TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf ·...

14
TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buaya Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah. Lidah buayatumbuh subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya sebagai bahan baku makanan ( Sudarto, 1997). Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada dekade 1990-an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002). Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besar- besaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin meluasnya penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan Universitas Sumatera Utara

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf ·...

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

TINJAUAN PUSTAKA

Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki

ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada

ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Pada awalnya lidah buaya

sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah. Lidah buayatumbuh

subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang

gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat

mudah dan tidak memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan

mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya sebagai bahan baku

makanan ( Sudarto, 1997).

Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad

ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman

hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan

kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada dekade 1990-an, tanaman ini

dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang berkhasiat

menyehatkan (Furnawanthi, 2002).

Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh

penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena

bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besar-

besaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat

pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin

meluasnya penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan

bisnis baru serta dapat dijadikan sebagai tanaman agroindustri (Sudarto, 1997).

Botani Lidah Buaya

Jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia yakni

Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), yang ditemukan oleh

Philip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768.

Aloe barbadensis Miller mempunyai nama sinonim yang binomial, yakni Aloe

vera dan Aloe vulgaris. Menurut Furnawanthi (2002) taksonomi Aloe barbadensis

Miller sebagai berikut.

Dunia : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Liliflorae Suku : Liliaceae Marga : Aloe Spesies : Aloe barbadensisMiller

Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia

dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup

rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah

buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Lidah buaya termasuk

tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan,

tanaman ini termasuk tanaman yang tahan kekeringan (Furnawanthi, 2002).

Lidah buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah

pegunungan. Daya adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar

keseluruh dunia mulai daerah tropika sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang

dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan organik dan gembur.

Kesuburan tanah pada lapisan olah sedalam 30 cm sangat diperlukan, karena

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

akarnya yang pendek tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang

pHnya rendah (Furnawanthi, 2002).

Komponen dan Manfaat Lidah Buaya

Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam daging lidah buaya menurut

para peneliti antara lain : lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula

dan enzim, monosakarida dan polisakarida, asam-asam amino essensial dan non

essensial yang secara bersamaan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

yang menyangkut kesehatan tubuh. Kekayaan akan kandungan bahan yang

didapat berfungsi sebagai bahan kosmetik, obat dan pelengkap gizi menjadikan

lidah buaya sebagai tanaman ajaib, karena tidak ada lagi tanaman lain yang

mengandung bahan yang menguntungkan bagi kesehatan selengkap yang dimiliki

tanaman tersebut. Di samping itu keistimewaan lidah buaya terletak pada selnya

yang mampu untuk meresap di dalam jaringan kulit, sehingga banyak menahan

kehilangan cairan yang terlalu banyak dari dalam kulit (Hartanto dan Lubis,

2002).

Menurut Henry (1979), unsur utama dari cairan lidah buaya adalah aloin,

emodin, resin, gum dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi kandungan

nutrisi, gel atau lendir daun lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti Zn,

K. Fe dan vitamin seperti vitamin A.

Lidah buaya tidak menyebabkan keracunan pada manusia maupun hewan,

sehingga sebagai bahan industri lidah buaya dapat diolah menjadi produk

makanan dalam bentuk serbuk, gel, jus dan ekstrak. Cairan yang keluar dari

potongan lidah buaya tadi bila diuapkan menjadi bentuk setengah padat, dapat

digunakan sebagai alat pencuci perut atau obat pencahar (Suryowidodo, 1998).

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

Kandungan zat gizi lidah buaya per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan gizi lidah buaya

Zat Gizi Kandungan / 100 g Bahan

Energi (Kal) 4,00 Protein (g) 0,10 Lemak (g) 0,20 Serat (g) 0,30 Abu (g) 0,10 Kalsium (mg) 85,00 Fosfor (mg) 186,00 Besi (mg) 0,80 Vitamin C (mg) 3,476 Vitamin A (IU) 4,594 Vitamin B1(mg) 0,01 Kadar Air (g) 99,20 Sumber : Departemen Kesehatan R.I., (1992).

Zat aloin yang terkandung dalam lidah buaya berfungsi sebagai pencahar,

sudah digunakan orang Yahudi sejak abad ke-4 SM. Hal ini dikemukakan oleh

Celsus dan dilanjutkan oleh Dioscordes yang menegaskan bahwa Aloe vera

berguna untuk mengobati sakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokan rambut,

perawatan kulit dan luka bakar. Bahkan, di Amerika Selatan, lidah buaya resmi

diakui sebagai obat pencahar dan pelingdung kulit saat didaftarkan dalam United

State Pharmacopoeia (USP) pada tahun 1820 (Furnawanthi, 2002).

Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas anti penuaan karena

mampu menghambat proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin

serta menaikkan kandungan kolagen dermis yang larut air. Lidah buaya terbukti

dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes (Okyar, et al, 2001).

Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan

membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan

penghilang rasa sakit. Lidah buaya juga merangsang pertumbuhan sel baru dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

kulit. Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan

meresap ke dalam kulit, sehingga sel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari

permukaan tubuh. Adapun manfaat lain dari lidah buaya adalah untuk mengobati

cacingan, susah buang air besar, sembelit, penyubur rambut, luka bakar atau

tersiram air panas, jerawat, noda hitam, batuk, diabetes, radang tenggorokan,

menurunkan kolesterol (Sudarto, 1997).

Cairan bening seperti jeli diperoleh dengan membelah batang lidah

buaya. Jeli ini mengandung zat anti bakteri dan anti jamur yang dapat

menstimulasi fibroblast yaitu sel-sel kulit yang berfungsi menyembuhkan luka.

Selain kedua zat tersebut, jeli lidah buaya juga mengandung salisilat, zat peredam

sakit dan anti bengkak seperti yang terdapat dalam aspirin (Sulaeman, 2008).

Jagung Manis

Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang disukai oleh

masyarakat karena rasanya yang enak, mengandung karbohidrat, protein dan

vitamin yang tinggi serta kandungan lemak yang rendah. Jagung manis

mengandung kadar gula yang relatif tinggi, biasanya dipanen muda untuk direbus

atau dibakar. Bagi para petani komoditas, ini merupakan harapan karena nilai

jualnya yang cukup tinggi. Jagung manis biasanya dijual di supermarket atau

restoran dengan harga lebih mahal daripada jagung biasa. Tinggi tanaman jagung

manis agak pendek. Secara fisik atau morfologi bunga jantan berwarna putih,

mengandung kadar gula lebih banyak dalam endospermnya. Umur tanaman lebih

genjah dan memiliki tongkol yang lebih kecil serta dapat dipanen umur 60 - 75

hari. Jagung manis dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat drainase

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

baik serta persediaan humus dan pupuk tercukupi. Keasaman tanah yang baik

untuk pertumbuhan 5,5 - 7,0 (Iskandar, 2011).

Jagung merupakan tanaman semusim. Satu kali siklus hidupnya berkisar

antara 80 - 150 hari. Paruh pertama pertumbuhan jagung merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua merupakan tahap pertumbuhan generatif.

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan

Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16

orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda

menamakannya mais dan orang lnggris menamakannya corn (Hasan, 2009).

Sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Classis : Monocotyledone (berkeping satu) Ordo : Graminae (rumput-rumputan) Familia : Graminaceae Genus : Zea species : Zeamays L.

Komposisi Kimia Jagung Manis

Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein

yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi utama jagung

adalah pati (72-73%), dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25-30% :70-75%.

Kadar gula sederhana jagung (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) berkisar antara 1-

3%. Protein jagung terdiri atas lima fraksi, yaitu: albumin globulin, prolamin, dan

glutelin (Suwarni dan Widowati, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

Asam lemak pada jagung meliputi asam lemak jenuh (palmitat dan stearat)

serta asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat (omega 9), linoleat (omega-6), dan

linolenat (omega-3). Linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial.

Lemak jagung terkonsentrasi pada lembaga, sehingga dari sudut pandang gizi dan

sifat fungsionalnya jagung utuh lebih baik dari pada jagung yang lembaganya

telah dihilangkan (Suwarni dan Widowati, 2005). Kandungan gizi dalam jagung

manis dapat dilihat padaTabel 2.

Tabel 2. Kandungan gizi jagung manis setiap 100 g bahan

Zatgizi Jumlah

Energi (Kal) 96 Protein (g) 3,5 Lemak (g) 1,0 Karbohidrat (g) 22,8 Kalsium (mg) 3,0 Fosfor (mg) 111 Besi (mg) 0,7 Vitamin A (SI) 400 Vitamin B (mg) 0,45 Vitamin C (mg) 12,0 Air (g) 72,7 Sumber:Iskandar, (2011).

Deskripsi Selai

Selai atau jam adalah makanan setengah padat yang dibuat dari buah-

buahan dan gula pasir dengan kandungan total padatan minimal 65%. Komposisi

bahan mentahnya ialah 45 bagian buah dan 55 bagian gula. Selai atau jam dibuat

dari hancuran buah-buahan. Syarat selai yang baik adalah mudah dioleskan dan

mempunyai aroma dan rasa buah asli (Margono, et al., 2007).

Selai diperoleh dengan jalan memanaskan campuran antara bubur buah

dengan gula, kemudian dipekatkan melalui pemanasan dengan api yang sedang

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

sampai kandungan gulanya menjadi 68%. Pemanasan atau pemasakan yang terlalu

lama menyebabkan hasil selai menjadi keras dan membentuk kristal gula,

sedangkan bila terlalu cepat atau singkat, selai yang dihasilkan akan encer

(Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004).

Di Amerika Serikat selai didefinisikan sebagai suatu bahan pangan

setengah padat yang dibuat dari 45% dari bagian berat zat penyusun sari buah dan

55% dari bagian berat gula. Campuran ini dikentalkan sampai mencapai kadar zat

padat terlarut tidak kurang dari 65%. Zat warna dan cita rasa dapat ditambahkan

(Desrosier, 1988).

Selai atau jam merupakan produk olahan yang dibuat dari bubur buah

(buah yang dihancurkan atau diparut). Karena selai atau jam mengandung serat

maka penampakannya tidak transparan. Sedangkan jelly penampakannya

transparan (Suprapti, 2005).

Tabel 3.Syarat mutu selai (SNI: 3746:2008)

Kriteria Uji Persyaratan

Warna Normal Aroma Normal Rasa Normal Serat buah Positif Padatan terlarut Min. 65% fraksi massa Cemaran logam timah (Sn)* Maks. 250,0mg/kg Cemaran arsen (As) Maks.1,0mg/kg Angka lempeng total Maks. 1 x 103Koloni/g Bakteri coliform <3APM/g Staphylococcus aureus Maks. 2 x 10Koloni/g Clostridium sp. <10Koloni/g Kapang/Khamir Maks. 5 x 10Koloni/g *) Dikemas dalam kaleng Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 2008

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

Carboxy Methyl Cellulose (CMC)

Carboxy Methyl Cellulose adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai

dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Fungsi CMC yang

terpenting adalah sebagai pengental, stabilisator, pembentuk gel, sebagai

pengemulsi dan dalam beberapa hal dapat meratakan penyebaran antibiotik

(Winarno, 1992).

Sebagai pengemulsi, CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki

penampakan tekstur dari produk berkadar gula tinggi. Sebagai pengental, CMC

mampu mengikat air sehingga molekul-molekul air terperangkap dalam struktur

gel yang dibentuk oleh CMC (Fardiaz, 1986).

Carboxy Methyl Cellulose adalah salah bahan tambahan makanan berupa

bahan penstabil yang berfungsi sebagai bahan pengikat air dan pembentuk gel.

Carboxy Methyl Cellulose dapat ditambahkan pada produk-produk makanan.

Secara umum level penggunaan Carboxy Methyl Cellulose adalah kurang lebih

1%. Penggunaan Carboxy Methyl Cellulose berguna untuk meningkatkan

kekentalan pada bahan. Pada penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan

efek bahan akan menjadi kasar atau bergumpal (Imeson, 1992).

Gula

Gula merupakan salah satu bahan pemanis yang sangat penting karena

hampir setiap produk menggunakan gula. Beberapa fungsi gula yaitu sebagai

bahan penambah rasa, bahan perubah warna dan bahan untuk memperbaiki

susunan dalam jaringan (Subagjo, 2007).

Penambahan gula dalam produk bukanlah untuk menghasilkan rasa manis

saja meskipun sifat ini penting. Gula dapat menyempurnakan rasa asam dan cita

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

rasa lainnya dan juga memberikan kekentalan. Daya larut yang tinggi dari gula,

kemampuan mengurangi kelembaban relatif dan daya mengikat air adalah sifat-

sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan bahan pangan

(Buckle, et al., 1987).

Selain sebagai bahan pemanis, gula juga merupakan pengawet. Kandungan

air pada bahan yang diawetkan ditarik dari sel buah sehingga mikroba menjadi

tidak cocok lagi tumbuh disana. Gula banyak digunakan untuk mengawetkan

bahan makanan yang berasal dari buah-buahan. Bentuk produk olahan yang

menggunakan gula sebagai pengawet antara lain sari buah, jam, jelly, marmalade,

sirup, manisan basah, manisan kering dan sebagainya (Satuhu, 1994).

Tabel 4. Komposisi kimia gula putih dalam 100 gram bahan

Komponen Jumlah

Kalori Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Posfor (mg) Besi (mg)

364 94 5 1

0,1 Sumber : Gayo, (1987).

Garam Garam dapur merupakan racun untuk jasad renik. Mikroba perusak yang

terdapat pada buah menjadi mati bila ditambahkan garam. Jika dikombinasikan

dengan asam daya bunuhnya terhadap jasad renik menjadi lebih kuat. Pemakain

garam dapat digunakan dengan cara perendaman dalam larutan garam, pemberian

langsung lalu diaduk, atau dengan pelumaran. Garam yang digunakan adalah

garam dapur biasa atau NaCl (natrium chlorida). Garam yang digunakan harus

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

bersih, garam dapur yang kotor mengandung banyak zat-zat lain misalnya MgCl2,

CaSO4, CaCl2, atau bahan lainnya (Satuhu, 1994).

Garam memberi sejumlah pengaruh bila ditambahkan pada jaringan

tumbuh-tumbuhan yang segar. Garam yang berperan sebagai penghambat selektif

pada mikroorganisme pencemar tertentu. Mikroorganisme pembusuk dan juga

pembentuk spora merupakan mikroorganime yang paling mudah terpengaruh

dengan kadar garam yang rendah sekalipun. Garam juga mempengaruhi aktivitas

air dari bahan, jadi mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu

metoda yang bebas dari pengaruh racunnya (Buckle, et al., 1987).

Air

Air yang berhubungan dengan pengolahan pangan harus memenuhi

setidak-tidaknya standar mutu yang diperlukan untuk air minum. Air dengan mutu

yang lebih tinggi daripada air minum dapat diperoleh dengan melakukan

penanganan tambahan untuk menghambat metabolisme mikroorganisme, untuk

menghilangkan semua bahan-bahan di dalam air yang mungkin dapat

mempengaruhi penampakan, rasa, dan stabilitas air, dan untuk menyesuaikan pH

pada tingkat yang diinginkan (Buckle, et al., 1987)

Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat

mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Bahkan dalam

bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta

biji-bijian, terkandung air dalam jumlah tertentu. Selain merupakan bagian dari

suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan

tersebut atau alat-alat yang digunakan dalam pengolahannya. Sebagian besar dari

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

perubahan-perubahan bahan makanan terjadi dalam media air yang ditambahkan

atau yang berasal dari bahan itu sendiri (Winarno, 1992).

Proses Pembuatan Selai

Pemotongan dan pengupasan

Dalam proses pengolahan lidah buaya dilakukan pemotongan lidah buaya

dengan menggunakan pisau stainless steel. Hasil potongan segera dimasukkan

dalam air bersih. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya proses

pencoklatan (Susanto dan Saneto, 1994).

Pencucian

Pencucian setelah pemotongan berfungsi untuk melepaskan segala kotoran-

kotoran yang melekat pada kulit lidah buaya tersebut. Selain itu juga untuk

menghilangkan bahan-bahan kimia yang melekat pada saat pemupukan. Pada

proses pencucian senyawa aloin pada lidah buaya akan berkurang sehingga dapat

mengurangi rasa pahit dari lidah buaya (Furnawanthi, 2002).

Blansing

Blansing adalah proses pemanasan sesaat dengan suhu 81-930C selama 1-5

menit tergantung dari jenis dan ukuran bahan. Blansing biasanya dilakukan pada

bahan yang dikeringkan, dibekukan, dikalengkan atau pengolahan lanjutan dengan

tujuan menonaktifkan enzim dan mengurangi sebagian mikroba, melayukan dan

mengurangi volume bahan sehingga mempermudah pengolahan selanjutnya

(Purba dan Rusmarilin, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

Penghancuran

Proses selanjutnya adalah proses penghancuran. Masukkan bahan kedalam

blender dan ditambahkan air. Penambahan air ini ditujukan untuk mempermudah

proses penghancuran. Proses penghancuran ini dilakukan sampai keseluruhan

bahan halus (Kumalaningsih dan Suprayogi, 2006).

Pemasakan

Pemasakan bertujuan membuat campuran gula, bahan utama yang telah

menjadi bubur menjadi homogen dan mencegah menjadi pekat. Disamping itu,

pemasakan juga bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang baik dan untuk

memperoleh struktur gel. Pemasakan yang berlebihan akan menyebabkan selai

menjadi keras dan kental, sedangkan pemasakan yang terlalu cepat akan

menyebabkan selai encer. Selama pemasakan harus dilakukan pengadukan agar

campuran bahan selai menjadi homogen dan untuk mencegah selai jadi gosong.

Pengadukan tidak boleh dilakukan terlalu cepat karena akan menimbulkan

gelembung-gelembung yang dapat merusak tekstur dan penampakan akhir

(Direktorat Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004).

Pengemasan

Kemasan mempunyai peranan penting dalam mempertahankan mutu

bahan. Pada saat ini pengemasan dianggap sebagai bagian integral dari proses

produksi di pabrik-pabrik, dan menurut fungsinya, kemasan berguna sebagai:

a. Wadah untuk menempatkan produk dan memberi bentuk sehingga

mempermudah dalam penyimpanan, pengakutan dan distribusi.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA Lidah Buayarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39269/3/Chapter II.pdf · mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya ... digunakan sebagai alat pencuci

b. Memberi perlindungan terhadap mutu produk dari kontaminasi luar dan

kerusakan.

c. Iklan atau promosi untuk menarik konsumen supaya tertarik untuk membeli.

(Direktorat Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004).

Setelah proses pembuatan selai, selai dimasukkan ke dalam wadah.

Pemasukan selai kedalam wadah sebaiknya dilakukan dengan cepat agar tidak

terjadi pengerasan di dalam wajan. Selai dapat tahan lama dalam jangka waktu

yang relatif lama apabila dikemas dengan baik. Kemasan yang umum digunakan

untuk wadah selai adalah botol yang terbuat dari gelas dan bertutup rapat

(Direktorat Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004).

Botol-botol tempat penyimpanan selai beserta tutup-tutupnya perlu

dilakukan pelakuan sterilisasi untuk mengurangi kontaminan terhadap selai.

Dicuci bersih dan dikeringkan. Cara menstrerilkan botol-botol ini dengan cara

memasukkan botol-botol ke dalam oven bersuhu 1200C selama 30 menit dan

merebus tutup-tutup botol selama 30 menit. Botol-botol akan dikeluarkan dari

oven saat akan dilakukan pengemasan. Tutup botol harus dikeringkan dengan kain

bersih sebelum menutup botol (Arfi, 2007).

Pengisian selai ke dalam botol dilakukan pada saat selai bersuhu 880C-

900C. Selai diisikan sampai batas kira-kira 1 cm dari permukaan botol.

Selanjutnya, botol ditutup rapat dan dibiarkan dingin. Pengisian yang seperti ini

tidak memerlukan proses pasteuriasi karena dalam keadaan panas dan tidak akan

terjadi pencemaran oleh mikroba. Apabila selai yang dibuat hanya sedikit,

sebaiknya pengemasan dengan metode ini sangatlah cocok karena lebih efisien

(Direktorat Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004)

Universitas Sumatera Utara