

Page 37: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

48

Bagaimana informasi yang telah dipunyai dan dimiliki oleh

wartawan tersebut dipakai dalam memproduksi berita. Menurut van

Dijk, analisis kognisi sosial yang memusatkan perhatian pada

struktur mental, proses pemaknaan, dan mental wartawan membantu

memahami fenomena tersebut sebagai bagian dari proses produksi

berita. Hal yang sama terjadi pada diri khalayak yang membaca suatu

teks berita. Konstruksi khalayak atas suatu peristiwa mempengaruhi

pembacaan dan pemahaman meraka atas berita yang ditulis oleh

wartawan.

Meskipun terlihat bersifat individual, bukan berarti

pendekatan van Dijk bersifat personal dan mengabaikan faktor

sosial. Hal ini karena individu pada dasarnya tidak hidup dalam

ruang hampa yang tersendiri, tetapi pemikiran dan penafsirannya

banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai atau kepercayaan yang

diterimanya sebagai bagian dari anggota suatu komunitas

masyarakat. Berita sebagai akibatnya tidak dihasilkan oleh wartawan

dalam ruang yang terisolasi, karena ia berinteraksi dan berhubungan

dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, ia bersifat inheren

dalam analisis sosial. Konsekuensinya, analisis atas teks berita

haruslah dihubungkan dengan konteks sosial. Wartawan berperan

dalam menghasilkan berita sebagai bagian dari anggota komunitas

tertentu dengan nilai dan kepercayaan tertentu.

Page 38: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

49

Sekarang kita akan berbicara lebih detil mengenai bagaimana

kognisi sosial ini dipakai dan berpengaruh terhadap proses produksi

suatu berita. Analisis kognisi sosial menekankan, bagaimana suatu

peristiwa dipahami, didefinisikan, dianalisis, dan ditafsirkan,

ditampilkan dalam suatu model dalam memori. Model ini

menggambarkan bagaimana:tindakan atau peristiwa yang dominan,

partisipan, waktu dan lokasi, keadaan, obyek yang relevan, atau

perangkat tindakan dibentuk dalam struktur berita. Misalnya suatu

peristiwa apakah yang lebih ditonjolkan peristiwa demonstrasinya

atau perusakannya; aktor yang terlibat apakah lebih menekankan

pada polisi ataukah mahasiswa yang demonstrasi, karakteristik

waktu, tempat, dan sebagainya. Ketika melihat mahasiswa tersebut,

menurut van Dijk, wartawan menggunakan model atau skema

pemahaman atas suatu peristiwa. Pertama, model itu menunjukan

bagaimana suatu peristiwa tersebut dilihat. Model ini dalam taraf

tertentu menggambarkan posisi wartawan. Wartawan yang berada

dalam posisi mahasiswa mempunyai pemahaman dan pandangan

yang berbeda dengan wartawan yang berada pada polisi. Kedua,

model secara spesifik menunjukan opini personal dan emosi yang

dibawa tentang polisi, mahasiswa atau obyek lain. Ini mungkin

sejkali berpengaruh terhadap konstruksi model. Seseorang mungkin

mempunyai model yang berbeda dibandingkan orang lain. Hasil

penafsiran dan persepsi ini, kemudian secara subjektif dipakai oleh

Page 39: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

50

wartawan ketika melihat suatu peristiwa. Tentu saja wartawan yang

berbeda bisa jadi mempunyai pandangan yang berbeda dalam hal

fokus, titik perhartian, dan kemenarikan dibandingkan dengan

wartawan lain, yang ditentukan di antaranya oleh perbedaan model

yang dimilikinya. Di sini, model adalah prinsip yang dapat

digunakan sebagai dasar dalam produksi berita.

Wartawan menggunakan model untuk memahami peristiwa

yang tengah diliputnya. Model itu memasukan opini, sikap,

perspektif, dan informasi lainnya. Bagaimana hal ini sebenarnya

terjadi? Menurut van Dijk, ada beberapa strategi besar yang

dilakukan. Pertama, seleksi. Seleksi adalah strategi yang kompleks

yang menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, informasi diseleksi

oleh wartawan untuk ditampilkan ke dalam berita. Keputusan untuk

menggunakan satu sumber berita, memilih sumber berita yang satu

dibandingkan yang lain, lebih memilih wawancara dibandingkan

konferensi pers adalah strategi wacana yang dapat digunakan.

Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan oleh evaluasi yang

dilakukan dalam pikiran wartawan. Proses seleksi ini juga

menunjukkan posisi yang diambil di tengah pihak-pihak yang terkait

dalam suatu peristiwa.

Kedua, reproduksi. Kalau strategi seleksi berhubungan

dengan pemilihan informasi apa yang dipilih untuk ditampilkan,

reproduksi berhubungan dengan apakah informasi dikopi,

Page 40: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

51

digandakan, atau tidak dipakai sama sekali oleh wartawan. Ini

terutama berhubungan dengan sumber berita dikantor berita atau

press release.

Ketiga, penyimpulan. Strategi besar dalam memproduksi

berita yang berhubungan dengan mental kognisi wartawan adalah

penyimpulan/peringkasan informasi. Penyimpulan ini berhubungan

dengan bagaimana realitas yang kompleks dipahami dan ditampilkan

dengan ringkas. Oleh karena itu, dalam proses penyimpulan ini

paling tidak terkandung tiga hal yang saling kait. Pertama adalah

penghilangan, dengan merangkum informasi ada bebrapa informasi

yang tidak relevan dihilangkan. Misalnya dalam demonstrasi

mahasiswa, diakhir demonstrasi ada bentrok antar mahasiswa denga

polisi. Kalau struktur mental kognisi wartawan ingin melihat bahwa

dalam peristiwa demonstrasi tersebut terjadi bentrok dan diambil

penyimpulan, akan terjadi penghilangan proses demonstrasi yang

semula berjalan damai. Agak mirip dengan penghilangan adalah

generalisasi, di mana informasi yang agak mirip atau agak sama

dijadikan sebagai informasi yang berlaku untuk umum. Dalam

demonstrasi mahasiswa yang berakhir bentrok tersebut, misalnya,

dapat dibuat generalisasi dengan menyimpulkan bahwa demonstrasi

mahasiswa di depan gedung DPR/MPR telah berlangsung anarkis

atau polisi selalu memakai jalan kekerasan. Sedangkan yang ketiga

adalah konstruksi, berhubungan dengan kombinasi beberapa fakta

Page 41: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

52

atau informasi sehingga membentuk pengertian secara keseluruhan.

Dalam suatu demonstrasi mahasiswa, ditemukan adanya fakta

mahasiswa membawa senjata dan adanya bentrokan. Fakta-fakta

yang ditemukan ini dapat dikonstruksi dengan menyimpulkan bahwa

mahasiswa telah memulai memakai cara-cara kekerasan dalam

demonstrasi.

Ke empat, transformasi lokal. Kalau penyimpulan

berhubungan dengan pertanyaan bagaimana peristiwa yang

kompleks disederhanakan dengan tampilan tertentu, transformasi

lokal berhubungan dengan bagaimana peristiwa akan ditampilkan.

Misalnya dengan penambahan (addition). Kalau satu demonstrasi

dipahami sebagai bentrokan, maka ditambah dengan latar historis

yang menjelaskan bahwa dalam banyak demonstrasi terjadi

bentrokan. Penambahan informasi ini selain dengan memberikan

latar juga dengan detil informasi untuk menjelaskan dan

meneguhkan pandangan yang dibentuk oleh kognisi wartawan.

Selain penambahan, strategi juga dapat dilakukan dengan

menggunakan perubahan urutan (permutation). Misalnya kalau

struktur mental wartawan menegaskan bahwa demonstrasi

mahasiswa berlangsung anarkis, wartawan biasanya akan

menempatkan peristiwa itu di urutan pertama, baru dikandung oleh

informasi lain sebagai pendukung.

Page 42: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

53

Teks produksi dalam suatu proses mental yang melibatkan

strategi tertentu. Banyak proses dan strategi yang yang terjadi seperti

seleksi, produksi, penyimpulan dan transformasi. Disini keputusan

dan strategi tersebut, menurut van Dijk, terjadi dan berlangsung

dalam mental dan kognisi seseorang. Keputusan untuk

menghilangkan informasi didasarkan pada evaluasi wartawan bahwa

informasi itu tidak relevan dalam membentuk pengertian pada suatu

teks, dan konstruksi dari suatu peristiwa. Dengan kata lain, semua

teks ditransformasikan ke dalam model yang telah dibuat dan

disusun. Dan karena model tersebut diasumsikan memasukkan

pengalaman dan pendapat personal, akan menjadi jelas bagaimana

dan mengapa transformasi itu dilakukan. Kenapa seleksi,

penghilangan, dan penyimpulan dengan cara tertentu dilakukan,

karena pemahaman dan kognisi mental wartawan ketika melihat dan

meliput peristiwa tersebut seperti itu. Semua peristiwa dimaknai

dalam model yang telah dia buat, yang relevan bukan hanya akan

dimasukan tetapi juga ditambah. Yang tidak relavan akan dibuang

dan dihilangkan dalam teks, sehingga teks akan membentuk

pemahaman tertentu sebagaimana wartawan memahami peristiwa

tersebut dalam suatu model tertentu.

D. Analisis Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial.

Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam

Page 43: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

54

masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis

intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal

diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Titik penting dari

analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna dihayati

bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan

legitimasi. Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat

ini, ada dua point yang penting: kekuasaan (power), dan akses

(acces). Berikut ini akan dijelaskan masing-masing faktor tersebut.

1. Praktik Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai

kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggota),

satu kelompok untuk mengontrol kelompok (atau anggotanya)

dari kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada

kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai, seperti uang,

status, dan pengetahuan. Selain kontrol yang bersifat langsung

dan fisik, kekuasaan itu dipahami oleh van Dijk, juga

berbentuk persuasif: tindakan seorang secara tidak langsung

mengontrol dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti

kepercayaan, sikap dan pengetahuan.

Analisis wacana memberikan perhatian yang besar pada

apa yang disebut sebagai dominasi. Dominasi direproduksi oleh

pemberian akses yang khusus pada sutu kelompok

dibandingkan kelompok lain (diskriminasi). Ia juga

Page 44: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

55

memberikan perhatian atas produksi lewat legitimasi melalui

bentuk kontrol pikiran. Secara umum kita juga dapat

menganalisis bagaimana proses produksi itu secara umum

dipakai untuk membentuk kesadaran dan konsensus.

2. Akses mempengaruhi wacana

Analisis wacana van Dijk, memberi perhatian yang

besar pada akses, bagaimana akses diantara masing-masing

kelompok dalam masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses

yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak

berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang berkuasa mempunyai

kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media,

dan kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran

khalayak.

Akses yang lebih besar bukan hanya memberi

kesempatan untuk mengontrol kesadaran khalayak lebih besar,

tetapi juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang

dapat disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak. Misalnya

dalam wacana mengenai komunisme, negara mempunyai akses

lebih besar dalam menjangkau khalayak dibandingkan dengan

kelompok yang lain. Lewat berbagai institusinya seperti

sekolah dan birokrasi, hukum negara dapat menentukan

diskursus mengenai komunisme. Khalayak yang tidak

mempunyai akses bukan hanya akan menjadi konsumen dari

Page 45: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

56

diskursus yang telah ditentukan, tetapi juga berperan dalam

memperbesar lewat reproduksi, apa yang mereka terima dari

kelompok yang lebih tinggi tersebut disebarkan lewat

pembicaraan dengan keluarga, teman sebaya, dan sebagainya.

2.10 Kerangka Pikir

Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah

bagian dan integral dalam kerangka van Dijk. Kalau suatu teks

mempunyai ideologi tertentu atau kecenderungan pemberitaan tertentu,

maka itu menandakan dua hal. Pertama, teks tersebut merefleksikan

struktur model mental wartawan ketika memandang suatu persoalan.

Kedua, teks tersebut merefleksikan pandangan sosial secara umum, skema

kognisi masyarakat atas suatu persoalan. Untuk itu diperlukan suatu

analisis yang luas bukan hanya pada teks tetapi juga kognisi individu dan

wartawan dan masyarakat. Kalau digambarkan, maka skema penelitian

dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk sebagai berikut:

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai

untuk menggambarkan sesorang atau peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk

menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok,

gagasan, atau peristiwa tertentu

Critical linguistics

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam

memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan

Wawancara mendalam

Page 46: TINJAUAN TEORITIS Pers mempunyai dua pengertian, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2719/3/T1... · adalah Harian Suara Merdeka maka penekanan terhadap pokok yang akan. 13

57

ditulis.

Analisis Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang

dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi

sesorang atau peristiwa digambarkan

Studi pustaka,

penelusuran sejarah