tinjauan pustaka yudha
-
Upload
rizky-bayu-ajie -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of tinjauan pustaka yudha
Perdarahan antepartum adalah perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 28 minggu
etio
Perdarahan plasenta (75%), termasuk kedalamnya plasenta previa dan solusio
plasenta.
Penyebab di luar plasenta (5%), antara lain lesi serviks dan vagina, polip
serviks, karsinoma serviks, trauma.
Penyebab yang tidak diketahui (25%), selain perdarahan plasenta dan lesi pada
jalan lahir.
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
Terjadi pada 0,3-1 % kehamilan
faktor resiko terjadinya plasenta previa adalah5,8 :
1. Multiparitas dan umur lanjut ( >/ = 35 tahun).
2. Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat
perubahan atrofik dan inflamatorotik.
3. Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan (SC,
Kuret, dll).
4. Plasenta besar pada hamil ganda dan eritoblastosis atau hidrops fetalis
5. Wanita yang mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan
sebelumnya
Diagnosa
anamnesa
Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan melalui vagina tanpa rasa nyeri
Perdarahan biasanya baru terjadi pada akhir trimester kedua ke atas. Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri dan berulang
PDMO
USG
Tatalaksana
Kriteria ekspektatif
Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Perdarahan sedikit
Belum ada tanda-tanda persalinan
Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
Kriteria aktif
umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
Ada tanda-tanda persalinan.
Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.
Penanganan ekspektatif
a) Rawat inap, tirah baring, dan berikan antibiotik profilaksis
b) Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta, usia
kehamilan, profil biofisik, letak dan presentasi janin
c) Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
d) Awasi tanda vital ibu, perdarahan, dan detak jantung janin.
e) Berikan tokolitik bila ada kontraksi :
- MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam
- Nifedipin 3 x 20 mg/hari
- Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin
Indikasi Seksio Sesarea :
Plasenta previa totalis.
Plasenta previa pada primigravida.
Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang
Anak berharga dan fetal distres
Plasenta previa lateralis jika :
Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.
Sebagian besar OUI ditutupi plasenta. .
perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.
Partus per vaginam.
Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak
sudah meninggal atau prematur.
WHO dan American College of Obstetricians and Gynecologist (1995) menyatakan
Intra Uterine Fetal Death ( IUFD ) ialah janin yang mati dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau lebih tau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu
atau lebih
Kematian janin dapat disebabkan oleh faktor maternal, fetal, atau kelainan patologik
plasenta
Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Golongan I : kematian sebelum massa kehamilan mencapai 20 minggu penuh (early
fetal death)
2. Golongan II : kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu (intermediate fetal death)
3. Golongan III : kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late fetal death)
4. Golongan IV : kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan di atas.
Bila janin mati dalam kehamilan yang telah lanjut terjadilah perubahan- perubahan
sebagai berikut : 12
1. Rigor mortis (tegang mati)
Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
2. Maserasi grade 0 (durasi < 8 jam) :
kulit kemerahan ‘setengah matang’
3. Maserasi grade I (durasi > 8 jam) :
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi
merah dan mulai mengelupas.
4. Maserasi grade II (durasi 2-7 hari) : kulit mengelupas luas, efusi cairan serosa di
rongga toraks dan abdomen. Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi
merah coklat.
5. Maserasi grade III (durasi >8 hari)
Hepar kuning kecoklatan, efusi cairan keruh, mungkin terjadi mumifikasi. Badan
janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat oedem
dibawah kulit.
1) Anamnesis :
Pasien mengaku tidak lagi merasakan gerakan janinnya.
Perut tidak bertambah besar, bahkan mungkin mengecil (kehamilan tidak seperti
biasanya )
Perut sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti ingin melahirkan
Penurunan berat badan
2) Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : Tinggi fundus uteri berkurang atau lebih rendah dari usia
kehamilannya..
Palpasi : Tonus uterus menurun. Tidak teraba gerakan-gerakan janin.
Auskultasi : Tidak terdengarnya denyut jantung janin setelah usia
kehamilan 10-12 minggu pada pemeriksaan ultrasonic
Doppler
radiologis
o Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda Spalding)
o Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda Naujokes)
o Hiperekstensi kepala tulang leher janin (tanda Gerhard)
o Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin (tanda Robert)
Tatalaksana aktif dan pasif/ekspektatif
Kriteria :
Janin sudah mati 1-2 minggu
Terdapat kelainan pembekuan darah (koagulopati)
In partu
KU ibu jelek
1. Pasif : tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan
spontan akan terjadi tanpa komplikasi
Syarat nya tidak terdapat salah satu kriteria di atas
2. aktif :jika terdapat 1/ lebih kriteria di atas
Jika KU ibu jelek : lakukan perbaikan KU dulu
Jika KU baik dan belum inpartu : lakukan pematangan serviks
Jika KU ibu baik sudah inpartu : akselerasi persalinan
Jika KU ibu baik sudah inpartu (kala II) preskep/presbo kala II lama: ekstraksi
forceps/vakum/total,jika syarat tidak terpenuhi : embriotomi
Letak lintang : embriotomi