Tinjauan Pustaka Kembar New

25
PRESENTASI KASUS WANITA G 4 P 2 A 1 34 TAHUN HAMIL 37 MINGGU 4 HARI KEHAMILAN GANDA (GEMELLI) Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter di RSUD Tidar Kota Magelang Diajukan Kepada : dr. Adi Pramono, Sp. OG Disusun Oleh : Agus Susanto 20080310035 SMF/BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Transcript of Tinjauan Pustaka Kembar New

Page 1: Tinjauan Pustaka Kembar New

PRESENTASI KASUS

WANITA G4P2A1 34 TAHUN HAMIL 37 MINGGU 4 HARI

KEHAMILAN GANDA (GEMELLI)

Disusun untuk Memenuhi Syarat

Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter

di RSUD Tidar Kota Magelang

Diajukan Kepada :

dr. Adi Pramono, Sp. OG

Disusun Oleh :

Agus Susanto

20080310035

SMF/BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: Tinjauan Pustaka Kembar New

HALAMAN PENGESAHAN

Disusun untuk Mengikuti Ujian Stase Ilmu Kebidanan dan Kandungan

di RSUD Tidar Magelang

Disusun Oleh:

Agus Susanto

20080310035

Telah dipresentasikan pada tanggal Juni 2013

dan telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

dr. Adi Pramono, Sp.OG

Page 3: Tinjauan Pustaka Kembar New

PRESENTASI KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

a. Nama : Ny. Siti Noor Rosidah

b. Umur : 34 tahun

c. Pendidikan : S1

d. Pekerjaan : Guru

e. Nama suami : Tn. Irwan Setyawan

f. Umur : 34 tahun

g. Pendidikan : S1

h. Pekerjaan : Wiraswasta

i. Agama : Islam

j. Alamat : Jetak RT 3 RW 5 Mungkid, Magelang

II. ANAMNESIS tanggal 12 Mei 2013 jam 07.00 WIB

1. Keluhan Utama

Hamil kembar hendak melahirkan

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang rujukan Puskesmas dengan G4P2A1 hamil 37 minggu,

gemelli. Ketuban pecah jam 6.00 tanggal 12 Mei 2013. Kenceng-

kenceng (+), gerakan janin (+), lendir darah (-).

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit infeksi kelamin, asma, hipertensi, diabetes mellitus,

TBC, hepatitis disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat hamil kembar, asma, hipertensi, DM, TBC, gangguan jiwa

disangkal

5. Riwayat menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 hari

HPHT : 22 Agustus 2012

Page 4: Tinjauan Pustaka Kembar New

6. Riwayat kehamilan Sekarang

Hari Perkiraan Lahir : 29 Mei 2013

ANC (+) di bidan sebanyak 6 kali, di puskesmas 2 kali.

7. Riwayat Perkawinan

Menikah 1 kali selama 8 tahun.

8. Riwayat Obsetri

NoKehamilan,persalinan,ke

guguran dan nifas

Umur sekarang/tanggal

Keadaan anak

Tempat perawatan dan

no daftar1. H. Aterm / P. Spontan ♂

3500 gr, nifas normal 6 tahun Sehat RS PMI Aceh

2 Keguguran hamil 2 bln Th 2009 RB. Bekasi

3 H. Aterm / P. Spontan ♀ 3000 gr, nifas normal

2 tahun Sehat RB. Bekasi

4 Hamil ini

9. Riwayat operasi

Tidak ada riwayat operasi.

10. Riwayat Keluarga Berencana

Ada, caranya suntik 3 bulan selama 1 tahun di Puskesmas.

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Vital Sign : Tekanan darah : 140/90 mmHg

HR : 88x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,50 C

Kepala : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Leher : Lnn ttb, JVP ≠ meningkat

Thorax : Simetris, Cor/pulmo dbn

Abdomen : Supel, hepar dan lien tak teraba

Ekstremitas : Oedema tungkai (-/-), varises (-/-),

refleks patella (+/+)

Page 5: Tinjauan Pustaka Kembar New

2. Pemeriksaan Obstetri

a. Inspeksi : tampak perut membesar, striae gravidarum (+)

b. Palpasi :

Leopold 1 :

TFU : 2 jari dibawah procesus xyphoideus

Teraba 2 bagian besar

1. Bulat, lunak

2. Teraba bagian memanjang, seperti papan

Leopold 2

Kanan : 1. Teraba bagian memanjang, seperti papan

2. Teraba bagian bulat keras

Kiri : 1. Terasa bagian kecil-kecil

2. Teraba bagian bulat lunak

Leopold 3

Teraba 2 bagian besar

1. bulat, keras

2. teraba bagian kecil-kecil

Susah digerakan

Leopold 4

divergen

TFU : 36 cm

Pungtum maksimum : Kuadran abdomen kiri bawah :

DJJ (+) : 12.11.11

Pungtum maksimum : Kuadran abdomen kanan tengah :

DJJ (+) : 11.11.12

HIS : (+) jarang

Pemeriksaan Dalam (VT) :

Portio medial, Ø 3 cm, bagian bawah turun hodge 1, Lendir/Darah (+),

Kulit Ketuban (+), Air Ketuban (+).

Page 6: Tinjauan Pustaka Kembar New

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Darah Rutin

WBC : 13,01 [10^3/uL] [4,8-10,8]

RBC : 4,32 [10^3/uL] [4,2-5,4]

HGB : 13,0 [g/dL] [ 12-16]

HCT : 39,0 [%] [37-47]

PLT : 197 [10^3/uL] [150-450]

2. Imunoserologi

HBs Ag : - / NEG

3. USG

V. DIAGNOSIS SEMENTARA

G4P2A1, 34 tahun, hamil 37 minggu 4 hari

Janin II hidup intra uterine

Letak lintang, letak kepala

Inpartu kala 1

Gemelli

VI. SIKAP

- Inform consent

- Pro SC CITO

- Pasang infus RL

- Cek laboratorium darah rutin

- Usaha darah 1 kolf

- Injeksi Ampicillin 1 gram (skin test dulu)

- Pasang DC (+)

- Motivasi dilakukan steril (MOW)

Page 7: Tinjauan Pustaka Kembar New

FOLLOW UP HARIAN

Tggal Sebjek Objek Assesment Planing dan terapi12 Mei 201306.00

Keluhan: Kenceng (+) rutin, gerakan janin (+), BAK (+), BAB (-)

Keadaan Umum: CukupKesadaran : Compos MentisVital Sign : T : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit S : 36,40 C

R : 20 x/menitKepala : CA -/-, SI -/-Leher : JVP ≠ ↑,lnn tak terabaDada : Jantung : dbn Paru : dbn Abd : TFU 2 jari ↓ proc. xypoideus, supel, peristaltik (+)Ekst : oedema (-), varises (-)

G4P2A1, 34 th, H 37 mg 4 hrJanin II hidup intra uterineLetak lintang, letak kepalaInpartu kala 1Gemelli

- Inform consent - Pro SC CITO- Motivasi MOW

-Terapi pasca SCTP jam 10.00

- InfusRl+ oksitosin 10 iu 20 tpm

-Inj. Ampicilin 4x1 gr- Inj. Ketorolac 3x30 mg

- Inj. Kalnek 3x500 mg-Diet cair sedikit bila

mual/muntah (-)-Pengawasan-Balance cairan-Cek lab DR post Sc

13 Mei 201306.00

Keluhan: nyeri bekas operasi (+)BAK (+), BAB (-), mual/muntah (-), makan/ minum (+) sedikit, PPV (+) sedikit, ASI (+) keluar sedikit

Keadaan Umum: CukupKesadaran : Compos MentisVital Sign : T : 130/70

N : 84 x/menit S : 36,50 C

R : 20 x/menitKepala : CA -/-, SI -/-Leher : JVP ≠ ↑,lnn tak terabaDada : Jantung : dbn Paru : dbn Abd : supel, peristaltik (+), TFU 2 jari ↓ pusatEkst : oedema (-), varises (-)

G4P3A1 UI 34 th Pasca SCTP a/i gemelli, letak lintangHari Ke I

Jam 10.00-Aff infus dan kateter

Terapi oral-Amoxicilin 3x500 mg-Asam mefenamat

3x500mg-Mobilisasi-Pengawasan

14 Mei 201306.00

Keluhan: (-) BAK (+), BAB (-), PPV (+) sedikit, ASI (+)

Keadaan Umum: CukupKesadaran : Compos MentisVital Sign : T : 120/80

N : 88 x/menit S : 36,60 C

R : 20 x/menitKepala : CA -/-, SI -/-Leher : JVP ≠ ↑,lnn tak terabaDada : Jantung : dbn Paru : dbn Abd : supel, peristaltik (+), TFU 2 jari ↓ pusatEkst : oedema (-), varises (-)

G4P3A1 UI 34 th Pasca SCTP a/i gemelli, letak lintangHari Ke II

Terapi oral-Amoxicilin 3x500 mg-Asam mefenamat

3x500mg-Mobilisasi

15 Mei Keluhan: (-) Keadaan Umum: Cukup G4P3A1 UI 34 th Terapi oral

Page 8: Tinjauan Pustaka Kembar New

201306.00

BAK (+), BAB (-), PPV (+) sedikit, ASI (+)

Kesadaran : Compos MentisVital Sign : T : 110/80

N : 80 x/menit S : 36,70 C

R : 20 x/menitKepala : CA -/-, SI -/-Leher : JVP ≠ ↑,lnn tak terabaDada : Jantung : dbn Paru : dbn Abd : supel, peristaltik (+), TFU 2 jari ↓ pusatEkst : oedema (-), varises (-)

Pasca SCTP a/i gemelli, letak lintangHari Ke III

-Amoxicilin 3x500 mg-Asam mefenamat

3x500mg-Mobilisasi-Boleh Pulang

LAPORAN OPERASI SCTP + MOW

1. Pasien berbaring terlentang di meja operasi dalam anastesi spinal.

2. Asepsis dan antisepsis di daerah tindakan dan sekitarnya.

3. Tutup dengan duk steril kecuali didaerah tindakan.

4. Incisi dinding abdomen pada line mediana ± 12 cm sampai kavum peritoneum

terbuka, eksplorasi tampak uterus.

5. Incisio SBR secara semiluminar, perdalam secara tumpul

6. Pecah air ketuban secara tumpul dengan pean.

7. Anak dilahirkan

I. Letak lintang, ♂ BB 2200 gram, Apgar Score : 9-10-10

II. Presentasi Kepala, ♂ BB 2600 gram, Apgar Score : 9-10-10

8. Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkap, infark (-), hematoma (-)

9. Eksplorasi kavum uteri, beri betadine

10. Jahit SBR secara jelujur, perdarahan (-)

11. Dilakukan tubektomi bilateral, perdarahan (-)

12. Cek alat lengkap

13. Jahit dinding abdomen lapis demi lapis

14. Luka jahitan diberi betadine dan ditutup dengan kasa steril.

15. Operasi selesai

Page 9: Tinjauan Pustaka Kembar New

TINJAUAN PUSTAKA

KEHAMILAN GANDA

A. Definisi

Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau

lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua, kembar tiga (triplet),

kembar empat (quardruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam

(sextuplet). Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum mengalami

pembuhanan (dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah dibuahi mengalami

pembelahan terlalu dini sehingga membentuk 2 embrio yang identik (monozygotic).

B. Etiologi

Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap

kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur. Obat klomid dan hormonal

gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan

menyebabkan kehamilan dizigotik. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi

kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan

jika semua embrio yang kemudian dimasukan ke dalam rongga rahim ibu tumbuh

dan berkembang lebih dari satu.

C. Jenis

1. Kehamilan kembar monozigotik

Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar monozigotik atau

disebut identil, homolog, atau uniovuker. Kira-kira sepertiga kehamilan kembar

adalah monozigotik. Dan kira-kira sepertiga kehamilan monozigotik

mempunyai 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta

tersebut menjadi satu. Pada kehamilan kembar mono-amniotik kematian bayi

sangat tinggi karena lilitan tali pusat, tetapi kehamilan ini jarang terjadi.

2. Kehamilan kembar dizigotik

Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang berasal dari 2

telur, disebut heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama atau

berbeda, mereka berbeda seperti anak-anak lain dalam keluarga. Kembar

Page 10: Tinjauan Pustaka Kembar New

diziggotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion, dan 2 amnion. Kadang-kadang 2

plasenta menjadi satu.

3. Conjoined twins, superfekundasi dan superfestasi

Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin

melengket satu dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan

dada), abdominopagus (perlengketan kedua abdomen), Kraniopagus (kedua

kepala), dan sebagainya.

Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada

ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang

pendek.

Superfestasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau

bulan setelah kehamilan pertama. Belum pernah dibuktikan pada manusia,

namun ditemukan pada kuda.

D. Pertumbuhan Janin Kembar

1. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan dari

janin tunggal

2. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua dibawah 2500 gram, triplet

dibawah 2000 gram, quadruplet dibawah 1500 gram, quintuplet dibawah 1000

gram.

3. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya

berselisih antara 50 sampai 1000 gram, karena pembagian sirkulasi tidak sama,

maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lain.

4. Pada kehamilan monozigotik :

Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain,

karena itu setelah bayi satu lahir talipusat harus diikat untuk menghindari

perdarahan

Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi

monstrum seperti akardiakus, dan kelainan lainnya

Dapat terjadi sindrom transfuse fetal, pada janin yang dapat darah lebih

banyak terjadi hidroamnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan yang

Page 11: Tinjauan Pustaka Kembar New

baik. Sedangkan janin yang kedua kurang pertumbuhannya terjadilah

kecil, anemia, dehidrasi, oligohidramni, mikrokardia.

5. Pada kehamilan kembar dizigotil

Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup

bulan

Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada

kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebtu fetus papyraseus atau

kompresus.

E. Letak dan Presentasi Janin

Padahamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin.

Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari

letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak,

presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai adalah :

1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ; (44-47%)

2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38%)

3. Keduanya presentasi bokong (8-10%)

4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%)

5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2%)

6. Keduanya letak lintang (0,2-0,6)

7. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi

kunci-mengunci (interlocking)

F. Diagnosis

Sedikit kehamilan kembar (kehamilan multipel) terdiagnosis pada pertengahan

pertama kehamilan kecuali dengan scanning ultrasound. Meluasnya penggunaan

pencitraan ultrasonografik telah sangat mengurangi insidensi tidak terdeteksinya

kehamilan kembar sebelum persalinan. Dengan pemeriksaan ultrasonografi yang

cermat, kantung gestational yang terpisah pada kehamilan kembar dapat diidentifikasi

sangat dini.

Riwayat kembar, usia maternal lanjut, paritas tinggi, dan ukuran ibu besar pada

keluarga dari pihak ibu serta riwayat pernah hamil kembar merupakan petunjuk yang

Page 12: Tinjauan Pustaka Kembar New

lemah, tetapi riwayat baru mendapat klomifen atau gonadotropin atau kehamilan yang

diperoleh dari teknologi reproduksi dengan bantuan merupakan petunjuk yang kuat.

Pemeriksaan klinis disertai pengukuran akurat tinggi fundus merupakan hal yang

penting. Selama trimester kedua, ukuran uterus lebih besar daripada yang diperkirakan

untuk usia gestasi yang dihitung berdasarkan data haid.

Pada pertengahan kedua, kehamilan multipel dapat diduga jika :

1. Lingkar abdomen dan ukuran uterus lebih besar dibandingkan dengan usia

kehamilan

2. Palpasi menunjukkan kelebihan bagian janin, dan dapat dideteksi dua bagian

kepala janin. Namun secara umum, janin kembar sulit didiagnosis dengan

palpasi bagian-bagian tubuh janin sebelum trimester ketiga. Bahkan pada

tahap lanjut kehamilan, mungkin sangat sulit mengidentifikasi kembar

dengan palpasi transabdominal, terutama apabila salah satu kembar, terletak

di atas kembar lainnya, apabila ibu gemuak atau apabila terdapat

hidramnion.

Pemeriksaan lain yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

kehamilan kembar adalah :

1. Bunyi Jantung Janin

Menjelang akhir trimester pertama, kerja jantung janin dapat dideteksi

dengan peralatan ultrasonik Doppler. Beberapa waktu sesudahnya kita dapat

mengidentifikasi dua jantung janin apabila frekuensi keduanya jelas berbeda

satu sama lain serta dengan frekuensi denytu jantung ibu. Dengan

menggunakan stetoskop janin aural biasa, bunyi jantung janin pada kembar

dapt diidentifikasi melalui pemeriksaan yang cermat pada usia kehamilan

18-20 minggu.

2. Pemeriksaan Radiologis

Radiograf abdomen ibu sebagai upaya membuktikan janin multipel

dapatmembantu pada keadaan-keadaan tertentu yang jarang, biasanya

apabila terdapat gestasi multipel ordo tinggi dan belum jelas berapa banyak

janin yang ada. Akan tetapi pemeriksaan dengan rontgen sudah jarang

dilakukan untuk mendiagnosis kehamilan ganda karean efek cayaha

penyinaran.

Page 13: Tinjauan Pustaka Kembar New

3. Pemeriksaan Biokimiawi

Jumlah gonadotropin korionik dalam plasmma dan urin, secara rata-rata

lebih tinggi daripada yang dijumpai pada kehamilan tunggal. Kembar sering

terdiagnosis sewaktu dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein serum

ibu, walaupun pemeriksaan ini saja tidak bersifat diagnostik.

G. Diagnosis Banding

Kehamilan tunggal dengan janin besar

1. Hidramnion adalah suatu kondisi dimana jumlah air ketuban melebihi dari batas

normal. Untuk keadaan normal aor ketuban berjumlah sebanyak antara 1-2 liter,

sedangkan kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4-5 liter.

Hidramnion dapat menyertai kehamilan kembar, kadang-kadang kelainan hanya

terdapat pada satu kantong amnion, dan lainnya oligohidramnion. Pemeriksaan

USG dapat menentukan apakah pada hidramnion ada kehamilan kembar atau

tidak.

2. Mola Hidatidosa, biasa disebut hamil anggur, adalah kelainan di dalam

kehamilan dimana jaringan plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus

menerus dalam jumlah yang berlebih.

3. Kehamilan dangan tumor (mioma/kista ovarium)

Tidak terdengarnya dua denyut jantung pada pemeriksaan berulang, bagian

kecil dan besar yang sukar digerakkan, lokasinya yang tidak berubah, dan

pemeriksaan rontgen / USG dapat membedakan kedua hal tersebut.

H. Komplikasi

Komplikasi pada kehamilan kembar dapat terjadi pada :

1. Ibu

Anemia

Hipertensi

Partus Prematurus

Atonia uteri

Perdarahan pasca persalinan

Page 14: Tinjauan Pustaka Kembar New

2. Bayi

Hidramnion

Malpresentasi

Plasenta previa

Solutio plasenta

Ketuban pecah dini

Prolapsus funikuli

Pertumbuhan janin terhambat

Kelainan bawaan

Morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat

I. Penatalaksanaan Kehamilan Ganda

Perawatan antenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan

mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan antenatal care

(ANC) harus lebih sering pada akhir trimester kedua dilakukan tiap dua minggu,

kemudian setelah umur kehamilan mencapai >36 minggu dilakukan ANC setiap 1

minggu.

Perbanyak istirahat dengan sering berbaring, sehingga aliran darah ke plasenta

meningkat dan pertumbuhan janin menjadi lebih pesat

Perbanyak makanan mengandung protein, dan makan lebih sering, namun dengan

porsi lebih sedikit. Karena kebutuhan zat besi pada ibu hamil kembar lebih besar

untuk mencukupi kebutuhan 2 janin dan agar pengeceran volume darah ibu lebih

meningkat. Karenanya, ibu perlu sering melakukan pemeriksaan kadar Hb dan

mengetahui jenis golongan darah serta rhesus ibu untuk persiapan transfusi jika

diperlukan.

Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari,

karena akan merangsang partus prematurus.

Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa

lebih ringan.

Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah

Pematanganparu janin bila ada tanda-tanda partus prematurus yang mengancam

dengan pemberian kortikosteroid.

Page 15: Tinjauan Pustaka Kembar New

Batas waktu kelahiran anak kedua antara 5-15 menit sesudah anak pertama. Jika

terlalu cepat, trauma persalinan pada anak kedua lebih besar (setelah ikut stress

pada waktu anak pertama lahir, harus mengalami stress lagi pada persalinannya

sendiri). Jika terlalu lama dapat terjadi hipoksia.

Minum teratur suplemen penambah darah yang diberikan oleh dokter untuk

mencegah anemia dan sekaligus sebagai nutrisi untuk kedua janin

Rawat inap bila :

Ada kelaian obstetrik

Ada his/pembukaan serviks

Ada hipertensi

Pertumbuhan salah satu janin terganggu

Kondisi sosial yang tidak baik

Profilaksis/ mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik

Untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas perinatal pada kehamilan kembar,

perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah terjadinya komplikasi seawal

mungkin. Diagnosis dini kehamilan kembar harus dapat ditegakkan sebagai

perencanaan pengelolaan kehamilan. Mulai umur kehamilan 24 minggu pemeriksaan

antenatal dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah usia kehamilan 36 minggu pemeriksaan

dilakukan tiap minggu. Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu

menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat agar pertumbuhan janin baik.

Kebutuhan kalori, protein, mineral, vitamin dan asam lemak esential haru cukup oleh

karena kebutuhan yang meningkat pada kehamilan kembar. Kebutuhan kalori harus

ditingkatkan sebesar 300 kalori perhari. Pemberian 60 sampai 100 mg zat besi perhari,

dan 1 mg asam folat diberika untuk menambah zat gizi lain yang telah diberikan.

Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui adanya diskordansi pada kedua janin

pengukuran lingkar perut merupaka indikator yang sensitif dalam menentukan

diskordansi. Pada kehamilan kembar terjadi peningkatan resiko persalinan preterm,

sehingga dilakukan pemberian kortikosteroid diperlukan untuk pematangan paru berupa

betamethasone 12 mg/hari, untuk 2 hari. Bila tidak ada bisa diberikan dexamethasone

serta pemberian tokolitik.

Page 16: Tinjauan Pustaka Kembar New

J. Penanganan Dalam Persalinan

Semua persiapan untuk resusitasi dan perawatan bayi prematur disediakan.

Golongan darah ibu sudah ditentukan dan persediaan darah diadakan mengingat

kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar. Episiotomi perlu dilakukan untuk

memperpendek kala pengeluaran dan mengurangi tekanan pada kepala bayi.

Setelah janin pertama lahir, segera dilakukan pemeriksaan luar dan vaginal

untuk mengetahui letak dan keadaan janin kedua. Jarak antara lahirannya janin pertama

dan kedua adalah antara 5 sampai 15 menit. Kelahiran janin kedua kurang dari 5 menit

setelah janin pertama lahir dapat menimbulkan trauma persalinan pada janin tersebut.

Kelahiran janin kedua lebih dari 30 menit dapat menimbulkan insufisiensi

uteroplasental, karena berkurangnya volume uterus dan juga dapat terjadi solusio

plasenta sebelum janin kedua dilahirkan.

Bila janin kedua dalam letak lintang, denyut jantung janin tidak terarturm terjadi

prolapsus funikuli atau solusio plasenta atau bila persalinan spontan tidak terjadi dalam

15 menit, maka segera dilakukan versi ekstrasi tanpa narkosis. Pada janin dalam letak

memanjang dapat dilakukan ekstrasi cunam pada letak kepala dan ekstraksi kaki pada

letak sungsang.

Seksio sesaria pada kehamilan kembar dilakukan atas indikasi janin pertama

dalam letak lintang, prolapsus funikuli, plasenta previa, dan lain-lain. Segera setelah

janin kedua lahir, penderita disuntik 10 satuan oksitosin, dan tingginya fundus uteri

diawasi. Bila tanda-tanda plasenta lepas tampak, maka plasenta dilahirkan dan diberi 0,2

metergin secara intravena. Kala IV diawasi secara cermat dan cukup lama, agar

perdarahan postpartum dapat diketahui dini dan penanggulangannya dilakukan segera.

Page 17: Tinjauan Pustaka Kembar New

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro, H., dkk. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

2. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2001.

3. Mochtar,R. 1991. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologi.

Jakarta : EGC.

4. Dr. H. M. A. Ashari, Sp. OG (K). Sectio Caesarea, 2011.